FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
PERTEMUAN 9
MODUL 9 SOSIOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.
POKOK BAHASAN: Efek Sosial Komunikasi Massa DESKRIPSI: Secara umum berisi tentang pemahaman dan pengertian tentang efek, efek yang dikuatirkan dari media massa, berbagai teori yang menjelaskan peniruan dari media massa TUJUAN INSTRUKSIONAL: Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa mengerti dan memahami tentang pemahaman dan pengertian tentang efek, efek yang dikuatirkan dari media massa, berbagai teori yang menjelaskan peniruan dari media massa Referensi: 1. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2007. 2. Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Universitas Terbuka, Jakarta, 2003. 3. Charles R. Wright, Sosiologi Komunikasi Massa, terj. Jalaludin Rakmat, et.al, Remaja Karya, Bandung, 1986.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI
EFEK SOSIAL KOMUNIKASI MASSA Setiap diskusi mengenai komunikasi massa selalu mengundang berbagai perdebatan terutama masalah efek sosialnya. Pertentangan, sanggahan dan sangkalan selalu mewarnai setiap diskusi
tentang dampak media massa dalam kolom-kolom
editorial surat kabar, kritik dalam jurnal dan ditempat lainnya. Pertanyaan-pertanyaan tipikal sering muncul seperti: •
Apakah adegan kekerasan dan kejahatan di layar televisi dan bioskop dapat menimbulkan kenakalan remaja?
•
Apakah kampanye dari peserta pemilu di surat kabar dapat mempengaruhi masyarakat dalam pemilu?
•
Dapatkah media massa dipergunakan untuk kampanye kesehatan dan programprogram pemerintah?
Dari beberapa pertanyaan di atas dapat ditemukan berbagai pendapat yang sangat berbeda termasyk efek media massa terhadap selera masyarakat, moral, perilaku sehari-hari, politik, kejahatan dan masalah sosial lainnya.
Alasan Timbulnya Kontroversi tentang Efek Seringkali ada wacana sosial betapa mendesaknya membicarakan efek media massa, khususnya mengenai masalah-masalah sosial yang penting dan menonjol seperti kenakalan remaja, kekerasan, kejahatan dan kebejatan moral. Kecemasan sosial ini menyebabkan orang-orang tidak sabar dengan orientasi ilmiah yang yang lamban, objektif dan hampa perasaan terhadap masalah-masalah tersebut dan mendorong pencarian pendapat dan pemecahan sosial dengan segera. Seringkali media massa dianggap sebagai masalah sosial oleh orang-orang awam dan kritikus sosial. Paul Lazarsfeld dan Robert K. Merton Telah mengidentifikasikan empat sumber keprihatinan masyarakat terhadap media massa, yaitu: 1. banyak orang khawatir akan sifat omnipresent (sifat hadir di mana-mana) dari media massa serta kekuatannya yang potensial untuk memanipulasikan orang-orang untik tujuan yang baik maupun tujuan yang buruk. Rata-rata orang merasa sedikt saja atau bahkan sama sekali tidak dapat mengontrol kekuatan ini. 2. sebagian
orang
merasa
takut
bahwa
kelompok-kelompok
dengan
kepentingan ekonomi dapat menggunakan media massa untuk menjamin Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI
ketundukan masyarakat pada status quo sosial dan ekonomi, sehingga memperkecil kritik sosial dan memperlemah kemampuan khalayak untuk berpikir kritis. 3. para kritikus memperkirakan bahwa media massa dalam melayani khalayak luas dapat menyebabkan kemerosotan cita-cita estetis dan standar budaya populer. 4. sebagian orang mengkritik media massa karena menghilangkan sukses sosial yang merupakan jerih payah para pembaharu selama berpuluhtahun. Misalnya nilai nasionalisme yang dibangun berpuluh tahun oleh para pejuang kemerdekaan lenyap tak bersisa, dilibas oleh nilai-nilai budaya massa yang tersebar setiap saat menerpa khalayak di manapun di Indonesia.
Pengertian Efek Sumber utama keprihatinan di kalangan pendidik dan para pemimpin masyarakat mengenai efek negatif yang ditimbulkan oleh media massa khususnya dalam delekuensi (kenakalan) dan kejahatan adalah kesadaran akan besarnya kemungkinan atau potensi pada tiap anggota masyarakat untuk meniru apa-apa yang disaksikan ataupun yang diperolehnya dari media massa. Terpaan (exposure) terhadap isi media massa memungkinkan khalayak untuk mengetahui suatu isi media massa kemudian dipengaruhi oleh isi media massa tersebut.
Namun pada saat yang sama memang terbentang pula harapan agar
khalayak meniru dari hal-hal yang baik dari apa yang ditampilkan media massa. Hampir setiap hari umumnya masyarakat dihadapkan pada berita dan pembicaraan yang menyangkut perilaku kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, perkosaan dan bentuk-bentuk yang lain.
Segala sesuatu yang digambarkan dan
disajikan media kepada masyarakat luas dapat membantu dan mengembangkan kemampuan menentukan sikap pada individu-individu di tengah masyarakat dalam menentukan pilihan mengani apa yang patut ditempuhnya untuk kehidupan mereka; pemberitaan masalah kejahatan melalui media massa mempunyai aspek negatif dan positif. Dalam berbagai tulisan, para ahli telah mengemukakan bahwa media massa merupakan saluran bagi berbagai macam ide, gagasan, konsep yang menimbulkan sekian banyak efek bagi masyarakat. Efek tersebut ada yang bersifat langsung, artinya mengenai mereka yang tereksposure media massa yang bersangkutan, tapi ada pula Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI
yang tidak langsung, yang dapat terjadi melalui saluran lain yang bukan media massa, namun jika ditelusuri lebih dalam tetap saja dipengaruhi oleh media massa, namjun dengan jenis yang berbeda. Hasil dari berbagai penelitian hingga kini menyatakan bahwa efek langsung komunikasi massa pada sikap dan perilaku khalayaknya, kecil sekali atau belum terjangkau oleh teknik-teknik pengukuran yang digunakan sekarang. Beberapa studi kasus menemukan bukti-bukti efek dimaksud dalam kondisi tertenu namun efek yang berlangsung dibuktikan itu tidak sebanding dengan tujuan atau harapan para komunikator massa dan peneliti jika dibandingkan dengan besarnya investasi dalam arti waktu dan perhatian yang diberikan untuk hal itu. Bila dibandingkan dengan fenomena sosial yang lain, komunikasi massa mempunyai keunikan dalam hal efek sosial yang ditimbulkan. Hal ini perlu menjadi catatan dalam membahas masalah tersebut.
Keunikan yang dimaksud adalah sifat
media massa yang kecuali sebagai pembawa (carrier) dari sejumlah efek, media massa sendiri merupakan suatu institusi yang menimbulkan berbagai efek. Membicarakan efek media massa juga memerlukan pembedaan yang jelas antara yang dimaksud sebagai: 1. Efek yang segera (immediate effect) merupakan akibat langsung yang terjadi sesudah seseorang mengkonsumsi media massa.
Misalnya, kita baca di
suratkabar, kejadian pemirsa televisi yang langsung tewas di saat menyaksikan kalahnya seseorang dalam
pertandingan tinju.
Sekalipun secara medis
mungkin hal seperti itu disebut sebagai akibat dari penyakit jantung yang diderita oleh pemirsa tersebut, namun melihat peristiwanya kita dapat menyebut hal itu sebagai suatu contoh yang ekstrim dari efek yang segera akibat mengkonsumsi media. 2. Efek yang baru kelihatan kemudian (deleyed effect), terjadi beberapa waktu kemudia setelah seseorang mengkonsumsi media massa. Setelah menonton siaran televisi tentang bencana alam, misalnya seseorang merasa terketuk hatinya untuk menyumbangkan dana bantuan sosial.
Jadi tidak langsung
segera di saat sedang mengkonsumsi media massa seperti contoh yang pertama tadi. Kemudian ada pula pengaruh media massa yang bersifat halus dan tersebar (long term impact) terhadap perilaku seolah-olah kurang dirasakan pengaruhnya, padahal justru menyangkut seluruh lingkungan masyarakat. Efek seperti ini biasanya merusak secara perlahan, namun meluas dan kelak menjadi tertanam di tengah masyarakat. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI
Salah satu contoh adalah terbentuknya selera konsumen yang lebih menyukai barangbarang produk dengan merek tertentu dari luar negeri daripada hasil buatan lokal. Pada mulanya selera ini sebenarnya diawali oleh keinginan coba-coba karena terpengaruh oleh apa yang dilihat atau dibaca di media massa. Tetapi karena banyak orang yang melakukan hal yang sama, akhirnya menyebar dan menjadi kebiasaan di tengah masyarakat.
Dengan beberapa pembedaan tadi, maka diharapkan pengertian
mengenai efek media massa yang kita maksudkan menjadi lebih spesifik dan tegas. Perlunya pembedaan tersebut terutama karena efek media massa bisa berlainan dengan yang lain, menurut: a) Situasi terjadinya komunikasi. Yang dimaksud dengan situasi terjadinya komunikasi adalah keadaan sewaktu berlangsungnya komunikasi yang bersangkutan.
Orang yang mengkonsumsi
media massa sekedar mengisi menunggu datangnya kereta api yang akan dinaikinya, diperkirakan berbeda efeknya dengan orang yang dengan sengaja khusus membaca berita. Situasi komunikasi yang terjadi secara sekilas tentunya tidak diharapkan membawa efek yang mendalam. b) Intensitas peristiwa komunikasi tersebut. Perbedaan intensitas atau kedalaman suatu komunikasi juga membuat efek yang ditimbulkan berbeda.
Jika seseorang mengkonsumsi media massa
sebagai hiburan, habis dibaca lalu melupakannya, tentu berbeda jika ia mengkhususkan diri dengan penuh konsentrasi membaca suatu berita atau tulisan, ataupun menonton televisi.
Termasuk ke dalam intensitas adalah
frekuensi seseorang dalam mengkonsumsi media massa.
Sesuatu yang
dikonsumsi hanya sekali, tentu berbeda efeknya dengan yang dikonsumsi setiap hari atau berkali-kali setiap hari. c) Luasnya jangkauan media yang menyampaikan informasi. Kemudian faktor meluasnya jangkauan suatu media juga turut menentukan efek yang ditimbulkannya. Karena media cetak hanya bisa dikonsumsi oleh mereka yang pandai membaca, maka berbeda efeknya dengan televisi yang semua orang dapat mengkonsumsinya tanpa harus membaca. d) Efek
yang
disengaja/dimaksudkan
(intended)
atau
efek
yang
tidak
disengaja/dimaksudkan (un intended). Selain itu seringkali terjadi bahwa efek yang terjadi oleh penyajian suatu pesan melalui media massa berbeda sama sekali dengan tujuan semula. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Misalnya
Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI