POKOK-POKOK TATALAKSANA DALAM PENYEDIAAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK Oleh : Siti Rochani, SPt. MM Sudah kita ketahui bersama bahwa keberhasilan suatu peternakan tidak lepas dari efisiensi kualitas dan kuantitas pakan. Pakan dapat dipandang sebagai bahan baku yang dapat dikonsumsi oleh hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan energi dan atau zat nutrisi dalam ransum makanannya. Bagian besar pakan ketersediaannya tergantung dari tanaman . Keberadaan sumberdaya tanaman pakan dipengaruhi oleh unsur lingkungan baik fisik maupun hayati yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pakan. Sistem penyedian pakan di Indonesia mempunyai karakteristik ketergantungan terhadap sistem pertanian yang ada di suatu wilayah berupa hijauan. Tanaman makanan ternak menghendaki tanah yang gembur dan subur. Tanah yang miskin hara dan padat sebaiknya dipupuk dahulu baik dengan pupuk kandang, ataupun pupuk buatan. Waktu pengelolaan tanah hendaklah dilaksanakan pada akhir musim kemarau sehingga dapat ditanami pada awal musim hujan. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan penanaman hijauan makanan ternak adalah :
1. PEMILIHAN LOKASI Dalam menetapkan lokasi untuk penanaman rumput harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut di bawah ini (kalau seandainya rumput itu ditanam di tanah khusus) IKLIM - Curah Hujan - - Tem peratur - Tinggi tempat
KESUBURAN TANAH Jangan terlalu Kesuburan fisik: miring * Struktur tanah * Kedalaman Kesuburan kimia: * Unsur hara yang Tersedia dalam Tanah
TOPOGARAFI
SUMBER AIR Tersedia sepanjang tahun
2. JARAK SUMBER AIR * Topografi daftar/ lantai jarak maksimum sumber air : 4.5-5 km. * Topografi bergelombang jarak maksimum sumber air : 3 – 4 km. * Topografi berbukit jarak maksimum sumber air : 2 – 2.5 km.
KOMUNI KASI Mudah dicapai
3. PEMILIHAN JENIS TANAMAN Disesuaikan dengan : a. Faktor lingkungan setempat. b. Sistim penyajian (apakah untuk penggembalaan atau potongan )
4. PENGOLAHAN TANAH : Tujuan : a. Membersihkan tanah dari tumbuhan liar. b. Menjamin system perakaran yang sempurna. c. Mempertinggi daya manfaat zat-zat hara. d. Memperbaiki aerasi dan kelembaban tanah. e. Menjamin pertumbuhan awal. f. Memperhatikan kelestarian kesuburan tanah dan persediaan air.
Tahap-tahap pengolahan : a. Pembersihan Tanah ( land clearing) - dengan traktor - dengan penebangan biasa. b. Pembajakan : Memecahkan tanah menjadi bongkah-bongkah. Setelah tanah dibajak biarkan selama 7 – 10 hari agar tanah menjadi masak c. Penggaruan : memecahkan bongkah tanah menjadi lebih kecil/ halus pada waktu ini dapat dilakukan pemupukan awal / dasar dengan menggunakan : -
pupuk kandang.
-
TSP
5. TANAMAN Rumput dapat di tanam dengan menggunakan berbagai tanam tergantung dari jenis rumput yaitu : a. Dengan biji. b. Dengan pols ( sobekan rumpun )
c. Dengan stek ( potongan batang ). Tiap stek minimum terdiri dari 2 buku dengan panjang antara 20 – 25 cm. Jarak tanam : a. Biji : disebar secara merata. b. Pols dan stek tergantung dari kesuburan tanahnya. - Pada tanah subur
: 60 x 90 cm
- Pada tanah kurang subur
: 60 x 60cm
6. PENGGUNAAN PUPUK 1. Pupuk Urea penggunaan sebanyak 150 – 200 kg/ha/ tahun waktu penggunaan ketika umur tanaman 2 minggu dengan cara menaburkannya pada larikan, pemupukan diulangi tiap setelah 2-4 kali pemotongan 2. Pupuk TSP penggunaan sebanyak 20 ton/ha/tahun waktu penggunaan 1 – 2 minggu sebelum rumput ditanam. Pemberian TSP diulangi tiap 6 bulan
.
3. Pupuk kandang penggunaan sebanyak 20 ton/ha/tahun dengan waktu pemberian bersamaan dengan waktu pengolahan tanah dengan hanya dilakukan sekali.. * Catatan : Untuk kacang-kacangan tidak perlu di pupuk dengan pupuk N.
7. WAKTU PEMOTONGAN a. Untuk rumput-rumputan : Pemotongan pertama dilakukan pada umur antara 5060
hari, lalu diulangi tiap 40 hari sekali. Waktu pemotongan disiarkan batang
dengan jarak antara 10-15 cm dari permukaan tanah.
b. Untuk kacang-kacangan : pemotongan pertama dapat dilakukan pada umur tanaman 6-9 bulan dan pemotongan dapat siulangi setiap 4 bulan sekali.
8. PEREMAJAAN Rumput gajah dan rumput benggala diremajakan setelah umur antara 3-4 bulan. Cara : = Rumput Lama 0
= Rumpt Baru
Setelah tanaman baru tumbuh baik, tanaman lama di bongkar .
9. JENIS-JENIS RUMPUT UNGGUL & HIJAUAN MAKANAN TERNAK a. RUMPUT GAJAH : (= NAPIER GRASS = ELEPHANT GRASS = Pennisetum purpureum) Daerah asal
: Afrika daerah tropis.
Fungsi tanaman
: - penutup tanah - rumput potongan
Gambaran umum
: -
tumbuh tegak membentuk rumpun, tinggi dapat mencapai antara 1,8-2,4 m.
-
tumbuh baik didaerah pegunungan, disukai ternak, tahan kering dan berproduksi tinggi.
-
rumput dapat tumbuh pada struktur tanah sedang sampai berat.
-
tahan lindung sedang.
-
kurang tahan terhadap genangan air
-
responsif terhadap pemupukan.
-
produksi dapat mencapai 150 – 200 ton/ha/thn.
Perbanyak tanaman : -
Stek batang ( digunakan 2 – 3 buku ).
-
Sobekan rumpun
b. RUMPUN LAMPUNG : (=SETARIA GENICULATA). Daerah asal
: Afrika tropis.
Fungsi tanaman
: - penutup tanah - rumput potongan.
Gambaran umum
: -
membentuk rumpun, tumbuh tegak tinggi dapat mencapai 1,5 m
-
daun seperti daun padi,pada permukaan sedikit berbulu.
-
pangkal batang berwarna kemerah-merahan dan kadang keputih-putihan.
-
bunga tersusuri dalam tandan coklat keemasan.
-
daun lunak dan disukai ternak.
Persyaratan tumbuh
: -
tinggi tempat 20-3000 m diatas permukaan laut
-
struktur tanah sedang sampai berat.
-
curah hujan tahunan tidak kurang dari 760mm/tahun
-
tanah kering dan reponsif terhadap pemupukan.
-
jarak tanam 60x 60 cm atau 60 x 100 cm.
Perbanyakan tanaman -
: dengan sobekan rumpun (± 40.000 sobekan rumpun/ha)
Produksi
: -
berkisar antara 40-60 ton/ha/tahun
c. GLIRICIDIA MACULATA ( = GAMAL = KALIKIRIA). Daerah asal
: - amerika tengah, brazilia.
Fungsi tanaman
: - tanaman pelindung : - pagar : - makanan ternak : - penahan erosi
Gambaran umum
: - bentuk pohon, semak - daun majemuk bersirip ganjil. - bunga berbentuk malai, lukar dari ketiak daun - bunga berwarna merah jambu, buah polongan - akar cukup dalam
Persyaratan tumbuh
: - banyak tumbuh hamper di setiap tanah pada semua ketinggian.
Perbanyakan tanaman
: - dengan stek.
d. LEUCAENA LEUCOCEPHALA (= PETAI CINA = LAMTORO) Daerah asal
: - amerika tengah dan selatan
Fungsi tanaman
: - tanaman pelindung, pencegah erosi - daunnya sebagai makanan ternak
Persyaratan tumbuh: - tinggi tempat 0 – 1200 m dari permukaan laut - struktur tanah sedang sampai berat . - drainase harus baik,dan dapat di tanam pada tanah kurang subur Jarak tanam Pemotongan
: - 180-240 cm : - pemotongan pertama dapat dilakukan pada waktu tanam berumur 6 – 9 bulan kemudian pemotongan dapat diulangi 4 bulan sekali.
10. PENGAWETAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK a. Tujuan Pengawetan Hijauan Makanan Ternak : (1) Untuk persediaan makanan ternak yang dapat digunakan pada saat makanan ternak sulit didapat ( musim kemarau (paceklik). (2) Memanfaatkan hijauan pada nsaat kwalitasnya paling baik untuk digunakan pada saat diperlukan. (3) Mendaya gunakan limbah pertanian
b. Cara/macam pengawetan : (1) Pengawetan dalam bentuk sebar : silase (2) Pengawetan dalam bentuk kering : hay . 1. Silase :
Silo : adalah tempat membuat silase, bentuk silo yang paling sedrhana adalah seperti sumur.
Hijauan yang dapat dijadikan silase : adalah semua hijauan baik halus maupun kasar :
Bahan pengawet : - menir
:
31 kg/ton hijauan segar
- dedak halus
: 48kg/ton hijauan segar
- tetes
: 28 kg/ton hijauan segar
- onggok
:
28kg/ton hijauan segar
cara pembuatan silase o Hijauan yang akan dijadikan silase dipotong-potong sepanjang sepuluh – 15 cm. o Masukan hijauan selapis demi selapis sambil ditambahkan bahan pengawet dan ditekan-tekan/diinjak sampai padat o Setelah hiajaun dipadatkan, lubang ditutup plastic dan selanjutnya ditimbun tanah sambil dipadatkan lagi o Untuk melindungi silase dan air hujan diatas silo dapat dibuat bangunan peneduh yang sederhana.
2. Hay
Hay : Adalah hijauan makanan ternak yang sengaja dipotong dan dikeringkan sampai mempunyai kadar air 15 – 20 %.
bahan dan peralatan untuk membuat Hay : Rak/pelataran pengering untuk menjemur hijauan yang akan di buat
-
hay. hijauan yang akan dijadikan hay harus berbentuk halus sehingga
-
mudah dikeringkan gudang penyimpanan, sebaiknya hay yang disimpan kadar airnya
-
jangan lebih dari 20%
cara pengeringan dengan panas matahari o
hijauan diserakan di atas pelataran / rak-rak pengering
o
hijauan harus dibolak balik setiap 1 -2 jam .waktu pengeringan dilakukan beberapa hari sehingga tercapai kadar air 15 – 20 %
dengan panas buatan o hijauan makanan ternak dikeringkan pada alat pengering yang mempunyai temperatur tinggi
dengan panas fermentasi o Hijauan yang telah dipotong dari lapangan ditumpuk dalam gudang sehingga akan timbul fermentasi dalam tumpukan tersebut o Panas yang timbul akibat fermentasi akan menguapkan air dari hijauan
c. Penilaian kwalitas : (1) Silase : - bau : asam dan harum
warna : hijau kekuningan
rasa
tekstur bentuk : jelas(daun, batangnya tampak jelas)
kebersihan : tak berjamur, tak berlendir dan tak ada kotoran lain
(2)
: asam
Hay :
warna : hijau kekuningan dan cerah
bau : tidak tengik
Tekstur/keadaan fisik : tidak terlalu kering sehingga kalau dipatahkan tidak patah
kebersihan : tidak berjamur, tidak bertahan, berpasir atau batu-batuan lain
Rekomendasi tersebut dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan kebutuhan pakan sepanjang tahun sebagai cadangan nutisi ternak ruminansia.