Pertanyaan 1. Merancang system dan sumber daya quality assurance. Berilah penjelasan menganai hal ini 2. Berilah penjelasan masing-masing untuk istilah efficacy, effective, efficiency, optimality, dalam pelayanan ibu hamil 3. Berikan contoh standart dan kriteria pada pemeriksaan ibu hamil. Jawaban 1. Agar suatu struktur bisa berjalan dibutuhkan sebuah system. Sebagai contoh system manajemen medis akan bermutu jika tenaga kesehatannya di jaga ketrampilanny seperti : dokter,Bidan,Perawat,dll. Suatu system harus ada komponen, standar, dan monitoring evaluasi. Dalam QA terdapat: -
Ada SOP Alat yang memenuhi syarat selalu dijaga fungsinya Ada organisasinya yang menjaga agar berfungsi dengan baik
a. Komponen-komponen dalam QA Dalam program kesehatan, komponen dalam quality assurance dalam pengaplikasian program sebagai berikut: sebagai contoh pertololongan persalinan menggunakan asuhan persalinan normal 58 langkah
monitoring perfonmance
(kegiatan ini apakah s udah diberikan kepada ibu inpartu dengan indikasi partus normal, apakah semua 58 langkah sudah diberikan) Akan didapatkan informasi Obtain information on performance (Jika ada beberapa langkah yang tidak dlilakukan)
Interpret the information (mencari sebab kenapa ada langkah yang tidak dilaksanakan) Ditemukan sebab, misalkan dalam tahap IMD (inisiasi menyusui dini)
Take appropriate action (Tindakan perbaikan)
Readjustment in the system
educational and motivational
(kegiatan penyesuaian kembali pada system) mempengaruhi/mengubah system design and resources
activities (edukasi dan motivasi pentingnya tahap IMD dalam persalinan)
alteration behavior practitioner, clien, and managers (terjadi perubahan perilaku dari para pelaku dan sasaran yang terlibat dalam kegiatan itu)
b. Standar
Standar,Standar alat,Standar SDM dan harus dilakukan monitor yang kemudian di evaluasi Contoh : Pelayanan ANC 7 T,pada saat monitoring dilihat apakah sudah 7 T , jika tidak dilakukan tetapi melakukan 4 T saja maka perlu adanya Evaluasi c. Monitoring dan peningkatan performa klinis Langkah-langkah memonitoring dan peningkatan performans klinis 1) Menentukan apa yang dimonitoring Dari internal, eksternal, klinik, atau administratif. Jika ditemukan masalah bagaimana rencana mengungkapkannya. 2) menentukan prioritas dalam monitoring kesejahteraan pasien, kepuasan pasien sangat penting, begitu juga untuk memenuhi kepentingan tambahan dari institusi. Feasibility, kesiapan organisasi dan persyaratan operational. 3) memilih pendekatan untuk menilai performans karakteristik organisasi yang penting: -
struktur harus jelas yang bertanggungjawab siapa, mulai dari direktur, kepala ruang dan supervisor.
-
Proses Bagaimana organisasi itu berjalan
-
Outcome K1 berapa, K2 berapa, apakah ada perubahan perilaku, survie kepuasan pasien
4) memformulasikan kriteria dan standart
kriteria dan standar sangat penting utuk mengubah konsep mutu menjadi kenyataan yang terukur. Atribut dari kriteria dan standar: a. derivasi normatif : menyatakan kenyataan bidan yang baik, bidan punya sertifikasi, standarnya bidan sudah ikut minimal 1 kali pelatihan tetapi kenyataannya bersertifikat tati pelayanan kurang baik. b. derajat spesifikasi dan eksplisit spesifikasi : mendefinisikan, menjelaskan harus sekolah, lulus, tidak salah eksplisif : bidan yang ramah, selalu senyum. Bidan yang mampu melakukan pemeriksaan tensi harus eksplisit pemeriksaan tensi dari awal sampai akhir. 5) Dapatkan informasi yang diperlukan Informasi didapat dari medical report, survey, financial report, statistical report, direct observasi, test situation. 6) memilih kapan akan memonitoring prospective (sebelum tindakan klinis), concurrent (saat proses berlangsung), retrospektif (melihat data ke belakang) 7) Bagaimana memonitoring Melakukan 7T seluruhnya valid Adaptability ganti alat/beda alat tapi pemeriksaan tetap akurat. Kriteria pemeriksaan memakai shahli. Semua dicatat, stringency (keras dan ketat), screening eficiency. Cohort trajectory: diikuti sampai mana dan kapan, misal K1 diperiksa, K2 diperiksa, K3 tidak diperiksa trajectory Saat bidan tidak mau diberi pedoman baru chalenge monitoring.
8) Bangun sistem monitoring Elemen kunci dalam membangun sistem adalah, kepeminpinan dan koordinasi, langkah-langkah prosesnya mulai dari yang sederhana, pendelegasian dalam pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, semua informasi harus sampai pusat, respn eksternal. 9) Buatlah perubahan perilaku Intervensi dari program monitoring evaluasi adalah penyesuaian kembali pada sistem yang baru dan kegiatan pendidikan dan motivasi. Dalam memonitoring karakteristik organisasi yang penting antara lain; 1) Struktur harus jelas Misal: Yang bertanggungjawab siapa, kepala ruang siapa, supervisornya siapa, direktur siapa. 2) Proses atau pelaksanaan program bagaimana Misal: pelaksanaan dapat terlaksana semua tidak, apa yang tidak bisa terlaksana, apa sebabnya. 3) Outcome yang dihasilkan seperti apa Misal: K1 berapa, K2 berapa, pasien puas tidak, terjadi perubahan perilaku tidak . 2. Pemeriksaan ibu hamil Ilmu dan teknologi dalam pelayanan kesehatan (The Science and Technology in health care) jika diaplikasikan (the application of that science and technology) secara baik maka bisa disebut pelayanan bermutu (quality in health care) yang meliputi kondisi-kondisi di bawah ini: a. Eficacy - Kondisi, alat dan teknologi harus bisa mendukung dan meningkatkan pelayanan -
kebidanan. Contoh: pemeriksaan 7 T semua harus ada, lengkap seperti timbangan, obat, dopler, tensi kalau semua alat tidak ada berarti tidak efficacy. Bidan harus bersetifikasi
b. Effectiveness -
Tepat mencapai tujuan
-
Contoh: Tujuan PX ibu hamil harus K4 maka ibu hamil akan sehat. Dalam deteksi dini komplikasi kehamilan terdapat penyakit jantung harus segera dirujuk jika tidak dirujuk berarti tidak efektif.
c. Efficiency :
-
Sesuai budget, tujuan program tercapai dengan penekanan biaya yang tidak perlu.
-
Sesuai kebutuhan dilihat target populasinya Pada program pemeriksaan ibu hamil dalam penggunakan alat, tenaga, dsb harus sesuai dengan target populasi tidak berlebihan contoh : jika jumlah ibu hamil 20 maka pemeriksaan di lakukan 1 minggu sekali
d. Optimality :
-
Keseimbangan biaya terhadap peningkatan kesehatan, Pelayanan harus optimal tidak berlebihan dan tidak kurang, pelayanan tepat.
-
Pemeriksaan 7 T untuk ibu hamil jika dilaksanakan sesuai prosedur, menggunakan alat yang sesuai, maka akan tercapai pelayanan yang optimal
- Kebutuhan obat juga disesuaiakn sehingga tidak terlalu banyak/berlebihan e. Acceptability - Pelayanan harus bisa diterima, memuaskan pasien, terpenuhinya harapan dan kebutuhan pasian. - Contoh: pelayanan yang tidak memaksa, jika pasien menolak jangan dipaksa. f. Legitimasi - Legal, memenuhi nilai, etika, norma, hokum. - Dalam pelayanan kesehatan, orang yang memberi pelayanan harus bersertifikat. - Untuk melakukan pemeriksaan ibu hamil, bidan harus sudah lulus pendidikannya, mendapatkan
sertifikasi
profesi,
mempunyai
sertifikat
pelatihan-pelatihan
pelayanan kebidanan. g. Equity - Pelayanan berlaku untuk semua orang, adil dan merata dalam distribusi pelayanan. - Kaya maupun miskin diberi perlakuan yang sama untuk tindakan medis suatu penyakit. 3. Kriteria dan standar mutu pada pemeriksaan ibu hamil
Kriteria: atribut, alat, dapat diukur. Standar: kuantifikasi pengukuran spesifik apakah sesuatu itu bagus atau kurang bagus Kriteria sebagai atribut dibagi menjadi 3 yaitu: a. Struktur
- Meluputi: dana, alat, sumber daya, sarana prasarana, dsb b. Proses - pelaksanaan program tersebut seperti apa c. Outcome - Case fatality Kriteria dan standar sangat penting untuk mewujudkan mutu menjadi kenyataan yang terukur. Kriteria
Standar
Struktur
Bidan Tempat stetoskop
Bersertifikasi Bersih, nyaman Hasil pemeriksaan benar, kesalahan <5%
Proses
Pelatihan Pemeriksaan 7T
Lulus dengan nilai A 100% dilakukan pemeriksaan dan kesemuanya diperiksa menggunakan alat
Outcome Ibu hamil Sehat 100% ibu hamil harus sehat sampai partus (Case fatality) Diagnose kematian dalam Misal: < 1% dari seluruh ibu bersalin dalam proses persalinan waktu tertentu