14&15
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN :
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA & KONSEP SYARIAH Oleh : Feni Fasta, SE, M.Si DESKRIPSI Lembaga keuangan, baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank, mempunyai peran yang penting bagi aktivitas perekonomian. Peran strategis bank dan lembaga keuangan bukan bank tersebut diharapkan sebagai wahana yang mampu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. Lembaga keuangan merupakan perantara keuangan yang juga diharapkan sebagai prasarana pendukung yang sangat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian.
TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat: 1. Mengetahui dan memahami Lembaga Keuangan Sebagai Perantara. 2. Mengetahui Bentuk Lembaga Keuangan 3. Mengetahui dan memahami jenis Lembaga Keuangan Bank beserta pengertiannya. 4. Mengetahui dan memahami jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank beserta pengertiannya Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
8
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
Lembaga Keuangan Sebagai Perantara
Sejalan dengan berkembangnya pelaku ekonomi dan kebutuhan penggunaan uang dalam kegiatan ekonominya, maka transaksi antara pihak yang mengalami surplus uang dengan pihak yang memerlukan tambahan uang (defisit) tidak hanya dapat dilaksanakan dengan pertemuan langsung. Kehadiran pihak perantara, baik dalam pengertian lembaga maupun pengertian fisik, menjadi suatu yang sangat penting dalam perekonomian. Perantara inilah yang dikenal dengan istilah lembaga keuangan. Berikut adalah skema yang menggambarkan lembaga keuangan sebagai perantara.
Gambar. Proses Transaksi Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank Bank
FUN
FUN
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Unit Defisit
(Borrowers)
Bank Sentral, Bank Umum,
INCOM
Lembaga Pembiayaan,
Unit Surplus
INCOM
(Lenders)
As ransi Dana Pensi n
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Bank dan lembaga keuangan bukan bank pada dasarnya mempunyai fungsi mentransfer dana-dana (loanable funds) dari penabung atau unit surplus (lenders) kepada peminjam (borrowers) atau unit defisit.
Bentuk Lembaga Keuangan
Secara umum, lembaga keuangan tersebut dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu bank dan bukan bank. Mengingat kegiatan utama lembaga keuangan adalah menghimpun dan menyalurkan dana, maka perbedaan antara bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat dilihat melalui kegiatan utama mereka tersebut. Perbedaan keduanya, dapat digambarkan sebagai berikut.
Tabel. Perbedaan Kedua Bentuk Lembaga Keuangan Kegiatan
Lembaga Keuangan
Perhimpunan Dana
Bank Secara langsung berupa simpanan dana masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan,
Penyaluran Dana
Secara tidak langsung dari masyarakat (kertas berharga, penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain). Untuk tujuan modal kerja, investasi, konsumsi. Kepada badan usaha dan individu. Untuk jangka pendek, menengah dan panjang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Bukan Bank Hanya secara tidak langsung dari masyarakat (terutama melalui kertas berharga dan juga dari penyertaan, pinjaman/ kredit dari lembaga lain).
Terutama untuk tujuan investasi. Terutama kepada badan usaha. Terutama untuk jangka menengah dan panjang.
Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Berdasarkan Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7/1992 tentang Perbankan, lembaga keuangan bank terdiri dari Bank Umum dn BPR. Bank umum dan BPR dapat memilih untuk melaksanakan kegiatan usahanya atas dasar prinsip bank konvensional atau bank berdasarkan prinsip syariah. Sedangkan lembaga keuangan bukan bank lebih bervariasi. Lembaga keuangan ini dapat berupa lembaga pembiayaan (perusahaan sewa guna usaha, perusahaan
modal
ventura,
perunsahaan
anjak
piutang,
perusahaan
pembiayaan konsumen, perusahaan kartu kredit, perusahaan perdagangan, surat berharga), usaha asuransi, dana pensiun, pegadaian, pasar modal, dan lain-lain.
Lembaga Keuangan Bank Sejak diberlakukannya UU No. 7 tahun 1992, bank yang diakui secara resmi hanya terdiri dari dua jenis, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
Bank umum didefinisikan oleh Undang-undang No. 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh Undang-undang No. 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Secara umum, BPR mempunyai kegiatan usaha yang lebih terbatas dibanding Bank Umum. Bank umum dapat menghimpun dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat berupa giro, tabungan, dan deposito, sedangkan BPR tidak. Bank Umum dapat melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing dan dapat melakukan penyertaan modal, sedangkan BPR tidak boleh sama sekali. Namun,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
dalam usaha perasuransian, baik Bank Umum maupun BPR sama-sama tidak boleh melakukannya.
Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga Pembiayaan Lembaga pembiayaan terdiri dari beberapa lembaga yaitu sewa guna usaha (leasing), modal ventura, pembiayaan konsumen, jasa anjak piutang dan kartu plastik.
Leasing Menurut keputusan Menteri Keuangan, No. 1169/KMK.01/1991 tertanggal 21 Nopember 1991 tentang kegiatan leasing atau sewa guna usaha, leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal baik secara leasing dengan hak opsi maupun leasing tanpa hak opsi untuk digunakan oleh lessee (pihak yang memperoleh pembiayaan barang modal dari lessor--pemberi
jasa
pembiayaan)
selama
jangka
waktu
tertentu
berdasarkan
pembayaran berkala .
Modal Ventura Modal ventura adalah suatu pembiayaan oleh suatu perusahaan kepada suatu perusahaan
pasangan
usahanya
yang
prinsip
pembiayaannya
adalah
penyertaan modal. Perusahaan yang menerima penyertaan modal dinamakan Investee Company dan yang melakukan penyertaan modal dinamakan Perusahaan Ventura. Bentuk pembiayaannya tidak semata penyertaan tapi juga obligasi dan pinjaman yang bersifat khusus dengan syarat pengembalian dan balas jasa yang lebih lunak.
Pembiayaan Konsumen Yang dimaksud dengan Pembiayaan Konsumen adalah suatu pinjaman atau kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada debitur umtuk pembelian barang dan jasa yang akan langsung dikonsumsi oleh konsumen, dan bukan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA