MAKALAH
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM IPB
MOTIVASI, MEDIASI DAN KETERAMPILAN BERNEGOSIASI UNTUK MEMBANTU PETANI Motivasi Motivasi sangat penting bagi petani sebagai modal untuk tetap eksis dalam berusahatani. Pada saat mengalai kesulitan seperti saat ini, baik akibat merosotnya perekonomian maupun karena kondisi alam yang semakin tidak bersahabat, motivasi merupakan factor perilaku petani yang masih menjadi penentu dalam kelangsungan berusahatani. Hal ini karena dalam motivasi ada harapan dan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Secara mendasar ada tiga tipe motivasi, yaitu pertama, tipe yang memfokuskan pada “apa” itu motivasi. Tipe ini menekankan pada apa saja kebutuhan petani yang harus dipenuhi supaya petani tersebut merasa terpuaskan, dan sebaliknya tidak terpuaskan. Faktor-faktor yang menyebabkan petani terpuaskan antara lain adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
mendapat keuntungan dan hasi usahataninya hasil jerih payahnya dihargai mandiri dalam bekerja diberi tanggungjawab penuh untuk mengelola usahataninya ada kemajuan dalam usahataninya usahatani yang sedang digeluti sedang tumbuh dan berkembang
Tetapi ada beberapa factor yang menyebabkan atau membuat petani tidak terpuaskan, seperti: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
adanya birokrasi dan administrasi yang berbelit-belit hubungan yang kurang baik dengan penyuluh atau pengawas situasi dan kondisi kerja yang tidak nyaman penerimaan yang dibawah harapannya hubungan yang kurang baik dengan sesama petani statusnya yang tidak jelas dalam bekerja keamanan yang tidak menentu MOTIVASI, MEDIASI DAN KETERAMPILAN BERNEGOSIASI UNTUK MEMBANTU PETANI
1
MAKALAH
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM IPB
Jadi, faktor-faktor yang menyebabkan petani terpuaskan berbeda dengan factor-faktor yang menyebabkan petani tidak terpuaskan. Dengan demikian, kalau misalnya ada petani yang tidak terpuaskan karena penerimaannya rendah, bukan berarti dengan diberi tambahan penerimaan (uang), lantas petani tersebut sudah bias terpuaskan. Tipe kedua, adalah tipe motivasi yang memfokuskan pada “bagaimana” motivasi itu terjadi pada manusia atau petani sebagai individu atau dalam berhubungan dengan petani lain. Pada tipe ini ada lima kebutuhan dasar petani, yaitu: 1. kebutuhan fisiologis, seperti udara, air, makanan, dan seks 2. kebutuhan rasa aman, seperti bebas dari ancaman, bebas dari rasa takut dan kekhawatiran, nyaman dalam bekerja, dan lainnya 3. kebutuhan sosial dan kebutuhan akan cinta kasih, seperti kasih sayang, perasaan memiliki, bertetangga, berteman, dan lainnya. 4. kebutuhan dihargai, seperti mendapat penghargaan, dan perhatian dari orang lain.
hadiah,
pujian,
5. kebutuhan aktualisasi diri, seperti tumbuh, berkembang, dan semakin maju. Kelima kebutuhan dasar ini bersifat hirarkis atau bertingkat, artinya petani akan memenuhi kebutuhan rasa aman misalnya, jika kebutuhan fisiologisnya sudah dipenuhi, begitu seterusnya sampai kebutuhan aktualisasi diri dipenuhi. Dan, tipe ketiga adalah tipe motivasi yang memfokuskan pada “proses” pemunculan kebutuhan dalam pencapaian tujuan. Pada tipe ketiga ini banyak faktor atau gabungan dari faktor-faktor pada dua tipe sebelumnya yang menyebabkan petani termotivasi dalam berusahatani.
Mediasi dan Negosiasi Kata-kata kunci dalam media adalah sebagai berikut: 1. Sukarela; artinya menjadi mediator bukan karena paksaan. 2. Kolaboratif; tidak bisa sendiri-sendiri, harus bekerjasama dalam berbagai persoalan dalam mendapatkan pemecahan terbaik. 3. Terkendali; artinya keputusan yang telah disepakati harus bersifat adil dan tidak ada tekanan dari pihak manapun. 4. Rahasia; tidak semua orang boleh tahu persoalan yang terjadi, sehingga beberapa dokumen hanya boleh diketahui oleh pihakpihak tertentu.
MOTIVASI, MEDIASI DAN KETERAMPILAN BERNEGOSIASI UNTUK MEMBANTU PETANI
2
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM IPB
MAKALAH
Orang yang melakukan proses mediasi disebut mediator. Mediator harus mengembangkan berbagai metoda atau cara khusus dan diakui memiliki kekuatan serta berkempuan bahasa yang mampu mempengaruhi pihakpihak yang terlibat kedalam satu pemahaman yang sama-sama diterima. Ini berarti peran mediator sangat penting bagi petani dalam bernegosiasi. Petani dikatakan siap untuk melakukan negosiasi jika: 1. ada saling ketergantungan atau kerjasama antara petani dengan pihak lain (pedagang misalnya) yang saling menguntungkan dan saling memberikan kepuasan. 2. mampu mempengaruhi pihak lain supaya ada bagian yang diperoleh tetapi tidak merugikan pihak lain tersebut. 3. memiliki alternatif-alternatif penawaran yang akan menjadi bahan bernegosiasi. 4. mampu untuk mengidentifikasi faktor-faktor kritis pihak-pihak yang terkait dan melibatkan mereka dalam pemecahan masalah. 5. mampu mengidentifikasi dan bisa memberikan persetujuan terhadap isu yang dinegosiasikan. 6. mau untuk tidak membawa kepentingan sendiri saja 7. memahami bahwa dipengeruhi oleh keterbatasan-keterbatasan eksternal, seperti biaya, hukum, budaya, dan lainnya. Seorang mediator akan sangat dibutuhkan jika: 1. emosi dari pihak-pihak yang terlibat sudah memanas dan sering. 2. pihak-pihak yang terlibat sudah miskin dalam komunikasi, baik kualitas maupun kuantitasnya, dan tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri. 3. terjadi salah pengertian atau persepsi yang sangat mengganggu produktivitas kerja 4. terjadi perilaku negatif yang berulang-ulang dan mengganggu 5. ada ketidaksetujuan yang serius terhadap keputusan yang dilakukan. 6. banyak isu yang tidak disepakati dan menimbulkan kerenggangan komunikasi dan pertikaian. 7. ada kepentingan-kepentingan yang berbeda-beda menenyebabkan kesulitan dalam bekerjasama.
yang
8. ketidakcocokan atau perbedaan nilai atau norma-norma yang tajam antara pihak-pihak yang terlibat. MOTIVASI, MEDIASI DAN KETERAMPILAN BERNEGOSIASI UNTUK MEMBANTU PETANI
3
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM IPB
MAKALAH
9. pihak-pihak yang terlibat tidak memiliki jalur proses damai atau menemukan cara terbaik pemecahan masalah. 10. tidak adanya forum yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang terlibat dalam mengatasi permasalahan mereka. 11. pihak-pihak yang terlibat memiliki kesulitan untuk memulai bernegosiasi sendiri. Peran dari seorang mediator adalah: 1. membuka saluran komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat. 2. memberikan legitimasi bahwa semua pihak terlibat secara seimbang dalam proses pemecahan masalah. 3. menjadi fasilitator dalam menyiapkan prosedur dan mengatur posisi saat bernegosiasi. 4. menjadi pelatih, bahwa kemampuan bernegosiasi merupakan suatu proses belajar. 5. memperluas sumberdaya, yaitu membawa berbagai persoalan pada bagian yang lebih luas dan besar supaya menjadi perhatian bersama untuk diselesaikan. 6. memperluas permasalahan, untuk memberikan keadilan dan keseimbangan dalam membantu memecahkan berbagai permasalahan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dasar dari pihak-pihak yang terlibat. 7. sebagai agen dari kenyataan, yakni memberikan pemahaman pada pihak-pihak yang terlibat bahwa semua cara yang dilakukan adalah dalam rangka pencapaian tujuan bersama yang realistik. 8. sebagai kambing hitam, yakni menjadi tempat ditimpakannya kesalahan atas keputusan-keputusan yang tidak biasa, sehingga pihak-pihak yang terlibat tidak semakin terbebani. 9. sebagai pemimpin, dengan mengambil inisiatif dan langkahlangkah kedepan yang efektif dan maju. Hasil yang mungkin terjadi dari proses mediasi dan negosiasi di atas adalah: 1. Menang-Kalah, artinya ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. 2. Tidak ada kesepakatan, artinya bahwa pihak-pihak yant terlibat bersepakat untuk “tidak bersepakat”. 3. Kompromi, artinya masing-masing pihak memberikan korbanan yang sama pada setiap keputusan yang diambil. MOTIVASI, MEDIASI DAN KETERAMPILAN BERNEGOSIASI UNTUK MEMBANTU PETANI
4
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM IPB
MAKALAH
4. Menang-Menang, artinya masing-masing pihak terpuaskan atas keputusan yang disepakati.
Penutup Tidaklah mudah menjadi mediator bagi peningkatan kualitas petani, namun bukan berarti tidak bisa sama sekali, karena dalam kondisi apapun setiap permasalahan pasti ada pemecahannya. “Mengetahui dan memahami kelemahan dan kekuatan lawan, hanya 50% menang dalam peperangan, tetapi mengetahui dan memahami kelemahan dan kekuatan lawan serta kelemahan dan kekuatan sendiri, maka menang dalam peperangan mendekati kepastian”.
MOTIVASI, MEDIASI DAN KETERAMPILAN BERNEGOSIASI UNTUK MEMBANTU PETANI
5