BEACH CLUB DINING
J
auh sebelum situasi ekonomi di Asia Tenggara memimpin dunia, kebanyakan beach club yang ada terletak di pelbagai pulau eksotik di Eropa seperti Mallorca, Ibiza dan St. Tropez. Purobeach (di Mallorca), the Ushuaia Beach Hotel (di Ibiza), Nikki Beach (di St. Tropez) dan Nammos (di Mykonos) adalah tempat-tempat wisata yang terkenal. Namun sekarang ini mata dunia tengah memandang kawasan Asia Tenggara sebagai tempat tujuan utama. Pulau-pulau seperti Bali, Phuket di Thailand dan Boracay di Filipina mendapatkan perhatian yang lebih dari pada sebelumnya.
MOZAIC BEACH CLUB
Bali’s Newest and Hippest Beach Club Text ERZA S. T.
Images SULTHON
DIGITAL IMAGING IMAN S. ARDANANTO
There are a few key elements that make an island renowned in the eyes of world travelers. Aside from fundamentals like scenic beauty and local culture, a well-designed beach club comes next as a key element for a destination island.
the azure blue tiles pool with private daybeds at night time
Di pulau Bali sendiri, tren beach club dimulai tahun 2000 dengan berdirinya Ku De Ta. Satu dekade kemudian, jumlah beach club yang ada bertambah. Salah satunya yang terbaru adalah Mozaic Beach Club. Terletak di area pantai Batu Belig yang populer dan bersebelahan dengan W Hotel yang trendi, Mozaic Beach Club merupakan kreasi terbaru dari Chef Chris Salans yang memulai Mozaic Restaurant di Ubud. Secara konsep Mozaic Beach Club merupakan paduan antara club dan
22
/ R e s ta u r a n t s a n d Lo u n g e s
Prior to the recent economic boom in Southeast Asia, most of the world’s famous beach clubs were situated in exotic places in Europe such as Mallorca, Ibiza and St. Tropez. Names like Purobeach (in Mallorca), the Ushuaia Beach Hotel (in Ibiza), Nikki Beach (in St. Tropez) and Nammos (in Mykonos) were known as the “it” beach clubs. But now all eyes are on Southeast Asia; hence islands like Bali, Phuket (in Thailand) and Boracay (in the Philippines) offer more highlights than ever before. In Bali, the beach club trend began in 2000 when Ku De Ta opened. A decade later, the island now offers even more beach clubs. One of the island’s latest editions is the Mozaic Beach Club. Nestled on the hip Batu Belig beach with the trendy W Hotel as a neighbor, Mozaic is the newest creation of Chef Chris Salans, who started the Mozaic Restaurant in Ubud.
R e s ta u r a n t s a n d Lo u n g e s /
23
restoran. Terletak di area terbuka seluas 3.200m² dekat pantai, club menawarkan sebuah lounge berkanopi, dengan kolam renang dan sun deck, sedangkan restorannya yang memandang langsung tepi pantai tempat matahari terbenam, menawarkan menu a la carte termasuk ruangan privat. Pelayanan prima serta perhatian terhadap detail seperti yang ditawarkan Mozaic Restaurant di Ubud, juga dapat kita temukan di beach club ini. Hanya saja kesemuanya dibalut atmosfir yang lebih santai dengan latar belakang pantai yang indah. Area lounge yang tepat menghadap kolam renang didominasi warna putih
24
/ R e s ta u r a n t s a n d Lo u n g e s
Concept-wise, the beach club is a perfect combination of a club and a dining establishment. The beachside club offers lounging canopies, an exquisite pool and a sun deck, while the dining area with fantastic west coast sunset views offers a la carte dining and a private dining room. The excellence in service and attention to detail also found at Ubud’s Mozaic Restaurant is at the forefront, but in a more relaxed atmosphere with the beachside setting.
Bellow Left and right: Bali inspired traditional motif is implemented in a modern approach OPPOSITE PAGE elegant and seductive ambiance at the dining area is perfected with great lighting accent
R e s ta u r a n t s a n d Lo u n g e s /
25
THIS PAGE contemporary and sleek design at the entrance is continue even to the toilet OPPOSITE page the stylish design of the whole establishment is well implemented on the stairs too
26
/ R e s ta u r a n t s a n d Lo u n g e s
R e s ta u r a n t s a n d Lo u n g e s /
27
the semi al fresco lounge is dominated in white
dalam ruangan luas yang terbuka dengan pendekatan desain kontemporer yang elegan. Mozaic Beach Club juga membuat sebuah transkap tropis indah yang memberikan kesan alami dan organik sebagai pembatas antara kolam renang dan area lounge. Sekumpulan dipan-dipan privat juga terdapat di sepanjang sisi kolam renangnya. Sedangkan pada bagian depan beach club terdapat sun deck berlantai kayu yang cocok untuk menikmati pemandangan matahari terbenam di Bali. Dari suasana tropis nan terbuka, kita beranjak ke suasana yang lebih menggugah: area restoran. Berada di lantai 2 club, restoran mempunyai langitlangit yang tinggi serta barisan pilar-pilar segi empat yang mengelilingi ruangan berbentuk kotak. Area ini juga mempunyai sebuah jendela raksasa terbuka menghadap pantai. Batu lokal seperti paras kerobokan yang dipadukan dengan elemen kayu, terlihat sangat dominan penggunaannya. Furnitur-furnitur yang
28
/ R e s ta u r a n t s a n d Lo u n g e s
The 3,200 sqm beach club has a contemporary yet elegant design approach. Juxtaposing the pool, the semi-alfresco lounge is dominated by white and has an airy ambiance. A beautiful tropical landscaped design here makes a perfect separator between the lounge and the pool, giving it a natural and organic look. A smattering of private daybeds are also available by the pool. At the forefront is the wooden-floored sun deck from which it is perfect to catch Bali’s sunset.
ada memasukkan unsur pahatan dan motif-motif tradisional Bali yang dipresentasikan secara modern.
From the airy and tropical atmosphere, the dining area offers a more seductive setting. Situated on the second floor, high ceilings and pillars line the square room. The area also has huge open windows overlooking the beach, and the use of the local stone paras kerobokan is extensive and combines nicely
Kekuatan desain yang ditampilkan Mozaic Beach Club juga diimbangi dengan makanannya. Bahan-bahan makanan segar yang dikombinasikan dengan teknik masak ala barat ini menjadikan setiap makanan yang disajikan pengalaman yang tak terlupakan. Chef James Ephraim yang asli dari Inggris didaulat untuk memimpin tempat ini. Ia telah bekerja langsung
Sementara sistem pencahayaan di dalam restoran memainkan peranan yang sangat penting. Dinamika antara tata lampu dalam warna yang hangat dengan latar belakang sekelilingnya yang didominasi dengan hitam, menciptakan suasana yang sangat menggoda. Terlihat juga penggunaan tata lampu dalam bentuk desain geometri pada lantai hitam yang menjadikannya sebuah aksen kuat dan melengkapi konsep dekor secara keseluruhannya.
with the wooden elements. The dining area also incorporates Bali’s famous traditional carvings into the wooden furniture, with traditional Balinese motifs placed in a modern setting. The lighting also plays an important role in the dining area. The dynamic between the warm light and the black surroundings creates a magical ambiance. The use of lighting in geometric designs on the black floor not only makes for a striking accent but also helps to complete the entire décor. The great design at Mozaic Beach Club is balanced with outstanding food. Using the freshest local ingredients and utilizing Western cooking techniques, every di sh is transformed into an experience. Chef James Ephraim, a native of England who has been
R e s ta u r a n t s a n d Lo u n g e s /
29
Below tapas style menu and the scrumptious lamb dish OPPOSITE PAGE Chef Chris Salans as the creator
dengan Chef Salans sebelumnya di Mozaic Restaurant di Ubud selama 4 tahun.
working with Mr. Salans for the last four years at the Mozaic in Ubud, is the chef at Mozaic Beach Club.
Kepada Indonesia Design, Chef Ephraim menjelaskan, untuk area kolam renang ia merancang sebuah menu bergaya tapas menggunakan cita rasa serta bahan makanan dari Asia Tenggara. Konsep berbagi yang ia ciptakan, mendukung suasana santai yang ada di sekililingya. Sedangkan pada area restoran, diterapkan konsep dining ala Mozaic yang menyajikan menu ala carte atau set menu pilihan. Ruangan privat Lotus Arts de Vivre dengan dekornya yang indah, akan dibuka bulan November ini, dan akan menawarkan set menu pilihan Chef.
Mr. Ephraim told Indonesia Design that for the poolside space he designed a tapas-style menu using Southeast Asian flavors and ingredients so that groups can come and have a relaxed dining experience, sharing dishes next to the pool. In the dining room, the chef will be serving Mozaic-style cuisine a la carte or offering the choice of a testing menu. Set menus are also available and the private Lotus Arts de Vivre dining room with its extraordinary décor (opening in November 2012) will offer chef’s degustation menus.
Hasil keseluruhan yang luar biasa ini menunjukkan sebagai pemilik restoran, wawasan serta pengalaman Chef Salans, mumpuni. Ia adalah perencana dari setiap detail di dalam arsitektur, interior maupun dekor dari beach club ini. Sebagai seorang Chef dan juga pemilik Mozaic Restaurant di Ubud, ia telah mendapatkan banyak permintaan untuk membuka ‘cabang’ di daerah Selatan Bali, terutama bagi para pelanggannya yang berdomisili di area seperti Seminyak dan Canggu. Ini merupakan salah satu alasan utama dari lahirnya Mozaic Beach Club. Dalam proses pembuatannya, arsitek Nobuyuki Narabayashi dari Desain9 membantu Chef Salans dalam merancang arsitektur serta tata lampunya. Desain9 sendiri adalah firma arsitektur asal
The well-rounded result demonstrates Mr. Salans’ broad experience as a great restaurateur. He is the mastermind behind every detail in the architecture, interior and décor of this Bali beach club. As the chef and owner of Mozaic in Ubud, for years he was asked to open ‘something’ in the south to cater to Seminyak and Canggu residents. And thus Mozaic Beach Club was born. Throughout the process, Nobuyuki Narabayashi from Desain9 assisted Mr. Salans with the architecture and
Bali yang sudah terkenal dalam merancang restoranrestoran seperti Junction, Khaima dan Indivie. Chef Salans mengakui bahwa waktu merupakan salah satu tantangan terbesar ketika membangun tempat ini. Akan tetapi, dalam tempo setahun saja, ia serta sang arsitek Narabayashi berhasil untuk menyelesaikan keseluruhan pembangunannya.
lighting. Desain9 is a Bali-based architecture firm known for their restaurant design, for example Junction, Khaima and Indivie. Mr. Salans admitted that time was their biggest challenge when building the beach club. However, in just a year, both he and Mr. Narabayashi managed to complete the process.
Mozaic sebagai warisan dari Chef Chris Salans terbukti mempunyai kualitas pemenang penghargaan. Mozaic Beach Club-pun terlihat memiliki kualitas ini dan tidaklah heran apabila nanti menjadi yang terdepan dalam kompetisinya.
Chris Salans’ Mozaic legacy is proven to have award-winning quality. And Mozaic Beach Club is definitely heading to the forefront of the competition.
PROJECT DATA Designer : Chris Salans and Nobuyuki Narabayashi Contractor : Desain9 Floor Area : 3,200 sqm Established : 15 July 2012 Mozaic Beach Club Jl. Pantai Batu Belig, Seminyak - Bali P: +62-361 473 5796 www.mozaic-beachclub.com
30
/ R e s ta u r a n t s a n d Lo u n g e s
R e s ta u r a n t s a n d Lo u n g e s /
31
