SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V
“Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter” Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
MAKALAH PENDAMPING
KIMIA ANALITIK (Kode : D-10)
ISBN : 979363167-8
MODIFIKASI SILIKA GEL DENGAN OKTADESILTRIETOKSISILANA DAN APLIKASINYA SEBAGAI FASE DIAM PADA KOLOM HPLC Mugianton1*, Roto2, Adhitasari Suratman2 1
Program Studi Kimia FMIPA UGM Jurusan Kimia, FMIPA UGM, Sekip Utara Yoyakarta
2
*Keperluan korespodensi, Telp.: 08157950938, e mail:
[email protected] ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan fase diam oktadesilsilika (ODS) dengan metode grafting dan digunakan sebagai fase diam pada kolom HPLC. Fase diam ini digunakan untuk simulasi pemisahan campuran benzena, toluena, naftalena dan menentukan konsentrasi asam askorbat pada minuman ringan. Penelitian ini diawali dengan aktivasi silika gel menggunakan HCl 20% (v/v). Kalsinasi dilakukan pada 200, o 300, 400 dan 450 C selama 4 jam kemudian dilanjutkan modifikasi fase terikat noktadesiltrietoksisilana (ODTS). Karakterisasi ODS menunjukkan penurunan luas -1 permukaan, volume pori, jejari pori. Serapan kuat inframerah pada 2931,80 cm dan -1 2854,65 cm yang mengidikasikan berturut-turut vibrasi ulur asimetri dan simetri gugus o metilana. Kondisi optimum diperoleh pada kalsinasi 300 C dengan luas permukaan, 2 volume pori dan jejari pori berturut-turut 281,82 m /g; 0,42 mL/g dan 19,06 Å. Pemisahan pada kondisi operasional optimal benzena, toluena dan naftalena diperoleh menggunakan fase gerak metanol-akuabides (70:30, v/v) dan laju alir 0,8 mL/menit.W aktu retensi (t R ) dan HETP benzena, toluena, naftalen diperoleh berturutturut sebesar 1,94; 2,51; 3,77 menit dan 0,38; 0,16; 0,34 mm. Resolusi (Rs) benzenatoluena 1,50 dan toluena-naftalena 1,99. Identifikasi asam askorbat menunjukkan waktu retensi 12,56 menit pada kondisi operasional alat menggunakan fase gerak asetonitril : buffer fosfat 0,025 M pH 4,5 (75:25, v/v) laju alir 0,8 mL/menit. Konsentrasi asam askorbat minuman bervitamin ringan lemon dan orange adalah 6,93 g/L dan 6,87 g/L. Rerata perolehan kembali asam askorbat adalah 94,39%. Kata Kunci: oktadesilsilika, fase diam, HPLC, pemisahan, waktu retensi utama dalam
PENDAHULUAN High Cromatography
kemampuannya
Performance
Liquid
(HPLC)
telah
campuran
analisis kimia karena dalam
berbagai
memisahkan
senyawa
derivatisasi [1,2]. Metode ini
tanpa banyak
berkembang sejak 1960. Kromatografi
digunakan
cair ini sering digunakan sebagai pilihan
pemurnian senyawa dalam berbagai
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
untuk
pemisahan
dan
364
ISBN = 979363167-8
bidang antara lain kimia farmasi, kimia
pada
permukaan
klinik, kimia forensik dan kimia pangan
dengan ikatan rangkap pada fase terikat
[2].
yang kedua [4,5]. Pemisahan dengan
dan
diikuti
diam
silika
termodifikasi
kromatografi cair selain didukung oleh
menunjukkan
faktor
kapasitas
polaritas berbagai macam komposisi
meningkat dengan semakin panjangnya
eluen yang digunakan juga selektivitas
fase
jenis
pemisahan
Keberhasilan teknik pemisahan
fase
diam
pengisi
kolom.
Kontaminasi pada fase diam dapat menyebabkan
terjadinya
fase
silika
terikat,
sedangkan
tidak
efisiensi
dipengaruhi
oleh
panjangnya fase terikat [6,7]. Keberhasilan
penurunan
metode
ini
atau penambahan waktu retensi analit,
tergantung pada
gangguan pada baseline dan puncak
permukaan dan jenis fase terikat yang
negatif.
digunakan. Jumlah gugus silanol dapat
Interaksi
analit
kontaminan
juga
mekanisme
pemisahan
dengan pada
dikontrol
dapat
termal pada silika gel. Variasi termal
menyebabkan pergeseran waktu retensi
silika gel pada temperatur 100 – 450 C
dan terjadi tailing [3,4]. Kontaminasi
yang
yang
oktadesiltrimetoksisilana
cukup
berpengaruh
jumlah silanol pada
banyak
penyumbatan
pada
yang
menyebabkan kolom
dengan
melakukan
variasi o
dilanjutkan
modifikasi
dengan
menunjukkan
dimana
penurunan total karbon 3,5-1,9 % dan
terjadi tekanan balik kolom dan tekanan
jumlah gugus silanol 4,5–3,8 mmol/m ,
pompa yang tinggi sehingga kinerja
sedangkan variasi waktu termal pada
kolom menjadi tidak efektif.
temperatur
yang
sama
menurunkan
luas
permukaan
Penelitian ini mengkaji tentang modifikasi fase diam dari bahan silika gel.
Bahan
ini
mempunyai
2
dan
menaikkan diameter pori [8, 9].
luas 2
dapat
Penelitian
ini
mempelajari
permukaan spesifik 50 – 430 m /g,
pembuatan fase diam ODS dari silika
volume pori 0,7 – 1,2 mL/g, diameter
gel yang dimodifikasi dengan metode
pori 50 – 250 Å [5]. Modifikasi dapat
grafting.
dilakukan dengan mereaksikan silika gel
kalsinasi 200, 300, 400 dan 450
dan
kemudian
dilanjutkan
mereaksikan
n-oktadesiltrietoksisilana.
alkilklorosilana
alkilalkoksisilana
atau
melalui
reaksi
silanisasi [2].
Modifikasi
dilakukan
pada o
C,
dengan
Hasil modifikasi optimum digunakan
Modifikasi
silika
gel
telah
sebagai fase diam pada kolom HPLC.
dilakukan beberapa peneliti antara lain
Kinerja
dengan
terikat
untuk simulasi pemisahan campuran
gugus alil C1-C18 dan
senyawa sederhana benzena, toluena,
gugus alil dengan fase terikat pertama
naftalena dan juga untuk menentukan
berbagai
menggunakan
jenis
fase
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
fase diam ODS diujicobakan
365
ISBN = 979363167-8
konsentrasi asam askorbat dari sampel
Akuabides
minuman ringan.
Dasar
dari
Laboratorium
FMIPA
UGM,
kertas
Kimia saring
Whatman 42 ashless circles 90 mm dan
METODOLOGI PENELITIAN
syringe filter 26 mm, 0.45 µm.
Alat:
Cara kerja Langkah-langkah yang dilakukan
Peralatan yang digunakan dalam gelas
meliputi pembuatan fase diam ODS,
laboratorium, pengayak 400 mess, hot
karakterisasi hasil modifikasi silika gel,
plate dan magnetic stirrer (Thermolyne
simulasi pemisahan senyawa aromatik
Cimarec 2), satu set alat reflux 100 ml
hidrokarbon dan analisis asam askorbat
(Pyrex),
(Thermoline
pada minuman ringan merek tertentu
6000), oven (Memmert), neraca Ohaus,
yang diperoleh dari supermarket. Fase
pH
221),
diam ODS dibuat dari bahan silika gel
spektrofotometer inframerah (Prestige-
yang telah dihaluskan dan diayak 400
21 Shimadzu), Gas Sorption Analyzer,
mesh.
HPLC Shimadzu model LC-10 AT,
menambahkan larutan asam klorida :
detektor UV-Vis Shimadzu SPD-10A,
akuabides (20:80,v/v) dan
penelitian
adalah
muffle
meter
alat-alat
furnace
(Hanna
HI
Aktivasi
diawali
dengan
dipanaskan o
kolom HPLC dengan ukuran 300 x 7,8
pada temperatur 95-100 C selama 4
mm.
jam. Filtrat disaring dan dicuci dengan
Bahan:
akuabides
sampai
pH
7
kemudian o
digunakan
dikeringkan pada temperatur 105-110 C
antara lain: silika gel 60 (SiO2), n-okta
selama 12 jam. Kalsinasi dilakukan
desiltrietoksilana
dengan muffle furnace pada temperatur
Bahan-bahan
yang
(CH3(CH2)17Si(OC2H5)3)
dan
o
200-450 C selama 4 jam. Modifikasi
trimetilklorosilana (CH3)3SiCl) masing-
dilakukan
masing memiliki kualitas analitik (p.a)
larutan 1,57 mmol ODTS dalam 10 mL
dari (Nacalai Tesque). Benzena (C6H6),
toluena pada 2 gram silika gel dan di
toulena (C6H5CH3), naftalena (C10H8),
refluks pada temperatur 80
piridin (C5H5N), aseton (CH3COCH3),
12 jam. Setelah dingin disaring dan
asetonitril (CH3CN), methanol (CH3OH),
dicuci berturut-turut dengan toluena,
asam klorida (HCl) 37 %,
aseton
natrium
dan
dengan
menambahkan
akuabides.
o
C selama
Dikeringkan
o
(NaH2PO4
pada suhu 105 C selama 4 jam. Sisa
.2H2O), asam fosfat (H3PO4) dan asam
silanol direduksi dengan menambahkan
askorbat
1,57 mmol trimetilklorosilana dengan
dihidrogen
memiliki Merck.
fosfat
dihidrat
(C6H8O6) kualitas Sampel
masing-masing
analitik minuman
(p.a) ringan
dari
prosedur yang sama seperti diatas. Karakterisasi
A
(lemon) dan B (orange) merek tertentu.
pada
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
produk
gugus
silika
metilena
termodifikasi
366
ISBN = 979363167-8
dilakukan
dengan
inframerah
dan
spektrofotometer luas
permukaan,
mL/menit dan temperatur
40
0
C.
Kromatogram
dideteksi
mengunakan
volume total pori, jejari pori dilakukan
detektor
pada
=
dengan Gas Sorption Analyzer. Kolom
Perolehan kembali ditentukan dengan
yang
termodifikasi
menambahkan 5 ml minuman ringan
digunakan untuk memisahkan larutan
orange (B) yang telah diencerkan 1000
senyawa yang terdiri atas benzena,
kali pada 5 ml larutan baku asam
toluena
askorbat dengan konsentrasi 5-30 mg/L.
berisi
silika
dan
naftalena
dengan
UV
λ
254
konsentrasi masing-masing 10 mg/L.
Masing-masing
Larutan sebanyak 20 µL diinjeksikan ke
dengan langkah seperti diatas.
larutan
nm.
dianalisis
dalam HPLC. Variasi laju alir 0,5 - 1,0 mL/menit dilakukan dengan metanol-
HASIL DAN PEMBAHASAN
akuabides (70:30, v/v). Variasi rasio
Pembuatan
fase
diam
ODS
metanol-akuabides (50:50, v/v) - (80:20,
diawali dengan menambahkan pelarut
v/v)
asam
dilakukan
pada
laju
alir
0,8
klorida-akuabides
(20:80,
v/v)
mL/menit. Masing-masing kromatogram
pada silika gel untuk menghilangkan
dideteksi dengan detektor UV pada
pengotor-pengotor
panjang gelombang 256 nm.
Beberapa logam diantaranya Na, K, Ca,
Analisis
asam
minuman
ringan
dilakukan
dengan
konsentrasi
askorbat
Al, Ti, Mg, dan Fe [7]. Kalsinasi
tertentu
dilakukan pada 200- 450 C selama 4
membandingkan
jam dan direaksikan dengan 1,57 mol
merek
Larutan
logam.
pada
standar
askorbat.
oksida
o
baku
asam
ODTS dalam 10 mL pelarut toluena dan
standar
asam
direfluks
selama
12
jam
pada
o
askorbat dibuat dengan konsentrasi 5,
temperatur 80
10, 15, 20, 25 dan 30 mg/L. Minuman
silanisasi gugus silanol pada permukaan
ringan lemon (A) dan orange (B) merek
silika gel dengan ODTS dapat dituliskan
tertentu
pada Gambar 1. Faktor halangan sterik
diperoleh dari supermarket.
C. Persamaan reaksi
Masing-masing diencerkan 1000 kali
menyebabkan
dengan buffer fosfat 0,025 M pH 4,5.
silanol pada permukaan silika gel dapat
Larutan standar asam askorbat maupun
tersubtitusi ODTS sehingga sisa silanol
sampel masing-masing disaring dengan
direduksi dengan menambahkan 1,57
syringe filter ukuran 0,45 μm dan
mol trimetilklorosilana dengan prosedur
sebanyak 20 μL disuntikkan ke HPLC.
yang sama.
Analisis
dilakukan
operasional
alat
pada
kondisi
menggunakan
tidak
seluruh
gugus
Data hasil karakterisasi luas area
fase
permukaan, volume total pori dan jejari
gerak acetonitril -buffer fosfat 0,025 M
pori pada silika gel dan silika gel
pH 4,5
termodifikasi disajikan pada Tabel 1.
(75 : 25, v/v),
laju alir 0,8
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
367
ISBN = 979363167-8
Data Tabel kalsinasi
1 menunjukkan bahwa
silika
dengan
gel
dan
baik di dalam maupun di luar pori
dilanjutkan
sehingga menyebabkan volume total
cenderung
pori, rerata diameter pori dan luas area
modifikasi
menurunkan luas permukaan, volume
permukaan
pori dan jejari pori. Kalsinasi pada 200,
menurun. Temperatur kalsinasi optimum
300,
400,
o
450
C
menyebabkan
silika
ditunjukkan
gel
dengan
termodifikasi
penurunan
luas
penurunan luas permukaan berturut-
permukaan, volume total pori dan jari
turut 27,26%; 31,92%; 24,53%; 23,77%,
pori paling tinggi silika termodifikasi
volume
pada
pori
berturut-turut
33,43%;
temperatur
300
o
C.
Pada
37,98%; 31,09%; 29,32% , dan jejari
temperatur tersebut terjadi pemutusan
pori
ikatan hidrogen pada molekul air dari
berturut-turut
16,15%;
21,79%;
16,04%.
22,52%;
Penurunan
luas
gugus silanol sehingga diperoleh silika
permukaan, volume pori dan jejari pori
gel dengan konsentrasi silanol yang
pada silika termodifikasi disebabkan
optimal.
oleh reaksi subtitusi gugus silanol terjadi Si
OH
Si
O OH + C18H37Si(0C2H5)3
T= 80 C - C2H5OH
O
O
Si
OH
OC2H5
- 2C2H5OH
2H2O
Si O Si
OSi(CH3)3 OH O
SiC18H37
Si 2(CH3)3SiCl
T= 80 oC
- 2HCl
O Si
SiC18H37
Si O
OH
Si
OC2H5
O
o
Si
OH
OH OH
O Si
O
Si
OH
O
OH OSi(CH3)3
SiC18H37 OH
Gambar 1. Reaksi silanisasi silika gel dengan n-oktadesiltrietoksisilana Tabel 1. Luas permukaan, total volume pori dan jejari pori setelah kalsinasi Sampel
SG o 200 C o 300 C o 400 C o 450 C
Luas permukaan spesifik, 2 m /g 413,97 301,12 281,82 312,41 315,56
Volume pori total, mL/g
Jarijari pori, Å
0,68 0,45 0,42 0,47 0,48
24,59 19,24 19,06 20,62 20,65
Hasil indentifikasi gugus metilena menggunakan inframerah
spektrofotometer (IR)
dengan
variasi
temperatur kalsinasi disajikan Gambar 2. Spektra inframerah dari bahan awal silika gel (SG) pada Gambar 2 tidak menunjukkan asimetri
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
dan
adanya simetri
vibrasi
ulur
metilena,
368
ISBN = 979363167-8
sedangkan silika gel setelah dilakukan
dapat digunakan untuk memisahkan
modifikasi dengan ODTS dengan variasi
senyawa
kalsinasi
o
200-450
C
benzena,
toluena
dan
menunjukkan
naftalena. Waktu retensi dan efisiensi
adanya vibrasi ulur asimetri dan simetri
senyawa benzena, toluena, naftalena
metilena yaitu
berturut-turut 1,94; 2,51; 3,77 menit dan
serapan kuat pada
-1
-1
2862,91 cm dan 2931,80 cm . Hal ini
0,38; 0,16; 0,34 mm. Urutan pemisahan
menunjukkan adanya gugus oktadesil
masing-masing
(C18) telah terikat pada permukaan
menunjukkan
silika gel melalui reaksi subtitusi gugus
masing-masing komponen dengan fase
silanol
diam. Senyawa polar akan terelusi lebih
pada
permukaan
silika
gel
dengan ODTS.
cepat
komponen kekuatan
yang
ini interaksi
disebabkan
kekuatan
interaksi dengan fase diam lebih lemah dari pada senyawa non polar. Urutan tingkat polaritas benzena > toluena > naftalena. Hal ini mengindikasikan fase diam hasil modifikasi
ini merupakan
jenis kolom fase balik yang mempunyai sifat non polar. Masing-masing senyawa dapat terpisahkan dengan sempurna yang
ditunjukkan
benzena-toluena Gambar 2. Spektra inframerah silika gel dan silika gel termodifikasi
dengan sebesar
resolusi 1,50
dan
toluene - naftalena sebesar 1,99.
Kemampuan kolom yang berisi silika termodifikasi diujicobakan untuk memisahkan
campuran
senyawa
benzena, toluena dan naftalena dengan konsentrasi masing-masing 10 mg/L. Analisa
dilakukan
pada
Gambar
3.
kondisi
operasional alat HPLC menggunakan fase
gerak
metanol-akuabides
(70:30,v/v)
dengan
mL/menit,
detektor
laju
alir
UV
0,8
panjang
gelombang 254 nm dan temperatur 40 o
C
dihasilkan
kromatogram
yang
disajikan pada Gambar 3. Gambar 3 menunjukkan fase diam hasil modifikasi
Kromatogram simulasi pemisahan senyawa benzena, toluena dan naftalena
Kemampuan fase diam silika termodifikasi
juga
memisahkan
digunakan
dan
untuk
menentukan
konsentrasi asam askorbat pada sampel minuman ringan merek tertentu yang diperoleh
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
dari
supermarket.
Sampel
369
ISBN = 979363167-8
minuman ringan lemon (A) dan orange
gerak acetonitril : buffer fosphat 0,025 M
(B) masing-masing diencerkan 1000 kali
pH 4,5 (75:25, v/v) laju alir 0,8 mL/menit
dengan dilarutkan buffer phosphat pH
dan panjang gelombang 254 nm. Data
4,5 dan disaring dengan syringe filter
kromatogram
0,45 µm. Larutan diambil sebanyak 20
askorbat disajikan pada Gambar 4.
hasil
analisa
asam
µL dianalisa dengan HPLC pada kondisi operasional
alat
menggunakan
fase 12.73
0.0010
Volt
A
0.0005
B
12.75
C 0.0000
12.56 0
2
6
4
8
10
12
16
14
18
20
Menit
Gambar 4. Kromatogram sampel A (lemon), B (orange) dan C(asam askorbat 15 mg/L) Adanya senyawa asam askobat pada
konsentrasi
15
yang digunakan atau untuk mengetahui
µg/mL
ketepatan
teridentifikasi dengan munculnya peak
Perolehan
pada waktu retensi
ditentukan dengan menambahkan enam
12,56 menit dan
metode kembali
yang
digunakan.
dan
linieritas
luas area puncak 3834 mV.det (Gambar
variasi
4C),
berturut-turut 0, 5, 10, 15, 20, 25 mg/L
sedangkan
pada
kondisi
konsentrasi
larutan
baku
operasional alat yang sama, analisa
sebanyak
sampel A (lemon) dan B ( orange)
dalam 5 mL larutan sampel orange (B)
minuman
tertentu
yang telah diencerkan 1000 kali. Hasil
menunjukkan waktu retensi yang relatif
perhitungan perolehan kembali asam
sama
yaitu 12,73 dan 12,75 menit.
askorbat antara 82,88 -100,56% dengan
Luas area puncak sampel lemon dan
rerata persen perolehan kembali asam
orange masing-masing 1879 dan 1893
askorbat sebesar 94,39%. Linieritas dari
mV.det (Gambar 4A dan 4B). Hasil
adisi standar asam askorbat disajikan
perhitungan menunjukkan konsentrasi
pada
lemon (A) dan orange (B) 6,93 g/L dan
persamaan regresi linier adisi standar y
6,87 g/L.
= 262,8x + 1832 dan koefisien korelasi
Uji
ringan
akurasi
merek
dilakukan
untuk
masing-masing 5 mL ke
Gambar
5
dan
diperoleh
(r) 0,996.
mengetahui adanya gangguan matriks di dalam contoh uji terhadap pereaksi
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
370
ISBN = 979363167-8
Laboratorium Pangan Hasil Ternak dan Laboratorium Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada yang telah memfasilitasi penelitian ini hingga selesai.
DAFTAR RUJUKAN [1] Budhiraja, R.P., 2004, Separation Chemistry, New Age International Gambar 5. Kurva adisi standar asam askorbat
KESIMPULAN Kondisi
optimum
(P) Ltd, New Delhi. [2]
Hendrayana,
S.,
2006,
Kimia
Pemisahan Metode Kromatografi
modifikasi
dan
silika gel diperoleh dengan perlakuan
Elektroforesis
Modern,
Remaja Rosdakarya, Bandung.
o
kalsinasi pada temperatur 300 C Hasil modifikasi dapat digunakan sebagai fase
diam
pada
kolom
HPLC.
[3] Poole, C.F., dan Schuette, S.A., 1985, Cotemporary Practice of
Pemisahan optimal benzena, toluena dan naftalena diperoleh
Chromatography,
pada kondisi
impression, Elsevier, New York.
operasional alat HPLC menggunakan fase
gerak
metanol-akuabides
[4] Karch, K., Sebestian, I., dan Halasz, I.,
(70:30v/v). Identifikasi asam askorbat
kondisi
operasional
Preparation
and
Chromatogr., 122, 3-16.
alat
menggunakan fase gerak acetonitril :
1976,
Properties of Reserved Phases, J.
menunjukkan waktu retensi 12,56 menit pada
Second
[5] Kamiusuki, T., Monde, T., Yano, K., Yoko, T dan Konakahara, T.,
buffer fosphat 0,025 M pH 4,5 (75:25,
1999, Preparation of Branched-
v/v) laju alir 0,8 mL/menit. Konsentrasi
Polyfluoroalkylsilane_Coated
asam askorbat dalam minuman ringan
Silica Gel Columns and their
lemon dan orange adalah 6,93 g/L dan
HPLC Separation Characteristics,
6,87 g/L. Rerata persen perolehan
Chomatographia, 11-12, 49.
kembali asam askorbat 94,39%.
[6] Pesek, J.J., Matyska, M.T., dan Takhar, S., 1998, Synthesis and
UCAPAN TERIMA KASIH
Characterization of Long Chain
Ucapan terima kasih ini kami
Alkyl Stationary Phase on a Silica
sampaikan kepada segenap pengelola Jurusan
Kimia
Fakultas
Universitas Gadjah Mada yang telah membimbing
dalam
penelitian
Hydride
MIPA
Sulfate,
Chromatographia, 48, 9-10. [7] Stella, S., Rudaz, S., Veuthey, J.L.,
ini,
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
dan Tchapla, A., 2001, Silica and
371
ISBN = 979363167-8
Other Materials as Supports in Liquid
Chromatography.
Chromatograpic Tests and their Importance for Evaluation these Supports,
Chromatographia
Supplement, 53, 113-131. [8] Brambilla, R., Pinto, F.C., Miranda M.S.L., dan dos Santos, J.H.Z., 2008,
Octadecylsilane-Modified
Silicas
in
the
Adsorption
of
Toluene, Anal. Bioanal. Chem., 391, 2673–2681. [9] Hayrapetyan, S.S., dan Khachatryan, H.G., 2005, Wide-Porosity Silica for
High
Performance
Chomatography,
Liguid Acta
Chromatographica, 15
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
372