MODUL BAHAN AJAR 1
TUGAS
Modul Bahan Ajar
[ETIKA PROFESI] Modul 14
Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015
1
Modul Bahan Ajar
2
MODUL-14: ETIKA PROFESI DAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
14.1 Pendahuluan Teknologimempunyaiperanan
yang
sangatpentingdalamkehidupansehari-hari.
Perkembanganteknologiinformasitelahmenjadikankegiatandalam perdagangansebagaisalahsatu
yang
sector
telahmenempatkanduniasebagaipasartunggal
secarasignifikanmeningkatsecarapesatdaritahunketahun.
Hal
yang
yang
inimenjadikanadanyapersaingan sangatketatbagisetiappesaing.
Hakataskekayaanintelektualdibutuhkandalamkepemilikankarya-karya yang lahirmelaluidayacipta dan
daya
rasa
dari
setiap
siapa
saja
yang
memilikinya.
Salah
satujenisdarihakataskekayaanintelektualadalahhak paten. Hak Paten diberikan dalam jangka waktu terbatas dengan tujuan untuk mencegah pihak lain termasuk para investor independen dari teknologi yang sama yang menggunakan atau memiliki produk yang sama menggunakan invensi tersebut selama jangka waktu berlakunya paten tersebut. Sebagai gantinya pemegang Paten itu, harus mempublikasikan semua rincian invensinya supaya pada saat berakhirnya perlindungan paten, informasi berkaitan dengan invensi tersebut tersedia secara bebas bagi khalayak ramai.
14.2
Tujuan
MakalahinidibuatuntukmemenuhitugasmatakuliahEtikaProfesi. Selain itu, tujuan lebih rincinya ialah sebagai berikut : 1. Mengetahui bagaimana pandangan terhadap kajian pembahasan Hak Paten terhadap kasus yang bersangkutan 2. Menanggapi Kasus yang bersangkutan terhadap Kajian Pembahasan Hak Paten
2
Modul Bahan Ajar
3
14.3 Pengertian Hak Paten Berdasarkan Undang-Undang Pasal 1 ayat 1 Nomor 14 Tahun 2001 menyebutkan bahwa Hak Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Berdasarkan UU 14 Tahun 2001 Republik Indonesia, arti Invensi dan Inventor ialah sebagai berikut:
Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 2)
Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersamasama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 3)
14.4 Syarat Mendapatkan Hak Paten Syaratmendapatkanhak paten adatigayaitu: 1. Penemuantersebutmerupakanpenemuanbaru. 2. Penemuantersebutdiproduksidalamskalamassalatau
industrial.
Suatupenemuanteknologi,
secanggihapapun,
tetapitidakdapatdiproduksidalamskalaindustri
(karenaharganyasangatmahal
/
tidakekonomis), makatidakberhakatas paten. 3. Penemuantersebutmerupakanpenemuan yang tidakterdugasebelumnya (non obvious). Jadibilasekedarmenggabungkanduabendatidakdapatdipatenkan. Misalnyapensildanpenghapusmenjadipensildenganpenghapusdiatasnya.
Hal
initidakbisadipatenkan. Yang
menjadiobyekhak
paten
ialahtemuan
secarapraktisdapatdipergunakandalambidangperindustrian.
(invention)
ItulahsebabnyaHak
yang Paten
termasukdalamjenishakmilikperindustrian, yang membedakannyadenganHakCipta. Penemuan yang dapatdiberikanhak paten hanyalahpenemuanbaru di bidangteknologi. Penemuandimaksud, 3
Modul Bahan Ajar
4
bisaberupateknologi yang adadalamproduktertentumaupuncara yang dipakaidalam proses menghasilkanproduktertentu. Sehinggahak paten bisadiberikanpadaprodukmaupunteknologi proses produksi.
14.5 Perlindungan Terhadap para Inventor Hak
paten
menawarkanperlindunganbagi
penemu/Inventorbahwapenemuanmerekatidakdapatdigunakan, dihasilkansecarakomersial,
diimpor,
tanpapersetujuandaripemiliksekarang.
para
didistribusikan,
dieksploitasi,
dan
dijual, lain-lain
Inimerupakansatubentukmonopoli
yang
diberikannegarakepadaseorangpemohonhakdenganimbalanpengungkapaninformasiteknismereka. Pemiliki
paten
memeganghakkhususuntukmengawasicarapemanfaatan
penemuanmerekauntukjangkawaktu
20
tahun.
bertindakuntukmenghentikansuatupelanggaranhak
Untukmenegakanhak, paten.
pengadilan
Jikaadapihakketiga,
paten yang yang
berhasilmembuktikanketidaksahihansuatu paten, pengadilandapatmemutuskanbahwa paten yang diterimaadalahtidaksah.
14.6 Hak Khusus Pemegang Paten Hak khusus pemegang paten untuk melaksanakan temuannya secara perusahaan atas patennya baik secara sendiri maupun dengan memberikan persetujuan atau ijin atau lisensi kepada orang lain, yaitu: membuat, menjual, menyewakan, menyerahkan, memakai, menyediakan, untuk dijual atau disewakan atau diserahkan hasil produksi yang diberi paten. Hak ini bersifat eksklusif, dalam arti hak yang hanya bisa dijalankan oleh orang yang memegang hak paten, orang lain dilarang melaksanakannya tanpa persetujuan pemegang paten. Untuk menegakan hak, pengadilan yang bertindak untuk menghentikan suatu pelanggaran hak paten. Jika ada pihak ketiga, yang berhasil membuktikan ketidaksahihan suatu paten, pengadilan dapat memutuskan bahwa paten yang diterima adalah tidak sah. Selain itu, pemegang hak yang sah memiliki hak menggugat. Hak menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya sebagaimana dimaksud di atas.
4
5
Modul Bahan Ajar
14.7 SistemPendaftaran dan Prosedur Pemberian Paten Sistem Pendaftaran Paten Terdapat dua macam sistem pendaftaran paten. Adapun dua macam sistem pendaftaran paten adalah sebagai berikut: 1. Sistem first to file yaitu memberikan hak paten bagi yang mendaftar pertama atas invensi baru sesuai persyaratan. 2. Sistem first to invent adalah sistem yang memberikan hak paten bagi yang menemukan inovasi pertama kali sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Prosedur Pemberian Paten Permohonan paten diajukan dengan cara mengisi formulir yang disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat).
5
6
Modul Bahan Ajar
(Gambar 2.1.5.1 Flowchart Prosedur Pemberian Paten) Sumber. http://www.dgip.go.id/paten/prosedur-pemberian-paten
Pemohon wajib melampirkan: 1. Surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui konsultan paten terdaftar selaku kuasa; 2. Surat pengalihan hak, apabila permohonan diajukan oleh pihak lain yang bukan penemu; 3. deskripsi, klaim, abstrak: masing-masing rangkap 3 (tiga) 6
Modul Bahan Ajar
7
14.8
Kasus Pelanggaran Hak Paten Samsung dengan
Apple Sekarang ini, banyak kasus pelanggaran hak paten khususnya di bidang industri. Hal tersebut disebabkan karena si penjiplak menginginkan produk yang didistribusikan ke seluruh negara atau seluruh daerahnya dapat diakui di masyakarat dan terutama ingin meraih keuntungan yang besar karena dianggap memiliki kesamaan dengan produk produsen lain. Padahal, hal tersebut memasuki pelanggaran hak paten karena pemilik awal telah mendaftar patennya atas kepemilikan dari hasil ciptaan awal. Salah satu permasalahan pelanggaran hak paten yang menjadi pokok perhatian adalah pelanggaran kasus hak paten antara Samsung dengan Apple. Kasus pelanggaran hak paten antara dua perusahaan besar Apple Vs Samsung, di mana dua perusahaan raksasa ini sedang memperjuangkan hak paten dari produk mereka masingmasing. Dua perusahaan ini mengaku bahwa pesaing mereka mencatut beberapa design produk mereka. Samsung yang telah lama menjadi partner dari Apple diduga menjiplak desain milik Apple, sehingga bisa di bilang teman menjadi lawan, itulah yang terjadi pada dua perusahaan besar dunia, Apple dari Amerika dan Samsung, Korea Selatan. Kasus sengketa hak paten pun mencuat hingga bergulir ke pengadilan. Seperti diketahui, dua perusahaan raksasa itu telah lama menjalin kerjasama yang baik, dimana Apple membuat chip A5 otak dari iPhone 4S dan Ipad 2 di pabrik Samsung yang berlokasi di Texas, Amerika serta komponen Samsung yang banyak tertanam dalam produk Apple seperti Ipad, iPhone dan Mac Book Air. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang kasus pelanggaran hak paten samsung dengan apple tersebut:
14.8.1 Kutipan Berita tentang Kasus Pelanggaran Tersebut Pada bagian ini, Penulis mengutip berita dari Laman Resmi VOA Indonesia. Berikut isi kutipan berita dari laman tersebut: 7
8
Modul Bahan Ajar
Sengketa Paten Apple-Samsung Dibawa ke Pengadilan AS Produsen smartphone AS, Apple mengklaim Samsung meniru desain perangkat iPhone dan iPad-nya yang populer dan menggunakannya untuk membuat perangkat Galaxy.
Ponsel pintar produksi Samsung, Galaxy S (kiri) dan iPhone 4 produksi Apple di sebuah gerai elektronik (foto: dok). Apple menuduh Samsung menjiplak produk smartphone mereka.
Dua produsen smartphone (ponsel pintar) terbesar dunia, perusahaan Amerika Apple dan perusahaan Korea Selatan Samsung Electronics, bersiap bertarung di sebuah pengadilan Amerika, berkenaan dengan klaim hak paten bagi produk-produk populer mereka.
Miliaran dolar dipertaruhkan dalam sengketa yang akan diputuskan juri di California, tidak jauh dari kantor pusat Apple. Proses pengadilan, yang Senin ini dimulai dengan pemilihan anggota tim juri, diperkirakan akan berlangsung beberapa pekan. Ini adalah satu dari sekian kasus yang diajukan kedua raksasa teknologi itu di pengadilan-pengadilan di empat benua.
8
9
Modul Bahan Ajar
Dominasi industri teknologi perangkat bergerak bernilai 312 miliar dolar dipertaruhkan. Pada periode April hingga Juni tahun ini saja, konsumen membeli lebih dari 400 juta unit perangkat bergerak. Samsung menjual lebih dari 50 juta produk populer mereka, hampir dua kali lipat yang dijual Apple.
Apple mengklaim Samsung meniru desain perangkat iPhone dan iPad-nya yang populer dan menggunakannya untuk membuat perangkat Galaxy. Apple menuntut ganti rugi 2,5 miliar dolar atas apa yang disebutnya pelanggaran hak paten.
Samsung menyatakan memiliki bukti bahwa pada tahun 2006, beberapa bulan sebelum Apple memperkenalkan iPhone-nya yang pertama pada awal 2007, perusahaan itu mengembangkan generasi terbaru smartphone dengan bentuk persegi panjang dengan sudut-sudut bulat yang digunakan kedua perusahaan.
Dikutipan dari: http://www.voaindonesia.com/content/sengketa-paten-apple-samsung-dibawa-ke-pengadilan-as/1449136.html
14.8.2 Kronologi Perseteruan Samsung dengan Apple [April 2011]Samsung telah bersaing dengan Apple dengan memasarkan produk andalannya masing-masing di pasar gadget Amerika Serikat. Tetapi persaingan „sportif‟ itu berubah saat pihak Apple pada tanggal 15 April 2011 melayangkan gugatan kepada Samsung karena perusahaan asal negeri Ginseng ini dianggap telah meniru desain dari iPhone. Selang beberapa hari giliran Samsung yang menggugat balik Apple karena dianggap telah meniru teknologi 3G dan wireless dari Samsung. Kedua kasus tuntutan tersebut digabungkan dan telah disidangkan di pengadilan Korea Selatan, Australia, Jepang, Jerman dan juga Amerika Serikat. [Mei 2011]Pengacara dari pihak Samsung meminta kode dan data dari iPhone 5 dan iPad 3 karena Samsung mencurigai bahwa produk Apple yang akan datang ini telah meniru konsep yang dimiliki dari Samsung dan akan membahayakan produk Samsung terbaru nantinya. Pengadilan menolak permintaan dari Samsung mengenai data iPhone 5 dan iPad 3 ini.
9
Modul Bahan Ajar
10
[Agustus 2011]Samsung mengalami tamparan pertama setelah pengadilan Jerman melarang penjualan dari Galaxy Tab 10.1 di seluruh Eropa terkecuali Belanda. Belum cukup yang dialami Samsung karena pengadilan Jerman juga meminta penjualan dari Galaxy S, Galaxy S-2, Galaxy Ace di Jerman ikut dihentikan. [September 2011]Penjualan Samsung Galaxy Tab 10.1 dihentikan karena dianggap melanggar hak paten, desain, tampilan dan nuansa dari iPad. [Oktober 2011]Di bulan ini perang paten terjadi di Australia setelah pengadilan di sana memutuskan untuk melarang penjualan dari Galaxy Tab 10.1. Samsung melalui produk tabletnya tersebut dianggap telah meniru teknologi layar sentuh dan sistem pengendaliannya dari Apple. [November 2011]Samsung membalas Apple dengan meminta data dan kode dari iPhone 4S untuk dievaluasi dan meminta pengadilan menyetujui penundaan penjualan iPone 4S di pasar gadget Australia. Apple membalasnya lagi dengan meminta pengadilan Jerman untuk melarang Galaxy Tab 10.1N terbaru yang sudah didesain ulang oleh Samsung karena juga dianggap telah meniru desain dari iPad.Namun pengadilan Australia menggugurkan tuntutan dari Apple dan akhirnya Samsung Galaxy Tab 10.1 diijinkan untuk dipasarkan di Australia pada bulan Desember 2011. [Desember 2011]9 Desember penjualan Galaxy Tab 10.1 dimulai. Tetapi perang Apple vs Samsung belum berakhir. Kedua perusahaan sama-sama telah mengeluarkan biaya yang sangat besar. Ini bukan lagi sekedar masalah produk dan paten tetapi masalah harga diri dan gengsi dari kedua nama produsen gadget dunia. [Januari 2012]Sejalan dengan persaingan Apple vs Samsung di pasaran teknologi gadget, persaingan juga masih terjadi di meja hijau. Apple kembali melayangkan gugatan kepada Samsung dengan memberikan bukti berupa kode desain dan data sertifikat resmi dua produk mereka yang dianggap ditiru oleh 10 jenis produk smartphone besutan Samsung. [Februari 2012]Pengadilan Jerman memutuskan Galaxy Tab 10.1N tidak mirip dengan iPad. Samsung membuat Galaxy Tab 10.1N ini didesain ulang khusus untuk pasar gadget Jerman dengan mengubah materi dan desain tampilannya. 10
11
Modul Bahan Ajar
[Maret 2012]Samsung mendaftarkan gugatan baru terhadap Apple. Samsung mengklaim bahwa 3 paten teknologi miliknya telah digunakan oleh Apple pada iPhone 4S dan iPad 2. Gugatan ini dikeluarkan beberapa jam sebelum Apple mengadakan acara peluncuran dari iPad 3 atau iPad HD. [April 2012]Pertarungan ternyata belum ingin diakhiri oleh Samsung.Negosiasi sempat dicoba dilakukan oleh masing-masing kedua belah pihak. Para petinggi dari Apple dan Samsung bertemu untuk menemukan jalan keluar dan mengakhiri perselisihan tersebut. Pertemuan dilakukan setelah pengadilan California, Amerika Serikat memerintahkan keduanya untuk berpartisipasi dalam pertemuan untuk menemukan solusi dan jalan keluar yang dipimpin oleh seorang Hakim. Negosiasi ini berakhir di tengah jalan. [Juli 2012]Tahap akhir dari kisah saga perang Apple versus Samsung dimulai bulan Juli. Keduanya memberikan berbagai dokumen berupa foto prototype, email korespondensi antar kedua perusahaan, dan transkrip deposisi dari para saksi ahli yang didatangkan oleh masingmasing kedua belah pihak. Dari kedua berkas dokumen diajukan didapat informasi bahwa isi dokumen Apple menyatakan bahwa Samsung telah melakukan pelanggaran hak paten dan meminta mereka untuk membayar ganti rugi terhadap Apple.Sedangkan berkas dokumen Samsung menyatakan bahwa Apple berusaha untuk melumpuhkan kompetisi pasar dan berusaha untuk memonopoli penjualan teknologi gadget dan meraih untung sebesar-besarnya. Pengadilan ini juga didengar oleh dewan juri berjumlah 10 orang yang memiliki kewenangan dalam membulatkan suara dan memutuskan siapa yang akan keluar sebagai pemenang dari pertarungan ini.Apple mengajukan bukti berupa dokumen milik Samsung yang isinya menggambarkan evaluasi Samsung terhadap produk dari iPone. Di dalamnya terdapat data-data perbandingan antara Galaxy S dengan iPhone yang juga merekomendasikan agar Galaxy S dibuat dan bekerja lebih „mirip‟ iPhone 4S. [Agustus 2012]25 Agustus 2012 pihak dewan juri memutuskan bahwa Samsung telah melanggar beberapa paten milik Apple. Dewan juri mengambil keputusan setelah menganggap bukti-bukti yang diberikan pihak Apple mendukung keputusan tersebut. Sedangkan bukti-bukti yang dibawa oleh Samsung dinilai tidak cukup kuat. Dewan juri memutuskan Samsung harus membayar denda atau ganti rugi sebesar $1,51 miliar kepada Apple. 11
Modul Bahan Ajar
12
Dengan kekalahan ini maka pengguna smartphone di Amerika Serikat dan beberapa Negara lainnya harus menghadapi kenyataan untuk sementara tidak dapat merasakan pengalaman menggunakan tablet dan smartphone dari Samsung dan tidak menutup kemungkinan beberapa gadget Android lainnya.Tetapi untuk penggemar Samsung tidak perlu berkecil hati karena Samsung selama masa pengadilan sengketa paten ini berlangsung, telah membuat banyak inovasi yang sepertinya akan menjadi masa depan cerah untuk vendor satu ini. Keputusan pengadilan yang merugikan Samsung sepertinya dapat membuat mereka membuat rancangan yang lebih baik dan inovatif dibanding Apple.
(Sumber: http://industri.bisnis.com/read/20120912/101/95078/apple-vssamsung-inilah-kronologi-perseteruan-keduanya-2011-2012)
14.8.3 Hak-hak Paten yang dipermasalahkan pihak Apple Berikut ini hak paten yang dipermasalahkan oleh pihak Apple seperti yang dirilis dalam situs Cnet : 1. Paten No. 381 Antara lain meliputi interface,multi touch, pinch to zoom, cara menggeser dokumen dan
page
bouncing
atau
efek
yang
ditimbulkan ketika halaman discroll sampai bawah. Pelanggaran hak paten nomer ini banyak ditemukan pada produk Samsung Galaxy.
(Gambar 2.2.3.1. Bounce Back)
2. Paten No. 915
12
Modul Bahan Ajar
13
Berkaitan
dengan
touch
screen,
yang
membedakan antara single touch dan multi touch scrolling. Produk Samsung, Galaxy, Nexus S 4G, Epic 4G, dan Galaxy Tab masuk dalam daftar yang melanggar.
(Gambar 2.2.3.2. Single Scroll, Pinch to Zoom)
3. Paten No. 163 Hak paten ini meliputi double tap atau fitur membesarkan guna menaruh foto, web maupun dokumen pada tengah layar. Droid Charge, Seri Samsung Galaxy juga masuk dalam daftar hitam pelanggar hak paten.
(Gambar 2.2.3.3. Tap to Zoom)
4. Paten No. D ‟677 Hak paten ini mengatur soal desain muka dari perangkat iPhone yang dilanggar Samsung dalam produknya seperti Epic 4G, Samsung Galaxy, Vibrant, Fascinate dan Infuse 4G.
13
Modul Bahan Ajar
14
(Gambar 2.2.3.4. iPhone Front)
5. Paten No. D „087 Hampir sama dengan hak paten no. D „677, D „087 menyinggung soal ornamental perangkat secara umum yang dilanggar Samsung seperti dalam produk Galaxy dan Vibrant.
(Gambar 2.2.3.5. iPhone Back)
6. Paten No. D‟ 305 Hak paten ini menjabarkan UI (User Interface) yang berupa desain berupa icon berbentuk kotak dengan sudut bulat berlatar belakang warna hitam yang tersusun dalam grid. Lagi-lagi, Samsung Galaxy masuk dalam deretan produk yang melanggar.
(Gambar 2.2.3.6. iPhone Home Screen)
(Sumber:http://www.kompasiana.com/fauzanja/persaingan-gadget-apple-vssamsung_5517a45d813311a0669de9f6 Sumber Gambar-gambar: http://www.slideshare.net/vankolor/pelanggaran-hakpaten-persaingan-gadget-apple-vs-samsung)
14.8.4 Analisa Penulis Terhadap Kasus Pelanggaran Tersebut
14
Modul Bahan Ajar
15
Berdasarkan Pemaparan kasus pelanggaran hak paten Samsung dengan Apple di atas, Penulis melakukan analisa terhadap pemahaman pribadi penulis berdasarkan Landasan teori yang dipaparkan pada Sub Bab 2.1. dengan Kasus tersebut. Adapun analisa penulis ialah sebagai berikut: “Menurut saya, kasus diatas tersebut merupakan termasuk kasus pelanggaran Hak Paten. Tetapi dalam hal ini, Pihak Apple terlalu berlebihan dalam menyikapi permasalahan tersebut. Hal ini karena, setiap perusahaan, vendor ataupun individu memiliki hak bebas dalam hal mengekpresikan karya mereka. Dalam hal ini, pihak Samsung mungkin tidak tahu menahu mengenai kemiripan dari produk mereka dengan produk pihak Apple tersebut. Berdasarkan Artikel Berita dan informasi yang disajikan di atas, Pihak Apple menuntut produk-produk Samsung yang telah dipasarkan atas pelanggaran hak Paten. Pihak Apple mengganggap bahwa produk keluaran Samsung tersebut mirip dengan produk pengembangan yang dilakukan oleh pihak apple. Dalam hal ini, Sebaiknya pihak Apple lebih bijak lagi dalam menyikapi kasus tersebut, akan lebih baik pihak Apple meneliti kesamaan antara produk mereka dengan produk pesaing yang sudah dipatenkan. Sehingga pihak Apple tidak membuang banyak tenaga dan biaya hanya untuk menggugat di banyak negara. Apple melakukan perlindungan hak paten dengan cepat ketika produk lain yang belum keluar pasar langsung mengklaim supaya pesaing tidak mengcopy hasil karyanya.”
15
16
Modul Bahan Ajar
BAB III. PENUTUP 3.1. Kesimpulan Adapunkesimpulanyang dapat penulis sampaikan berdasarkan pembahasan pada makalah ini ialah sebagai berikut : Berdasarkan Pemaparan kronologi pada Sub bahasan 2.2.2. dan sub bahasan 2.2.3. di atas, dapat diketahui bahwa, Persaingan penetapan Hak Paten antara Samsung dengan Apple itu berdasarkan dari segi Fitur, Desain tampilan/Interface, Fungsi, dan Sistem dari produk masingmasing. Pada tahap-tahap awal kedua belah pihak saling adu argumen dan dengan landasan pemaparan bukti lansung dengan menunjuk produk dari salah satu pihak yang meniru produk dari pihak lainnya. Pada langkah yang lebih lanjutnya, kedua belah pihak memberikan berbagai dokumen berupa foto prototype, email korespondensi antar kedua perusahaan, dan transkrip deposisi dari para saksi ahli yang didatangkan oleh masing-masing kedua belah pihak. Pada tanggan 25 Agustus 2012, Pihak Juri memutuskan bahwa Samsung telah melanggar beberapa paten milik Apple. Dewan juri mengambil keputusan setelah menganggap bukti-bukti yang diberikan pihak Apple mendukung keputusan tersebut. Sedangkan bukti-bukti yang dibawa oleh Samsung dinilai tidak cukup kuat. Persidangan Samsung vs Apple dimenangkan oleh pihak Apple dan Pihak Samsung wajib membayar denda atau ganti rugi sebesar $1,51 miliar kepada Apple.Hak paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh suatu negara atas inovasi atau ide produk teknologi dalam jangka waktu tertentu. Tidak tanggung-tanggung, Samsung melanggar 6 dari 7 hak paten milik Apple. Berbagai analis mengatakan bahwa kemenangan Apple kali ini akan berdampak besar pada perang paten di waktu-waktu mendatang. Sejumlah produsen smartphone android kini akan sedikit khawatir ketika mereka harus berurusan di meja pengadilan terkait klaim hak paten. Sengketa Samsung dan Apple sejatinya sudah berlangsung lama. Bahkan dalam jangka waktu 16
17
Modul Bahan Ajar
beberapa bulan kebelakang, kita masih ingat beberapa smartphone Samsung diblokir penjualannya dan dilarang masuk ke negara-negara tertentu di Eropa akibat sengketa hak paten tersebut. Kini, Google pun dipastikan tidak tinggal diam dengan kekalahan Samsung tersebut. Sebagai salah satu partner besar, Samsung memang diyakini merupakan salah satu penyumbang royalti terbesar dengan menggunakan sistem operasi smartphone Android. Hingga kini, baik pihak Apple ataupun Samsung belum memberikan keterangan resmi atas hasil sidang sengketa hak paten tersebut.
3.2. Saran Adapunsaranyang dapat penulis sampaikan berdasarkan pembahasan pada makalah ini ialah sebagai berikut : 1. Pengklaiman terhadap Hak Paten sejak awal pembuatan suatu produk hendaknya dilakukan dengan cepat dan memperhatikan sistematika serta perbedaan produk yang sejenis dari pihak pihak pesaing 2. Sebaiknya pihak Apple lebih bijak lagi dalam menyikapi kasus tersebut, akan lebih baik pihak Apple meneliti kesamaan antara produk mereka dengan produk pesaing yang sudah dipatenkan. Sehingga pihak Apple tidak membuang banyak tenaga dan biaya hanya untuk menggugat di banyak negara.
Pada zaman sekarang, laju perkembangan dan inovasi teknologi sangat cepat dan dapat dirasakan dari waktu ke waktu. Teknologi dikembangkan dengan tujuan untuk mempermudah manusia dalam melakukan aktivitasnya yang semakin bertambah kebutuhannya. Komunikasi dari satu tempat ke tempat lain menjadi lebih mudah dan sangat bervariasi. Bahkan teknologi dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia saat ini. Tanpa teknologi, perkembangan peradaban manusia tidak akan sampai sejauh ini. Salah satu contoh perkembangan teknologi saat ini adalah perangkat lunak komputer (computer software) yang dapat menunjang kecanggihan yang dimiliki setiap alat elektronik. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian dengan cara mengembangkan atau menciptakan software-software baru. Disinilah letak permasalahan terjadi. Banyak pengguna komputer melakukan pembajakan (piracy) terhadap software-software tersebut. Pembajakan ini tidak hanya dilakukan oleh individu saja, tetapi juga dilakukan oleh perusahaan yang bisa dikatakan 17
18
Modul Bahan Ajar
skala besar.Pembajakan ini dilakukan dengan tujuan untuk menekan pengeluaran atau biaya untuk mendapatkan software tersebut. Dengan mudahnya software-software bajakan bisa diapatkan saat ini. Mulai dari dijual secara terbuka di mall, pusat penjualan komputer, internet, bahkan sampai pada pedagang kaki lima dipinggir jalan.
Pembajakan software ini juga mencoreng nama Indonesia, menurut laporan koran Kompas Berdasarkan International Data Cooperation (IDC) pada April 2012, Indonesia masih menempati peringkat ke-11 dengan jumlah peredaran software bajakan sebesar 86 %, dengan nilai kerugian 1,46 miliar dolar AS atau Rp 12,8 triliun.
18
19
Modul Bahan Ajar
Apakah tindakan ini dapat dikatakan suatu tindakan yang etis? Masyarakat mungkin menganggap pembajakan sudah merupakan hal yang lumrah selama ini. Namun apabila pembajakan tersebut dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, apakah masih dapat dikatakan sebagai hal lumrah? Apakah pembajakan termasuk pelanggaran norma-norma d dalam etika? Penggunaan komputer oleh masyarakat inilah yang menimbulkan dilemma etika. Di Satu sisi, teknologi dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, tetapi di sisi lain komputer digunakan untuk merugikan orang lain.
19
20
Modul Bahan Ajar
BAB II PEMBAHASAN A. Pembajakan Perangkat Lunak dari Perspektif Etika Profesi 1. Etika Profesi Etika Profesi secara terminologi berasal dari bahasa Yunani Kuno dan Latin. Etika dalam bahasa Yunani adalah “ethos” yang berarti sikap/cara berpikir dan Profesi berasal dari bahasa Latin “profession” yang berarti pekerjaan, janji, atau ikrar. Etika Profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika Profesi juga dapat diartikan sebagai konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers, jurnalistik, medis, sains, social, teknik, dan sebagainya. Etika profesi adalah sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan professional klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama. (Anang Usman, SH., M.Si.) Prinsip dasar dari etika profesi seperti responsibilitas, keadilan, kompetensi, prilaku professional, dan privasi. 2. Teori dalam Pemikiran Moral a. Utilitarisme Prinsip dasar teori ini adalah bahwa suatu perbuatan adalah baik, jika membawa manfaat terbesar bagi masyarakat mayoritas. Artinya tindakan yang memiliki manfaat paling besar, paling memajukan kemakmuran, kesejahteraan, dan kebahagiaan masyarakat, maka perbuatan itu adalah baik. b. Deontologi Dalam teori ini, tujuan yang baik tidak menjadikan perbuatan itu baik. Teori ini menyatakan bahwa suatu perbuatan dikatakan baik, jika dilakukan karena keharusan (kewajiban) dan dilakukan berdasarkan “imperative kategoris” atau mewajibkan kita begitu saja tidak bergantung pada syarat apapun. c. Teori Keutamaan Teori ini memandang sikap atau akhlak seseorang. Teori ini tidak berfokus pada perbuatan/tindakan, tetapi memfokuskan pada seluruh manusia sebagai pelaku moral. 3. Pembajakan Perangkat Lunak (Software Piracy)
20
21
Modul Bahan Ajar
Pembajakan perangkat lunak adalah setiap bentuk penduplikasian atau penggunaan software tanpa izin atau diluar dari apa yang telah diatur oleh UndangUndang Hak Cipta dan perjanjian lisensi.
Berikut adalah jenis-jenis tindakan piracy:
End User Copying End User Copying dapat dikatakan adalah pembajakan perangkat lunak yang dengan cara pemakaian lisensi yang berlebihan. Contoh kasus ketika ketika memiliki software yang lisensinya hanya untuk satu komputer tetapi kita malah memasang (install) software tersebut pada banyak komputer dengan cara menduplikasi software tersebut.
Harddisk Loading Jenis pembajakan yang termasuk Harddisk Loading adalah menjual hardware yang sudah terpasangi software yang harus nya dijual terpisah. Contoh kasus biasanya dilakukan oleh para penjual komputer yang tidak memiliki lisensi untuk komputer yang dijualnya (komputer rakitan), tetapi perangkat-perangkat lunak sudah dipasang didalamnya sebagai “bonus”. Biasanya perangkat lunak yang dimaksud adalah sistem operasinya.
Under Licensing Pembajakan yang tergolong under licensing seperti pembajakan software yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yang mendaftarkan sejumlah lisensi perangkat lunak tertentu, tetapi pada kenyataannya software tersebut terpasang untuk jumlah yang berbeda dengan lisensi yang dimiliki. Contoh kasus ketika suatu perusahaan A membeli lisensi perangkat lunak suatu produk dari perusahaan pengembang perangkat lunak tersebut. Misalnya perusahaan A tersebut membeli lisensi untuk 35 unit komputer di perusahaanya untuk mengerjakan kebutuhan pekerjaan di bidangnya. Tetapi perusahaan A memiliki 50 unit komputer yang dipasangi perangkat lunak tersebut. Maka perusahaan A melanggar Hak Cipta untuk 15 unit komputer tersebut.
Pemalsuan (Counterfeiting) Contoh pemalsuan perangkat lunak adalah dengan cara memalsukan kemasan produk perangkat lunak yang dibuat sedemikian rupa mirip dengan produk aslinya. Dimana isinya adalah perangkat lunak yang tidak memiliki lisensi. Mischanneling
21
22
Modul Bahan Ajar
Mischanneling biasanya dilakukan oleh suatu institusi yang menjual produknya ke institusi lain dengan harga yang lebih murah, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan perangkat lunak tersebut. Contoh kasus misalnya sebuah universitas A mengadakan kerjasama dengan sebuah developer untuk membeli lisensi software. Karena status universitas A adalah institusi akademik, universitas A mendapatkan harga khusus/diskon dari pembelian lisensinya. Kemudian universitas A menjual produknya melalui koperasi universitas software tersebut dengan harga diantara harga beli lisensi dengan harga asli lisensi tersebut tanpa diskon. Tindakan inilah yang disebut mischanelling.
Pembajakan Melalui Internet Jenis pembajakan ini dilakukan dengan media internet. Dimana pembajak menawarkan atau mem-publish-kan software, lagu, video, buku, dll dengan tujuan mendapatkan keuntungan. 4. Faktor Penyebab Terjadinya Pembajakan Perangkat Lunak Berikut adalah factor-faktor yang membuat pembajakan perangkat lunak marak terjadi: a. Masih Mahalnya Harga Perangkat Lunak. Masih mahalnya harga perangkat lunak berlisensi untuk standar ekonomi masyarakat Indonesia menjadi penyebab utama terjadinya pembajakan. Hal ini memang dimaklumi karena tingkat kesejahteraan masyarakat masih banyak berada pada tingkatan dibawah standar. Harga perangkat lunak berlisensi dinilai masih cukup mahal bagi masyarakat Indonesia. Ditambah lagi perangkat lunak yang ada biasanya harganya berpatokan pada kurs mata uang dollar Amerika Serikat yang mana mata uang rupiah sangat lemah terhadapnya. Alasan ini masuk akal, bila dibandinkan dengan Jepang, Singapura, Korea Selatan, atau Taiwan yang nilai tukar mata uangnya kecil dengan dollar Amerika Serikat memang sangat kecil ditemukan kasus
22
23
Modul Bahan Ajar
pembajakan perangkat lunak di negara tersebut.
Harga Laptop atau PC lengkap dengan Monitor Rp. 3.500.000
H a r g a Harga Perangkat Lunak Sistem Operasi Windows 8 Rp. 2.000.000
23
24
Modul Bahan Ajar
Harga Perangkat Lunak Perkantoran Microsoft Office 2013 Rp. 2.500.000
Harga sebuah perangkat lunak berlisensi bahkan terkadang lebih mahal jika dibandingkan dengan harga satu set komputer. Hal ini sebenarnya sah saja mengingat perangkat lunak merupakan hasil intelektual pembuatnya. Namun masyarakat hanya memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan komputer dan perangkat lunak dengan harga semurah mungkin tanpa memikirkan hal lain. b. Kurangnya Kesadaran untuk Menghargai Kekayaan Intelektual Orang Lain Masih minimnya apresiasi masyarakat atas sebuah hasil karya orang lain lebih disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat bahwa sebuah karya seperti perangkat lunak tersebut dibutuhkan waktu yang lama dan tentu kesulitan yang luar biasa untuk membuatnya. Kurangnya apresiasi dikarenakan tingkat pendidikan masyarakat yang tergolong msih rendah sehingga tidak mengerti betapa pentingya arti sebuah intelektualitas dan kreativitas dalam berkarya. Kurangnya kesadaran untuk membeli software asli seperti ini lebih diperparah lagi dengan harga software yang masih tergolong mahal tadi. Masyarakat tidak sadar kalau software yang mereka gunakan itu telah memudahkan pekerjaannya sehingga layak untuk dihargai dengan cara membeli software yang asli. c. Mudahnya untuk mendapakan software bajakan. Di saat harga software sangat mahal, ternyata untuk mendapatkan softwarea bajakan sangat mudah. Cukup browsing di internet maka kita dapat mendownloadnya dengan gratis. Hal inilah yang menunjang masyarakat untuk menggunakan software bajakan. Banyak situs di internet yang menyediakan software gratis dan yang harus dilakukan oleh pengguna hanya mendownloadnya. Baik situs local maupun luar negeri banyak menyediakan situs software bajakan yang gratis dengan membawa nama sebagai situs file sharing. Software bajakan juga banyak ditemui di mal atau pasar dalam bentuk disc yang dijual dengan harga yang sangat jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga software berlisensi. 24
25
Modul Bahan Ajar
Software bajakan juga bisa didapat dengan menggandakan dari harddisk orang lain atau perusahaan . d. Kurangnya Penegakan Hukum dan Sanksi Tegas untuk Aksi Pembajakan Hingga saat ini, Indonesia belum mempunyai peraturan yang baku dalam mengatasi maslah di bidang IT khususnya tentang pembajakan software. Aparat penegak hokum yang mengatasi masalah hukum di bidang IT pun adalah kepolisian yang notabenenya kurang berkompeten di bidang IT. B. Analisis Kasus a. Dari Segi Responsibilitas. Kasus seperti pembajakan software sudah jelas termasuk dalam pelanggaran etika, pembajakan juga bisa dikatakan tindak pencurian dengan melakukan penyalahgunaan lisensi sebuah software yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan developer perangkat lunak yang membuatnya. Sebagai seorang yang handal di bidang IT sebaik-baiknya kita menggunakan intelektual kita untuk tidak mengambil keuntungan dari kerja keras developer. Malah kita sebagai orang yang sadar akan hal ini sebaiknya mendukung kerja keras orang lain dengan membeli software yang mereka buat. b. Dari Segi Kreativitas Kasus pembajakan software ini merupakan penyalahgunaan etika kreativitas profesi dimana orang mampu dengan nalarnya untuk berinisiatif menjual software hasil kerja keras developer demi keuntungannya sendiri.
c. Dampak Positif Dampak positif yang bisa kita ambil dari kasus pembajakan software adalah membuat praktisi IT negeri sadar dan terdorong untuk membuat perangkat lunak dengan kecanggihannya yang dijual dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia. Dampak positif lainnya membuat kita sadar bahwa penegakan hukum terhadap tindak pembajakan perangkat lunak dibuat lebih baku guna mencegah terjadinya pembajakan perangkat lunak kedepannya. d. Dampak Negatif Dampak negatifnya adalah tingginya kerugian yang diterima pada perusahaanperusahaan pengembang software yang membuat kreativitas para developer menjadi menurun sehingga kinerjanya juga ikut menurun.
25
26
Modul Bahan Ajar
Dampak negatif pembajakan software adalah semakin jeleknya nama Indonesia di mata dunia IT dengan berada di posisi 11 negara dengan tindak pembajakan software tertinggi di dunia. C. Solusi Banyak solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi serta mencegah tindak pembajakan softwareseandainya masyarakat Indonesia memiliki pemahaman dan kebijaksanaan yang lebih baik dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi. Penggunaan komputer saat ini dilakukan hampir disemua bidang dan lapisan masyarakat. Konsumsi teknologi dapat memberikan manfaat yang semaksimal mungkin seandainya digunakan secara benar dan sesuai dengan peraturan dan etika yang telah disepakati bersama. Masyarakat perlu menyadari bahwa perangkat lunak telah memudahkan kita untuk menyelesaikanpekerjaan/kebutuhan kita. Oleh karena itu eksistensi perangkat lunak dan developernya harus dihargai dengan cara membeli software asli berlisensi dari perusahaan pengembangnya. Mesti kita ingat juga bahwa software adalah hasil karya intelektualitas dan kreativitas pengembang software jadi secara etika kita harus menghormati layaknya diri kita sendiri yang senantiasa ingin dihargai. Untuk mengatasi harga software tinggi dengan kebutuhan kita akan perangkat lunak tersebut, saat ini sudah banyak software yang bersifat open source, yang memperbolehkan kita untuk menggunakan dan menduplikasikannya selama tidak digunakan untuk tindakan komersial lainnya maka software open source ini gratis untuk digunakan. Perangkat lunak opensource ini sengaja dibuat hampir menyerupai perangkat lunak komersial aga mudah digunakan dan tidak memerlukan proses adaptasi yang sulit, bahkan perangkat lunak open source dinilai lebih aman karena jarang kita menemukan virus yang bisa merusak komputer dan data yang ada di dalamnya. Sekarang software opensource bisa kita dapatkan dengan cara mendownloadnya di internet ata bisa saling berbagi dengan teman yang memakai software open source. Penggunaan dari perangkat lunak open source telah menjadikan munculnya beberapa komunitas-komunitas sesame pengguna software open source tersebut. Untuk meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat dalam mengapresiasi kekayaan intelektual, Business Software Alliance (BSA) menyarankan untuk dilakukan dengan cara pendidikan. Masyarakat harus diajarkan untuk tahu dan mau menghargai software. Pemerintah harus memberikan penyuluhan dan pengetahuan mengenai pentingnya penghargaan kepada suatu kekayaan intelektual. Pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara pendidikan atau memberikan pelajaran etika terhadap teknologi informasi di sekolah. Pemerintah juga bisa memasang iklan yang mengajak masyarakat untuk menghindari kegiatan pembajakan software. Dalam melakukan kampanye ini pemerintah dapat bekerja sama dengan perusahaan produsen software.Di Singapura, metode ini telah dilakukan dan hasilnya tingkat pembajakan perangkat lunak disana sangat sedikit dan hampir tidak ada. 26
27
Modul Bahan Ajar
Saat ini pemerintah telah mengesahkan UU ITE nomor 11 tahun 2008 yang mengatur tentang perlindungan perorangan/instansi mengenai hak cipta dan kekayaan intelektual. Berikut adalah pasal-pasal tentang Hak Kekayaan Intelektual: Pasal 25 Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang disusun menjadi karya intelektual, situs internet, dan karya intelektual yang ada di dalamnya dilindungi sebagai Hak Kekayaan Intelektual berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 26 (1) Kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan, penggunaan setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan Orang yang bersangkutan. (2) Setiap Orang yang dilanggar haknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang ditimbulkan berdasarkan Undang-Undang ini.” Pasal 27 ayat 1 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ataumentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. Pasal 30 ayat 1 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untukmemperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik. Pasal 34 (1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor, mendistribusikan, menyediakan, atau memiliki: a. perangkat keras atau perangkat lunak Komputer yang dirancang atau secara khusus dikembangkan untuk memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33; b. sandi lewat Komputer, Kode Akses, atau hal yang sejenis dengan itu yang ditujukan agar Sistem Elektronik menjadi dapat diakses dengan tujuan memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33. (2) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan tindak pidana jika ditujukan untuk melakukan kegiatan penelitian, pengujian Sistem Elektronik, untuk perlindungan Sistem Elektronik itu sendiri secara sah dan tidak melawan hukum. Pasal 36
27
28
Modul Bahan Ajar
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 yang mengakibatkan kerugian bagi Orang lain. Pasal 37 Setiap Orang dengan sengaja melakukan perbuatan yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 36 di luar wilayah Indonesia terhadap Sistem Elektronik yang berada di wilayah yurisdiksi Indonesia. Dan berikut adalah ketentuan pidananya: Pasal 45 (1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Pasal 46 (1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah). Pasal 50 Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Pasal 51 ayat 2 Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah). Pasal 52 (1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) menyangkut kesusilaan atau eksploitasi seksual terhadap anak dikenakan pemberatan sepertiga dari pidana pokok. (2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 sampai dengan Pasal 37 ditujukan terhadap Komputer dan/atau Sistem Elektronik serta Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Pemerintah dan/atau yang digunakan untuk layanan publik dipidana dengan pidana pokok ditambah sepertiga.
28
29
Modul Bahan Ajar
(3) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 sampai dengan Pasal 37 ditujukan terhadap Komputer dan/atau Sistem Elektronik serta Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Pemerintah dan/atau badan strategis termasuk dan tidak terbatas pada lembaga pertahanan, bank sentral, perbankan, keuangan, lembaga internasional, otoritas penerbangan diancam dengan pidana maksimal. Saat ini pemeriksaan terhadap software sudah banyak dilakukan misalnya di bandara, mal, dan tempat umum lainnya. Sebaiknya seiring dengan pemeriksaan yang sudah berjalan, pihak kepolisian juga terus menambah pengetahuan di bidang teknologi dan memahami peraturan undang-undang hak cipta. Untuk menghidari perangkat lunaknya dibajak, para produsen software telah memiliki terobosan baru. Para pemilik software original diberikan fasilitas khusus seperti dapat mengupdate softwarenya dengan versi terbaru secara gratis atau dengan memberikan fitur tambahan bagi komputer dan software original. Masyarakat pengguna komputer perlu disadarkan bahwa penggunaan software bajakan meningkatkan kemungkinan komputer untuk diserang virus. Software bajakan yang ada di internet patut dicurigai,karena mungkin saja si pembajak software sudah menyisipkan virus atau malware di software bajakan yang kita download di internet, bisa saja kita kehilangan data-data penting kita akibat komputer kita terjangkit virus. Software original jelas lebih aman penggunaannya, karena kita langsung mendapatkannya dari developernya. Software berlisensi pun diyakini lebih baik kualitasnya karena dapat diupdaate terus sehingga kemampuannya aterus berkembang seiring kemajuan yang berhasil dilakukan oleh sang developer. Kebiasaan masyarakat untuk menggunakan software bajakan harus segera dihentikan, karena kebiasaan tersebut merugikan banyak pihak. Pembajak software ini telah membuat software lokal lesu dan bahkan lebih memilih menjual softwarenya ke luar negeri dimana disana software mereka lebih di apresiasi masyarakatnya. Negara juga tentunya dirugikan dari aksi pembajakan software ini. Pemerintah sebaiknya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dengan cara menggunakan perangkat-perangkat lunak berlisensi di kalangan kantor pemerintahan. Untuk meningkatkan kinerja industry software tanah air, pemerintah mestinya lebih memprioritaskan untuk membeli software buatan developer tanah air sehingga developer tanah air dapat terus berkembang. Para perusahaan developer software dituntut untuk lebih kreatif lagi dalam memasarkan produk mereka mengingat perkembangan social dan teknologi semakin pesat maka persaingan pun akan menjadi lebih ketat. Sehingga para konsumen akan menjadi puas dalam penggunaan softwarenya karena mereka mendapatkan fasilitas yang sepadan dengan uang yang mereka harus keluarkan untuk membeli software tersebut. Maka, terjadi interaksi yang saling menguntungkan antara konsumen dan software developer.
29
30
Modul Bahan Ajar
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Pada zaman sekarang, laju perkembangan dan inovasi teknologi sangat cepat dan dapat dirasakan dari waktu ke waktu. Teknologi dikembangkan dengan tujuan untuk mempermudah manusia dalam melakukan aktivitasnya yang semakin bertambah kebutuhannya.Salah satu contoh perkembangan teknologi saat ini adalah perangkat lunak komputer (computer software) yang dapat menunjang kecanggihan yang dimiliki setiap alat elektronik. Pembajakan perangkat lunak adalah setiap bentuk penduplikasian atau penggunaan software tanpa izin atau diluar dari apa yang telah diatur oleh UndangUndang Hak Cipta dan perjanjian lisensi. Jenis-jenis pembajakan : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
End User Copying. Harddisk Loading. Under Licensing. Pemalsuan. Mischanneling. Pembajakan Melalui Internet.
Faktor-faktor penyebab pembajakan berasal dari kondisi lingkungan seperti berbedanya standar ekonomi masyarakat dibanding dengan harga software, kurangnya kesadaran menghargai kekayaan intelektual seseorang, mudahnya mendapatkan software bajakan, dan kurangnya penegakan hukum untuk menyikapi tindakan pembajakan. Solusi untuk mengurangi atau mencegah tindakan pembajakan seperti mengajarkan pemahaman dan kebijaksanaan untuk menghargai hasil intelektual pengembang software, menggunakan perangkat lunak open sourcejika keadaan keuangan tidak mencukupi, para developer lebih kreatif lagi dalam memasarkan produknya, serta lebih serius dalam penegasan hukum untuk menindak aksi pembajakan.
30
31
Modul Bahan Ajar
DAFTAR PUSTAKA Brooks, Leonard J. 2007. Etika Bisnis & Profesi, Edisi 5. Penerbit Salemba Empat. Kompas.com. 2011. Pembajakan “Software” Bukannya Turun, Malah Naik, Kompas, Selasa 17 Mei 2011. Martin, Mike.W., dan Schinzinger, Roland., 2010. Introduction to Engineering Ethics Second Edition. New York: McGraw-Hill Higher Education National Academy of Engineering, 2003, Emerging Technologies and Ethical Issues in Engineering, Washing
31
32
Modul Bahan Ajar
DAFTAR PUSTAKA “UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN” http://www.komisiinformasi.go.id/regulasi/download/id/109(diaksespadatanggal27September 2015 pukul11:47 WITA). DirektoratJenderalKekayaanIntelektual (DJKI). 2014. “Memahami Paten” http://www.dgip.go.id/paten(diaksespadatanggal27Oktober 2015 pukul20:14 WITA). DirektoratJenderalKekayaanIntelektual (DJKI). 2014. “Prosedur Pemberian Paten” http://www.dgip.go.id/paten/prosedur-pemberian-paten(diaksespadatanggal27Oktober 2015 pukul20:25 WITA). http://industri.bisnis.com/read/20120912/101/95078/apple-vs-samsung-inilah-kronologiperseteruan-keduanya-2011-2012(diaksespadatanggal27Oktober 2015 pukul20:33 WITA). http://www.voaindonesia.com/content/sengketa-paten-apple-samsung-dibawa-ke-pengadilanas/1449136.html(diaksespadatanggal27Oktober 2015 pukul19:43 WITA). http://www.kompasiana.com/fauzanja/persaingan-gadget-apple-vssamsung_5517a45d813311a0669de9f6(diaksespadatanggal27Oktober 2015 pukul22:11 WITA). http://www.slideshare.net/vankolor/pelanggaran-hak-paten-persaingan-gadget-apple-vssamsung(diaksespadatanggal27Oktober 2015 pukul19:41 WITA).
32