Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
MODEL PEMBELAJARAN REMEDIAL MEMBACA PERMULAAN DENGAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Welsi Damayanti Dosen MKDU Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia Email:
[email protected]
Abstract. In life, reading skill is conditio sine qua non. Thus, reading skill is an essential need to keep updated. In the world of education, reading activities can be considered as the heart of education. Through reading, everyo,ne can follow new developments that occur in life. If associated with education program in school, reading plays a very important role. Reading skill is the main factor that will determine the learning achievement. At elementary level, research reported that students’ reading skill was far from expectation. Research by The International Association for The Evaluation of Educational Achievement (1997) found that the reading skill of elementary school students in Indonesia only ranked the 31st. Therefore, to assist children who have difficulty in reading and to develop their reading skill, teacher can use Early Reading Remedial Instruction Model with LEA (Language Experience Approach). Keywords: remedial instruction model, reading skill, early reading, pendekatan pengalaman berbahasa Abstrak, Kemampuan membaca dalam kehidupan merupakan conditio sine qua non. Oleh karena itu, kemampuan membaca menjadi kebutuhan yang sangat penting jika tidak ingin ketinggalan zaman. Dalam dunia pendidikan, kegiatan membaca dapat dipandang sebagai jantungnya pendidikan. Melalui kegiatan membaca, setiap orang dapat mengikuti perkembangan baru yang terjadi dalam kehidupan. Jika dikaitkan dengan program pendidikan di sekolah, membaca memegang peranan yang sangat penting. Melalui kegiatan membaca, setiap orang dapat mengikuti perkembangan baru yang terjadi dalam kehidupan. Jika dikaitkan dengan program pendidikan di sekolah, membaca memegang peranan yang sangat penting. Kemampuan membaca merupakan faktor utama yang ikut menentukan prestasi belajar. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD) diperoleh laporan hasil penelitian mengenai kemampuan membaca yang masih jauh dari harapan. Penelitian The International Association for The Evaluation of Educational Achievement (1997), melaporkan bahwa kemampuan membaca murid SD di Indonesia hanya menduduki peringkat ke-31. Oleh karena itu, perkembangan kemampuan membaca anak yang mengalami kesulitan membaca bisa menggunakan Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan dengan Pendekatan LEA (Language Experience Approach)/Pendekatan Pengalaman Berbahasa. Kata kunci: model pembelajaran remedial, membaca, membaca permulaan, pendekatan LEA
A.
Nasional yang berfungsi ”mengembangkan
PENDAHULUAN Undang-undang No. 20 Tahun 2003
Pasal
3
tentang
Sistem
kemampuan dan membentuk watak serta
Pendidikan
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
Nasional merumuskan tujuan Pendidikan
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
308 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
bertujuan untuk berkembangnya potensi
kehidupan. Jika dikaitkan dengan program
peserta didik agar menjadi manusia yang
pendidikan
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
memegang peranan yang sangat penting.
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
Menurut Tarigan (1984: 28) banyaknya
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
kegiatan
negara yang demokratis serta bertanggung
seseorang akan mewarnai kemampuan
jawab”.
membacanya.
Untuk
mencapai
tujuan
itu,
sekolah dasar sebagai sebuah lembaga formal
dalam
memberikan
layanan
di
sekolah,
membaca
yang
membaca
dilakukan
Pada jenjang Sekolah Dasar (SD) diperoleh
laporan
hasil
penelitian
pendidikan berperan mendorong tumbuh
mengenai kemampuan membaca yang
kembang anak, termasuk meningkatkan
masih jauh dari harapan. Penelitian The
keterampilan berbahasa, khususnya dalam
International
membaca dan menulis permulaan.
Evaluation of Educational Achievement
Berbagai
pernyataan
menjelaskan
betapa
Association
for
The
yang
(1997), melaporkan bahwa kemampuan
pentingnya
membaca murid SD di Indonesia hanya
kemampuan membaca telah diungkapkan
menduduki
oleh banyak pakar. Diantaranya Rusyana
peringkat
(1984:
bahwa
terakhir di dunia, satu tingkat saja di atas
penting
Venezuela (Damaianti, 2001: 2). Hasil
untuk pemeliharaan dan pengembangan
penelitian itu sangat memprihatinkan dan
kehidupan
merupakan tantangan bagi para pendidik
190)
kemampuan
berpendapat
membaca
suatu
sangat
masyarakat,
baik
perseorangan maupun sebagai bangsa, agar
nomor
ke-31,
dua
dari
yaitu
peringkat
untuk memperbaiki keadaan tersebut.
suatu masyarakat dapat bertahan di muka bumi.
peringkat
Mengenalkan anak pada huruf adalah suatu dasar pendidikan umum yang sangat
Kemampuan
membaca
dalam
penting.
Dengan
pengetahuan
huruf
kehidupan merupakan conditio sine qua
terbukalah bagi anak didik segenap cabang
non.
kemampuan
kebudayaan bangsa, bahkan kebudayaan
membaca menjadi kebutuhan yang sangat
umat manusia di seluruh dunia. Hasil
vital jika tidak ingin ketinggalan zaman.
usaha manusia tersimpan dalam buku-buku
Dalam
yang
Oleh
membaca
karena
dunia dapat
itu,
pendidikan, dipandang
kegiatan sebagai
pada
hakekatnya
kelompok-kelompok
hanya
huruf.
berisi Dengan
jantungnya pendidikan. Melalui kegiatan
mengenal huruf, anak mampu menggali
membaca, setiap orang dapat mengikuti
ilmu dari segala bidang. Menurut Nurjanah
perkembangan baru yang terjadi dalam
(1999: 4), sampai saat ini di Indonesia
309 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
dikenal ada enam metode pengajaran
sebagai
satu
membaca permulaan, yaitu 1) metode
berkomunikasi.
abjad/alfabet, 2) metode bunyi, 3) metode
Untuk
bagian
dari
mengetahui
proses
penerapan
suku kata, 4) metode kata, 5) metode
Pendekatan Pengalaman Berbahasa dalam
kalimat/global, dan 6) metode struktural
meremedial anak-anak yang mengalami
analitik sintesis/SAS.
kesulitan
membaca
perlu
dilakukan
Dari hasil wawancara peneliti pada
penelitian tersendiri. Setelah diketahui
bulan Januari 2014 dengan guru kelas I
tingkat keberhasilannya, model ini dapat
dan
dijadikan
II
SD
Bojongloa
Cibaduyut,
model
pengajaran
remedial
pengajaran membaca permulaan di SD
membaca permulaan. Penelitian semacam
tersebut menggunakan metode Suku Kata.
ini sangat penting karena dengan demikian
Hal tersebut dilakukan dengan alasan
akan diperoleh sejumlah informasi yang
metode tersebut adalah metode yang paling
sangat membantu dalam memperbaiki
efektif, sedangkan metode yang lain
pengajaran
terutama
Metode
diterapkan
karena
SAS
permulaan
di
terlalu
sulit
Sekolah Dasar serta dapat dipergunakan
prosedurnya
yang
untuk
berbelit-belit.
meremedial
anak
didik
yang
mengalami kesulitan membaca permulaan.
Pendekatan lain dalam pengajaran membaca
membaca
permulaan
dikembangkan
di
luar
yang
telah
negeri
adalah
Dengan
pertimbangan-pertimbangan
itulah, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian
tentang
pendekatan LEA (Language Experience
kemampuan
membaca
Approach) atau Pendekatan Pengalaman
mengalami
kesulitan
Berbahasa.
menggunakan
Model
Pendekatan
Pengalaman
perkembangan anak
yang
membaca Pembelajaran
Berbahasa dalam pengajaran membaca
Remedial Membaca Permulaan dengan
permulaan merupakan suatu pendekatan
Pendekatan LEA (Language Experience
yang memanfaatkan kata-kata si anak atau
Approach)/Pendekatan
kalimat-kalimat lisan anak yang kemudian
Berbahasa.
diubah dalam bentuk tulisan sebagai materi
B.
pengajaran membaca. Dalam pendekatan ini, membaca menduduki tempat yang sama pentingnya dengan keterampilan-
Pengalaman
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Membaca a. Pengertian Membaca Pengertian
keterampilan berbahasa lainnya untuk
adalah
membentuk
kemampuan
memahami isi dari apa yang
berkomunikasi. Jadi membaca dianggap
tertulis dengan melisankan atau
dasar
1)
membaca melihat
serta
310 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
hanya dalam hati; 2) mengeja
permulaan dapat didefenisikan
atau
yang
sebagai pemerolehan tiga benang
tertulis; 3) mengucapkan; 4)
pengetahuan anak didik yang
meramalkan, mengetahui; 5)
berhubungan dengan fungsional,
menduga,
formal, dan konvensional.
melafalkan
apa
memperhitungkan,
memahami (Depdikbud, 1996: 345).
Pengertian
tersebut
1) Fungsional Fungsional
berkenaan
menunjukkan bahwa membaca
dengan fungsi bahan cetak.
merupakan
Anak
suatu
mengeja,
proses
melafalkan,
dan
didik
menjadi
mula-mula
sadar
terhadap
memaknai segala sesuatu yang
kata-kata
tertulis, baik secara bersuara
yang menunjukkan makna
maupun dalam hati.
bahasa sehingga mereka
Menurut Harjasujana (2003:
Plato dan
bisa menemukan kata dan
Damaianti
konsep itu berada dalam
membaca
bentuk cetak dan dalam
suatu
membedakan
dicetak
dalam
27)
merupakan
yang
huruf
kegiatan dengan
bahasa lisan. 2) Formal
mata dan telinga agar tidak
Formal berkenaan dengan
dibingungkan oleh posisinya
bentuk dan struktur bahan
nanti jika tampak dalam bentuk
cetak. Anak didik mencoba
tulisan atau terdengar dalam
mengenali
bentuk tulisan.
atau mengejanya sehingga
b. Membaca Permulaan Keterampilan
membaca
bahan
cetak
mereka menyadari bahwa huruf-huruf
memiliki
permulaan merupakan salah satu
bentuk-bentuk
yang
kunci
berbeda
dapat
keberhasilan
karena
yang
dengan itu para siswa akan
dihubungkan
mampu menggali informasi dari
bunyi-bunyi
berbagai
sumber
dikenalnya
Membaca
permulaan
tertulis.
dengan kata dan
yang mereka
adalah
dapat menjodohkan bunyi
dasar bagi kegiatan membaca
huruf awal dalam kata
lanjutan. Menurut Devine (1989:
tersebut.
7) mengatakan bahwa membaca
3) Konvensional
311 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
Konvensional
berkenaan
Tujuan
dengan
konvensi
bahan
cetak.
Anak
didik
mengetahui huruf dan terampil
berbagai
mengubah huruf menjadi suara.
informasi tentang konvensi
Menurut Sudjana (1988: 19)
bahan cetak dan istilah-
mengemukakan tentang tujuan
istilah yang berhubungan
pengajaran
dengan
permulaan
memperoleh
membaca.
Misalnya mereka menjadi
membaca
pengajaran permulaan
adalah
membaca adalah
sebagai
berikut.
paham
tentang
istilah-
1) Mengenalkan pada para
istilah
”lihat
kalimat
anak didik huruf-huruf
pertama!”, ”temukan kata
dalam
pada awal paragraf!”, atau
tanda suara atau tanda
mereka
bunyi.
mengetahui
tentang
kaidah
membaca
dari
seperti kiri
abjad,
sebagai
2) Melatih keterampilan anak
ke
didik untuk mengubah
kanan.
huruf-huruf dalam kata menjadi suara.
Dalam
buku
Petunjuk
3) Mengetahui
huruf-huruf
Teknis Pengajaran Membaca
dalam abjad dan melatih
Permulaan di Sekolah Dasar
keterampilan anak didik
diterangkan bahwa membaca
untuk
permulaan diberikan di kelas I
dan dalam waktu singkat
dan II SD. Sesuai dengan
dapat mempraktekkannya
kemampuan dan perkembangan
dalam membaca lanjut.
kejiwaan
anak,
pengajaran
menyuarakannya
Dalam
penelitian
membaca permulaan di kelas I
karena
bertujuan agar anak terampil
membaca
membaca, sedangkan di kelas II
aspek dalam proses membaca
di samping agar anak terampil
yang
membaca
keterampilan
juga
mampu
merupakan
ini
mekanis
bahasa
yang
berbahasa.
dan
keterampilan
permulaan,
ingin
mengembangkan pengetahuan
kegiatan maka
dicapai
adalah
yang
bersifat
(mechanical meliputi
skills)
pengenalan
huruf, pengenalan unsur-unsur
312 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
linguistik,
pengenalan
Menurut Howard dalam
hubungan korespodensi pola
Erhamwilda
(1997:36-38)
ejaan dan bunyi, dan kecepatan
mengungkapkan
tiga
membaca
lambat.
penyebab kesulitan membaca,
Aspek proses membaca yang
yaitu 1) fisik, 2) pendidikan,
lebih tinggi yang merupakan
dan 3) psikologis.
keterampilan
yang
bersifat
1) Aspek fisik
pemahaman
bukan
menjadi
bertaraf
aspek kajian penelitian ini.
Adapun yang termasuk ke dalam
aspek
c. Faktor-faktor
Penyebab
pendengaran,
Kesulitan
Membaca
penglihatan, psikologis
Permulaan
aspek
ini
adalah masalah
faktor-faktor dalam
dirinya,
Pada
awal
belajar
terutama sistern syaraf otak
membaca
anak
belajar
yang defektif dan disfungsi.
mengenal beberapa kata dan
Beberapa gangguan fisik seperti
mulai mengenal phonic yang
kerusakan
sama
ketidakberfungsian saraf-saraf
dan
elemen-elemen
otak,
struktural dalam kata-kata yang
otak,
lain.
keterbelakangan
Anak
yang
belajar
gangguan
persepsi, mental,
membaca tidak hanya membuat
cerebral palsy, aphasia, dan
perpaduan antara bentuk tulisan
disleksia
dengan
bagaimana
tetapi
bentuk anak
pengucapan
mesti
mengerti
telah
dengan
dipelajari hubungannya
ketidakmampuan
grammar and syntax sehingga
membaca dan bahasa lainnya.
frase dan kalimat membuat
2) Aspek pendidikan
pengertian makna.
dan
Anak
memberi
mesti
dapat
Adapun yang dikatakan aspek
pendidikan
mengikuti suatu perkembangan
kegiatan
pemikiran
sekolah,
dan
menggambarkan
informasi, kesimpulan,
yang
adalah dilakukan
guru,
petugas
administrasi, ahli kurikulum,
mengingat kembali informasi,
orang
memperkirakan
dalam pendidikan. Misalnya:
kualitas
validitasnya,
keindahannya,
selanjutnya.
dan
tua,
Bagaimana
dan
masyarakat
pribadi
tertentu
secara langsung di dalam kelas
313 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
mempengaruhi kehendak,
motivasi,
atau
pemahaman
kegiatan dalam persepsi dalam upaya
memberikan
bantuan
anak?; Bagaimana buku-buku
bagi anak yang mengalami
dan materi pelajaran digunakan
kesulitan membaca.
dalam
kurikulum,
evaluasi,
dan
sistem
penyusunan
Mereka
memandang
persepsi secara luas sebagai
pengelompokkan
akar tingkah laku individu.
mempengaruhi perasaan anak?
Persepsi
3) Aspek psikologis
mengenai setiap orang dan
Adapun yang termasuk
didefinisikan
mengenai seluruh kepribadian
aspek ini adalah emosi seperti
individu.
ketakutan,
kecemasan,
dengan bentuk, kondisi, warna,
kepercayaan, cinta, dan benci
tekstur dan bunyi. Persepsi
yang terpendam di dalam diri
dalam
yang mempengaruhi manusia
sekedar
dengan
misalnya membedakan 'b' dan
tidak
Secara
diduga-duga.
nyata
Persepsi
arti
berkaitan
singkat
bukan
kemampuan
anak,
sulit
'p' secara visual atau secara
pengaruh
oral, atau besar dan kecil, dan
emosi dan sulit mengatakan
sebagainya tapi lebih dari itu.
misalnya
Proses perseptual meliputi juga
mengidentifikasi
berapa
kecemasan
dan
banyak ketakutan
proses
kognitif,
interpretasi
mungkin mengganggu tugas-
konseptual dari data seperti
tugas.
emosi dan afektif. Persepsi
Emosi
berpengaruh
secara tidak langsung pada
adalah
keseluruhan,
terpadu
setiap tingkah laku individu.
dan
memadukan
serta
Persepsi merupakan salah
photographic.
satu yang berpengaruh pada
Howard
kesulitan
dalam
belajar
Erhamwilda
dalam (1997:38-40)
membaca. Beberapa ahli seperti
menyatakan bahwa akar dari
Orton, Gillingham, dan Fernald
masalah
yang dikutip Howard dalam
tidak hanya fisik atau gangguan
Erhamwilda
psikis atau ketidakberfungsian,
(1997:38-40)
memasukkan diagnostik
kegiatan dan
mengoreksi
perseptual
tertentu
atau hanya kurikulum
atau
guru, dan materi itu sendiri,
314 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
tetapi sifat simbolis dari semua
penguasaan
tingkah laku manusia.
persepsi tentang realitas dan
Sementara itu Guy L.
kecemasan.
Bond, Miles A. Tinker dan Barbara
B.
Watson,
dalam
Erhamwilda
(1997:40)
menjelaskan
sebab-sebab
kesulitan
membaca
lingkungan,
Dari berbagai faktor di atas nampak
bahwa
membaca
dapat
kesulitan disebabkan
oleh faktor fisik, penyesuaian
yang
pribadi sosial, kognitif, afektif,
hampir senada dengan pendapat
sosial, budaya, bahasa, dan
di atas, yaitu:
faktor-faktor lingkungan.
1) Faktor-faktor fisik meliputi gangguan
penglihatan,
Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan
pendengaran, pengucapan,
peneliti
masalah
penelitian,
kesehatan
terhadap
subjek
faktor
yang
umumnya, gangguan yang
menyebabkan
berhubungan
dengan
membaca adalah dari diri siswa
dan
(faktor internal) dan dari Iuar
kelenjar,
syaraf,
keterbatasan intelektual. 2) Faktor
emosional,
lingkungan
dan
faktor
pendidikan Pandangan faktor
yang
(faktor faktor
tentang
mempengaruhi
kesulitan diungkapkan
oleh
Alexander
(1988)
eksternal).
Adapun
internal
yang
menyebabkan membaca
lain
kesulitan
penelitian motivasi
kesulitan
keempat adalah belajar
subjek
kurangnya (kurangnya
membaca
kemauan dan keinginan untuk
J.
belajar) dan kondisi emosional
Estill dalam
anak
akibat
adanya
rasa
Erhamwilda (1997:44) adalah
kekecewaan dan frustasi atas
adanya tiga faktor penting yang
kegagalan
sating
pada
ketidakmampuan membacanya.
kegiatan membaca seseorang,
Sedangkan faktor eksternalnya
yakni faktor afektif, kognitif,
meliputi kurangnya perhatian
dan bahasa. Pada faktor afektif,
dari orang tua, kondisi, suasana,
ada
sarana dan prasarana belajar di
berinteraksi
beberapa
konsep
diri,
aspek
yakni
kemandirian,
atau
rumah yang kurang kondusif.
315 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
2. Model Pembelajaran Remedial
belajar. Karena bentuknya yang
Membaca Permulaan Dilihat
dari
remedial
arti
katanya,
berarti
atau
khusus,
maka
disesuaikan dengan jenis dan sifat
atau
kesulitan belajar yang dihadapi
membuat
murid.
Proses
menjadi baik. Dengan demikian
ditekankan
pembelajaran
perbaikan
remedial
pengajarannya
bersifat
menyembuhkan membetulkan,
diperkirakan mengalami kesulitan
adalah
bantuan
pada
lebih
usaha-usaha
cara
belajar,
cara
suatu bentuk pembelajaran yang
mengajar, menyesuaikan materi
bersifat
pelajaran,
menyembuhkan
atau
penanggulangan
membetulkan, atau pembelajaran
hambatan-hambatan
yang membuat menjadi baik.
dihadapi.
Makmun
(1986:322)
Dari
berbagai
yang
pengertian
mendefinisikan remedial teaching
pembelajaran remedial di atas,
sebagai
apabila
upaya
guru
untuk
dikaitkan
dengan
menciptakan suatu situasi yang
pengertian model dan pengertian
memungkinkan
membaca permulaan maka dapat
kelompok
individu
atau
untuk
lebih
siswa
diambil
benang
mampu mengembangkan dirinya
model
pembelajaran
seoptimal mungkin sehingga dapat
membaca permulaan adalah suatu
memenuhi
keberhasilan
rencana atau pola yang digunakan
minimal yang diharapkan melalui
oleh guru untuk menciptakan suatu
proses interaksi yang terencana,
situasi
terorganisasi, terarah, terkoordinasi
individu atau kelompok siswa
dan
dengan
untuk sadar terhadap kata-kata
kemampuan
yang dicetak yang menunjukkan
individu atau kelompok siswa yang
makna bahasa sehingga mereka
bersangkutan serta daya dukung
bisa menemukan kata dan konsep
sarana dan lingkungan.
itu berada dalam bentuk cetak dan
kriteria
terkontrol
memperhatikan
yang
merah
bahwa remedial
memungkinkan
Pembelajaran remedial dapat
dalam bahasa lisan, anak didik
diartikan sebagai suatu bentuk
mencoba mengenali bahan cetak
khusus
atau mengejanya sehingga mereka
pembelajaran
yang
diberikan kepada seorang atau
menyadari
sekelompok
memiliki
siswa
yang
bahwa
huruf-huruf
bentuk-bentuk
yang
316 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
berbeda yang dapat dihubungkan
meningkatkan
dengan bunyi-bunyi kata yang
mencapai basil yang optimal sesuai
dikenalnya
dengan kemampuannya.
dan
mereka
dapat
menjodohkan bunyi huruf dengan
a. Metode-metode
bunyi awal dalam kata tersebut,
Remedial
anak didik mernperoleh berbagai
Permulaan
informasi tentang konvensi bahan cetak
dan
istilah-istilah
yang
prestasinya
serta
Pengajaran Membaca
Setiap siswa yang diberikan pengajaran
remedial
memiliki
berhubungan dengan membaca,
tingkat kesulitan yang berbeda-
sehingga dapat memenuhi kriteria
beda.
keberhasilan
penanganan
minimal
diharapkan
yang
karena atau
itu,
pengajaran
proses
remedial yang diberikan berbeda
terencana,
pula. Berdasarkan hal tersebut,
terorganisasi, terarah, terkoordinasi
ada beberapa model pengajaran
dan
remedial yang dapat dilakukan
interaksi
melalui
Oleh
yang
terkontrol
dengan
memperhatikan
kemampuan
guna
meremedial
siswa
individu atau kelompok siswa yang
(Harjanatawiyoga dan Baihagi,
bersangkutan serta daya dukung
1992:9), yaitu dengan 1) metode
sarana dan lingkungan.
auditif, 2) metode perbandingan
Jadi
dalam
pembelajaran
remedial membaca permulaan ini yang
disembuhkan,
yang
kata, 3) metode mengeja, dan 4) metode gabungan. 1) Metode Auditif
diperbaiki atau yang dibetulkan
Pengajaran
remedial
adalah keseluruhan proses belajar
membaca dengan metode auditif
mengajar membaca yang meliputi
dilakukan secara bertahap, yaitu:
cara belajar, metoda mengajar,
materi pelajaran, alat belajar dan lingkungan
yang
mempengaruhi mengajar
turut
proses
membaca.
Tahap
Kata
Lembaga
Pertama
serta
Pada papan tulis dituliskan
belajar
sebuah kata. Sebaiknya kata
Dengan
tersebut
dipilih
berdasarkan
pembelajaran remedial membaca
usulan anak. Anak diminta
permulaan diharapkan murid yang
memperhatikan tulisan tersebut
mengalami
lalu
kesulitan
membaca
dapat keluar dari masalahnya dan
membacanya
sendiri
sambil menyelusurinya pada
317 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
papan
diulang
Anak
beberapa kali sehingga anak
sederhana
mengenal betul kata tersebut.
menggunakan
Lama-lama penyelusuran huruf
kalirnat-kalimat
dapat dilakukan dengan pensil
dipelajari.
di udara sampai anak bisa
kata-kata
menuliskannya sendiri tanpa
dimasukkan.
melihat contoh. Dua atau lebih
dimasukkan
kata lain diperkenalkan pula
kata-kata tersebut ditulis pula
dan dipelajari seperti kata yang
pada satu daftar terpisah. Di
pertama tadi. Kata-kata yang
atas daftar diletakkan sebuah
telah dikuasai anak disimpan
tutup (karton) yang mempunyai
dalam sebuah album kata.
lubang sebesar sebuah kata
tulis.
Ini
Tahap Membaca Kalimat
membuat
cerita dengan
kata-kata
dan
yang
telah
Jika yang
diperlukan, baru
boleh Selain
dalam
bacaan,
Dengan menggeserkan tutup
Setelah anak menguasai
lubang tersebut kata-kata yang
beberapa kata, di papan tulis
baru nampak pada lubang tadi.
dibuat sebuah atau dua buah
Anak meniru membaca kata
kalimat
baru tadi sambil menuliskannya
dengan
mempergunakan
kata-kata
tersebut. Kalimat-kalimat ini dibaca dibaca
sendiri,
ditulis,
kembali.
tanpa melihat contoh.
dan
Tahap Membaca Rangkaian Kata
Kalimat-
Setelah
anak
dapat
kalimat yang sudah dikuasai
membaca kata-kata yang telah
lalu ditulis dengan huruf cetak
diajarkan satu demi satu, ia
pada lembaran-lembaran kertas
juga
dan
menjadi
membaca rangkaian kata-kata
bacaan.
tersebut. deretkan dua atau
Pembuatan berbagai kalimat
lebih kata-kata yang sudah
terus
dikenal
sebuah
dikumpulkan buku
dilakukan
dengan
menggunakan kata-kata yang relatif sedikit. Kata-kata baru diajarican seperti halnya kata yang pertama.
Tahap Membaca Cerita
mendapat
dan
suruh
latihan
anak
membaca deretan kata tersebut.
Tahap Membaca Isi Setelah anak berhasil dalam
tahap sebelumnya, suruhlah anak membacanya lagi dengan tidak
318 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
bersuara dan menceritakan isinya
kata yang dimaksud. Tugas
secara singkat.
anak ialah menggarisi kata
2) Metode Perbandingan Kata Metode ini dipergunakan
yang sesuai dengan gambar. Dengan demikian anak harus
untruk membantu anak yang
membandingkan
kurang
terlatih
tersebut.
perbedaan
huruf
dengan Misalnya
melihat yang
satu
Pada
kata-kata
kartu
yang
lain,
huruf
yang
lain.
kalimat-kalimat
ada
anak
yang
disusun dengan urutan yang
mendapat kesulitan mengingat
tersebut
lain. Gambarnya pun diganti.
huruf t. Kita akan memberikan
3) Metode Mengeja
beberapa kata yang dimulai
Metode
ini
menyerupai
dengan huruf t, misalnya topi,
mengajar membaca permulaan
tati, tali, dan sebagainya.
yang
Anak diminta melakukan berbagai
kegiatan
mengenai
menggunakan
mengeja.
metode
Mula-mula
berkenalan
dengan
sebuah
kata-kata tersebut. Mula-mula
huruf
membacanya,
lalu
kemudian
menjiplaknya,
membuat
dengan dua huruf konsonan,
gambargambar topi, tali, tati.
misalnya n dan s. dengan
Mewarnai
mengenal ketiga huruf tersebut
tersebut,
gambar-gambar menggunting,
dan
menempelkannya pada kertas
vokal,
anak
misalnya
a.
diperkenalkan
dapat disusunlah suku kata seperti an, as, na, dan sa.
lain, dan sebagainya. Kegiatan-
Dengan
berbagai
berlatih
cara,
kegiatan ini dilakukan agar
anak
anak dapat membaca kata-kata
suku kata tersebut. Misalnya
tersebut tanpa bantuan orang
dengan menuliskan pada kartu-
lain.
kartu
yang
membedakan
terpisah,
Selanjutnya guru membuat
mengocoknya dan mengambil
beberapa kartu. Di dalamnya,
salah satu kartu, serta membaca
guru
tulisan kartu yang terambil, dan
menuliskan
kalimat-
kalimat yang mempergunakan kata-kata tersebut serta sebuah gambar mengenai salah satu
seterusnya. Setelah
langkah
ini
berhasil, anak berkenalan pula
319 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
dengan
konsonan-konsonan
lain secara berangsur-angsur.
a. Pengertian
Pengalaman Berbahasa
Setiap huruf konsonan baru disambungkan dengan vokal
yang
telah
huruf
diajarkan
Pendekatan
Dalam Dictionary of Reading terbitan
1981
halaman
173,
Language Experience Approach,
sehingga
membentuk
suku
yang dapat diterjemahkan secara
kata-suku
kata
baru.
bebas
Selanjutnya
anak
berlatih
Pengalaman Berbahasa dijelaskan
membedakan suku kata-suku
sebagai suatu pendekatan dalam
kata baru dengan cara seperti
belajar membaca di mana bahasa
tadi.
anak/sekelompok siswa itu sendiri Tahap
selanjutnya
diperkenalkan vokal
menjadi
Pendekatan
anak
atau
dengan
huruf
dituliskan dan digunakan sebagai
lain
secara
yang
kalimat-kalimat
materi
pengajaran
lisannya
membaca,
berangsur-angsur. Setiap huruf
menulis, mengeja, berbicara dan
vokal harus dapat dibaca dalam
menyimak. Dalam Kalimat aslinya
deretannya dengan salah satu
seperti berikut:
huruf
konsonan.
”Language
Setelah
Experience
terbentuk beberapa suku kata,
Approach is an approach
maka suku kata-suku kata ini
to learning to read in
disambungkan hingga menjadi
which the student”s or
kata dan kemudian menjadi
graoup”s own words or
kalimat secara bertahap.
oral
atau
kata
are
written down and used as
4) Metode Gabungan Huruf
compositions
yang
materials of instruction for
dipergunakan dalam metode ini
reading,
writing
and
adalah huruf atau kata yang
spelling,
speaking
and
menjadi
listening”
kesukaran baca di
anak. Oleh karena itu kita harus
Pendekatan
Pengalaman
mengenal betul kesukaran anak
Berbahasa
yang akan kita remedial.
pendekatan yang mengintegrasikan
1. Pendekatan Berbahasa
Pengalaman
dikatakan
sebagai
menyimak, berbicara, membaca dan
menulis
mengggunakan
berbagai
dengan materi
320 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
dan
aktivitas
yang
dikaitkan
Berdasarkan pada tinjauan
dengan dunia si anak itu sendiri.
pengertian
Jadi
Pengalaman
Language
Programme Integrates
Experience
dijelaskan work
in
Pendekatan
yang telah diuraikan, maka dapat
listening,
disimpulkan bahwa Pendekatan Pengalaman
using a variety of materials and
suatu
activities relating to the child’s
membaca
own world.
menekankan
Berbahasa
pendekatan
adalah
pengajaran
permulaan
yang
pada
peranan
sumber
pengalaman anak sebagai bahan
mengenai
pengajaran. Pengalaman dalam hal
Pendekatan Pengalaman Berbahasa
ini sangat penting karena bermuara
diperoleh informasi bahwa pada
pada pengalaman inilah seseorang
dasarnya pendekatan ini dalam
akan
pengajaran membaca permulaan
nantinya akan dilahirkan dalam
menggunakan bahasa anak sebagai
bentuk bahasa. Jadi, bahasa yang
sumber
digunakan
yang
berbagai
seperti
sebagai
speaking, reading and writing by
Menurut
Berbahasa
membahas
pengajaran
serta
seluruh
aspek
mengaitkan kebahasaan
dalam
membaca.
memiliki
konsep
oleh
yang
seseorang
semenjak ia masih anak- anak hingga
usia
lanjut
merupakan
Pengertian ini dapat disimpulkan
pengalaman dan kebutuhan orang
dari pendapat Farr dan Roser
tersebut untuk berkomunikasi dan
(1979:99) LEA is the transcribing
berinteraksi
of children's oral language for the
lingkungannya.
purpose of helping them to read. Sedangkan
menurut
May
dengan
Oleh sekali
karena
apabila
itu
tepat
pendekatan
(1986:228-247) LEA is the use of a
pengalaman berbahasa digunakan
child's own language to teach him
sebagai
how to read, dan menurut Olson
pengajaran
remedial
membaca
&Dillner (1982:175) LEA is an
permulaan
karena
biasanya
approach
reading
mempelajari sesuatu yang berasal
which unifies all the language arts
dari pengalaman sendiri akan lebih
and puts the primary emphasis on
mudah dan menarik serta lebih
total communication.
tertanam dalam pikiran.
to
teaching
pendekatan
dalam
321 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
Dalam
Pendekatan
Pengalaman
Berbahasa
menghafal; 4) membaca dianggap
ini,
sebagai satu bagian dari proses
membaca menduduki tempat yang
komunikasi, yang terpenting dalam
sama
pendekatan ini yaitu kaftan antara
pentingnya
dengan
keterampilanketerampilan
‘kata’
berbahasa lainnya, yakni untuk
grafiknya.
membentuk pondasi atau dasar
permulaan, guru menuliskan kata
pertukarah
informasi.
maupun cerita yang diungkapkan
Adapun prinsip dasar Pendekatan
secara langsung oleh anak. Dengan
Pengalaman Berbahasa ini antara
cara
lain: 1) pengajaran yang balk
dengan mudah bahwa membaca
dimulai dengan apa yang diketahui
sebagai
oleh anak, maksudnya bahasa lisan
berkomunikasi.
yang
ide
dan
diungkapkan
anak
merupakan rekaman yang sangat balk mengenai masa lalu anak; 2) pengajaran
diarahkan
lisan
ini
dengan Dalam
anak
bentuk membaca
akan
suatu
b. Prosedur
mengerti
metode
Pendekatan
Pengalaman Berbahasa Sebelum diuraikan prosedur
pada
penggunaan
pengajaran secara individu, karena
Pengalaman
pengajaran didasarkan pada minat
pengajaran membaca permulaan,
dan
dengan
akan dikemukakan konsep yang
pengajaran seperti ini anak dapat
terkandung di dalam pendekatan
berkembang
ini, yakni bahwa dalam proses
kebutuhan
anak,
sesuai
dengan
kemampuannya, minat anak akan
belajar
membawa
dia
pendekatan
kreativitas
yang
ke
tingkat
diingini;
3)
Pendekatan Berbahasa
membaca bahasa,
dalam
dengan anak
berpartisipasi dalam pengalaman
keterampilan-keterampilan
bersama,
diperkenalkan
diperlukan,
gambar, mengamati objek-objek
pengembangan
tertentu maupun rekreasi di luar
dalam
hal
keterampilan
bila ini
dilakukan
misalnya
melihat
dalam
rumah pada waktu-waktu tertentu.
konteks yang bermakna melalui
Pengalaman ini diungkapkan atau
Pendekatan
didiktekan
Pengalaman
di
dalam
kelas.
Berbahasa, penekanannya adalah
Deskripsi dari pengalaman tersebut
reasoning
pemanfaatan
dituliskan oleh guru, kemudian
keterampilan, bukan keterampilan
cerita atau narasi yang diperoleh
dan
322 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
tersebut dibaca dengan bersuara
telah dipilih oleh anak. Langkah ini
oleh guru dan anak menirukan.
dimaksudkan untuk mendata hal-hal
Selanjutnya,
apa yang menarik untuk diceritakan
kembali
anak
cerita
langsung
membaca
tersebut
dan
secara
mengulanginya
mengen'ai
topik
Langkah
ini
sangat
beberapa kali. Akhirnya, anak
kelancaran
memperoleh
mengungkapkan
dan
menyimpan
yang
anak
dipilih.
membantu di
dalam
pengalamannya.
lembaran cerita atau narasi yang
Pada langkah kedua ini, peneliti
telah ditulis oleh guru.
mendiskusikan
dan
pengalaman anak sehingga peneliti
C. SIMPULAN Prosedur
minat
penerapan
Pendekatan
menemukan kata-kata yang menarik
Pengalaman Berbahasa dalam pengajaran
untuk dijadikan materi pembelajaran
membaca
membaca. Langkah ini kurang lebih
permulaan
adalah
sebagai
berikut ini.
akan memakan waktu 10-15 menit.
1. Langkah
pertama,
yaitu
3. Langkah ketiga, yaitu melakukan
mengidentifikasi kemudahan bahasa,
pencatatan terhadap ucapan lisan
minat
yang disampaikan oleh anak.
dan
latar
belakang
pengalaman anak. Langkah ini bisa
Pada langkah ketiga ini, peneliti
dilakukan
yang
dengan
mengadakan
menuliskan
ucapan
lisan
percakapan ringan dengan anak
tersebut pada papan tulis atau kertas
mengenai halhal yang menarik bagi
karton. Hal penting yang harus
anak untuk dibicarakan pada waktu
diperhatikan
itu. Pada langkah pertama ini,
adalah
peneliti menjajagi minat anak ada
memperhatikan apa yang dilakukan
hari itu. Minat yang dimaksudkan
peneliti.
adalah minat anak terhadap topik
menuliskan
yang
peneliti
akan
dibicarakan
yang
dalam
anak
Oleh
langkah
harus
karena
ucapan
selalu
itu
lisan
menuliskannya
ini
saat anak, secara
diusahakan berasal dari pengalaman
perlahan-lahan sambil membacanya
anak itu sendiri. Langkah ini kurang
dengan bersuara.
lebih akan memakan waktu 5-10 menit. 2. Langkah merencanakan,
4. Langkah keempat, dalam penerapan Pendekatan Pengalaman Berbahasa
kedua,
yaitu
mendiskusikan
pengalaman anak atau topik yang
untuk
pengajaran
membaca
permulaan adalah mengembangkan sistem
pengelolaan
untuk
323 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014
memberikan
keterampilan
dengan
kebutuhan
Iangkah
terakhir
sesuai
anak.
Bandung.
peneliti
Harjasujana, AS dan Vismaia S.D. (2003).
membacakan ucapan Iisan anak
Membaca dalam Teori dan Praktik.
yang
Bandung: Mutiara.
ditulis
ini,
Pada
Pengukuhan Guru Besar FPBS IKIP
pada
Iangkah
sebelumnya serta menggunakannya
Harjanatawiyoga, S dan M.I.F, Baihaqi.
untuk mengajarkan proses membaca
(1992). Pengajaran Remedi (Remedi
kepada anak. Peneliti membaca
Bahasa dan Matematika). Bandung:
tulisan yang ada pada papan tulis
PLB IKIP.
secara berulang-ulang dan kemudian anak mengikutinya. Langkah ini kurang Iebih akan memakan waktu 10 menit.
Makmun,
A.S.
(1986).
Psikologi
Kependidikan. Bandung: IKIP. Nurjanah,
N.
(1999).
Perbandingan
Keefektifan Metode Abjad, Global,
D. DAFTAR PUSTAKA
SAS dalam Proses Belajar Mengajar
Damaianti, V.S. (2001). Strategi Volisional
Membaca Permulaan di Sekolah
Melalui Dramatisasi dalam Bidang Pendidikan Membaca (Disertasi). Bandung: PPS UPI.
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Devine. (1989). Teaching Reading in Elementary School from Theory to Practice.
Model
Rosidi, A. (1983). Pembinaan Minat Baca Bahasa
Depdikbud. (1996). Kamus Besar Bahasa
Erhamwilda.
Dasar. Bandung: PPS UPI.
dan
Sastra
(Kumpulan
Karangan). Surabaya: Bina Ilmu. Rusyana, Yus. (1984). Bahasa dan Sastra dalam
Gamitan
Pendidikan.
Bandung: CV. Diponegoro. Sudjana, N. (1988). Dasar-dasar Proses
(1997).
Pengembangan
Bimbingan
Membaca
Permulaan. Bandung: PPS UPI. Farr, R. Dan Nancy R. (1979). Teaching A Child to Read. Harcourt Brace
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Tarigan, H.G. (1984). Membaca sebagai Suatu
Keterampilan
Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Jovannovich. Harjasujana, A.S. (1988). Nusantara yang Literat: Secercah Saran terhadap Upaya
Peningkatan
Mutu
Pendidikan di Indonesia. Pidato
324 Model Pembelajaran Remedial Membaca Permulaan Dengan Pendekatan Pengalaman Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar