12/04/2014
KESUBURAN DAN KESEHATAN TANAH Kode Mata Kuliah Bobot SKS Sifat Mata Kuliah Syarat Lulus
: PER 3414 : 3 (2-1) : Wajib/MK. Keahlian : Kesuburan dan kesehatan Tanah
Tim Pengajar : 1. Oksana, S.P., MP 2. Ervina Aryanti, S.P., M.Si
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
! ! ! . . . KO N T R A K B E L A JA R Kuliah diawali dengan membaca Alqur’an minimal3 ayat Tempat duduk laki-laki dan perempuan dipisah Keterlambatan max 20 menit dari jam belajar Tugas dikumpul sesuai dengan yang ditentukan dosen pengampu Keterangan izin/sakit harus jelas (dengan surat) Minimal absensi untuk mengikuti UAS 75% dari 16 x tatap muka Tidak boleh menghidupkan HP/silent, merokok, keluar masuk kelas tanpa izin dosen Pakaian sesuai kode etik FAPERTAPET laki-laki : tidak boleh kaos oblong, sandal, jelana jeans, anting, gelang tangan perempuan : baju muslimah, tidak ketat, tidak pakai celana panjang
1
12/04/2014
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Afandie R & Nasih, W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Poerwowidodo, M. 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Penerbit Angkasa, Bandung. Henry, K, I. 1994. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Nurhayati, H, dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung. Rachman, S. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Konsep dan Kenyataan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Mul Mulyani, S & Kartasaportra, A. G. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Hasan, B, J. 2002. Agronomi. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. AAK. 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Rachman, S. 2002. Pertanian Organik. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Rachman, S. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Penerbit Kanisius, Yogyakarta Rismunandar, 1984.Tanah dan Seluk Beluknya Bagi Pertanian. Sinar Baru Algesindo, Bandung. Harjadi, S, S. 1989. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia, Jakarta. Lingga, P & Marsono, 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta. Lakitan, B. 1995. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
REFERENSI :
1.
SI ST E M PE N I L AI AN 1. KKT Merupakan MK. Wajib/Keahlian. syarat MK. KKT Wajib Lulus Minimal nilai C MK. DDIT 2. Range Peniliaian A+ AB+ B B-
: > 85 – 100 : > 80 < 85 : > 75 < 80 : > 70 < 75 : > 65 < 70
C+ C D E
: > 60 < 65 : > 55 < 60 : > 50 < 54 : < 50
3. Penilaian MK. KKT 30 % : Mandiri dan Terstruktur 30 % : Praktikum 20 % : UTS 20 % : UAS
2
12/04/2014
PENDAHULUAN Kesuburan Tanah artinya keadaan tanah dalam kondisi optimal untuk pertumbuhan tanaman. Konsep tanah yang subur terdiri dari : Komposisi tanah yang ideal, menentukan tinggi rendahnya kadar mineral tanah Kapasitas tanah untuk menyediakan unsur hara tanaman, menentukan mudah tidaknya mineral/ unsur hara dapat diserap / diabsorpsi oleh tanaman
KOMPOSISI IDEAL DARI BAHAN PENYUSUN TANAH : Udara Tanah 25% Air Tanah 25% Mineral Tanah 45% Bahan Organik Tanah 5% USAHA AGAR KOMPOSISI TANAH IDEAL SBB : Pengolahan Tanah Dan Pemberian Pupuk : • Pupuk Organik, Pupuk Hayati (Biofertilizer), Pupuk Kandang Dan Pupuk Hijau • Pupuk Anorganik
3
12/04/2014
– Pertanaman Dan Pemanenan Yang Terus Menerus, Tanpa Diimbangi Dengan Pemupukan, Akan Menguras Unsurunsur Hara Tanah, Sehingga Kemampuan Tanah Untuk Berproduksi Menurun – Erosi Air Penyebab Tercucinya Unsurunsur Hara Tanah
PEMELIHARAAN TANAH
• KESUBURAN TANAH DAN TERSEDIANYA UNSUR HARA TANAH AKAN MENURUN DENGAN SEIRINGNYA WAKTU, PENYEBABNYA ADALAH:
PEMELIHARAAN TANAH DIPERLUKAN UNTUK MENJAGA KESUBURAN TANAH, YAITU DENGAN – Pemberian pupuk organik dan anorganik – Mencegah erosi tanah permukaan dengan • Penutupan tanah dengan tanaman • Penutupan tanah dengan mulsa • Pembuatan terasering pada lahan miring
– Pengolahan tanah • Pengolahan tanah untuk mencegah pemadatan tanah (soil compaction), pemadatan tanah(diameter pori-pori tanah menyempit) tidak baik untuk pertumbuhan akar, akar tidak dapat menembus tanah, tanaman mudah roboh oleh angin
4
12/04/2014
SEJARAH PERKEMBANGAN PENELITIAN KESUBURAN TANAH Setelah tahun berganti tahun, maka suatu saat mulailah manusia meninggalkan pola hidup berpindah dan mulai menetap pada suatu tempat. Keluarga-keluarga, clan-clan, dan kampung-kampung berkembang dan bersamaan dengan perkembangan ini mulailah mereka mencoba bercocok tanam, yang akhirnya kita sebut sebagai pertanian (agriculture). Mesopotamia, terletak di antara sungai-sungai Tigris dan Euphrat yang sekarang kita kenal dengan nama Irak. Dicatat kira-kira 2500 tahun sebelum masehi daerah ini sangat makmur penduduknya, tanah cukup subur dan dilaporkan setiap satu biji tanaman yang ditanamkan pada tanah ini memberikan hasil panen antara 86 hingga 300 biji. Dua ribu tahun kemudian daerah ini pernah dikunjungi oleh Herodotus, seorang ahli sejarah bangsa Yunani dan melaporkan kemakmuran petani di daerah itu dengan produksi tanaman yang tertinggi. Tingginya produksi ini mungkin disebabkan rakyat petani telah mengenal irigasi di samping tanahnya sendiri memang subur akibat endapan berasal dari banjir tahunan sungai-sungai di sekitarnya. Tahun 300 sebelum Masehi Theoprastus menulis tentang daerah ini dan melaporkan kesuburan tanah aluvial sungai Tigris dibentuk dari endapan debu yang berasal dari genangan sungai yang kadang-kadang cukup lama.
Xenophone yang hidup antara tahun 434-355 SM melaporkan, bahwa suatu usaha perkebunan akan mengalami kegagalan kalau dalam usaha pertaniannya itu pupuk kandang sama sekali tidak dilibatkan. Xenophon menganggap tidak ada sesuatunya sebaik pupuk kandang. Theophrastus (372-287 SM) merekomendasikan pemakaian bahan kompos sebanyak-banyaknya untuk memupuk tanah yang tidak subur. Sebaliknya ia menganjurkan agar hati-hati dalam penggunaan kompos terhadap tanah yang subur. Beliau juga menasihatkan perlunya pembuatan lobang penampungan kotoran dan air seni binatang yang jika disimpan lama, lambat laun bahan ini meningkat mutunya. Theophrastus pulalah yang mula-mula berpendapat, bahwa tetumbuhan yang memerlukan makanan yang banyak membutuhkan pula sejumlah air yang banyak. Cato (234-149 SM) menganjurkan penanaman tanaman sela acinum pada lahan tanaman anggur yang rendah kesuburan tanahnya. Hingga kini masih belum diketahui jenis tanaman apa yang dimaksud Cato dengan acinum, tetapi mungkin sejenis kacangan. Plinneus (62-113 SM) mengemukakan bahwa bahan kapur sebaiknya ditebar merata di atas permukaan tanah dan perlakuan ini cukup untuk waktu yang agak lama.
5
12/04/2014
Zaman bangsa Yunani antara 800-200 SM pada hakekatnya merupakan zaman emas. Banyak ditemukan orang-orang genius di periode zaman ini, kendatipun suara-suara itu acapkali ditekan oleh yang berkuasa. Tulisan-tulisan mereka, peradaban dan corak pertaniannya telah banyak dikopi oleh bangsa Romawi dan pola pikiran orang-orang Yunani ini telah pula mendominasi pikiran dunia selama lebih dari 2000 tahun. Setelah kehancuran bangsa Romawi hanya sedikit publikasi-publikasi berkaitan dengan perkembangan pertanian, hingga Pietro de Crescenzi (1230 – 1307) mendobrak kesunyian itu dengan menerbitkan buku mengenai masalah pertanian lokal, dengan judul “Opusruralium commodorum”. Oleh banyak orang de Crescenzi dianggap sebagai pendiri agronomi moderen. Di sekitar abad ke XVII Francis Bacon (1561-1624) berpendapat, bahwa makanan utama tumbuhan adalah air. Beliau percaya, bahwa tujuan utama tanah adalah agar tumbuh-tumbuhan berdiri tegak sempurna di atasnya dan melindungi tanah itu dari suhu panas dan dingin, sehingga setiap tanaman mengambil sejumlah zat yang unik dari dalam tanah, digunakan untuk makanannya. Selama periode yang sama, Jan Baptiste van Helmont yang hidup antara tahun 1577-1644M, seorang ahli fisika dan kimia bangsa Belanda, melaporkan hasil percobaannya yang dipercayainya telah membuktikan, bahwa airlah hara yang digunakan tanaman untuk pertumbuhannya. Pada waktu yang bersamaan Glauber (1604-1668), seorang ahli kimia berbangsa Jerman berpendapat, bahwa sendawa atau kalium nitratlah yang bertanggung jawab sebagai penyusun utama vegetasi bukan air.
Menjelang akhir abad ke XVIII perlu dicatat seorang ahli pertanian bangsa Inggris Arthur Young (1741 – 1820).Young membuat percobaan pot untuk menyelidiki bahan mana yang lebih mampu meningkatkan hasil tanaman. Dalam percobaan ini beliau menanam barley (sejenis padi-padian) pada medium pasir yang kedalamannya ditambahkan bahan-bahan seperti arang, minyak kereta api (train oil), kotoran ayam, spiritus dari anggur, nitrat, mesiu senjata (gun powder), empelur, kulit kerang dan berbagai bahan lainnya. Beberapa dari bahan ini dapat menghasilkan pertumbuhan tanam-tanaman, sedang beberapa bahan lainnya tidak dapat tumbuh.Young menuangkan hasil-hasil penelitiannya ke dalam “Annals of Agriculture” sebanyak 46 volume yang berpengaruh bagi kemajuan pertanian Inggris. Menjelang penutupan abad ke XVIII, Francis Home mengemukakan, bahwa bukan satu seperti air tanah, zat berasal dari udara, garam-garam dan minyak. Home merasa, masalah pertanian adalah masalah hara yang esensial untuk pertumbuhan tanam-tanaman. Beliau juga melakukan percobaanpercobaan pot dalam usaha mengukur pengaruh penggunaan zat-zat yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman dan melakukan analisa kimia bahan tanaman. Hasil penelitiannya dianggap sebagai batu loncatan menuju ke pertanian ilmiah.
6
12/04/2014
Penemuan oksigen oleh Priestly di sekitar tahun 1775 merupakan kunci pembuka rahasia dari sejumlah pertanyaan yang menyelubungi “Mystery of plant life”. Jan Ingenhousz (1730 – 1799) menunjukkan, bahwa penjernihan udara terjadi jika adanya cahaya, tetapi dalam ruangan gelap, udara tidak dapat dijernihkan. Bersamaan dengan penemuan ini statemen Jean Senebier (1742-1809) berbangsa Swiss yang berpendapat, bahwa peningkatan berat pohon willow dari percobaan Van Helmont disebabkan oleh pengaruh udara. Sir Humphrey Davy yang menerbitkan buku “The elements of Agricultural Chemistry” tahun 1813 mengemukakan, kendatipun beberapa tetumbuhan dapat menerima karbon dari udara, namun porsi utama dari unsur ini diabsorpsi tumbuhan melalui akar. Demikian percayanya Sir Humphrey Davy akan penemuannya itu, sehingga ia merekomendasikan penggunaan minyak (oil) sebagai pupuk. Oleh karena menurut beliau di dalam minyak itu terkandung banyak unsur carbon. Dari pertengahan abad ke XIX hingga ke awal abad ke XX, dianggap merupakan periode waktu dimana dirasakan kemajuan yang lebih pesat tentang nutrisi tanaman dan pemupukan.
Setelah memasuki abad yang ke XX, di Amerika Serikat banyak didirikan pusat penelitian pertanian dengan melakukan berbagai percobaan. Hasil percobaan umumnya menyimpulkan besarnya keuntungan yang dicapai jika pemupukan tanaman dilakukan. Unsur hara essensial yang sering kekurangan dan diperlukan dalam jumlah relatif banyak adalah N, P dan K, serta unsur lainnya. Penggunaan data uji tanah dalam merekomendasi pemupukan kian lama kian bertambah populer. Kemajuan petani itu amat ditentukan sampai sejauhmana riset yang baik mutunya dikembangkan. Setiap problem yang baru dipecahkan oleh suatu penelitian, adakalanya akan menimbulkan kasus lain untuk dipelajari.
7