MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
WAWASAN SISTEM EKONOMI ISLAM Oleh : Abu Kholish Abstrak : Diskursus tentang ekonomi Islam ( Syariah ) sebenarnya bukan merupakan wacana baru dalam dunia ilmiah modern saat ini. Ia merupakan suatu realitas yang terus menghadirkan kesempurnaan ditengah beragamnya sistem sosial dan konvensional yang berbasis pada faham materialisme sekuler. Kehadirannya bukan saja menjadi jawaban dari ketidak adilan sistem sosial ekonomi kontemporer, melainkan juga sebagai kristalisasi usaha intelektual yang telah berlangsung sangat panjang dalam sejarah umat Islam. Oleh karena itu, membahasnya baik saat ini maupun dimasa mendatang akan selalu menjadi salah satu kajian di berbagai ranah dimensi sosial masyarakat. Mulai dari akademisi, praktisi hukum ekonomi Islam ( syariah ), pebisnis ekonomi syariah hingga pada level pengambil kebijakan negara dengan berdirinya lembaga–lembaga perbankan syariah dan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya. Kata Kunci : Wawasan, Sistem dan Ekonomi Islam. Pendahuluan Fenomena perkembangan sistem ekonomi dan keuangan Islam dewasa ini, memperlihatkan eksistensinya baik dalam dunia akademik maupun dalam dunia usaha dan bisnis. Di Tanah air, sistem ekonomi Islam sudah dikembangkan secara serius oleh para Ulama serta cendekiawan Muslim dan mendapat support dari mantan Presiden RI H. M Soeharto kala itu, saat ini perkembangan sistem ekonomi Islam semakin kokoh dengan disahkannya beberapa Undang-Undang yang berkaitan dengan hal tersebut. Seiring dengan perkembangan yang positif itu, maka patut bagi kita sebagai seorang muslim untuk mengetahui lebih jauh tentang sistem ekonomi Islam ( syariah ) itu, apakah sistem ekonomi Islam itu menjadi suatu pilihan atau hanya sebuah sistem alternatif dalam kegiatan ekonomi dewasa ini. Agar mudah memposisikan sistem tersebut dalam posisi yang tepat dan proporsional, maka ada dua sudut pandang yang digunakan dalam memahaminya yaitu pertama pemahaman secara ekslusif dan kedua pemahaman secara inklusif. Pemahaman secara ekslusif artinya menempatkan sistem ekonomi Islam dalam posisi internal dan integratif dari ajaran Islam sebagai sebuah kesatuan yang sistematis,
Alumni Pondok Pesantren Mambaus Sholihin (PPMS) 94, Dosen Tetap Pada Sekolah Tinggi Agama Islam Brebes ( STAIB ) Jawa Tengah.
259
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
menyeluruh (kaffah) dan mandiri sesuai dengan ayat Al Qur an yang berbunyi Uzdkhulu fis silmi kaffah, artinya masuklah Islam secara menyeluruh. Secara internal semua orang muslim harus menempatkan syariah diatas segala-galanya yang harus pula terimplementasi dalam segala dimensi kehidupannya, tak terkecuali di bidang ekonomi. Dalam kontek ini maka sistem ekonomi Islam merupakan pilihan yang tidak mungkin bisa ditawar lagi. Karena dengan tidak menempatkan Islam dalam setiap dimensi kehidupannya, maka akan berakibat fatal karena telah melakukan sebuah pengingkaran terhadap ajaran Islam yang berarti mengeliminasi dirinya sendiri sebagai seorang muslim sejati. Pemahaman secara inklusif artinya menempatkan sistem ekonomi Islam bukan pada posisi yang mandiri terlepas dari sistem-sistem yang berkembang di sekitarnya, melainkan harus dipandang sebagai bagian dari sistem kehidupan secara keseluruhan. Dari sudut pandang ini, berarti ekonomi Islam merupakan salah satu sistem diantara sistem-sistem lainnya seperti feodalisme, kapitalisme, sosialisme dll. Semua sistem ini telah berkembang dan telah mengkristal dalam kehidupan manusia di dunia, karena merupakan realitas kehidupan yang tidak mungkin diabaikan. Jadi, sistem ekonomi Islam dipandang sebagai sesuatu yang turut memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem ekonomi Islam itu sendiri. Secara insklusivistik sistem ekonomi Islam haruslah diposisikan sebagai alternatif diantara sistem-sistem ekonomi konvensional yang ada dan berkembang saat ini. Artinya sistem ekonomi Islam dapat dipilih ataupun tidak dipilih sebagaimana sistem-sistem yang lainnya. Hal ini sangat bergantung pada selera, keyakinan, sistem dan keunggulan kompetitif yang melekat didalamnya atau dengan pertimbangan-pertimbangan lainnya. Di negara yang telah menempatkan Islam sebagai ideologinya, tidak terlalu sulit untuk memposisikan sistem ekonomi Islam sebagai pilihan dalam kegiatan ekonominya, karena sistem itu merupakan bagian integral dari ajaran Islam yakni salah satu bidang muamalah (Iqtishadiyah). Bagi negara-negara Islam yang telah mempraktikkan sistem ekonomi berbasis konvensional, secara bertahap tidak akan sulit untuk menggantinya dengan sistem ekonomi Islam. Negara seperti ini lebih tepat menempatkan sistem ekonomi konvensional sebagai alternatif disamping sistem ekonomi Islam.
260
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
Di Indonesia yang tidak menempatkan Islam sebagai falsafah ideologi negara, meskipun tidak menenempatkan agama sebagai landasan ideologi, tetapi negara mengakui sejumlah agama didalamnya. Dari perspektif ini memang agak susah menempatkan sistem ekonomi Islam ( syariah ) sebagai pilihan karena sistem ini terbangun dari ajaran Islam secara integral. Sementara Islam sendiri bukan sebagai landasan ideologi negara, melainkan pancasila. Tetapi pandangan para ahli dan praktisi ekonomi Islam cenderung menempatkan sistem ini sebagai pilihan, dengan alasan bahwa langkah tersebut merupakan siasat dalam pengembangannya. Pandangan seperti itu, tidak dapat disalahkan
jika dipandang dari sudut
ekslusivitas yang menghendaki orang-orang Islam sejati seharusnya menerapkan Islam secara Kaffah, namun demikian, jika dipandang dari perspektif kenegaraan maka sistem ekonomi Islam bukanlah pilihan bagi warga negara melainkan sebagai alternatif. Hal tersebut tergantung pada komitmen, selera, keyakinan masing-masing dan hal ini sangat ditentukan oleh hal-hal intrinsik yang melekat dalam sistem ini, seperti keunggulan kompetitif, manusiawi, mendatangkan maslahat bagi semua pihak serta yang lainnya, sehingga memiliki daya pikat tersendiri di bandingkan dengan sistem konvensional. Perbandingan Sistem Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi Lainnya Secara historis, ada tiga pilar yang dilakukan oleh Nabi Muhammad pada awal tahun hijrah di kota Yasrib( Sekarang Madinah Al munawwarah ) Pertama adalah Iqomatul Masjid yaitu mendirikan masjid sebagai sebuah simbol keagamaan. Kedua adalah I’lanut Daulatil Islamiyah yaitu memproklamirkan sebuah negara Islam. ketiga adalah Muakhah Islamiyah yaitu membangun suatu masyarakat Islam yang sosial ekonominya didasarkan pada kesetiaan dan persaudaraan Islam. Jika usaha yang pertama dianggap bercorak keagamaan, dan usaha yang kedua bercorak politik, maka usaha yang ketiga adalah menuju kepada sosial ekonomi. Islam Sistem ekonomi Islam sangat berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Dalam beberapa hal, sistem ini dianggap bertentangan antara keduanya dan berada diantara kedua sistem tersebut. Sistem ekonomi Islam mempunyai kelebihan-kelebihan yang ada pada sistem ekonomi kapitalis dan sistem
261
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
ekonomi sosialis, tetapi bebas dari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada kedua sistem tersebut. Sistem ekonomi Islam dapat memenuhi semua persyaratan yang dituntut agar sesuatu itu dikatakan sah sebagai sebuah system. Misalnya kalau dalam kapitalisme dan sosialisme ada paradigma, dasar pondasi mikro (basis of mikro foundations) dan landasan filosofis (philosophic foundations), maka system ekonomi Islam memenuhi unsur tersebut. Lihat gambar di bawah ini1 : ECONOMICS
ECONOMICS SYSTEM SOCIALISM
ISLAMIC ECONOMIC SYSTEM
CAPITALISM
PARADIGM MARXIAN
PARADIGM SYARIAH
BASIS OF THE MICRO FOUNDATION: NO PRIVATE OWNERSHIP OF THE MEANS OF PRODUCTION PHILOSOPHIC FOUNDATION DIALECTICAL MATERIALISM
BASIC OF THE MICRO FOUNDATION “MUSLIM MAN” ( AHSANI TAQWIM )
PARADIGM MARKET ECONOMIC BASIC OF MICRO FOUNDATION “ECONOMIC MAN”
PHILOSIPHIC FOUNDATION: INDIVIDUALISM IN THE ROLE OF THE GOD ON EARTH WITH AN OBJECTIVE TO ACHIEVE ‘FALAH’ IN THIS WORLD AND IN THE HEREAFTER ACCOUNTABLE FOR PERFORMANCE
PHILOSOPHIC FOUNDATION UTILITARIAN INDIVIDUALISM BASED ON THE LAISSEZFAIRE PHILOSOPHY
Gambar : Perbandingan System Ekonomi Sosialis, Islam dan Kapitalis Dari gambar tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa, pertama system ekonomi Islam, dipandang dari sudut keilmuan adalah sejajar keberadaannya dengan system kapitalisme dan sosialisme. Kedua system ekonomi Islam tidak sama, baik 1
Lihat Muhammad Arif, Toward the shariah paradigm of Islamic economics: The Beginning of scientific revolution, The American Journal of Islamic social science, vol 2 No 1, 1985, p. 98. Dalam bukunya Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah, Jakarta, Salemba empat, 2002, h 74
262
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
dengan system kapitalisme atau sosialisme. Ketiga system ekonomi Islam tidak bisa dikatakan sederhana, meskipun posisinya berada ditengah atau diantara kedua sistem yang ada. Gambar tersebut secara jelas menunjukan adanya perbedaan yang sangat mendasar dalam hal paradigma, dasar pondasi mikro, maupun landasan filosofisnya. Perbedaan-perbedaan tersebut akan berakibat pada tataran lebih rendah. Contoh yang paling mudah adalah bagi faham kapitalisme, seseorang akan bebas untuk menjalankan bisnis apa saja sejauh hal tersebut memberikan keuntungan. Akan tetapi, system ekonomi Islam tidak lah demikian, ada ketentuan yang mengatur, misalnya tidak diperbolehkan berbisnis dengan suatu komoditi atau jasa tertentu yang melanggar aturan syariah seperti jual beli babi, minuman keras atau sejenisnya, perjudian, riba dan lain sebagainya.2 Menurut Dumairy, bahwa system ekonomi Islam merupakan sub-sistem dari supra system ajaran Islam. Sebagai sebuah sub-sistem, system ekonomi Islam tegak dan ditegakkan dengan bertumpu pada pilar-pilar atau landasan yang kokoh. Pilarpilar atau landasan itu adalah : Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Nilai Filosofis, Nilai Normatif, dan Nilai Praktis.3 Bangunan ekonomi Islam (syariah) yang didalamnya diantaranya mencakup ilmu manajemen dan akuntansi akan menjadi sebuah system ekonomi yang kokoh apabila dari seluruh aspek bangun system tersebut dapat dikenali berdasarkan sistemNya atau melalui pendekatan system. Aspek-aspek tersebut meliputi : ilmu, teori, model, kebijakan serta praktek ekonomi. Dengan demikian secara parsial menurut Dumairy dapat dirumuskan sebagai berikut : ”Ilmu ekonomi yang Islami adalah ilmu ekonomi yang bernafaskan Islam, diciptakan dengan sendi dan landasan ajaran Islam; teori dan model ekonomi yang Islami ialah teori dan model ekonomi yang bernafaskan Islam, disusun dan dibentuk dengan bersendikan dan berlandaskan ajaran Islam; kebijakan ekonomi yang Islami ialah kebijakan ekonomi yang bernafaskan Islam, dirancang dan dilaksanakan dengan bersendikan dan berlandaskan ajaran Islam, yaitu suatu kehidupan yang perekonomiannya dijalankan berdasarkan ilmu, teori, serta kebijakan yang 4 bernafaskan Islami”. Para pakar ekonomi Islam pada dasarnya sepakat dengan prinsip-prinsip umum yang mendasari ekonomi Islam. Prinsip-prinsip ini membentuk keseluruhan 2
Lihat Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah, Jakarta, Salemba empat, 2002, h 75 Ibid 4 ibid 3
263
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
kerangka ekonomi Islami, yang jika diibaratkan sebagai sebuah bangunan dapat divisualisasikan sebagai berikut : Akhlak
Prilaku Islami
dalam bisnis dan ekonomi
Multiple Ownership
Freedom Act
To
Social Justice
Prinsip-prinsip system
ekonomi
Islam
Tauhid
Adl
Nubuwah
Khilafah
Ma’ad
Teori
ekonomi
Islam Gambar : Rancang Bangun Ekonomi Islami. Bangunan ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai yang universal yaitu Tauhid (keimanan), Adl (keadilan), Nubuwwah (kenabian), Khilafah (pemerintahan) dan Ma’ad (hasil). Kelima nilai dasar ini, menjadi inspirasi dalam menyusun preposisi dan teori-teori ekonomi Islam. Akan tetapi, jika teori yang baik tidak diaplikasikan menjadi system, maka ekonomi Islam akan menjadi sebuah kajian ilmu saja tanpa memberikan dampak pada kehidupan ekonomi. Oleh karena itu dari lima prinsip universal tersebut dibangunlah tiga prinsip derivative yang menjadi ciri dan model system ekonomi Islam. Ketiga prinsip derivative tersebut adalah multitype ownership, freedom to act, dan social justice. Kemudian diatas nilai dan prinsip yang telah diuraikan tersebut, dibangunlah konsep yang memayungi kesemuannya yakni konsep akhlak. Akhlak menempati posisi puncak, karena inilah yang menjadi tujuan Islam dan dakwah para Nabi. Yaitu untuk menyempurnakan akhlak manusia. 5 Dan akhlak inilah yang menjadi panduan para pelaku ekonomi dan bisnis dalam melakukan aktivitasnya.6
5
Innama buitstu liutammima makarimal akhlak. ( Al Hadist ) Lihat Adiwarman A Karim, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta, IIIT Indonesia, 2002, h. 17.
6
264
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
Afzalur Rahman,7 membagi prinsip dasar ekonomi Islam sebagai berikut : 1. Kebebasan Individu8
7
Lihat Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, terj. Suroyo, Nastangin, Yogyakarta, Dana Bakti Wakaf, 1995, h 8-11 dan 89-120. 8 Setiap individu mempunyai hak kebebasan untuk berpendapat dan membuat suatu keputusan serta mempunyai tugas untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Hal ini dijelaskan dalam Al Quran surah Ali Imran : 104, 110, 114. 104 : العمران.ولتكن منكم امة يدعون الى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر واولئك هم المفلحون Artinya : “Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orangorang yang beruntung”. ( Ali Imron : 104) كنتم خير امة اخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون باهلل ولو أمن اهل الكتاب لكان خيرا لهم منهم 11 0 : العمران.المؤمنون واكثرهم الفسقون Artinya : “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (Ali Imron : 110) 114 : العمران.يؤمنون باهلل واليوم األخر ويآمرون بالمعروف وينهون عن المنكر ويسارعون في الخيرت واولئك من الصلحين Artinya : “Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang saleh”. (Ali Imron : 114) Menyeru kebajikan dan mencegah kemungkaran adalah prinsip dasar Islam, untuk itu Islam sangat memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan tugas tersebut. Islam telah mengatur dan mengembangkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat untuk bekerja sama dan tidak menghendaki adanya perselisihan antara satu dengan yang lainnya. Kebebasan dalam pandangan Islam adalah sebagai pondasi dari nilai-nilai kemanusiaan dan kemuliaan manusia, kebebasanlah yang membedakan manusia dari makhluk lainnya, dan hanya melalui penggunaan kebebasan yang benar manusia akan terdorong untuk melakukan perbuatan yang terpuji. Seorang individu akan menikmati sepenuhnya kebebasan berfikir, bertindak dan melakukan tindakan-tindakan yang terpuji, dia mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk memulai, mengelola, mengorganisasikan, mengurus serta menciptakan perniagaan menurut kehendaknya. Dia juga mempunyai peluang yang sama untuk memilih bidang pekerjaan atau profesi yang dianggap layak serta bebas mencari dan menggunakan berbagai cara dalam usaha mendapatkan kekayaan, asalkan tidak menggunakan cara-cara yang haram. Kebebasan individu dalam bidang ekonomi bukanlah mutlak, melainkan di batasi oleh dua hal yaitu pertama individu bebas bergerak dibidang ekonomi dengan syarat tidak melanggar dan memperkosa hak-hak orang lain atau membahayakan kepentingan umum (masyarakat). Kedua harus menggunakan cara-cara yang halal dalam mencari penghidupan. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran surat Al Baqarah : 168 dan surat An Nisa’ : 29. 168 : البقرة.يايها الناس كلوا مما في األرض حلال طيبا وال تتبعوا خطوت الشيطن انه لكم عدو مبين Artinya : “Wahai manusia ! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Sungguh, syetan itu musuh yang nyata bagimu”. (Al Baqarah : 168) .يايها الذين امنوا ال تأكلوا اموالكم بينكم بالباطل اال ان تكون تجارة عن تراض منكم وال تقتلوا انفسكم ان اهلل كان بكم رحيما 29 : النساء Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman ! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil (tidakbenar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka
265
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
2. Hak terhadap harta9 3. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar10
sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu”. (An Nisa : 29). 9
Islam melegitimasi hak individu untuk memiliki harta benda yang diperoleh menurut cara-cara yang halal. Walaupun demikian ia memberikan batasan tertentu untuk menggunakan hak tersebut sekehendaknya, agar tidak merugikan kepentingan masyarakat umum. Al Quran surat Al Baqarah : 254, surat Az Dzariat : 19, surat Al Isra’ : 26, menjelaskan : : البقرة.يايها الذين امنوا انفقوا مما رزقنكم من قبل ان يأتي يوم ال بيع فيه وال خلة وال شفاعة والكفرون هم الضلمون 254 Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang dzalim”. (Al Baqarah : 254). 19 : الذاريات.وفي اموالهم حق للسائل والمحروم Artinya : “Dan pada harta benda mereka ada hak orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak meminta”. (AzDzariyat : 19). 26 : االسراء.وات ذا القربى حقه والمسكين وابن السبيل وال تبذر تبذيرا Artinya : “Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orangorang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (Al Isra : 26). Ayat-ayat Al Quran tersebut dengan jelas membenarkan hak individu untuk memiliki dan membelanjakan harta bendanya, dan mendorong pemilik harta untuk menyerahkan kelebihan hartanya kepada masyarakat setelah memenuhi kepuasan untuk diri sendiri dan keluarga. Islam juga menganggap pemilik harta sebagai pemegang amanah yang memiliki tanggung jawab yang besar atas penggunaan harta tersebut. Dalam surat Al Hadid : 7, An Nahl : 71 di jelaskan ; 7 : الحديد.امنوا باهلل ورسوله وانفقوا مما جعلكم مستخلفين فيه فالذين امنوا منكم وانقوا لهم اجر كبير Artinya : “Berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka orang-orang yang beriman diantara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala yang besar”. (Al Hadid : 7) .واهلل فضل بعضكم على بعض فى الرزق فما الذين فضلوا برادي رزقهم على ما ملكت ايمانهم فهم فيه سواء افبنعمة اهلل يجحدون 71 :النحل Artinya : “Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezekinya kepada para hamba sahaya yang mereka miliki, sehingga mereka sama-sama (merasakan) rezeki itu. Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?”.(An Nahl : 71). Ayat-ayat tersebut dengan tegas menunjukan bahwa semua kekayaan dan harta benda adalah kepunyaan Allah, manusia memilikinya hanya sementara, semata-mata sebagai suatu amanah atau pemberian dari Allah SWT. Manusia menggunakan harta berdasarkan kedudukannya sebagai pemegang amanah dan bukan sebagai pemilik yang kekal. 10
Islam mengakui adanya ketidaksamaan ekonomi antara satu dengan yang lain, tetapi tidak membiarkannya menjadi jurang pemisah, ia mencoba menjadikan perbedaan tersebut dalam batasbatas yang wajar, adil dan tidak berlebihan. Al Quran surat An Nur : 33 menjelaskan ; وليستعفف الذين ال يجدون نكاحا حتى يغنيهم اهلل من فضله والذين يبتغون الكتب مما ملكت ايمانكم فكاتبوهم ان علمتم فيهم خيرا واتوهم من مال اهلل الذي اتكم وال تكرهوا فتيتكم على البغاء ان اردن تحصنا لتبتغوا عرض الحيوة الدنيا ومن يكرههن فان اهلل من 33 : النور.بعد اكراههن غفور رحيم Artinya : “Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (dirinya), sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada
266
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
4. Kesamaan sosial11 5. Jaminan sosial12 6. Distribusi kekayaan secara meluas13 7. Larangan menumpuk-numpuk kekayaan14 8. Larangan terhadap organisasi anti sosial15 mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakanNya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barang siapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa”. (An Nur : 33). 11
Islam tidak mengharuskan kesamaan dalam hal ekonomi, tetapi mendukung dan menggalakkan kesamaan sosial, sehingga sampai pada tahap bahwa kekayaan negara yang dimiliki tidak hanya dinikmati oleh sekelompok masyarakat tertentu saja. Dalam Al Quran surat Al Hasyr : 7 berbunyi ; ما افاء اهلل على رسوله من اهل القرى فلله وللرسول ولذى القربى واليتمى والمسكين وابن السبيل كي ال يكون دولة بين االغنياء 7 : الحشر.منكم وما اتكم الرسول فخذوه وما نهىكم عنه فانتهوا وتقوا اهلل ان اهلل شديد العقاب Artinya :”Harta rampasan Fa’I yang diberikan Allah kepada RasulNya (yang berasal) dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orangorang miskin, dan untuk orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh Allah sangat keras hukumanNya”. (Al Hasyr : 7) 12
Setiap individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah negara Islam, dan setiap warga negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan pokoknya masing-masing. Tugas dan tanggung jawab sebuah negara Islam adalah menjamin setiap warga negara dalam memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip dan hak untuk hidup. Disamping memberikan jaminan sosial, negara juga bertanggung jawab terhadap jaminan umum, oleh karena itu dana dikumpulkan dari masyarakat yang berupa zakat atau bentuk sadaqah lainnya yang akan dikumpulkan ke perbendaharaan negara. 13 Sejumlah nilai dan institusi Islam dianggap dapat membantu menciptakan persaudaraan Islam yang ideal, persamaan sosial dan distribusi yang merata. Dari sekian hal penting dalam konteks ini adalah sistem zakat dan warisan. 14 Islam tidak memperbolehkan penumpukan harta ditangan segelintir orang ; suatu keadaan dimana harta secara berlebihan berada ditangan satu pihak dan merampas seluruh pihak lain. Islam memberikan kekuasaan penuh kepada negara untuk mengambil langkah-langkah penting mengumpulkan kelebihan harta dikalangan orang kaya dan dimanfaatkan untuk kaum miskin. Al Quran surat Al Hadid ayat 7 menjelaskan : 7 : الحديد.امنوا باهلل ورسوله وانفقوا مما جعلكم مستخلفين فيه فالذين امنوا منكم وانقوا لهم اجر كبير Artinya : “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka orangorang yang beriman diantara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala yang besar”. (Al Hadid : 7) Ayat ini mengandung prinsip yang sangat penting yaitu harus selalu membantu golongan miskin dari baitul maal atau kelebihan harta dari golongan kaya, sehingga jurang antara kaya dan miskin tidak begitu lebar dan tidak merusak keseimbangan di dalam masyarakat. 15 Sistem ekonomi Islam melarang semua praktek yang merusak dan anti sosial yang terdapat dalam masyarakat, misalnya berjudi, minum arak, riba, menumpuk-numpuk harta, pasar gelap dan lain-lain.
267
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
9. Kesejahteraan individu dan masyarakat.16 Kapitalisme Faham kapitalisme berasal dari Inggris abad ke 18, kemudian menyebar ke Eropa barat dan Amerika utara. Saat terjadi hegemoni kekuasan dan pengekangan oleh ajaran gereja, maka berakibat pada terjadinya perlawanan terhadap ajaran gereja tersebut, kemudian tumbuh aliran pemikiran liberalisme di negara-negara eropa barat. Aliran ini merambah ke segala bidang termasuk bidang ekonomi. Dasar filosofis pemikiran ekonomi kapitalis ini bersumber dari tulisan Adam Smith dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations yang ditulis pada tahun 1976. Isi buku tersebut sarat dengan pemikiran-pemikiran tingkah laku ekonomi masyarakat, dari dasar filosofi tersebut kemudian menjadi sistem ekonomi dan pada akhirnya mengakar menjadi ideologi yang mencerminkan suatu gaya hidup ( way of life ).17 Konsep kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai oleh berkuasannya “kapital”. Kapitalisme juga mengandung unsur pokok yang merupakan semangat atau pandangan ekonomi-jumlah dari keseluruhan tujuan, motif dan prinsip yang didominasi oleh tiga gagasan yaitu perolehan, persaingan dan rasionalitas. Prof. Abdul Manan,18 menjelaskan ada beberapa ciri khas kapitalisme yang sangat menonjol adalah : 1. Tidak adanya perencanaan19 2. Kekuasaan konsumen20 16
Islam mengakui kesejahteraan individu dan kesejahteraan sosial masyarakat yang saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya, bukannya saling bersaing dan bertentangan antar mereka. Maka sistem ekonomi Islam mencoba meredakan konflik ini sehingga terwujud kemanfaatan bersama. 17 Ahmad Nurcholis, Upaya Islamisasi Ilmu Ekonomi Sebagai Solusi Menuju Masyarakat Yang Berkeadilan, Episteme, vol 6, no 1, juni 2011. 18 Lihat M. Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, terj. Nastangin, Yogyakarta, Dana Bakti Wakaf, 1997, h 311-315. 19 Tidak adanya suatu rencana ekonomi sentral merupakan salah satu dari ciri kapitalisme yang menonjol. Para ahli ekonomi negeri kapitalis, terutama yang bersandar pada tindakan individual yang bebas (tapi saling ter gantung) dari jutaan ekonomi pribadi. Tindakan seperti ini tidak terkoordinasi oleh suatu rencana pusat. Harga pasar dijadikan dasar keputusan dan perhitungan unit produksi, semua itu pada umumnya tidak ditentukan oleh pemerintah, melainkan hasil dari kekuatan pasar dengan persaingan yang bebas. 20 Tidak adanya suatu rencana ekonomi sentral, karena kekuasaan para konsumen itulah yang menguasai, tetapi adanya kekuasaan terpusat itu justru akan membahayakan konsumen itu sendiri,
268
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
3. Kebebasan memilih pekerjaan21 4. Kebebasan berusaha22 5. Kebebasan untuk menabung dan berinvestasi23 6. Persaingan dan monopoli24
karena mereka yang mempunyai kewajiban dan kekuasaan untuk berencana dapat selalu tergoda untuk menggantikan keputusan mereka (yang dianggap superior) dengan keinginan para konsumen lainnya. Kaum sosialis berkata bahwa kekuasan konsumen hanya sedikit artinya dalam kapitalisme, karena distribusi pendapatan yang tidaksama. Jadi bila seorang kapitalis berbicara tentang suara dolar yang membina produksi, maka sisosialis akan menjawab bahwa dengan mempertimbangkan jumlah maka akan lebih besar yang dapat diberikan golongan kaya, maka kapitalisme tidaklah dapat dianggap memberikan kebebasan sepenuhnya pada para konsumen, dan sesungguhnya kapitalisme mengandung arti kedaulatan bagi para produsen. 21 Kebebasan memilih pekerjaan selalu dianggap sebagai salah satu ciri dari pada kapitalisme. Ini mengandung arti bahwa untuk menarik suplai dari suatu jenis khusus tenaga kerja yang mencukupi suatu industry, maka pemberian upah harus cukup tinggi agar mempunyai daya tarik. Sementara perbedaan upah dan distribusi pendapatan cenderung berlangsung terus. Karl Marx mengemukakan bahwa pekerja dalam system kapitalis adalah ‘bebas dalam arti ganda’ pertama sebagai manusia bebas dalam memberikan tenaga kerjanya sebagai komoditasnya sendiri, kedua ia tidak mempunyai komoditas lain untuk dijual dan ia pun tidak mempunyai segala sesuatu yang diperlukan untuk merealisasikan tenaga kerjanya. Marx juga mengemukakan bahwa sekali seorang pekerja menjual tenaga kerjanya, dia tidak akan bebas selama ia bekerja kecuali bila ia berada dibawah perintah majikan kapitalisnya. 22 Kebebasan dalam berusaha merupakan ciri lain dari kapitalisme. Lembaga hak milik pribadi dianggap sebagai bagian dari system kapitalisme, karena kebebasan ditafsirkan sebagai kemerdekaan untuk memperoleh hak milik dengan produksi, pekerjaan, atau pertukaran dan melepaskannya dengan sekehendak hati-selama hal itu tidak direbut oleh pihak lain. 23 Dalam kapitalisme, hak untuk menabung didukung dan ditingkatkan oleh hak untuk mewariskan kekayaan. Karena itu kebebasan untuk menabung, mewarisi dan untuk menumpuk kekayaan lebih merupakan ciri khas kapitalisme dari pada pilihan bebas akan konsumsi dan kegiatan. Kebebasan untuk menginvestasi tercakup dalam sifat tidak terencananya ekonomi kapitalis. Dalam suatu ekonomi kapitalis, para pengusaha yang hendak mengambil keuntungan dari kesempatan investasi berusaha untuk dapat menggunakan dulu dana yang telah dihimpun para penabung perorangan, dan menawarkan untuk membayar bunga dari hasil investasi mereka. Dengan cara ini terbentuklah suku bunga pasar, disamping arti pentingnya bagi penabung maupun bagi peminjam perorangan menurut kaum kapitalis, suku bunga pasar dapat memenuhi kebutuhan sosocial akan suatu rintangan guna melindungi sumber daya untuk memenuhi konsumsi dewasa ini agar jangan sampai habis di masa depan. 24 Struktur ekonomi kapitalis adalah struktur bersaing. Hal tersebut merupakan suatu keharusan, karena jumlah persaingan yang cukup sangat diperlukan bila seluruh proses produksi dan distribusi diatur oleh kekuatan pasar. Selanjutnya kapitalis menyatakan bahwa persaingan dapat menyebabkan suatu proses seleksi alami dan dengannya setiap individu dapat mencapai tingkat dalam posisi yang paling mampu untuk didudukinya. Mereka yang mampu memimpin dan berorganisasi eksekutif akan menjadi pengusaha yang berhasil, mereka akan berada pada posisi yang terbaik untuk melaksanakan kualitas yang dimilikinya. Pengusaha yang tidak efisien akan tersingkir oleh proses kegagalan sederhana. Mereka yang paling cocok untuk bekerja di bawah pimpinan seseorang tentu saja akan menjadi seorang penerima upah. Para majikan akan bersaing untuk memperoleh pekerja yang paling efisien, sehingga setiap tenaga kerja akan mendapat tempat dalam industry dengan memberikan jasa yang terbesar nilainya. Upah relative yang dibayarkan dalam berbagai macam pekerjaan akanmenyebabkan tiap pekerja melakukan jenis pekerjaan tertinggi yang mampu dijalankannya. Celakannya, argument ini ternyata bertentangan dengan
269
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
Sosialisme Istilah sosialisme selain digunakan untuk menunjukan sistem ekonomi, juga digunakan untuk menunjukan sebuah aliran filsafat, ideologi, cita-cita, ajaran atau gerakan. Sosialisme sebagai gerakan ekonomi muncul sebagai perlawanan atas ketidak adilan yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme. Sosialisme juga diartikan sebagai bentuk perekonomian dimana pemerintah bertindak sebagai pihak yang dipercayai seluruh warga masyarakat, dan menasionalisasikan industri-industri besar dan strategis seperti pertambangan, jalan-jalan, jembatan, kereta api serta cabang-cabang produk lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dalam bentuk yang paling lengkap sosialisme melibatkan pemilikan semua alat-alat produksi, termasuk didalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara, dan menghilangkan kepemilikan swasta.25 Faham sosialisme itu dapat di bagi pada tiga priode : Pertama ; Utopie socialisme ialah cita-cita sosialisme yang masih merupakan angan-angan, baru semata-mata sebuah khayalan yang sukar untuk di aplikasikan. Priode ini dimulai dari Sir Thomas More (1480-1539) yang terkenal dengan konsep “Utopia-nya”, dan Campanella (1620) yang terkenal dengan bukunya “Civitas Solis” (Negara Matahari). Segala keterangan yang diberikan oleh keduanya masih bersifat angan-angan, khayal dan fantasi semata. Baru kemudian ditangan tiga orang pengarang terkenal, fantasi, angan-angan itu mulai agak tegas difahamkan. Mereka adalah : a. Saint Simon (1760-1825) yang telah mengambarkan cita-cita sosialisme itu dalam bukunya “Du Systeme industriel : Le Nouveau Christianisme”. b. Fourier (1772-1837) yang terkenal dengan bukunya “Theorie des quatre mouvements”. c. Robert Owen (1771-1858) yang telah menulis buku berjudul “A new view of society”.
kenyataan sejarah. Persaingan, bila tidak dibatasi oleh undang-undang pengaturan, tidak akan melindungi konsumen dari penipuan dan pemerasan, dan tidak pula investor dari penyelewengan. Hal itu juga tidak akanmelindungi pengusaha berhati mulia dari saingannya yang tidak jujur dan tidak bermoral. Hal ini hanya dapat dicapai dengan pengawasan kolektif. 25 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1997, h 53
270
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
Dari ketiga pemimpin sosialis inilah mereka mempertegas gambaran dari citacita dan faham sosialisme, dan sedikit demi sedikit mempengaruhi jalan pikiran manusia pada masa itu26. Kedua ; Wetenschappelijke socialisme adalah cita-cita sosialisme yang sudah disusun menurut ilmu pengetahuan, hasil dari penyelidikan akal yang sehat, walaupun masih sukar untuk diwujudkan. Munculnya zaman yang kedua ini dimotori oleh gerakan kaum buruh inggris yang pertama bernama Chartist yang menuntut adanya undang-undang dasar baru yang mereka namakan “Charter Rakyat”, dalam gerakan ini muncul dua aliran yang saling bertentangan. Yaitu aliran individualis dari O’Connor dan aliran kollektivis dari O’ Brien. Pada priode ini, muncul nama tiga tokoh baru yaitu : a. William Thomson (1785-1833) yang terkenal dengan bukunya “An Inquiry into the Principles of the Distribution of Wealth most Conductive to human hapiness” tahun 1824. b. P. J. Proudhon (1809-1865) yang terkenal sebagai pahlawan Anarcho socialis, yang telah menulis buku berjudul “Qu’est-cequ’a la propriete ? La propriete c’est le vol” tahun 1840. c. Louis Blanc (1811-1882) yang terkenal dengan bukunya “Organisation du Travail” tahun 1839. Dari uraian ketiga pujangga sosialis ini, yang didasarkan pada pengetahuan, mulailah dipecahkan segala soal-soal didalam ekonomi. Uraian-uraiannya sangat teoritis dan wetenschappelijke sehingga kurang memperhatikan kenyataan-kenyataan yang hidup dan sedang berlaku dalam masyarakat. Misalnya uraian dari Proudhon mengenai hak milik, semboyannya berbunyi La propriete c’est le vol ( Hak milik itu adalah curian ), L’ anarchise c’est I’ orde ( Kekacauan itu adalah ketertiban ). Sedangkan Louis blanc menciptakan Atelier Sosiaux ( tempat kerja sosial ) yang berdasarkan koperasi produksi dari kaum buruh dibawah pengawasan pemerintah.27 Ketiga ; Modern realistice socialisme adalah cita-cita sosialisme yang berdasarkan pada kenyataan-kenyataan dengan teori-teori yang modern. Pada priode ini lahirlah 26 27
Z A. Ahmad, Dasar-Dasar Ekonomi Dalam Islam, Pustaka Antara Djakarta, 1952, h 67 Z. A. Ahmad, Ibid.
271
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
Marxisme yang menjadi pegangan hampir seluruh kaum sosialis dunia sampai sekarang ini. Ada nama-nama yang dipandang sebagai tokoh penganjur dari sosialis modern yaitu : a. Fichte (1762-1814) seorang sosialis jerman yang terkenal dengan bukunya “Der Geschlossene Handelstaat” pengikutnya yang terkenal ialah Karl Rodbertus (1805-1874) yang dianggap berhaluan evolusioner sosialisme ialah penganut faham sosialisme yang tumbuh dari evolusi zaman. b. Lasalle (1825-1864) yang terkenal dengan bukunya “Das Arbeiter Programm”. c. Karl Marx (1818-1883) dengan sahabatnya Friedrich Engels dengan bukunya “Das Kapital” serta semboyan perjuangannya yaitu “kaum proletar seluruh dunia, bersatulah kamu”. 28 Dengan munculnya bapak sosialisme ini, dimulailah zaman yang hebat dari sosialisme sebagai suatu gerakan internasional yang pengaruh dan kekuasaannya sangat besar, jutaan jumlah manusia di dunia yang mendewa-dewakan karl marx, mengkaji tiap-tiap huruf dan kalimat dari bukunya. Kemudian gerakan sosialisme semakin banyak aliran dan coraknya, sehingga saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Komunisme Istilah “Komunisme” berasal dari kata latin “Communis”. Nama itu tercipta dalam perkumpulan revolusioner rahasia di Paris tahun 1834-1839. Pada umumnya nama itu digunakan untuk menjelaskan perbuatan atau keyakinan akan perlunya pengawasan soasial atas kehidupan ber-ekonomi, termasuk didalamnya adalah hak milik sosial atas harta benda. Istilah “Komunisme” juga muncul lagi pada tahun 1840-1872 dengan arti sebagai tindakan revolusioner untuk menumbangkan masyarakat kaptitalis dengan jalan kekerasan.29 Komunisme sebagai aliran ekstrim yang tidak disukai oleh kaum kapitalis, ia muncul dengan tujuan yang sama dengan sosialisme dan sering lebih bersifat gerakan ideologis dan mencoba hendak mendobrak sistem kapitalisme dan sistem lain yang 28 29
Z. A. Ahmad, Ibid M. Abdul Mannan, Opcit, h, 322.
272
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
telah mapan. Tokoh idolanya adalah Karl Marx, ia sangat membenci sistem perekonomian liberal yang digagas oleh Adam Smith. Dan untuk menunjukan kebenciannya ini, ia menggunakan berbagai argumen untuk membuktikan bahwa sistem liberal atau kapitalis itu buruk. Karl Marx sangat mengecam sistem kapitalis karena bias terhadap kaum pemilik modal. Beberapa program yang dianjurkan untuk diterapkan adalah : a. Penghapusan hak milik atas tanah dan menggunakan semua bentuk sewa tanah untuk tujuan-tujuan umum. b. Program pajak pendapatan progresif dan gradual. c. Penghapusan semua bentuk hak pewarisan. d. Pemusatan kredit di tangan negara e. Pemusatan alat-alat komunikasi dan transportasi di tangan negara f. Pengembangan pabrik-pabrik dan alat produksi milik negara dan dikuasai negara.30 Menurut M A Mannan, ada tiga doktrin pokok yang mendasari konsep umum komunisme yaitu : a. Doktrin tentang keadaan alam yang dalam berbagai bentuk mendominasi pemikiran zaman kuno dan dunia modern, yaitu dari zaman renaisans sampai pertengahan abad ke sembilan belas. Doktrin ini pada hakekatnya bersifat utopia, rasionalis dan pasifistik. b. Manichaeisme, yang menganggap sejarah manusia sebagai suatu perlombaan yang tiada hentinya antara dua kekuasaan yang berdaulat yaitu baik dan jahat, roh dan zat, terang dan gelap. c. Marxisme, atau teori ekonomi mengenai timbul dan berkembangnya tenaga produksi masyarakat kapitalis, kecenderungan kolektif yang terkandung didalamnya, dan kepentingan antagonistik dengan perjuangan kelas sebagai tenaga kekuatan manusia dalam peradaban.31 Fasisme Fasisme berasal dari filsafat radikal yang muncul dari adanya revolusi industri yaitu sindikalisme. Eksponen sindikalisme adalah George Sorel tahun 1847-1922. 30 31
Deliarnov, Opcit, h, 77 M. A. Mannan, Opcit
273
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
Para penganjur sindikalisme menginginkan reorganisasi masyarakat menjadi asosiasiasosiasi yang mencakup seluruh industri, atau sindikat-sindikat pekerja. Mereka menganjurkan agar ada sindikat-sindikat pabrik baja yang dimiliki dan dioperasikan oleh para pekerja di dalam industri batu bara, dan begitu juga pada industri-industri lain. Dengan demikian sindikat-sindikat yang ada pada dasarnya merupakan serikatserikat buruh yang akan menggantikan peran negara. Dalam sistem ekonomi fasisme, pemerintah melakukan pengendalian dalam bidang produksi, sedangkan kekayaan dimiliki oleh pihak swasta. Dalam prakteknya fasisme dan komunisme adalah dua gejala dari penyakit yang sama, keduannya sering dikelompokan sebagai sistem totaliter. Keduanya sama dalam kediktatoran satu partai perihal pemerintahan.32 Kritik Islam Terhadap Sistem Ekonomi Sekuler A. Kritik Islam terhadap kapitalisme Dalam kutipan keterangan sebelumnya, Nabi Muhammad telah memberikan corak kepada sosial ekonomi dalam Islam dengan prinsip kekeluargaan dan persaudaraan. Masing-masing warga dalam masyarakat Islam harus sanggup melebur dirinya didalam keluarga yang besar, dan sewaktu-waktu melepaskan hak miliknya untuk kepentingan saudaranya dan kepentingan masyarakat seluruhnya. Ibnul Qoyyim dalam bukunya Zadul Ma’ad juz II, menceritakan bagaimana cara Nabi Muhammad dalam melakukan persaudaraan Islam tatkala pembentukan Negara Islam yang pertama itu. Beliau mengumpulkan 90 orang sahabat yang terdiri dari kaum Muhajirin ( Kaum pendatang dari Makah ) dan Anshor ( Pribumi Madinah ), dari seorang ke seorang, Nabi membuat perjanjian persetiaan dan persaudaraan sehidup semati antara kaum yang satu agama itu. Tidak kurang dari 45 kali Beliau mengambil bai’at persaudaraan diantara tiap-tiap pasangan mereka. Dengan perjanjian kesetiaan itu, masing-masing orang dari kaum anshor bersedia membagi hak miliknya kepada saudaranya dari kaum muhajirin yang tidak mempunyai apa-apa.
32
Ahmad Nurcholis, Opcit
274
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
Sejarah menyebutkan bahwa dalam pembentukan masyarakat Islam yang pertama itu, masing-masing dari kaum yang berpunya dari anshor bersedia melepaskan hak warisan yang semestinya diturunkan kepada famili dan anak-anaknya, justru malah diberikan kepada saudaranya yaitu kaum muhajirin atau dijadikan hak milik bersama dari masyarakat seluruhnya. Kemudian, Islam melakukan aktifitas-aktifitas dibidang ekonomi yang antara lain ; Internal, dia menyusun suatu masyarakat secara kekeluargaan yang berdasarkan pada kollektif dan kooperatif. Eksternal, dia melakukan gerakan perlawanan dengan gigih terhadap faham egoistis Yahudi yang mulai berpengaruh di Madinah pada waktu itu. Islam menentang keras pendirian yahudi yang sangat menyesatkan faham ekonomi dimasa itu, yang telah menyamakan praktek riba dengan perdagangan. Dengan tegas Tuhan dalam surat Al Baqarah ayat 275 berfirman : ذلك بأنهم قالوا إنما,الذين يأكلون الربوا ال يقومون إال كما يقوم الذى يتخبطه الشيطان من المس فمن جاءه موعظة من ربه فانتهى فله ما سلف,البيع مثل الربوا واحل اهلل البيع و حرم الربوا .وأمره إلى اهلل ومن عاد فأولئك اصحب النار هم فيها خالدون Artinya : “orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang-orang yang kemasukan setan karena gila,33 yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa yang mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya.34 Dan urusannya terserah kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal didalamnya”. (QS. Al Baqarah : 275). Gerakan perlawanan terhadap semangat egoistis yahudi ini, semakin hari semakin intens sehingga akhirnya menjadi suatu semangat jihad untuk menentang kapitalisme. Walaupun pada waktu itu faham kapitalisme belum mempunyai bentuk yang jelas dan terorganisir sebagaimana pada abad 12 kemudian ditanah eropa, tetapi Nabi Muhammad sudah melakukan gerakan perlawanan terhadap bibit-bibit pertumbuhan kapitalisme.
33 34
Orang yang mengambil riba tidak tentram jiwanya seperti orang yang kemasukan setan. Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
275
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
Dalam ayat-ayat Al Quran dan hadist sudah di gambarkan bahaya yang mengancam dari kapitalisme itu, Tuhan menyebutkan tiga macam sifat dan karakter kapitalisme dalam surat Humazah, yaitu ; a. Penimbunan kapital ( Jama’a maalan ), yang dinamakan concentratie capital. b. Perhitungan yang rasional, yaitu dengan sedikit tenaga dan biaya untuk mencapai hasil yang besar ( Wa’addadah ), yang dinamakan dengan rasionalisatie. c. Usaha menguasai sendiri untuk selama-lamanya dengan berusaha menutup segala kesempatan bagi orang lain ( Yahsabu anna malahu akhladah ), yang dinamakan dengan monopplie. Dalam ayat yang lain surat At Takatsur ditegaskan pula, bahwa sifat menimbun dan menumpuk-numpuk harta itu sangat melalaikan dari pada kewajiban kemanusiaan dan ketuhanan, sehingga sampai menghadapi kematian dan masuk ke liang kubur. Dalam hadist Nabi juga bersabda “Celakalah orang yang diperhamba oleh harta, baik berupa emas, perak atau lainnya”.35 Prof. Banning mengatakan dalam buku “Het vraagstuk van den arbeid” tahun 1946, yang ditulis oleh seorang ahli ekonomi Jerman yang cukup masyhur
Werner Sombart, bahwa sifat winstmotif kapitalisme barat ialah
dynamisch, unbedingt dan rucksichtlos. Dynamisch, karena kapitalisme tidak mengenal batas dalam mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya. Unbedingt, karena hasratnya hendak menguasai seluruh kehidupan dunia di lapangan pengetahuan dan agama. Rucksichtlos, karena kapitalisme itu tidak mengenal suatu larangan dan pembatasan dari segi apapun.36 Sedangkan Muhammad Ghazali dalam bukunya Al Islam wa Audha’ul Iqtishadiyah ( Islam dan teori-teori ekonomi ) menjelaskan bahwa kitab suci Al Qur’an menggunakan lafad “Turaf” terhadap faham dan sifat. Dan lafad “Mutrafin” terhadap kaum yang merusak masyarakat dari zaman ke zaman.
35 36
Z. A. Ahmad, Opcit, h. 46 Z. A. Ahmad, Ibid
276
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
Yang dimaksud dengan dua lafad tersebut adalah nafsu serakah yang mendorong kepada kekejaman terhadap sesama manusia. Sejarah nafsu serakah hampir sama tua-nya dengan sejarah manusia itu sendiri, yang senantiasa menimbulkan korban dari masa ke masa. Nafsu inilah yang dewasa ini disebut dengan “kapitalisme”. Oleh karena itu Muhammad Ghazali mengajak kita untuk melihat pada fenomena pertempuran yang tidak habis-habisnya antara kekuatan nafsu serakah yang sangat jahat itu dengan usaha-usaha perbaikan yang dilakukan oleh para Nabi dan para pemimpin-pemimpin rakyat lainnya. Lebih jauh Muhammad Ghazali menyimpulkan akan vonis-vonis Al Qur’an terhadap kaum mutrafin itu sebagai berikut : Pertama, kaum mutrafin adalah musuh dari segala perobahan, menentang akan kebenaran dalam segala tempat dan zaman. Dimana kaum mutrafin berada maka disitu berdiri komplotan reaksioner yang menghambat segala kemajuan dan menentang segala kebenaran. Nafsu serakahnya yang menyala-nyala akan menghamburkan semua harta benda dan kekayaannya untuk menentang kebenaran yang sangat dibencinya. Kedua, kaum mutrafin adalah sumber dari segala kerusakan dan penyebar bibit-bibit fitnah dan tidak henti-hentinya menebar kekacauan. Tatkala kaum imperialis dan kaum kapitalis bekerjasama dalam ekspansi kekuasaan penjajahannya, maka yakinlah akan bahaya yang mengancam pada setiap daerah yang dimasukinya, dan tidak lain hanyalah sebuah keruntuhan dan kebinasaan belaka yang akan terjadi. Ketiga, kaum mutrafin adalah musuh dari segala bangsa, tidak ada bangsa yang dimasuki kaum ini yang tidak memusuhinya. Setiap bangsabangsa jajahan yang telah dikorbankan oleh kaum kapitalis, pastilah akan berjuang habis-habisan untuk menentang dan memusuhi kapitalisme itu. Akhirnya dalam kesimpulan bukunya, Muhammad Ghazali mencatat sebagai berikut ; “Jika kita menyelidiki lebih mendalam peristiwa-peristiwa pertentangan dari masa 14 abad sampai sekarang ini, pertentangan antara kebenaran dengan kemungkaran, keadilan dengan kedhaliman, demokrasi dengan kesewenang-wenangan, sesungguhnya sangatlah
277
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
jelas bahwa dalam kalkulasi laba dan rugi dari perjuangan itu ternyata keuntungannya sangat kecil sekali dan hampir tidak ada sama sekali, dan ternyata justru kerugianlah yang terjadi. Kita akan melihat fakta dihadapan kita sebagai saksi yang jujur dan adil, bahwa bangsa-bangsa yang menyerahkan pimpinan negaranya pada golongan borjuis dan kapitalis dari putra bangsa itu, tidak lain hanyalah menyerahkan lehernya sendiri untuk dijadikan korban. Diatas kesuraman sejarah ini, maka wajiblah kita berfikir lebih jauh apabila kita menginginkan kehidupan yang baik, wajiblah pula kita berusaha untuk menggunakan segala jalan untuk mendirikan timbangan sama rata disegala lapisan masyarakat, dan kita tutup pintu untuk selamanya terhadap pengacaupengacau masyarakat, kaum borjuis dan kapitalis itu”. 37 B. Kritik Islam terhadap Sosialisme Struktur ekonomi Islam yang dibangun oleh Nabi Muhammad adalah suatu susunan baru yang lebih bersifat universal dari pada bersifat nasional. Ia bukanlah gambaran dari ekonomi nasional Arab, bukan pula suatu reaksi terhadap susunan ekonomi yang sedang berjalan di Timur Tengah semata. Bahkan pula ia tidaklah suatu tingkatan ekonomi dalam suatu zaman tertentu, sebagaimana yang telah diteorikan oleh para ahli ekonomi Barat. Oleh karena itu, kita tidak akan dapat mempergunakan teori-teori dialectica, anti-thesen dan ontwikkelings-theorie, didalam meninjau struktur ekonomi Islam yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw pada 14 abad yang lampau itu. Kita juga tidak dapat menggunakan ukuran teori-teori itu untuk menyimpulkan bahwa ajaran ekonomi Islam adalah produk dari masyarakat arab pada zaman itu. Kita harus memandang jauh kepada jalannya seluruh perekonomian dunia, dan menempatkan alam pikiran kita pada wahyu dari Tuhan yang tidak terbatas oleh waktu, tempat dan keadaan suatu bangsa. Sebagaimana keterangan sebelumnya tentang ”kebobrokan ekonomi dunia”, ayat-ayat Tuhan yang mengambarkan kekacauan dan kehancuran perekonomian seluruh dunia yang terjadi berabad-abad jauh dibelakangnya, dengan tidak ada sangkut pautnya dengan perekonomian bangsa arab pada zaman itu. Diatas dasar pandangan seperti itulah kita harus meletakkan tinjauan dan alam pikiran kita terhadap struktur ekonomi Islam.
37
Ibid
278
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
Struktur ekonomi Islam merupakan suatu tuntutan asasi kemanusiaan yang tetap hidup sepanjang zaman, dan harus diperjuangkan oleh pengikutpengikutnya dengan tidak terbatas oleh segala macam teori-teori yang dibuat oleh manusia. Struktur ekonomi Islam menjadi tuntutan di dalam 5 zaman yang digambarkan oleh Stalin dalam bukunya “Riwayat partai komunis di Rusia”. Yaitu zaman komunis primitif, zaman budak belian, zaman feodal, dan zaman kapitalisme serta zaman sosialisme. Struktur ekonomi Islam diperjuangkan dan diusahakan mempraktekkannya oleh para pengikutnya yaitu kaum muslimin zaman Rasulullah, Khulafaur rasyidin, dan wajib diperjuangkan oleh umat Islam zaman modern sekarang ini. Penutup Islam memiliki sistem dan konsep yang berbeda dengan sistem dan konsep ideologi lainnya. Sesungguhnya praktek ekonomi dan bisnis dalam Islam selalu menawarkan rasa keadilan yang berlandaskan pada keteladanan Rasulullah Saw. Baik pada waktu sebelum diangkat menjadi Rasul maupun sesudahnya. Nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip umum yang ada dalam Al quran harus selalu menjadi rujukan dalam aktivitas ekonomi dan bisnis, sekarang dan selanjutnya, karena ajaran didalamnya sangat menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, kehalalan serta tanggung jawab social. Sedangkan ekonomi liberal kapitalistik yang telah mengabaikan dimensi moral dan etika menyebabkan krisis moneter, terbukti negara yang sistem ekonominya dibawah kapitalisme mengalami krisis berkesinambungan sejak tahun 1923, 1930, 1940, 1970, 1980, 1990, 1997 dan dampaknya masih terasa dalam kehidupan bermasyarakat. Bahkan para pakar ekonomi Barat sendiri merasa pesimis atas kemampuan ekonomi kapitalisme dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi dimuka bumi ini. Akhirnya semua usaha untuk mensosialisasikan dan mengembangkan sistem ekonomi Islam menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai seorang muslim untuk di aplikasikan secara konsisten dan ikhlash hanya mengharap ridlo Allah SWT.
279
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
DAFTAR PUSTAKA Al Qur’anul Karim, Terjemah Per Kata, Dilengkapi Dengan Terjemah Depag Dan Indek Tematik, 2007. Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah, Jakarta, Salemba empat, 2002. Adiwarman A Karim, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta, IIIT Indonesia, 2002. Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, terj. Suroyo, Nastangin, Yogyakarta, Dana Bakti Wakaf, 1995. Ahmad Nurcholis, Upaya Islamisasi Ilmu Ekonomi Sebagai Solusi Menuju Masyarakat Yang Berkeadilan, Episteme, vol 6, no 1, juni 2011. M. Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, terj. Nastangin, Yogyakarta, Dana Bakti Wakaf, 1997. Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Z A. Ahmad, Dasar-Dasar Ekonomi Dalam Islam, Pustaka Antara Djakarta, 1952.
280