MODEL PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH BERBASIS KAWASAN KERJASAMA STRATEGIS JOGLOSEMAR (JOGJAKARTA-SOLO-SEMARANG)
ANTONIUS ADHIE WIBOWO
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Model Pembangunan Ekonomi Daerah Berbasis Kawasan Kerjasama Strategis Joglosemar (Jogjakarta-SoloSemarang) adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor,
Maret 2008
Antonius Adhie Wibowo NRP. A.353060364
ABSTRACT ANTONIUS ADHIE WIBOWO. Modeling Regional Economic Development Base on Interregional Strategic Cooperation : A Case Study of Joglosemar. Under direction of SUNSUN SAEFULHAKIM and KOMARSA GANDASASMITA. Development is a growth process to fist step was simple and statis, but change of development paradigm becomes more complex and dynamic. Management of development was simple and statis to more efficient if done centralization, while development of change which more dynamic and complex has makes management centralization not efficient and then management of development must be to decentralization as effort to increase public service efficiency. This research aims to show important meaning of interregional cooperation. Purpose of more detailed include : (1) determines strategic cooperation area constrain, (2) analyze spatial pattern economic activity structure in Joglosemar region, (3) analyze typology and spatial configuration in Joglosemar region, (4) analyze interregional interaction and factors determinant regional economic development performance in Joglosemar region and (5) formulates guide to instrument of development strategy in Joglosemar region. Analysis techniques applied : (1) Cluster Analysis spatial interaction pattern, (2) Location Quotient (LQ) Analysis economic activity structure, (3) Cluster Analysis to region typology variable principal components, (4) Econometrics Analysis Spatial Durbin Model regional economic development performance of determinant and (5) Significance level Analysis and Elasticity Analysis regional development economic performance of determinant factors. Important item result of analysis shows (1) interregional cooperation area as Joglosemar regions consisted of 22 region/town in Central of Jawa Province and DIY Province; (2) economic activity structure in Joglosemar indicates that agricultural sector is concentrate on rural area because the agriculture is main sector in Joglosemar region, while electrical, gas and water sector, transportation and communications sector, financial, rental and service sector is concentrate on urban area so need to be developed interregional cooperation that economic activity in Joglosemar region becomes more efficient; (3) spatial configuration regional typology in Joglosemar region can be group to become 5 (five) typology; (4) regional development economic performance of determinant factors indicates that (a) level of poorness in region around in area, field crop entropy diversity index in region around in area and ratio SLTP in region around in area manifestly can pursue effort for improvement to prosperity of public in Joglosemar region, (b) main work of plantation and forestry in region around in area, agricultural land mastered by owner in region around in area, agricultural land in mastering owner and another in region around in area, and domination scale of area forestry in region around in area pushs increases fiscal capacities; (5) instrument of development strategy in Joglosemar region that need to be developed interregional cooperation in Joglosemar region Keywords: spatial interaction, interregional strategic cooperation, modeling
RINGKASAN ANTONIUS ADHIE WIBOWO. Model Pembangunan Ekonomi Daerah Berbasis Kawasan Kerjasama Strategis Joglosemar (Jogjakarta–Solo-Semarang). Dibimbing oleh SUNSUN SAEFULHAKIM dan KOMARSA GANDASASMITA. Sistem ekonomi merupakan sistem spasial yang senantiasa berubah dari yang awalnya relatif sederhana dan statik terus berubah ke arah yang lebih komplek dan dinamis. Pembangunan ekonomi merupakan proses pengelolaan sistem ekonomi. Ketika sistem ekonomi masih relatif sederhana dan statik, pengelolaan secara terpusat (sentralistik) tanpa mempertimbangkan sistem interaksi spasial yang luas masih cukup efisien dilakukan. Pada saat ini dan ke depan sistem ekonomi jauh dan akan semakin komplek dan dinamis, sehingga diperlukan penataan ulang sistem kelembagaan pengelolaan pembangunan ke arah yang semakin terdesentralisasi agar berbagai dimensi pembangunan dapat ditangani secara komprehensif, efektif dan efisien. Selain itu dengan semakin meluasnya fenomena interaksi spasial, kinerja pembangunan ekonomi suatu daerah menjadi tidak hanya ditentukan oleh kinerja dan faktor internal daerah tersebut tetapi juga ditentukan oleh kinerja dan faktor eksternal melalui suatu sistem interaksi spasial. Dengan demikian desentralisasi dan kerjasama antar daerah merupakan dimensi-dimensi yang semakin penting diperhatikan dalam perumusan kebijakan, perencanaan dan program-program pembangunan menuju kinerja pembangunan ekonomi daerah yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan peran penting kerjasama antar daerah dalam mendorong kinerja pembangunan yang optimal. Analisis yang dilakukan mencakup : (1) mendeliniasi batas kawasan kerjasama strategis, (2) menganalisis lokasi-lokasi pusat aktivitas ekonomi dalam kawasan kerjasama strategis, (3) menganalisis konfigurasi spasial tipologi daerah dalam kawasan kerjasama strategis, (4) menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal melalui sistem interaksi antar daerah, yang menentukan kinerja pembangunan ekonomi daerah-daerah di dalam kawasan kerjasama strategis, dan (5) merumuskan arahan instrumen-instrumen kebijakan strategis dalam mendorong kinerja pembangunan daerah-daerah di dalam kawasan kerjasama strategis. Untuk mencapai tujuantujuan tersebut digunakan metode kuantitatif, antara lain : (1) Analisis Klaster pola interaksi spasial, (2) Analisis bobot lokasi (Location Quotient) struktur aktivitas ekonomi, (3) Analisis Klaster konfigurasi spasial komponen-komponen utama tipologi daerah; (4) Analisis Ekonometrika Model Durbin Spasial penentu kinerja pembangunan ekonomi daerah (kesejahteraan masyarakat dan kapasitas fiskal daerah), dan (5) Analisis Taraf Nyata dan Elastisitas faktor-faktor penentu kinerja pembangunan ekonomi daerah. Hasil analisis menunjukkan bahwa : Kawasan kerjasama strategis Joglosemar terdiri dari 22 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi DIY. Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Temanggung merupakan sentra aktivitas pertanian dengan karakteristik wilayah yang pengeluaran anggaran rutin yang rendah tetapi anggaran pembangunan dari pemeritah pusat yang tinggi. Kabupaten Wonosobo merupakan sentra aktivitas pertanian dengan karakteristik wilayah yang bertopografi berbukit, keragaman jenis tanaman pangan dan hias,
intensitas populasi ternak besar kecil, keragaman pencaharian sektor pertanian dan pengeluaran anggaran pembangunan dari pemerintah pusat yang tinggi. Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunung Kidul merupakan sentra aktivitas pertanian dengan karakteristik wilayah yang pengeluaran anggaran pembangunan dari pemerintah pusat yang rendah. Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kota Surakarta dan Kota Semarang merupakan sentra aktivitas keuangan, persewaan dan jasa dengan karakteristik wilayah yang bertopografi berbukit, keragaman jenis tanaman pangan, intensitas populasi ternak besar kecil dan pencaharian sektor perkebunan dan kehutanan yang rendah. Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Semarang merupakan sentra aktivitas keuangan, persewaan dan jasa dengan karakteristik wilayah yang bertopografi berbukit, keragaman jenis tanaman pangan, intensitas populasi ternak besar kecil dan pencaharian sektor perkebunan dan kehutanan serta pengeluaran anggaran pembangunan dari pemerintah pusat yang rendah. Kabupaten Sragen dan Kabupaten Demak merupakan sentra aktivitas pertanian dengan karakteristik wilayah yang pengeluaran anggaran rutin dan anggaran pembangunan yang tinggi. Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora merupakan sentra aktivitas pertanian dengan karakteristik wilayah yang pengeluaran anggaran rutin dan anggaran pembangunan serta wilayah dengan topografi berbukit, keragaman jenis tanaman pangan dan hias, intensitas populasi ternak besar kecil, keragaman pencaharian sektor pertanian dan pengeluaran anggaran pembangunan dari pemerintah pusat yang tinggi. Kota Magelang, Kota Yogyakarta dan Kota Salatiga merupakan sentra aktivitas listrik, gas dan air minum serta sentra pengangkutan dan komunikasi dengan karakteristik wilayah yang bertopografi berbukit, keragaman jenis tanaman pangan, intensitas populasi ternak besar kecil dan pencaharian sektor perkebunan dan kehutanan yang rendah. Kabupaten Bantul merupakan sentra aktivitas pertanian dengan karakteristik wilayah yang bertopografi berbukit, keragaman jenis tanaman pangan, intensitas populasi ternak besar kecil dan pencaharian sektor perkebunan dan kehutanan serta wilayah dengan pengeluaran anggaran pembangunan dari pemerintah pusat yang rendah, dan Kabupaten Sleman merupakan sentra aktivitas pertanian dengan karakteristik wilayah yang topografi berbukit, keragaman jenis tanaman pangan, intensitas populasi ternak besar kecil dan pencaharian sektor perkebunan dan kehutanan yang rendah. Analisis juga menunjukkan bahwa hanya faktor-faktor eksternal yang nyata dan elastis menentukan kinerja pembangunan daerah. Kinerja pembangunan bidang kesejahteraan masyarakat akan semakin terhambat dengan semakin tingginya rataan spasial daerah sekitar dalam hal tingkat kemiskinan, kegagalan penetapan fokus komoditas unggulan dan tingkat pemusatan ketersediaan lembaga pendidikan. Kinerja pembangunan bidang kapasitas fiskal akan semakin terhambat dengan semakin tingginya rataan spasial daerah sekitar dalam hal tingkat ketimpangan produksi dengan rantai pengolahan/pemasaran dan laju konversi lahan pertanian, serta semakin rendahnya status kepemilikan dan skala pemguasaan lahan pertanian.
Temuan di atas merekomendasikan bahwa untuk mendorong peningkatan kinerja pembangunan daerah dalam kawasan kerjasama Joglosemar secara nyata, perlu diperkuat kerjasama antar daerah khususnya dalam pengentasan kemiskinan melalui keberimbangan ketersediaan lembaga pendidikan, pengendalian konversi, peningkatan status kepemilikan dan konsolodasi manajemen lahan pertanian, penetapan fokus komoditas unggulan pertanian dan pengembangan rantai pengolahan/pemasaran produk pertanian.
Kata kunci : interaksi spasial, kawasan kerjasama strategis, model.
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber. a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
MODEL PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH BERBASIS KAWASAN KERJASAMA STRATEGIS JOGLOSEMAR (JOGJAKARTA-SOLO-SEMARANG)
ANTONIUS ADHIE WIBOWO
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
Penguji Luar Komisi Pembimbing pada Ujian Tesis : Dr. Ir. Nunung Nuryartono, MS.
Judul Tesis Nama NRP
: Model Pembangunan Ekonomi Daerah Berbasis Kawasan Kerjasama Strategis Joglosemar (Jogjakarta-Solo-Semarang) : Antonius Adhie Wibowo : A. 353060364
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. H.R. Sunsun Saefulhakim, M.Agr Ketua
Dr. Ir. Komarsa Gandasasmita, M.Sc Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah
Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr
Tanggal Ujian : 27 Maret 2008
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro,MS
Tanggal Lulus :
Kupersembahkan karya ini kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah membimbing Ayahnda F. Soeparno dan Ibunda F. Sri Handiningsih Mertua yang Ananda hormati Ibunda Soelastri Istriku tercinta Maria Immaculata Hardini dan kedua anakku yang tersayang Gregorius Ardhito Mahendra Wibowo dan Mikael Bramantyo Febrian Wibowo yang telah mendukung selama ini
PRAKATA Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Maha Kuasa atas segala karuniaNya, sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih penulis dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juni 2007 adalah pembangunan ekonomi daerah berbasis kawasan Untuk itu, karya ilmiah ini diberi judul Model Pembangunan Ekonomi Daerah Berbasis Kawasan Kerjasama Strategis Joglosemar. Sebagai salah seorang warga negara yang berasal dari Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, penulis merasa terpacu untuk memberikan sumbangan pemikiran yang konstruktif bagi kemajuan daerah. Berbekal pendidikan yang penulis peroleh, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para perumus kebijakan pembangunan di Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi DIY dan kemajuan ilmu pengetahuan. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Orang Tua yang sangat berjasa dalam kehidupan penulis; 2. Istri tercinta Maria Immaculata Hardini, Kedua anakku yang tersayang Gregorius Arditho Mahendra Wibowo dan Mikael Bramantyo Febrian Wibowo yang selalu menjadi inspirasi dan nuasa tersendiri dalam proses belajar bagi penulis; 3. Bapak Dr. Ir. H.R. Sunsun Saefulhakim, M.Agr. dan Bapak Dr. Ir. Komarsa Gandasasmita, M.Sc yang dengan penuh perhatian, kesabaran dan ketekunan membimbing penulis; 4. Bapak Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr beserta segenap staf pengajar dan manajemen Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah IPB; 5. Bapak Dr. Ir. Nunung Nuryartono, MS yang berkenan menjadi penguji luar komisi pembimbing dan memberi masukan untuk lebih menyempurnakan hasil penelitian ini; 6. Pimpinan dan staf Pusbindiklatren Bappenas atas kesempatan beasiswa yang diberikan bagi penulis; 7. Walikota Salatiga yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan bagi penulis untuk melanjutkan studi; 8. Pimpinan dan staf Dinas Pertanian Kota Salatiga yang telah memberikan dukungan moril bagi penulis untuk melanjutkan tugas belajar; 9. Semua pihak yang berperan dan proses pengajaran dan penulisan karya ilmiah ini. Semoga Tuhan berkenan memberikan balasan pahala yang setimpal. Semoga hasil penelitian ini bisa memperkaya dan membuka wawasan tentang pentingnya kerjasama antar daerah di era otonomi.
Bogor, Maret 2008
Antonius Adhie Wibowo
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pati pada tanggal 17 Maret 1971 dari ayah F. Soeparno dan ibu F. Sri Handiningsih. Penulis merupakan putra pertama dari dua bersaudara. Buah dari perkawinannya dengan Maria Immaculata Hardini pada tahun 2002, penulis mendapatkan dua putra yang bernama Gregorius Ardhito Mahendra Wibowo (4 tahun) dan Mikael Bramantyo Febrian Wibowo (3 tahun). Sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas diselesaikan penulis di kota kelahirannya Pati. Pendidikan Strata 1 ditempuh pada Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Kristen Satya Wacana yang ditamatkan pada tahun 1996. Pada tahun 2006, penulis memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan Program Pascasarjana IPB pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah (PWL). Beasiswa pendidikan diperoleh dari Pusbindiklatren Bappenas. Penulis bekerja di Dinas Pertanian Kota Salatiga, Pemerintah Kota Salatiga sebagai Staf Perencanaan.