PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN GERAK DASAR MANIPULATIF PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
IKHSAN RAMADHAN Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan ABSTRAK Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan model-model pembelajaran yang terbaru dari yang sudah ada sehingga siswa lebih menarik untuk mengikuti proses belajar mengajar, dengan ini judul penelitian ini adalah model pembelajaran gerak dasar manipulatif pada siswa kelas V Sekolah Dasar Selain itu penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang pengembangan model pembelajaran gerak dasar manipulatif pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan Pengembangan Model. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD. Penelitian ini dilakukan dengan 7 langkah, langkah pertama yaitu menentukan sebuah ide-ide yang akan dikembangkan, kedua pembuatan model pembelajaran dengan bentuk rancangan model permainan, ketiga merevisi produk I yang dilakukan oleh ahli (penjas, pelatih/ahli permainan bola besar), keempat produksi prototype dilakukan dengan memperaktekkan item model dilapangan, kelima uji coba prototype, pengujian terhadap subyek lapangan baik dalam uji coba tahap I maupun tahap II lalu direvisi kembali oleh ahli guna menghasilkan produk sempurna, dan terakhir yang ketujuh ialah penyempurnaan produk untuk menuju produk akhir yang diharapkan pengembangan. Dari tahapan-tahapan tersebut maka didapatkan hasil dari penelitian tersebut dengan analisis evaluasi tahap pertama dengan 30 produk dihasilkan total skor responden 85 dengan jumlah total keseluruhan nilai responden dapat dipersentasekan 8,5%, dan berdasarkan analisis evaluasi tahap II dengan menggunakan produk final berjumlah 26 maka dihasilkan total skor responden 116 dan jumlah total keseluruhan nilai rata-rata 11,6% sehingga memenuhi keriteria Valid. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Model pembelajaran gerak dasar manipulatif pada siswa Sekolah Dasar sangat dibutuhkan oleh para guru pendidikan jasmani serta mampu meningkatkan belajar secara efektif dan efisien. (2) Dengan model pembelajaran yang telah peneliti kembangkan, siswa lebih termotivasi serta aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Kata kunci : Pengembangan model pembelajaran PENDAHULUAN Pada
hakikatnya
baik dengan cara mempertinggi kecakapan manusia
dan ketangkasan hingga kompetisi atau
mempunyai kebutuhan untuk bertahan
pertandingan-pertandingan
hidup sehingga segala usaha-usaha akan
sesamanya.
dilakukan untuk mempertahankan hidup
meningkatkan
Usaha kegiatan
melawan
yang
mampu
tersebut
ialah
manusia
harus
berperan
aktif
dalam
lain dari tubuh kita juga dapat digunakan.
pendidikan jasmani. Oleh sebab itu dalam
Manipulasi
proses ini pendidikan jasmani mempunyai
daripada koordinasi mata-kaki dan tangan-
peran penting dalam mengembangkan
mata,
potensi yang ada dalam diri manusia.
untuk item : berjalan (gerakan langkah)
(Rusli Lutan,2001: h 8) pendidikan jasmani
merupakan
landasan
bagi
pembinaan olahraga secara berkelanjutan, sebuah proses proses belajar yang tidak tergantikan
untuk
menumbuhkan
perkembangan kognitif dan social,sebagai
objek
yang
jauh
mana
lebih
cukup
unggul
penting
dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari: a) Gerakan
mendorong
(melempar,
memukul, menendang). b) Gerakan menerima (menangkap) objek
alat yang unik untuk membangun sikap
adalah
positif terhadap sekolah dan pendidikan,
dapat diajarkan dengan menggunakan
merangsang keterlibatan dalam olahraga
bola yang terbuat bantalan karet (bola
dan aktifitas jasmani, meletakkan dasar
medisin) atau macam : bola yang lain.
bagi
hidup
keterlibatan
sehat
disepanjang
hayat
dalam
kehidupan
social
c)
meliputi penggunaan serta pengontrolan gerakan otot-otot kecil yang terbatas, terutama yang berada di tangan dan kaki. Keterampilan gerakan manipulatif, antara lain adalah memegang, meremas, meraih, memotong
membentuk
tanah liat, meronce, menggunting, menulis, mencoret. Menurut
Amung Ma’mun dan
Yudha M. Saputra (2000: 20) menyatakan bahwa
kemampuan
gerak
dasar
manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian
yang
atau menggiring bola Berdasarkan
Keterampilan gerakan manipulatif,
penting
Gerakan memantul-mantulkan bola
masyarakat
menggenggam,
kemampuan
identifikasi
latar
masalah
belakang,
maka
dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut ; Bagaimanakah materi pembelajaran gerak dasar melempar mampu meningkatkan kemampuan hasil belajar bagi siswa kelas V SD Negeri No. 094179 Kabupaten Simalungun. Sumatera Utara. Konsep
Pembelajaran
Pendidikan
Jasmani Pendidikan
jasmani
pada
hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
aktifitas
fisik
untuk
menghasilkan perubahan holisik dalam kwalitas individu, baik dalam hal fisik, mental,
serta
emosional.
Pendidikan
jasmani
menekankan
pendidikan
yang
(kesehatan, keterampilan
pada
bersifat
menyeluruh
kebugara berpikir
aspek
kritis,
berpartisipasi dalam aktivitas fisik, siswa dapat
menguasai
keterampilan
dan
jasmani,
pengetahuan, mengembangkan apresiasi
stabilitas
astetis,
mengembangkan
keterampilan
emosional, keterampilan social, penalaran
generik serta nilai sikap yang fositif, dan
dan tindakan moral).
memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai
Pendidikan
jasmani
merupakan
bagian integral dari suatu pendidikan secara
keseluruhan
sumbangan
pertumbuhan
dan
Menurut pendapat (Fors,2004: h 26) : “pendidikan jasmani adalah adalah bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang memberikan sumbangan terhadap perkembangan individu melalaui media aktivitas jasmani gerak manusia, urutan
dirancang memenuhi
pengalaman
dengan
belajar
hati-hati
kebutuhan
untuk
pertumbuhan,
perkembangan dan prilaku setiap manusia. Pendidikan
jasmani
menurut
UNESCO dalam “internasional charter of physical of education anf sport” (1987) seperti berikut : pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
pendidikan
jasmani
(Samsudin,2011: h 27).
yang memberikan
perkembangan pada setiap anak.
semua
tujuan
Kenyataan ini merupakan kendala dan sekaligus menjadi tantangan bagi guru pendidikan
jasmani.
membangkitkan bagaimana
Bagaimana
motivasi
mengemas
siswa,
perencanaan
pembelajaran pendidikan jasmani agar dapat diterima dan diperhatikan secara antusias oleh siswa dalam mengikutinya. Permainan menghilangkan mengabaikan
tidak unsur
unsur
berarti keseriusan,
ketangkasan
atau
menghilangkan subsansi pokok materi. Akan
tetapi
permainan
berisikan
seperangkat gerak dasar umum maupun gerak dasar dominan yang disajikan dalam bentuk item model pembelajaran yang bervariasi
dengan
memperkaya
perbendaharaan gerak dasar.
individu atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalaui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan
jasmani,
pertumbuhan
kecerdasan dan pembentukan watak. Pendidikan
jasmani
Pengertian Model Model terluas
dari
menggambarkan praktik
tingkat
pendidikan
dan
berisikan orientasi filosofis pembelajaran. Model digunakan untuk menyeleksi dan
adalah
“pendidikan melalaui jasmani” dengan
menyusun strategi pembelajaran, metode
keterampilan, dan aktivitas pembelajar
obyek atau peristiwa; (4) suatu desain yang
untuk memberikan tekanan pada salah satu
disederhanakan dari suatu system kerja,
bagian
suatu
pembelajaran.
Joyce
et
al
terjemahan
realitas
yang
mengidentifikasi empat model, yakni: (1)
disederhanakan; (5) deskripsi suatu sistem
model
yang mugkin imajiner; dan (6) penyajian
proses
informasi;
(2)
model
personal; (3) model interaksi; dan (4)
data
model tingkah laku (Bruce joyce,2002:h
menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk
12)
aslinya (Komaruddin, 2000: h 100) Joyce et al mengungkapkan bahwa
yang
diperkecil
agar
dapat
Berdasarkan pendapat-pendapat di
model pembelajaran adalah suatu rencana
atas,
yang dapat digunakan untuk kurikulum
pengembangan ini yang dimaksud dengan
(materi
panjang),
model merupakan pola langkah-langkah
mendesain materi pembelajaran, dan untuk
yang meliputi analisis, pengembangan,
mengantarkan
dalam
pembuatan materi dan evaluasi dalam
maupun di luar kelas. Lebih lanjut Joyce et
rangka memberikan kemudahan untuk
al menjelaskan bahwa model pembelajaran
mencapai tujuan.
pembelajaran
yang
pembelajaran
di
maka
dalam
penelitian
dan
adalah suatu proses perencanaan yang digunakan
sebagai
pedoman
dalam
Model Pembelajaran
merencanakan pembelajaran di kelas atau
Pengembangan
model
pembelajaran dalam tutorial dan untuk
pembelajaran adalah serangkaian proses
menentukan
perangkat-perangkat
atau
mengarahkan
kita
menghasilkan suatu model pembelajaran
untuk membantu pembelajar sedemikian
berdasarkan teori pengembangan yang
hingga
telah ada. Model pembelajaran merupakan
pembelajaran
serta
tujuan
tercapai.
(Bruce
joyce,2002:h 25).
kegiatan
yang
penggunaan
Model diartikan sebagai kerangka
dilakukan
pendekatan
untuk
sistem
pembelajaran. Banyak model pembelajaran
konseptual yang digunakan sebagai: (1)
yang
suatu tipe desain; (2) suatu deskripsi atau
dibidangnya,
analogi
memiliki karakteristik yang berbeda dan
yang
dipergunakan
untuk
dikembangkan
oleh
para
masing-masing
kegunaan
dapat dengan langsung diamati; (3) suatu
dasarnya semua model pembelajaran yang
system
dikembangkan adalah bertujuan untuk
data-data,
da
berbeda
inferensi-inferensi yang dipakai untuk
peningkatan
hasil
menggambarkan secara matematis suatu
Mahendra, 2003: 20)
pula.
model
membantu visualisasi sesuatu yang tidak
asumsi-asumsi,
yang
ahli
belajar.
Pada
(Agus
Perancangan pembelajaran menurut sistem pendekatan model Dick & Cerey,
Negeri
No.
094179
Totap
Majawa,
Kabupaten simalungun.
yang dikembangkan oleh Walter Dick &
Rancangan model
pembelajaran
Lou Carey. Model pengembangan ini ada
gerak dasar manipulatif bagi siswa sekolah
kemiripan
dasar, dikutip dari sadiman memiliki
dengan
model
yang
dikembangkan, tetapi ditambah dengan komponen
melaksanakan
pembelajaran,
terdapat
langkah-langkah sebagai berikut:
analisis beberapa
MOD
ID E
tersebut.
(Walter Dick & Lou Carey ,
REPROD UKSI REV ISI
2000: h 20) Metodologi Penelitian Tujuan
akhir
dari
penelitian
REV ISI
EL
komponen yang akan dilewati di dalam proses pengembangan dan perencanaan
EVAL UASI
PROD UKSI PROTO TIPE
UJI COBA PROTO TIPE
Gambar. Model Perancangan dan Pengembangan Pembelajaran Dengan Flow Chart
pengembangan ini adalah menghasilkan produk berupa model pembelajaran gerak dasar manipulatif dengan berbagai model , sehingga
dapat
membantu
proses
Sumber : Sardiman, Arif. S. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan, (Jakarta: Pustekom Dikbud, 2003), h. 69
pembelajaran yang ada pada saat ini yang lebih efektif dan efesien, serta menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
No.
Kabupaten
094179
Totap
Simalungun,
Majawa Waktu
pelaksanaan penelitian pada bulan Februari dengan frekwensi penelitian adalah empat kali pertemuan untuk satu kali seminggu. Subyek penelitian dalam penelitian model pembelajaran
gerak dasar manipulatif
dengan pola pendekatan gerak dasar manipulatif
adalah
sebuah
dikembangkan,
ide-ide dengan
yang
akan
mengumpulkan
informasi sebagai landasan pemikiran
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
1) Pertama kali yang ditentukan
pada
pendidikan
jasmani
adalah siswa kelas V yang ada di SD
untuk membuat konsep, 2) Pembuatan model pembelajaran (rancangan produk), bentuk rancangan tersebut adalah model permainan, 3) Revisi produk I, revisi dilakukan oleh ahli yang bersangkutan, 4) produksi prototype, dilakukan dengan memperaktikkan dilapangan,
5)
model Uji
coba
permainan prototype,
pengujian terhadap subyek lapangan baik dalam uji coba tahap I maupun uji tahap II, 6) Revisi produk kedua, revisi dilakukan
oleh ahli, guna memperoleh ahli yang
P=
sempurna, 7) Reproduksi, penyempurnaan produk untuk menuju produk akhir yang
Keterangan: P
diharapkan pada pengembangan.
𝑋 𝑥100% Xi = Persentase hasil evaluasi subyek
uji coba
Analisis Data Teknik analisis data merupakan langkah penting dalam kegiatan penelitian dan pengembangan untuk mengkaji hasil
X
= Jumlah jawaban skor oleh
subyek uji coba X
= Jumlah jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh
data yang telah diperoleh sebelumnya.
uji coba
Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan
dengan
jenis
data
yang
dikumpulkan. Beberapa hal yang perlu
subyek
100% = Konstanta Untuk
menentukan
kesimpulan
diperhatikan dalam analisis data meliputi,
yang telah tercapai maka ditetapkan
(1) analisis data mencakup prosedur
kriteria sebagaimana pada tabel berikut:
organisasi data, reduksi, dan penyajian
Tabel 3.8 Analisisis Persentase Hasil
data, baik dengan tabel, bagan, atau grafik,
Evaluasi Oleh Subyek Uji coba
(2) data diklasifikasikan berdasarkan jenis
Persentase
Keterangan
Makna
dan
80% - 100%
Valid
Digunakan
komponen
produk
yang
dikembangkan, (3) data dianalisis secara deskriptif
maupun
dalam
bentuk
60% - 79%
perhitungan kuantitatif, (4) penyajian hasil analisis data dibatasi pada hal yang bersifat faktual, tanpa interpretasi pengembang,
50% - 59% < 50%
Cukup
Digunakan
Valid Kurang Valid Tidak Valid
Diganti Diganti
sehingga sebagai asumsi dasar dalam melakukan revisi model, (5) dalam analisis
Hasil Penelitian dan Pembahasan
data penggunaan perhitungan dan analisis statistik sejalan dengan permasalahan yang diajukan.
pengembangan ini menggunakan analisa
Rumus untuk mengolah tanggapan atau evaluasi dari ahli/pelatih permainan bola
besar
dan
ahli
pembelajaran
pendidikan jasmani. Rumus untuk mengolah data per subyek uji coba
Analisa data dalam penelitian dan
deskriptif kuantitatif. Semua data yang terkumpul
dianalisis
dengan
teknik
statistik deskriptif yang secara kuantitatif dipisahkan
menurut
kategori
untuk
mempertajam penilaian yang selanjutnya
digunakan untuk menarik kesimpulan.
Hasil
studi
pendahuluan
Analisa data dilakukan terhadap tinjauan
temuan
para ahli sebagai hasil expert judgement,
dideskripsikan dan dianalisis sehingga
selain itu data kualitatif berupa masukan
dapat diperoleh suatu rumusan hasil data
dan
dan
yang telah dikumpulkan. Rumusan hasil
dianalisis yang hasilnya dipergunakan
ini bersifat deskriptif dan analitis, dengan
untuk revisi produk pengembangan.
mengacu kepada tujuan studi pendahuluan
saran
juga
Pada beberapa
dikelompokkan
tahap pendekatan
pengembangan analisis
yang
desain
selanjutnya
baik tujuan umum. Pembahasan
digunakan yaitu: (a) pelaksanaan dan hasil pengembangan
lapangan
atau
Pada tahap model yang akan
model
disajikan pada kelompok kecil sebanyak
dideskripsikan dalam bentuk sajian data,
30 model pembelajaran lalu dievisi tahap I
kemudian dianalisis secara kualitatif; (b)
pada model pembelajaran manipulatif
pada uji coba terbatas, hasil uji coba
dengan gerak dasar manipulatif yang
penerapan desain model dianalisis dengan
peneliti
pendekatan kuantitatif; (c) pada uji coba
kemudian mengalami revisi tahap I. Data
kelompok besar juga dilakukan teknik
yang
analisis
dengan
landasan dalam melakukan revisi pada
model formula statistik, dengan penilaian
tahap selanjutnya yaitu uji coba tahap II.
psikomotorik, sebagai berikut :
Berikut
statistik
(kuantitatif),
Berdasarkan tujuan umum tersebut maka
peneliti
pendahuluan
melakukan
dengan
studi
menggunakan
buat
setelah dievaluasi
diperoleh
digunakan
merupakan
ringkasan
ahli,
sebagai
revisi
berdasarkan evaluasi dan saran dari para ahli/pelatih permainan bola besar dan ahli penjas.
instrumen wawancara yang medalam (in-
Selanjutnya pada revisi tahap ini II
depth interview) kepada guru pendidikan
dilakukan setelah mendapatkan masukan
jasmani serta melakukan survey karena
dan saran dari uji coba tahap II atau uji
tujuan
melakukan
coba lapangan sehingga dengan model
persiapan teknis dengan menjajaga lebih
final sebanyak 26 model yang akan
dahulu karakteristik subyek penelitian dan
disajikan. Data
tempat yang akan dilakukan penelitian dan
digunakan
pengembangan.
utamanya
mengetahui pembelajaran
adalah
yang diperoleh akan
sebagai
landasan
dalam
Hal
tersebut
untuk
melakukan revisi tahap terakhir pada
seberapa
penting
model
model
manipulatif
dikembangkan oleh peneliti.
yang
akan
pembelajaran
manipulatif pembelajaran .
dengan
gerak
dasar
item
model
Berikut
merupakan
ringkasan
revisi
model ini penerapannya dilakukan dengan
berdasarkan masukan dan saran setelah uji
prinsip pendekatan bermain.
coba tahap II:
Kesimpulan dan Saran
1. Memberikan contoh gerakan sehingga mudah untuk dimengerti 2. Menyesuaikan
Berdasarkan data yang diperoleh, dari hasil ujicoba kelompok kecil dan
dengan
tingkat
perkembangan anak
ujicoba lapangan serta pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
Berikut akan di sajikan mengenai
1. Dengan model pembelajaran gerak
pengelolahan data dari ahli pendidikan
dasar manipulatif dengan permainan,
jasmani, pada uji coba tahap I dan uji coba
siswa Sekolah Dasar sangat dibutuhkan
lapangan/kelompok besar.
oleh para guru pendidikan jasmani serta
Dari
tahapan-tahapan
tersebut
maka didapatkan hasil dari penelitian tersebut dengan analisis evaluasi tahap pertama dengan 30 produk dihasilkan total
mampu meningkatkan belajar secara efektif dan efisien. 2. Dengan model pembelajaran yang telah peneliti
kembangkan,
siswa
lebih
skor responden 85 dengan jumlah total keseluruhan
nilai
responden
dapat
dipersentasekan 8,5%, dan berdasarkan analisis
evaluasi
tahap
II
termotivasi serta aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
dengan
Implikasi
dalam
penelitian
menggunakan produk final berjumlah 116 maka dihasilkan total skor responden 740 dan jumlah total keseluruhan nilai rata-rata 11,6 sehingga memenuhi keriteria Valid.
pengembangan pembelajaran gerak dasar manipultif ini, menjadikan siswa lebih aktif
dalam
melakukan
pembelajaran
Produk yang dikembangkan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan tercapainya
tujuan
pendidikan jasmani gerak
dasar
pembelajaran khususnya
manipulatif
materi
dan efisien. dan pengembangan model pembelajaran gerak dasar manipulatif
dalam
pembelajaran untuk siswa kelas V sekolah dasar. Model ini dibuat
pendidikan jasmani serta menjadi efektif
berdasarkan
tingkat kebutuhan anak dalam aktvitas
dengan siswa
permainan kelas
V
dilaksanakan Sekolah
Dasar
dengan aktivitas bermain, maka dalam
ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi
gerak, yang secara psikologis anak-anak kelas V usia 9-12 tahun ini lebih senang
pada
baik dalam proses belajar mengajar.
Dalam
penyebarluasan
Samsudin. Kurikulum Pendidikan Jasmani
pengembangan ke sasaran yang lebih luas,
Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:
peneliti memberikan saran, antara lain:
PPS UNJ. 2011.
a. Sebelum model
disebarluaskan pembelajaran
sebaiknya
gerak
dasar
manipulatif dengan permainan
ini
disusun kembali menjadi lebih baik, antara lain tentang kemasan maupun isi dari materi model pembelajaran yang dikembangkan. b. Agar model pembelajaran gerak dasar manipulatif dengan permainan dapat digunakan oleh para Sekolah
Dasar,
maka
ini guru
sebaiknya
Seopartono, Uji Coba Modul Atletik Untuk Pendidikan
Jasmani
Sekolah
Dasar dam Bentuk Modifikasi, Jurnal
Pendidikan
Jasmani,
Tahun 11 Nomor 1. Malang: Jurusan Ilmu Keolahragaan FIP UM. 2001 Marta Dinata. Dasar-Dasar Mengajar Atletik Lampung: Cerdas Jaya M. Yudha. Belajar Atletik Jakarta: Intan Cemerlang
dicetak lebih banyak lagi, sehingga nantinya para guru sekolah dasar dapat
memahami
dengan
baik,
sehingga dapat mengaplikasikannya.
Daftar Pustaka Agus Mahendra. Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dikdasmen, 2003.
Rusli lutan, J. Hartoto, dan Tomoliyus, Pendidikan Kebugaran Jasmani ;
Orientasi Pembinaan di
Sepanjang
Hayat.
Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan
Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional, bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga, 2001.
Walter Dick, Law Cory. Foundation of Physical Education. St. Louis: The CV. Mosby Company. 2000. http.Penjas.2001