PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PLAT (PENGALAMAN LAPANGAN ATAS TEMUAN) BERBASIS LINGKUNGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Adchatul Fauziah; Riawan Yudi Purwoko; Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian: (1) mengetahui bagaimana mengembangkan model pembelajaran berbasis lingkungan pada pembelajaran matematika siswa Sekolah Dasar, (2) mengetahui tingkat kepraktisan model pembelajaran PLAT berbasis lingkungan, dan (3) mengetahui tingkat keefektifan model pembelajaran PLAT berbasis lingkungan.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development) yakni mengembangkan model pembelajaran PLAT (pengalaman lapangan atas temuan) berbasis lingkungan pada pembelajaran matematika siswa Sekolah Dasar. Subjek penelitian siswa kelas IV SD Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2015/2016. Pengumpulan data menggunakan observasi, angket, dan tes. Proses pelaksanaan pengembangan mengikuti langkah penelitian model Dick and Carey. Sebelum model pembelajaran diuji dan diproduksi secara masal, model pembelajaran PLAT berbasis lingkungan harus memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan yang diperoleh dari hasil analisis lembar validasi model pembelajaran, lembar kepraktisan, lembar respon, dan uji coba model pembelajaran.Berdasarkan analisis terhadap seluruh data, diperoleh:(1)model pembelajaran PLAT berbasis lingkungan dengan pengembangan Dick and Carey adalah valid, (2) model pembelajaran PLAT berbasis lingkungan praktis digunakan untuk siswa Sekolah Dasar,dan (3) respon siswa terhadap model pembelajaran PLAT adalah sangat positif, namun persentase tingkat ketuntasan belajar siswa belum tercapai sehingga model pembelajaran tersebut teruji belum efektif.
Kata kunci
: pengembangan, model pembelajaran PLAT, lingkungan
PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan dan perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Masalah utama pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini yakni masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Selain itu ternyata lingkungan memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar siswa di sekolah. Berkaitan dengan perilaku manusia terhadap kondisi sumberdaya alam dan lingkungan
Ekuivalen:Pengembangan Model Pembelajaran PLAT (Pengalaman Lapangan Atas Temuan) Berbasis Lingkungan pada Pembelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar
233
yang cenderung tidak peduli, maka mengubah perilaku menjadi prioritas utama dalam mengalami krisis lingkungan. Salah satu cara dalam upaya mengubah perilaku adalah melalui jalur pendidikan. Melalui proses belajar mengajar yang bermuatan pendidikan lingkungan hidup, penyediaan lingkungan sekolah yang asri, dan ditunjang dengan fasilitas sekolah yang memungkinkan atau menunjang ke arah menyadarkan, akan mengarahkan dan membimbing siswa menuju terbentuknya etika lingkungan. Sebagai bahan pembanding, penulis mengambil beberapa hasil penelitian terdahulu, salah satunya penelitian oleh Sucipto dkk (2013) dengan judul “Pengembangan
Model
Pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan
Berbasis
Lingkungan”, hasil penelitian yang dicapai adalah penerapan model pembelajaran PKn berbasis lingkungan dapat meningkatkan minat, motivasi, antusiasme, para siswa untuk belajar karena lebih banyak melibatkan partisipasi siswa sebagai subyek belaja, sementara peran guru hanya sebagai fasilitator yang harus kreatif, inovatif, dan penuh inspiratif membangkitkan minat dan memotivasi siswa untuk selalu meningkatkan prestasi belajar. Depdiknas dalam Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad (2014: 145) mengemukakan bahwa belajar dengan menggunakan lingkungan memungkinkan siswa menemukan hubungan yang sangat bermakna antara ide-ide abstrak dan penerapan praktis di dalam konteks dunia nyata, konsep dipahami melalui proses penemuan, pemberdayaan, dan hubungan. Penelitianinibertujuan untukmengetahui bagaimana mengembangkan model pembelajaran berbasis lingkungan pada pembelajaran matematika siswa Sekolah Dasar, bagaimanna tingkat kepraktisan model pembelajaran PLAT berbasis lingkungan, dan bagaimana tingkat keefektifan model pmbelajaran PLAT berbasis lingkungan.
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
merupakan
penelitian
pengembangan
(research
and
development), yakni mengembangkan model pembelajaran matematika berbasis lingkungan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Dick and Carey yakni dengan tahapan-tahapan penelitian model Dick and Carey dalam Setyosari (2010: 201) sebagai berikut: (1) identifikasi tujuan pengajaran, (2) melakukan analisis pengajaran,
234 Ekuivalen: Pengembangan Model Pembelajaran PLAT (Pengalaman Lapangan Atas Temuan) Berbasis Lingkungan Pada Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
(3) mengidentifikasi tingkah laku awal/karakteristik siswa, (4) merumuskan tujuan kinerja,(5)pengembangan tes acuan patokan, (6) pengembangan strategi pengajaran, (7)
pengembangan
dan
memilih
perangkat
pengajaran,
(8)merancang
dan
melaksanakan evaluasi formatif, (9) revisi pengajaran (instructional revition), dan (10) menulis perangkat. Pada penelitian ini dilakukan proses validasi terhadap model pembelajaran yang dikembangkan oleh beberapa ahli dan validator. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2015/2016. Analisis data dilakukan dengan menganalisis data kualitatif dan data kuantitatif secara statistik deskriptif. Untuk data kuantitatif dianalisis berdasarkan teknikan alisis yang telah ditentukan, yaitu: analisis validasi model pembelajaran untuk ahli model pembelajaran dengan menggunakan rumusan Khabibah dalam Yamasari, Yuni(2010: 3), analisis kepraktisan model pembelajaran menggunakan rumusan Hobri (2010: 54), dan analisis keefektifan model pembelajaran menggunakan rumusan Hobri dalam H., Fiqih Nur dkk (2014: 114), sedangkan data kualitatif dianalisis dengan model Miles and Huberman dalam Sugiyono (2009:246).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Model pembelajaran PLAT (pengalaman lapangan atas temuan) berbasis lingkungan adalah suatu model pembelajaran di mana guru telah mempersiapkan media pembelajaran untuk mengkonstruksi pengalaman dan temuan dari ide atau konsep matematika kemudian mengajak siswa ke lingkungan (setting tempat) untuk berdiskusi dan berpengalaman langsung baik secara individu maupun kelompok sehingga siswa lebih aktif dapat menghargai lingkungan. Pada tahap identifikasi tujuan pengajaran, dilakukan perumusan tujuan pengajaran yang didasarkan pada SK dan KD yang digunakan pada pengembangan model
pembelajaran
PLAT
(pengalaman
lapangan
atas
temuan)
berbasis
lingkungan.Pada tahap melakukan analisis instruksional, peneliti melakukan analisis terhadap pembelajaran yang selama ini dilakukan di SD Muhammadiyah Purworejo. Di mana pembelajaran tersebut cenderung pada penggunaan model pembelajaran konvensional, yang lebih menekankan pada guru sebagai centre (pusat) pembelajaran
Ekuivalen:Pengembangan Model Pembelajaran PLAT (Pengalaman Lapangan Atas Temuan) Berbasis Lingkungan pada Pembelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar
235
selama proses belajar mengajar berlangsung.Pada tahap mengidentifikasi tingkah laku awal/karakteristik siswa, peneliti melakukan identifikasi tingkah laku dan karakteristik siswa. Pada dasarnya siswa kelas IV SD Muhammadiyah ini merupakan siswa yang aktif dan mau diarahkan, oleh karena itu perlu arahan yang tepat dari guru agar keaktifan mereka digunakan pada tempat yang tepat. Selain itu kemampuan antar siswa tergolong juga beragam, dari tingkat rendah, sedang, dan tinggi. Pada tahap merumuskan tujuan kinerja, peneliti merumuskan tujuan dari pembelajaran ini yaitu meningkatnya pemahaman konsep siswa dalam mempelajari materi dengan sistem pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan selama proses belajar mengajar berlangsung.Pada tahap pengembangan tes acuan patokan, peneliti mengembangkan tes evaluasi hasil belajar, tes ini berbentuk multiple choice (pilihan ganda) sebanyak 20 soal. Kisi-kisi dibuat dibuat sesuai dengan SK (standar kompetensi) dan KD (kompetensi dasar) sesuai silabus pemerintah. Soal tes tersebut juga telah divalidasi dengan hasil skor rata-rata 3,9 dan kategori sangat baik.Pada tahap pengembangan strategi pengajaran, peneliti mengembangkan sebuah model pembelajaran matematika untuk siswa sekolah dasar, yaitu model pembelajaran PLAT (pengalaman lapangan atas temuan) berbasis lingkungan. Model pembelajaran tersebut telah divalidasi oleh tiga validator dengan hasil akhir
3,43 kategori valid.Pada tahap pengembangan
dan memilih perangkat pengajaran, peneliti mengembangkan: 1) silabus, dengan hasil validasi valid tanpa revisi; 2) RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), dengan hasil validasi valid tanpa revisi; 3) LAS (lembar aktivitas siswa), dengan hasil validasi valid tanpa revisi; 4) angket keterlaksanaan, dimana angket tersebut disesuaikan dengan pengembangan RPP; 5) angket kepraktisan, dengan hasil validasi valid tanpa revisi; dan 6) angket respon siswa, dengan hasil validasi valid tanpa revisi.Pada tahap merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, peneliti melakukan uji coba produk pada subjek penelitian SD Muhammadiyah Purworejo. Dari hasil uji coba tersebut diperoleh data sebagai berikut: 1) observasi keterlaksanaan model pembelajaran dengan kategori terlaksana; 2) kepraktisan model pembelajaran dengan skor rata-rata 3,52 tingkat kepraktisan praktis; 3) respon siswa terhadap model pembelajaran dengan 88,67 dengan kategori sangat positif; 4) tes evaluasi hasil belajar siswa dengan
236 Ekuivalen: Pengembangan Model Pembelajaran PLAT (Pengalaman Lapangan Atas Temuan) Berbasis Lingkungan Pada Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
presentase siswa yang tuntas
25,71 % .Pada tahap revisi pengajaran, peneliti
melakukan revisi terhadap pemngembangan model pembelajaran dan proses pembelajaran yang berkaitan dengan model pembelajaran PLAT (pengalaman lapangan atas temuan) berbasis lingkungan.Tahap merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif, peneliti melewati tahap ini karena keterbatasan waktu dan biaya. Pada penelitian pengembangan ini dilakukan penelitian terhadap model pembelajaran PLAT berbasis lingkungan yang dikembangkan yakni dengan melihat tingkat kevalidan, tingkat kepraktisan, dan tingkat keefektifan model pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan analisis terhadap syarat kelayakan suatu model pembelajaran. Tingkat kevalidan model pembelajaran diketahui berdasarkan analisis data yang diperoleh dari lembar validasi yang diisi oleh validasi ahli model pembelajaran, dengan menghitung rata-rata hasil validasi ahli model pembelajaran diperoleh RTVTK = 3, 43 dengan kategori valid. Tingkat kepraktisan model pembelajaran diketahui berdasarkan analisis data yang diperoleh dari lembar observasi yang diisi oleh observer, dengan menghitung rata-rata hasil observasi terhadap model pembelajaran diperoleh P= 3,52 dengan kategori praktis. Tingkat keefektifan model pembelajaran diperoleh dari lembar respon siswa dan ketuntasan klasikal belajar siswa, berdasarkan hasil penelitian diperoleh respon siswa RS= 88,67 dengan kategori sangat positif dan tingkat ketuntasan klaksikal dengan presentase P= 25,71%,sehingga model pembelajaran yang dikembangkan teruji belum efektif. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) model pembelajaran PLAT (pengalaman lapangan atas temuan) berbasis lingkungan pada pembelajaran matematika siswa Sekolah Dasar adalah valid, (2)model pembelajaran PLAT berbasis lingkungan teruji praktis, dan (3) respon siswa terhadap model pembelajaran PLAT berbasis lingkungan adalah sangat positif, namun presentase tingkat ketuntasan belajar siswa belum tercapai sehingga model tersebut teruji belum efektif. Adapun saran untuk penelitian berikutnya adalah: (1) model pembelajaran PLAT berbasis lingkungan yang dikembangkan sebaiknya dilakukan uji coba di beberapa
Ekuivalen:Pengembangan Model Pembelajaran PLAT (Pengalaman Lapangan Atas Temuan) Berbasis Lingkungan pada Pembelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar
237
sekolah, sehingga model pembelajaran PLAT berbasis lingkungan layak digunakan sebagai salah satu model pembelajaran, (2) perlu penekanan terhadap orientasi lingkungan pada waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung agar pemahaman konsep yang diterima siswa dapat maksimal, dan (3) untuk keperluan uji efektivitas rancangan, proses, program secara menyeluruh diperlukan uji atau evaluasi secara menyeluruh pula agar diperoleh tingkat efisiensi, efektivitas, dan daya tarik rancangan, proses, dan program secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA H., Fiqih Nur, dkk. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika pada Model “CORE” (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dengan Pendekatan Kontekstual Pokok Bahasan Peluang untuk Siswa SMA Kelas XI. Universitas Jember: Kadikma Volume 5 Nomor 2. Diunduh dari http://www.scholar.google.co.id pada tanggal 15 Agustus 2015. Hobri. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan (Aplikasi pada Penelitian Pendidikan Matematika). Jember: Penasalsabila. Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sucipto, dkk. (2013).Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Lingkungan. Jurnal Studi Sosial. Diunduh dari http://www.jurnal.fkip.unila.ac.id pada tanggal 11 Maret 2015. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. 2014. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik). Jakarta: Bumi Aksara. Yamasari, Yuni. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang Berkualitas. Artikel disajikan dalam Seminar Nasional Pascasarjana X-ITS, Surabaya, 4 Agustus 2010. Diunduh dari http://www.snps.its.ac.id pada tanggal 12Januari2015.
238 Ekuivalen: Pengembangan Model Pembelajaran PLAT (Pengalaman Lapangan Atas Temuan) Berbasis Lingkungan Pada Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar