MODUL PERKULIAHAN
Berpikir Positif
Fakultas
Program Studi
Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh
04
MK90004
Addys Aldizar, LSQ, MA
Abstract
Kompetensi
Dengan akal dan pikiran, manusia mampu berpikir dan mengelola pikirannya. Dengan berpikir, manusia mampu memilih mana yang baik dan mana yang buruk, membedakan mana yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Pikiranlah yang membedakan manusia dengan ciptaan Tuhan lainnya.
Mahasiswa mampu membedakan pikiran positif dan negatif, memiliki dan mengelola pikiran positif, serta memiliki dan mengelola perasaan positif.
PENGANTAR Cogito ergo sum: saya berpikir, maka saya ada. Demikian seorang filosof Yunani berujar. Eksistensi seseorang tidak ditentukan oleh bentuk tubuh (tinggi atau besar), keturunan (ningrat atau rakyat jelata), raut wajah (tampan atau buruk), dan lain-lain, melainkan oleh bagaimana seseorang tersebut berpikir untuk membangun dirinya dan lingkungannya. Pepatah lain mengungkapkan: Ubahlah cara berpikir Anda, maka Anda akan dapat mengubah kehidupan Anda. Pepatah ini juga sudah banyak dijadikan judul buku dan judul artikel. Nah, jika Anda ingin memiliki kehidupan yang sukses dan berbahagia, berpikirlah sukses dan bahagia. Intinya, berpikirlah positif.
1. Kekuatan Berpikir Positif Mengapa kita harus berpikir positif? Mungkin hal ini bukan lagi rahasia. Kita perlu berpikir positif agar mendapatkan hasil yang positif?
2. Melihat positif Bepikir positif membuat kita fokus pada hal-hal yang positif. Seperti juga pengalaman masa kecil penulis ketika menghilangkan kejenuhan dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Bersama anak-anak lain di dalam mobil, kami berlomba menemukan mobil berwarna merah. Siapa yang terlebih dulu melihat mobil merah, ia bisa menepuk punggung lawannya. Yang menang adalah yang paling banyak menepuk punggung lawannya. Ternyata sepanjang jalan, banyak sekali ditemui mobil warna merah, sehingga kami pun tidak merasa bosan dan tak terasa sudah tiba di tempat tujuan. Pelajaran yang bisa diambil di sini, jika kita berpikir positif, kita akan termotivasi untuk menemukan hal-hal yang positif dalam hidup ini. Mungkin saja ada hal-hal lain yang tidak positif, walaupun hal itu harus kita alami juga, kita tidak akan putus asa, karena fokus perhatian kita jauh melampaui hal-hal yang negatif tersebut, yakni lebih kepada kepada hal-hal positif di balik yang nonpositif.
3. Berbicara Positif ‘16
2
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Coba perhatikan dua ucapan di bawah ini. Keduanya mengekspresikan ketidakhadiran pada sebuah acara pertemuan yang diusulkan. “Maaf Pak, besok saya tidak bisa ikut menghadiri pertemuan dengan Anda, karena sudah ada acara lain yang sudah terjadwal. Apakah pertemuan bisa kita jadwal ulang?” “Pak, saya bisa menyediakan waktu khusus untuk pertemuan dengan Bapak, pada hari Rabu atau Jumat. Bagaimana dengan Bapak? Apakah Bapak bisa bertemu hari Rabu atau Jumat?”
Ucapan pertama terlihat lebih fokus pada diri sendiri, dan menomorduakan orang lain. Ungkapan kedua terdengar lebih positif, karena perhatian lebih fokus pada lawan bicara, sehingga lawan bicara lebih merasa dihargai. Hasilnya, tentunya yang kedua lebih positif. Jadi, dengan berpikir positif, kita juga terdorong untuk berbicara positif. Kita termotivasi untuk tulus menyampaikan dan mengekspresikan emosi positif kita pada orang-orang sekitar, sehingga mereka pun merasa nyaman berada di dekat kita karena terhibur dengan kata-kata positif tersebut.
4. Mendengar Positif Berpikir positif juga membantu kita untuk menyortir segala sesuatu yang kita dengar atau membantu kita menyimak segala sesuatu yang kita dengar dengan lebih positif. Coba perhatikan komentar dua mahasiswa berikut mengenai sebuah kuliah
yang
baru
saja
mereka
hadiri.
“Ah, kuliah tadi sama sekali tidak menyenangkan, tidak bermanfaat, dan membosankan.” “Kuliah tadi mengajar saya mengenai hal-hal penting untuk menjadi pembicara yang menarik.” Dengan berpikir positif, kita bisa melihat kesempatan dalam kesempitan, kita bisa menyimpulkan hal positif dari apa pun yang kita dengar. Mendengarkan kritikan dan ejekan, bisa memotivasi kita untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri.
‘16
3
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Mendengar pujian juga memotivasi kita untuk lebih meningkatkan diri. Mendengar penyampaian masalah, kita terpacu untuk melihat kesempatan emas di balik masalah tersebut.
5. Bertindak Positif Tentunya, apa yang kita pikirkan itulah yang kita jalankan. Jika kita fokuskan pikiran kita untuk pergi ke Surabaya, kita akan tiba di Surabaya. Jika kita fokuskan pikiran kita untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, kita akan mengerahkan seluruh upaya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, dan pekerjaan
tersebut
pasti
akan
terselesaikan.
Demikian pula jika kita memikirkan hal-hal yang positif, kita akan terdorong untuk melakukan hal-hal yang positif, sehingga kita juga pasti akan mendapatkan halhal yang positif. Seorang wanita yang berasal dari keluarga yang hidup serba kekurangan, sejak remaja ingin menjadi dokter, akhirnya karena ia berpikir ia bisa, berbagai kendala dan kegagalan bukan dianggapnya sebagai kegagalan. Pikirannya melampaui kegagalan dan masalahnya, sehingga akhirnya ia pun dapat meraih cita-citanya, walaupun ia harus melewati jalan dan perjuangan panjang untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.
6. Berpikir Kreatif Ternyata berpikir positif juga mendorong kita untuk berpikir alternatif. Karena fokus kita pada hal-hal yang positif, jika perjalanan kita terhalang oleh hal-hal yang nonpositif, kita bisa berpikir panjang untuk memutar otak menemukan ideide baru, alternatif baru untuk melompati masalah atau tantangan yang mengadang. Jadi, seperti kata pepatah, jika tidak ada rotan, akar pun jadi. Jika satu cara tidak bisa, pasti ada cara lain untuk sukses.
FORMULA BERPIKIR POSITIF Setelah kita mengenal kekuatan berpikir positif, lalu bagaimana caranya kita mulai berpikir positif.
‘16
4
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
1. ”Self-Talk” Rahasia yang pertama ini diungkapkan oleh Joel Chue, seorang penulis buku Secrets to unlocking your real potentials. Menurut Joel, di awal hari, sebelum kita memulai berbagai kegiatan kita atau bahkan di hari sebelumnya, kita perlu berkata pada diri kita bahwa hari ini kita akan berpikir positif, bertindak positif, berkata positif, dan meraih hal-hal yang positif. Lalu, kita putar “film kegiatan kita” di hari itu, dan mencoba mencari celah mengenai hal-hal positif apa yang bisa kita terapkan hari itu.
2. Biasa menjadi Luar Biasa Kalau rahasia yang satu ini sudah diungkapkan oleh Howard Schultz yang berhasil menjadikan kedai kopi biasa menjadi luar biasa, bahkan menjadi menggurita di seluruh dunia. Jadi, jika Anda bosan dengan hal-hal yang biasa, coba jadikan luar biasa dengan cara yang berbeda atau untuk tujuan yang berbeda, sehingga hasilnya juga akan secara signifikan berbeda.
3. Melihat ke Depan Banyak orang yang menjadi putus asa karena mereka hanya memfokuskan pikiran dan pandangan mereka pada hal-hal yang berada di depan mata mereka saja. Mereka tidak mau menunggu atau mencoba untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda untuk mendapat pandangan yang berbeda, atau melihat dengan lebih luas, sehingga bisa melihat secara lebih lengkap apa yang sedang terjadi, bukan hanya apa yang berada di hadapan mereka. Jika seorang buta hanya memegang ekor gajah yang kecil, ia berpikir bahwa yang di hadapannya adalah binatang kecil. Tetapi jika ia mau menganalisis dengan lebih menyeluruh, ia bisa menemukan bahwa yang ia hadapi adalah binatang yang besar, yang ada di hadapannya hanyalah sebagian kecil dari tubuh binatang tersebut, yaitu, ekornya yang kecil. Demikian juga dengan kita. Sering kali kita terpana pada kesulitan kecil, kita tidak mau melihat “hadiah” di balik kesulitan yang sudah menunggu kita. Dengan berpikir positif, kita akan termotivasi untuk melihat jauh ke depan, sehingga kesulitan hari ini tidak akan menjadi batu sandungan bagi kita untuk maju.
4. Berpikir Mungkin
‘16
5
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Kata “mungkin” ternyata memiliki kekuatan dahsyat. Dengan berpikir mungkin, kita akan terdorong untuk mencoba, mencari alternatif solusi, dan mencari dukungan yang diperlukan, menggunakan alat atau fasilitas yang bisa kita manfaatkan untuk mewujudkannya. Nah, berpikir mungkin, membuat kita untuk berpikir positif atau berpikir sukses, karena segala sesuatu bisa diraih. Dulu orang akan terbahak jika ada yang menyampaikan ide manusia untuk mendarat di bulan. Tetapi, saat ini, hal itu sudah bukan hal yang mengherankan lagi. Hal ini terjadi karena ada orang-orang yang berpikir “mungkin”, lalu mencari cara dan mencoba berbagai cara agar kemungkinan tersebut
bisa
diwujudkan.
Bagaimana dengan Anda, apakah saat ini Anda ingin mengubah hidup Anda menjadi lebih baik? Maka yang perlu Anda lakukan adalah berpikir lebih baik, atau berpikir positif. Selamat berpikir positif. Sukses untuk kita semua.
10 CIRI ORANG BERPIKIR POSITIF Secara umum, seseorang dapat dikatakan telah mengimplementasikan berpikir positif apabila dalam kesehariannya telah mencerminkan: 1. MELIHAT MASALAH SEBAGAI TANTANGAN Bandingkan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat maka dia akan berpikir hidupnya adalah menjadi orang yang paling sengsara di dunia. 2. MENIKMATI HIDUP Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati 3. PIKIRAN TERBUKA UNTUK MENERIMA SARAN DAN IDE Pikiran terbuka membutuhkan kebesaran hati dan tentu kesabaran. karena dengan begitu, akan ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. 4. MENGHILANGKAN PIKIRAN NEGATIF SEGERA SETELAH PIKIRAN ITU TERLINTAS DI BENAK Suatu kendala yang sebetulnya bisa diatasi dengan kepala dingin jika sudah dilandasi dengan pikiran negatif ternyata hanya akan menimbulkan masalah baru.
‘16
6
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
5. MENSYUKURI APA YANG DIMILIKI Hindari berkeluh kesah tentang apapun yang tidak dimiliki karena justru akan menjadi beban. sebaliknya jadikan hal itu sebagai motivasi untuk meraih hidup yang diharapkan. 6. TIDAK MENDENGAR GOSIP YANG TAK MENENTU Sudah pasti gosip erat sekali dengan berpikir negatif. karena itu sebisa mungkin jauhi gosip-gosip yang tak jelas asalnya. 7. TIDAK
MEMBUAT
ALASAN
TETAPI
AMBIL
TINDAKAN
NATO ( No Action, Talk Only ) itu adalah ciri khas orang berpikir negatif. maka ambilah tindakan dan buktikan bahwa anda bisa mengatasi masalah sebagai orang yang berpikir positif. 8. MENGGUNAKAN BAHASA YANG POSITIF Saat kita berkomunikasi dengan orang lain gunakan kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme sehingga dapat memberikan semangat terhadap lawan bicara kita 9. MENGGUNAKAN BAHASA TUBUH YANG POSITIF Diantara bahasa tubuh yang lain senyum merupakan wujud dari berpikir positif karena akan menimbulkan kesan bersahabat dan akan menjadi lebih akrab dengan suasana. 10. PEDULI PADA CITRA DIRI Itu sebabnya, mereka berusah tampil baik bukan hanya di luar tetapi juga di dalam.
Sudahkah Anda seperti itu...????
‘16
7
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
TIPS MENUJU SUKSES Percaya atau tidak, sikap kita adalah cermin masa lampau kita, pembicara kita di masa sekarang dan merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa ? Ya, bahwa kondisi masa lalu, sekarang dan masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana sikap kita sehari-hari. Camkan satu hal, sikap kita merupakan sahabat yang paling setia, namun juga bisa menjadi musuh yang paling berbahaya. Bagaimana sikap mental kita adalah sebuah pilihan; positif ataukah negatif. W.W. Ziege pernah berkata.”Tak akan ada yang dapat menghentikan orang yang bermental positif untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, tak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat membantu seorang yang sudah bermental negatif. Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita akan lebih banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi untuk berjuang mencapai tujuan-tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Kehidupan dan kebahagiaan seseorang tidaklah bisa diukur dengan ukuran gelar kesarjanaan, kedudukan maupun latar belakang keluarga. Yang dilihat adalah bagaimana cara berpikir orang itu. Memang kesuksesan kita lebih banyak dipengaruhi oleh cara kita berpikir. Ingat perkataan Robert J. Hasting, “Tempat dan keadaan tidak menjamin kebahagiaan. Kita sendirilah yang harus memutuskan apakah kita ingin bahagia atau tidak. Dan begitu kita mengambil keputusan, maka kebahagiaan itu akan datang”. Dengan
bersikap
positif
bukan
berarti
telah
menjamin
tercapainya
suatu
keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang jalan yang kita lalui tersebut. Cobalah untuk menjalankan kegiatan-kegiatan berikut ini sebanyak mungkin dalam hidup kita. Sebagaimana untuk mencapai hal-hal lainnya, untuk menjadi seorang yang berpikiran positif, prosesnya harus dilakukan secara terus-menerus : 1. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan tadi pada selembar kartu berukuran 3 x 5. bawalah kartu tadi setiap hari selama seminggu. Baca dan camkanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi, ‘16
8
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
misalnya di meja kerja Anda, di dashboard mobil, atau di cermin kamar mandi. Jadikanlah setiap kutipan tersebut bagian pemikiran Anda selama seminggu itu. Contoh
:
“Seorang pemimpin yang baik adalah yang bisa membesarkan semangat dan harapanharapan kepada anak buahnya.” (Napoleon Bonaparte). “Hari ini saya ingin menolong orang sebanyak mungkin” (Harry Bullis) 2. Pilihlah seseorang yang dalam hidup Anda yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang positif dalam diri orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang tersebut dengan hal-hal positif tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan pula orang tersebut dengan hal-hal positif tadi dan mohonlah agar Tuhan menolongnya. 3. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 10″. Bangunlah pada pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui bernilai “10″, dan perlakukanlah mereka secara demikian. Anda pasti akan heran sendiri melihat tanggapan yang akan Anda peroleh dari orang-orang yang selama ini Anda anggap remeh. 4. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata “tidak dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan. 5. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada orang lain dengan tulus. Lakukanlah suatu yang khusus pada suami/istri ataupun anak-anak Anda. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum Anda kenal.
Siapa yang ingin sukses ? a. Kuncinya jangan pernah sekali-kali berpikiran negatif ! b. Buang jauh-jauh hal-hal negatif; juga kalimat-kalimat negatif dari pikiran Anda ! c. Jangan pernah ada lagi kalimat-kalimat seperti :
‘16
9
“Pasti gagal;
Kami belum pernah melakukannya;
Kami tak sanggup melakukannya;
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
‘16
10
Saya belum siap melakukannya;
Itu bukan tanggung jawab kami; dan sebagainya”.
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Calhoun, James F., and Joan Ross Acocella, 1990. Psychology of Adjusment and Human Relatipon, Third Editionship. New York: McGraw-Hill Publishing Company. Hamersma, Harry, 1981. Pintu Masuk ke Dunia Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. Irawati, Dewi, 2003. Pengembangan Diri. Bandung: Akademi Sekretaris dan Manajemen Ariyanti. Muslimin, 2004. Hubungan Masyarakat dan Konsep Kepribadian. Malang: UMM Press. Sarwono, Sarlito Wirawan, 1997. Psikologi Sosial, Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Sobur, Alex, 2003. Psikologi Umum. Bandung:Pustaka Setia. Supratiknya, A., 1995. Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius. Syam, Nina Winangsih, 2004. Sosiologi Komunikasi. Bandung: Humaniora. Triwidodi, Titiek & Djoko Kristanto, 2004. Pengembangan Kepribadian Sekretaris. Jakarta:Grasindo.
‘16
11
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id