MOTIVASI KHALAYAK DALAM MEMILIH BINTANG MASA DEPAN MELALUI SMS PADA ACARA “KDI” DI TPI (Survey Terhadap Warga RW 02 Pondok Benda Pamulang-Tangerang Selatan)
Oleh : Nama
: Rahmah Tri Nurnindianti
NIM
: 441050100-74
Disusun untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi Bidang Studi Broadcasting
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI BROADCASTING KOMUNIKASI
Nama : Rahmah Tri Nurnindianti Nim : 44105010074 Judul : Motivasi Khalayak Dalam Memilih Bintang Masa Depan Melalui SMS Pada Acara KDI di TPI (Survey Terhadap Warga RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan) V Bab + 93 Halaman + 51 Tabel + 28 Lampiran + 22 Buku (Tahun 1987-2007) ABSTRAKSI Semakin menjamurnya stasiun televisi swasta dan lokal di Indonesia, berimplikasi pada semakin meningkatnya persaingan yang lebih menjurus kepada persaingan merebut perhatian khalayak. Saat ini khalayak tidaklah selalu pasif menunggu media untuk memperoleh pengaruh yang sama, tapi khalayak dipandang aktif, memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu, dan memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu dalam sebuah program televisi motivasi dari khalayak sangat diperlukan dan salah satunya dapat melalui SMS. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan dalam penelitian yaitu, sejauh mana motivasi penonton dewasa warga RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI. Dan tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan yang berarti bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya kajian tentang motivasi. Pada tinjauan pustaka, penulis membahas mengenai komunikasi massa, televisi sebagai media massa, program televisi, reality show, motivasi dengan beberapa tahap yaitu informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, serta hiburan. Lalu teori uses and gratification dan pengertian khalayak. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Teknik penarikan sample yang digunakan adalah sample random sampling dengan jumlah sample 93 orang. Teknik pengumpulan data primer survey dan sekundernya melalui daftar pustaka. Dari hasil simpulan penelitian berdasarkan dimensi-dimensinya yaitu, untuk dimensi informasi memperoleh motivasi yang tinggi, begitu pula dengan dimensi identitas pribadi dan hiburan memperoleh motivasi yang tinggi, namun untuk dimensi integrasi dan interaksi sosial memperoleh motivasi yang rendah. Penelitian ini dapat diperoleh simpulan bahwa, masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan memiliki motivasi yang tinggi terhadap tayangan KDI di TPI. Tinggi disini artinya adalah bahwa tayangan tersebut di sukai oleh responden dan dapat memacu responden untuk mengirimkan SMS pada acara tersebut.
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penelitian tugas akhir yang dilaksanakan di RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan sebagai persyaratan kelulusan siding sarjana jurusan Broadcasting Universitas Mercu Buana dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari dan dukungan, semangat serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis menyampaikan ucapan terima kasih antara lain kepada : 1. Ibu Feni Fasta SE,.M.Si selaku pembimbing, terima kasih untuk bimbingan skiripsinya yang sangat berguna bagi penulis. 2. Semua dosen fakultas ilmu komunikasi khususnya jurusan Broadcasting, terima kasih atas bimbingan dan pengajarannya. Ilmu kalian sangat bermanfaat bagi penulis, semoga dapat berguna di dunia pekerjaan nanti. 3. Papa dan Mama tercinta terima kasih atas segala kasih sayang dan kerja kerasnya sehingga penulis dapat mempunyai pendidikan hingga saat ini. Aa Syifqi, Teteh Wita, dan (ponakan kecilku) Rifqi Ahmad Al-Ghifari, bangga berada ditengah-tengah keluarga dari kalian. 4. Seluruh Keluarga besar H. Raden Dadang Enoh (Alm) di Bogor, dan Keluarga besar H. Asmawi Jaya (Alm) di Pondok Benda, terima kasih untuk kekeluargaanya yang sangat erat.
ii
5. Anjar Kurniawan terima kasih untuk kesetiaanya, bantuan dan segala bentuk support yang tak pernah ada habisnya. 6. Om Joko, Tante Yeni dan Raisya. Mang Asan Asyhari, bi Titin, Ariel, Refal, Farah dan adik bayi yang baru lahir, terima kasih untuk komputernya untuk menyelesaikan skripsi hingga selesai. 7. Teman dekatku Afsari Noor Rachmawati dan Ira Triwahyuni. 8. Keluarga Besar UKM Radio Mercu Buana FM (Tyas, Irma, Ratna, Dito, Resto, Wenty, Weny, Arli, Arief Ayam, Sekar, Mustika, Fika, Malik, Yudi, Topik, Kasnuri, Ka nana, Bang Rian, Bang kakek dan senior lainnya) serta semua crew RMB lainnya. 9. Teman-teman seperjuangan Fikom 2005, (Hanny Pusfitasari, Isni Miftahul Rahmah, Tuning Wijayanti, Poetri Hanzani, Elsya Aulia, Putri Widya, Maria Ulfah, Lidya Ma’mur, Evi Susianti, Gresio Natalia Bella), dan rekan-rekan Fikom yang lain. 10. Semua pihak yang tidak tersebutkan namanya satu persatu. Sripsi ini telah penulis susun dengan sebaik-baiknya, namun bilamana ada kekurangan di dalam penyusuna skripsi ini, penulis mohon kritik dan saran, karena setiap manusia tidak ada yang sempurna, kesempurnaan hanya milih Allah SWT semata. Semoga skripsi ini akan memberikan manfaat kepada semua pihak yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Jakarta, 01 Juli 2009 Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAKSI………………………………………………………………………..…i KATA PENGHANTAR……………………………………………………………....ii DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iv DAFTAR TABEL…………………………………………………………………...vii BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan………..…………...……………….1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………5 1.3 Tujuan Penelitian…………………………………….....…………5 1.4 Signifikansi Penelitian…………………………………………….5
BAB II
1.4.1
Signifikansi Akademis…………………………………….5
1.4.2
Signifikansi Praktis……………………………………..…5
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa…………………………………………...…...6 2.1.1
Pengertian Komunikasi Massa…………………………....6
2.1.2
Karakteristik Komunikasi Massa………………………….7
2.1.3
Tujuan Dan Fungsi Komunikassi Massa………………...10
2.1.4
Isi Pesan Komunikasi Massa…………………………….13
2.2 Televisi……………………………………………………..……15 2.2.1
Karakteristik Media Televisi…………….……….….…..16
iv
2.2.2
Televisi Dan Masyarakat………………..…………...…..17
2.3 Program Televisi……………………………………..…………..18 2.4 Reality Show…………………………………………….…...…..20 2.4.1
Jenis-Jenis Reality Show……………………………..…..20
2.4.2
Dampak Positif Dan Negatif Reality Show………………22
2.5 Motivasi……………………………………………………….…24 2.6 Teori Uses And Gratification…………………………………….28 2.7 SMS (Short Message Service)…………………………….……..30 2.8 Khalayak……………………………………………………...….30
BAB III
2.8.1
Definisi Khalayak……………………………..…………30
2.8.2
Karakteristik Khalayak……………………..……............32
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Atau Sifat Penelitian………………………………………..35 3.2 Metode Penelitian………………………………………………..36 3.3 Populasi Dan Sampel…………………………………………….37 3.3.1
Populasi…………………………………………..………37
3.3.2
Sampel………………………………….………………..38
3.4 Definisi Dan Operasional Konsep……………………………….40 3.4.1
Definisi Konsep………………………………………….40
3.4.2
Operasional Konsep……………………………………...41
3.5 Teknik Pengambilan Data………………………………………..45 3.5.1
Data Primer………………………………………………45
3.5.2
Data Sekunder……………………………………………46
v
3.6 Analisis Data……………………………………………………..46 3.6.1 BAB IV
Skala Gutman…………………………………………….47
HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum………………………………………………...50 4.1.1
TPI……………………………………………….………50
4.1.2. Kontes Dangdut TPI (TPI)……………………………….51 4.2 Hasil Penelitian…………………………………………………..55 4.2.1
Karakteristik Responden…………………………………55
4.2.2
Frekuensi Menonton Televisi Dan Tayangan KDI………58
4.2.3
Motivasi Khalayak Dalam Memilih Bintang Masa Depan Melalui SMS……………………………………………..61
4.3 Tabel Akumulasi…………………………………………………80 4.4 Pembahasan……………………………………………………...84 BAB V
PENUTUP 5.1 Simpulan…………………………………………………………91 5.2 Saran-Saran………………………………………………………93
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Jumlah populasi warga yang berusia 17 tahun keatas.........................38
Tabel 3.2
Definisi Konsep...................................................................................40
Tabel 3.3
Operasionalisasi Konsep......................................................................42
Tabel 3.4
Skala Guttman.....................................................................................47
Tabel 4.1
Rintisan Pemenang Tiap Musimnya....................................................54
Tabel 4.2
Usia Responden……………………………………………………...55
Tabel 4.3
Pendidikan Responden……………………………………………….56
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden………………………………………………...57
Tabel 4.5
Lama Menonton TV ...………………………………………………58
Tabel 4.6
Frekuensi Menonton TPI ……………………………………………59
Tabel 4.7
Pernah Menonton Tayangan KDI di TPI …...……………………….59
Tabel 4.8
Durasi Menonton Tayangan KDI……................................................60
Tabel 4.9
Pernah Memilih Kontestan Melalui SMS ………...…………………61
Tabel 4.10
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Calon Bintang Masa Depan...........................................................................................……62
Tabel 4.11
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Identitas Atau Status Kontestan.............................................................................................62
Table 4.12
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Latar Belakang Kontestan.............................................................................................63
Tabel 4.13
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Kemampuan Vokal Kontestan.............................................................................................64
vii
Tabel 4.14
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Busana dan Tata Rias Kontestan.....................................................................................64
Tabel 4.15
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Asal Daerah Kontestan.............................................................................................65
Tabel 4.16
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Penampilan Fisik Kontestan.............................................................................................66
Tabel 4.17
Motivasi Mengirim SMS Karena Hadiah Bagi Setiap Pengirim SMS.....................................................................................................66
Tabel 4.18
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Kepercayaan Diri.......................................................................................................67
Tabel 4.19
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Cara Berpakaian Kontestan.............................................................................................68
Tabel 4.20
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Cara Bersikap Kontestan.............................................................................................68
Tabel 4.21
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Mengenal Musik Dangdut................................................................................................69
Tabel 4.22
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Menyukai Musik Dangdut................................................................................................69
Tabel 4.23
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Skill Bernyanyi.............................................................................................70
Tabel 4.24
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Semangat Perjuangan Kontestan..........................................................................70
Tabel 4.25
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Ilmu Teknik Menyanyi.............................................................................................71
viii
Tabel 4.26
Motivasi Mengirim SMS Karena Gaul dan Tidak Ketinggalan Informasi..............................................................................................72
Tabel 4.27
Motivasi Mengirim SMS Karena Solidaritas Antar Daerahnya..........72
Tabel 4.28
Motivasi Mengirim SMS Karena Bahan Pembicaraan Dengan Orang Lain...........................................................................................73
Tabel 4.29
Motivasi Mengirim SMS Karena Merasakan Masa Lalu Orang Lain......................................................................................................73
Tabel 4.30
Motivasi Mengirim SMS Karena Rasa Empati Terhadap Orang Lain......................................................................................................74
Tabel 4.31
Motivasi Mengirim SMS Karena Disukai Orang Lain .......................74
Tabel 4.32
Motivasi Mengirim SMS Karena Popularitas......................................75
Tabel 4.33
Motivasi Mengirim SMS Karena Asal Daerah Terkenal ...................75
Tabel 4.34
Motivasi Mengirim SMS Karena Waktu Luang .................................76
Tabel 4.35
Motivasi Mengirim SMS Karena Menghilangkan Stres.....................76
Tabel 4.36
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Aksi Panggung Kontestan.............................................................................................77
Tabel 4.37
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Kemampuan Vokal Kontestan.............................................................................................78
Tabel 4.38
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Waktu Bersantai Keluarga...............................................................................................78
Tabel 4.39
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Para Juri ...............79
Tabel 4.40
Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Bintang Tamu....................................................................................................79
Tabel 4.41
Motivasi Mengirim SMS Karena Membangkitkan Gairah.................80
ix
Tabel 4.42
Tabel Akumulasi Informasi………………………………………….80
Tabel 4.43
Tabel Akumulasi Identitas Pribadi......................................................81
Tabel 4.44
Tabel Akumulasi Integrasi dan Interaksi Sosial……………………..82
Tabel 4.45
Tabel Akumulasi Hiburan……………………………………………83
Tabel 4.46
Tabel Akumulasi Motivasi..................................................................83
x
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat modern saat ini,kita tidak lepas dari pengaruh media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan dari sumber ke khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi.1 Dominasi media massa dalam kehidupan masyarakat tidak saja dalam bentuk perangkat keras semata, melainkan juga dalam bentuk penyajian isi. Isi yang disajikan oleh media sering dibentuk sedemikian rupa, sehingga menimbulkan rasa percaya khalayak yang mengkonsumsinya. Ahli komunikasi massa Dennis McQuail mengatakan media telah menjadi sumber dominant bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normative yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.2 Perkembangan yang terjadi di dunia komunikasi, membawa manusia pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan pesan dan informasi semakin canggih. Televisi
1 2
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hal 126. Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga, Jakarta, 1989, hal 3.
2
adalah salah satunya. Televisi merupakan media komunikasi massa yang berkembang dengan cepat di dunia. Kotak bergambar dan bersuara yang satu itu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang, televisi adalah teman. Televisi merupakan media komunikasi massa instant yang dapat menyediakan audiensnya berbagai paket dalam satu layar. Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menayangkan berbagai program hiburan seperti film, musik, kuis, talk show, variety show, reality show, dan sebagainya.3 Televisi merupakan media elektronik yang dapat di dengar (audio) dan dapat dilihat (visual). Berbeda dengan media cetak seperti : Koran, majalah, tabloid, dan sebagainya yang hanya dapat dibaca dan dilihat. Namun, baik media elektronik ataupun media cetak sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi persamaannya terletak pada tujuannya yaitu sebagai sumber informasi yang berguna bagi masyarakat, menghibur serta mendidik. Khusus untuk medium televisi, informasi yang diperoleh melalui siaran televisi dapat mengendap daya ingatan manusia lebih lama jika dibandingkan dengan perolehan informasi yang sama tetapi melalui membaca.4 Bermula dengan satu stasiun televisi, yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang diperbolehkan mengudara di Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1962
3
Morissan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Penerbit Ramdina Praksa, Tangerang 2005. 4 Deddy Iskandar Muda. Jurnalistik Televisi. Menjadi Reporter Profesional. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. 2003. hal.27.
3
yang menjadi pelopor untuk televisi-televisi lainnya. Namun, dengan seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi sekarang ini, industri pertelevisian semakin maju dan berkembang dengan sangat pesat. Banyak televisi swasta bermunculan, yang hadir dengan format program siaran yang menarik. RCTI merupakan stasiun televisi pertama kali di Indonesia. Kemudian diikuti oleh TPI, SCTV, Indosiar, dan ANTV. Serta televisi swasta lainnya yaitu LATIVI (TVone), Trans TV, Trans7, Metro TV, Global TV. Kini, penonton televisi di Indonesia memiliki banyak sekali pilihan dalam menikmati program acara yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Semakin menjamurnya stasiun televisi swasta dan local di Indonesia, berimplikasi pada semakin meningkatnya persaingan diantara stasiun televisi tersebut. Persaingan diantara stasiun televisi ini lebih menjurus kepada konteks persaingan merebut perhatian khalayak. Salah satu cara untuk merebut perhatian khalayak adalah dengan menyuguhkan program yang sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka. Khalayak adalah pasar, dan program yang disajikan adalah barang yang ditawarkan.5 Khalayak yang akan menentukan baik buruknya program acara stasiun televisi. Dari sini akan muncul rating dan share, yang nantinya akan mampu menarik pemasang iklan untuk memasang spot iklan di stasiun televisi bersangkutan. Semakin maraknya acara reality show di berbagai stasiun televisi, telah menggunakan telepon sebagai alat perantara khalayak dalam memilih pilihan dalam
5
Morissan. Op, Cit.
4
suatu acara tersebut, yaitu melalui SMS (Short Message Service) dan salah satu acara yang menggunakan media tersebut adalah acara Kontes Dangdut TPI (KDI). Kontes Dangdut TPI atau disingkat KDI adalah suatu ajang pencarian penyanyi dangdut dengan sponsor dari MNC yang bekerjasama dengan TPI. KDI merupakan kontes dangdut terbesar di Indonesia. KDI merupakan acara reality show yang membutuhkan khalayak dalam memilih bintang masa depan. Lewat acara tersebut banyak bibit-bibit penyanyi dangdut potensial di pelosok nusantara yang kurang mendapat kesempatan untuk tampil secara nasional. Disini peneliti memfokuskan khalayaknya kepada para khalayak dewasa berumur 17 tahun ke atas6 terhadap warga RW 02 Kelurahan Pondok Benda Pamulang. Mereka merupakan salah satu dari sekian banyak penonton yang menjadi target pasar dari tayangan tersebut. Asumsi ini berdasarkan teori bahwa suatu program tayangan televisi diperuntukan untuk kelompok tertentu sebagai sasarannya (target group), meskipun tidak menutup kemungkinan atas khlayak secara keseluruhan (target audience).7 Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui motivasi apa yang diambil oleh khalayak dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI.
6 7
Elizabeth Lutters, Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta, Grasindo, 2004. Onong Uchyana Effendi, Televisi Siaran, Teori dan Praktek, CV.Mandar Maju, Bandung 1993, hal2.
5
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang tersebut di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut : “ Sejauh mana motivasi penonton dewasa warga RW 02 Kelurahan Pondok Benda Pamulang dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI?”
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi penonton dewasa warga RW 02 Kelurahan Pondok Benda Pamulang dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI.
1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1
Signifikansi Akademis Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
terhadap perkembangan dan pendalaman studi komunikasi pada umumnya, terutama dalam fokus motivasi khalayak memilih kontestan dalam acara reality show.
1.4.2
Signifikansi Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk
para produser Kontes Dangdut TPI (KDI) dan kepada stasiun televisi TPI agar dapat meningkatkan mutu program acara televisi khususnya reality show.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Pengertian media massa disini secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu : media massa cetak dan media masssa elektronika. Media massa cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah, dan bulletin. Sedangkan media massa elektronika mencangkup media audio (suara) seperti radio, dan media audio visual (suara dan gambar) yaitu televisi dan film.8 Menurut Bittner, komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa, jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak. Definisi komunikasi massa lainnya dikemukakan oleh Gerbner, yaitu komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang continue serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.
8
Sasa Djuarsa Sendjaja., DKK. Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2005, hal. 7.4
7
Dari definisi tersebut tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus-menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwi mingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.9 Menurut model pengaruh-terbatas (limited-effects model), yang disajikan dalam buku Joseph Klapper, The effect of mass communication (1960). Orang dianggap mempunyai resistensi (penolakan) yang lumrah terhadap pesan-pesan komunikasi massa. Resistensi (penolakan) ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk mendukung pendapat-pendapat yang diterima dari orang lain dan bermacam-macam jenis penyaringan psikologis yang terjadi ketika menerima pesanpesan.10
2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik komunikasi massa adalah : 1. Komunikasi Terlembaga Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Komunikasi massa itu digunakan media massa,baik cetak maupun elektronik. Komunikasi massa melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam 9
Elvinaro Ardianto. Et.all., Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media 2007, hal.3. 10 Werner J. Severin, James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi, Prenada Media 2005, hal.15.
8
organisasi yang kompleks. Apabila media komunikasi yang digunakan adalah televisi, tentu akan lebih banyak lagi orang yang terlibat, seperti juru kamera (lebih dari satu), juru lampu, pengarah acara, bagian make up, floor manager, dan lain-lain. 2. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian komunikan. 3. Komunikannya Anonim dan Heterogen Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Pada komunikasi antarpersonal, komunikator akan mengenal komunikannya, mengetahui identitasnya, seperti : nama, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal sikap dan perilakunya. Sedangkan dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping Anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokan
9
berdasarkan faktor : usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. 4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibanding dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. 5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan. Dimensi isi menunjukan muatan isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu. Dalam komunikasi antarpersonal yang diutamakan adalah unsur hubungan.semakin saling mengenal antar pelaku komunikasi, maka komunikasinya semakin efektif. Sedangkan dalam konteks komunikasi massa, komunikator tidak harus selalu kenal dengan komunikannya, dan sebaliknya. Yang penting, bagaimana seorang komunikator menyusun pesan secara sistematis, baik, sesuai dengan jenis medianya, agar komunikasinya bias memahami isi pesan tersebut.
10
6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Ciri komunikasi massa selain merupakan keunggulan juga menjadi kelemahan. Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. 7. Stimulasi Alat Indra Terbatas Pada komunikasi antarpersonal yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal. Kedua belah pihak dapat melihat, mendengar secara langsung, bahkan mungkin merasa. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya lihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. 8. Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (indirect) Komponen umpan balik atau lebih popular dengan sebutan feedback merupakan
faktor
penting
dalam
proses
komunikasi
antarpersonal,
komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan.
2.1.3 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa 1. Informasi, yaitu kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini,dan komentar, sehingga orang bias mengetahui keadaan yang
11
terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional, atau internasional. 2. Sosialisasi, yakni menyediakan dan
mengajarkan ilmu pengetahuan
bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif. 3. Motivasi, yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat, dengar lewat media massa. 4. Bahan diskusi, menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal
yang
menyangkut orang banyak. 5. Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan mengesankan. 6. Memajukan
kebudayaan,
media
massa
menyebarluaskan
hasil-hasil
kebudayaan melalui pertukaran program siaran televisi. Pertukaran ini akan memungkinkan peningkatan daya kreatifitas guna memajukan kebudayaan nasional masing-masing Negara, serta mempertinggi kerja sama hubungan antar Negara. 7. Hiburan, media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu, lirik, dan bunyi
12
maupun gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lainnya. 8. Integrasi, banyak bangsa di dunia dewasa ini di guncang oleh kepentingankepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras. Dari berbagai macam fungsi komunikasi massa yang ada, maka dapat disederhanakan menjadi empat fungsi saja, yakni : 1. Menyampaikan Informasi Kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini, dan komentar, sehingga orang bias mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional, atau internasional. 2. Mendidik Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyaji materi yang baik dan mengesankan. 3. Menghibur Media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu, lirik, dan bunyi maupun gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lainnya.
13
4. Mempengaruhi Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implicit terdapat pada tajuk atau editorial, features, iklan, berita atau tayangan lainnya. Yang dapat mempengaruhi khalayak televisi.11
2.1.4 Isi Pesan Komunikasi Massa Komunikasi massa ditujukan untuk semua orang. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat di media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi criteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan.12 Kriteria tersebut mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. Novely (sesuatu yang Baru) Khalayak akan tertarik jika isi pesan dipandang mengungkapkan suatu hal yang baru atau belum diketahui. 2. Jarak (dekat atau jauh) Jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat dipublikasikan peristiwa, mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya.
11
Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hal.31 12 Lukiati Komala dan Siti Karlinah,. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, 2007, hal.7
14
3. Popularitas Peliputan tentang tokoh, organisasi atau kelompok, tempat dan waktu yang penting dan terkenal akan menarik perhatian khalayak. 4. Pertentangan (Conflict) Hal-hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan ataupun menyangkut perbedaan pendapat dan nilai. 5. Komedi (humor) Manusia pada dasarnya tertarik dengan hal-hal yang lucu dan menyenangkan. Oleh karena itu bentuk-bentuk penyampaian pesan yang bersifat humor lazimnya disenangi khalayak. Unsur-unsur komedi ini mencangkup ketidak wajaran, keadaan memalukan dan sebagainya. 6. Seks dan Keindahan Salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsur seks dan keindahan, sehingga kedua unsur tersebut bersifat universal. 7. Emosi Hal-hal yang menyentuh kebutuhan dasar manusia, seringkali bias menimbulkan emosi dan simpati khalayak. Menurut Abraham A Maslow kebutuhan dasar manusia mencangkup kebutuhan fisik, rasa aman, emosi, harga diri, sosial dan aktualisasi diri. Peristiwa-peristiwa yang menyentuh kebutuhan dasar tersebut akan menimbulkan emosi dan simpati. 8. Nostalgia Pengertian nostalgia di sini adalah menunjuk pada hal-hal yang mengungkapkan pengalaman di masa lalu.
15
9. Human Interest Setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa yang menyangkut kehidupan orang lain.
2.2 Televisi Perkembangan teknologi pertelevisian saat ini sudah sedemikian pesat sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi batas antara satu Negara dengan Negara lainnya terlebih setelah digunakan satelit untuk memancarkan signal televisi.13 Inilah yang disebut sebagai globalisasi di bidang informasi. Peristiwa yang terjadi di dataran Eropa atau Amerika atau Rusia,pada saat yang sama dapat pula diketahui di Negara-negara lain dan sebaliknya, melalui bantuan satelit yang mampu memultipancarkan siarannya ke berbagai penjuru dunia tanpa ada hambatan geografis yang berarti. Di Negara-negara Eropa, Amerika dan Negara maju lainnya, puluhan saluran televisi tersedia dan dapat dipilih sekehendak hati. Mereka bersaing untuk menyajikan acara-acara yang terbaik agar dapat ditonton oleh masyarakat. Semuanya tentu dilandasi dengan perhitungan bisnis. Sekalipun sebagian dikelola swasta komersial, tetapi beberapa diantaranya juga merupakan stasiun televisi nonkomersial untuk kepentingan masyarakat, misalnya televisi-televisi milik organisasi keagamaan, sekolah atau Universitas, komunitas maupun pemerintah.
13
Deddy Iskandar Muda., Op Cit. hal.37
16
2.2.1
Karakteristik Media Televisi
1. Audio-visual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari pada katakata. Keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. Karena sifatnya yang audio-visual pula, maka acara siaran berita harus selalu dilengkapi dengan gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta, maupun film berita. Jadi, penayangan film berita dalam siaran berita, selain untuk memanfaatkan karakteristik televisi, juga agar penonton memperoleh gambaran lengkap tentang berita yang disiarkan serta me,punyai keyakinan akan kebenaran berita. 2. Berpikir dalam gambar Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar. Begitu pula bagi seorang komunikator yang akan menyampaikan informasi, pendidikan, atau persuasi, sebaiknya ia dapat melakukan berpikir dalam gambar. Ada dua tahap dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi yakni,menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Tahap kedua yakni, kegiatan merangkai gambar-gambar
individual
mengandung makna tertentu.
sedemikian
rupa,
sehingga
kontinuitasnya
17
3. Pengoperasian lebih kompleks Pengoperasian televisi siaran lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Mereka terdiri dari produser, pengarah acara, pengarah teknik, pengarah studio, pemandu gambar, dua atau tiga juru kamera, juru video, audio, juru suara, rias, dan lain-lain.14
2.2.2
Televisi dan Masyarakat Kecenderungan televisi menyita waktu penggunaannya nyaris bersifat mutlak.
Waktu yang terpakai untuk menonton televisi lebih banyak dibandingkan dengan kegiatan penyerapan pengetahuan dan nilai lainnya. Dengan demikian, sebagai institusi sosial, televisi telah melakukan penetrasi sehingga menggeser sumbersumber nilai dan pendapat yang konvensional. Akibatnya, media ini dengan sendirinya menghadapi tekanan yang lebih keras. Terutama dari kalangan yang merasa berkepentingan untuk melindungi generasi yang masih harus proses sosialisasi nilai-nilai tradisional, seperti budaya lokal dan agama. Namun demikian, perlu diakui bahwa perhatian dan sensivitas dari masyarakat terhadap program televisi kadang-kadang menjadi berlebihan. Di tengah upaya pencarian format yang dilakukan oleh berbagai stasiun penyiaran, reaksi berlebihan yang diberikan oleh sejumlah sumber nilai dari berbagai institusi sosial di Indonesia dapat menyebabkan kita kehilangan pegangan yang semestinya.
14
Elvinaro Ardianto. Et.al., Op Cit. hal.137
18
Televisi sudah masuk ke dalam masyarakat Indonesia sejak tahun 1962. tetapi selam seperampat abad, hanya ada media televisi yang bersifat tunggal dan monopolistis milik pemerintah.
2.3 Program Televisi Saat ini, berbagai jenis program acara telah tersaji di layar televisi demi menarik perhatian khalayak. Bahkan, beberapa stasiun televisi mengkhususkan programnya di satu jenis program. Pada umumnya isi program siaran televisi meliputi acara seperti yang diterangkan berikut, tentunya dengan pengguna berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun televisi masing-masing.15 1. Talk Show Talk Show adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). 2. Variety Show Variety Show adalah program yang menampilkan beraneka ragam aksi danbiasanya diselingi dengan musik baik instrumental ataupun nyanyian, tarian, komedi dan kadang-kadang akrobat. 3. Musik Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan artis menarik audiens. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. 15
Deddy Iskandar Muda. Op Cit.
19
4. Reality Show Program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. 5. Game Show/Kuis Merupakan bentuk program mainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan. 6. Documenter Documenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Berbagai jenis program siaran tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak harus ada semuanya. Acara-acara tersebut sangat bergantung dari kepentingan masingmasing stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan.
2.4 Reality Show Reality Show bukanlah program baru dalam pertelevisian kita, akan tetapi konsepnya telah bergeser dari konsep dasar program tersebut. Pada awalnya reality show mempunyai konsep yang sederhana, yaitu memotret kehidupan orang awam (bukan selebritis). Kemudian disiarkan dan di tonton oleh orang banyak. Sebuah tayangan reality show kebanyakan bersifat menghibur, sebagian bermakna dan memberi manfaat, sedangkan sebagian lagi hanyalah memberi kesenangan semata.16 Menurut Fiske(1987), kesenangan merupakan hubungan khusus antara makna dan
16
Gumgum Gumilar, Reality Show, www.gumilarcenter.com/makalah/realityshow.pdf Diakses tanggal 23 Juni 2008.
20
kuasa.17 Tingkat realitas yang disajikan dalam reality show ini bermacam-macam. Mulai dari yang betul-betul realistis misalnya hidden camera hingga yang terlalu banyak rekayasa namun tetap menggunakan nama reality show18. Tapi kemudian reality show tidak sekedar memotret kehidupan orang. Reality show pun menjadi ajang kompetisi. Kompetisi pertama yang berlangsung mendapat sambutan gila-gilaan adalah survivor. Pada perkembangan selanjutnya, kompetisi sedikit bergeser menjadi kontes pencarian bakat.19
2.4.1
Jenis-jenis Reality Show Terdapat beberapa bentuk reality show yaitu :20
1. Hidden Camera atau Kamera Tersembunyi Ini merupakan program yang paling realistis yang menunjukan situasi yang dihadapi seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subjek yang tengah berada di dalam situasi yang telah dipersiapkan sebelumnya (rekayasa). 2. Competition Show Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk
17
Graeme Burton, Membincangkan Televisi, Jala Sutra, Bandung, 2007, hal.121 Marisson. Op Cit. hal.1106 19 Muti Siahaan, Reality Show, www.kompas.com, 2004, diakses tanggal 05 Agustus 2008 20 Marisson.Op Cit. hal.106-107 18
21
memenangkan perlombaan, permainan (game) atau pertanyaan. Setiap peserta akan tersingkir satu persatu melalui pemungutan suara (voting), baik oleh pemirsa sendiri ataupun audien. Pemenangnya adalah peserta yang paling akhir bertahan. 3. Relationship Show Seorang kontestan harus memilih satu orang dari sejumlah orang yang berminat untuk menjadi pasangannya. Para peminat harus bersaing untuk perhatian kontestan agar tidak tersingkir dari permainan. Pada setiap episode ada satu peminat yang harus disingkirkan. 4. Fly On The Wall Program yang memperlihatkan kehidupan sehari-hari dari seseorang (biasanya orang terkenal), mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya. Dalam hal ini, kamera membuntuti kemana saja orang bersangkutan pergi. 5. Program Mistik Program yang terkait dengan hal-hal supranatural, menyajikan tayangan yang terkait dengan dunia gaib, paranormal, klenik, praktek spiritual magis, mistik, kontak langsung dengan roh,dan lain-lain. Program mistik merupakan program yang paling diragukan realitasnya. Apakah peserta benarbenar melihat makhluk halus atau tidak, dan apakah penampakan itu benarbenar ada atau tidak. Acara yang terkait dengan mistik ternyata menjadi program yang memiliki audien tersendiri.
22
2.4.2
Dampak Positif dan Negatif Reality Show Reality menjadi suatu fenomena dalam tayangan TV di Indonesia, saat ini
hamper semua TV menayangkan tayangan reality ini. Diantara begitu banyaknya orang yang menyukai tayangan ini, muncul pula kecaman terhadap reality show. Kecaman bertubi-tubi ini berkenaan dengan dampak buruk dari tayangan TV tersebut. Berikut beberapa dampak buruk berkenaan dengan tayangan reality show di Indonesia.21 1. Tayangan Reality Show Berbentuk Tekanan Emosi dan Psikologis Tayangan reality show berbentuk tekanan emosi dan psikologis ternyata memberikan efek yang cukup besar terutama untuk objek penderitanya. Mereka yang “dijahili” atau ditakut-takuti banyak yang bersalah secara psikologis, tidak jarang efeknya berupa trauma yang terus dirasakan oleh objek penderita tadi. 2. Kontes Bakat Tayangan kontes bakat yang dilakukan TV kita meniru atau hanya membeli lisensi dari luar negeri. Jadi bukan ide murni. Popularitas peserta kontes bakat sangat tinggi pada saat kontes tersebut berlangsung, tapi setelah selesai
popularitasnya
menurun
(untuk
beberapa
masih
dapat
mempertahankan popularitasnya tersebut). Karena penentuan pemenang dilakukan dari pilihan pemirsa, tidak jarang mereka yang menang kualitasnya tidak lebih baik dari peserta yang lain sehingga ketika terjun kedunia seni tidak dapat bertahan lama. Popularitas yang tiba-tiba melonjak tinggi secara 21
www.gumilarcenter.com,. Op Cit.
23
psikologis dapat membuat peserta terlalu percaya diri, dan semakin cepat meroket, ketika jatuhnya pun akan semakin cepat dan terasa berat. 3. Charity Reality Show Tayangan ini dianggap sebagai eksploitasi terhadap orang miskin, memberikan rezeki dengan harapan mendapatkan pemasukan yang tinggi dari iklan. Tayangan seperti itu mengukuhkan nilai yang memang sudah bersemayam dalam pribadi-pribadi masyarakat hedonis, bahwa perbuatan baik selalu identik dengan uang, dengan tingkat kesejahteraan, dengan kekayaan benda-benda fisik. Konsep-konsep yang ditawarkan dan diajarkan pada tayangan dengan formula sosial, mungkin pada akhirnya membentuk psikologi massa yang berbeda dengan arah yang sebenarnya dikehendaki dalam semangat dan tujuan para pembuat acara tersebut. Masyarakat terbentuk menjadi salah kaprah dalam memandang perbuatan social, dalam memandang perbuatan baik. Program reality show juga memberikan dampak yang positif seperti menjadi salah satu jalan untuk mencapai cita-cita sebagian masyarakat menjadi seorang bintang melalui reality show yang bertajuk kontes bakat atau pencarian bintang. Seperti tujuan semua reality show yaitu untuk hiburan, maka tayangan reality show dapat memberikan aspek hiburan untuk melepaskan diri dari permasalahan yang berkembang. Reality show dapat menumbuhkan rasa social dikalangan pemirsa terhadap orang lain yang menderita yang ditampilkan tayangan tersebut, seperti yang diharapkan dalam charity reality show. Reality show memberikan pengajaran kepada pemirsa untuk tidak cepat menyerah apabila mendapat kesulitan, dan tidak
24
mementingkan diri sendiri. Dampak positif yang luar biasa dirasakan oleh media yang menayangkan reality show adalah peningkatan rating dan share. Peningkatan rating dan share menyebabkan peningkatan pemasang iklan dalam tayangan tersebut sehingga pendapatan stasiun TV bertambah.22
2.5 Motivasi Kepuasan yang diperoleh khalayak setelah menggunakan media massa belum tentu sesuai dengan kepuasan yang diharapkannya sebelum menggunakan media massa, karenanya dianggap perlu untuk membedakan harapan atau motivasi dengan kepuasan yang didapat (gratification obtained).23 Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yamg artinya “ to move”. Dari berbagai definisi yang ada tentang motivasi. Ricard M. Steer dan Lyman W. Poter, menyimpulkan bahwa ketika membahas motivasi, biasanya membahas 24: 1. Yang menghidupkan perilaku manusia. 2. Yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia itu. 3. Bagaimana perilaku itu terus dilakukan atau dipertahankan. Semua perilaku-perilaku berawal dari kebutuhan-kebutuhan ini harus distimulasi sebelum menjadi motif. Maka motivasi merupakan kebutuhan yang cukup terstimulasi untuk menggerakan individu memperoleh kepuasan. Ada banyak kebutuhan yang tidak menghasilkan perilaku karena kebutuhan itu tidak cukup intens. 22
ibid The Relationship Between Cable Subscriber’s Preference of Program Content and Subscibership, [online] di: Http://www.ocean.otr.usm.edu/~yehoi/cabletelevision.html, diakses Juni 2008 24 William J.Stanton, Michael J.Etzel, Bruece J.Walker, Fundamental of Marketing, 10th Edition, McGravo Hill, USA, 1994, Hal 166-167 23
25
Khalayak juga memiliki harapan tentang media dan isi media. Harapan ini mendorong mereka memilih tipe media dan tingkat terpaan media. Khalayak tidak pasif menunggu media untuk memperoleh pengaruh yang sama, tapi khalayak dipandang
aktif,
memiliki
kebutuhan-kebutuhan
tertentu,
dan
memenuhi
kebutuhannya. Harapan untuk terpenuhinya keinginan, kepentingan dan kebutuhannya dari media massa menimbulkan suatu motif dalam diri individu untuk menggunakan media massa. Dalam menggunakan media massa, individu melakukan proses pemilihan media massa dan isi media massa yang dianggap dapat memenuhi harapannya tadi. Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang kearah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku. Motivasi menjadi dorongan (driving Force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi atau dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain atau organisasi.25 Menurut Dennis McQuail dan kawan-kawan, bahwa faktor-faktor yang menyangkut kapuasan, kesenangan, dan pemakaian sudah mencerminkan tingkat keteraturan dan prediksibilitas yang cukup untuk dijadikan sebagai kerangka dasar 25
Http://id.wikipedia.org/wiki/motivasi, diakses April 2009
26
dan tolak ukur kepuasan individu atau anggota khalayak yang searah dan melengkapi kerangka yang dibuat berdasarkan pandangan masyarakat, sehingga hal ini melatar belakangi seseorang menggunakan media.26 Berdasarkan asumsi Dennis McQuail dan kawan-kawan, mereka menemukan empat tipologi motivasi khalayak yang terangkup dalam media-persons interactions yaitu : a. Diversion, yaitu melepaskan diri dari rutinitas dan masalah : sarana pelepas emosi. b. Personal Relationship, yaitu persahabatan : kegunaan sosial. c. Personal Identity, yaitu referensi diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai. d. Surveillance
(bentuk-bentuk
pencarian
informasi)
(McQuail,
2002:388). Dennis McQuail dan kawan-kawan (1972), mengatakan bahwa teori motivasi terbagi atas :27 1. Informasi a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan. c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
26 27
Dennis McQuail. Teori Komunikasi Massa, PT Erlangga, Jakarta, 1996. hal 72 ibid
27
d. Belajar, pendidikan diri sendiri. e. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. 2. Identitas Pribadi a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. b. Menemukan model perilaku. c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media). d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. 3. Integrasi dan Interaksi Sosial a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial. b. Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki. c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. d. Memperoleh teman selain dari manusia. e. Membantu menjalankan peran sosial. 4. Hiburan a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan. b. Bersantai. c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estesis. d. Mengisi waktu. e. Penyaluran emosi. f. Membangkitkan gairah seks.
28
2.6 Teori Uses and Gratification Denis McQuail(1981) menyebutkan adanya dua hal dibalik kebangkitan pendekatan ini. Pertama adalah adanya oposisi terhadap asumsi yang deterministik mengenai efek media, yang merupakan bagian dari dominannya peran individu yang kita kenal dalam model komunikasi dua tahap. Kedua, adanya keinginan untuk lepas dari perdebatan yang kering dan terasa steril mengenai penggunaan media massa yang hanya didasarkan atas selera individu. Dalam hal ini, pendekatan uses and gratification memberikan suatu cara alternative untuk memandang pada hubungan antara isi media dan khalayak, dan pengkategorian isi media menurut fungsinya dari pada sekedar tingkat selera yang berbeda.28 Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumer, dan Michel Gurevitch, uses and gratification meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau melibatkan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barang kali termasuk juga yang tidak kita inginkan (Katz, Blumer, Gurevitch, 1997 4:20). Mereka juga merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori ini29 : 1. Khalayak dianggap Aktif ; artinya, sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.
28 29
Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, Novembar 2003 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal 204-205
29
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang terpenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat tergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilih media disimpulkan dari data yang memberikan anggota khalayak; artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti dahulu orientasi khalayak. Sebelum menceritakan berbagai motif yang mendorong orang menggunakan media, menurut McGuire, kita harus menjawab dulu pertanyaan : Betulkah konsumsi komunikasi massa merupakan perilaku yang didorong oleh motif? Sebagian orang menyatakan bahwa terpaan media lebih merupakan kegiatan yang kebetulan dan amat dipengaruhi faktor eksternal. Sebagian yang lain memandang pemuasan kebutuhan dengan media begitu kecil dibandingkan dengan kebutuhan khalayak sehingga faktor motivasional hamper tidak berperan dalam menentukan terpaan media. Sebagian yang lain lagi berpendirian bahwa, walaupun ada pemuasan potensial dalam komunikasi massa, kita tidak begitu berhasil dalam menemukan pemuasan karena media massa tidak memberikan petunjuk tentang potensi ganjaran yang dapat diberikannya. Pendekatan uses and grativication mempunyai keuntungan dan kekurangan, keuntungannya yaitu: Memberikan deskripsi dinamis tentang khalayak, Anggota
30
khalayak
tidak
sepenuhnya
pasif,
Menjelaskan
penggunaan
media.
Dan
kekurangannya yaitu: Stimuli tidak diperhitungkan; hanya model proses penerimaan saja, Terlalu melebih-lebihkan rasionalitas dan keaktifan anggota khalayak, Menggunakan faktor-faktor mental (seperti motif mencari keterangan).30
2.7 SMS (Short Message Service) Saat ini sudah banyak acara di berbagai stasiun televisi, telah menggunakan telepon dengan layanan SMS sebagai alat perantara khalayak dalam memilih pemenang. SMS (Short Message Service) sendiri merupakan alat komunikasi interaksi antara khalayak dengan media, yang dahulu komunikasi hanya dapat terjadi satu arah, kini sejak adanya layanan SMS komunikasi dapat terjadi dua arah. SMS juga merupakan layanan berupa pesan singkat yang dikirim oleh pengirim kepada penerima melalui barang elektronik yang kita dikenal sebagai Handphone.
2.8 Khalayak 2.8.1 Definisi Khalayak Khalayak adalah raison d’etre televise. Televisi komersial membutuhkan khalayak guna meyakinkan para pengiklan agar membelanjakan uangnya untuk slot iklan. Orang yang membuat program ingin tahu bahwa mereka berbicara pada seseorang; mereka menginginkan umpan balik positif; mereka ingin persetujuan khalayak dan persetujuan dari sejawatnya. 30
ibid
31
Akan tetapi, istilah ‘khalayak’ itu problematik. Ia seolah-olah merupakan gagasan perihal khalayak massa itu sendiri, yang telah dialamiahkan menjadi sebuah kebenaran yang bekerja dalam kepentingan-kepentingan media itu sendiri, yang ingin membanggakan dirinya kepada publik berkenaan dengan popularitas mereka dan kepada para pengiklan sehubungan dengan kelayakan komersial mereka.31 Khalayak dapat dibedakan menjadi beberapa tingkat usia yang menjadi patokan dalam membuat cerita-cerita, antara lain32 : 1. Anak-anak Kategori anak-anak dibatasi pada usia 5-12 tahun atau tingkat Sekolah Dasar. Membuat cerita dengan sasaran penonton anak-anak haruslah menampilkan unsur: pendidikan, panutan, kebajikan, binatang, fantasi dan hiburan. Jangan memasukan problem orang dewasa ke dalam cerita anak-anak sehingga tak akan terjadi tokoh anak kecil berbicara seperti orang dewasa. 2. Remaja Anak-anak yang berusia 13-17 tahun atau duduk di SMP dan SMA. Berada dalam kategori remaja, sama halnya dengan cerita anak, dalam membuat cerita remaja pun perlu memasukan unsure pendidikan. Pendidikan dalam hal ini mengarah pada modan etika, serta ketaatan beragama. 3. Dewasa Termasuk kategori usia dewasa adalah mereka yang berumur 17 tahun keatas atau kira-kira kelas 3 SMA ke atas. Tayangan jenis cerita dewasa
31
Graeme Burton, Membincangkan Televisi, Jalasutra Elizabeth Lutters, Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta, Grasindo, 2004, Hal 31-35
32 25
32
biasanya selalu dilengkapi dengan petunjuk ‘17+’ atau ‘BO’(Bimbingan Orang Tua) disudut layar televisi. 4. Umum Tayangan untuk kategori ini mempunyai cakupan usia yang lebih luas. Ceritanya pun sebaiknya berbicara tentang hal-hal yang sifatnya umum serta bisa diterima oleh seluruh masyarakat, mulai dari usia anak-anak hingga tua.
2.8.2 Karakteristik Khalayak Terdapat dalam karakteristik khalayak33 : 1. Khalayak Sebagai Penggarap Informasi Pada dasarnya proses pengolahan informasi yang terjadi pada pihak penerima (khalayak) bersifat ‘selektif’. Pihak penerima pesan pada saat berhadapan dengan ‘bentuk informasi’ tertentu akan melakukan decoding (pemecahan atau penginterpretasian kode). 2. Khalayak Sebagai Problem Solver Khalayak jelas tidak terlepas dari permasalahan kehidupan yang dihadapi mereka masing-masing. Mereka juga akan selalu berupaya mencari cara-cara pemecahannya. Tujuan optimal tentunya meniadakan keseluruhan permasalahan. Tujuan minimal meringankan beban yang ditimbulkan oleh permasalahan yang ada.
33
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2003, Hal 9.24
33
3. Khalayak Sebagai Moderator Pada dasarnya proses penyebaran informasi tidak berhenti pada khalayak sasaran langsung sebagai barisan pertama. Arus penyebaran informasi bisa melalui berbagai tahapan. Barisan proses penyebaran informasi yang demikian ini lazim disebut ‘multi step flow of communication’ model (Schramm:1993). Seorang warga khalayak telah menerima informasi dari suatu medium kemungkinan besar akan kembali meneruskan informasi tersebut ke orang-orang lainnya. Dan orang-orang yang menerima informasi ini pun selanjutnya akan menyampaikan kembali ke orang-orang lainnya. Demikianlah proses ini terus berlanjut. 4. Khalayak Yang Mencari Pembela Pada suatu waktu orang dapat mengalami krisis keyakinan, dan diliputi rasa ketidak puasan. Hal ini bisa terjadi karena adanya suatu yang baru yang mempengaruhi keyakinannya atau karena faktor-faktor lainnya. Dalam keadaan demikian orang tersebut akan berupaya mencari data dan informasi yang dipandang bisa mendukung atau membela keyakinannya. 5. Khalayak Sebagai Anggota Kelompok Sebagai makhluk sosial, seorang individu juga terikat oleh nilai-nilai kelompok yang diikutinya baik secara formal ataupun informal. Yang dimaksud dengan dengan kelompok formal disini antara lain misalnya, ABRI, KOPRI, SERIKAT BURUH, dll. Sedangkan kelompok-kelompok hobi lainnya termasuk kelompok informal.
34
6. Khalayak Sebagai Kelompok Secara sosiologis, masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok orang yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri ini bisa menyangkut ciri demografis seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, asal kesukuan dan lainlainnya, bisa juga berdasarkan ciri-ciri lainnya yang non demografis seperti nilai-nilai, ideologi, orientasi, kesukaan atau hobi, dimana yang berlaku secara formal dan informal. 7. Selera Khalayak Adalah manisiawi sifatnya apabila tiap orang mempunyai selera yang berbeda satu sama lainnya. Dalam kaitannya dengan media massa tercetak seperti surat kabar dan majalah misalnya selera khalayak ini bisa menyangkut aspek jenis isi informasi. Teknik penyajian, bentuk atau format surat kabar dalam bentuk tabloid dan lain-lain. 8. Khalayak Sebagai Khalayaknya Suatu Medium Boleh jadi sejumlah orang dalam masyarakat telah menjadi khalayak yang setia dari satu atau beberapa media massa tertentu. Tingkat afinitas terhadap media massa tersebut sudah sedemikian ketatnya sehingga sulit untuk beralih atau berpindah ke media massa lainnya.
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Atau Sifat Penelitian Tipe atau sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. 34 Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur sehingga dapat menggunakan statistik dalam pengujiannya. Proses penelitian kuantitatif mengikuti proses deduktif-deduktif. Penelitian kuantitatif dimulai dari umum kemudian kekhusus kemudian ke umum lagi. Responden atau objek penelitian terdiri dari banyak objek. Instrument yang digunakan berupa kuesioner. Selain itu, tujuan penelitian yaitu sebagai konfirmasi.35 Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.36 Menurut Travers, yang dikutip dalam buku ”Pengantar Metode Penelitian” karangan Consuelo,dkk, penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat
34
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2002 Ronny Kuntoro, Metode Penelitian, Jakarta : Penerbit PPM,2005 36 ibid hal. 105 35
36
suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian survey, yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.37 Penelitian survey bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara memberikan kuesioner pada sejumlah kecil dari populasi. Survey dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penggunaan kuesioner sebagai alat penelitian, menurut Selo Soemarjan (1970) memiliki keuntungan utama, yaitu dapat disusun secara teliti dan sistematis, selain itu, alat penelitian ini juga memiliki kemampuan : 1. Menjangkau sampel dalam jumlah besar 2. Biaya pembuatannya relatif murah 3. Tidak terlalu menjangkau responden karena waktu pengisiannya dapat ditentukan sendiri oleh peneliti 4. Dapat memberi kebebasan bagi responden untuk berpendapat dan menjawab.38
37 38
Masri Singga Rimbun & Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta : LP3ES, 1989, hal. 3 Irawan Suhartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1995, hal. 65
37
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan unit dalam penelitian.39 Populasi juga dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.40 Populasi dan sampel adalah istilah yang tidak dapat diabaikan dalam setiap penelitian kuantitatif. Populasi merupakan keseluruhan gejala atau satuan yang akan diteliti, populasi juga berarti sekumpulan data yang mengidentifikasikan suatu fenomena.41 Populasi yang akan diteliti adalah warga yang mengirim SMS pada acara KDI yang berdomisili di RW 02 Kelurahan Pondok Benda Pamulang. Dari data yang didapat pada Kelurahan Pondok Benda Pamulang, jumlah penduduk yang berdomisili di RW 02 Kelurahan Pondok Benda yaitu berjumlah 1733 jiwa, yang terdiri dari 3 RT, yaitu RT 01, Rt 02, dan RT 03. Kemudian yang menjadi populasi pada penelitian ini yaitu warga yang berumur 17 tahun keatas. Dari data yang didapat pada Kelurahan Pondok Benda, jumlah warga yang berumur 17 tahun keatas pada RW 02 Pondok Benda Pamulang yakni berjumlah 1171 orang42. Untuk lebih lanjutnya, berikut disajikan tabel data warga dewasa yang berumur 17 tahun keatas yang bertempat tinggal di RW 02 Kelurahan Pondok Benda Pamulang.
39
Jalaludin Rakhmat, op.cit, hal. 53 Umar Husein, Metode Penelitian untuk Skripsi & Tesis Bisnis, Jakarta : Raja Grafindo, 1999, hal. 77 41 Masri Singga Rimbun & Sofyan Efendi, op.cit. hal. 152 42 Kelurahan Pondok Benda, April 2009 40
38
Tabel 3.1 Jumlah populasi warga yang berusia 17 tahun keatas RT
Jumlah Orang
01
270
02
450
03
451
Jumlah
1171
3.3.2 Sampel Sampel didefinisikan sebagai unit observasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan untuk suatu studi. Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki karakter.43 Tidak ada aturan yang tegas tentang jumlah sampel yang dipersyaratkan untuk suatu penelitian dan populasi yang tersedia. Sampel yang kecil lebih sedikit makan biaya, lebih mudah diolah akan tetapi mempunyai sampling error yang lebih besar. Sebaliknya sampel yang lebih besar memakan biaya lebih tinggi dan pengumpulan data serta pengolahannya memakan waktu. Jumlah sampel juga bergantung pada faktor-faktor lain seperti biaya, fasilitas, dan waktu yang tersedia. Dalam penelitian ini besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling.
43
ibid
39
Simple Random Sampling adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Jumlah sampel yang diambil adalah 10% dari populasi, dihitung dengan menggunakan rumus, Yamane :
n=
N Nd² + 1
n=
1171
= 92,13 = 93
(1171)(0,1)² + 1
Keterangan : n
= Jumlah Sampel
N = Jumlah populasi penontonremaja dan dewasa Balai Sarbini Jakarta d² = Presisi 10% 1
= Angka konsisten
Dengan demikian peneliti akan memilih orang-orang tertentu berdasarkan penilaian tertentu yang akan menjadi responden dalam penelitian ini. Dan dalam waktu penentuan sampel responden penelitian, peneliti sebelumnya akan memberikan pertanyaan saringan kepada responden yang ditemui, yaitu dengan memberikan
40
pertanyaan ”Apakah anda selalu menonton program KDI di TPI?” dan ”Apakah pernah memilih kontestan melalui SMS?” apabila ”ya” maka ia berhak menjadi sampel responden dan berhak mengisi kuesioner.
3.4 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep Tabel 3.2 Definisi Konsep NO 1.
KONSEP Motivasi
DEFINISI Motivasi
adalah
dorongan
psikologis
yang
mengarahkan seseorang kearah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku. Motivasi menjadi dorongan (driving Force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
2.
Program
Program televisi merupakan acara yang tersaji di layar televisi demi menarik perhatian khalayak. Bahkan, beberapa stasiun televisi mengkhususkan programnya di satu jenis program. Pada umumnya isi program siaran televisi meliputi acara seperti: Talk Show, Game Show, Variety Show, Dokumenter, Drama, Dan Lain-
41
Lain. 3.
Reality Show
Reality show adalah sebuah program yang bersifat nyata, yang memiliki tingkat realitas bermacammacam dan bersifat menghibur. Program ini memiliki beberapa bentuk, salah satunya adalah competition show yang pada perkembangan selanjutnya kompetisi sedikit bergeser menjadi kontespencarian bakat.
4.
SMS
(Short SMS (Short Message Service) merupakan
Message Service)
alat
komunikasi interaksi antara khalayak dengan media, yang dahulu komunikasi hanya dapat terjadi satu arah, kini sejak adanya layanan SMS komunikasi dapat terjadi dua arah.
3.4.2 Operasionalisasi Konsep Konsep yang dioperasionalkan adalah motivasi, yaitu motivasi penonton dewasa yang berdomisili di RW 02 Kelurahan Pondok Benda Pamulang dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada program KDI. Kategori-kategori yang akan diukur merupakan pengembangan dari cara menilai seorang kontestan KDI.
42
Tabel 3.3 Operasionalisasi Konsep KONSEP Motivasi
DIMENSI 1. Informasi
INDIKATOR
SKALA
1. Pemuasan atas calon
a. Ya
memilih
bintang masa depan
Bintang
selanjutnya.
Masa Depan
2. Pemuasan
atas
identitas kontestan. 3. Pemuasan atas latar belakang kontestan. 4. Pemuasan
atas
kemampuan vokal kontestan. 5. Pemuasan
atas
busana dan tata rias kontestan. 6. Pemuasan atas asal daerah kontestan. 7. Pemuasan
atas
Penampilan fisik kontestan. 8. Hadiah bagi setiap
b. Tidak
43
pengirim SMS.
2. Identitas Pribadi
1. Pemuasan
Atas
kepercayaan diri. 2. Pemuasan
Atas
inspirasi dari cara berpakaian kontestan. 3. Pemuasan cara
atas bersikap
kontestan. 4. Pemuasan
atas
mengenal musik dangdut. 5. Pemuasan atas menyukai musik dangdut. 6. Pemuasan
atas
skill bernyanyi. 7. Pemuasan
atas
semangat perjuangan kontestan. 8. Pemuasan
atas
a. Ya b. Tidak
44
ilmu
teknik
menyanyi.
3. Integrasi dan
1.Agar terlihat gaul dan
Interaksi Sosial
tidak ketinggalan informasi. 2.
Menambah solidaritas antar daerah.
3.Menambah bahan pembicaraan dengan orang lain. 4.Merasakan masa lalu orang lain. 5.Menimbulkan rasa empati. 6.Lebih disukai orang lain. 7.Menambah popularitas. 8.Asal daerah lebih dikenal.
a. Ya b. Tidak
45
4. Hiburan
1.Waktu luang terisi oleh acara KDI. 2. Menghilangkan stres. 3. Pemuasan
atas
aksi panggung kontestan. 4. Pemuasan
atas
kemampuan vokal kontestan. 5. Pemuasan
untuk
bersantai dengan keluarga 6. Pemuasan
karena
terhibur oleh juri. 7. Pemuasan
karena
terhibur oleh bintang tamu. 8.Membangkitkan gairah.
a. Ya b. Tidak
46
3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk data yang diperlukan. Untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
3.5.1 Data Primer Peneliti menyebarkan kuisioner untuk mendapatkan data-data penelitian. Kuisioner tersebut berisi susunan pertanyaan tertulis yang nantinya dapat memberikan data-data yang sesuai dan untuk melakukan analisis dalam penelitian ini. Kuisioner akan dibagikan dan diisi sendiri oleh setiap responden. Hasil dari kuisioner tersebut kemudian akan dimanifestasikan dalam angka-angka, tabel-tabel, hasil penelitian, dan uraian serta kesimpulan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang objektif mengenai tayangan ”KDI”.
3.5.2 Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan melalui daftar studi kepustakaan seperti buku-buku, surat kabar, majalah, dan artikel-artikal yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Hal tersebut dapat dipergunakan sebagai referensi dan data lainnya yang dapat mendukung dalam penyusunan penelitian ini.
3.6 Teknik Analisis Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Karena metode yang akan digunakan
47
adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, artinya setelah semua data dihimpun dan disusun secara sistematis, cermat untuk kemudian dipelajari dan dianalisa secara deskriptif,44 hanya memaparkan situasi atau peristiwa tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian ini menggunakan angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya diberikan dengan menandai tanda tertentu. Daftar pertanyaan disusun dengan menyertai alternatif jawaban atau lebih dari alternatif yang disediakan. Setelah itu disederhanakan kebentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Setelah semua data disusun secara sistematis, kemudian dianalisa secara deskriptif. Jadi peneliti hanya memaparkan situasi atau peristiwa tanpa harus mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis atau bahkan membuat prediksi. Proses analisa yang peneliti lakukan akan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : 1.
Mengolah setiap jawaban pertanyaan dari kuisioner yang disebarkan kepada khalayak untuk dihitung frekuensi dan persentasenya.
2.
Memberi skala jawaban-jawaban kuisioner tersebut. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala guttman dengan memberi skor 1 dan 2.
44
Jalaludin Rakhmat, Op Cit.
48
3.6.1 Skala Guttman Tabel 3.4 Skala Guttman45 Skor
Penilaian
1
Ya
0
Tidak
Karena jumlah seluruh pertanyaan yang terdapat pada kuesioner adalah 32, maka nilai untuk setiap jawaban ditentukan dengan cara : 1. Menentukan nilai tertinggi dan nilai terendah dengan cara mengalikan jumlah skala dengan jumlah pertanyaan. Nilai Tertinggi
= 32 pertanyaan x Jawaban skor tertinggi adalah 1 = 32 x 1 = 32
Nilai Terendah
= 32 x Jawaban skor terendah adalah 0 = 32 x 0 = 0
2. Menentukan Interval untuk setiap tingkatan dengan cara nilai tertinggi dikurangi nilai terendah, kemudian dibagi dengan jumlah skala. Jumlah Interval = 2 i
45
= 32– 0 2 = 32 = 16 2
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2007
49
Motivasi Interval
Penilaian
16 – 32
Tinggi
0 - 15
Rendah
Dikarenakan terdapat 8 pertanyaan pada tiap dimensi yaitu Informasi, Identitas Diri, Interaksi Sosial dan Hiburan pada kuesioner, maka jumlah skor terendah adalah 8 dan untuk skor tertinggi adalah 16. jadi klasifikasi untuk tingkat dari tiap dimensi tersebut adalah sebagai berikut :
Interval
Penilaian
4–8
Tinggi
0-3
Rendah
Pada dimensi Informasi, Identitas Pribadi, Integrasi dan Interaksi Sosial dan Hiburan terdapat 32 pertanyaan, maka setiap jawaban dalam pertanyaan diberi nilai, Ya nilainya 1, dan Tidak nilainya 0.
Motivasi Tinggi Jika tingkat informasi, identitas diri, interaksi sosial, dan hiburan responden terhadap tayangan KDI tinggi. Apabila jawaban memiliki nilai 16 - 32. Motivasi Rendah Jika tingkat informasi, identitas diri, interaksi sosial, dan hiburan responden terhadap tayangan KDI rendah. Apabila jawaban memiliki nilai 0 - 15.
50
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan disajikan objek penelitian dan hasil penelitian mengenai motivasi khalayak dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI. 4.1 Gambaran Umum 4.1.1
TPI Semenjak era revormasi dan persaingan televisi yang semakin tajam maka
format TPI dirubah, yang awalnya penuh dengan pendidikan, dirubah TPI hanya sebagai brain marks, jadi hanya istilah saja. TPI beralih menjadi televisi hiburan, karena terkait dengan kebutuhan biaya operasional dan sebagainya. Sudah beberapa kali TPI berganti kepemimpinan, manajemen dan sampai pada pergantian kepemilikan. Sebelumnya kepemilikan dipegang oleh keluarga cendana, kemudian mulai dikurangi. Sampai saat ini campur tangan keluarga cendana masih ada namun hanya sekitar 25% dan sisanya 75% dimiliki oleh pengusaha yang bernama Ari Tanuh. Beliau berada di RCTI. TPI masuk dalam salah satu perusahaan induk grup yang bernama MNC (Media Nusantara Citra) group. MNC group terdiri dari GLOBAL TV, RCTI, dan TPI. MNC tergabung dari beberapa media yaitu televisi, radio dan koran.
51
MNC ingin membidik pangsanya masing-masing, target dalam TPI yaitu menengah kebawah atau jika dikelaskan C dan D, tetapi TPI juga menjaring kelas B dan A, namun lebih banyak pada kelas C dan D dalam upaya menjaring target tersebut, TPI lebih berusaha mendekati kepada masyarakat bawah, karena C dan D kebanyakan adalah masyarakat menengah kebawah. Dengan demikian TPI berupaya membuat program-program yang menarik masyarakat bawah, seperti Dangdut Mania, Kontes Dangdut TPI dan program-program lain yang menjaring masyarakat menengah kebawah. Visi dari TPI adalah Paling Indonesia Pilihan Pemirsa, Misi dari TPI adalah TPI Menyajikan Tayangan Bercitra rasa Indonesia Yang Inspiratif Untuk Memajukan Masyarakat. Dan Slogan dari TPI adalah Makin Indonesia Makin Asik Aja.
4.1.2
Kontes Dangdut TPI (KDI) Kontes Dangdut TPI atau disingkat KDI adalah suatu ajang pencarian
penyanyi dangdut dengan sponsor dari MNC yang bekerjasama dengan TPI. KDI merupakan kontes dangdut terbesar di Indonesia. Seluruh Kontestan KDI yang telah terseleksi akan dikarantina di sebuah asrama dan diberikan pelatihan-pelatihan berupa koreografi, olah vokal, perfomance, personality dan tata busana. Seluruh kontestan KDI yang telah terseleksi setiap minggunya akan diadu dalam Kontes KDI. Penampilan para kontestan akan dinilai oleh para juri yang diambil dari kalangan penyanyi, artis bahkan pelawak dan pejabat tinggi serta dukungan SMS pemirsa.
52
Pembawa acaranya adalah Ramzi (musim pertama; musim kedua dan ketiga digantikan Irfan Hakim) dan Ussy Sulistiowati (musim pertama dan kedua; musim ketiga digantikan Asti Ananta karena melahirkan) sedangkan para anggota jurinya berjumlah tiga orang yang setiap minggunya berubah-ubah. Ajang ini sempat melahirkan bintang Siti Rahmawati atau biasa dipanggil Siti KDI yang kemudian menyabet banyak penghargaan, termasuk dari MTV Indonesia. Latar Belakang dari KDI yaitu musik dangdut harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Seperti aliran musik lainnya, regenerasi dalam dangdut mutlak diperlukan untuk kelangsungan dan perkembangan musik itu sendiri. Banyak bibitbibit penyanyi dangdut potensial di pelosok nusantara yang kurang mendapat kesempatan untuk tampil secara nasional. TPI, sebagai salah satu televisi swasta yang dikenal lewat berbagai programprogram musik dangdut dan kepeduliannya terhadap kemajuan musik dangdut di tanah air, menangkap potensi dan peluang ini dengan mengadakan Kontes Dangdut TPI, atau disingkat KDI.Sebagai acara kontes dangdut, maka acara KDI hanya menampilkan lagu-lagu yang berirama dangdut. Tujuan dari KDI : 1. Meningkatkan eksklusifitas KDI sebagai penyanyi dangdut yang mempunyai image berbeda dengan penyanyi dangdut lainnya 2. Menertibkan pemakaian nama KDI 3. Meningkatkan harga jual khususnya off air 4. Meningkatkan standar penampilan KDI (off air)
53
Audisi dilaksanakan di 7 kota besar di Indonesia yaitu: Jakarta, Bandung, Medan, Makassar, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta. Kemudian kota audisi diperbanyak saat musim kedua yaitu Denpasar dan Palembang, dan saat musim ketiga kota audisi bertambah ditambah Banjarmasin, namun dikurang Semarang sehingga peserta audisi di jawa tengah harus audisi di Yogyakarta. Peserta audisi di 9 kota besar di Indonesia itu sendiri sangat sukses, mencapai hampir 30 ribu orang dengan pendaftar tertinggi di kota Jakarta dan Bandung, sedangkan Denpasar dan Yogyakarta terendah Para peserta yang terdaftar disaring dalam 3 tahapan. Tahapan pertama adalah memilih 50 besar. Peserta di 50 besar tersebut akan menyanyikan setengah sampai tiga perempat lagu yang sudah ditentukan dengan iringan musik. Dari 50 besar akan terpilih 15 besar yang merupakan tahapan kedua. Para peserta yang lolos 15 besar akan diberi beberapa pertanyaan dan menyanyikan sepenggal lagu-lagu dangdut yang berbeda-beda. Tahapan ketiga akan mendapatkan 5 wakil dari tiap kota. Kelima wakil dari tiap kota ini akan bertemu di Jakarta dalam Gerbang KDI. Di KDI 2, sebenarnya hanya ada 18 tempat untuk masuk ke babak final untuk masing-masing wakil 9 kota audisi. Namun Pihak TPI memberikan suatu kesempatan kepada calon kontestan KDI yang menempati urutan ketiga saat Gerbang KDI di, untuk merebut 2 tempat di Final sehingga jumlah kontestan KDI 2 menjadi genap 20 Orang. dan kejadian serupa terjadi pada KDI 3 dan 4. Dan ternyata kontestan yang beruntung pada babak Wild Card KDI 2 adalah Adi Alfaisal dari Medan dan Tatang Kartiwa dari Bandung. sedangkan kontestan yang beruntung pada babak Wild Card
54
KDI 3 adalah Dedi dari Medan dan Lola dari Jakarta serta kontestan yang beruntung pada babak Wild card KDI 4 adalah Widhi dari surabaya dan Monica dari Jakarta. Tabel 4.1 Rintisan Pemenang Tiap Musimnya Rintisan tiap musim
Pemenang
Runner-up
Pertama
Siti Rahmawati
I: Nassar II: Safarudin
Kedua
Gita
I: Adi II: Ekabima
Ketiga
Lola
I: Eny II: Dedi
Keempat
Nurdin
I: Frida II: Widi
Kelima
Vita
I: Yofi II: Dewi
55
4.2 Hasil Penelitian Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22-29 Mei 2009 pada masyarakat RW 02 Kelurahan Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan adalah sebagai berikut :
4.2.1
Karakteristik Responden Gambaran hasil penelitian ini akan memaparkan tentang usia, pendidikan,
pekerjaan, dan pendapatan responden, yaitu sebagai berikut : Hasil penelitian mengenai usia responden dapat diketahui pada tabel di bawah ini : Tabel 4.2 Usia Responden No
Usia Responden
F
%
1
17 – 24
13
13.9
2
25 – 32
22
23.7
3
33 – 40
16
18.3
4
41 – 48
17
18.3
5
> 48
25
26.9
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.2 diketahui bahwa usia responden secara kuantitatif merata jumlahnya, jika tidak ada perbedaan yang signifikan dalam range jumlah sampel usia responden, yakni khalayak dewasa yang berusia 17 tahun keatas.
56
Peneliti mengambil sample khalayak dewasa yang berusia 17 tahun keatas, karena acara KDI sendiri ditayangkan malam hari berkisar jam 19.00 – 01.00 sehingga target dari program acara KDI mayoritas adalah khalayak dewasa .
Hasil penelitian mengenai pendidikan responden dapat diketahui pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.3 Pendidikan Responden No
Pendidikan Terakhir Responden
F
%
1
SD
2
2.2
2
SMP
20
21.5
3
SMA
48
51.6
4
D3
10
10.8
5
S1
13
13.9
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.3 diketahui bahwa pendidikan responden yang paling dominan dari masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan yaitu pada tingkat SMA sebanyak 51.6%. sedangkan SD sebanyak 2.2%, SMP sebanyak 21.5%, D3 sebanyak 10.8%, dan S1 sebanyak 13,9%. Hal ini memperlihatkan bahwa, dominasi para penonton program acara KDI pada masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan yakni, ada pada tingkatan SMA.
57
Hasil penelitian mengenai pekerjaan responden dapat diketahui pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Pekerjaan Responden No
Pekerjaan Responden
F
%
1
Sekolah/Kuliah
11
11.9
2
Pegawai Negeri
7
7.5
3
Pegawai Swasta
19
20.4
4
Wiraswasta
35
37.6
5
Lain-Lain
21
22.6
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.4 diketahui bahwa pekerjaan paling banyak dimiliki responden masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan yaitu dengan kategori wiraswasta yakni sebanyak 37.6%. sedangakn responden yang masih bersekolah /kuliah sebanyak 11.9%, pegawai negeri sebanyak 7.5%, pegawai swasta sebanyak 20.4%, dan lain-lain( pembantu rumah tangga, tukang ojek, pengangguran, atau diluar dari pegawai negeri, pegawai swasta, dan wiraswasta) sebanyak 22.6%. hal tersebut mengidentifikasikan bahwa tayangan KDI cukup mempengaruhi bagi tiap-tiap individu, apapun jenis pekerjaan mereka. Responden yang
memiliki
pekerjaan
mengkonsumsi media massa.
tertentu
umumnya
memiliki
perbedaan
dalam
58
4.2.2
Frekuensi Menonton TV dan Tayangan KDI Penelitian ini juga mengukur frekuensi menonton televisi dan tayangan KDI
di TPI, dapat diketahui sebagai berikut : Tabel 4.5 Lama Menonton TV No
Lama Menonton TV
F
%
1
< 2 Jam
8
8.6
2
2 – 4 Jam
18
19.3
3
5 – 7 Jam
30
32.3
4
8 – 10 Jam
20
21.5
5
> 10 Jam
17
18.3
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.5 diketahui bahwa lamanya waktu responden menonton televisi yang paling dominant yakni sekitar 5 sampai 7 jam sebanyak 32.3%, sedangkan kurang dari 2 jam sebanyak 8.6%, 2 sampai 4 jam sebanyak 19.3%, 8 sampai 10 jam sebanyak 21.5%, dan yang menonton televisi lebih dari 10 jam sebanyak 18.3%. Ini menunjukan bahwa hanya sedikit responden yang menonton kurang dari 2 jam sehari, hal tersebut menunjukan lebih banyak responden yang lebih sering menonton televisi. Dengan begitu dapat diketahui bahwa masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan sangat konsumtif atas acara-acara di televisi, tentu yang benar-benar memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan mereka.
59
Tabel 4.6 Frekuensi Menonton TPI No
Frekuensi Menonton TPI
F
%
1
Sangat sering (7 kali dalam 1 minggu)
22
23.7
2
Sering (5 kali dalam 1 minggu)
38
40.9
3
Jarang (3 kali dalam 1 minggu)
25
26.8
4
Sangat jarang (1 kali dalam 1 minggu)
8
8.6
5
Tidak pernah
-
-
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.6 diketahui bahwa hampir dari setengah responden sering menonton TPI yakni sebanyak 40.9% dan tidak ada responden yang tidak pernah menonton TPI. Ini menunjukan kemungkinan responden menyaksikan tayangan KDI semakin besar, karena mereka sering menyaksikan acara di stasiun televisi TPI. Tabel 4.7 Pernah Menonton Tayangan KDI di TPI No
Pernah Menonton Tayangan KDI
1
Ya
2
Tidak Jumlah
F
%
93
100
-
-
93
100
60
Hasil penelitian pada tabel 4.7 diketahui bahwa tayangan KDI dikenal oleh semua responden. Ini berarti semua responden pernah menonton tayangan KDI. Tidak menutup kemungkinan responden menyukai tayangan ini. Tetapi tidak menutup kemungkinan mereka tidak menyukai tayangan KDI. Ini dapat diartikan bahwa responden yang menyaksikan tayangan KDI belum tentu menyukai tayangan ini. Tabel 4.8 Durasi Menonton Tayangan KDI No
Lama Menonton Tayangan KDI
F
%
1
< 1 Jam
-
-
2
1 – 2 Jam
5
5.4
3
3 – 4 Jam
16
17.2
4
5 – 6 Jam
72
77.4
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.8 diketahui bahwa rata-rata responden sangat lama menonton tayangan KDI karena para responden mayoritas setia menonton tayangan ini dari awal hingga selesai. Terbukti dari persentase yang menonton tayangan KDI 5 sampai 6 jam sebanyak 77.4%, 3 sampai 4 jam sebanyak 17.2%, 1 sampai 2 jam sebanyak 5.4%, sehingga yang menonton kurang dari 1 jam 0%. Peneliti menyimpulkan bahwa semakin besar responden menonton tayangan KDI, kemungkinan besar pula mereka menyukai tayangan ini.
61
Tabel 4.9 Pernah Memilih Kontestan Melalui SMS No
Pernah Memilih Kontestan Melalui SMS
1
Ya
2
Tidak Jumlah
F
%
93
100
-
-
93
100
Hasil penelitian pada tabel 4.9 bahwa responden sangat mempunyai peran dalam tayangan KDI, terbukti mereka 100% memilih kontestan melalui SMS. Hal tersebut mengindikasikan bahwa, masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga mereka pun mendapatkan kepuasan tersendiri, baik dari segi informasi, identitas diri, interaksi sosial, sampai hiburan.
4.2.3
Motivasi Khalayak Dalam Memilih Bintang Masa Depan Melalui SMS Motivasi khalayak dalam memilih kontestan untuk menjadi bintang masa
depan melalui SMS dapat dimulai dengan dasar Informasi, Identitas Diri. Interaksi Sosial, dan Hiburan. Untuk mengetahui lebih lanjut dan terperinci mengenai motivasi khalayak dalam memilih bintang masa depan melalui SMS, berikut disajikan hasil analisa data primer responden.
62
1. Informasi Tabel 4.10 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Calon Bintang Masa Depan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
57
61.3
2
Tidak
36
38.7
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.10 diketahui bahwa rata-rata masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan mendapatkan pemuasan informasi atas calon bintang masa depan selanjutnya, terbukti yang menjawab ya sebanyak 61.3%, dan reponden yang tidak mendapatkan pemuasan informasi atas calon bintang masa depan selanjutnya sebanyak 38.7%. Table 4.11 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Identitas Atau Status Kontestan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
32
34.4
2
Tidak
61
65.6
93
100
Jumlah
63
Hasil penelitian pada tabel 4.11 diketahui bahwa lebih dari setengah responden pada masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan tidak mendapatkan informasi yang cukup atas identitas atau status kontestan secara konkrit pada tayangan KDI di stasiun televisi TPI yaitu dengan persentase sebanyak 34.4%, sedangkan yang mendapatkan pemuasa informasi atas identitas atau status kontestan sebanyak 65.6%. Tabel 4.12 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Latar Belakang Kontestan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
43
46.2
2
Tidak
50
53.8
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.12 diketahui bahwa rata-rata 46.2% responden tidak mendapatkan pemuasan informasi atas latar belakang kontestan. Hal tersebut dikarenakan pada tayangan KDI di televisi sendiri tidak terlalu mengekspos latar belakang dari kontestan, 53.8% responden yang mendapatkan pemuasan informasi atas latar belakang kontestan mendapatkan informasi tersebut dari media cetak atau media lainnya selain televisi.
64
Tabel 4.13 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Kemampuan Vokal Kontestan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
66
71
2
Tidak
27
29
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.13 diketahui mayoritas dari responden yang mendapatkan pemuasan informasi atas kemampuan vokal kontestan yakni sebanyak 71%, sedangkan responden yang tidak mendapatkan pemuasan informasi atas kemampuan vokal kontestan hanya sebanyak 29%. Hal ini terbukti bahwa masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan sudak cukup objektif dalam memilih kontestan melalui SMS yaitu dengan melihat kemampuan vokal dari masingmasing kontestan tersebut. Tabel 4.14 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Busana dan Tata Rias Kontestan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
21
22.6
2
Tidak
72
77.4
93
100
Jumlah
65
Hasil penelitian pada tabel 4.14 bahwa merek busana dan tata rias kontestan tidak mempengaruhi responden untuk memilih kontestan tersebut. Terbukti dengan persentase responden yang mendapatkan pemuasan informasi atas busana dan tata rias kontestan sebanyak 22.6%, sedangkan responden yang tidak mendapatkan pemuasan informasi atas busana dan tata rias responden sebanyak 77.4%. Tabel 4.15 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Asal Daerah Kontestan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
58
62.4
2
Tidak
35
37.6
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.15 diketahui bahwa masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan mayoritas mengirim SMS karena mendapatkan pemuasan informasi atas asal daerah kontestan, terbukti dengan jumlah persentase sebanyak 62.4%, dan yang mengirim SMS karena tidak mendapatkan pemuasan Informasi atas asal daerah kontestan sebanyak 37.6%.
66
Tabel 4.16 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Penampilan Fisik Kontestan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
53
57
2
Tidak
40
43
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.16 diketahui bahwa setengah dari responden melihat seorang kontestan dan memilihnya berdasarkan pemuasan atas penampilan fisik semata, sehingga responden yang mendapatkan pemuasan informasi atas penampilan fisik kontestan hanya 57%, sedangkan yang tidak mendapatkan pemuasan informasi atas penampilan fisik kontestan sebanyak 43%. Tabel 4.17 Motivasi Mengirim SMS Karena Hadiah Bagi Setiap Pengirim SMS No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
89
95.7
2
Tidak
4
4.3
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.17 diketahui bahwa hadiah yang dahadirkan pada tayangan KDI cukup menjadi antusiasme para responden terbukti pada persentase
67
responden yang mendapatkan informasi atas hadiah bagi setiap pengirim SMS sebanyak 95.7% dan yang tidak mendapatkan pemuasan informasi atas hadiah bagi setiap pegirim SMS hanya sebanyak 4.3%.
2. Identitas Pribadi Tabel 4.18 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Kepercayaan Diri No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
15
16.1
2
Tidak
78
83.9
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.18 diketahui sebanyak 16.1% masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan tidak mendapatkan pemuasan atas kepercayaan diri dari tayangan KDI, dan sebanyak 83.9% yang mendapatkan pemuasan atas kepercayaan dirinya dari acara tersebut.
68
Tabel 4.19 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Cara Berpakaian Kontestan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
13
14
2
Tidak
80
86
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.19 bahwa hanya sedikit responden yang mendapatkan pemuasan atas cara berpakaian kontestan pada tayangan KDI terbukti dengan persentase sebanyak 14%, sedangkan yang tidak mendapatkan pemuasan atas cara berpakaian kontestan sebanyak 86%. Tabel 4.20 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Cara Bersikap Kontestan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
44
47.3
2
Tidak
49
52.7
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.20 bahwa kurang dari setengah responden menjawab mereka dapat pemuasan memperbaiki cara bersikap karena acara tersebut
69
dan persentasenya sebanyak 47.3%, sedangkan yang tidak berpengaruh pemuasannya dalam cara bersikapnya sebanyak 52.7%. Tabel 4.21 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Mengenal Musik Dangdut No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
79
84.9
2
Tidak
14
15.1
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.21 bahwa mayoritas responden mengakui dengan adanya tayangan tersebut menjadikan mereka mendapatkan pemuasan lebih mengenal musik dangdut lebih dalam, terbukti dengan persentase sebanyak 84.9% dan menjawab tidak sebanyak 15.1%. Tabel 4.22 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Menyukai Musik Dangdut No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
62
66.7
2
Tidak
31
33.3
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.22 bahwa dengan tayangan KDI responden juga bisa menambah kegemaran musik dangdut, bahkan yang tadinya tidak suka menjadi
70
suka. Maka responden yang mendapat pemuasan menjadi lebih menyukai musik dangdut sebesar 66.7% dan menjawab tidak mendapat pemuasan menjadi lebih menyukai musik dangdut sebanyak 33.3%. Tabel 4.23 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Skill Bernyanyi No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
50
53.8
2
Tidak
43
46.2
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.23 diketahui bahwa 53.8% responden mendapat pemuasan atas skill bernyanyi berkat acara tersebut, sedangkan sebanyak 46.2% responden tidak mendapat pemuasan skill bernyanyi berkat acara tersebut. Tabel 4.24 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Semangat Perjuangan Kontestan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
41
44.1
2
Tidak
52
55.9
93
100
Jumlah
71
Hasil penelitian pada tabel 4.24 diketahui bahwa 44.1% responden mendapat pemuasan atas semangat perjuangan kontestan berkat acara KDI, mereka melihat kegigihan para kontestan mengantri di ribuan orang hingga akhirnya nanti menjadi bintang masa depan. Sedangkan 55.9% reponden tidak mendapat pemuasan atas semangat perjuangan kontestan pada tayangan tersebut. Tabel 4.25 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Ilmu Teknik Menyanyi No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
55
59.1
2
Tidak
38
40.9
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.25 bahwa sebagian besar responden mendapatkan pemuasan atas ilmu teknik menyanyi pada tayangan KDI, terbukti dengan persentase sebanyak 59.1%. Sedangkan 40.9% reponden tidak mendapatkan pemuasan atas ilmu teknik menyanyi pada tayangan tersebut.
72
3. Integrasi dan Interaksi Sosial Tabel 4.26 Motivasi Mengirim SMS Karena Gaul dan Tidak Ketinggalan Informasi No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
18
19.4
2
Tidak
75
80.6
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.26 bahwa responden yang ingin terlihat gaul dan tidak ketinggalan informasi berkat acara tersebut sebanyak 19.4, sedangkan responden yang tidak terlihat gaul dan tertinggal informasi pada acara tersebut sebesar 80.6%. Tabel 4.27 Motivasi Mengirim SMS Karena Solidaritas Antar Daerahnya No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
70
75.3
2
Tidak
23
24.7
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.27 yaitu bahwa mayoritas responden bertambah sikap solidaritas antar daerah karena tayangan KDI itu terbukti pada persentasenya
73
yang cukup tinggi sebanyak 75.3%. sedangkan responden yang tidak bertambah sikap solidaritasnya berkat acara tersebut sebanyak 24.7%. Tabel 4.28 Motivasi Mengirim SMS Karena Bahan Pembicaraan Dengan Orang Lain No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
11
11.8
2
Tidak
82
88.2
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.28 bahwa responden kurang membicarakan tayangan KDI saat berinteraksi dengan orang lain, terlihat dari persentase responden tidak menambah bahan pembicaraan dengan orang lain berkat acara tersebut sebanyak 11.8%, dan responden yang dapat menambah bahan pembicaraan dengan orang lain berkat acara tersebut sebanyak 88.2%. Tabel 4.29 Motivasi Mengirim SMS Karena Merasakan Masa Lalu Orang Lain No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
17
18.3
2
Tidak
76
81.7
93
100
Jumlah
74
Hasil penelitian pada tabel 4.29 bahwa rata-rata responden kurang merasakan akan kisah masa lalu orang lain berkat acara KDI, terbukti dengan persentase sebanyak 81.7%, sedangkan responden yang dapat merasakan masa lalu orang lain berkat acara tersebut sebanyak 18.3%. Tabel 4.30 Motivasi Mengirim SMS Karena Rasa Empati Terhadap Orang Lain No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
80
86
2
Tidak
13
14
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.30 bahwa 86% masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan menimbulkan rasa empati yang besar terhadap orang lain berkat acara tersebut, sedangkan 14% responden yang tidak merasakan empati berkat acara tersebut. Tabel 4.31 Motivasi Mengirim SMS Karena Disukai Orang Lain No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
5
5.4
2
Tidak
88
94.6
93
100
Jumlah
75
Hasil penelitian pada tabel 4.31 bahwa ternyata responden yang lebih disukai berkat acara KDI adalah responden yang sebenarnya masih sanak sodara dari salah satu finalis KDI, namun persentasenya masih relatif kecil yaitu sebanyak 5.4%, sedangkan responden yang menjawab tidak sebanyak 94.6%. Tabel 4.32 Motivasi Mengirim SMS Karena Popularitas No
Kategori Jawaban
1
Ya
2
Tidak Jumlah
F
%
-
-
93
100
93
100
Hasil penelitian pada tabel 4.32 yaitu bahwa tidak satu responden pun yang bertambah popularitasnya berkat acara KDI, sehingga 100% responden tidak merasakan popularitasnya bertambah. Hal ini berhubungan dengan tidak adanya kontestan KDI yang berasal dari lingkungan Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan. Tabel 4.33 Motivasi Mengirim SMS Karena Asal Daerah Terkenal No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
82
88.2
2
Tidak
11
11.8
93
100
Jumlah
76
Hasil penelitian pada tabel 4.33 bahwa 88.2% asal daerah responden lebih terkenal berkat acara KDI di stasiun televisi TPI, dan 11.8% responden yang menjawab tidak.
4. Hiburan Tabel 4.34 Motivasi Mengirim SMS Karena Waktu Luang No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
65
69.9
2
Tidak
28
30.1
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.34 bahwa lebih dari sebagian responden menghabiskan waktu luangnya untuk menonton acara KDI, terbukti dengan persentase yang cukup besar yaitu sebanyak 69.9%, dan yang menjawab tidak sebanyak 30.1%. Tabel 4.35 Motivasi Mengirim SMS Karena Menghilangkan Stres No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
78
83.9
2
Tidak
15
16.1
93
100
Jumlah
77
Hasil penelitian pada tabel 4.35bahwa responden yang menonton KDI untuk menghilangkan stres yaitu sebanyak 83.9%, dan yang menonton KDI tidak untuk menghilangkan stres sebanyak 16.1%. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan yang beraneka ragam pekerjaannya, mereka sangat membutuhkan tontonan yang menghibur untuk menghilangkan kejenuhan dan stres dari pekerjaan mereka masing-masing. Tabel 4.36 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Aksi Panggung Kontestan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
56
60.2
2
Tidak
37
39.8
93
100
Jumlah
Hasil peneliti pada tabel 4.36 bahwa aksi panggung yang diberikan oleh kontestan sangat memberi pemuasan hiburan kepada responden, ini terbukti atas persentasenya sebanyak 60.2%, sedangkan responden yang tidak dapat pemuasan hiburan dengan aksi panggung kontestan hanya sebanyak 39.8%.
78
Tabel 4.37 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Kemampuan Vokal Kontestan No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
70
75.3
2
Tidak
23
24.7
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.37 bahwa kemampuan vokal kontestan sangat mempengaruhi pemuasan kontestan dalam memilih kontestan melalui SMS terbukti dengan banyaknya persentase yaitu 75.3% dan yang menjawab tidak hanya 24.7%. Tabel 4.38 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Waktu Bersantai Keluarga No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
37
39.8
2
Tidak
56
60.2
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.38 bahwa program KDI tidak hanya untuk tontonan perorangan saja tetapijuga untuk tontonan keluarga, namun responden yang benar-benar dijadikan untuk pemuasan tontonan keluarga relatif kecil, terbukti dengan persentase sebanyak 39.8%, dan yang menjawab tidak sebanyak 60.2%.
79
Tabel 4.39 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Para Juri No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
53
57
2
Tidak
40
43
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.39 bahwa responden sangat puas atas juri-juri yang tampil di acara KDI karena tidak hanya mengkoreksi seorang kontestan namun mereka pun selalu memberikan solusi yang terbaik untuk kontestan tersebut, terbukti dengan persentase sebanyak 57%. Lalu yang menjawab tidak sebanyak 43% Tabel 4.40 Motivasi Mengirim SMS Karena Pemuasan Atas Bintang Tamu No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
67
72
2
Tidak
26
28
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.40 bahwa responden sangat terpuaskan dengan bintang tamu-bintang tamu yang selalu dihadirkan oleh acara KDI, ini terbukti dari tingginmya persentase yaitu sebanyak 72%, dan yang menjawab tidak terpuaskan oleh bintang tamu pada acara KDI sebanyak 28%.
80
Tabel 4.41 Motivasi Mengirim SMS Karena Membangkitkan Gairah No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
2
2.2
2
Tidak
91
97.8
93
100
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.41 bahwa responden di wilayah Pondok Benda Pemulang Tangerang Selatan tidak tergoda akan busana atau tarian kontestan KDI, ini terbukti 97.8% yang menjawab tidak dan hanya 2.2% yang merasa dapat membangkitkan gairah. Sering kali seorang penyanyi dangdut berpakaian seksi yang mungkin saja dapat membangkitkan gairak penontonnya, disini peneliti ingin tahu atas fenomena tersebut.
4.3
Tabel Akumulasi Tabel 4.42 Tabel Akumulasi Informasi
No
Penilaian
Interval
Frekuensi
Persentase
1
Tinggi
4-8
74
79.6
2
Rendah
0-3
19
20.4
93
100
Jumlah
81
Berdasarkan dari hasil survey yang tertera pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa untuk dimensi informasi responden memiliki motivasi yang tinggi. Karena mayoritas responden sebanyak 79.6% mendapatkan pemuasan atas informasi dari program KDI, mulai dari para calon bintang masa depan selanjutnya, identitas atau status kontestan, latar belakang kontestan, kemampuan vokal kontestan, busana dan tata rias kontestan, penampilan fisik kontestan, hingga hadiah bagi setiap pengirim SMS. Oleh karena itu sebagian besar responden memiliki jawaban “ya” ketika diajukan pertanyaan mengenai dimensi informasi program KDI di TPI. Tabel 4.43 Tabel Akumulasi Identitas Pribadi No
Penilaian
Interval
Frekuensi
Persentase
1
Tinggi
4-8
55
59.1
2
Rendah
0-3
38
40.9
93
100
Jumlah
Berdasarkan dari hasil survey yang tertera pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa untuk dimensi identitas pribadi responden memiliki motivasi yang tinggi. Karena lebih dari setengah responden sebanyak 59.1% mendapatkan pemuasan identitas pribadi dari program KDI, mulai dari mendapatkan kepercayaan diri, inspirasi dari cara berpakaian, memperbaiki sikap, mengenal musik dangdut, menyukai musik dangdut, skill bernyanyi, semangat perjuangan kontestan, hingga
82
ilmu teknik menyanyi. Oleh karena itu sebagian besar responden memiliki jawaban “ya” ketika diajukan pertanyaan mengenai dimensi identitas diri program KDI di TPI. Tabel 4.44 Tabel Akumulasi Integrasi dan Interaksi Sosial No
Penilaian
Interval
Frekuensi
Persentase
1
Tinggi
4-8
28
30.1
2
Rendah
0-3
65
69.9
93
100
Jumlah
Berdasarkan dari hasil survey yang tertera pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa untuk dimensi interaksi sosial responden memiliki motivasi yang rendah. Karena mayoritas responden sebanyak 69.9% kurang mendapatkan interaksi sosial dari program KDI, mulai dari ingin terlihat gaul dan tidak ketinggalan informasi, menambah sikap solidaritas antar daerah, menambah bahan pembicaraan dengan orang lain, merasakan masa lalu orang lain, menimbulkan rasa empati, lebih disukai orang lain, menambah popularitas di lingkungan, hingga asal daerah lebih dikenal. Oleh karena itu sebagian besar responden memiliki jawaban “tidak” ketika diajukan pertanyaan mengenai dimensi interaksi sosial program KDI di TPI.
83
Tabel 4.45 Tabel Akumulasi Hiburan No
Penilaian
Interval
Frekuensi
Persentase
1
Tinggi
4-8
83
89.2
2
Rendah
0-3
10
10.8
93
100
Jumlah
Berdasarkan dari hasil survey yang tertera pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa untuk dimensi hiburan responden memiliki motivasi yang tinggi. Karena mayoritas responden sebanyak 89.2% mendapatkan pemuasan Hiburan dari program KDI, mulai dari menggantikan waktu luang, menghilangkan stres, terhibur oleh aksi panggung kontestan, kemampuan vokal kontestan, waktu bersantai keluarga, juri, bintang tamu, hingga membangkitkan gairah. Oleh karena itu sebagian besar responden memiliki jawaban “ya” ketika diajukan pertanyaan mengenai dimensi hiburan program KDI di TPI. Tabel 4.46 Tabel Akumulasi Motivasi No
Penilaian
Interval
Frekuensi
Persentase
1
Tinggi
16 - 32
52
55.9
2
Rendah
0 - 15
41
44.1
93
100
Jumlah
84
Berdasarkan dari hasil survey yang tertera pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 93 responden 55.9% atau 52 responden memberikan jawaban yang tinggi terhadap acara KDI di TPI. Bersumber dari data diatas maka penulis menyimpulkan bahwa para warga RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan menunjukan motivasi yang tinggi terhadap program KDI yang ditayangkan oleh TPI.
4.4
Pembahasan Program hiburan merupakan segala bentuk siaran yang dibuat oleh stasiun
televisi untuk menghibur audiennya. Maka bukanlah suatu yang mengherankan jika persentase program sebuah televisi didominasi oleh program hiburan bila di bandingkan dengan jenis program lainnya. Kontes Dangdut KDI atau biasa disebut KDI merupakan program hiburan yang dihadirkan oleh TPI ketengah-tengah audiennya yang selain bersifat menghibur, KDI juga membantu orang-orang yang berbakat di bidang tarik suara di dunia dangdut untuk menunjukan bakat yang dimilikinya kepada masyarakat di seluruh nusantara bahkan asia, karena KDI merupakan reality show pencarian bakat yang terbuka untuk negara lain di dunia. Disetiap tahunnya finalis program KDI yang telah terpilih saling bersaing untuk memperebutkan gelar sebagai Bintang Masa Depan. Penelitian ini membahas tentang bagaimana motivasi khalayak dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI. Khalayak yang dimaksud yaitu pada khalayak dewasa RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi para khalayak
85
dewasa RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI akankah tinggi atau justru rendah. Penulis akan membahas data yang dikumpulkan berdasarkan dari hasil penelitian terhadap motivasi khalayak dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI. Penulis telah menyebarkan kuesioner kepada 93 responden yang merupakan masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan. Pembahasan akan dibagi menjadi enam kategori sesuai dengan yang terdapat pada kuesioner yang telah penulis bagikan. Kategori tersebut terdiri dari karakteristik responden yang terbagi menjadi empat bagian yaitu : usia responden, pendidikan terakhir responden, pekerjaan responden, dan pendapatan per bulan. Kategori yang kedua merupaka frekuensi menonton televisi yang terbagi menjadi lima bagian yaitu : lama menonton televisi, frekuensi menonton TPI, pernah menonton KDI, durasi menonton KDI, dan pernahkah memilih kontestan melalui SMS. Lalu kategori yang ketiga merupakan informasi yang didapat responden dari acara KDI di TPI, kategori yang keempat merupakan identitas pribadi yang didapat responden dari acara KDI di TPI, kategori yang kelima merupakan integrasi dan interaksi sosial yang didapat responden dari acara KDI di TPI, dan kategori yang terakhir merupakan hiburan yang didapat responden dari acara KDI di TPI. Penulis akan membahas kategori yang pertama yaitu mengenai karakteristik responden. Pada kategori ini penulis mengajukan empat pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Yaitu usia responden, pendidikan terakhir responden, pekerjaan responden dan pendapatan perbulan. Jawaban yang diperolehdari 93 responden mengenai usia responden terbanyak pada usia lebih dari 48 tahun yaitu sebanyak
86
26.9%. untuk pertanyaan pendidikan terakhir responden yaitu pada tingkat SMA sebanyak 51.6%. sedangkan SD sebanyak 2.2%, SMP sebanyak 21.5%, D3 sebanyak 10.8%, dan S1 sebanyak 13,9%. Lalu untuk pekerjaan responden yaitu dengan kategori wiraswasta yakni sebanyak 37.6%. sedangakn responden yang masih bersekolah /kuliah sebanyak 11.9%, pegawai negeri sebanyak 7.5%, pegawai swasta sebanyak 20.4%, dan lain-lain( pembantu rumah tangga, tukang ojek, pengangguran, atau diluar dari pegawai negeri, pegawai swasta, dan wiraswasta) sebanyak 22.6%. dan untuk pendapatan perbulan responden yaitu tiap bulannya rata-rata sejumlah 1000.000 sampai 1500.000 rupiah yakni sebanyak 38.7%, pendapatan kurang dari 500.000 rupiah sebanyak 13.9%, pendapatan 500.001 sampai 700.000 rupiah sebanyak 12.9%, pendapatan 700.001 sampai 1000.000 rupiah sebanyak 10.8%, dan pendapatan lebih dari 1500.000 rupiah sebanyak 23.7%. Kategori yang kedua yaitu mengenai frekuensi menonton televisi responden. Pada kategori ini penulis mengajukan lima pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, yaitu lama menonton televisi, frekuensi menonton TPI, pernah menonton program KDI, durasi menonton program KDI dan pernakkah memilih kontestan melalui SMS. Pada pertanyaan lama menonton televisi, responden menonton televisi yang paling dominan yakni sekitar 5 sampai 7 jam sebanyak 32.3%, sedangkan kurang dari 2 jam sebanyak 8.6%, 2 sampai 4 jam sebanyak 19.3%, 8 sampai 10 jam sebanyak 21.5%, dan yang menonton televisi lebih dari 10 jam sebanyak 18.3%. untuk frekuensi menonton TPI yakni sebanyak 40.9% dan tidak ada responden yang tidak pernah menonton TPI. Ini menunjukan kemungkinan responden menyaksikan tayangan KDI semakin besar, karena mereka sering menyaksikan acara di stasiun televisi TPI.
87
Untuk pernahnya responden menonton program KDI yaitu 100% responden menjawab pernah menonton KDI. Lalu untuk durasi menonton program KDI yaitu responden menonton tayangan KDI 5 sampai 6 jam sebanyak 77.4%, 3 sampai 4 jam sebanyak 17.2%, 1 sampai 2 jam sebanyak 5.4%, sehingga yang menonton kurang dari 1 jam 0%. Dan pertanyaan pernahkah responden memilih kontestan melalui SMS yaitu responden sangat mempunyai peran dalam tayangan KDI, terbukti mereka 100% memilih kontestan melalui SMS.
I.
Motivasi Mengirim SMS Karena Informasi Program KDI di TPI Responden memiliki motivasi yang tinggi pada informasi yang diperoleh
responden dewasa terhadap program KDI di TPI dengan penjelasan mayoritas responden sebanyak 79.6% mendapatkan pemuasan informasi dari program KDI, mulai dari pertanyaan mengenai pemuasan informasi atas para calon bintang masa depan selanjutnya, responden yang menjawab ya sebanyak 61.3%. Pertanyaan pemuasan informasi atas identitas atau status kontestan responden kurang mendapatkan pemuasan informasi sehingga yang memberikan jawaban ya sebanyak 34.4%. untuk pertanyaan mengenai pemuasan atas latar belakang kontestan responden juga kurang menerima banyak informasi oleh karena itu yang menjawab ya sebanyak 46.2%. Pertanyaan pemuasan atas kemampuan vokal kontestan responden cukup mengetahui yaitu yang menjawab ya sebanyak 71%. Pertanyaan pemuasan atas busana dan tata rias kontestan disini responden kurang penting mencari pemuasan untuk informasi tersebut karena sponsor tersebut berharga mahal oleh karena itu yang menjawab ya sebanyak 22.6%. Untuk pertanyaan pemuasan atas
88
penampilan fisik kontestan responden cukup mengetahuinya yaitu yang menjawab ya sebanyak 62.4%. Dan pada pertanyaan hadiah bagi setiap pengirim SMS responden yang menjawab ya sebanyak 57%. Oleh karena itu sebagian besar responden memiliki jawaban “ya” ketika diajukan pertanyaan mengenai kategori informasi program KDI di TPI.
II.
Motivasi Mengirim SMS Karena Identitas Pribadi Program KDI di TPI Untuk kategori identitas pribadi responden memiliki motivasi yang tinggi.
Karena lebih dari setengah responden sebanyak 59.1% mendapatkan pemuasan identitas pribadi dari program KDI, mulai dari pertanyaan mendapatkan pemuasan atas kepercayaan diri responden yang menjawab ya sebanyak 16.1%. Pertanyaan mendapat pemuasan atas inspirasi dari cara berpakaian kontestan, responden yang menjawab ya sebanyak 14%. Pertanyaan dapat pemuasan atas cara sikap jawaban ya dari responden sebanyak 47.3%. Pertanyaan responden dapat pemuasan mengenal musik dangdut yang menjawab ya sebanyak 84.9%. Pertanyaan responden dapat pemuasan menyukai musik dangdut yang menjawab ya sebanyak 66.7%. Pertanyaan responden dapat pemuasan atas skill bernyanyi yaitu yang menjawab ya sebanyak 53.8%. Untuk pertanyaan responden dapat pemuasan atas semangat pengorbanan kontestan yang menjawab ya sebanyak 44.1%. Dan pertanyaan responden mendapatkan pemuasan ilmu teknik menyanyi yaitu sebanyak 59.1%. Oleh karena itu sebagian besar responden memiliki jawaban “ya” ketika diajukan pertanyaan mengenai kategori identitas pribadi program KDI di TPI.
89
III.
Motivasi Mengirim SMS Karena Integrasi dan Interaksi Sosial Program KDI di TPI Untuk kategori interaksi sosial responden memiliki motivasi yang rendah.
Karena mayoritas responden sebanyak 69.9% kurang mendapatkan interaksi sosial dari program KDI, mulai dari pertanyaan responden ingin terlihat gaul dan tidak ketinggalan informasi yang menjawab tidak sebanyak 80.6%. Pertanyaan responden menambah sikap solidaritas antar daerah yang menjawab tidak sebanyak 24.7%. Pertanyaan responden menambah bahan pembicaraan dengan orang lain yang menjawab tidak sebanyak 88.2%. Pertanyaan responden dapat merasakan masa lalu orang lain yang menjawab tidak sebanyak 81.7%. Pertanyaan dapat menimbulkan rasa empati responden yang menjawab tidak sebanyak 14%. Untuk pertanyaan agar lebih disukai orang lain yang menjawab tidak sebanyak 94.6%. Pertanyaan dapat menambah popularitas di lingkungan responden yang menjawab tidak sebanyak 100%. Dan pada pertanyaan asal daerah lebih dikenal responden yang menjawab tidak sebanyak 11.8%. Oleh karena itu sebagian besar responden memiliki jawaban “tidak” ketika diajukan pertanyaan mengenai kategori interaksi sosial program KDI di TPI.
IV.
Motivasi Mengirim SMS Karena Hiburan Program KDI di TPI Untuk kategori hiburan responden memiliki motivasi yang tinggi. Karena
mayoritas responden sebanyak 89.2% mendapatkan Hiburan dari program KDI, mulai dari pertanyaan menggantikan waktu luang responden yang menjawab ya sebanyak 69.9%. Pertanyaan untuk menghilangkan stress responden yang menjawab ya
90
sebanyak 83.9%. Pertanyaan responden dapat pemuasan hiburan oleh aksi panggung kontestan yang menjawab ya sebanyak 60.2%. Pertanyaan untuk pemuasan atas kemampuan vokal kontestan responden yang menjawab ya sebanyak 75.3%. Untuk pertanyaan untuk pemuasan atas waktu bersantai keluarga responden yang menjawab ya sebanyak 39.8%. Pertanyaan responden mendapat pemuasan oleh juri yang menjawab ya sebanyak 57%. Untuk pertanyaan responden mendapat pemuasan oleh bintang tamu yang menjawab ya sebanyak 72%. Dan
hingga pertanyaan dapat
membangkitkan gairah responden yang menjawab ya sebanyak 2.2%. Oleh karena itu sebagian besar responden memiliki jawaban “ya” ketika diajukan pertanyaan mengenai kategori hiburan program KDI di TPI. Warga RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan sebagai responden dalam penelitian ini memberikan motivasi yang tinggi terhadap tayangan KDI sebanyak 55.9% atau 52 responden. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada umumnya motivasi khalayak dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI dalam penelitian ini adalah baik. Hal ini dikarenakan tayangan KDI disukai oleh responden karena sifatnya yang sangat menghibur, dapat memberikan informasi mengenai tayangan KDI itu sendiri, dan dapat memberikan identitas pribadi hingga dapat mempengaruhi integrasi dan interaksi sosial responden.
91
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian tentang motivasi khalayak dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI, survey terhadap khalayak dewasa di RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan, yang telah dibahas pada bab IV, maka hasil penelitian dari responden sejumlah 93 orang yang telah dilakukan dilapangan, dapat diperoleh kesimpulan yang akan diuraikan berikut ini : 1. Pada tahap informasi, responden memiliki motivasi yang tinggi. Karena responden sebanyak 79.6% cenderung membutuhkan informasi pada acara KDI. Mulai hanya ingin tahu siapa saja kontestan dan segala atribut yang dipakai hingga informasi siapa yang akan menjadi bintang masa depan selanjutnya. Maka dengan pemenuhan informasi tersebutlah sebagian besar responden terpacu untuk mengirim SMS. 2. Pada tahap identitas diri, responden memiliki motivasi yang tinggi. Karena responden sebanyak 59.1% memberikan identitas diri kepada responden berkat acara KDI. Seperti diketahui memang banyak hal-hal positif yang dapat diambil dari program tersebut untuk menjadi contoh, seperti halnya cara bersikap dan menambah kepercayaan diri. Oleh karena itu lebih dari setengah responden menganggap dengan mendapatkan identitas diri menjadi alasan untuk mereka untuk mengirimkan SMS.
92
3. Untuk tahap integrasi dan interaksi sosial, responden menunjukan motivasi yang rendah, terbukti dengan persentase responden sebanyak 30.1% tidak mendapatkan interaksi sosial dari acara KDI. Kemungkinan terbesar adalah karena di wilayah RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan tidak mempunyai perwakilan yang menjadi salah satu kontestan KDI, namun acara ini cukup menjadi teman dalam mengisi waktu luang responden. Oleh karena itu responden tidak terpacu mengirimkan SMS pada tahap interaksi sosial. 4. Untuk tahap Hiburan, responden memiliki motivasi yang tinggi. Karena mayoritas responden sebanyak 89.2% cenderung membutuhkan hiburan dari acara KDI. Setelah melihat dari keseluruhan dimensi, dimensi hiburan inilah hal utama yang menyebabkan para responden sangat termotivasi untuk mengirimkan SMS pada acara KDI. Dan dapat diketahui pula bahwa masyarakat RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan sangat membutuhkan hiburan sehingga ada sebuah acara televisi yang sangat menghibur mereka tak segan mereka pun ikut andil di dalamnya. Simpulan dari motivasi warga RW 02 Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan sebagai responden dalam penelitian ini memberikan motivasi yang tinggi terhadap tayangan KDI sebanyak 55.9% atau 52 responden. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada umumnya motivasi khalayak dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI dalam penelitian ini adalah baik.
93
5.2 Saran-Saran Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah penulis dapatkan, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Tayangan KDI, agar mempertahankan kualitas vokal dari setiap kontestannya, karena mayoritas responden cukup mendapatkan informasi terhadap kualitas vokal kontestan sehingga responden pun terhibur oleh setiap nyanyian dari setiap kontestan tersebut. 2. Tayangan KDI, agar tidak menggunakan polling SMS sebagai penentu bintang masa depan selanjutnya, karena bukanlah suatu cara yang adil dan membuat pembodohan terhadap masyarakat. Itu terlihat dari hasil penelitian ini, masih banyak responden yang mengirimkan SMS dikarenakan penampilan fisik kontestan dan hiburan semata. 3. Masyarakat, agar lebih mengutamakan kualitas dari sebuah program televisi dari pada mementingkan daerahnya lebih terkenal atau mendukung kontestan berdasarkan sesama asal daerah bahkan iming-iming hadiah yang akan diterima bagi pengirim SMS yang beruntung. Maka buatlah program KDI menjadi program yang menghibur namun tetap bermutu.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. Et all., Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media. 2007. Burton Graeme. Membincangkan Televisi. Jalasutra. Bandung. 2007. Effendi, Onong Uchyana. Televisi Siaran, Teori dan Praktek. CV Mandar Maju. Bandung. 1993. Husein, Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Raja Grafindo. Jakarta. 1999. Komala, Lukiati dan Karlinah, Siti. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media. 2007. Kuntoro, Ronny. Metode Penelitian. PPM. Jakarta. 2005. Lutters, Elizhabeth. Kunci Sukses Menulis Skenario. Grasindo. Jakarta. 2004. McQuail, Dennis. Teori Komunikasi Massa. Erlangga. 1987. Morissan. Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Ramdina Praksa. Tangerang. 2005. Muda, Deddy Iskandar. Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Profesional. PT Remaja Rosdakarya. 2005. Rakhmat, Jalaludin. Metode penelitian Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2002. Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2002. Rimbun, Masri Singga, dan Sofyan Efendi. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. 1989. Sendjaja, Sasa Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta. 2003. Sendjaja, Sasa Djuarsa. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta. 2003. Severin, J.Werner, dan Jr.Tankard, W. James. Teori Komunikasi, Prenada Media. Jakarta. 2005.
Stanton, William J., Michael J.Etzel, dan Bruece J. Walker. Fundamental of Marketing. Mc Gravo Hill. USA. 1994. Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2007 Suhartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2005.
SUMBER LAIN
:
Gumgum Gumilar. Reality Show, www.gumilarcenter.com/makalah/realityshow.pdf, 23 Juni 2008. Muti Siahaan. Reality Show, www.kompas.com,2004. 05 Agustus 2008. The Relationship Between Cable Subscriber’s Preference of Program Content and Subscibership, [online] di: Http://www.ocean.otr.usm.edu/~yehoi/cabletelevision.html, Juni 2008. Http://id.wikipedia.org/wiki/motivasi, diakses April 2009 www.wikipedia.org/wiki/KDI , 10 April 2009.
R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
2 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
3 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0
4 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
5 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
6 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
7 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1
8 Jml Ket 1 5 1 1 6 1 1 5 1 1 3 2 1 4 1 1 4 1 1 6 1 1 5 1 1 6 1 1 3 2 1 3 2 1 4 1 1 5 1 0 2 2 1 5 1 1 5 1 1 4 1 1 3 2 1 4 1 1 6 1 1 5 1 1 5 1 1 4 1 1 4 1 1 3 2 1 5 1 1 4 1 0 3 2 1 4 1 1 4 1 1 4 1 1 5 1 1 5 1 1 4 1 1 4 1
9 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
10 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
11 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1
12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
13 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
14 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0
15 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0
16 Jml Ket 0 3 2 1 5 1 1 5 1 0 4 1 0 4 1 1 5 1 1 4 1 0 4 1 1 3 2 0 4 1 0 5 1 0 3 2 0 4 1 1 4 1 1 2 2 1 5 1 1 3 2 0 4 1 1 5 1 1 4 1 0 2 2 1 5 1 0 3 2 0 3 2 1 3 2 1 5 1 0 5 1 1 3 2 0 3 2 1 2 2 1 5 1 0 5 1 1 5 1 0 3 2 1 5 1
17 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
18 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
19 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
20 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
21 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
22 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Jml Ket 0 2 2 1 5 1 1 2 2 1 3 2 1 3 2 1 5 1 1 2 2 1 4 1 1 4 1 1 3 2 0 1 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 4 1 1 3 2 1 4 1 1 4 1 1 3 2 1 3 2 1 4 1 0 1 2 1 4 1 1 3 2 1 3 2 1 4 1 1 3 2 1 2 2 1 3 2 1 2 2 1 4 1 1 5 1 1 3 2 0 2 2 1 2 2
25 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
27 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
29 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
30 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
31 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
32 Jml Ket Total Ket 0 4 1 14 2 0 7 1 23 1 0 6 1 18 1 0 4 1 14 2 0 5 1 16 1 0 3 2 17 1 0 4 1 16 1 0 4 1 17 1 0 4 1 17 1 0 4 1 14 2 0 5 1 14 2 0 5 1 15 2 0 5 1 17 1 0 5 1 14 2 0 5 1 16 1 0 6 1 19 1 0 2 2 13 2 0 4 1 15 2 0 3 2 15 2 0 4 1 17 1 0 4 1 15 2 0 5 1 16 1 0 5 1 16 1 0 6 1 16 1 0 6 1 15 2 0 4 1 18 1 0 3 2 15 2 0 4 1 12 2 0 6 1 16 1 0 4 1 12 2 0 5 1 18 1 0 6 1 21 1 0 4 1 17 1 0 4 1 13 2 0 4 1 15 2
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1
0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
3 5 2 6 6 2 6 7 4 1 5 5 6 4 4 7 5 5 3 3 6 4 6 7 6 3 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5
2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1
1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
7 5 2 2 3 3 6 4 3 5 4 1 3 4 2 6 5 4 5 6 3 2 3 3 2 3 6 4 4 5 4 5 4 2 2 5
1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1
0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
3 2 4 5 1 3 4 3 1 4 5 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3
2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 5 5 3 5 4 6 6 4 4 6 3 4 4 6 5 5 4 5 6 3 4 5 5 5 2 5 6 4 4 5 7 5 4 5 5
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 17 13 16 15 12 22 20 12 14 20 12 16 14 16 20 18 16 16 19 15 14 17 19 15 10 17 18 15 17 17 19 16 14 14 18
1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1
72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1
1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0
1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 5 6 7 4 3 5 5 5 4 5 3 4 5 7 4 5 5 6 6 3 2
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1
1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0
0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
4 4 5 1 2 4 5 4 5 2 5 4 3 7 4 4 3 3 3 4 3 3
1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2
0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
2 3 4 1 3 2 3 2 5 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2
2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 4 5 4 6 3 5 4 4 4 4 6 5 5 4 3 4 6 4 7 4 4
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
14 16 20 13 15 12 18 15 19 14 17 17 14 20 18 14 14 17 16 21 14 11
2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2
KUESIONER MOTIVASI KHALAYAK DALAM MEMILIH BINTANG MASA DEPAN MELALUI SMS PADA ACARA “KDI” DI TPI (Survey Terhadap Warga RW 02 Pondok Benda Pamulang-Tangerang Selatan)
Responden Yth, Saya adalah mahasiswa program strata satu (S1) Universitas Mercu Buana yang sedang menyusun skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana komunikasi. Nama
: RAHMAH TRI NURNINDIANTI
NIM
: 44105010074
Untuk penyusunan skripsi ini besar harapan saya Bapak/Ibu/Saudara/I bersedia mengisi kuesioner yang dilampirkan bersama syarat ini, saya mohon maaf telah mengganggu waktunya. Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini adalah suatu survey yang akan dilakukan untuk mengetahui motivasi khalayak dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI. @ Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan dengan hati-hati dan menjawabnya dengan lengkap karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak di isi maka kuesioner dianggap tidak berlaku. @ Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini. Saya ucapkan banyak terima kasih. Hormat saya, Peneliti
(RAHMAH TRI NURNINDIANTI)
KARAKTERISTIK RESPONDEN Berilah tanda silang (X) sesuai dengan jawaban yang anda pilih
USIA RESPONDEN 1. 17-24 2. 25-32 3. 33-40 4. 41-48 5. > 48
PENDIDIKAN TERAKHIR RESPONDEN 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. D3 5. S1
PEKERJAAN RESPONDEN 1. SEKOLAH/KULIAH 2. PEGAWAI NEGERI 3. PEGAWAI SWASTA 4. WIRASWASTA 5. LAIN-LAIN :………
FREKUENSI MENONTON TV Berilah tanda silang (X) sesuai dengan jawaban yang anda pilih
LAMA MENONTON TV 1. <2 Jam 2. 2 – 4 Jam 3. 5 – 7 Jam 4. 8 – 10 Jam 5. > 10 Jam
FREKUENSI MENONTON TPI 1. Sangat sering (7 kali dalam 1 minggu) 2. Sering (5 kali dalam 1 minggu) 3. Jarang (3 kali dalam 1 minggu) 4. Sangat Jarang (1 kali dalam 1 minggu) 5. Tidak Pernah
PERNAH MENONTON PROGRAM KDI 1. Ya 2. Tidak
DURASI MENONTON PROGRAM KDI 1. < 1 Jam 2. 1 – 2 Jam 3. 3 – 4 Jam 4. 5 – 6 Jam
PENAHKAH ANDA MEMILIH KONTESTAN MELALUI SMS 1. Ya 2.
Tidak
DAFTAR KUESIONER Jawablah dengan cara memberikan tanda (X) pada angka yang disediakan dalam kolom untuk mengukur motivasi khalayak dalam memilih bintang masa depan melalui SMS pada acara KDI di TPI. A. INFORMASI 1. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapatkan pemuasan informasi atas calon bintang masa depan selanjutnya? a. Ya b. Tidak 2. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapatkan pemuasan informasi atas identitas atau status kontestan? a. Ya b. Tidak 3. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapatkan pemuasan informasi atas latar belakang kontestan? a. Ya b. Tidak 4. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapatkan pemuasan informasi atas kemampuan vokal kontestan? a. Ya b. Tidak 5. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapatkan pemuasan informasi atas busana dan tata rias kontestan? a. Ya b. Tidak 6. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapatkan pemuasan informasi atas asal daerah kontestan? a. Ya b. Tidak 7. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapatkan pemuasan informasi atas penampilan fisik kontestan? a. Ya b. Tidak 8. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapatkan pemuasan informasi atas hadiah bagi setiap pengirim SMS? a. Ya b. Tidak
B. IDENTITAS DIRI 1. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapatkan pemuasan atas kepercayaan diri berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 2. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapat pemuasan atas cara berpakaian kontestan berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 3. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda dapat pemuasan atas cara bersikap kontestan berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 4. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda dapat pemuasan lebih mengenal musik dangdut berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 5. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda dapat pemuasan lebih menyukai musik dangdut berkar acara tersebut? a. Ya b. Tidak 6. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda dapat pemuasan atas skill dalam bernyanyi berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 7. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda pemuasan atas semangat perjuangan kontestan berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 8. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapatkan pemuasan atas ilmu teknik menyanyi berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak
C. INTERAKSI SOSIAL 1. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda ingin terlihat gaul dan tidak ketinggalan informasi berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 2. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda bisa menambah sikap solidaritas antar daerah berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 3. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda dapat menambah bahan pembicaraan dengan orang lain berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 4. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda dapat merasakan masa lalu orang lain berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 5. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena menimbulkan rasa empati Anda terhadap orang lain berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 6. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda lebih disukai orang lain berkat acara tersebut? a. Ya b. Tidak 7. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena popularitas Anda dilingkungan bertambah berkat acara itu? a. Ya b. Tidak 8. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena asal daerah Anda lebih terkenal berkat acara itu? a. Ya b. Tidak
D. HIBURAN 1. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena waktu luang Anda terisi oleh acara tersebut? a. Ya b. Tidak 2. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena untuk menghilangkan stress Anda? a. Ya b. Tidak 3. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapat pemuasan hiburan atas aksi panggung kontestan? a. Ya b. Tidak 4. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapat pemuasan hiburan atas kemampuan vokal kontestan? a. Ya b. Tidak 5. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena mendapat pemuasan hiburan saat bersantai dengan keluarga diisi dengan menonton acara tersebut? a. Ya b. Tidak 6. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapat pemuasan hiburan oleh para juri pada acara tersebut? a. Ya b. Tidak 7. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena Anda mendapat pemuasan hiburan dengan penampilan bintang tamu pada acara tersebut a. Ya b. Tidak 8. Apakah motivasi Anda mengirim SMS pada acara KDI karena dapat membangkitkan gairah Anda? a. Ya b. Tidak