MODUL PELATIHAN PPIKP PENGOLAHAN DATA GEOMORFOLOGI PANTAI
Di susun oleh : Sakka Anggi Afif M
2010
PENDAHULUAN Dalam penentuan indeks kerentanan pesisir maka komponen geomorfologi merupakan salah satu variabel yang perlu dikaji. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai bentang alam (landscape), meliputi sifat dan karakteristik dari bentuk morfologi, klasifikasi dan pembedaanya serta proses yang bertanggungjawab terhadap pembentukan morfologi tersebut. Data yang digunakan untuk mengidentifikasi kelas geomorfologi dapat diperoleh dari Peta Rupa Bumi (RBI), BAKOSURTANAL. Jenis data RBI yang digunakan adalah data Land Used dengan parameter yang diperoleh adalah Air tawar, Hutan Rawa, Belukar/Semak, Rawa, Pemukiman, Empang, Tegalan dan Sawah Irigasi. Parameter-parameter tersebut kemudian dikelaskan berdasarkan kelas indikator yang dikemukakan oleh Gornitz (1991).
Kelompok-kelompok jenis tutupan lahan tersebut adalah sebagai
berikut : 1. Daratan Aluvial, meliputi : Empang, Penggaraman, Sawah Irigasi, Sawah Tadah Hujan, Tegalan/Ladang. 2. Rawa Payau, meliputi : Belukar/Semak dan Rawa. 3. Hutan Bakau, meliputi : Hutan Rawa. 4. Bangunan Pantai, meliputi : Gedung dan Pemukiman. 5. Estuari, Lagun dan Delta, meliputi : Air Tawar dan Garis Pantai. 6. Pantai Berpasir, meliputi : Pasir Pantai dan Pasir Darat. Parameter terakhir dari kelas morfologi yaitu pantai bertebing rendah, pantai bertebing sedang dan pantai bertebing tinggi dihitung dengan menggunakan pendekatan kemiringan dataran dekat pantai dari data elevasi citra satelit Quick Bird atau Google Earth. Penyusunan data geomorfologi yang diperoleh dikelompokan ke dalam kelas-kelas dalam modifikasi dari Thieler and Hammar-Klose. 2000; USGS sebagai berikut:
1
Kelas Parameter
Sangat rendah Geomorfologi Tebing Tinggi
Rendah Tebing Sedang
Sedang Tebing rendah, Dataran alluvial
Tinggi Bangunan, Estuaria, Laguna
Sangat Tinggi Struktur Bangunan Pantai, Pantai berpasir, Rawa payau, Paparan lumpur, Delta, Mangrove, Karang
Data geomorfologi merupakan data kualitatif sehingga dalam penentuan indeks kerentanan pantai data tersebut perlu diubah menjadi data kuantitatif. Nilai bobot pada masing-masing kelas adalah sebagai berikut 1. Kelas Sangat rendah adalah nilai 1 2. Kelas Rendah adalah nilai 2 3. Kelas Sedang adalah nilai 3 4. Kelas Tinggi adalah nilai 4 5. Kelas Sangat tinggi adalah nilai 5 TUJUAN · Memberikan panduan bagaimana memperoleh data geomorfologi · Memberikan panduan pengolahan data geomorfolog dengan menggunakan perangkat lunak ArcGis. · Memberikan panduan dalam membuat data sel untuk veriabel geomorfologi
2
TAHAPAN PEROLEHAN DATA 1. Buka file “data_geomorfologi” dan “Landuse” pada folder D:\@-IKTraining\Modul-03-Geomorfologi\Data
2. Clip data landuse dengan data_geomorfologi : ArcToolbox>Analysis Tools>Extract>Clip
3. Union data hasil clip dengan data sel geomorfologi untuk mengintegrasikan data table. ArcToolbox>Analysis Tools>Overlay>union Masukkan data Landused_Clip dan data_geomorfologi pada “Input feature”
3
Sehingga dihasilkan data yang terintegrasi dalam satu file. Bisa kita liat data tablenya “Landused_Clip_Union”
4. Hitung luas data vektor “Landused_Clip_Union” pada setiap sel, terlebih dahulu pastikan coodinat system pada layer pada system UTM Buka table “Landused_Clip_Union” tambahkan field baru “area” dengan format double>Calculate Geometry
4
5. Export data table ke dalam format “.txt “ sehingga bisa dibuka di excel
6. Buka file “luas.txt” dengan excel. Masukkan nilai luas landused setiap sel pada table dibawah ini “D:\@-IK-Training\Modul-03Geomorfologi\tabel_morfologi” Tabel isian data variabel geomorfologi Luas
No Sel
Tebing Tinggi
Tebing Sedang
Tebing Rendah dan Dataran alluvial
Bangunan, Estuaria, Laguna
Struktur Bangunan Pantai, Pantai berpasir, Rawa payau, Paparan lumpur, Delta, Mangrove, Karang
Luas Sel
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5
7. Setelah nilai variable geomorfologi pada setiap sel didapat, masukkan nilai tersebut kedalam sel “data_geomorfologi” pada ArcGis
Kita bisa memanfaatkan menu Join table pada ArcGIS
6
· Panggil data hasil olahan dengan cara : Tools> add xy data Pilih file “table_geomorfologi” , inisialisasi x field dengan nilai bujur, dan y field dengan nilai lintang. Tentukan coordinat system yg dipake.
· Pilih join and relate pada data_geomorfologi
· Ikuti step dibawah ini > OK
7
· Export data hasil join.
8
BIODATA INSTRUKTUR 1. Nama Email
: Sakka :
[email protected]
No telp : 081355635506 Instansi : Universitas Hassanudin
2. Nama Email
: Anggi Afif M :
[email protected]
No telp : 085696952400 Instansi : Institut Pertanian Bogor
9