PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SD NEGERI SEMESTER 2 SE-KECAMATAN BERBAH SLEMAN TAHUN 2015
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh ARDI WIBOWO 121134018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur alhamdulilah, peneliti persembahkan karya tulis ini kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan, dan kelancaran dalam mengerjakan skripsi ini. 2. Kedua orang tua tercinta “Bapak Paidi dan Ibu Rita Aryani” yang telah memberikan kasih sayang dan cintanya dengan penuh ketabahan dan kesabaran, serta selalu memberikan dukungan berupa material maupun spiritual. 3. Kakakku Diar Yuniarti dan adikku Dini Rahayu yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam membuat karya tulis ini. 4. Dosen pembimbing bu Ika dan bu Kintan yang telah sabar dalam membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini. 5. Lilik Hermawati yang selalu memberikan motivasi. 6. Teman-teman kelompok payung. 7. Sahabat dan teman-teman yang selalu ada saat susah maupun senang. 8. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”. (Thomas Alva Edison)
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu ”. (HR.Tirmidzi)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SD NEGERI SEMESTER 2 SE-KECAMATAN BERBAH SLEMAN TAHUN 2015 Oleh: Ardi Wibowo NIM: 121134018 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep IPA Fisika pada siswa kelas V yang mengakibatkan terjadinya miskonsepsi. Penyebab miskonsepsi salah satunya adalah jenis pekerjaan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman dan mengetahui adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar negeri seKecamatan Berbah, Sleman yang berjumlah 436 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah 205 siswa yang ditetapkan menggunakan ketentuan Krejcie dan Morgan. Pengambilan sampel di setiap sekolah dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan soal pilihan ganda dan uraian. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan uji nonparametrik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada siswa kelas V SD negeri semester 2 yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada KD yang diujikan. Terbukti dari 20 soal pilihan ganda yang diujikan, 50 % lebih dari 205 siswa mengalami miskonsepsi pada item 3, 5, 8, 9, 12, 13, 16, 17, dan 19, sedangkan untuk soal uraian yang diujikan, terlihat 30 % lebih dari 205 siswa mengalami miskonsepsi pada item 1, 3, 4, dan 5. Siswa mengalami miskonsepsi pada konsep gaya, pesawat sederhana, cahaya, proses pembentukan batuan dan struktur bumi. Siswa dominan mengalami miskonsepsi pada konsep cahaya. Hasil uji hipotesis pada instrumen soal pilihan ganda dan uraian didapatkan taraf signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak. Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. Kata kunci: Miskonsepsi, IPA Fisika, Jenis Pekerjaan Orang Tua
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT MISCONCEPTION ABOUT SCIENCE PHISICS IN THE SECOND SEMESTER FIFTH GRADERS OF STATE ELEMENTARY SCHOOLS IN BERBAH DISTRICT OF SLEMAN REGENCY IN 2015 By: Ardi Wibowo NIM: 121134018 This research triggered by the lack of understanding the concept of science phisics on the kids grade who has resulted in misconception. Cause misconception one of these is kinds of work parents. This research attempts to describe misconception about science physics in the second semester fifth graders of state elementary schools in Berbah district of Sleman Regency. Type of this research is descriptive quantitative with the survey method. The population of the research is graders of state of elementary schools in the Berbah district of Sleman Regency which were 436 students. The sample in this research is 205 students who set using provisions Krejcie and Morgan. The sample in each school conducted using simple random sampling technique. Research instruments it uses about multiple choice and the discussion. The data were analyzed using descriptive analysis and nonparametrik test. This research result indicates that there are many the second semester fifth graders of state elementary schools experienced misconception about science physics in tested KD. Proven from 20 about multiple choice tested, 50 % more than 205 students had misconception on items 3 , 5 , 8 , 9 , 12 , 13 , 16 , 17 , and 19, while he damaged about the descriptive tested, looks more than 30 % 205 students had miskonsepstion on items 1, 3, 4, and 5. Students had misconception to the concept of light. The result of the hypothesis test on multiple choice and descriptive instrument obtained standard of significance smaller than standard significance determined (0,000 < 0,05) so H0 rejected. Based on the result of the hypothesis test can concluded exst differences misconception about science physics seen from of parents employment of the second semester fifth graders of state elementary schools in Berbah district of Sleman Regency
Key words : Misconception, Science Physics, Parents Employment
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya,
peneliti
dapat
menyelesaikan
skripsi
yang
berjudul
“Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 Se-Kecamatan Berbah Sleman Tahun 2015”. Adapun skripsi ini ditulis guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S.Pd) di Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahwa tanpa ada bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Untuk itu dalam kesempatan kali ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin penelitian.
2.
Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Penddikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3.
Ibu Maria Melani Ika Susanti, M.Pd. Dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dalam membimbing, memberi dorongan, dan memberi motivasi dalam penelitian skripsi ini.
4.
Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. Dosen pembimbing II yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi saran dalam penelitian skripsi ini.
5.
Kepala sekolah dan guru SD negeri kelas V se-Kecamatan Berbah, yang telah memberikan ijin penelitian dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5 C. Batasan Masalah ................................................................................ 6 D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7 E. Tujuan Penelitian................................................................................ 7 F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7 G. Definisi Operasional .......................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ................................................................................... 10 1. Konsep ........................................................................................... 10 2. Konsepsi ......................................................................................... 11 3. Miskonsepsi ................................................................................... 12 4. Penyebab Miskonsepsi ................................................................... 13
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Cara Mendeteksi Adanya Miskonsepsi .......................................... 19 6. Hubungan Miskonsepsi dengan Jenis Pekerjaan Orang Tua ......... 21 7. Hakikat Pembelajaran IPA ............................................................. 23 8. Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2 ............................... 27 B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 36 C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 41 D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................. 43 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 44 1. Tempat Penelitian .......................................................................... 44 2. Waktu Penelitian ............................................................................ 44 C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 45 1. Populasi .......................................................................................... 45 2. Sampel............................................................................................ 46 D. Variabel Penelitian ............................................................................. 49 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 49 F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 50 G. Teknik Pengujian Instrumen .............................................................. 52 1. Validitas ......................................................................................... 52 2. Reliabilitas ..................................................................................... 60 H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 61 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .................................................................................. 67 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .................................................. 67 2. Deskripsi Responden Penelitian .................................................... 68 3. Deskripsi Miskonsepsi IPA Fisika ................................................. 70 4. Perbedaan Miskonsepsi dilihat dari Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 100 5. Uji Hipotesis Penelitian ................................................................. 104 B. Pembahasan ........................................................................................ 108
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 113 B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 113 C. Saran................................................................................................... 114 DAFTAR REFERENSI ................................................................................. 115 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 118
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian ......................................................................... 44
Tabel 3.2
Populasi Penelitian....................................................................... 45
Tabel 3.3
Krejcie dan Morgan ..................................................................... 46
Tabel 3.4
Data Sampel Penelitian ................................................................ 48
Tabel 3.5
Pedoman Wawancara................................................................... 52
Tabel 3.6
Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen .................................... 54
Tabel 3.7
Hasil Validitas Muka ................................................................... 56
Tabel 3.8
Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda.............................................. 58
Tabel 3.9
Hasil Validitas Soal Esai ............................................................. 59
Tabel 3.10
Koefisien Reliabilitas................................................................... 60
Tabel 3.11
Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ..................... 60
Tabel 3.12
Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Uraian ................................. 61
Tabel 4.1
Jenis Pekerjaan Orang Tua .......................................................... 69
Tabel 4.2
KD dan Nomor Item Soal yang Mewakili pada Instrumen 70 Pilihan Ganda...............................................................................
Tabel 4.3
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 1 Soal Uraian ..... 91
Tabel 4.4
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 4 Soal Uraian ..... 93
Tabel 4.5
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 2 Soal Uraian ..... 94
Tabel 4.6
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 3 Soal Uraian ..... 96
Tabel 4.7
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 5 Soal Uraian ..... 98
Tabel 4.8
Uji Normalitas pada Instrumen Soal Pilihan Ganda .................... 100
Tabel 4.9
Uji Normalitas pada Instrumen Soal Uraian ................................ 102
Tabel 4.10
Hasil Uji Homogenitas pada Instrumen Soal Pilihan Ganda ....... 104
Tabel 4.11
Hasil Uji Homogenitas pada Instrumen Soal Uraian ................... 104
Tabel 4.12
Uji Hipotesis pada Instrumen Soal Pilihan Ganda ...................... 105
Tabel 4.13
Uji Rank pada Instrumen Sola Pilihan Ganda ............................. 106
Tabel 4.14
Uji Hipotesis Soal Uraian ............................................................ 107
Tabel 4.15
Uji Rank pada Instrumen Soal Uraian ......................................... 107
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Penerapan gaya gravitasi ............................................................. 28
Gambar 2.2
Penerapan gaya gesek .................................................................. 28
Gambar 2.3
Garis medan magnet antara dua kutub magnet senama dan 29 tidak senama ................................................................................
Gambar 2.4
Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan pertama ............. 30
Gambar 2.5
Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan kedua ................ 30
Gambar 2.6
Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan ketiga ................ 31
Gambar 2.7
Contoh penggunaan prinsip bidang miring ................................. 31
Gambar 2.8
Jenis katrol ................................................................................... 32
Gambar 2.9
Literature Map Penelitian-penelitian Relevan............................. 40
Gambar 3.1
Rumus Product Moment .............................................................. 57
Gambar 4.1
Pie Chart Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa ............................... 69
Gambar 4.2
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 Se-Kecamatan Berbah Untuk Seluruh KD................ 71
Gambar 4.3
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 1 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 72
Gambar 4.4
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 2 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 73
Gambar 4.5
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 3 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 74
Gambar 4.6
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 4 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 75
Gambar 4.7
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 5 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 76
Gambar 4.8
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 6 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 76
Gambar 4.9
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 7 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 77
Gambar 4.10
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 8 Soal Pilihan
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ganda ........................................................................................... 78 Gambar 4.11
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 9 Soal Pilihan 78 Ganda ...........................................................................................
Gambar 4.12
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 10 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 79
Gambar 4.13
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 11 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 80
Gambar 4.14
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 12 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 81
Gambar 4.15
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 13 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 82
Gambar 4.16
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 14 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 83
Gambar 4.17
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 15 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 83
Gambar 4.18
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 16 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 84
Gambar 4.19
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 17 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 85
Gambar 4.20
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 18 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 86
Gambar 4.21
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 19 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 87
Gambar 4.22
Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 20 Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 88
Gambar 4.23
Persentase Miskonsepsi Siswa pada Soal Uraian Untuk Semua KD. .............................................................................................. 89
Gambar 4.24
Histogram Skor Siswa pada Instrumen Soal Pilihan Ganda ........ 101
Gambar 4.25
Histogram Jenis Pekerjaan Orang Tua pada Instrumen Soal Pilihan Ganda............................................................................... 101
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.26
Histogram Skor Siswa pada Instrumen Soal Uraian.................... 102
Gambar 4.27
Histogram Jenis Pekerjaan Orang Tua pada Instrumen Soal Uraian .......................................................................................... 103
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat-surat .................................................................................... 119
Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma ................. 120 Lampiran 1.2 Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Kantor........................... 121 Lampiran 1.3 Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA Kab. Sleman..................... 122 Lampiran 1.4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari UPTD Kec. Berbah ................................................................................. 123 Lampiran 2
Data Penelitian ............................................................................. 124
Lampiran 2.1 Rangkuman Data SD Negeri di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman ....................................................................... 125 Lampiran 2.2 Data hasil tes siswa kelas V ......................................................... 126 Lampiran 2.3 Data sekolah dan jenis pekerjaan orang tua ................................. 132 Lampiran 2.4 Hasil validitas isi instrumen pilihan ganda dan uraian ................ 138 Lampiran 2.5 Rekapan Data Miskonsepsi Untuk Instrumen Soal Pilihan Ganda ........................................................................................... 144 Lampiran 2.6 Rekapan Data Miskonsepsi Untuk Instrumen Soal Uraian ......... 151 Lampiran 3
Instrumen Penelitian .................................................................... 155
Lampiran 3.1 Kisi-kisi Instrumen Soal Pilihan Ganda untuk Expert Judgment ...................................................................................... 156 Lampiran 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Uraian untuk Expert Judgment ............ 171 Lampiran 3.3 Petunjuk Pengisian Soal dan Identitas Responden ...................... 180 Lampiran 3.4 Soal Pilihan Ganda Penelitian ..................................................... 182 Lampiran 3.5 Soal Uraian Penelitian ................................................................. 187 Lampiran 4
Hasil Validasi Ahli ...................................................................... 188
Lampiran 4.1 Permohonan Izin Validasi Ahli ................................................... 189 Lampiran 4.2 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Pilihan Ganda ... 190 Lampiran 4.3 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Uraian ............... 198 Lampiran 5
Hasil Validitas dan Reliabilitas ................................................... 200
Lampiran 5.1 Hasil Validitas Instrumen Soal Pilihan Ganda Uji Empiris ........ 201 Lampiran 5.2 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Pilihan Ganda......................... 204 Lampiran 5.3 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian Uji Empiris .................... 205
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5.4 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Uraian .................................... 206 Lampiran 6
Uji Asumsi Dasar Penelitian ........................................................ 207
Lampiran 6.1 Hasil uji normalitas pada instrumen soal pilihan ganda .............. 208 Lampiran 6.2 Hasil uji normalitas pada instrumen soal uraian .......................... 208 Lampiran 6.3 Hasil uji homogenitas pada instrumen soal pilihan ganda........... 209 Lampiran 6.4 Hasil uji homogenitas pada instrumen soal uraian ...................... 209 Lampiran 7
Hasil Analisis ............................................................................... 210
Lampiran 7.1 Hasil Uji Hipotesis pada instrumen soal pilihan ganda ............... 211 Lampiran 7.2 Hasil Uji Hipotesis pada instrumen soal uraian ........................... 212 Lampiran 8
Foto Penelitian ............................................................................. 213
Biodata Peneliti ..................................................................................................... 214
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab I memberikan gambaran kepada pembaca mengenai landasan penelitian ini. Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A.
Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia (Djamarah, 2005: 22). Demi mengembangkan manusia yang berkualitas, maka pendidikan sangat penting untuk diberikan kepada siswa. Ahmadi (2014: 45) mengungkapkan bahwa pendidikan penting diberikan untuk siswa karena pendidikan sebagai transmisi pengetahuan atau proses membangun manusia menjadi berpendidikan. Salah satu cara yang digunakan untuk memberikan pendidikan kepada siswa yaitu melalui sekolah. Pernyataan tersebut dilandasi dengan pendapat Triwiyanto (2014: 75) bahwa sekolah adalah kelompok layanan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikannya. Sekolah membekali pengetahuan pada siswa melalui berbagai macam mata pelajaran. Mata pelajaran yang diadakan di sekolah-sekolah Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, IPA, IPS, seni dan budaya,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan atau kejuruan, serta muatan lokal (Mulyasa, 2007: 12). Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa melalui jenjang sekolah dasar. Sapriati (2009: 2.3) berpendapat bahwa pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan, serta memiliki sikap ilmiah, yang akan bermanfaat dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Samatowa (2011: 3) berpendapat bahwa dalam Ilmu Pengetahuan Alam dibahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Pendapat tersebut senada dengan pernyataan Wonorahardjo (2010: 11) bahwa Ilmu Pengetahuan Alam ini sifatnya lebih pasti karena gejala yang diamati relatif nyata dan terukur. Berdasarkan kedua pendapat dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang sifatnya pasti karena didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang relatif nyata dan terukur. IPA berisi tentang konsep yang berkaitan dengan kehidupan seharihari, maka penting untuk siswa memahaminya. Faktanya masih banyak ditemui siswa yang sulit memahami konsep-konsep yang ada pada mata pelajaran IPA khususnya Fisika. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya Fisika merupakan suatu pelajaran yang mempelajari konsep-konsep dari suatu konsep yang sederhana sampai konsep yang lebih kompleks (Ratama, 2013: 1). Giancoli (2001: 1) mengungkapkan bahwa Fisika adalah ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pengetahuan yang paling mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda. Dalam mata pelajaran IPA Fisika, guru telah mengajarkan konsep dasar, namun masih banyak siswa yang memiliki pemahaman konsep rendah terhadap materi yang dipelajari, sehingga terjadi salah konsepsi. Rendahnya pemahaman siswa tentang konsep IPA Fisika dibuktikan berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 30 Maret 2015 terhadap salah seorang guru kelas V SD negeri di Kecamatan Berbah. Salah seorang guru mengatakan bahwa menemui suatu kendala pada pembelajaran IPA Fisika yaitu rendahnya pemahaman konsep pada suatu materi, sehingga masih banyak siswa mendapat nilai di bawah KKM yang ditentukan. Pemahaman konsep siswa yang rendah dapat dilihat juga berdasarkan hasil kinerja Indonesia pada pemetaan Trends in International Mathematics and Science Studies and Progress in International Reading Literacy Study (TIMSS & PIRLS) 2011 bidang literasi sains, Indonesia mendapat peringkat 40 dari 42 negara yang di data (Baswedan, 2014: 17). Literasi sains sendiri merupakan pengetahuan dan pemahaman konsep serta proses ilmiah yang diperlukan untuk pengambilan keputusan personal, partisipasi dalam kegiatan publik dan budaya, dan produktivitas ekonomi. Dengan literasi sains dimaksudkan bahwa seorang dapat bertanya, menemukan, atau menentukan jawaban terhadap pertanyaan yang diturunkan dari rasa ingin tahu tentang pengalaman sehari-hari (Rustaman, 2012: 1.40). Berdasarkan gagasan sebelumnya dapat dikatakan bahwa rendahnya peringkat Indonesia pada bidang literasi sains dipengaruhi oleh salah konsepsi pada suatu konsep,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
karena literasi sains merupakan pemahaman konsep yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Fakta lain yang menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang memiliki salah konsepsi ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Suryanto dan Yuni (2002) dengan judul “Pemahaman Murid Sekolah Dasar Terhadap Konsep-Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Biologi: Suatu Diagnosis Adanya Miskonsepsi”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pemahaman murid sekolah dasar terhadap konsep-konsep IPA berbasis biologi, (2) mengidentifikasi adanya miskonsepsi, dan (3) mencari penyebab miskonsepsi berdasarkan pola jawaban yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa miskonsepsi masih banyak terjadi pada konsep-konsep yang diteliti. Jika digunakan kriteria 75% sebagai ambang batas pemahaman konsep yang benar maka hanya ditemukan suatu konsep yaitu konsep tentang bernapas yang dapat dipahami dengan baik oleh murid. Berdasarkan analisis terhadap pola jawaban yang diberikan murid ternyata dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi yang terjadi antara lain disebabkan karena dalam memahami suatu konsep, murid mengandalkan pada pengalaman sehari-hari dan hasil pemikiran logis. Berdasarkan data yang dituliskan, jelas bahwa pemahaman konsep siswa masih rendah. Untuk itu penelitian tentang miskonsepsi pada pembelajaran IPA Fisika perlu dilaksanakan karena banyak konsep siswa yang tidak cocok dengan konsep ilmiah, selain itu konsep yang salah pada siswa dapat bertahan lama dan sulit diperbaiki. Hal ini biasanya disebabkan konsep yang mereka bawa itu, meskipun keliru, tetapi dapat menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
beberapa persoalan yang sedang mereka hadapi dalam kehidupan mereka (Suparno, 2005: 3). Berdasarkan kenyataan latar belakang yang sudah diungkapkan, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman Tahun 2015”. Alasan peneliti melaksanakan penelitian di Kecamatan Berbah karena berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD kelas V di Kecamatan Berbah, mengatakan bahwa tidak sedikit siswa yang mengalami miskonsepsi pada IPA Fisika kelas V semester 2. Hal tersebut dikarenakan IPA Fisika memuat materi yang sangat banyak dan luas cakupanya, sehingga siswa kesulitan untuk menyerap semua materi dengan baik. Dengan dilakukannya penelitian ini, dapat diketahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa dan perbedaan miskonsepsi dilihat dari pekerjaan orang tua, sehingga cepat dilakukan penanganan kepada siswa yang mengalami miskonsepsi. Dengan dilakukan penanganan, diharapkan pemahaman siswa kembali ke konsep ilmiah yang sudah ditetapkan para ahli. B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, maka peneliti mengungkapkan beberapa masalah yang mendasari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1.
Prestasi sains Indonesia rendah.
2.
Rendahnya pemahaman konsep siswa pada suatu materi IPA Fisika.
3.
Terdapat siswa SD Negeri kelas V se-Kecamatan Berbah yang mendapat nilai di bawah KKM yang ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
C.
Batasan Masalah Agar penelitian lebih terarah atau tidak terlalu luas, maka peneliti membuat batasan masalah. Masalah yang diteliti akan dibatasi sebagai berikut: 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri semester 2 seKecamatan Berbah, Sleman. 2. Penelitian ini fokus pada miskonsepsi IPA Fisika. 3. Perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa. 4. Peneliti fokus pada SK dan KD sebagai berikut : a. SK (Standar Kompetensi) 5.
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.
6.
Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model.
7.
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber.
b. KD (Kompetensi Dasar) 5.1
Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
5.2
Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
6.1
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
6.2
Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
D.
7.1
Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
7.3
Mendeskripsikan struktur bumi.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang sudah disampaikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Apakah ada miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman?
2.
Apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman?
E.
Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk 1.
Mengetahui adanya miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman.
2.
Mengetahui adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD Negeri semester 2 seKecamatan Berbah, Sleman.
F.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis: Melalui penelitian ini dapat diketahui miskonsepsi pada siswa sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi bagi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
2. Manfaat praktis: a. Bagi guru Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi guru agar kedepannya lebih berhati-hati dalam mengajarkan konsep IPA Fisika sehingga miskonsepsi pada siswa dapat diminimalisir. b. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran. c. Bagi peneliti Penelitian ini merupakan sarana untuk belajar dan mengembangkan pengetahuan peneliti yang telah berproses dalam penelitian. G.
Definisi Operasional Definisi operasional berisi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1.
Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima pakar dalam bidang itu. Miskonsepsi pada soal pilihan ganda dapat dideteksi dari jawaban yang salah namun siswa tersebut yakin benar dengan jawabannya.
2.
Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang gejala alam yang sifatnya lebih pasti karena didasarkan pada percobaan dan pengamatan manusia secara terukur.
3.
Miskonsepsi Ilmu Pengetahuan Alam adalah pemahaman yang salah tentang konsep IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
4.
Miskonsepsi IPA Fisika adalah pemahaman yang salah tentang konsep IPA Fisika.
5.
Siswa Kelas V SD adalah siswa yang berada pada tingkat kelas V SD negeri se-Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman dengan rata-rata umur 10-11 tahun.
6.
Pekerjaan orang tua adalah sesuatu yang dilakukan oleh setiap orang tua untuk mendapatkan nafkah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bagian ini berisi tentang kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. A.
Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan uraian hasil pengkajian peneliti terhadap berbagai referensi yang dijadikan acuan dalam penelitian. Kajian pustaka misalnya dapat mengkaji beberapa hal sebagai berikut. 1. Konsep Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek
ditempatkan
dalam
golongan
tertentu.
Konsep
dapat
dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa) (Djamarah, 2011: 30). Basleman dan Mappa (2011: 67) menyatakan bahwa konsep diperoleh dari kejadian yang dijumpainya, baik positif maupun negatif. Sekali memperoleh konsep, peserta belajar akan mampu mengenal hal atau kejadian dan mampu memberikan defnisi verbal dari konsep tersebut. Djamarah (2011: 31) berpendapat bahwa konsep dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang harus didefinisikan. Konsep konkret adalah pengertian yang menunjuk pada objek-objek dalam lingkungan
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
fisik. Konsep ini mewakili benda tertentu, seperti meja, kursi, mobil, dan sebagainya. Konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam lingkungan hidup fisik, karena realitas itu tidak berbadan. Misalnya, saudara sepupu, dan sebagainya, adalah kata-kata yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa, bahkan dengan mikroskop sekalipun. Berdasarkan pendapat yang sudah disampaikan para ahli dapat dikatakan bahwa konsep adalah satuan arti baik positif maupun negatif yang diperoleh si penerima konsep dari kejadian yang dijumpainya. 2. Konsepsi Pemahaman setiap murid terhadap suatu konsep disebut dengan konsepsi (Berg dalam Suryanto, 2002: 13). Contohnya jika dua kutub magnet yang sama yaitu utara dan utara didekatkan, maka akan didapatkan murid yang mempunyai pemahaman berbeda satu sama lain tentang konsep magnet tersebut. Ada yang memiliki pemahaman bahwa magnet saling tolak menolak, ada juga murid yang memiliki pemahaman bahwa magnet tidak mau menyatu, ada juga yang memiliki pemahaman magnet saling mendorong atau memberi gaya. Hal yang sama dikatakan oleh (Rustaman, 2012: 2.6) bahwa konsepsi seseorang berbeda dengan konsepsi orang yang lain. Konsepsi berasal dari kata to conceive yang artinya cara menerima. Sementara Budi (1992: 114-115) menyatakan bahwa konsepsi adalah sebagai kemampuan memahami konsep, baik yang diperoleh dari indera maupun kondisi lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Berdasarkan pendapat yang sudah disampaikan oleh ahli dapat disimpulkan bahwa konsepsi adalah suatu pemahaman seseorang terhadap konsep. 3. Miskonsepsi Suparno (2005: 4) menyatakan bahwa miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima pakar dalam bidang itu. Fowler (dalam Suparno, 2005: 5) menjelaskan bahwa miskonsepsi adalah sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirakis konsep-konsep yang tidak benar. Suparno (2005: 15) memberikan contoh miskonsepsi sebagai berikut, jika seorang mendorong suatu kereta dan kereta itu bergerak, siswa mengatakan ada suatu gaya bekerja pada kereta itu. Tetapi bila kereta itu tidak bergerak, siswa mengatakan tidak ada gaya yang bekerja pada kereta tersebut, meskipun orang itu mendorong kereta dengan gaya yang besar. Menurut fisika, meskipun kereta tidak bergerak, tetap ada gaya yang bekerja. Budi (1992: 114-115) mengungkapkan bahwa kesalahan konsep atau miskonsepsi adalah terjadi perbedaan konsepsi antara orang yang satu dengan yang lain dalam mempelajari konsep untuk menangkap makna konsep melalui proses persepsi melalui tahap-tahap perekaman informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Berdasarkan beberapa pendapat yang sudah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi adalah pemahaman konsep seseorang yang berbeda dengan konsep-konsep ilmiah yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh ahli. 4. Penyebab Miskonsepsi Suparno (2005: 29) mengungkapkan bahwa penyebab miskonsepsi dapat diringkas dalam lima kelompok, yaitu: siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar. Untuk lebih jelasnya, akan dijelaskan sebagai berikut: a. Siswa Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dikelompokkan dalam beberapa hal, antara lain: 1) Prakonsepsi atau konsep awal siswa Banyak siswa sudah mempunyai konsep awal atau prakonsepsi tentang suatu bahan sebelum siswa mengikuti pelajaran formal di bawah bimbingan guru. Konsep awal ini sering kali mengandung miskonsepsi. Salah konsep awal ini jelas akan menyebabkan miskonsepsi pada saat mengikuti pelajaran fisika berikutnya, sampai kesalahan itu diperbaiki. Prakonsepsi ini biasanya diperoleh dari orang tua, teman, sekolah awal, dan pengalaman di lingkungan siswa. Misalnya dari pengalaman kehidupan sehari-hari yaitu tentang terbit dan terbenamnya matahari. Siswa berpendapat bahwa matahari yang mengelilingi bumi karena matahari terbit dari timur, kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
berjalan di atas bumi, dan akhirnya terbenam di barat. Miskonsepsi
siswa
tersebut
bahwa
mataharilah
yang
mengelilingi bumi. Konsep yang diutarakan oleh siswa tersebut salah, konsep yang benar bahwa bumi yang mengelilingi matahari. 2) Pemikiran Asosiatif Siswa Asosiasi siswa terhadap istilah-istilah sehari-hari kadangkadang juga membuat miskonsepsi (Arons dalam Suparno, 2005: 35). Contohnya, siswa mengasosiasikan gaya dengan aksi atau gerakan. Gaya oleh banyak siswa dianggap selalu menyebabkan gerakan. Maka jika siswa tidak tidak melihat suatu benda bergerak, mereka memastikan tidak ada gaya. 3) Pemikiran Humanistik Siswa kerap kali memandang semua benda dari pandangan manusiawi (Gilbert dalam Suparno, 2005: 36). Tingkah laku benda dipahami seperti tingkah laku manusia yang hidup, sehingga tidak cocok. Misalnya miskonsepsi siswa akan kekekalan energi. Seorang bila bekerja secara terus menerus atau bermain secara terus menerus akan merasa lelah dan lapar. Dari pengalaman sebagai manusia yang menjadi lapar dan kehabisan energi bila terus bekerja, siswa beranggapan bahwa kekekalan energi itu tidak mungkin terjadi. Energi yang ada pasti berkurang dan lenyap. Siswa tidak mudah untuk keluar dari pemikiran yang manusiawi ini (Suparno, 2005: 37).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
4) Reasoning yang tidak lengkap/ salah Miskonsepsi juga dapat disebabkan oleh reasoning atau penalaran siswa yang tidak lengkap atau salah (Comins dalam Suparno, 2005: 38). Alasan yang tidak lengkap dapat disebabkan karena logika yang salah dalam mengambil kesimpulan, sehingga terjadi miskonsepsi. Misalnya, siswa mengetahui bahwa bumi termasuk planet, siswa tersebut menganggap bahwa semua planet yang ada di tata surya kita sama seperti bumi. Berarti planet-planet tersebut terdapat tumbuh-tumbhan, air, gaya, gravitasi, batu-batu keras, dan lainlainnya. 5) Instuisi yang salah Intuisi yang salah dan perasaan siswa juga dapat menyebabkan miskonsepsi. Intuisi adalah suatu perasaan dalam diri seseorang, yang secara spontan mengungkapkan sikap atau gagasannya tentang sesuatu sebelum secara obyektif dan rasional diteliti. Contoh siswa kadang-kadang mempunyai instuisi bahwa benda yang besar akan jatuh bebas lebih cepat daripada benda yang kecil. Pemikiran instuitif ini sering membuat siswa tidak kritis dan mengakibatkan miskonsepsi. 6) Tahap perkembangan kognitif siswa Perkembangan kognitif siswa yang tidak sesuai dengan bahan
yang
digeluti
dapat
menjadi
penyebab
adanya
miskonsepsi siswa. Secara umum, siswa yang masih dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
tahap operational concrete bila mempelajari sesuatu bahan yang abstrak sulit menangkap dan sering salah mengerti tentang konsep tersebut. 7) Kemampuan siswa Kemampuan siswa juga mempunyai pengaruh pada miskonsepsi siswa. Siswa yang kurang berbakat fisika atau kurang mampu dalam mempelajari fisika, sering mengalami kesulitan menangkap konsep yang benar dalam proses belajar. 8) Minat belajar siswa Secara umum dapat dikatakan, siswa yang berminat pada fisika cenderung mempunyai miskonsepsi lebih rendah daripada siswa yang tidak berminat pada fisika. Suparno (2005: 42) mengungkapkan bahwa siswa yang tidak berminat dalam belajar, bila salah menangkap suatu bahan, sering kali siswa tidak berminat mencari mana yang benar dan mengubah konsep yang salah. Akibatnya, merekan akan lebih mudah menagalami kesalahan atau miskonsepsi. b. Guru Miskonsepsi siswa dapat terjadi pula karena miskonsepsi yang dibawa oleh guru fisika. Guru yang tidak menguasai bahan atau mengerti bahan fisika secara tidak benar, akan menyebabkan siswa mendapatkan miskonsepsi (Suparno, 2005: 42).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
c. Buku 1) Buku Teks Buku teks juga menyebabkan miskonsepsi. Entah karena bahasanya sulit dimengerti atau karena penjelasannya tidak benar, miskonsepsi tetap diteruskan. Para peneliti menemukan bahwa beberapa miskonsepsi datang dari buku teks (Lona dalam Suparno, 2005: 44). 2) Buku Fiksi Sains (Science Fiction) Seringkali pengarang membuat gagasan fisika kurang berdasarkan kaidah ilmu yang sesungguhnya. Misalnya gerakgerakan tokoh fiksi di udara bebas yang kadang-kadang tidak mengindahkan hukum fisika. Akibatnya, dalam diri anak tertanam nilai dan pengertian yang tidak benar. 3) Kartun (Cartoon) Gambar-gambar kartun dalam majalah sains sering kali dapat memunculkan dan menyebabkan miskonsepsi pada siswa bila tidak mengindahkan hukum dan teori fisika yang berlaku. d. Konteks 1) Pengalaman Pengalaman siswa dapat menyebabkan miskonsepsi. Kita dapat melihatnya dalam kasus kekekalan energi. Dalam kehidupan sehari-hari, siswa mengalami, bahwa mereka akan merasa lelah setelah bekerja keras. Motor akan kehabisan bahan bakar bila dipakai terlalu lama dan bahan bakarnya tidak diisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
kembali. Tampak bahwa energi hilang dan tidak kekal. Di sini siswa berpikir tentang kekelan energi dalam pengertian yang terbatas dan tidak dalam pengertian luas (Stavy dalam Suparno, 2005: 47). 2) Bahasa Sehari-hari Beberapa miskonsepsi datang dari bahasa sehari-hari yang mempunyai arti lain dengan fisika (Gilbert dalam Suparno, 2005: 48). Misalnya, dalam bahasa sehari-hari siswa mengerti dan menggunakan istilah berat dan kg. Tetapi dalam fisika, berat adalah suatu gaya, dan satuannya adalah Newton. 3) Teman Lain Orang muda sangat senang belajar dalam kelompok bersama
teman-teman
kelompoknya.
Kelompok
sering
didominasi oleh beberapa orang yang suaranya vokal. Bila siswa yang dominan atau vokal itu mempunyai miskonsepsi, maka jelas mereka dapat mempengaruhi siswa lain dalam hal miskonsepsi. 4) Keyakinan dan Ajaran Agama Keyakinan atau agama siswa dapat juga menjadi penyebab miskonsepsi dalam bidang fisika (Commins dalam Suparno, 2005: 49). Keyakinan ataupun ajaran agama yang diyakini secara kurang tepat sering membuat siswa tidak dapat menerima penjelasan ilmu pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
e. Metode Mengajar Beberapa metode mengajar yang digunakan guru, terlebih yang menekankan satu segi saja dari konsep bahan yang digeluti, meskipun membantu siswa menangkap bahan, tetapi sering mempunyai dampak jelek yaitu memunculkan miskonsepsi siswa. 5. Cara Mendeteksi Adanya Miskonsepsi Suparno (1998: 121-128) mengungkapkan cara bagi seorang peneliti atau seorang guru mendeteksi miskonsepsi siswa, yaitu melalui : a. Peta Konsep Peta konsep dapat digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi siswa dalam bidang fisika. Peta konsep yang mengungkapkan hubungan berarti antara konsep-konsep dan menekankan gagasangagasan pokok, yang disusun hirarkis, dengan jelas dapat mengungkap miskonsepsi siswa digambakan dalam peta konsep tersebut. Biasanya miskonsepsi dapat dilihat dalam proposisi yang salah dan tidak adanya hubungan lengkap antar konsep (Novak dalam Suparno, 2005 : 121). b. Tes Multiple Choice dengan Reasoning Terbuka Beberapa peneliti menggunakan pertanyaan pilihan ganda digabungkan dengan alasan yang sudah tertentu. Jadi alasanalasannya sudah dipilihkan. Model ini dipilih, biasanya dengan alasan untuk lebih memudahkan menganalisis. Kelemahan model ini adalah alasan siswa yang tidak tercantum dalam pilihan itu, tidak terungkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
c. Tes Esai Tertulis Dari tes tersebut dapat diketahui miskonsepsi yang dibawa siswa dan dalam bidang apa. Setelah ditemukan miskonsepsinya, dapatlah beberapa siswa diwawancarai untuk lebih mendalami, mengapa mereka mempunyai gagsan seperti itu. d. Wawancara Diagnosis Wawancara dapat berbentuk bebas dan terstruktur. Dalam wawancara bebas, guru atau peneliti memang bebas bertanya kepada siswa dan siswa dapat dengan bebas menjawab. Sedangkan dalam wawancara terstruktur, pertanyaan sudah disiapkan dan urutannya pun secara garis besar sudah disusun, sehingga memudahkan dalam praktiknya. e. Diskusi dalam Kelas Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan gagsan mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau yang hendak diajarkan. Dari diskusi di kelas itu dapat dideteksi juga apakah gagasan mereka itutepat atau tidak. f. Praktikum dengan Tanya Jawab Praktikum yang disertai dengan tanya jawab antara guru dengan siswa yang melakukan praktikum juga dapat digunakan untuk mendeteksi apakah siswa mempunyai miskonsepsi tentang konsep pada praktikum itu atau tidak. Selama praktikum, guru selalu bertanya bagaimana konsep siswa dan bagaimana siswa menjelaskan persoalan-persoalan dalam praktikum tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa cara untuk mendeteksi miskonsepsi pada siswa adalah dengan menggunakan peta konsep, tes pilihan ganda, tes esai, wawancara diagnosis, diskusi dalam kelas dan praktikum dengan tanya jawab. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes pilihan ganda dan esai untuk mendeteksi miskonsepsi pada siswa. Dalam tes pilihan ganda, peneliti memberikan alasan yang harus diisi oleh siswa berupa opsi yakin benar dan tidak yakin benar terhadap jawaban yang dipilih. 6. Hubungan Miskonsepsi dengan Jenis Pekerjaan Orang Tua Miskonsepsi yang dialami siswa berhubungan dengan orang tua. Suparno (2005: 35) juga menegaskan bahwa miskonsepsi akan lebih banyak lagi, jika yang mempengaruhi pembentukan konsep pada anak tersebut mempunyai banyak miskonsepsi, seperti orang tua, tetangga, dan lain-lain. Hal ini diperkuat dalam aliran konvergensi yang diungkapkan oleh Husdarta (2010: 22) bahwa pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak adalah pengaruh dari unsur lingkungan dan pembawaan atau eksternal dan internal, kedua pengaruh itu dimisalkan dengan dua garis yang bertemu atau bergabung pada satu tempat kemudian menjadi satu garis yang kuat. Berdasar pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa orang tua dapat mempengaruhi miskonsepsi siswa. Rand Conger dalam Yusuf (2009: 54) mengemukakan bahwa orang tua yang mengalami tekanan ekonomi atau perasaan tidak mampu mengatasi masalah finansialnya, cenderung menjadi depresi, dan mengalami konflik keluarga, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
akhirnya mempengaruhi masalah siswa, seperti prestasi belajar rendah. Ahmadi (1991: 83-84) menyatakan bahwa keadaan ekonomi miskin akan menyebabkan kurangnya alat-alat belajar, kurangnya biaya yang disediakan oleh orang tua, dan tidak mempunyai tempat belajar yang baik sedangkan keadaan ekonomi kaya memiliki keadaan yang sebaliknya. Berdasar pendapat ahli dapat dikatakan bahwa tekanan ekonomi keluarga dapat menyebabkan masalah pada siswa seperti miskonsepsi dan menyebabkan prestasi belajar rendah, hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas seperti alat belajar dan biaya yang didapatkan siswa. Tekanan ekonomi orang tua dipengaruhi oleh jenis pekerjaan orang tua. Jenis pekerjaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang mempunyai ciri (sifat, keturunan, dan sebagainya) yang khusus, sedangkan pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan dan sebagainya), tugas kewajiban, hasil bekerja, perbuatan (Depdikbud, 1994: 410-488). Jadi yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah suatu bentuk atau macam kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Dalam penelitian ini pekerjaan yang dipakai meliputi PNS, wiraswasta, dan buruh. Tentu saja antara PNS, wiraswasta, dan buruh mempunyai
tingkat
penghasilan
yang
berbeda
yang
berpengaruh terhadap masalah siswa serta hasil belajar siswa.
akhirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
7. Hakikat Pembelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering disebut dengan singkat sebagai Sains. Dalam bahasa Inggris: Science berasal dari bahasa latin “scientia” yang berarti (1) pengetahuan tentang, atau tahu tentang; (2) pengetahuan, pengertian, paham yang benar dan mendalam. Ilmu atau Science mengalami perluasan dan merujuk ke pengetahuan alam yang sifatnya lebih pasti karena gejala yang diamati relatif nyata dan terukur, (Wonorahardjo, 2010: 11). Samatowa (2011: 3) berpendapat bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam. IPA ini membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Iskandar (2001: 2-3) juga menambahkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Ilmu pengetahuan alam sebagai disiplin ilmu disebut juga sebagai produk IPA yang bentuknya berupa fakta-fakta, konsepkonsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. Fakta dalam pembelajaran IPA merupakan pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, dan peristiwa yang benar-benar terjadi serta sudah dikonfirmasi secara objektif. Konsep dalam IPA adalah suatu ide yang menghubungkan beberapa fakta yang telah ada. IPA mempunyai suatu prinsip yang bersifat analitik sebab merupakan penggabungan dari konsep-konsep Ilmu Pengetahuan. Iskandar (2001: 3) menjelaskan kembali tentang IPA yang merupakan sebuah keterampilan proses yang dilakukan dengan beberapa kegiatan yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksperimen. Keterampilan proses dalam IPA juga memuat kegiatan melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil penelitiannya.
Aspek-aspek
keterampilan
proses
menurut
Iskandar
(2001:51) memuat beberapa hal yaitu: 1) mengamati, yang merupakan proses pengumpulan informasi dengan mempergunakan semua alat indra, 2) pengklasifikasian, merupakan kegiatan mengklasifikasi adah kegiatan mengatur atau menyusun obyek-obyek, kejadian-kejadian, atau informasi ke dalam golongan atau kelas dengan mempergunakan cara tertentu untuk sistem tertentu, 3) pengukuran, yang merupakan kegiatan mengukur hasil pengamatan dengan jalan membandingkan dengan suatu standar yang telah ditetapkan, 4) pengidentifikasian dan pengendalian variabel, yaitu untuk menandai karakteristik obyek atau faktor dalam kejadian atau peristiwa yang tetap dan yang berubah di dalam kondisi yang berbeda-beda, 5) perumusan hipotesis, dilakukan untuk memberikan dugaan tentang hubungan alasan yang mungkin ditemukan di dalam percobaan atau penelitian, 6) perancangan eksperimen dan penyimpulan hasil eksperimen ialah suatu proses yang disusun dengan memuat langkah-langkah percobaan yang harus dilakukan. Perancangan eksperimen dilakukan agar mendapatkan data yang baik sehingga hasil nya dapat memuaskan,
pengkomunikasian hasil eksperimen yaitu berarti mencatat data yang telah didapat sebagai hasil eksperimen dalam bentuk yang dapat dipahami oleh orang lain dan menceritakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang gejala alam yang sifatnya lebih pasti karena didasarkan pada percobaan dan pengamatan manusia secara terukur yang dikatakan sebagai keterampilan proses serta sebagai produk IPA yang bentuknya berupa fakta-fakta, konsepkonsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. a. Pengaruh belajar IPA Purnomo (2008: 269) mengungkapkan bahwa pengalaman belajar dalam kurikulum IPA membantu siswa untuk: (1) menjalani kehidupan sehari-hari secara efektif, (2) memahami dunianya dan hal-hal yang mempengaruhinya, (3) memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, fleksibel, dan inovatif, (4) mengembangkan pengertian tentang konsep-konsep IPA, (5) menilai dan menggunakan produk teknologi IPA, (6) memahami bahwa karier dalam IPA dan teknologi sangat cocok bagi pria dan wanita, (7) membuat penilaian tentang isu-isu yang berkenaan dengan lingkungan alam dan buatan, (8) bertanggung jawab terhadap perbaikan kualitas lingkungan, (9) memberikan pemecahan pada dilema moral sehubungan dengan isu-isu IPA dan teknologi, dan (10) menyiapkan diri untuk studi pada tingkatan yang lebih lanjut. b. Fungsi IPA atau sains bagi manusia Wonorahardjo (2010: 12-14) mengungkapkan beberapa fungsi IPA bagi manusia yaitu sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
1) Sains membantu manusia berpikir dalam pola sistematis Karena belajar sains sangat berurusan dengan logika dan matematika, tentu saja sains sangat membantu kita berpikir lebih sistematis, terutama dalam hal menghadapi permasalahan di dunia dan menyangkut alam. 2) Sains dapat menjelaskan gejala alam serta hubungan satu sama lain antar gejala alam Karena sains merupakan kumpulan pengetahuan mengenai alam, kita dapat dengan mudah merujuk ke penjelasan alam untuk menjelaskan gejala-gejala alam di sekitar kita. 3) Sains dapat digunakan untuk meramalkan gejala alam yang akan terjadi berdasarkan pola gejala alam yang dipelajari Salah satu sifat sains adalah kausatif. Jika ada hukum alam berarti gejala alam dapat dijamin akan mengikuti hukum alam tersebut. Misal dalam meramal letusan gunung berapi, dinas meteorologi dan geofisika akan mengamati pola aktivitas gunung tersebut dan meramalkan kapan terjadi letusan dan dengan demikian dapat diambil langkah evakuasi penduduk di sekitarnya. 4) Sains digunakan untuk menguasai alam dan mengendalikannya demi kepentingan manusia Dengan serangkaian pengamatan serius mengenai gejala alam dan dengan demikian sifat-sifatnya diketahui manusia, manusia akan berusaha mengatur dan mengendalikan alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
dengan tujuan tertentu yang berkatan dengan kepentingan manusia sendiri. Fungsi sains inilah yang paling terasa manfaatnya bagi manusia. Kita bayangkan saja seandainya listrik tidak ditemukan oleh Thomas Alfa Edison, mungkin sampai sekarang kita masih menggunakan lampu minyak. 5) Sains digunakan untuk melestarikan alam karena sumbangan ilmunya mengenai alam Karena dari pengamatan dan analisis yang mendalam mengenai alam ilmuwan akan tahu sampai dimana alam dapat dimanfaatkan dan sampai dimana alam justru dirusak oleh aktivitas manusia. Dengan pengetahuan inilah sebenarnya alam yang sudah terlanjur rusak dapat direhabilitasi dan dijaga dari pihak pelaku yang tidak bertanggung jawab. Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa IPA memiliki dampak yang besar terhadap diri manusia. Dengan adanya IPA, manusia dapat menjadi pribadi yang berpikir sistematis dan manusia dapat memahami gejala alam sekitar guna menangani kelangsungan hidupnya di dunia. 8. Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2 Ada beberapa materi yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : a. Gaya Gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan benda bergerak disebut gaya. Gaya yang dikerjakan pada suatu benda akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
mempengaruhi benda tersebut. Gaya terhadap suatu benda dapat mengakibatkan benda bergerak, berubah bentuk, dan berubah arah (Sulistyanto, 2008: 89). Azmiyawati (2008: 82-90) mengungkapkan bahwa gaya dibedakan menjadi 3 yaitu: 1). Gaya Gravitasi Gaya gravitasi bumi sering disebut juga gaya tarik bumi. Gaya gravitasi bumi menyebabkan benda-benda yang ada di bumi tidak terlempar ke angkasa luar. Selain itu, gaya gravitasi membuat kita dapat berjalan di atas tanah. Gaya gravitasi juga menyebabkan semua yang ada di bumi mempunyai berat sehingga tidak melayang-layang di udara. Penerapan gaya gravitasi berupa kelapa jatuh dari pohonnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Kelapa jatuh dari pohonnya Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 82) 2). Gaya Gesek Gaya gesek merupakan gaya yang menimbulkan hambatan ketika dua permukaan benda saling bersentuhan. Penerapan gaya gesek antara lantai dan box dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.2 Gesekan antara lantai dan box Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 84)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
3). Gaya Magnet Gaya tarik pada magnet dapat menarik benda-benda tertentu. Bahan dari besi atau baja dapat ditarik magnet. Bahan dari plastik dan kayu tidak dapat ditarik magnet. Magnet mempunyai dua kutub. Pada keadaan bebas, magnet akan selalu menunjuk ke arah utara dan selatan. Ujung magnet yang mengarah ke utara disebut kutub utara, sedangkan ujung magnet yang mengarah ke selatan disebut kutub selatan. Gambar garis medan magnet antara dua kutub magnet senama dan tidak senama dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.3 Garis medan magnet antara dua kutub magnet senama dan tidak senama Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 84) b. Pesawat Sederhana Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana (Sulistyanto, 2008: 109). Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos (Sulistyanto, 2008: 110-112).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
1) Tuas Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Berdasarkan posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut : a) Tuas golongan pertama Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa. Contoh alat yang menggunakan prinsip tuas golongan pertama dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.4 Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan pertama Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 99) b) Tuas golongan kedua Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titik tumpu dan kuasa. Contoh alat yang menggunakan prinsip tuas golongan kedua dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.5 Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan kedua Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 100)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
c) Tuas golongan ketiga Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titik tumpu dan beban. Contoh alat yang menggunakan prinsip tuas golongan ketiga dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.6 Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan ketiga Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 100) 2) Bidang Miring Bidang
miring
adalah
permukaan
rata
yang
menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Azmiyawati (2008: 101) mengungkapkan bidang miring tergolong pesawat sederhana karena dapat mempermudah pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Contoh penggunaan bidang miring dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 2.7 Contoh penggunaan prinsip bidang miring Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 101) 3) Katrol Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
penghubungnya. Azmiyawati (2008: 103) mengatakan ada beberapa jenis katrol sebagai berikut: a). Katrol tetap
: katrol yang tidak berubah posisinya ketika
digunakan untuk memindahkan benda. b). Katrol bebas : katrol yang berubah posisinya ketika digunakan untuk memindahkan benda. c). Katrol rangkap : katrol yang terdiri dari lebih dari satu katrol yang disusun berjajar. d). Katrol ganda atau takal : katrol yang terdiri dari beberapa katrol yang disatukan Untuk
lebih
memperjelas
pengertian,
dapat
dilihat
penggolongan jenis katrol pada gambar sebagai berikut:
Gambar 2.8 Jenis katrol Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 103) 4) Roda Berporos Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. c. Sifat - sifat Cahaya Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan oleh benda ke mata sehingga benda tersebut dapat terlihat. Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening, dan dapat dipantulkan (Sulistyanto, 2008: 125)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
d. Periskop Periskop adalah sejenis teropong yang biasanya terdapat pada kapal selam untuk mengamati keadaan di permukaan laut. Periskop dapat digunakan untuk melihat benda yang berada di atas batas pandang (Sulistyanto, 2008: 139). e. Proses terbentuknya tanah Tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-kelamaan butiranbutiran halus ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah (Azmiyawati, 2008: 124). Azmiyawati (2008: 125) mengungkapkan terdapat tiga jenis batuan yang menyusun lapisan kerak bumi dilihat dari proses terbentuknya yaitu sebagai berikut: 1) Batuan Beku (Batuan Magma/Vulkanik) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. 2) Batuan Endapan (Batuan Sedimen) Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan. 3) Batuan Malihan (Metamorf) Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam Bumi. Jika mendapat panas terus menerus, batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan. f.
Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup ini disebut pelapukan biologi (Azmiyawati, 2008: 128)
g. Susunan Bumi Dalam susunan bumi, peneliti membahas tentang selimut bumi dan lapisan penyusun bumi. 1) Selimut Bumi Berbicara tentang Bumi, kita tidak boleh melupakan selubung udara yang menyelimuti Bumi. Selubung udara itu disebut atmosfer. Azmiyawati (2008: 139-140) mengungkapkan bahwa atmosfer terdiri atas lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Lapisan troposfer terbentang sejauh 10 km dari permukaan bumi. Lapisan troposfer merupakan lapisan yang paling dekat dengan Bumi. Lapisan inilah yang memengaruhi cuaca. Di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
lapisan troposfer terdapat lapisan stratosfer. Lapisan stratosfer berjarak 10–50 km di atas permukaan bumi. Udara di lapisan stratosfer sangat dingin dan tipis. Lapisan di atas stratosfer yaitu mesosfer. Lapisan mesosfer berjarak 50-80 km di atas permukaan bumi. Lapisan di atas mesosfer yaitu lapisan termosfer. Lapisan termosfer terbentang pada ketinggian 80–500 km di atas permukaan bumi. Di lapisan ini terjadi efek cahaya yang disebut aurora. Lapisan yang paling jauh dari permukaan bumi yaitu lapisan eksosfer. Eksosfer ada di ketinggian 700 km di atas permukaan bumi. Setelah lapisan eksosfer adalah angkasa luar. (Azmiyawati, 2008: 139-140) 2) Lapisan Penyusun Bumi Azmiyawati (2008: 141) mengungkapkan ada tiga lapisan penyusun Bumi yaitu : a)
Kerak Kerak adalah lapisan terluar permukaan bumi yang berupa batuan keras dan dingin setebal 15–60 km.
b) Selubung atau Mantel Selubung atau mantel merupakan lapisan di bawah kerak yang tebalnya mencapai 2.900 kilometer. Lapisan mantel merupakan lapisan yang paling tebal. Lapisan ini terdiri atas magma kental yang bersuhu 1.400°C–2.500°C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
c)
Inti Inti terdiri atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam. Lapisan inti luar merupakan satu-satunya lapisan cair. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer, sedangkan lapisan inti dalam setebal ±1.200 kilometer. Inti dalam merupakan bola logam yang padat dan mampat, bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C.
B.
Penelitian yang Relevan Peneliti menemukan beberapa penelitian relevan atau mempunyai keterkaitan dengan judul penelitian. Penelitian tersebut antara lain : Penelitian pertama oleh Norika (2014) dengan judul “Pemahaman dan Miskonsepsi Konsep Gaya pada Siswa di Empat SMA Swasta di Yogyakarta”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui miskonsepsi apa yang banyak terjadi pada siswa dalam memahami konsep gaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa miskonsepsi yang banyak dijumpai pada siswa di empat SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah gaya akhir untuk menentukan/menetapkan penentuan gerak, tidak dapat membedakan antara kecepatan dengan percepatan, dengan menghilangnya dorongan,
kehilangan/menerima
dorongan
aslinya,
hanya
perantara/peralatan yang aktif yang menyebabkan gaya lebih besar, gabungan gaya menentukan arah, gerakan yang menyatakan bahwa terdapat gaya aktif pada benda, ada hambatan, dan gaya dorong oleh pukulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena sama-sama meneliti tentang miskonsepsi materi gaya pada IPA Fisika. Pembedanya adalah jika penelitian tersebut mendeteksi miskonsepsi materi gaya pada siswa SMA, sedangkan peneliti melakukan penelitian tentang miskonsepsi materi gaya ditambah pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentuan tanah karena pelapukan batuan dan susunan bumi pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Penelitian yang kedua oleh Suryanto dan Yuni (2002) dengan judul “Pemahaman Murid Sekolah Dasar Terhadap Konsep-Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Biologi: Suatu Diagnosis Adanya Miskonsepsi”. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pemahaman murid sekolah dasar terhadap konsepkonsep IPA berbasis biologi, (2) mengidentifikasi adanya miskonsepsi, dan (3) mencari penyebab miskonsepsi berdasarkan pola jawaban yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa miskonsepsi masih banyak terjadi pada konsep-konsep yang diteliti. Jika digunakan kriteria 75% sebagai ambang batas pemahaman konsep yang benar maka hanya dtemukan suatu konsep yaitu konsep tentang bernapas yang dapat dipahami dengan baik oleh murid. Berdasarkan analisis terhadap pola jawaban yang diberikan murid ternyata dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi yang terjadi pada murid antara lain disebabkan karena dalam memahami suatu konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
murid mengandalkan pada pengalaman sehari-hari dan hasil pemikiran logis. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena sama-sama mengidentifikasi adanya miskonsepsi. Pembedanya dalam penelitian ini mengidentifikasi miskonsepsi pada IPA Biologi, sedangkan
dalam penelitian yang dilakukan peneliti mengidentifikasi
miskonsepsi pada IPA Fisika. Penelitian ketiga oleh Zuldafrial (2014) dengan judul “Pengaruh Heterogenitas Terhadap Hasil belajar Program Studi Sejarah STKIPPGRI Pontianak”. Jenis penelitian ini adalah ex post facto dengan desain factorial 2x2x2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh heterogenitas mahasiswa yang disebabkan oleh faktor pembawaan dan lingkungan terhadap hasil belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar antara Mahasiswamahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Negeri dan mahasiswamahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Swasta. kelompok mahasiswa-mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Negeri hasil belajarnya lebih tinggi dari hasil belajar kelompok mahasiswa-mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Swasta. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan peneliti, karena sama-sama meneliti perbedaan hasil berdasarkan pekerjaan orang tua. Pembedanya jika dalam penelitian tersebut meneliti perbedaan hasil belajar berdasarkan pekerjaan orang tua, sedangkan dalam penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
dilakukan oleh peneliti meneliti tentang perbedaan miskonsepsi berdasarkan pekerjaan orang tua. Penelitian keempat oleh Rahmawati (2012) yang berjudul “Studi Komparasi Tingkat Miskonsepsi Siswa Pada Pembelajaran Biologi Melalui Model Pembelajaran Konstruktivisme Tipe Novick Dan Konstruktivis”. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen semu menggunakan Pre-test Post-test Non Equivalent Control Group Design. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat miskonsepsi pada materi sistem ekskresi siswa kelas XI IPA SMA N 4 Surakarta tahun Pelajaran 2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran kontruktivisme tipe Novick dan pembelajaran konstruktivis-kolaboratif. Hasil uji hipotesis tingkat miskonsepsi siswa melalui pembelajaran konstruktivisme tipe Novick dan konsruktivis kolabortif diperoleh nilai pvalue< 0,05 (0.002 < 0.05), sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan tingkat miskonsepsi siswa SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013
melalui
pembelajaran
kontruktivisme
tipe
Novick
dan
pembelajaran berbasis kontruktivis-kolaboratif. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan peneliti, karena sama-sama membandingkan miskonsepsi berdasarkan variabel bebas. Pembedanya jika dalam penelitian tersebut meneliti perbedaan miskonsepsi dilihat dari metode mengajar, sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti meneliti tentang perbedaan miskonsepsi dilihat dari pekerjaan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Berdasarkan keempat penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa peneilitan tersebut relevan atau memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yang berjudul Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 Se-Kecamatan Berbah Sleman Tahun 2015. Peneliti membuat sebuah bagan tentang literature map penelitian terdahulu sampai dengan penelitian yang dilakukan. Dalam literature map ditunjukkan penelitian yang relevan mendasari penelitian yang dilakukan. Literature map penelitian yang relevan dapat dilihat pada gambar 2.9. Pemahaman dan Miskonsepsi Konsep Gaya pada Siswa di Empat SMA Swasta di Yogyakarta Oleh Norika (2014)
Pemahaman Murid Sekolah Dasar Terhadap Konsep-Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Biologi: Suatu Diagnosis Adanya Miskonsepsi Oleh Suryanto dan Yuni (2002) Pengaruh Heterogenitas Terhadap Hasil Belajar Program Stud Sejarah STKIPPGRI Pontianak Oleh Zuldafrial (2014)
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 Se-Kecamatan Berbah Sleman Tahun 2015
Studi Komparasi Tingkat Miskonsepsi Siswa pada pembelajaran Biologi Melalui Model Pembelajaran Kontruktivisme Tipe Novick Dan Kontuktivis Oleh Rahmawati (2012) Gambar 2.9 Literature Map Penelitian-penelitian Relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Berdasarkan gambar 2.9 dapat djelaskan bahwa keempat penelitian sebelumnya mendasari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh Norika dan Suryanto sama-sama meneliti tentang miskonsepsi. Penelitian yang dilakukan oleh Zuldafrial (2014) dan Rahmawati (2012) sama-sama meneliti tentang perbedaan variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen. C.
Kerangka Berpikir Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang sifatnya pasti karena gejala yang diamati relatif nyata dan terukur. Nyata dan terukurnya gejala yang diamati pada Ilmu Pengetahuan Alam, tidak menjamin siswa untuk dapat memahami konsep dasar yang sudah ditetapkan ahli. Terbukti masih banyak siswa yang salah memahami konsep pada materi Ilmu Pengetahuan Alam. Salah pemahaman suatu konsep disebut dengan miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan konsep awal yang dibawa siswa tidak sesuai atau bertentangan dengan konsep yang diterima para ahli. Miskonsepsi dapat disebabkan oleh siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar. Miskonsepsi dapat pula terjadi karena faktor pekerjaan orang tua. Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikan, maka untuk menemukan miskonsepsi yang dilakukan siswa pada mata pelajaran IPA Fisika kelas V SD terkait materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentuan tanah karena pelapukan batuan, susunan bumi dan mengetahui perbedaan miskonsepsi dilihat dari pekerjaan orang tua dilakukan penelitian. Penelitian ini berjudul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
“Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 seKecamatan Berbah, Sleman Tahun 2015”. Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu tes pilihan ganda dan esai. Dari hasil tes kemudian jawaban dianalisis untuk menemukan miskonsepsi yang dilakukan siswa dan mengetahui perbedaan miskonsepsi dilihat dari pekerjaan orang tua. D.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori-teori dalam kajian pustaka dan kerangka berpikir, maka hipotesis pada penelitian ini adalah : 1.
Ada miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman.
2.
Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bagian ini, akan dibahas beberapa hal mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan yang terakhir teknik analisis data. A.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berorientasi pada data-data empiris berupa angka atau suatu fakta yang bisa dihitung (Mahdi dan Mujahidin, 2014: 104). Survei digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel kecil. Survei ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi (Sukmadinata, 2008: 82). Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif survei adalah sebuah penelitian yang hasilnya berupa angka yang dapat dihitung, kemudian hasil perhitungan digunakan untuk memperoleh gambaran umum karakteristik populasi. Penelitian ini mengumpulkan data dari responden melalui tes tertulis. Pengambilan data dibatasi dari sampel untuk seluruh populasi. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Berbah, Sleman dan perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
B.
Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri se-Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman. Penelitian dilakukan di kecamatan ini karena berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri di Kecamatan Berbah, sebagian besar guru mengatakan bahwa menemui sebuah kendala dalam pembelajaran yaitu rendahnya penguasaan konsep IPA siswa kelas V pada suatu materi yang menyebabkan kebanyakan siswa masih mendapat nilai IPA di bawah KKM.
2.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Januari 2016. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini akan dirinci pada jadwal kegiatan yang dapat dlihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No 1 2
3
4
5 6 7 8
Kegiatan Penyusunan Proposal Mengurus Perijinan Penyusunan Instrumen Penilaian Validasi instrumen dan revisi Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Laporan
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Bulan Agt Sep
Okt
Nov
Des
Jan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Jadwal penelitian ini dibuat agar memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Dengan jadwal yang dibuat, maka setiap langkah yang dilaksanakan akan lebih terkendali dan terorganisir karena sudah terjadwal sebelumnya. Terorganisirnya penelitian ini, akan membuat peneliti menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. C.
Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek maupun subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Berbah, Sleman yang berjumlah 436 siswa. Populasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Populasi Penelitian
No 1 2 3
SD N Berbah 1 SD N Berbah 2
Maredan, Sendangtirto Krikilan, Tegaltirto
Jumlah Kelas 1 2
B
28
SD N Klodangan
Gamelan, Sendangtirto
2
A
30
2
B
31
Nama Sekolah
Alamat
Kelas
Jumlah Siswa
A
30
A
28
4
SD N Jomblang 1
Candirejo, Tegaltirto
1
A
19
5
SD N Jomblang 2
Lojisari, Tegaltirto
1
A
27
6
SD N Pendemsari
Pendem, Tegaltirto
1
A
15
7
SD N Tanjungtirto 1
Tanjungtirto, Kalitirto
1
A
40
8
SD N Tanjungtirto 2
Pondok Kulon, Kalitirto
1
A
22
9
SD N Sumber 1
Sumber Kidul, Kalitirto
1
A
31
10
SD N Sumber 2
Sumber Kulon, Kalitirto
1
A
19
11
SD N Kaliajir
Kaliajir, Kalitirto
1
A
33
12
SD N Jagamangsan 1
Bercak, Jogotirto
1
A
17
13
SD N Jagamangsan 2
Blambangan, Jogotirto
1
A
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
No
Nama Sekolah
14
SD N Jagamangsan 3
15
SD N Kranggan
Jumlah Kelas
Kelas
Jumlah Siswa
Krasakan, Jogotirto
1
A
16
Kranggan, Jogotirto
1
A
26
Alamat
Jumlah
17
436
Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat bahwa populasi terdiri dari 15 SD Negeri se-Kecamatan Berbah, dengan 17 kelas karena 2 sekolah yaitu SD N Berbah 2 dan SD N Klodangan terdiri dari kelas paralel. Jumlah populasi seluruhnya ada 436 siswa. Adapun jumlah yang tertera adalah jumlah siswa kelas V untuk masing-masing SD. 2.
Sampel Sampel penelitian merupakan suatu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam penelitian yang dilakukan (Setyosari, 2010: 169). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 81). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan tabel Krejcie dan Morgan dengan taraf kepercayaan 95% dan kesalahan 5%. Artinya tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel yang dapat ditolerir oleh peneliti sebesar 5%. Fenandez dalam Sumanto (2014: 210) memaparkan tabel Krejcie dan Morgan
dengan taraf kepercayaan
95% dan kesalahan 5% yang dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3. Krejcie dan Morgan N 10 15 20 25 30 35 40 45 50
S 10 14 19 24 28 32 36 40 44
N 220 230 240 250 260 270 280 290 300
S 140 144 148 152 155 159 162 165 169
N 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000
S 291 297 302 306 310 313 317 320 322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
N S 55 48 60 52 65 56 70 59 75 63 80 66 85 70 90 73 95 76 100 80 110 86 120 92 130 97 140 103 150 108 160 113 170 118 180 123 190 127 200 132 210 136 Keterangan : N = Populasi S = Sampel
N 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1100
S 175 181 186 191 196 201 205 210 214 217 226 234 242 248 254 260 265 269 274 278 285
N 2200 2400 2600 2800 3000 3500 4000 4500 5000 6000 7000 8000 9000 10000 15000 20000 30000 40000 50000 75000 1000000
S 327 331 335 338 341 346 351 354 357 361 364 367 368 370 377 379 380 381 382 382 384
Berdasarkan populasi penelitian yaitu 436 siswa, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini sebesar 205 siswa. Diambilnya sampel penelitian sebesar 205 siswa karena populasi siswa SD Negeri se-Kecamatan Berbah mendekati populasi 440 yang sudah ditetapkan pada tabel Krejcie dan Morgan. Agar persentase pembagian sampel setiap sekolah imbang, maka sampel ditentukan sebanding dengan banyaknya subyek dalam tiap sekolah, yaitu dengan cara : Sampel Sekolah = Jumlah siswa kelas V x Jumlah Sampel (205) Populasi Sampel setiap sekolah dapat dilihat pada tabel 3.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel 3.4 Data Sampel Penelitian No
Nama SD
Kelas
Jumlah Siswa
1
SD N Berbah 1
A
30
2
SD N Berbah 2
A
28
2
SD N Berbah 2
B
28
3
SD N Klodangan
A
30
B
31
4
SD N Jomblang 1
A
19
5
SD N Jomblang 2
A
27
6
SD N Pendemsarari
A
15
7
SD N Tanjungtirto 1
A
40
8
SD N Tanjungtirto 2
A
22
9
SD N Sumber 1
A
31
10
SD N Sumber 2
A
19
11
SD N Kaliajir
A
33
12
SD N Jagamangsan 1
A
17
13
SD N Jagamangsan 2
A
24
14
SD N Jagamangsan 3
A
16
15
SD N Kranggan
A
26
Jumlah
30 436 28 436 28 436 30 436 31 436
x 205 = 14,105
Jumlah Sampel (Bulat) 14
x 205 = 13,165
13
x 205 = 13,165
13
x 205 = 14,105
14
x 205 = 14,575
15
19 436 27 436 15 436 40 436
x 205 = 8,933
9
x 205 = 12,694
13
x 205 = 7,052
7
x 205 = 18,807
19
22 436 31 436 19 436 33 436 17 436 24 436 16 436 26 436
x 205 = 10,344
10
x 205 = 14,575
15
x 205 = 8,933
9
x 205 = 15,516
15
x 205 = 7,993
8
x 205 = 11,284
11
x 205 = 7,522
8
x 205 = 12,224
12
Perhitungan Jumlah Sampel
436
Setelah menentukan besar sampel pada masing-masing sekolah, kemudian peneliti akan melanjutkan menggunakan teknik simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012: 82). Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan undian. Peneliti akan melakukan undian
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
pada tiap sekolah menggunakan kertas kecil-kecil yang sudah ditulis nomor absensi siswa, kemudian kertas akan digulung. Nomor absensi siswa sebagai nomor pada populasi. Peneliti mengambil sebagian dari gulungan kertas sesuai dengan jumlah sampel yang sudah ditentukan pada setiap sekolah. Nomor-nomor absensi yang terambil itu merupakan nama subjek penelitian. D.
Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 38). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 39). Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa kedua variabel tersebut saling berhubungan karena ada yang mempengaruhi dan ada yang dipengaruhi. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah pekerjaan orang tua siswa, sedangkan variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah miskonsepsi siswa.
E.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui beberapa cara yakni wawancara, angket, observasi, dan studi dokumenter (Sukmadinata, 2008: 216). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
melalui wawancara dan studi dokumenter. Wawancara menurut Arikunto (2010: 198) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2008: 221). Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui masalah pada mata pelajaran IPA Fisika siswa kelas V SD negeri semester 2 di Kecamatan Berbah. Terwawancara pada penelitian ini adalah seorang guru kelas V SD negeri Kecamatan Berbah. Wawancara pada guru dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2015. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa data hasil tes siswa kelas V dari setiap SD yang bertujuan untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa. Data hasil tes siswa kelas V dari setiap SD dapat dilihat dalam lampiran 2.2. F.
Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan non tes. 1.
Instrumen Tes Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian. Lembar instrumen berupa tes ini berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
soal (Trianto, 2011: 264). Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda dan uraian. Instrumen tes ini digunakan untuk mengetahui miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. Tes dilakukan
kepada
sampel
penelitian
yang
sudah
ditetapkan
sebelumnya. Sampel penelitian hanya menjawab soal pilihan ganda dan uraian yang sudah dibuat oleh peneliti. Tes dilaksanakan pada saat pengumpulan data antara bulan Mei akhir sampai Juni awal. 2.
Instrumen Non Tes Peneliti menggunakan dua bentuk instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini yang berupa daftar cek dan pedoman wawancara. a. Daftar cek Daftar cek (check list) adalah daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini, peneliti memberikan tanda centang setiap pemunculan gejala yang dimaksud (Sangadji, 2010: 154). Daftar cek ini digunakan untuk mengetahui data sekolah dan data pekerjaan orang tua yang diteliti dalam studi dokumentasi. Data daftar isian nama sekolah dan jenis pekerjaan orang tua dapat dilihat dalam lampiran 2.3. b. Pedoman wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
(Arikunto, 2010: 198). Pedoman yang digunakan peneliti dapat dilihat dalam tabel 3.5. Tabel 3.5 Pedoman Wawancara No 1 2 3 4 5
Garis Besar Pertanyaan Wawancara Bagaimana proses pembelajaran IPA khususnya Fisika di kelas V semester 2? Apakah menemui kendala dalam pemberian materi IPA Fisika? Kendala apa yang sering terjadi dalam pemberian materi IPA Fisika? Apakah ada dampak negatif dari kendala yang muncul? Cara apa yang digunakan guru untuk menangani kendala yang muncul?
Tabel 3.5 menjelaskan secara garis besar pedoman wawancara yang nantinya digunakan peneliti untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep IPA Fisika. Wawancara ini juga bertujuan
agar
peneliti
lebih
memahami
cara
mengatasi
permasalahan yang terjadi. G.
Teknik Pengujian Instrumen Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian validitas dan reliabilitas. Validitas dalam penelitian ini meliputi tiga hal yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Ketiga validitas ini dan reliabilitas akan dikenakan pada instrumen tes. Sementara instrumen daftar cek tidak melalui validitas dan reliabilitas. 1.
Validitas Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Sangadi dan Sopiah, 2010: 160). Adapun validitas yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
a.
Validitas Isi Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi (dinilai) lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment (Azwar, 2011: 45). Validitas isi pada penelitian ini dilakukan menggunakan professional judgment. Validitas isi diberikan oleh para ahli yang bidang keahliannya berhubungan dengan penelitian ini. Instrumen yang divalidasi yaitu berupa 50 soal pilihan ganda dan 11 soal uraian. Ahli yang dipilih untuk melakukan validitas isi ada 2 dosen dari Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan 2 guru Sekolah Dasar Kelas V. Ahli memberikan nilai pada lembar penilaian yang diberikan. Skala skor dalam lembar penilaian instrumen menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan suatu skala untuk mengukur sikap dengan skala ordinal (Subali, 2012: 74). Skala skor yang biasa digunakan dalam Skala Likert meliputi Skor 1 : Tidak sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Raguragu, Skor 4 : Sesuai, dan Skor 5 : Sangat Sesuai. Dalam pengukuran menggunakan skala Likert, sering terjadi kecenderungan validator memilih kategori skor raguragu. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam penelitian ini kategori skor ragu-ragu akan dihapus, agar skor yang didapatkan jelas. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
sebagai berikut : Skor 1 : Tidak Sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Sesuai, Skor 4 : Sangat Sesuai. Hasil akhir yang diperoleh dari validator akan diakumulasi kemudian dikategorikan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap instrumen diatur dalam tabel 3.6. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen. Tabel 3.6. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen Penilaian Kuantitatif >3 >3 <3 <3
Penilaian Kualitatif Positif Negatif Positif Negatif
Keputusan Tidak Revisi Revisi pada tertentu Revisi Revisi
bagian
Tidak ada revisi berarti tidak mengubah soal, jawaban, dan bahasa yang digunakan. Revisi pada bagian tertentu berarti mengubah pada bagian tertentu misalnya bahasa
yang
digunakan. Revisi berarti mengubah semua poin yang divalidasi seperti bahasa, soal, dan jawaban. Dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai ahli pertama untuk menjadi validator adalah Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. Beliau menilai cocok atau tidaknya soal yang digunakan untuk mendeteksi adanya miskonsepsi pada siswa. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian miskonsepsi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen P. Fisika serta penulis buku miskonsepsi. Hasil dari validasi instrumen tes yang dilakukan oleh ahli kesatu yaitu menyuruh menambahkan alasan untuk memilih yakin benar atau tidak yakin benar pada soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
pilihan ganda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal pilihan ganda. Ahli kedua yang dipilih untuk menjadi validator adalah Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. Beliau menilai bagian isi soal, yaitu menilai cocok atau tidaknya soal yang dibuat dengan kunci jawaban. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian isi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Pendidikan Fisika. Hasil dari validasi instrumen tes yang dilakukan oleh ahli kedua yaitu memberi masukan bahwa soal nomor 28. Konsep yang benar saat cahaya merambat dari zat yang rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis horizontal. Yang ketiga adalah guru Sekolah Dasar kelas V di kabupaten Sleman yaitu Ibu Ari Trisnawati, S.Pd. dan yang keempat adalah guru Sekolah Dasar kelas V di kabupaten Magelang yaitu Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. Mereka dikhususkan untuk menilai bahwa bahasa yang digunakan dalam soal mudah dipahami siswa. Mereka ditunjuk karena sekarang menjadi guru kelas V SD yang otomatis sehari-harinya menggeluti dan lebih paham terhadap soal yang dibuat. Hasil dari validasi instrumen tes yang dilakukan oleh ahli ketiga dan keempat memberi masukan bahwa gambar yang digunakan pada instrumen tes soal pilihan ganda dan uraian kurang jelas, oleh sebab itu peneliti perlu mengganti gambar yang digunakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
instrumen tes soal pilihan ganda dan uraian. Hasil validitas isi instrumen tes yang berupa soal pilihan ganda dan uraian dari para validator dapat dilihat pada lampiran 2.4. b.
Validitas Muka Validitas muka adalah tipe validitas didasarkan
pada
penilaian
terhadap
format
yang hanya penampilan
(appearance) tes. Validitas muka dilakukan untuk mengetahui bahwa soal tes yang dibuat mudah dipahami siswa. Validitas muka ini dilakukan pada 38 soal pilihan ganda dan 9 soal uraian yang sebelum memasuki tahap ini, isinya sudah divalidasi oleh para ahli. Validitas muka pada instrumen tes dilakukan oleh lima siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1, Temanggung. Siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1 dipilih karena mereka sudah mempelajari materi dan kelasnya setara dengan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu kelas V. Validitas muka dilakukan dengan teknik wawancara saat siswa mengerjakan soal. Beberapa soal yang diujikan dianggap masih membingungkan dan hanya ditemui pada soal pilihan ganda. Hasil validitas muka dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.7. Hasil Validitas Muka No Item 18 20 24 34 35
Masukan dari siswa Pilihan ganda susah dipahami Pilihan ganda membingungkan Pilihan ganda membingungkan Kata-kata pada pilihan b dan d susah dipahami Tidak paham arti fisis
Berdasarkan hasil tersebut akan dilakukan revisi pada item yang dianggap masih membingungkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
c.
Validitas Konstruk Validitas
konstruk
merupakan
tipe
validitas
yang
menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu trait atau konstruk teoritik yang hendak diukurnya (Allen dalam Azwar, 2011: 48). Validitas konstruk ini dilakukan pada 60 siswa kelas V SD di kecamatan Berbah yang tidak digunakan sebagai sampel penelitian. Validitas konstruk dilakukan kepada siswa yang pernah mendapatkan materi gaya, pesawat sederhana, sifatsifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan dan susunan bumi. Validitas diuji dengan menggunakan product moment. Rumus product moment (Suharsimi dalam Trianto, 2011: 269) dapat dilihat pada gambar 3.1.
rxy
nXY (X )(Y ) {nX 2 (X ) 2 }{nY 2 Y 2 }
Gambar 3.1. Rumus Product Moment Keterangan: rxy= koefisien validitas X= skor butir soal Y = skor total n= jumlah responden Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan Microsoft Excel dan dihitung menggunakan program IBM SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Statistic 20. Hasil uji validitas konstruk dapat dilihat pada tabel 3.8. untuk soal pilihan ganda dan 3.9. untuk soal esai. Tabel 3.8. Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda No. Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Pearson Correlation 0,012 0,021 0,199 0,473** 0,163 0,351** 0,090 0,542** 0,271* 0,411** 0,442** 0,202 0,271* 0,408** 0,282* 0,068 0,040 0,233 0,318* 0,541** 0,399** 0,364** 0,055 0,499** -0,071 0,257* 0,373** 0,246 0,426** 0,150 0,397** 0,260* 0,043 0,166 0,365** 0,304* 0,154 0,177
Sig. (2-tailed) 0,929 0,873 0,128 0,000 0,214 0,006 0,492 0,000 0,036 0,001 0,000 0,122 0,036 0,001 0,029 0,604 0,760 0,073 0,013 0,000 0,002 0,004 0,677 0,000 0,591 0,048 0,003 0,058 0,001 0,253 0,002 0,045 0,742 0,206 0,004 0,18 0,239 0,175
Keputusan Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid
Berdasarkan output yang dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 untuk uji validitas instrumen, dari 38 soal pilihan ganda yang diujikan diperoleh 17 item soal dinyatakan tidak valid dan 21 item soal dinyatakan valid. Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
yang dinyatakan tidak valid yaitu item 1, item 2, item 3, item 5, item 7, item 12, item 16, item 17, item 18, item 23, item 25, item 28, item 30, item 33, item 34, item 37, dan item 38. Soal yang dinyatakan valid yaitu item 4, item 6, item 8, item 9, item 10, item 11, item 13, item 14, item 15, item 19, item 20, item 21, item 22, item 24, item 26, item 27, item 29, item 31, item 32, item 35, dan item 36. Item soal yang tidak valid akan dibuang, karena setiap indikator yang diujikan sudah terwakili oleh item soal yang valid. Dari 21 soal yang dinyatakan valid, akan diambil 20 soal untuk penelitian dan masing-masing indikator yang dibuat sudah terwakili oleh 20 soal tersebut. Soal pilihan ganda untuk penelitian dapat dilihat pada lampiran 3.4. Tabel 3.9. Hasil Validitas Soal Esai No. Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pearson Correlation 0,639** 0,573** 0,424** 0,352** 0,398** 0,468** 0,570** 0,751** 0,671**
Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,001 0,006 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000
Keputusan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan output yang dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 untuk uji validitas instrumen diperoleh 9 item soal esai dinyatakan valid. Dari 9 soal yang dinyatakan valid diambil 5 soal yang digunakan dalam penelitian. Soal esai untuk penelitian dapat dilihat pada lampiran 3.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
2.
Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability (Azwar, 2011: 4). Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Effendi, 2012: 141). Uji reliabilitas instrumen dilakukan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program IBM SPSS Statistic 20. Rumus ini digunakan untuk pengujian terhadap item soal pilihan ganda dan uraian yang telah dinyatakan valid. Hasil perhitungan reliablitas instrumen-instrumen ini dicocokkan dengan tabel koefisien reliabilitas menurut (Masidjo, 2010: 243) yang dapat dilihat pada tabel 3.10. Tabel 3.10. Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Reliabilitas 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 Negatif – 0,20
Kategori Reliabilitas Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Setelah mendapatkan butir soal yang valid, kemudian item soal dilakukan uji reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas pada instrumen pilihan ganda yang sudah dinyatakan valid untuk 21 item soal dapat dilihat pada tabel 3.11. 3.11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Cronbach Alpha 0,758
Jumlah Item 21
Kategori Tinggi
Keterangan Reliabel
Berdasarkan tabel 3.11. hasil reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha instrumen pilihan ganda untuk 21 item soal yaitu 0,758. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
dengan tabel kualifikasi koefisien reliabilitas item soal menurut Masidjo dan hasilnya termasuk dalam kategori tinggi. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa 21 item soal untuk instrumen pilihan ganda layak digunkana untuk penelitian karena instrumen tersebut reliabel. Hasil reliabilitas untuk instrumen esai dapat dilihat pada tabel 3.12. 3.12. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Uraian Cronbach Alpha 0,699
Jumlah Item 9
Kategori Cukup
Keterangan Reliabel
Berdasarkan tabel 3.12. hasil reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha instrumen uraian untuk 9 item soal yaitu 0,699. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel kualifikasi koefisien reliabilitas item soal menurut Masidjo dan hasilnya termasuk dalam kategori cukup. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa 9 item soal untuk instrumen uraian dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk penelitian. H.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Analisis deskriptif Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu sampel. Analisis deskriptif ini menggunakan satu variabel atau lebih tapi bersifat mandiri, oleh karena itu analisis ini tidak berbentuk perbandingan atau hubungan (Hasan, 2004: 185). Fungsi analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
deskriptif dalam penelitian ini untuk menganalisis data miskonsepsi dari jawaban siswa. Analisis dilakukan untuk setiap Kompetensi Dasar. Data dikelompokkan berdasarkan jenis respon yang diberikan. Setiap respon yang diberikan dimasukkan ke dalam tabel distribusi, kemudian dianalisis secara deskriptif berdasarkan frekuensi dan persentase setiap kelompok respon yang diberikan siswa. 2. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis nol adalah kesimpulan sementara (anggapan) terhadap suatu kondisi/teori. Hipotesis nol menyatakan tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan antara satu variabel dengan variabel yang lain sehingga dikatakan sebagai pernyataan netral (Mahdiyah, 2014: 104). Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyangkal apa yang dinyatakan pada H0, sehingga dikatakan sebagai hipotesis penelitian (Mahdiyah, 2014: 105). H0 dan Ha dibuat berdasarkan pada rumusan masalah yang kedua. Rumusan masalah yang kedua dalam penelitian ini adalah “apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah”. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah : H0
=
tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD semester 2 seKecamatan Berbah. (µ1- µ2 = 0 atau µ1= µ2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Ha
=
Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD semester 2 seKecamatan Berbah. (µ1- µ2 ≠ 0 atau µ1≠ µ2)
3.
Pengolahan data Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu (Hasan, 2004: 24). Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tiga langkah sebagai berikut : a.
Editing Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk atau data yang terkumpul tidak logis dan meragukan (Hasan, 2004: 24). Dalam tahap ini peneliti memeriksa kelengkapan identitas responden meliputi nama dan pekerjaan orang tua untuk menghindari kurangnya data yang terkumpul. Kekurangan data dapat dilengkapi dengan pengumpulan data ulang ataupun dengan interpolasi (penyisipan).
b.
Coding Coding adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angkaangka/ huruf-huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis (Hasan, 2004: 24). Dalam tahap ini peneliti memberi kode pada data yang akan dianalisis yaitu jenis pekerjaan orang tua siswa. Kode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
1 untuk “PNS”, kode 2 untuk “Wiraswasta”, dan kode 3 untuk “Buruh”. c.
Tabulasi Tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan (Hasan, 2004:
24).
Tahap
ini
dilakukan
dengan cara
memasukkan data yang sudah diberi kode ke dalam tabel. 4.
Uji prasyarat analisis Uji prasyarat analisis pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. a.
Uji normalitas Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data tersebar sesuai dengan kurva normal atau tidak. Uji normalitas skor dilakukan dengan menggunakan KolmogorovSmirnov. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah
H0
=
Sebaran data tidak sesuai dengan kurva normal atau data tidak normal
Ha
=
Sebaran data sesuai dengan kurva normal atau data normal
Kriteria normalitas suatu data adalah 1)
Jika harga sig (2-tailed) ≥ 0,05; H0 ditolak atau Ha diterima, artinya sebaran data tes sesuai dengan kurva normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
2)
Jika harga sig (2-tailed) < 0,05; H0 diterima atau Ha ditolak, artinya sebaran data tes tidak sesuai dengan kurva normal
b.
Uji homogenitas Uji homogenitas varians dilakukan dengan menggunakan uji Levene Statistic pada IBM SPSS 20. Asumsi dalam pengujian bahwa varian kelompok data adalah sama atau homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka varian kelompok data tidak sama atau tidak homogen, dan jika signifikansi > 0,05 maka varian kelompok data sama atau homogen (Priyanto, 2012: 100).
5. Menguji hipotesis Uji
hipotesis
dalam
penelitian
ini
menggunakan
uji
nonparametrik. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 untuk membandingkan kelompok data jenis pekerjaan orang tua yaitu: PNS, wiraswasta, dan buruh. Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS 20 dengan uji Kruskal-Wallis. Penggunaan uji Kruscal-Wallis dikarenakan data tidak berdistribusi normal dan jumlah kelompok data lebih dari 2. Berikut rumus Kruskal-Wallis menurut Siregar (2013: 443) dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2. Rumus Kruskal-Wallis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Keterangan N
= Total sampel = Jumlah Rangking setiap sampel ke-k
K
= Jumlah kelompok sampel Hipotesis yang digunakan dalam uji hipotesis menggunakan Kruskal-
Wallis adalah: H0
=
tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 seKecamatan Berbah. (µ1= µ2)
H1
=
ada perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah (µ1≠ µ2)
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah 1) Jika harga sig. ≥ 0,05; H0 diterima atau H1 ditolak, artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se Kecamatan Berbah. 2) Jika harga sig. < 0,05; H0 ditolak atau H1 diterima, artinya ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se Kecamatan Berbah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bagian ini, peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian berupa deskripsi data dan analisis data yang dilakukan. Bagian pembahasan dijelaskan mengenai pemaknaan terhadap hasil penelitian yang didapatkan, kemudian dikaitkan dengan hasil penelitian yang relevan serta kajian teori. A.
Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Pengumpulan data penelitian dilaksanakan di SD wilayah UPT Kecamatan Berbah, Sleman. Peneliti mengambil seluruh SD negeri di Kecamatan Berbah yang berjumlah 15 sekolah. Lima belas SD negeri tersebut dipilih berdasarkan persetujuan dari kepala sekolah setiap SD yang
bersangkutan.
Kepala
sekolah
menyetujui
jika
peneliti
melaksanakan penelitian di sekolah yang dikepalainya. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebesar 205 siswa kelas V. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015, lebih tepatnya tanggal 2 Juni 2015. Peneliti menyebar instrumen penelitian dengan memasuki satu persatu SD yang menjadi sampel penelitian. Awalnya peneliti menemui kepala sekolah untuk meminta izin melaksanakan penelitian. Setelah izin kepala sekolah, peneliti menemui wali kelas V untuk berkoordinasi tentang pengambilan sampel dan cara pengerjaan instrumen penelitian.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Kedua instrumen tersebut digunakan untuk menguji materi IPA Fisika kelas V semester 2. Instrumen yang digunakan sebelumnya sudah melalui tahap validasi yang meliputi validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Instrumen soal dititipkan ke setiap guru kelas V SD Negeri se-Kecamatan Berbah yang selanjutnya akan diberikan kepada responden untuk dikerjakan. Instrumen soal dikerjakan dengan waktu 60 menit. Selama pengerjaan instrumen, responden tidak diperbolehkan mencontek, membuka buku, dan selama pengerjaannya diawasi oleh guru kelas layaknya ujian pada umumnya. Instrumen pilihan ganda dikerjakan siswa dengan memberi tanda silang pada jawaban, kemudian memberi tanda silang pada opsi yakin benar atau tidak yakin benar. Instrumen soal uraian dikerjakan siswa dengan cara menguraikan jawaban di lembar jawab. Saat penitipan instrumen, peneliti bersepakat dengan wali kelas masingmasing SD yang menjadi sampel penelitian, terkait waktu instrumen soal penelitian tersebut dapat diambil kembali oleh peneliti dan dianalisis. 2. Deskripsi Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah 205 siswa kelas V SD negeri se-Kecamatan Berbah. Setiap Responden mengisi identitas berupa nama siswa, SD, dan pekerjaan orang tua. Berdasarkan identitas siswa yang telah terkumpul, dapat diketahui jenis pekerjaan orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
siswa kelas V SD negeri se-Kecamatan Berbah yang dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa No 1 2 3
Jenis Pekerjaan Orang Tua PNS Wiraswasta Buruh Jumlah
Jumlah Responden 15 74 116 205
Persentase 7,3 % 36,1 % 56,6 % 100 %
Berdasarkan total di atas, dapat digambarkan pie chart jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD se-Kecamatan Berbah :
Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas V SD Negeri se-Kecamatan Berbah
7.3%
56.6%
36.1%
PNS Wiraswasta Buruh
Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa
Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1dapat diketahui bahwa siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS sebanyak 15 siswa (7,3%), siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 74 siswa (36,1%), siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh sebanyak 116 siswa (56,6%). Dari hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jenis pekerjaan orang tua siswa dalam penelitian ini adalah buruh yaitu sebesar 116 siswa (56,6%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
3. Deskripsi Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 Se-Kecamatan Berbah Dalam bagian ini peneliti akan mendeskripsikan data miskonsepsi IPA Fisika kelas V semester 2 se-Kecamatan Berbah. Deskripsi data ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya miskonsepsi siswa tentang Kompetensi Dasar (KD) yang diujikan. Dalam bagian ini peneliti membagi deskripsi data menjadi dua bagian berdasarkan instrumen soal yang sudah diujikan sebagai berikut : a. Deskripsi data instrumen pilihan ganda Dalam bagian ini, data dideskripsikan per kompetensi dasar yang diujikan. Data dideskripsikan untuk mengetahui adanya miskonsepsi. Banyaknya siswa yang mengalami miskonsepsi dapat dilihat berdasarkan persentase siswa yang menjawab salah dan yakin benar terhadap jawaban. Dari empat opsi jawaban yaitu a, b, c, dan d, ketiga persentase jawaban salah dan yakin benar akan dijumlahkan. Pada tabel 4.2, peneliti menuliskan KD beserta nomor item soal yang mewakili. Tabel 4.2 KD dan Nomor Item Soal yang Mewakili pada Instrumen Pilihan Ganda No 1 2 3 4 5 6
Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi
Item 1, 2, dan 3 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 10, 11, 12, dan 13 14 dan 15 16, 17, 18, dan 19 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
KD beserta nomor item soal yang mewakili dituliskan untuk memudahkan pembaca dalam memahami deskripsi data miskonsepsi pada instrumen pilihan ganda. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan deskripsi data menjadi dua bagian. Bagian yang pertama dideskripsikan secara umum (seluruh KD), sedangkan bagian kedua dideskripsikan secara khusus per KD dan per item soal piliha ganda. Persentase miskonsepsi IPA Fisika secara umum pada instrumen soal pilihan ganda dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 Se-Kecamatan Berbah Untuk Seluruh KD Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa banyak siswa yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada setiap soal pilihan ganda yang diujikan. Dapat dilihat nomor item 13 yang mengulas tentang konsep cahaya menjadi soal yang memiliki nilai miskonsepsi tertinggi dengan persentase lebih dari 80 %. Dapat dilihat 50 % lebih dari 205 siswa mengalami miskonsepsi pada item 3, 5, 8, 9, 12, 13, 16, 17, dan 19. Artinya lebih dari 50 % siswa miskonsepsi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
konsep gaya, pesawat sederhana, cahaya, dan pembentukan tanah. Dua item soal yang memiliki nilai persentase miskonsepsi siswa di bawah 20 %, yaitu item 1 dan 15. Artinya kurang dari 20 % siswa miskonsepsi pada konsep gaya dan cahaya. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak siswa kelas V SD negeri semester 2 yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada KD yang diujikan. Bagian kedua deskripsi data miskonsepsi ditinjau secara khusus atau lebih mendalam per KD. Dari seluruh jawaban siswa, peneliti fokus pada miskonsepsi (jawaban salah tapi yakin benar). Kompetensi
dasar
yang
dibahas
pertama
kali
yaitu
5.1
mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). KD ini diujikan dengan memberikan 3 soal yang mewakili indikator. Nomor item 1 mewakili indikator 5.1.1 menyebutkan macam-macam gaya, serta nomor item 2 dan 3 mewakili indikator 5.1.2 mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 4.3 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 1 Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep macam gaya. Hal ini dibuktikan bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 1 dengan total persentase sebesar 7,8 % atau berjumlah 16 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban C dengan persentase sebesar 3,90 % atau berjumlah 8 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa berhentinya perputaran roda yang digelindingkan dipengaruhi gaya gravitasi. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 2 sebagai berikut:
Gambar 4.4 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 2 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.4 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep faktor yang mempengaruhi gaya. Hal ini dibuktikan bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 2 dengan total persentase sebesar 37,07 % atau berjumlah 76 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban D dengan persentase sebesar 25,37 % atau berjumlah 52 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa benda jatuh ke bawah bukan termasuk gaya gravitasi. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 3 sebagai berikut:
Gambar 4.5 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 3 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.5 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep faktor yang mempengaruhi gaya. Hal ini dibuktikan bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 3 dengan jumlah persentase sebesar 63,93 % atau berjumlah 129 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban C dengan persentase sebesar 29,27 %. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa cara memperkecil gesekan antara poros sumbu dan roda mobil adalah dengan memasang ruji-ruji. Kompetensi dasar kedua yang akan dibahas yaitu 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. KD ini diujikan dengan memberikan 6 soal yang mewakili indikator. Nomor item 4, 5, dan 6 mewakili indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
5.2.1 mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana. Nomor item 7 dan 8 mewakili indikator 5.2.2 menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama, serta nomor item 9 mewakili indikator 5.2.3 menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 4.6 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 4 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep ciri pesawat sederhana. Hal ini dibuktikan bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 4 dengan total persentase sebesar 34,15 % atau berjumlah 20 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban A dengan persentase sebesar 18,05 % atau berjumlah 37 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa gunting termasuk pengungkit yang bebannya terletak di antara titik tumpu dan kuasa. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 5 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Gambar 4.7 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 5 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.7 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep ciri pesawat sederhana. Hal ini dibuktikan bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 5 dengan jumlah persentase sebesar 59,02 % atau berjumlah 121 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban C dengan persentase sebesar 40,49 % atau berjumlah 73 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa titik tumpu pada sapu terletak pada bagian III. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 6 sebagai berikut:
Gambar 4.8 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 6 Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Berdasarkan gambar 4.8 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep ciri pesawat sederhana. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 6 dengan jumlah persentase sebesar 39,51 % atau berjumlah 81 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa terjadi pada pilihan jawaban A, C, dan D dengan persentase yang sama yaitu sebesar 13,17% atau berjumlah 27 siswa. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 7 sebagai berikut:
Gambar 4.9 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 7 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.9 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep jenis pengungkit. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 7 dengan jumlah persentase sebesar 30,73 % atau berjumlah 63 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban C dengan persentase sebesar 20 % atau berjumlah 41 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa saat mendorong gerobak yang ada bebannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
termasuk ke dalam contoh jenis tuas golongan ketiga. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 8 sebagai berikut:
Gambar 4.10 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 8 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.10 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep jenis pengungkit. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 8 dengan jumlah persentase sebesar 51,71 % atau berjumlah 106 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban B dengan persentase sebesar 27,32 % atau berjumlah 56 siswa.
Artinya lebih banyak siswa mengalami
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa letak titik kuasa pada sekop ditunjukkan oleh nomor 2. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 9 sebagai berikut:
Gambar 4.11 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 9 Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Berdasarkan gambar 4.11 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 9 dengan jumlah persentase sebesar 63,90 % atau berjumlah 131 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban A dengan persentase sebesar 36,10 % atau berjumlah 74 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa membuka kancing baju merupakan penerapan prinsip kerja pesawat sederhana berupa pengungkit. Kompetensi dasar ketiga yang akan dibahas yaitu 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. KD ini diujikan dengan memberikan 4 soal yang mewakili indikator. Nomor item 10 dan 11 mewakili indikator 6.1.1 menyebutkan sifat-sifat cahaya. Nomor item 12 dan 13 mewakili indikator 6.1.2 menjelaskan sifat bayangan pada cermin. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 4.12 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 10 Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Berdasarkan gambar 4.12 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep sifat cahaya. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 10 dengan jumlah persentase sebesar 36,59 % atau berjumlah 75 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban A dengan persentase sebesar 24,88 % atau berjumlah 51 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka cahaya dibiaskan menjauhi garis normal. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 11 sebagai berikut:
Gambar 4.13 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 11 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.13 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep sifat cahaya. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 11 dengan jumlah persentase sebesar 48,29 % atau berjumlah 99 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban B dengan persentase sebesar 19,51 % atau berjumlah 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa pantulan sinar kendaraan bermotor pada malam hari tidak menunjukkan cahaya merambat lurus. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 12 sebagai berikut:
Gambar 4.14 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 12 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.14 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep sifat bayangan pada cermin. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 12 dengan jumlah persentase sebesar 53,66 % atau berjumlah 110 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban D dengan persentase sebesar 32,20 % atau berjumlah 66 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa sifat bayangan yang dibentuk pada kaca spion mobil/motor adalah nyata, tegak, diperkecil. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 13 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Gambar 4.15 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 13 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.15 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep sifat bayangan pada cermin. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 13 dengan jumlah persentase sebesar 83,41 % atau berjumlah 171 siswa. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban C dengan persentase sebesar 66,34 % atau berjumlah 136 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman apabila cahaya merambat dari zat yang rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Kompetensi dasar keempat yang akan dibahas yaitu 6.2. membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. KD ini diujikan dengan memberikan 2 soal yang mewakili indikator, yaitu nomor item 14 dan 15 yang mewakili indikator 6.2.1 mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karya/model yang menerapkan sifat-sifat cahaya. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Gambar 4.16 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 14 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.16 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep sifat bayangan pada cermin. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 14 dengan jumlah persentase sebesar 38,05 % atau berjumlah 78 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban A dengan persentase sebesar 17,56 %. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa alat yang arah pandangannya dapat dibelokkan sehingga benda atau objek yang dilihat tidak harus berada di depan mata disebut lup. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 15 sebagai berikut:
Gambar 4.17 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 15 Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Berdasarkan gambar 4.17 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep sifat bayangan pada cermin. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 15 dengan jumlah persentase sebesar 15,61 % atau berjumlah 32 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban D dengan persentase sebesar 6,34 % atau berjumlah 13 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa bahan utama pembuatan kaca pembesar sederhana adalah air. Kompetensi dasar kelima yang akan dibahas yaitu 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. KD ini diujikan dengan memberikan 4 soal yang mewakili indikator. Nomor item 16 dan 17 mewakili indikator 7.1.1 menggolongkan jenis-jenis batuan. Nomor item 18 dan 19 mewakili indikator 7.1.2 menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 4.18 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 16 Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Berdasarkan gambar 4.18 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep jenis batuan. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 16 dengan jumlah persentase sebesar 54,63 % atau berjumlah 112 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban C dengan persentase sebesar 23,41 % atau berjumlah 48 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa ciri dari batuan granit ditunjukkan nomor 2, 3, dan 4. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 17 sebagai berikut:
Gambar 4.19 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 17 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.19 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep jenis batuan. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 17 dengan jumlah persentase sebesar 54,63 % atau berjumlah 159 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban B dengan persentase sebesar 27,80 % atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
berjumlah 57 siswa.
Artinya lebih banyak siswa mengalami
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan magma. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 18 sebagai berikut:
Gambar 4.20 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 18 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.20 dapat dilihat bahwa ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep proses pembentukan tanah. Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 18 dengan jumlah persentase sebesar 34,15 % atau berjumlah 70 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban C dengan persentase sebesar 13,7 % atau berjumlah 27 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa pelapukan fisis adalah pelapukan yang menghasilkan perubahan zat mineral pembentuk batuan. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 19 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Gambar 4.21 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 19 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.21 dapat dilihat bahwa masih ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep proses pembentukan tanah. Terbukti bahwa masih ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 19 dengan jumlah persentase sebesar 62,44 % atau berjumlah 128 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban A dengan persentase sebesar 34,63 % atau berjumlah 71 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa penyebab pelapukan biologi lumut, lumut keak, akar tanaman, dan batuan. Kompetensi dasar terakhir yang akan dibahas yaitu 7.3 mendeskripsikan struktur bumi. KD ini diujikan dengan memberikan 1 soal yang mewakili indikator, yaitu nomor item 20 yang mewakili indikator 7.3.1 mendeskripsikan struktur permukaan bumi. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Gambar 4.22 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 20 Soal Pilihan Ganda Berdasarkan gambar 4.22 dapat dilihat bahwa masih ada siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep struktur permukaan bumi. Terbukti bahwa masih ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 20 dengan jumlah persentase sebesar 23,90 % atau berjumlah 49 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban B dengan persentase sebesar 15,61 % atau berjumlah 32 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa letak magma ditunjukkan oleh huruf B. Berdasaran deskripsi data untuk jawaban instrumen soal pilihan ganda dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi IPA Fisika masih banyak terjadi pada siswa kelas V SD negeri semester 2 seKecamatan Berbah. Hal ini dibuktikan dari 20 soal yang diujikan masih terdapat siswa yang menjawab salah dan yakin benar dengan jawaban yang dipilihnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
b. Deskripsi data instrumen uraian Dalam bagian ini, data dideskripsikan per kompetensi dasar yang sudah diujikan. Banyaknya siswa yang mengalami miskonsepsi dapat dilihat berdasarkan persentase siswa yang menjawab tidak sesuai konsep atau tidak sesuai kunci jawaban yang sudah ditetapkan. Sama halnya dengan deskripsi data pada instrumen pilihan ganda, peneliti juga menyajikan deskripsi data pada insrtrumen uraian ini menjadi dua bagian. Bagian yang pertama dideskripsikan secara umum, sedangkan bagian kedua dideskripsikan secara khusus per KD dan per item soal uraian. Persentase miskonsepsi IPA Fisika secara umum pada instrumen soal uraian dapat dilihat pada gambar 4.23.
Gambar 4.23 Persentase Miskonsepsi Siswa pada Soal Uraian Untuk Semua KD Berdasarkan gambar 4.23 dapat dilihat bahwa ada siswa yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada setiap soal uraian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
diujikan. Dapat dilihat nomor item 3 yang mengulas tentang konsep cahaya menjadi soal yang memiliki nilai miskonsepsi tertinggi dengan persentase lebih dari 70 %, sedangkan nomor item 2 yang mengulas tentang sifat cahaya menjadi soal yang memiliki nilai miskonsepsi terendah dengan persentase kurang dari 15 %. Terlihat 30 % lebih dari 205 siswa mengalami miskonsepsi pada item 1, 3, 4, dan 5. Artinya lebih dari 30 % siswa miskonsepsi pada konsep pesawat sederhana, cahaya, dan pembentukan tanah. Item yang memiliki nilai persentase miskonsepsi siswa di bawah 20 %, yaitu item 2. Artinya kurang dari 20 % siswa miskonsepsi pada konsep cahaya. Hal ini membuktikan bahwa masih terjadi miskonsepsi IPA Fisika pada KD yang diujikan. Bagian kedua deskripsi data miskonsepsi ditinjau secara khusus atau lebih mendalam per KD. Kompetensi dasar pertama yang akan dibahas dalam bagian ini yaitu 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. KD ini diujikan dengan memberikan 2 soal yaitu nomor item 1 yang mewakili indikator 5.2.1 menjelaskan perbedaan golongan pengungkit, serta nomor item 4 yang mewakili indikator 5.2.2 menjelaskan fungsi bidang miring. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Tabel 4.3 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 1 Soal Uraian Nomor Butir Soal 1
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Gambar a merupakan pengungkit jenis kedua yang memiliki ciri beban berada diantara posisi kuasa dan titik tumpu Gambar b merupakan pengungkit pertama yang memiliki ciri titik tumpu berada antara beban dan kuasa.
Gambar a merupakan pengungkit jenis kedua yang memiliki ciri beban berada diantara posisi kuasa dan titik tumpu Gambar b merupakan pengungkit pertama yang memiliki ciri titik tumpu berada antara beban dan kuasa. Gambar a merupakan pengungkit yang memiliki ciri tumpu di antara beban dan kuasa, sedangkan gambar b= pengungkit yang memiliki ciri kuasa terletak antara titik tumpu dan beban Gambar a titik kuasanya di tengah,sedangkan gambar b titik bebannya di tengah Gambar a titik tumpunya di tengah Gambar b titik bebannya di tengah Gambar a termasuk pengungkit golongan 1, sedangkan Tang termasuk pengungkit golongan ketiga Karena gambar a memiliki sudut tumpul sedangkan gambar b tidak memiliki sudut tumpul Karena letak titik tumpu pada gambar a lebih besar dari gambar b Tidak tahu
Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
121
59.02 %
9
4.39 %
32
15.61 %
20
9.76 %
11
5.37 %
5
2.44 %
2
0.98 %
5
2.44 %
205
100 %
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa 59,02 % siswa telah mempunyai konsepsi yang benar tentang “Mengapa gambar a (pemecah kemiri) dan gambar b (tang) dimasukkan ke dalam jenis pengungkit yang berbeda?”. Konsep yang benar karena gambar a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
merupakan pengungkit jenis kedua yang memiliki ciri beban berada di antara posisi kuasa dan titik tumpu, sedangkan gambar b merupakan pengungkit pertama yang memiliki ciri titik tumpu berada di antara beban dan kuasa, namun demikian masih terdapat siswa yang mengalami salah konsepsi. Ada 4,39 % siswa menyatakan bahwa gambar a merupakan pengungkit yang memilii ciri tumpu di antara beban dan kuasa, sedangkan gambar b= pengungkit yang memiliki ciri kuasa terletak antara titik tumpu dan beban. 15,61 % siswa menyatakan bahwa gambar a titik kuasanya di tengah, sedangkan gambar b titik bebannya di tengah. 9,76 % siswa menyatakan bahwa gambar a titik tumpunya di tengah, gambar b titik bebannya di tengah. 5,37% siswa menyatakan bahwa gambar a termasuk pengungkit golongan 1, sedangkan tang termasuk pengungkit golongan ketiga. 2,44 % siswa menyatakan bahwa gambar a memiliki sudut tumpul sedangkan gambar b tidak memiliki sudut tumpul. 0,98 % siswa menyatakan bahwa letak titik tumpu pada gambar a lebih besar dari gambar b, sementara 2,44 % siswa tidak menjawab. Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dikatakan bahwa terjadi miskonsepsi pada konsep pesawat sederhana, terbukti dari total keseluruhan ada 38,54 % siswa memiliki konsep yang salah mengenai soal yang diujikan. Selanjutnya akan disajikan jawaban siswa untuk nomor item 4 dalam tabel beikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Tabel 4.4 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 4 Soal Uraian Nomor Butir Soal 4
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Jumlah
Persentase (%)
Agar orang dapat mudah mencapai tempat ketinggian tertentu dengan tenaga yang lebih kecil
Agar orang dapat mudah mencapai tempat ketinggian tertentu dengan tenaga yang lebih kecil
140
68.29 %
Agar pengendara bermotor tidak jatuh atau tergelincir Karena jika dibuat lurus maka kendaraan akan mundur ke belakang
45
21.95 %
6
2.93 %
Agar jarak tempuh dekat
3
1.46 %
Agar jalan tidak licin
3
1.46 %
Agar tanah di pegunungan tidak longsor
2
0.98 %
Agar ban tidak menipis
2
0.98 %
Agar dapat menikmati pemandangan
1
0.49 %
3 205
1.46 % 100 %
Karena sangat alami Jumlah
Tabel 4.4 didapatkan bahwa sebagian besar siswa mengetahui mengapa jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok. Dalam hal ini ada 68,9 % siswa menjawab benar, namun masih banyak jawaban siswa yang terlalu dangkal. Ada 21,95 % siswa menyatakan bahwa jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok agar pengendara bermotor tidak jatuh atau tergelincir. 2,93 % siswa menyatakan bahwa jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok agar kendaraan tidak mundur ke belakang. 1,46 % siswa menyatakan agar jarak tempuh dekat, 1,46 % siswa menyatakan agar jalan tidak licin, 0,98 % siswa menyatakan agar tanah di pegunungan tidak longsor, ada 0,98 % siswa menyatakan agar ban tidak menipis, 0,49 % siswa menyatakan agar dapat menikmati pemandanagan, dan 1,46 % siswa menyatakan karena sangat alami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dikatakan terjadi miskonsepsi pada konsep pesawat sederhana, terbukti dari total keseluruhan ada 31,71 % siswa masih memiliki konsep yang salah mengenai soal yang diujikan. Kompetensi dasar kedua yang akan dibahas dalam bagian ini yaitu 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. KD ini diujikan dengan memberikan 2 soal yaitu nomor item 2 yang mewakili indikator 6.1.1 mengidentifikasi sifat-sifat cahaya, serta nomor item 3 yang mewakili indikator 6.1.2 menjelaskan sifat bayangan pada cermin. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam tabel sebagai berikut. Tabel 4.5 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 2 Soal Uraian Nomor Butir Soal 2
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Karena, cahaya datang dari zat yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat. Dalam hal ini, air lebih rapat dari udara sehingga cahaya dibiaskan mendekati garis normal.
Karena, cahaya datang dari zat yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat. Dalam hal ini, air lebih rapat dari udara sehingga cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Karena cahaya merambat dari medium rapat ke kurang rapat Karena pensil bentuknya panjang Karena adanya pemantulan cahaya Karena pensil yang dimasukkan ke dalam air memiliki sifat cahaya Karena ukuran airnya Karena adanya gaya gesek antara pensil dan air sehingga pensil terlihat patah Karena gelas memiliki lensa cekung
Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
179
87.32 %
14
6.83 %
2
0.98 %
1
0.49 %
3
1.46 %
1
0.49 %
2
0.98 %
3
1.46 %
205
100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa lebih dari 87,32 % siswa SD negeri se-Kecamatan Berbah telah mempunyai konsepsi yang benar mengenai pembiasan cahaya atau gambar pensil yang yang terlihat patah saat dimasukkan ke dalam gelas berisi air, namun demikian masih terdapat pernyatan yang terlalu dangkal tentang konsep pembiasan cahaya atau gambar pensil yang yang terlihat patah saat dimasukkan ke dalam gelas berisi air. Ada 6,83 % siswa menyatakan karena cahaya merambat dari medium rapat ke kurang rapat. 0,98 % siswa menyatakan karena pensil bentuknya panjang, pada ada 0,49 % siswa menyatakan karena adanya pemantulan cahaya, 1,46 % menyatakan karena pensil yang dimasukkan ke dalam air memiliki sifat cahaya, 0,49 % siswa menyatakan karena ukuran airnya, 0,98 % siswa menyatakan karena adanya gaya gesek antara pensil dan air sehingga pensil terlihat patah, 1,46 % siswa menyatakan karena gelas memiliki lensa cekung. Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dikatakan bahwa terjadi miskonsepsi pada konsep cahaya. Terbukti dari total keseluruhan ada 12,68 % siswa masih memiliki konsep yang salah mengenai soal yang diujikan. Selanjutnya akan disajikan jawaban siswa untuk nomor item 3 dalam gambar beikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Tabel 4.6 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 3 Soal Uraian Nomor Butir Soal 3
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Jumlah
Persentase (%)
Tidak. Karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di depan cermin.
Tidak. Karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di depan cermin.
27
13.17 %
49
23.90 %
72
35.12 %
18
8.78 %
Di luar kontek Iya, karena jarak pandang yang berbeda Iya, karena memantulkan cahaya sehingga bayangan benda mendekati garis normal Iya, karena cermin cekung membentuk proses pembiasan dan terbias garis vertikal Iya, karena mempunyai sifat bayangan maya, tegak, diperkecil
13
6.34 %
2
0.98 %
8
3.90 %
3
1.46 %
3
1.46 %
Iya, karena cermin cekung memiliki kaca yang tebal
2
0.98 %
Iya, karena cermin cekung permukaannnya cekung Iya, karena bayangan cermin cekung selalu terbalik Iya, karena sifat cermin cekung semu terbalik diperbesar
Tidak tahu Jumlah
8
3.90 %
205
100 %
Dari pertanyaan “Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan jawabanmu!”, telah didapatkan jawaban yang bervariasi. Tidak lebih dari 14 % siswa kelas V SD negeri se-Kecamatan Berbah memiliki konsepsi yang benar terhadap bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung, hampir setiap siswa mengalami miskonsepsi terhadap konsep bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung. 23,9 % siswa menyatakan iya, karena cermin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
cekung permukaannnya cekung. Ada 35,12 % siswa menyatakan bahwa iya, karena bayangan cermin cekung selalu terbalik. 8,78 % siswa menyatakan bahwa iya, karena sifat cermin cekung semu terbalik diperbesar. 0,98 % siswa menyatakan bahwa iya, karena jarak pandang yang berbeda. 3,9 % siswa menyatakan bahwa iya, karena memantulkan cahaya sehingga bayangan benda mendekati garis normal. 1,46 % siswa menyatakan bahwa iya, karena cermin cekung membentuk proses pembiasan dan terbias garis vertikal. 1,46 % siswa menyatakan bahwa iya, karena mempunyai sifat bayangan maya, tegak, diperkecil. 0,98 % siswa menyatakan bahwa iya, karena cermin cekung memiliki kaca yang tebal. Sementara 3,9 % siswa tidak menjawab dan 6,34 % jawaban di luar kontek. Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dikatakan terjadi miskonsepsi pada konsep cahaya, terbukti dari total keseluruhan ada 76,59 % siswa masih memiliki konsep yang salah mengenai soal yang diujikan. Kompetensi dasar ketiga yang akan dibahas dalam bagian ini yaitu 7.1 mendiskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. KD ini diujikan dengan memberikan 1 soal yaitu nomor item 5 yang mewakili indikator 7.1.1 menggolongkan jenis-jenis batuan. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Tabel 4.7 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 5 Soal Uraian Nomor Butir Soal 5
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Jumlah
Persentase (%)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai. Batuan beku terbentuk dari gunung meletus. Batuan sedimen terbentuk karena peningkatan tekanan dan suhu Batuan beku terbentuk dari lava sedangkan batuan sedimen terbentuk dari magma
102
49.76 %
60
29.27 %
12
5.85 %
1
0,49 %
1
0.49 %
4
1.95 %
7
3.41 %
Batuan beku terbentuk dari pelapukan batuan es, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari pelapukan material gunung
3
1.46 %
Batuan beku terbentuk dari magma, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari lava
4
1.95 %
Batuan beku keras dan batuan sedimen tidak keras
4
1.95 %
Batuan beku adalah batuan yang mengalami perendaman air selama bertahun-tahun, sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang mengalami perendaman air selama 1 bulan Batuan beku terbentuk dari letusan gunung berapi, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari bangkai tumbuhan dan hewan Batuan beku terbentuk dari sisa tulang hewan, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari sisa tumbuhan
Tidak tahu Jumlah
8
3.90 %
205
100 %
Dari tabel 4.7 terlihat bahwa ada 49,76 % siswa memiliki konsep yang benar tentang batuan beku dan batuan sedimen, namun masih saja ditemui siswa yang memiliki salah konsepsi. Ada 29.27 % menyatakan bahwa batuan beku terbentuk dari gunung meletus,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
sedangkan batuan sedimen terbentuk karena peningkatan tekanan dan suhu. 5,85 % siswa menyatakan bahwa batuan beku terbentuk dari lava, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari magma. 0,49 % siswa menyatakan bahwa batuan beku adalah batuan yang mengalami perendaman air selama bertahun-tahun, sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang mengalami perendaman air selama 1 bulan. 1,95 % siswa menyatakan bahwa batuan beku terbentuk dari letusan gunung berapi, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari bangkai tumbuhan dan hewan. 3,41 % siswa menyatakan bahwa batuan beku terbentuk dari sisa tulang hewan, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari sisa tumbuhan. 1,46 % siswa menyatakan bahwa batuan beku terbentuk dari pelapukan batuan es, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari pelapukan material gunung. 1,95 % siswa menyatakan bahwa batuan beku terbentuk dari magma, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari lava. Pada jawaban salah 8 ada 1,95 % siswa menyatakan bahwa batuan beku keras dan batuan sedimen tidak keras. Sementara 3,9 % siswa tidak menjawab. Total ada 46,34 % siswa yang masih memiliki konsep yang salah mengenai soal yang diujikan, berarti dapat
dikatakan
bahwa
terjadi
miskonsepsi
pada
konsep
pembentukan tanah. Berdasarkan deskripsi data untuk jawaban instrumen soal uraian, dapat disimpulkan bahwa terjadi miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
ini dibuktikan dari 5 soal yang diujikan, terdapat siswa yang menjawab di luar konsep atau jawaban yang sudah ditetapkan. 4. Perbedaan Miskonsepsi Siswa Kelas V SD dilihat dari pekerjaan orang tua Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini dilakukan dua uji normalitas. Uji normalitas yang pertama dilakukan pada instrumen soal pilihan ganda. Uji normalitas yang kedua dilakukan pada instrumen soal uraian. 1) Uji normalitas pada instrumen soal pilihan ganda Hasil uji normalitas pada instrumen soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Uji Normalitas pada Instrumen Soal Pilihan Ganda No 1 2
Aspek Jenis Pekerjaan Orang Tua Skor
Berdasarkan
Nilai Sig. (2-tailed) 0,000 0,083
tabel
4.8
dapat
Keterangan Data tidak berdistribusi normal Data berdistribusi normal
dilihat
pada
kolom
Kolmogorov-Smirnov bahwa nilai signifikansi untuk variabel skor siswa sebesar 0,083, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, karena nilai signifikansinya lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05. Untuk variabel jenis pekerjaan orang tua signifikansinya adalah 0,000, hal ini menunjukkan bahwa
data
tidak
berdistribusi
normal
karena
nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
signifikansinya lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05. Selain data tabel, peneliti menyajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:
Gambar 4.24 Histogram Skor Siswa pada Instrumen Soal Pilihan Ganda Gambar 4.24 menunjukkan histogram skor siswa pada soal pilihan ganda berdistribusi normal. Histogram uji normalitas jenis pekerjaan orang tua dapat dilihat pada gambar 4.25.
Gambar 4.25 Histogram Jenis Pekerjaan Orang Tua pada Instrumen Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Gambar 4.25 menunjukkan histogram jenis pekerjaan orang tua tidak berdistribusi normal. 2) Uji normalitas pada instrumen soal uraian Hasil uji normalitas pada instrumen soal uraian dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9 Uji Normalitas pada Instrumen Soal Uraian No 1 2
Aspek Jenis Pekerjaan Orang Tua Skor
Berdasarkan
Nilai Sig. (2-tailed) 0,000 0,000
tabel
4.9
dapat
Keterangan Data tidak berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
dilihat
pada
kolom
Kolmogorov-Smirnov bahwa nilai signifikansi untuk variabel skor siswa sebesar 0,000, hal ini menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal, karena nilai signifikansinya kurang dari taraf signifikansi α = 0,05. Untuk variabel jenis pekerjaan orang tua signifikansinya adalah 0,000, hal ini menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal karena nilai signifikansinya lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05. Selain data tabel, peneliti menyajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:
Gambar 4.26 Histogram Skor Siswa pada Instrumen Soal Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Gambar 4.26 menunjukkan histogram skor siswa pada instrumen soal uraian tidak berdistribusi normal. Histogram uji normalitas jenis pekerjaan orang tua dapat dilihat pada gambar 4.27.
Gambar 4.27 Histogram Jenis Pekerjaan Orang Tua pada Instrumen Soal Uraian Gambar 4.27 menunjukkan histogram jenis pekerjaan orang tua tidak berdistribusi normal. b. Uji homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk membuktikan adanya kesamaan variansi diantara kelompok sampel. Pengujian ini didasarkan pada uji Levene Statistic dengan bantuan IBM SPSS 20. Dalam penelitian ini dilakukan dua uji homogenitas, yaitu uji homogenitas pada instrumen soal pilihan ganda dan instrumen soal uraian. Hasil pengujian homogenitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas pada Instrumen Soal Pilihan Ganda Uji Statistik One-Way ANOVA
Levene Statistic 2,083
Sig 0,127
Keterangan Varians homogen
Berdasarkan tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa nilai Levene Statistic sebesar 2,083 dengan nilai signifikansi 0,127. Oleh karena nilai signifikansi > α=0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variansi ketiga kelompok data yaitu PNS, wiraswasta, dan buruh adalah sama. Selanjutnya hasil uji homogenitas pada instrumen soal uraian dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas pada Instrumen Soal Uraian Uji Statistik One-Way ANOVA
Levene Statistic 11,315
Sig 0,000
Keterangan Varians tidak homogen
Berdasarkan tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa nilai Levene Statistic sebesar 11,315 dengan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena nilai signifikansi < α=0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variansi ketiga kelompok data yaitu PNS, wiraswasta, dan buruh adalah tidak sama. 5. Uji Hipotesis Penelitian Uji hipotesis merupakan pokok dari penelitian ini. Hipotesis dalam penelitian ini merupakan jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya secara empirik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji nonparametrik yaitu uji Kruskal-Wallis pada IBM SPSS 20. Perumusan hipotesis yang dilakukan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
H0 = Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 seKecamatan Berbah. H1 = Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 seKecamatan Berbah. Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah: a. Jika harga sig. ≥ 0,05; H0 diterima atau H1 ditolak, artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. b. Jika harga sig. < 0,05; H0 ditolak atau H1diterima, artinya ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. Dalam penelitian ini dilakukan dua uji hipotesis. Uji hipotesis yang pertama dilakukan pada instrumen soal pilihan ganda. Uji hipotesis yang kedua dilakukan pada instrumen soal uraian. a. Uji hipotesis pada soal pilihan ganda Hasil uji hipotesis pada instrumen soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut: Tabel 4.12 Uji Hipotesis pada Instrumen Soal Pilihan Ganda Asepek Scor
Nilai Sig. 0,000
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai signifikansinya kurang dari taraf signifikansi α = 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
hasil yang didapat peneliti dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atau H1 diterima, artinya ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. Perbedaan miskonsepsi IPA Fisika pada instrumen soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13. Uji Rank pada Instrumen Soal Pilihan Ganda Jenis Pekerjaan Orang Tua PNS Wiraswasta Buruh Total
N 15 74 116 205
Mean Rank 172,93 152,53 62,36
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa angka mean rank siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS sebesar 172,93. Siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta sebesar 152,53, dan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh sebesar 62,36. Berdasarkan hasil mean rank dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan miskonsepsi siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta karena keduanya memiliki selisih rata-rata nilai sebesar 20,4. Terdapat perbedaan miskonsepsi siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh karena keduanya memiliki selisih
rata-rata
nilai
sebesar
110,57.
Terdapat
perbedaan
miskonsepsi siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta dengan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh karena keduanya memiliki selisih rata-rata nilai sebesar 90,17. Hal ini membuktikan adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa berdasarkan tiga jenis pekerjaan orang tua. Miskonsepsi paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
banyak terjadi pada siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh, sedangkan miskonsepsi paling sedikit terjadi pada siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS. b. Uji hipotesis pada soal uraian Hasil uji hipotesis pada instrumen soal uraian dapat dilihat pada tabel 4.14 sebagai berikut: Tabel 4.14 Uji Hipotesis Soal Uraian Asepek Scor
Nilai Sig.
0,000
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai signifikansinya kurang dari taraf signifikansi α = 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil yang didapat peneliti dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atau H1 diterima, artinya ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. Perbedaan miskonsepsi IPA Fisika pada instrumen soal uraian dapat dilihat pada tabel 4.15. Tabel 4.15 Uji Rank pada Instrumen Soal Uraian Jenis Pekerjaan Orang Tua PNS Wiraswasta Buruh Total
N 15 74 116 205
Mean Rank 196,47 145,09 64,06
Tabel 4.15 menunjukan bahwa angka mean rank siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS sebesar 196,47. Siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta sebesar 145,09, dan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh sebesar 64,06. Berdasarkan hasil mean rank dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan miskonsepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta karena keduanya memiliki selisih rata-rata nilai sebesar 51,38. Terdapat perbedaan miskonsepsi siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh karena keduanya memiliki selisih
rata-rata
nilai
sebesar
132,41.
Terdapat
perbedaan
miskonsepsi siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta dengan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh karena keduanya memiliki selisih rata-rata nilai sebesar 81,03. Hal ini membuktikan adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa berdasarkan tiga jenis pekerjaan orang tua. Miskonsepsi paling banyak terjadi pada siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh, sedangkan miskonsepsi paling sedikit terjadi pada siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS. B.
Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah serta untuk mengetahui adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. Dari hasil analisis data yang pertama didapatkan deskripsi data miskonsepsi siswa pada instrumen soal pilihan ganda dan uraian. Terlihat ada siswa yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada setiap soal pilihan ganda yang diujikan. 50 % lebih dari 205 siswa mengalami miskonsepsi pada item 3, 5, 8, 9, 12, 13, 16, 17, dan 19. Hanya dua item soal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
memiliki nilai persentase miskonsepsi siswa di bawah 20 %, yaitu item 1 dan 15. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada konsep gaya, pesawat sederhana, cermin, cahaya, pelapukan dan struktur bumi. Dapat dikatakan juga jika ada siswa yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada setiap soal uraian yang diujikan. Terlihat lebih dari 30 % dari 205 siswa mengalami miskonsepsi pada item 1, 3, 4, dan 5. Satu item soal saja yang memiliki nilai persentase miskonsepsi siswa di bawah 20 %, yaitu item 2. Hal ini membuktikan bahwa banyak siswa yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada konsep pesawat sederhana, cahaya, dan pelapukan. Suparno (2005: 4) menyatakan bahwa miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima pakar dalam bidang itu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dapat dikatakan bahwa banyak siswa kelas V SD negeri semester 2 memiliki konsep yang tidak sesuai dengan konsep pada materi IPA Fisika yang diujikan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Norika (2014). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa miskonsepsi yang banyak dijumpai pada siswa di empat SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah gaya akhir untuk menentukan/menetapkan penentuan gerak, tidak dapat membedakan antara kecepatan
dengan
percepatan,
dengan
menghilangnya
dorongan,
kehilangan/menerima dorongan aslinya, hanya perantara/peralatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
aktif yang menyebabkan gaya lebih besar, gabungan gaya menentukan arah, gerakan yang menyatakan bahwa terdapat gaya aktif pada benda, ada hambatan, dan gaya dorong oleh pukulan. Penelitian sejenis dilakukan oleh Suryanto dan Yuni (2002) yang menunjukkan bahwa miskonsepsi masih banyak terjadi pada konsep-konsep yang diteliti. Jika digunakan kriteria 75% sebagai ambang batas pemahaman konsep yang benar maka hanya ditemukan suatu konsep yaitu konsep tentang bernapas yang dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Berdasarkan analisis terhadap pola jawaban yang diberikan siswa ternyata dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi yang terjadi pada siswa antara lain disebabkan karena dalam memahami suatu konsep siswa mengandalkan pada pengalaman sehari-hari dan hasil pemikiran logis. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Norika (2014) dan Suryanto dan Yuni (2002) menguatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Walaupun sampel, tempat penelitian, dan variabel berbeda, akan tetapi hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat membuktikan bahwa miskonsepsi masih banyak terjadi pada siswa, khususnya siswa kelas V SD negeri se-Kecamatan Berbah. Dari hasil analisis data yang kedua dalam uji hipotesis pada instrumen soal pilihan ganda dan uraian didapatkan hasil signifikansi < signifikansi yang ditentukan (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. Setelah dilakukan uji hipotesis penelitian, dilanjutkan menganalisis mean rank dari skor siswa untuk mengetahui aspek mana saja yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Berdasarkan hasil analisis pada instrumen soal pilihan ganda dan uraian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan miskonsepsi antara siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta, terdapat perbedaan miskonsepsi antara siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh, dan terdapat perbedaan miskonsepsi antara siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta dengan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh. Miskonsepsi paling banyak terjadi pada siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh, sedangkan miskonsepsi paling sedikit terjadi pada siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS. Menurut teori, jenis pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap miskonsepsi pada siswa. Conger dalam Yusuf (2009: 54) mengemukakan bahwa orang tua yang mengalami tekanan ekonomi atau perasaan tidak mampu mengatasi masalah finansialnya, cenderung menjadi depresi, dan mengalami konflik keluarga, yang akhirnya mempengaruhi masalah siswa, seperti prestasi belajar rendah. Timbulnya miskonsepsi pada siswa dipengaruhi oleh keadaan ekonomi orang tuanya. Ahmadi (1991: 83-84) menyatakan bahwa keadaan ekonomi miskin akan menyebabkan kurangnya alat-alat belajar, kurangnya biaya yang disediakan oleh orang tua, dan tidak mempunyai tempat belajar yang baik sedangkan keadaan ekonomi kaya memiliki keadaan yang sebaliknya. Keadaan miskin dan kaya itu yang membuat terjadinya perbedaan misonsepsi pada siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuldafrial (2014). Hasil penelitian ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
perbedaan skor rata-rata antara kedua kelompok yang dibandingkan bahwa skor rata-rata indek prestasi belajar kelompok mahasiswa-mahasiswi yang orang tuanya Pegawai Negeri 3,44 dan kelompok mahasiswa-mahasiswi yang orang tuanya Pegawai Swasta 3.16. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar antara mahasiswamahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Negeri dan mahasiswamahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Swasta. Kelompok mahasiswa-mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Negeri hasil belajarnya lebih tinggi dari hasil belajar kelompok mahasiswa-mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Swasta. Penelitian lainnya dilakukan oleh Rahmawati (2012) yang menunjukkan uji hipotesis tingkat miskonsepsi siswa melalui pembelajaran konstruktivisme tipe Novick dan konsruktivis kolabortif diperoleh nilai p-value< 0,05 (0.002 < 0.05), sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan tingkat miskonsepsi siswa SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 melalui pembelajaran kontruktivisme tipe Novick dan pembelajaran berbasis kontruktivis-kolaboratif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Zuldafrial (2014) menguatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Walaupun variabel terikatnya bebeda yaitu antara hasil belajar dan miskonsepsi, akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa jenis pekerjaan orang tua memang berpengaruh terhadap variabel terikat penelitian (miskonsepsi siswa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
Dalam bagian ini, peneliti akan membahas mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman tahun 2015 dapat ditarik kesimpulan: 1. Ada miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD negeri semester 2 seKecamatan Berbah. Siswa mengalami miskonsepsi pada konsep gaya, pesawat sederhana, cahaya, proses pembentukan batuan dan struktur bumi. Siswa dominan mengalami miskonsepsi pada konsep cahaya. 2. Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. Miskonsepsi paling banyak terjadi pada siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh, sedangkan miskonsepsi paling sedikit terjadi pada siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dan dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah, akan tetapi masih memiliki keterbatasan antara lain: 1. Peneliti tidak melaksanakan pengawasan pada semua responden saat mengerjakan soal yang diujikan, sehingga peneliti tidak dapat mengetahui kejujuran responden.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
2. Peneliti hanya melakukan wawancara pada satu guru, sehingga hasil wawancara yang didapat kurang akurat. C. Saran 1. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti mengawasi responden yang sedang mengerjakan instrumen soal penelitian. Pengawasan dilakukan untuk mengetahui kejujuran responden. 2. Untuk penelitian selanjutnya perlu melakukan wawancara pada minimal 5 guru, agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Ahmadi, A. dan Supriyono, W. (1991). Psikologi belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ahmadi, R. (2014). Pengantar pendidikan (asas & filsafat pendidikan). Sleman: Ar-Ruzz Media. Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Azmiyawati, C. (2008). Ipa 5 salingtemas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Azmiyawati, C. (2008). Ipa salingtemas untuk kelas v sd/mi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basleman, A. dan Mappa, S. (2011). Teori belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Baswedan, A. (2014). Gawat darurat pendidikan di indonesia. Internet. https://atdikbudlondon.files.wordpress.com diakses Tanggal 24 Juni 2015 pukul 12.15 WIB. Budi, K. (1992). Pemahaman konsep dan beberapa salah konsepsi yang terjadi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Djamarah, S. B. (2005). Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, S. B. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Effendi, S. dan Tukiran. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES. Giancoli, D. C. (2001). Fisika. Jakarta: Erlangga. Hasan, I. (2004). Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Husdarta. (2010). Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik (olahraga & kesehatan). Alfabeta: Bandung. Irianto, A. (2007). Statistik: konsep dasar & aplikasinya. Jakarta: Kencana.
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Iskandar, S. M. (2001). Pendidikan ilmu pengetahuan alam. Bandung: Cv. Maulana. Mahdi, A. dan Mujahidin. (2014). Panduan penelitian praktis untuk menyusun skripsi, tesis, dan disertasi. Bandung: Alfabeta. Mahdiyah. (2014). Statistik pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Masidjo. (2010). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa, H. E. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidika, suatu panduan praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Norika, M. T. (2014). Pemahaman dan miskonsepsi konsep gaya pada siswa di empat sma swasta di yogyakarta. Tidak dipublikasikan. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Priyanto, D. (2012). Cara kilat belajar analisis data dengan spss 20. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Purnomo, P. (2008). Menjadi guru yang ilmuwan & ilmuwan yang guru. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Rahmawati, Y. Internet. (2012). Studi komparasi tingkat miskonsepsi siswa pada pembelajaran biologi melalui model pembelajaran konstruktivisme tipe novick dan konstruktivis. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. http://jurnal.fkip.uns.ac.id diakses Tanggal 21 Juli 2015 pukul 10.56 WIB. Ratama, T. S. (2013). Remidiasi miskonsepsi pada konsep gerak lurus menggunakan pendekatan konflik kognitif. (Skripsi) Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga; Yogyakarta. Rustaman, N. (2012). Materi dan pembelajaran ipa sd. Tangerang: Universitas Terbuka. Samatowa, U. (2011). Pembelajaran ipa di sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks. Sangadji, M dan Sopiah. (2010). Metodologi penelitian-pendekatan praktis dalam penelitian. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Sapriati, A. (2009). Pembelajaran ipa di sd. Jakarta: Universitas Terbuka. Sekaran, U. (2006). Metodologi penelitian untuk bisnis edisi 4 buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana. Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana. Subali, B. (2012). Prinsip asesmen & evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, N. S. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sulistyanto, H. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk sd dan kelas v. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sumanto. (2014). Statistika terapan. Yogyakarta: CAPS. Suparno, P. (2005). Miskonsepsi & perubahan konsep pendidikan fisika. Jakarta: PT. Grasindo. Suryanto, A. dan Herwindati, Y. T. Internet. (2002). Pemahaman murid sekolah dasar terhadap konsep-konsep ilmu pengetahuan alam (ipa) berbasis biologi: suatu diagnosis adanya miskonsepsi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Pustaka.ut.ac.id. diakses Tanggal 26 Juni 2015 pukul 12.56 WIB. Trianto. (2011). Pengantar penelitian pendidikan bagi pengembangan profesi pendidikan dan tenaga kependidikan. Jakarta: Kencana. Triwiyanto, T. (2014). Pengantar pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wonorahardjo, S. (2010). Dasar-dasar sains. Jakarta: PT Indeks. Yusuf, S. (2009). Psikologi perkembangan anak &remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Lampiran 1
SURAT-SURAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Lampiran 1.2 Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Lampiran 1.3 Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA Kab. Sleman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Lampiran 1.4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari UPTD Kec. Berbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Lampiran 2
DATA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Lampiran 2.1 Rangkuman Data SD Negeri di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.
Rangkuman Data SD Negeri Kecamatan Berbah Tahun Pelajaran 2014/2015 Kecamatan
: Berbah
Kabupaten
: Sleman
Provinsi
: D.I Yogyakarta
Status Sekolah : Negeri No
Nama Sekolah
1
SD NEGERI BERBAH 1
2
SD NEGERI BERBAH 2
3
SD NEGERI KLODANGAN
4
SD NEGERI JOMBLANG 1
5
SD NEGERI JOMBLANG 2
6
SD NEGERI TANJUNGTIRTO 1
7
SD NEGERI TANJUNGTIRTO 2
8
SD NEGERI SUMBER 1
9
SD NEGERI SUMBER 2
10
SD NEGERI JAGAMNAGSAN 1
11
SD NEGERI JAGAMANGSAN 2
12
SD NEGERI JAGAMANGSAN 3
13
SD NEGERI KALIAJIR
14
SD NEGERI KRANGGAN
15
SD NEGERI PENDEMSARI
Alamat Maredan, Sendangtirto, Berbah, Sleman Krikilan, Tegaltirto, Berbah, Sleman Gamelan, Sendangtirto, Berbah, Sleman Candirejo, Tegaltirto, Berbah, Sleman Lojisari, Tegaltirto, Berbah, Sleman Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman Pondok Kulon, Kalitirto, Berbah, Sleman Sumber Kidul, Kalitirto, Berbah, Sleman Sumber Kulo, Kalitirto, Berbah, Sleman Bercak, Jogotirto, Berbah, Sleman Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman Krasaan, Jogotirto, Berbah, Sleman Kaliajir Lor, Kalitirto, Berbah, Sleman Kranggan, Jogotirto, Berbah, Sleman Pendem, Tegaltirto, Berbah, Sleman
Kurikulum yang digunakan KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006 KTSP 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Lampiran 2.2 Data hasil tes siswa kelas V
1
SD Berbah 1
BAH I.1
Nilai PG 50
2
SD Berbah 1
BAH I.2
75
82
3
SD Berbah 1
BAH I.3
45
80
4
SD Berbah 1
BAH I.4
50
56
5
SD Berbah 1
BAH I.5
35
32
6
SD Berbah 1
BAH I.6
60
60
7
SD Berbah 1
BAH I.7
55
56
8
SD Berbah 1
BAH I.8
35
40
9
SD Berbah 1
BAH I.9
70
72
10
SD Berbah 1
BAH I.10
45
44
11
SD Berbah 1
BAH I.11
50
48
12
SD Berbah 1
BAH I.12
45
44
13
SD Berbah 1
BAH I.13
40
64
14
SD Berbah 1
BAH I.14
75
72
15
SD Berbah 2
BAH II.1
50
48
16
SD Berbah 2
BAH II.2
35
32
17
SD Berbah 2
BAH II.3
50
52
18
SD Berbah 2
BAH II.4
65
68
19
SD Berbah 2
BAH II.5
50
52
20
SD Berbah 2
BAH II.6
60
60
21
SD Berbah 2
BAH II.7
70
76
22
SD Berbah 2
BAH II.8
70
72
23
SD Berbah 2
BAH II.9
60
44
24
SD Berbah 2
BAH II.10
50
52
25
SD Berbah 2
BAH II.11
65
66
26
SD Berbah 2
BAH II.12
50
52
27
SD Berbah 2
BAH II.13
45
44
28
SD Berbah 2
BAH II.14
55
56
29
SD Berbah 2
BAH II.15
20
60
30
SD Berbah 2
BAH II.16
45
44
31
SD Berbah 2
BAH II.17
60
60
32
SD Berbah 2
BAH II.18
45
68
33
SD Berbah 2
BAH II.19
40
44
34
SD Berbah 2
BAH II.20
60
60
35
SD Berbah 2
BAH II.21
55
56
36
SD Berbah 2
BAH II.22
50
52
37
SD Berbah 2
BAH II.23
55
56
38
SD Berbah 2
BAH II.24
60
60
No
Nama Sekolah
Nama Responden
Nilai Uraian 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
39
SD Berbah 2
BAH II.25
60
Nilai Uraian 72
40
SD Berbah 2
BAH II.26
70
72
41
SD Klodangan
KLO 1
55
56
42
SD Klodangan
KLO 2
50
52
43
SD Klodangan
KLO 3
70
72
44
SD Klodangan
KLO 4
50
60
45
SD Klodangan
KLO 5
65
64
46
SD Klodangan
KLO 6
40
40
47
SD Klodangan
KLO 7
50
52
48
SD Klodangan
KLO 8
65
64
49
SD Klodangan
KLO 9
55
56
50
SD Klodangan
KLO 10
40
44
51
SD Klodangan
KLO 11
40
68
52
SD Klodangan
KLO 12
50
52
53
SD Klodangan
KLO 13
35
52
54
SD Klodangan
KLO 14
55
56
55
SD Klodangan
KLO 15
45
44
56
SD Klodangan
KLO 16
65
64
57
SD Klodangan
KLO 17
35
52
58
SD Klodangan
KLO 18
45
44
59
SD Klodangan
KLO 19
30
28
60
SD Klodangan
KLO 20
40
44
61
SD Klodangan
KLO 21
30
56
62
SD Klodangan
KLO 22
50
52
63
SD Klodangan
KLO 23
65
56
64
SD Klodangan
KLO 24
55
64
65
SD Klodangan
KLO 25
50
40
66
SD Klodangan
KLO 26
55
68
67
SD Klodangan
KLO 27
70
72
68
SD Klodangan
KLO 28
40
36
69
SD Klodangan
KLO 29
50
44
70
SD Jomblang 1
JOM I.1
20
24
71
SD Jomblang 1
JOM I.2
45
44
72
SD Jomblang 1
JOM I.3
40
44
73
SD Jomblang 1
JOM I.4
10
28
74
SD Jomblang 1
JOM I.5
30
28
75
SD Jomblang 1
JOM I.6
30
28
76
SD Jomblang 1
JOM I.7
45
44
77
SD Jomblang 1
JOM I.8
45
44
No
Nama Sekolah
Nama Responden
Nilai PG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
78
SD Jomblang 1
JOM I.9
40
Nilai Uraian 44
79
SD Jomblang 2
JOM II.1
45
44
80
SD Jomblang 2
JOM II.2
35
52
81
SD Jomblang 2
JOM II.3
60
60
82
SD Jomblang 2
JOM II.4
55
56
83
SD Jomblang 2
JOM II.5
55
56
84
SD Jomblang 2
JOM II.6
45
36
85
SD Jomblang 2
JOM II.7
65
64
86
SD Jomblang 2
JOM II.8
45
44
87
SD Jomblang 2
JOM II.9
35
52
88
SD Jomblang 2
JOM II.10
40
44
89
SD Jomblang 2
JOM II.11
50
52
90
SD Jomblang 2
JOM II.12
35
36
91
SD Jomblang 2
JOM II.13
60
52
92
SD Pendemsari
PENDEM 1
45
93
SD Pendemsari
PENDEM 2
75
40
94
SD Pendemsari
PENDEM 3
70
76
95
SD Pendemsari
PENDEM 4
40
40
96
SD Pendemsari
PENDEM 5
30
60
97
SD Pendemsari
PENDEM 6
40
36
98
SD Pendemsari
PENDEM 7
50
40
99
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.1
65
56
100
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.2
55
36
101
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.3
60
56
102
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.4
45
48
103
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.5
50
44
104
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.6
55
68
105
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.7
50
40
106
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.8
50
44
107
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.9
65
60
108
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.10
50
52
109
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.11
35
69
110
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.12
85
72
111
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.13
55
68
112
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.14
45
56
113
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.15
45
36
114
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.16
75
48
115
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.17
40
44
116
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.18
65
64
No
Nama Sekolah
Nama Responden
Nilai PG
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
117
SD Tanjungtirto 1
TJNG I.19
55
Nilai Uraian 36
118
SD Tanjungtirto 2
TJNG II.1
45
44
119
SD Tanjungtirto 2
TJNG II.2
55
56
120
SD Tanjungtirto 2
TJNG II.3
20
24
121
SD Tanjungtirto 2
TJNG II.4
60
56
122
SD Tanjungtirto 2
TJNG II.5
40
44
123
SD Tanjungtirto 2
TJNG II.6
70
72
124
SD Tanjungtirto 2
TJNG II.7
55
60
125
SD Tanjungtirto 2
TJNG II.8
45
68
126
SD Tanjungtirto 2
TJNG II.9
55
40
127
SD Tanjungtirto 2
TJNG II.10
60
60
128
SD Sumber 1
SUM I.1
35
36
129
SD Sumber 1
SUM I.2
35
52
130
SD Sumber 1
SUM I.3
55
68
131
SD Sumber 1
SUM I.4
60
56
132
SD Sumber 1
SUM I.5
40
68
133
SD Sumber 1
SUM I.6
40
36
134
SD Sumber 1
SUM I.7
70
52
135
SD Sumber 1
SUM I.8
40
45
136
SD Sumber 1
SUM I.9
45
44
137
SD Sumber 1
SUM I.10
40
52
138
SD Sumber 1
SUM I.11
60
56
139
SD Sumber 1
SUM I.12
35
32
140
SD Sumber 1
SUM I.13
55
56
141
SD Sumber 1
SUM I.14
85
84
142
SD Sumber 1
SUM I.15
35
32
143
SD Sumber 2
SUM II.1
45
46
144
SD Sumber 2
SUM II.2
60
60
145
SD Sumber 2
SUM II.3
60
60
146
SD Sumber 2
SUM II.4
55
56
147
SD Sumber 2
SUM II.5
80
76
148
SD Sumber 2
SUM II.6
45
44
149
SD Sumber 2
SUM II.7
65
68
150
SD Sumber 2
SUM II.8
35
32
151
SD Sumber 2
SUM II.9
75
80
152
SD Kaliajir
KALI 1
25
60
153
SD Kaliajir
KALI 2
75
40
154
SD Kaliajir
KALI 3
50
56
155
SD Kaliajir
KALI 4
50
36
No
Nama Sekolah
Nama Responden
Nilai PG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
156
SD Kaliajir
KALI 5
45
Nilai Uraian 44
157
SD Kaliajir
KALI 6
45
48
158
SD Kaliajir
KALI 7
80
76
159
SD Kaliajir
KALI 8
50
44
160
SD Kaliajir
KALI 9
45
44
161
SD Kaliajir
KALI 10
70
72
162
SD Kaliajir
KALI 11
65
64
163
SD Kaliajir
KALI 12
30
48
164
SD Kaliajir
KALI 13
55
68
165
SD Kaliajir
KALI 14
75
80
166
SD Kaliajir
KALI 15
50
68
167
SD Jagamangsan 1
JAGA I.1
45
48
168
SD Jagamangsan 1
JAGA I.2
65
56
169
SD Jagamangsan 1
JAGA I.3
50
40
170
SD Jagamangsan 1
JAGA I.4
45
36
171
SD Jagamangsan 1
JAGA I.5
55
56
172
SD Jagamangsan 1
JAGA I.6
50
52
173
SD Jagamangsan 1
JAGA I.7
70
65
174
SD Jagamangsan 1
JAGA I.8
60
64
175
SD Jagamangsan 2
JAGA II.1
40
52
176
SD Jagamangsan 2
JAGA II.2
55
64
177
SD Jagamangsan 2
JAGA II.3
60
60
178
SD Jagamangsan 2
JAGA II.4
65
56
179
SD Jagamangsan 2
JAGA II.5
50
52
180
SD Jagamangsan 2
JAGA II.6
50
52
181
SD Jagamangsan 2
JAGA II.7
45
44
182
SD Jagamangsan 2
JAGA II.8
20
24
183
SD Jagamangsan 2
JAGA II.9
30
52
184
SD Jagamangsan 2
JAGA II.10
25
52
185
SD Jagamangsan 2
JAGA II.11
35
32
186
SD Jagamangsan 3
JAGA III.1
60
60
187
SD Jagamangsan 3
JAGA III.2
60
60
188
SD Jagamangsan 3
JAGA III.3
55
64
189
SD Jagamangsan 3
JAGA III.4
60
60
190
SD Jagamangsan 3
JAGA III.5
55
52
191
SD Jagamangsan 3
JAGA III.6
55
56
192
SD Jagamangsan 3
JAGA III.7
70
72
193
SD Jagamangsan 3
JAGA III.8
70
72
194
SD Kranggan
KRANG 1
35
44
No
Nama Sekolah
Nama Responden
Nilai PG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
195
SD Kranggan
KRANG 2
45
Nilai Uraian 48
196
SD Kranggan
KRANG 3
45
44
197
SD Kranggan
KRANG 4
55
60
198
SD Kranggan
KRANG 5
25
56
199
SD Kranggan
KRANG 6
75
80
200
SD Kranggan
KRANG 7
35
36
201
SD Kranggan
KRANG 8
35
40
202
SD Kranggan
KRANG 9
75
84
203
SD Kranggan
KRANG 10
40
44
204
SD Kranggan
KRANG 11
45
44
205
SD Kranggan
KRANG 12
70
72
No
Nama Sekolah
Nama Responden
Nilai PG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Lampiran 2.3 Data sekolah dan jenis pekerjaan orang tua No
Nama Responden
Sekolah
Pekerjaan PNS
Wiraswasta
Buruh √
1
BAH I.1
SD Berbah 1
2
BAH I.2
SD Berbah 1
3
BAH I.3
SD Berbah 1
4
BAH I.4
SD Berbah 1
√
5
BAH I.5
SD Berbah 1
√
6
BAH I.6
SD Berbah 1
7
BAH I.7
SD Berbah 1
√
8
BAH I.8
SD Berbah 1
√
9
BAH I.9
SD Berbah 1
10
BAH I.10
SD Berbah 1
√
11
BAH I.11
SD Berbah 1
√
12
BAH I.12
SD Berbah 1
√
13
BAH I.13
SD Berbah 1
√
14
BAH I.14
SD Berbah 1
√
15
BAH II.1
SD Berbah 2
√
16
BAH II.2
SD Berbah 2
√
17
BAH II.3
SD Berbah 2
18
BAH II.4
SD Berbah 2
√
19
BAH II.5
SD Berbah 2
√
20
BAH II.6
SD Berbah 2
21
BAH II.7
SD Berbah 2
√
22
BAH II.8
SD Berbah 2
√
23
BAH II.9
SD Berbah 2
√
24
BAH II.10
SD Berbah 2
25
BAH II.11
SD Berbah 2
26
BAH II.12
SD Berbah 2
√
27
BAH II.13
SD Berbah 2
√
28
BAH II.14
SD Berbah 2
29
BAH II.15
SD Berbah 2
30
BAH II.16
SD Berbah 2
√ √
√
√
√
√
√ √
√ √ √ √
31
BAH II.17
SD Berbah 2
32
BAH II.18
SD Berbah 2
√
33
BAH II.19
SD Berbah 2
√
34
BAH II.20
SD Berbah 2
√
35
BAH II.21
SD Berbah 2
√
36
BAH II.22
SD Berbah 2
37
BAH II.23
SD Berbah 2
√
38
BAH II.24
SD Berbah 2
√
39
BAH II.25
SD Berbah 2
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
No
Nama Responden
Sekolah
PNS
Pekerjaan Wiraswasta
40
BAH II.26
SD Berbah 2
√
41
KLO 1
SD Klodangan
√
42
KLO 2
SD Klodangan
43
KLO 3
SD Klodangan
44
KLO 4
SD Klodangan
45
KLO 5
SD Klodangan
46
KLO 6
SD Klodangan
Buruh
√ √ √ √ √ √
47
KLO 7
SD Klodangan
48
KLO 8
SD Klodangan
49
KLO 9
SD Klodangan
√
50
KLO 10
SD Klodangan
√
51
KLO 11
SD Klodangan
√
52
KLO 12
SD Klodangan
√
53
KLO 13
SD Klodangan
√
54
KLO 14
SD Klodangan
√
55
KLO 15
SD Klodangan
√
56
KLO 16
SD Klodangan
57
KLO 17
SD Klodangan
√
58
KLO 18
SD Klodangan
√
59
KLO 19
SD Klodangan
√
60
KLO 20
SD Klodangan
√
61
KLO 21
SD Klodangan
√
62
KLO 22
SD Klodangan
√
√
√
63
KLO 23
SD Klodangan
√
64
KLO 24
SD Klodangan
√
65
KLO 25
SD Klodangan
66
KLO 26
SD Klodangan
√
67
KLO 27
SD Klodangan
√
68
KLO 28
SD Klodangan
√
69
KLO 29
SD Klodangan
√
70
JOM I.1
SD Jomblang 1
√
71
JOM I.2
SD Jomblang 1
√
72
JOM I.3
SD Jomblang 1
√
73
JOM I.4
SD Jomblang 1
√
74
JOM I.5
SD Jomblang 1
√
75
JOM I.6
SD Jomblang 1
√
76
JOM I.7
SD Jomblang 1
√
77
JOM I.8
SD Jomblang 1
√
78
JOM I.9
SD Jomblang 1
√
79
JOM II.1
SD Jomblang 2
√
80
JOM II.2
SD Jomblang 2
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
No
Nama Responden
Sekolah
PNS
Pekerjaan Wiraswasta
Buruh
81
JOM II.3
SD Jomblang 2
√
82
JOM II.4
SD Jomblang 2
√
83
JOM II.5
SD Jomblang 2
√
84
JOM II.6
SD Jomblang 2
85
JOM II.7
SD Jomblang 2
86
JOM II.8
SD Jomblang 2
√
87
JOM II.9
SD Jomblang 2
√
88
JOM II.10
SD Jomblang 2
√
89
JOM II.11
SD Jomblang 2
√
90
JOM II.12
SD Jomblang 2
√
91
JOM II.13
SD Jomblang 2
92
PENDEM 1
SD Pendemsari
93
PENDEM 2
SD Pendemsari
94
PENDEM 3
SD Pendemsari
95
PENDEM 4
SD Pendemsari
√
96
PENDEM 5
SD Pendemsari
√
97
PENDEM 6
SD Pendemsari
√
98
PENDEM 7
SD Pendemsari
√
99
TJNG I.1
SD Tanjungtirto 1
100
TJNG I.2
SD Tanjungtirto 1
101
TJNG I.3
SD Tanjungtirto 1
102
TJNG I.4
SD Tanjungtirto 1
103
TJNG I.5
SD Tanjungtirto 1
√ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √
104
TJNG I.6
SD Tanjungtirto 1
105
TJNG I.7
SD Tanjungtirto 1
√
106
TJNG I.8
SD Tanjungtirto 1
√
107
TJNG I.9
SD Tanjungtirto 1
108
TJNG I.10
SD Tanjungtirto 1
√
109
TJNG I.11
SD Tanjungtirto 1
√
110
TJNG I.12
SD Tanjungtirto 1
111
TJNG I.13
SD Tanjungtirto 1
√
112
TJNG I.14
SD Tanjungtirto 1
√
113
TJNG I.15
SD Tanjungtirto 1
114
TJNG I.16
SD Tanjungtirto 1
115
TJNG I.17
SD Tanjungtirto 1
116
TJNG I.18
SD Tanjungtirto 1
117
TJNG I.19
SD Tanjungtirto 1
√
118
TJNG II.1
SD Tanjungtirto 2
√
119
TJNG II.2
SD Tanjungtirto 2
120
TJNG II.3
SD Tanjungtirto 2
121
TJNG II.4
SD Tanjungtirto 2
√
√
√ √ √ √
√ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
No
Nama Responden
Sekolah
PNS
Pekerjaan Wiraswasta
Buruh √
122
TJNG II.5
SD Tanjungtirto 2
123
TJNG II.6
SD Tanjungtirto 2
√
124
TJNG II.7
SD Tanjungtirto 2
√
125
TJNG II.8
SD Tanjungtirto 2
√
126
TJNG II.9
SD Tanjungtirto 2
√
127
TJNG II.10
SD Tanjungtirto 2
128
SUM I.1
SD Sumber 1
√
129
SUM I.2
SD Sumber 1
√
130
SUM I.3
SD Sumber 1
√
131
SUM I.4
SD Sumber 1
√
132
SUM I.5
SD Sumber 1
√
133
SUM I.6
SD Sumber 1
√
134
SUM I.7
SD Sumber 1
135
SUM I.8
SD Sumber 1
√
136
SUM I.9
SD Sumber 1
√
137
SUM I.10
SD Sumber 1
√
138
SUM I.11
SD Sumber 1
139
SUM I.12
SD Sumber 1
140
SUM I.13
SD Sumber 1
141
SUM I.14
SD Sumber 1
142
SUM I.15
SD Sumber 1
√
143
SUM II.1
SD Sumber 2
√
144
SUM II.2
SD Sumber 2
√
145
SUM II.3
SD Sumber 2
√
146
SUM II.4
SD Sumber 2
√
147
SUM II.5
SD Sumber 2
√
148
SUM II.6
SD Sumber 2
149
SUM II.7
SD Sumber 2
150
SUM II.8
SD Sumber 2
151
SUM II.9
SD Sumber 2
152
KALI 1
SD Kaliajir
√
√
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √
153
KALI 2
SD Kaliajir
154
KALI 3
SD Kaliajir
√
155
KALI 4
SD Kaliajir
√
156
KALI 5
SD Kaliajir
√
157
KALI 6
SD Kaliajir
√
158
KALI 7
SD Kaliajir
159
KALI 8
SD Kaliajir
160
KALI 9
SD Kaliajir
√ √ √
161
KALI 10
SD Kaliajir
√
162
KALI 11
SD Kaliajir
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
No
Nama Responden
Sekolah
PNS
Pekerjaan Wiraswasta
Buruh √
163
KALI 12
SD Kaliajir
164
KALI 13
SD Kaliajir
165
KALI 14
SD Kaliajir
166
KALI 15
SD Kaliajir
√
167
JAGA I.1
SD Jagamangsan 1
√
168
JAGA I.2
SD Jagamangsan 1
169
JAGA I.3
SD Jagamangsan 1
√
170
JAGA I.4
SD Jagamangsan 1
√
171
JAGA I.5
SD Jagamangsan 1
172
JAGA I.6
SD Jagamangsan 1
173
JAGA I.7
SD Jagamangsan 1
174
JAGA I.8
SD Jagamangsan 1
175
JAGA II.1
SD Jagamangsan 2
176
JAGA II.2
SD Jagamangsan 2
√
177
JAGA II.3
SD Jagamangsan 2
√
178
JAGA II.4
SD Jagamangsan 2
√
179
JAGA II.5
SD Jagamangsan 2
√
180
JAGA II.6
SD Jagamangsan 2
√
181
JAGA II.7
SD Jagamangsan 2
√
182
JAGA II.8
SD Jagamangsan 2
√
183
JAGA II.9
SD Jagamangsan 2
√
184
JAGA II.10
SD Jagamangsan 2
√
185
JAGA II.11
SD Jagamangsan 2
√ √
√
√ √ √ √ √
√
186
JAGA III.1
SD Jagamangsan 3
√
187
JAGA III.2
SD Jagamangsan 3
√
188
JAGA III.3
SD Jagamangsan 3
√
189
JAGA III.4
SD Jagamangsan 3
√
190
JAGA III.5
SD Jagamangsan 3
√
191
JAGA III.6
SD Jagamangsan 3
√
192
JAGA III.7
SD Jagamangsan 3
√
193
JAGA III.8
SD Jagamangsan 3
√
194
KRANG 1
SD Kranggan
√
195
KRANG 2
SD Kranggan
√
196
KRANG 3
SD Kranggan
√
197
KRANG 4
SD Kranggan
198
KRANG 5
SD Kranggan
199
KRANG 6
SD Kranggan
200
KRANG 7
SD Kranggan
201
KRANG 8
SD Kranggan
202
KRANG 9
SD Kranggan
203
KRANG 10
SD Kranggan
√ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
No
Nama Responden
Sekolah
204
KRANG 11
SD Kranggan
205
KRANG 12
SD Kranggan Jumlah
PNS
Pekerjaan Wiraswasta
Buruh √
√ 15
74
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Lampiran 2.4 Hasil validitas isi instrumen pilihan ganda dan uraian Dosen 1: Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. A. Pilihan Ganda No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Penilaian Kuantitatif
Penilaian Kualitatif
3 3 2 3 2 1 1 3 4 3 3 3 4 4 4 3 1 2 1 2 1 1 3 3 3 4 4 1 4 1 3 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 3 4 3 3 4
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif Positif Positif Positif Negatif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Keputusan Revisi pada bagian tertentu Revisi pada bagian tertentu Revisi Revisi pada bagian tertentu Revisi Revisi Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Revisi Revisi Revisi Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
49 50
4 4
Positif Positif
Tidak Revisi Tidak Revisi
B. Uraian No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penilaian Kuantitatif
Penilaian Kualitatif
4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
Positif Negatif Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Keputusan Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Revisi pada bagian tertentu Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
Dosen 2: Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. A. Pilihan Ganda No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Penilaian Kuantitatif 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4 4 1 4
Penilaian Kualitatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif
Keputusan Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
B. Uraian No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penilaian Kuantitatif 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Penilaian Kualitatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Keputusan Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
Guru 1: Ari Trisnawati, S.Pd. A. No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pilihan Ganda Penilaian Kuantitatif 3 2 2 4 4 1 4 4 4 4
Penilaian Kualitatif Negatif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif
Keputusan Revisi pada bagian tertentu Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
B. Uraian No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penilaian Kuantitatif 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4
Penilaian Kualitatif Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Keputusan Revisi pada bagian tertentu Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Guru 2: Agustinus Tarmadi, S.Pd. A. Pilihan Ganda No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Penilaian Kuantitatif 2 2 4 3 3 4 3 2 2 4 1 4 4 3 4 3 2 2 3 4 1 1 4 3 4 4 3 4 2 2 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4
Penilaian Kualitatif Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negaitf Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif Positif
Keputusan Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Revisi pada bagian tertentu Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
B. Uraian No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penilaian Kuantitatif 1 2 4 3 2 2 3 4 4 1 1
Penilaian Kualitatif Negatif Positif Positif Positif Negaitf Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif
Keputusan Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Lampiran 2.5 Rekapan Data Miskonsepsi Untuk Instrumen Soal Pilihan Ganda 1. Jawaban soal untuk KD 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
No
Indikator
1
5.1.1 Menyebutkan macam-macam gaya
2
5.1.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya
Nomor Butir Soal 1
2
3
Kunci Jawaban d. Gesek
b. Benda cepat mengalami pelapukan
b. Laker
Jawaban siswa
Jumlah Persentase
a. pegas Yakin Benar Tidak Yakin Benar b.Magnet Yakin Benar Tidak Yakin Benar
7 7
3,41 % 3,41 %
0
0%
1 1
0,49 % 0,49 %
0
0%
c.Gravitasi Yakin Benar Tidak Yakin Benar a. Benda memiliki berat
8 8
3,9 % 3,9 %
0
0%
7
3,41 %
Yakin Benar Tidak Yakin Benar c. Benda jatuh ke bawah Yakin Benar Tidak Yakin Benar d. Permukaan air selalu datar Yakin Benar Tidak Yakin Benar a. Sekrup Yakin Benar Tidak Yakin Benar c.Ruji-ruji Yakin Benar Tidak Yakin Benar d. Ban Yakin Benar Tidak Yakin Benar
7
3,41 %
0
0%
17
8,29 %
17
8,29 %
0
0%
54
26,34 %
52
25,37 %
2
0,98 %
18 17
8,78 % 8,29 %
1
0,49 %
63 60
30,73 % 29,27 %
3
1,46 %
55 52
26,83 % 25,37 %
3
1,46 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
2. Jawaban soal untuk KD 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat No
Indikator
1
5.2.1 Mengidentifikasi ciriciri pesawat sederhana
Nomor Butir Soal 4
5
6
Kunci Jawaban
Jawaban siswa
b. Pengungkit yang titik tumpunya terletak di antara beban dan kuasa
a. Pengungkit yang bebannya terletak di antara titik tumpu dan kuasa
b.II
Yakin Benar Tidak Yakin Benar c. Pengungkit yang kuasanya terletak di antara titik tumpu dan beban Yakin Benar Tidak Yakin Benar d. Pengungkit yang bebannya terletak di antara kuasa dan titik tumpu Yakin Benar Tidak Yakin Benar a.I Yakin Benar Tidak Yakin Benar c.III Yakin Benar Tidak Yakin Benar d.IV Yakin Benar Tidak Yakin Benar a.I dan II Yakin Benar Tidak Yakin Benar c.III dan I Yakin Benar Tidak Yakin Benar d.IV dan III Yakin Benar
b.II dan III
Jumlah
Persentase
38
18,54 %
37
18,05 %
1
0,49 %
22
10,73 %
20
9,76 %
2
0,98 %
16
7,8 %
13
6,34 %
3
1,46 %
40 35
19,51 % 17,07 %
5
2,44 %
83 73
40,49 % 35,61 %
10
4,88 %
14 13
6,83 % 6,34 %
1
0,49 %
28 27
13,66 % 13,17 %
1
0,49 %
34 27
16,59 % 13,17 %
7
3,41 %
30 27
14,63 % 13,17 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
2
5.2.2 Menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama
7
8
3
5.2.3 Menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari
9
b.Kedua
a.1
d.Bidang miring
Tidak Yakin Benar a.Pertama Yakin Benar Tidak Yakin Benar c.Ketiga Yakin Benar Tidak Yakin Benar d.Keempat Yakin Benar Tidak Yakin Benar b.2 Yakin Benar Tidak Yakin Benar c.3 Yakin Benar Tidak Yakin Benar d.4 Yakin Benar Tidak Yakin Benar a.Pengungkit Yakin Benar Tidak Yakin Benar b.Roda dan Poros Yakin Benar Tidak Yakin Benar c.Katrol Yakin Benar Tidak Yakin Benar
3
1,46 %
16 16
7,8 % 7,8 %
0
0%
45 41
21,95 % 20 %
4
1,95 %
6 6
2,93 % 2,93 %
0
0%
58 56
28,29 % 27,32 %
2
0,98 %
27 26
13,17 % 12,68 %
1
0,49 %
26 24
12,68 % 11,71 %
2
0,98 %
77
37,56 %
74
36,1 %
3
1,46 %
47
22,93 %
43
20,98 %
4
1,95 %
14 14
6,83 % 6,83 %
0
0%
3. Jawaban soal untuk KD 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya No
Indikator
1
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat cahaya
Nomor Butir Soal 10
Kunci Jawaban
Jawaban siswa
b. Mendekati garis normal
a. Menjauhi garis normal
52
Yakin Benar
51
Tidak Yakin Benar c.Sejajar garis normal Yakin Benar
Jumlah
1
Persentase 25.37 % 24.88 % 0,49 %
11
5,37 %
10
4,88 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
11
2
6.1.2Menjelaskan sifat bayangan pada cermin
12
Tidak Yakin Benar d.Berlawanan arah dengan garis normal Yakin Benar Tidak Yakin Benar c. a. Pantulan Terbentukny sinar a pelangi kendaraan setelah hujan bermotor pada malam hari Yakin Benar Tidak Yakin Benar b. Rambatan cahaya matahari yang menembus genting kaca
1
0,49 %
16
7,8 %
14
6,83 %
2
0,98 %
31
15,12 %
31
15,12 %
0
0%
42
20,4 %9
Yakin Benar Tidak Yakin Benar d. Sorotan lampu senter ketika sedang mati lampu
40
19,51 %
2
0,98 %
30
14,63 %
Yakin Benar Tidak Yakin Benar a. Semu, b. Semu, tegak, dan tegak, dan diperkecil diperbesar Yakin Benar Tidak Yakin Benar c. Nyata dan terbalik Yakin Benar Tidak Yakin Benar d. Nyata, tegak, dan diperkecil
28
13,66 %
2
0,98 %
35
17,07 %
32
15,61 %
3
1,46 %
12
5,85 %
12
5,85 %
0
0%
34,1 %5 70
13
a.
Garis
Yakin Benar
66
32,2 %
Tidak Benar
Yakin
4
1,95 %
b.
Garis
21
10,24 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
horizontal
vertikal Yakin Benar Tidak Yakin Benar c. Garis normal Yakin Benar Tidak Yakin Benar d. Garis lurus Yakin Benar Tidak Yakin Benar
17
8,29 %
4
1,95 %
145
70,73 %
136
66,34 %
9
4,39 %
19 18
9,27 % 8,78 %
1
0,49 %
4. Jawaban soal untuk KD 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya No
Indikator
1
6.2.1 Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karya/model yang menerapkan sifatsifat cahaya
Nomor Butir Soal 14
Kunci Jawaban
Jawaban siswa
b.Periskop
a. Lup Yakin Benar Tidak Yakin Benar c. Kacamata
15
A. Bola lampu
Yakin Benar Tidak Yakin Benar d.Mikroskop Yakin Benar Tidak Yakin Benar b. Kardus Yakin Benar Tidak Yakin Benar c. karet gelang Yakin Benar Tidak Yakin Benar d.Air Yakin Benar Tidak Yakin Benar
Jumlah
Persentase
37 36
18,05 % 17,56 %
1
0,49 %
19 18
9,27 % 8,78 %
1
0,49 %
27 24
13,17 % 11,71 %
3
1,46 %
13 12
6,34 % 5,85 %
1
0,49 %
9 7
4,39 % 3,41 %
2
0,98 %
17 13
8,29 % 6,34 %
4
1,95 %
5. Jawaban soal untuk KD 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan No
Indikator
1
7.1.1 Menggolongkan jenis-jenis batuan
Nomor Butir Soal 16
Kunci Jawaban
Jawaban siswa
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
Jumlah 42
Persentase 20.49 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
17
d. Batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai
Yakin Benar Tidak Yakin Benar c. 2, 3, dan 4
36
17.56 %
7
3.41 %
53
25,85 %
Yakin Benar Tidak Yakin Benar d. 1, 3, dan 4 Yakin Benar Tidak Yakin Benar a. Batuan yang terbentuk dari magma yang membeku Yakin Benar Tidak Yakin Benar b. batuan yang terbentuk dari proses pengendapan magma Yakin Benar Tidak Yakin Benar c. Batuan yang terbentuk karena mengalami peningkatan tekanan atau suhu Yakin Benar
48
23,41 %
5
2,44 %
30 28
14,63 % 13,66 %
2
0,98 %
47
22,93 %
46
22,44 %
1
0,49 %
64
31,22 %
57
27,8 %
7
3,41 %
62
30,24 %
56 6
27,32 %
Tidak Benar 2
7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan
18
Yakin
a. Proses b. Pelapukan pelapukan yang terjadi batuan karena peran karena makhluk pengaruh hidup suhu, hujan, dan angin Yakin Benar Tidak Yakin Benar c. Pelapukan yang menghasilkan perubahan zat mineral pembentuk batuan Yakin Benar Tidak Yakin
2,93 %
28
13,66 %
24
11,71 %
4
1,95 %
34
16,59 %
27 7
13,17 % 3,41 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Benar d. Proses pelapukan batuan karena hujan deras dan arus air Yakin Benar
19
Tidak Yakin Benar d. Lumut a.Lumut, kerak, lumut kerak, lumut, akar tanaman humus dari dan batuan daun dan Yakin Benar akar Tidak Yakin tanaman Benar b. Lumut, angin, lumut kerak dan akar tanaman Yakin Benar Tidak Yakin Benar c. Akar tanaman, humus dari daun, batuan dan lumut Yakin Benar Tidak Yakin Benar
21
10,24 %
19
9,27 %
2
0,98 %
75
36,59 %
71
34,63 %
4
1,95 %
38
18,54 %
34
16,59 %
4
1,95 %
27
13,17 %
23
11,22 %
4
1,95 %
6. Jawaban soal untuk KD 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi No
Indikator
1
7.3.1 Mendeskripsikan struktur permukaan bumi
Nomor Butir Soal 20
Kunci Jawaban
Jawaban siswa
a. A
b.B Yakin Benar Tidak Yakin Benar c.C Yakin Benar Tidak Yakin Benar d.D Yakin Benar Tidak Yakin Benar
Jumlah
Persentase
35 32
17,07 % 15,61 %
3
1,46 %
14 13
6,83 % 6,34 %
1
0,49 %
4 4
1,95 % 1,95 %
0
0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Lampiran 2.6 Rekapan Data Miskonsepsi Untuk Instrumen Soal Uraian 1.
Jawaban soal untuk nomor item 1 Nomor Butir Soal 1
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Gambar a merupakan pengungkit jenis kedua yang memiliki ciri beban berada diantara posisi kuasa dan titik tumpu Gambar b merupakan pengungkit pertama yang memiliki ciri titik tumpu berada antara beban dan kuasa.
Gambar a merupakan pengungkit jenis kedua yang memiliki ciri beban berada diantara posisi kuasa dan titik tumpu Gambar b merupakan pengungkit pertama yang memiliki ciri titik tumpu berada antara beban dan kuasa. Gambar a merupakan pengungkit yang memiliki ciri tumpu di antara beban dan kuasa, sedangkan gambar b= pengungkit yang memiliki ciri kuasa terletak antara titik tumpu dan beban Gambar a titik kuasanya di tengah,sedangkan gambar b titik bebannya di tengah Gambar a titik tumpunya di tengah Gambar b titik bebannya di tengah Gambar a termasuk pengungkit golongan 1, sedangkan Tang termasuk pengungkit golongan ketiga Karena gambar a memiliki sudut tumpul sedangkan gambar b tidak memiliki sudut tumpul Karena letak titik tumpu pada gambar a lebih besar dari gambar b Tidak tahu
Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
121
59.02 %
9
4.39 %
32
15.61 %
20
9.76 %
11
5.37 %
5
2.44 %
2
0.98 %
5
2.44 %
205
100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
2.
Jawaban soal untuk nomor item 4 Nomor Butir Soal 4
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Jumlah
Persentase (%)
Agar orang dapat mudah mencapai tempat ketinggian tertentu dengan tenaga yang lebih kecil
Agar orang dapat mudah mencapai tempat ketinggian tertentu dengan tenaga yang lebih kecil Agar pengendara bermotor tidak jatuh atau tergelincir
140
68.29 %
45
21.95 %
Karena jika dibuat lurus maka kendaraan akan mundur ke belakang
6
2.93 %
Agar jarak tempuh dekat
3
1.46 %
Agar jalan tidak licin Agar tanah di pegunungan tidak longsor
3
1.46 %
2
0.98 %
Agar ban tidak menipis
2
0.98 %
Agar dapat menikmati pemandangan
1
0.49 %
3 205
1.46 % 100 %
Jumlah
Persentase (%)
179
87.32 %
14
6.83 %
2
0.98 %
1
0.49 %
3
1.46 %
1
0.49 %
Karena sangat alami Jumlah
3.
Jawaban soal untuk nomor item 2 Nomor Butir Soal 2
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Karena, cahaya datang dari zat yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat. Dalam hal ini, air lebih rapat dari udara sehingga cahaya dibiaskan mendekati garis normal.
Karena, cahaya datang dari zat yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat. Dalam hal ini, air lebih rapat dari udara sehingga cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Karena cahaya merambat dari medium rapat ke kurang rapat Karena pensil bentuknya panjang Karena adanya pemantulan cahaya Karena pensil yang dimasukkan ke dalam air memiliki sifat cahaya Karena ukuran airnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Karena adanya gaya gesek antara pensil dan air sehingga pensil terlihat patah Karena gelas memiliki lensa cekung Jumlah
4.
2
0.98 %
3
1.46 %
205
100 %
Jawaban soal untuk nomor item 3 Nomor Butir Soal 3
Kunci Jawaban Tidak. Karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di depan cermin.
Jawaban Siswa Tidak. Karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di depan cermin. Iya, karena cermin cekung permukaannnya cekung Iya, karena bayangan cermin cekung selalu terbalik Iya, karena sifat cermin cekung semu terbalik diperbesar Di luar kontek Iya, karena jarak pandang yang berbeda Iya, karena memantulkan cahaya sehingga bayangan benda mendekati garis normal Iya, karena cermin cekung membentuk proses pembiasan dan terbias garis vertikal Iya, karena mempunyai sifat bayangan maya, tegak, diperkecil Iya, karena cermin cekung memiliki kaca yang tebal Tidak tahu
Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
27
13.17 %
49
23.90 %
72
35.12 %
18
8.78 %
13
6.34 %
2
0.98 %
8
3.90 %
3
1.46 %
3
1.46 %
2
0.98 % 8
3.90 %
205
100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
5.
Jawaban soal untuk nomor item 5 Nomor Butir Soal 5
Kunci Jawaban Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai.
Jawaban Siswa
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai. Batuan beku terbentuk dari gunung meletus. Batuan sedimen terbentuk karena peningkatan tekanan dan suhu Batuan beku terbentuk dari lava sedangkan batuan sedimen terbentuk dari magma Batuan beku adalah batuan yang mengalami perendaman air selama bertahun-tahun, sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang mengalami perendaman air selama 1 bulan Batuan beku terbentuk dari letusan gunung berapi, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari bangkai tumbuhan dan hewan Batuan beku terbentuk dari sisa tulang hewan, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari sisa tumbuhan Batuan beku terbentuk dari pelapukan batuan es, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari pelapukan material gunung Batuan beku terbentuk dari magma, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari lava Batuan beku keras dan batuan sedimen tidak keras Tidak tahu
Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
102
49.76 %
60
29.27 %
12
5.85 %
1
0,49 %
1
0.49 %
4
1.95 %
7
3.41 %
3
1.46 %
4
1.95 %
4
1.95 % 8
3.90 %
205
100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Lampiran 3
INSTRUMEN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.1 Kisi-kisi Instrumen Soal Pilihan Ganda untuk Expert Judgment
No 1.
Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
Indikator 5.1.1 Menyebutkan macam-macam gaya melalui percobaan
No soal PG
Soal
1
Kunci Jawaban B
Perhatikan gambar di atas Percobaan di atas menunjukkan bahwa paku-paku kecil dapat menempel pada paku besar karena adanya gaya … . a. gravitasi b. magnet c. gesek d. pegas Antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa tergelincir. Percobaan tersebut menunjukkan adanya gaya … . a. pegas b. magnet c. gravitasi d. gesek 1. Buah yang jatuh dari pohonnya. 2. Adi mengerem sepedanya saat melewati turunan. 3. Air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. 4. Bola yang dilempar ke atas akan kembali jatuh ke tanah. Manakah di antara empat pernyataan di atas yang menunjukkan penerapan gaya gravitasi?
2
3
156
D
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
5.1.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya
4
5
6
a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 4 Berikut ini yang bukan termasuk pengaruh gaya gravitasi terhadap benda adalah ... . a. Benda memiliki berat b. Benda cepat mengalami pelapukan c. Benda jatuh ke bawah d. Permukaan air selalu datar Perhatikan pernyataan di bawah ini! 1. Melapisi permukaan benda dengan karet 2. Memperluas bidang permukaan 3. Memperkecil luas permukaan 4. Menggunakan corak batik pada permukaan benda 5. Memperhalus permukaan benda Yang termasuk cara untuk memperbesar gaya gesek adalah ... . a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 2, dan 5 d. 2, 3, dan 4 Perhatikan gambar ini!
B
B
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana
7
Gambar di atas menunjukkan pak Beni sedang mendorong tembok. Pernyataan yang benar adalah ... . a. Pak Beni mendorong tembok dan tembok tidak mendorong pak Beni b. Pak Beni mendorong tembok dan tembok diberi gaya oleh pak Beni c. Pak Beni mendorong tembok dan tembok mendorong pak Beni d. Pak Beni mendorong tembok dan tembok tetap diam karena memberi gaya pada pak Beni Cermati sifat-sifat roda berikut ini! 1. Semakin kecil ukurannya, maka gaya kuasanya semakin kecil 2. Semakin kecil ukurannya, maka gaya kuasanya semakin besar 3. Semakin besar ukurannya, maka gaya kuasanya semakin besar 4. Semakin besar ukurannya, maka gaya kuasanya semakin kecil Yang bukan merupakan sifat roda ditunjukkan oleh nomor ...
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
8
9
a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 3 Pengungkit dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan kedudukan titik tumpu, beban, dan kuasanya. Gunting termasuk ... . a. Pengungkit yang titik bebannya terletak di antara titik tumpu dan titik kuasa b. Pengungkit yang titik tumpunya terletak di antara titik beban dan kuasa c. Pengungkit yang titik kuasanya terletak di antara titik tumpu dan titik beban d. Pengungkit yang titik kuasanya terletak di antara titik tumpu dan titik beban Perhatikan gambar berikut!
Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa pada alat di atas yaitu ... . a. titik tumpu berada di antara beban dan kuasa b. beban berada di antara titik tumpu dan kuasa c. kuasa berada di antara titik tumpu dan beban d. titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada satu tempat
B
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
10
B
Pada waktu menyapu, titik tumpu terletak pada bagian yang bernomor ... . a. I b. II c. III d. IV 11
C
Bagian pada sekrup yang menggunakan prinsip kerja bidang miring yaitu nomor … .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
12
5.2.2 Menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama
13
a. I b. II c. III d. IV Berikut ini salah satu ciri-ciri katrol tetap adalah ... . a. katrol yang dipasang pada tempat tertentu dengan posisi tetap b. katrol yang dapat bergerak bebas dan dapat dipindah-pindahkan c. gabungan antara katrol tetap dan katrol lepas d. beberapa roda katrol yang disusun secara berdampingan dalam satu poros Berikut yang termasuk tuas jenis pertama adalah … . a. gunting b. gerobak pasir c. sekop d. pemecah biji
14
A
A
B
Gambar di atas adalah contoh jenis tuas golongan …. a. pertama b. kedua c. ketiga d. keempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
15
A
4
1
2
5.2.3 Menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan seharihari
16
17
18
Gambar di atas adalah contoh tuas jenis ketiga. Letak titik kuasa pada sekop di atas ditunjukkan oleh nomor … . 3 a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 Pemecah kemiri menggunakan prinsip kerja … . a. pengungkit b. katrol c. gravitasi d. bidang miring Jalan di pegunungan dibuat dengan lintasan berkelok-kelok, merupakan jenis penerapan … . a. roda berporos b. katrol c. bidang miring d. pengungkit Perhatikan gambar di bawah ini!
A
B
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
Alat yang digunakan pada kegiatan seperti pada gambar, menggunakan prinsip kerja pesawat sederhana berupa ... . a. pengungkit b. roda dan poros c. katrol d. bidang miring 2.
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat cahaya
19
20
21
22
Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah ... . a. menjauhi garis normal b. mendekati garis normal c. sejajar garis normal d. berlawanan arah dengan garis normal Salah satu sifat cahaya yaitu merambat lurus. Peristiwa di bawah ini yang menunjukkan bahwa cahaya merambat lurus adalah, kecuali ... . a. pantulan sinar kendaraan bermotor pada malam hari b. rambatan cahaya matahari yang menembus genting kaca c. terbentuknya pelangi setelah hujan d. sorotan lampu senter ketika sedang mati lampu Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah … . a. menjauhi garis normal b. mendekati garis normal c. sejajar garis normal d. berlawanan arah dengan garis normal Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah ... . a. menjauhi garis normal b. mendekati garis normal c. sejajar garis normal d. berlawanan arah dengan garis normal
A
C
A
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
23
6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan pada cermin
24
25
26
27
Peristiwa terbentuknya pelangi setelah hujan menunjukkan bahwa adanya dispersi cahaya. Dispersi cahaya adalah ... . a. peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna b. peristiwa terpantulnya cahaya matahari terhadap bulir-bulir air hujan c. peristiwa terbiasnya cahaya putih oleh air hujan d. peristiwa terpantulnya cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna Ketika seseorang sedang bercermin pada cermin datar, maka jarak benda dengan cermin …. dengan jarak bayangannya. a. lebih jauh b. sama c. dekat d. sangat dekat Yang dimaksud dengan bayangan maya adalah ... . a. bayangan yang arahnya terbalik terhadap bendanya b. bayangan yang letaknya di depan cermin atau di belakang lensa c. bayangan yang terbentuk oleh sinar-sinar pantul d. bayangan yang dapat kita lihat dalam cermin, tetapi di tempat bayangan tersebut tidak terdapat cahaya pantul Sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca spion pada mobil/motor adalah… . a. semu, tegak, dan diperkecil b. semu, tegak, dan diperbesar c. nyata dan terbalik d. nyata, tegak, dan diperkecil Sifat bayangan yang terbentuk jika benda dijauhkan dari cermin cekung adalah ... .
A
B
D
A
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
28
6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifatsifat cahaya
6.2.1 Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karya/model yang menerapkan sifatsifat cahaya
29
30
31
3.
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.1.1 Menggolongkan jenis-jenis batuan
32
33
a. semu, tegak, dan diperkecil b. nyata, tegak, dan diperkecil c. nyata dan terbalik d. semu, tegak, dan diperbesar. Jika cahaya merambat dari zat yang rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati … . a. garis horizontal b. garis vertikal c. garis normal d. garis lurus Alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang berada di atas batas pandang adalah … . a. lup b. periskop c. kacamata d. mikroskop Bahan utama yang digunakan untuk membuat model periskop adalah … . a. gunting dan lem b. karton dan isolasi c. kotak pasta gigi dan cermin d. cermin dan lem Bahan utama pada pembuatan kaca pembesar sederhana adalah … . a. bola lampu b. kardus c. karet gelang d. air Batuan memiliki sifat dan ciri yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan … . a. kandungan mineralnya b. tempat ditemukannya c. kegunaannya d. proses pelapukannya Perhatikan ciri-ciri batuan berikut !
C
B
C
A
A
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
sumber
1.
34
Terbentuk dari lava yang membeku dengan sangat lama 2. Dapat digunakan untuk pelapis dinding atau ubin 3. Tidak mengandung banyak gas 4. Terbentuk dari endapan air sungai. Merupakan ciri dari batuan granit adalah ... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 4 Batuan sedimen adalah ... . a. batuan yang terbentuk dari magma yang membeku b. batuan yang terbentuk dari proses pengendapan magma c. batuan yang terbentuk karena mengalami peningkatan tekanan atau suhu d. batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai
35
D
B Perhatikan ciri-ciri batuan dibawah ini. 1. 2. 3. 4. 5.
memiliki warna hijau keabu-abuan Berasal dari magma berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah memiliki rongga-rongga kecil terdiri dari butiran-butiran kapur yang halus
Pernyataan diatas yang merupakan ciri-ciri dari batuan basal adalah ... . a. b.
1,2, dan 3 1,2, dan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan
36
37
38
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
7.2.1 Mengetahui jenis-jenis tanah
39
40
c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 5 Pelapukan batuan di gurun pasir terjadi karena ... . a. getaran permukaan bumi b. perubahan suhu yang drastis c. terbenturnya batuan satu sama lain karena angin d. pengaruh paparan panas sinar matahari Pelapukan fisis adalah ... . a. proses pelapukan batuan karena pengaruh suhu, hujan, dan angin b. pelapukan yang terrjadi kerena peran makhluk hidup c. pelapukan yang menghasilkan perubahan zat mineral pembentuk batuan d. proses pelapukan batuan karena hujan deras dan arus air Beberapa penyebab pelapukan biologi adalah ... . a. lumut, lichen, akar tanaman dan batuan b. lumut, angin, lichen dan akar tanaman c. akar tanaman, humus dari daun, batuan dan lumut d. lichen, lumut, humus dari daun dan akar tanaman Berdasarkan komposisi penyusunnya, tanah dibedakan menjadi tiga jenis, kecuali ... . a. tanah berhumus b. tanah liat c. tanah berkapur d. tanah berpasir Tanah yang merupakan perpaduan antara tanah liat, lumpur, dan pasir disebut tanah ... . a. tanah humus b. tanah lempung c. tanah gambut d. tanah liat
B
A
D
C
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
41
Tanah yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan air, serta sering disebut tanah organik adalah tanah ... . a. tanah lempung b. tanah pasir c. tanah humus d. tanah gambut Tanah yang mudah dilalui air, udara, dan zat mineral tanah lainnya disebut tanah ... . a. tanah humus b. tanah gambut c. tanah pasir d. tanah lempung
D
43
Memiliki susunan tanah yang sangat rapat sehingga peredaran udara dan air pada tanah kurang baik disebut tanah ... . a. tanah liat b. tanah lempung c. tanah humus d. tanah gambut
A
44
Salah satu ciri dari tanah lempung adalah ... . a. kandungan tanah sangat subur dan cocok untuk menanam tanaman pangan b. mengandung banyak unsur hara dan sering dimanfaatkan untuk menanam sayuran c. saat kering tanah retak-retak dan ketika hujan air di atas menggenang d. mengandung banyak air dan bersifat sangat asam
B
45
Salah satu dari ciri tanah gambut adalah ... . a. memiliki daya serap dan daya tahan air yang tinggi b. unsur hara yang ada di dalam tanah sangat
D
42
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
sedikit peredaran udara dan air pada tanah kurang baik d. bersifat sangat asam dan biasanya terdapat di daerah rawa Berikut ini yang merupakan ciri-ciri dari tanah humus, kecuali ... . a. unsur hara sangat sedikit b. berasal dari tumbuhan dan hewan kecil yang membusuk c. memiliki daya serap dan daya tahan air yang tinggi d. sangat cocok untuk menanam tanaman pangan c.
46
7.3 Mendeskripsikan
7.3.1
A
47
Berikut ini yang merupakan ciri-ciri dari tanah liat, kecuali ... . a. peredaran udara dan air pada tanah kurang baik b. saat musim kemarau tanah menjadi retakretak c. saat musim penghujan air menggenang d. sering digunakan untuk bercocok tanam
D
48
Berikut ini yang merupakan ciri dari tanah pasir adalah ... . a. cocok ditanami tumbuhan sayur-mayur b. banyak mengandung unsur hara c. hanya dapat ditanami sedikit jenis tanaman d. bersifat sangat asam
C
49
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
struktur bumi
Mendeskripsikan struktur permukaan bumi
Gambar di atas menunjukkan lapisan penyusun bumi. Urutan lapisan penyusun bumi dari yang paling dalam adalah ... . a. inti dalam bumi, kerak bumi, mantel bumi, inti luar bumi b. kerak bumi, mantel bumi, inti dalam bumi, inti luar bumi c. inti dalam bumi, inti luar bumi, kerak bumi, mantel bumi d. inti dalam bumi, inti luar bumi, mantel bumi, kerak bumi 50
A
Magma pada gambar di atas, ditunjukkan dengan huruf ... . a. A b. B c. C d. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Lampiran 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Uraian untuk Expert Judgment
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 5.1
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya.
5.2
Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).
Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
Indikator
No. Soal
5.1.1 Menjelaskan hubungan gaya magnet.
2
5.2.1 Menjelaskan perbedaan golongan pengungkit
1
Soal
Apakah paku kecil yang dipasang penghalang plastik dapat dipengaruhi magnet? Jelaskan!
Kedua alat di atas tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan ke dalam jenis pengungkit yang berbeda. Mengapa demikian ? Jelaskan! 5.2.2
Menjelaskan fungsi bidang miring
6
Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelokkelok? Perhatikan gambar di bawah ini!
6.
Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
6.1.1Mengidentifikasi sifatsifat cahaya
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Jelaskan mengapa sedotan di dalam gelas berair pada gambar di atas tampak seperti patah? 6.1.2Menjelaskan bayangan cermin
7.1
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
Mendiskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.1.1Menggolongkan jenis batuan 7.1.2
sifat pada
jenis-
Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan
5
Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan!
8
Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan sedimen !
7
Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi? Sebutkan penyebabnya!
10 7.2
Mengidentifikasi jenis tanah.
jenis-
7.2.1 Mampu menjelaskan salah satu jenis tanah 11
7.3 Mendeskripsikan struktur bumi
7.3.1
Mendeskripsikan struktur bumi
3
Jelaskan mengapa tanah pasir hanya dapat ditanami oleh jenis tanaman tertentu dan berikan contoh tanaman tersebut! Mengapa tanaman pangan seperti jagung dan padi cocok ditanam di tanah humus? Jelaskan! Sebut dan jelaskan lapisan penyusun bumi berdasar gambar tersebut! 1. ..................... 2. ..................... 3. ...................... 4. ......................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
1 2 4 3 9
Gambarkan dan jelaskan lapisan-lapisan penyusun atmosfer !
Pedoman Penskoran No.
Soal
1.
Kedua alat seperti diatas sekilas tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan kedalam jenis pengungkit yang berbeda. Mengapa demikian ? Jelaskan!
Kunci Jawaban
Kriteria Penilaian
Skor
Gambar a merupakan pengungkit jenis kedua yang memiliki ciri beban berada diantara posisi kuasa dan titik tumpu
Siswa mampu menyebutkan 2 jenis pengungkit berserta 2 ciri dari kedua pengungkit tersebut
4
Gambar b merupakan pengungkit pertama yang memiliki ciri titik tumpu berada antara beban dan kuasa.
Siswa mampu menyebutkan 2 jenis pengungkit dan hanya menyebutkan 1 ciri dari pengungkit tersebut
3
Siswa mampu menyebutkan 1 jenis pengungkit dan hanya menyebutkan 1 cirinya
2
Siswa mampu menyebutkan 1 pengungkit tanpa diberi ciri-cirinya
1
jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Siswa tidak bisa menyebutkan pengungkit dan cirinya Karena ada magnet yang dipasang dibadan lemari es dan bingkai pintunya terbuat dari besi. Ketika pintu didekatkan, magnet akan segera menariknya. Akibatnya,timbullah gaya tarik yang menyebabkan pintu lemari es tertutup.
2.
Alasan :
jenis
0
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan dengan benar
4
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan dengan benar
3
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan dengan benar
2
Siswa mampu menjelaskan alasan tetapi tidak mencakup poin-poin yang tersedia
1
1. Ada magnet yang dipasang dibadan lemari es 2. bingkai pintunya terbuat dari besi Perhatikan gambar di atas! Pada saat dibuka, pintu lemari es secara otomatis dapat tertutup kembali rapat. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
3. Ketika pintu didekatkan, magnet akan segera menariknya. Akibatnya,timbullah gaya tarik yang menyebabkan pintu lemari es tertutup.
Siswa tidak mengerjakan soal 3.
Sebut dan jelaskan lapisan penyusun bumi !
Lapisan-lapisan penyusun bumi : a. Kerakbumi Kerak bumi adalah lapisan terluar permukaan bumi yang berupa batuankerasdandinginsetebal 15-60 km. b. Selubungatau mantel bumi Mantel bumi merupakan lapisan di bawahkerakbumi yang tebalnya mencapai 2.900 km, dan merupakan lapisan paling tebal. c. Inti luar Inti luar merupakan satu-satunya lapisancair, terdiri atas besi, nikel dan oksigen
0
Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan lapisan-lapisan penyusun bumi dengan benar
4
Siswa hanya mampu menyebutkan dan menjelaskan 3 lapisan-lapisan penyusun bumi dengan benar
3
Siswa hanya mampu menyebutkan dan menjelaskan 2 lapisan-lapisan penyusun bumi dengan benar
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
d.
Intidalam Inti dalam merupakan lapisan paling dalam, berupa bola logam yang padat dan sangat panas
Siswa mampu menyebutkan lapisan-lapisan penyusun bumi, namun belum mampu menjelaskannya dengan benar.
1
Siswa tidak mengerjakan soal 0 4.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Kunci Jawaban Sedotan pada gambar di atas nampak seperti patah karena, cahaya datang dari zat yang lebih rapat (benda di air) menuju ke udara (kurang rapat) dibiaskan menjauhi garis
Siswa mampu menjelaskan alasan dengan tepat dan benar.
Siswa mampu mendekati benar.
menjelaskan
alasan
Siswa hanya mampu menuliskan beberapakata kunci (garis normal, zat, dibiaskan)
Jelaskan mengapa sedotan pada gambar di atas tampak seperti patah?
4
3
2
Siswa menjawab, namun salah. 1 Siswa tidak menjawab. 0 5.
Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan!
Tidak. Alasan 1: Karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di depan cermin.
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan dengan benar
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Alasan 2 : Jika benda terletak di antara F (fokus) dan P (pusat kelengkungan) dan seterusnya maka bayangan yang terbentuk nyata, terbalik. Alasan 3 : Jika benda terletak di antara O (pusat optis) dan F maka bayangan terletak di belakang cermin, maya, diperbesar, dan tegak.
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan dengan benar
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan dengan benar
Siswa mampu menjelaskan jawaban tetapi tidak mencakup alasan yang tersedia dalam jawaban
3
2
1
Siswa tidak mengerjakan soal 0 6.
Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok?
1. 2.
3.
Jalan berkelok-kelok memanfaatkan cara kerja bidang miring
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan dengan benar
4
Agar orang dapat mudah mencapai tempat ketinggian tertentu dengan tenaga yang lebih kecil.
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan dengan benar
3
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan dengan benar
2
Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara kendaraan bermotor lebih mudah melewati jalan yang menanjak.
Siswa mampu menjelaskan jawaban tetapi tidak mencakup alasan yang tersedia dalam jawaban
1
Siswa tidak mengerjakan soal 0 7.
Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi! Sebutkan
Pelapukan biologi adalah pelapukan yang terjadi karena peran makhluk hidup. Penyebab pelapukan
Siswa mampu menjelaskan pengertian dan penyebab pelapukan biologi dengan benar
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
penyebabnya!
8.
Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan sedimen !
biologi adalah lumut, lichen, akar tanaman dan humus dari daun.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai.
Siswa mampu menjelaskan pengertian pelapukan biologi dengan tepat tetapi penyebab hampir tepat
3
Siswa menjelaskan pengertian dan penyebab dari pelapukan batuan hampir benar
2
Siswa menjawab pertanyaan tetapi belum tepat
1
Siswa tidak mengerjakan soal
0
Siswa mampu menjelaskan pengertian batuan beku dan batuan sedimen dengan benar.
4
Siswa hanya mampu menjelaskan salah satu pengertian dari batuan dengan benar
3
Siswa mampu menjawab jawaban hampir benar
2
soal dengan
Siswa mejawab pertanyaan dengan tidak tepat Siswa tidak mengerjakan soal
1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
9.
Gambarkan dan jelaskan lapisanlapisan penyusun atmosfer !
Siswa mampu menggambarkan dan menjelaskan 5 lapisan penyusun atmosfer dengan benar
4
a.
b.
c.
d.
e.
Lapisan troposfer meruakan lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi, terbentang sejauh 10 km dari permukaan bumi. Lapisan stratosfer merupakan lapisan di ataslapisan troposfer, berjarak 10-30 km dari permukaan bumi. Lapisan mesosfer merupakanlapisan di atas stratosfer, berjarak 50 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer merupakan lapisan di atas mesosfer, terbentang pada ketinggian 50-400 km dari permukaan bumi. Lapisan eksosfer merupakan lapisan tertinggi pada atmosfer bumi, lapisan ini berada pada ketinggian 400-100 km dari permukaan bumi.
Siswa mampu menggambarkan dan menjelaskan 4 lapisan penyusun atmosfer dengan benar
Siswa mampu menggambarkan dan menjelaskan 3 lapisan penyusun atmosfer dengan benar
Siswa mampu 2 menggambarkan dan menjelaskan lapisan penyusun atmosfer dengan benar
Siswa hanya mampu menggambarkan, namun belum dapat menjelaskan lapisan penyusun atmosfer dengan benar
3
2
1
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
10.
Jelaskan mengapa tanah pasir hanya dapat ditanami oleh jenis tanaman tertentu dan berikan contoh tanaman tersebut!
Karena banyak mengandung butiranbutiran pasir Unsur hara yang terdapat pada tanah pasir sedikit Mudah dilalui air dan udara Contohnya adalah tumbuhan kaktus
11.
Mengapa tanaman pangan seperti jagung dan padi cocok ditanam di tanah humus? Jelaskan!
Karena tanah humus berasal dari tumbuhan dan hewan kecil yang membusuk. Tanah humus memiliki daya serapdan daya tahan air yang tinggi sehingga sangat subur.
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan dengan tepat beserta contohnya.
4
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan dengan tepat beserta contohnya.
3
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan dengan tepat beserta contohnya.
2
Siswa belum mampu menjelaskan alasan dengan tepat serta memberikan contohnya.
1
Siswa tidak dapat menjelaskan alasan serta memberikan contoh.
0
Siswa mampu memenuhi 2 aspek penilaian dengan tepat.
4
Siswa mampu memenuhi 2 aspek penilaian namun kurang tepat.
3
Siswa mampu memenuhi 1 aspek penilaian dengan tepat.
2
Siswa mampu memenuhi 1 aspek penilaian namun kurang tepat.
1
Siswa tidak mengerjakan soal
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.3 Petunjuk Pengisian Soal dan Identitas Responden Isilah identitas di bawah ini dengan lengkap!
Identitas Siswa Nama
: ......................................................................
No. Absen
: ......................................................................
Umur
: ......................................................................
Kelas
: ......................................................................
Jenis kelamin
: ......................................................................
Nama Sekolah
: ......................................................................
Identitas Orang tua Nama Orang tua
: ......................................................................
Pekerjaan Orang tua
: ......................................................................
Pendidikan terakhir Orang tua
: Cukup lingkari pilihan yang ada
SD (Sekolah Dasar) SMP (Sekolah Menengah Pertama) SMA (Sekolah Menengah Atas) Sarjana
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Prosedur Pengerjaan Soal 1.
Siswa yang mengerjakan soal harus sesuai dengan nama siswa yang terpilih dalam undian.
2.
Guru dimohon untuk mengawasi siswa dalam mengerjakan soal.
3.
Guru tidak boleh membantu siswa dalam mengerjakan soal.
4.
Guru dimohon untuk menyampaikan prosedur pengerjaan soal kepada siswa.
5.
Soal tidak boleh dibawa pulang
6.
Lembar soal dan lembar jawab yang telah dikerjakan siswa harus dimasukkan kedalam amplop.
7.
Waktu pengerjaan soal: 90 menit
8.
Siswa dalam mengerjakan soal tidak boleh membuka buku paket atau catatan sejenisnya.
9.
Siswa dalam mengerjakan soal tidak boleh melihat pekerjaan teman (mencontek).
10. Siswa mengerjakan soal harus menggunakan bolpoin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Lampiran 3.4 Soal Pilihan Ganda Penelitian
I.
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar. II. Lingkarilah point yakin atau tidak yakin di bawah jawaban! Yakin Benar : (jika kamu yakin dengan jawaban yang kamu pilih) Tidak Yakin Benar : (jika kamu tidak yakin dengan jawaban yang kamu pilih) 1. Roda yang digelindingkan pasti akan berhenti. Berhentinya perputaran roda karena dipengaruhi gaya … . a. pegas b. magnet c. gravitasi d. gesek Yakin Benar Tidak Yakin Benar 2. Yang bukan termasuk pengaruh gaya gravitasi terhadap benda adalah ... . a. benda memiliki berat b. benda cepat mengalami pelapukan c. benda jatuh ke bawah d. permukaan air selalu datar Yakin Benar Tidak Yakin Benar 3. Cara memperkecil gesekan antara poros sumbu dan roda mobil adalah dengan memasang ... . a. sekrup b. laker c. ruji-ruji d. ban Yakin Benar Tidak Yakin Benar 4. Pengungkit dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan kedudukan titik tumpu, beban, dan kuasanya. Gunting termasuk ... . a. Pengungkit yang bebannya terletak di antara titik tumpu dan kuasa b. Pengungkit yang titik tumpunya terletak di antara beban dan kuasa c. Pengungkit yang kuasanya terletak di antara titik tumpu dan beban d. Pengungkit yang bebannya terletak di antara kuasa dan titik tumpu Yakin Benar Tidak Yakin Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
5. Perhatikan gambar berikut!
Pada waktu menyapu, titik tumpu terletak pada bagian yang bernomor ... . a. I b. II c. III d. IV Yakin Benar Tidak Yakin Benar 6. Perhatikan gambar berikut! I IV V
II III
7.
Bagian pada sekrup yang menggunakan prinsip kerja bidang miring yaitu nomor … . a. I dan II b. II dan III c. III dan I d. IV dan III Yakin Benar Tidak Yakin Benar Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas adalah contoh jenis tuas golongan … . a. pertama b. kedua c. ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
8.
d. keempat Yakin Benar Tidak Yakin Benar Perhatikan gambar berikut! 4
1
2
3
Gambar di atas adalah contoh tuas jenis ketiga. Letak titik kuasa pada sekop di atas ditunjukkan oleh nomor … . a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 Yakin Benar Tidak Yakin Benar 9. Membuka kancing baju termasuk penerapan prinsip kerja pesawat sederhana berupa ... . a. pengungkit b. roda dan poros c. katrol d. bidang miring Yakin Benar Tidak Yakin Benar 10. Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah ... . a. menjauhi garis normal b. mendekati garis normal c. sejajar garis normal d. berlawanan arah dengan garis normal Yakin Benar Tidak Yakin Benar 11. Salah satu sifat cahaya yaitu merambat lurus. Peristiwa di bawah ini yang tidak menunjukkan cahaya merambat lurus adalah ... . a. pantulan sinar kendaraan bermotor pada malam hari b. rambatan cahaya matahari yang menembus genting kaca c. terbentuknya pelangi setelah hujan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
d. sorotan lampu senter ketika sedang mati lampu Yakin Benar Tidak Yakin Benar 12. Sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca spion pada mobil/motor adalah… a. semu, tegak, dan diperkecil b. semu, tegak, dan diperbesar c. nyata dan terbalik d. nyata, tegak, dan diperkecil Yakin Benar Tidak Yakin Benar 13. Jika cahaya merambat dari zat yang rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati … . a. garis horizontal b. garis vertikal c. garis normal d. garis lurus Yakin Benar Tidak Yakin Benar 14. Alat yang arah pandangannya dapat dibelokkan sehingga benda/objek yang dilihat tidak harus berada di depan mata disebut … . a. lup b. periskop c. kacamata d. mikroskop Yakin Benar Tidak Yakin Benar 15. Bahan utama pada pembuatan kaca pembesar sederhana adalah … . a. bola lampu b. kardus c. karet gelang d. air Yakin Benar Tidak Yakin Benar 16. Perhatikan ciri-ciri batuan berikut ! 1. Terbentuk dari lava yang membeku dengan sangat lama 2. Dapat digunakan untuk pelapis dinding atau ubin 3. Tidak mengandung banyak gas 4. Terbentuk dari endapan air sungai. Ciri dari batuan granit ditunjukkan oleh nomor ... . a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 4 Yakin Benar Tidak Yakin Benar 17. Batuan sedimen adalah ... . a. batuan yang terbentuk dari magma yang membeku b. batuan yang terbentuk dari proses pengendapan magma c. batuan yang terbentuk karena mengalami peningkatan tekanan atau suhu d. batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai Yakin Benar Tidak Yakin Benar 18. Pelapukan fisis adalah ... . a. proses pelapukan batuan karena pengaruh suhu, hujan, dan angin b. pelapukan yang terjadi karena peran makhluk hidup c. pelapukan yang menghasilkan perubahan zat mineral pembentuk batuan d. proses pelapukan batuan karena hujan deras dan arus air Yakin Benar Tidak Yakin Benar 19. Beberapa penyebab pelapukan biologi adalah ... . a. lumut, lumut kerak, akar tanaman dan batuan b. lumut, angin, lumut kerak dan akar tanaman c. akar tanaman, humus dari daun, batuan dan lumut d. lumut kerak, lumut, humus dari daun dan akar tanaman Yakin Benar Tidak Yakin Benar 20. Perhatikan gambar berikut!
Pada gambar di atas, magma ditunjukkan oleh huruf ... . a. A b. B c. C d. D Yakin Benar Tidak Yakin Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Lampiran 3.5 Soal Uraian Penelitian Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar pada lembar jawab yang tersedia ! 1. Perhatikan kedua gambar berikut!
A
B
Kedua alat di atas tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan ke dalam jenis pengungkit yang berbeda. Mengapa demikian? Jelaskan! 2. Perhatikan gambar pensil di dalam gelas berisi air berikut!
Mengapa pensil pada gambar di samping tampak seperti patah?
3. Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan jawabanmu! 4. Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok? 5. Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan sedimen !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Lampiran 4
HASIL VALIDASI AHLI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Lampiran 4.1 Permohonan Izin Validasi Ahli Kepada Yth. Bapak/Ibu validator di tempat Dengan hormat, Bersama ini kami mohon kesediaan Romo/Bapak/Ibu untuk melakukan validasi instrumen penelitian yang terdiri dari soal evaluasi pilihan ganda dan soal essay, dalam penelitian skripsi payung dengan tema Miskonsepsi IPA Fisika Kelas V SD se-Kabupaten Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). mengetahui ada tidaknya miskonsepsi IPA (Fisika) pada siswa SD Kelas V di Kabupaten Sleman; 2). mendeskripsikan profil miskonsepsi IPA (Fisika) pada siswa SD Kelas V di Kabupaten Sleman. Kami menyertakan juga pemetaan indikator dan kompetensi dasar yang bisa Romo/Bapak/Ibu pergunakan untuk pertimbangan validasi instrumen penelitian. Tanggapan Romo/Bapak/Ibu adalah anonym (tanpa nama) dan dijamin kerahasiaannya. Kami akan menjadi satu-satunya pihak yang dapat mengakses data Romo/Bapak/Ibu. Laporan penelitian ini, yang akan disajikan untuk masyarakat umum tidak akan mencantumkan segala informasi personal yang dapat digunakan untuk menelusur identitas Romo/Bapak/Ibu. Kami mohon Romo/Bapak/Ibu berkenan untuk melakukan validasi dengan mengisi rubrik penilaian soal pilihan ganda dan essay. Instrumen penelitian yang sudah divalidasi akan kami ambil kembali dari Romo/Bapak/Ibu seminggu setelah penyerahan. Jika Romo/Bapak/Ibu memiliki pertanyaan atau saran, dimohon untuk menghubungi dosen pembimbing kami, Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. dengan alamat email :
[email protected] atau dapat menghubungi di nomor telepon 081809809444. Terima kasih atas waktu dan dukungan Bapak/Ibu.
Hormat kami,
Kelompok Studi Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
Lampiran 4.2 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Pilihan Ganda No Soal
1
Validator 2 3 4
Ratarata
1
3
4
3
2
3
2
3
4
2
2
2.75
3
2
4
2
4
3
4
3
4
4
3
3.5
5
2
4
4
3
3.25
6
1
4
1
4
2.5
Komentar, Saran, Perbaikan Validator 1 Validator 2 Validator 3 Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat menyebutkan macam-macam gaya Validator 4 Pilihan jawaban diganti menjadi induksi, elektro magnet, dan gosok. Validator 1 Kalimat yang digunakan untuk pertanyaan jelek butuh subjek, dan mengganti alternatif pegasnya Validator 2 Percobaan diganti dengan peristiwa Validator 3 Tolong diperbaiki soalnya, misalnya roda yang digelindingkan akan berhenti hal ini terjdi karena Validator 4 Pernyataannya sudah jelas, tidak memerlukan “percobaan”, karena itu ada dalam kehidupan sehari-hari. Validator 1 Pernyataan nomor 1 dan 3 jelek, sulit dilihat miskonsepsinya karena ada yang benar dan ada yang salah. Validator 2 Validator 3 Bagian indikator = disajikan contoh peristiwa siswa dapat mengelompokan salah satu jenis gaya Validator 4 Validator 1 Kalimat soalnya tidak baik Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Pernyataan pada nomor 1 membingungkan karena mempunyai 2 kemungkinan dapat benar dapat tidak Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Pernyataan dapat benar semua pada pilihan, dapat membuat siswa pandai bingung. Validator 2 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
7
1
4
4
3
3
8
3
4
4
2
3.25
9
4
4
4
2
3.5
10
3
4
4
4
3.75
11
3
4
4
1
3
12
3
4
4
4
3.75
Validator 3 Tolong soal diperbaiki memakai misalnya gerobak yang didorong bergerak karena apa…. Validator 4 Validator 1 Perlu ada gambar dan membingungkan Validator 2 Validator 3 Bagian indikator = disajikan sifat-sifat roda siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Sebaiknya antara soal dan jawaban tidak mengandung kata yang sama nomor 8 dan 9. Soal diganti menjadi: Gambar di samping adalah pengungkit jenis 2 cirinya adalah Validator 1 Soal penting atau tidak diberikan. Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Gambar tidak jelas Validator 2 Validator 3 Bagian indikator = disajikan gambar skrup siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana Validator 4 Apakah no. 2 tidak memakai prinsip bidang miring? Kasat mata sudah terlihat jelas. Pilihan jawaban ditambahi, menjadi: a. I & IV b. II & I c. III & II d. IV & III Validator 1 Validator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
13
4
4
4
4
4
14
4
4
4
3
3.75
15
4
4
4
4
4
16
3
4
4
3
3.5
17
1
4
4
2
2.75
18
2
4
3
-
2.5
19
1
-
4
3
3
Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Belum tentu semua anak tahu pemecah kemiri seperti apa Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Salah dalam menulis kunci jawaban Validator 2 Kunci jawaban diganti C bukan B Validator 3 Validator 4 Apa iya jawabannya B? Validator 1 Gambar tidak jelas Validator 2 Validator 3 Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari Gambar kurang jelas Validator 4 Pilihan jawaban membingungkan. Pemotong kuku ada 2 prinsip bidang miring & pengungkit. Validator 1 Membingungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
20
2
4
4
4
3.5
21
1
-
4
1
0.5
22
1
-
4
1
0.5
23
3
4
4
4
3.75
24
3
4
4
3
3.5
25
3
4
4
4
3.75
26
4
4
4
4
4
Validator 2 Kunci jawaban diganti B bukan A Validator 3 Validator 4 Validator 1 Kalimat membingungkan siswa, dapat terjadi salah jawab karena kalimatnya. Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Membingungkan Validator 2 Validator 3 Validator 4 Soal sama dengan no. 19 Validator 1 Membingungkan Validator 2 Validator 3 Validator 4 Soal sama dengan no. 19 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Kalimat harus diperbaiki Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
27
4
4
4
3
3.75
28
1
-
4
4
3.25
29
4
4
3
2
3.25
30
1
4
4
2
2.75
31
3
4
4
3
3.5
32
4
4
4
2
3.5
33
3
4
4
4
3.75
Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Membingungkan Validator 2 Kunci jawaban A bukan C Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Tolong diperjelas untuk kata-kata batas pandang apakah terlalu kecil atau terlalu jauh Validator 4 Bahasa kiasan kurang tepat untuk anak. Diganti menjadi: “untuk melihat benda angkasa …. Validator 1 Tergantung siapa yang mengajarkan, dengan apa mereka membuatnya. Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
34
4
4
4
3
3.75
35
4
4
3
4
3.75
36
4
4
4
3
3.75
37
4
4
4
3
3.75
38
3
4
4
3
3.75
39
1
4
4
4
3.25
40
4
4
4
4
4
Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Diganti hurufnya Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Dalam buku ada 4 jenis penyusun tanah, diperhatikan lagi. Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
41
4
4
4
4
4
42
4
4
4
3
3.75
43
3
4
3
4
3.5
44
3
4
4
4
3.75
45
4
4
4
4
4
46
3
4
4
3
3.75
47
3
4
4
3
3.5
Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Validator 1 Validator 2 Validator 3 Tanah yang memiliki susunan tanah yang sangat rapat sehingga perbedaan udara dan air pada tanah kurang baik disebut tanah Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
48
4
4
4
3
3.75
49
4
4
4
3
3.75
50
4
4
4
4
3
Validator 3 Validator 4 Item a bisa diganti item jawaban “digunakan untuk membuat kerajinan gerabah”. Karena sudah digunakan di soal no. 43 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Pasir dalam ingatan anak terutama Sleman yang lereng merapi identik dengan fungsi sebagai bahan bangunan Validator 1 Validator 2 Validator 3 Bagian indikator disajikan gambar lapisan bumi, siswa dapat mendiskripsikan struktur permukaan bumi Validator 4 “Gambar di atasmenunjukkan lapisan penyusun bumi” dihapus. Soal diganti menjadi: “Urutan lapisan penyusun bumi dari yang paling dalam sesuai gambar di atas adalah”. Validator 1 Validator 2 Validator 3 Bagian indikator disajikan gambar bagan gunung siswa dapat mendiskripsikan struktur permukaan bumi Validator 4 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
Lampiran 4.3 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Uraian No. Soal
1
Validator 2 3 4
Ratarata
1
4
4
3
1
3
2
3
4
2
2
2.75
3
3
4
4
4
3.75
4
3
4
4
3
3.5
5
4
4
3
2
3.25
6
3
4
4
2
3.25
Komentar, Saran, Perbaikan Validator 1 Validator 2 Validator 3 Disediakan gambar siswa dapat menjelaskan perbedaan golongan pengungkit, Gambar kurang jelas Validator 4 Soal kurang jelas, diganti sesuai dengan komentar validator menjadi: “Gambar disamping adalah contoh pengungkit. Jelaskan perbedaannya!” Validator 1 Validator 2 Validator 3 Bagian indikator disajikan gambar, siswa dapat…., Gunakan data valid, ketika pintu kulkas dibuka lebih dari 450 belum tentu pintu secara otomatis tertutup sendiri (kemungkinan hanya produk-produk tertentu), Mungkin soal diperbaiki dengan menggunakan mainan anak-anak beralaskan besi bisa menempel di pintu kulkas karena…… Validator 4 Perintah soal diganti sesuai dengan komentar validator menjadi: “Jelaskan apa yang terjadi!” Validator 1 Kalimat diperbaiki agar tidak membingungkan Validator 2 Validator 3 Disediakan gambar struktur lapisan bumi, siswa dapat mendiskripsikan struktur bumi Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 “sebutkan sifat cermin cekung!” Validator 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
7
3
4
4
3
3.5
8
4
4
3
4
3.75
9
4
4
3
4
3.75
10
4
4
4
-
3
11
4
4
4
-
3
Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Diberikan contoh penyebabnya, soal direvisi menjadi: “Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi? Sebutkan contoh penyebabnya!” Validator 1 Validator 2 Validator 3 Bagian indikator = ada datanya/ ciri-ciri batuan Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Sebaiknya dari pasir saja, missal menjelaskan sifat tanah saja atau menyebutkan contoh tanaman untuk jenis tanah tertentu. Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Sebaiknya dari pasir saja, missal menjelaskan sifat tanah saja atau menyebutkan contoh tanaman untuk jenis tanah tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
Lampiran 5
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
Lampiran 5.1 Hasil Validitas Instrumen Soal Pilihan Ganda Uji Empiris Total Total
Aitem1
Aitem2
Aitem3
Aitem4
Aitem5
Aitem6
Aitem7
Aitem8
Aitem9
Aitem10
Aitem11
Aitem12
Aitem13
Aitem14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1 60 ,012 ,929 60 ,021 ,873 60 ,199 ,128 60 ,473** ,000 60 ,163 ,214 60 ,351** ,006 60 ,090 ,492 60 ,542** ,000 60 ,271* ,036 60 ,411** ,001 60 ,442** ,000 60 ,202 ,122 60 ,271* ,036 60 ,408** ,001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
Aitem15
Aitem16
Aitem17
Aitem18
Aitem19
Aitem20
Aitem21
Aitem22
Aitem23
Aitem24
Aitem25
Aitem26
Aitem27
Aitem28
Aitem29
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
60 ,282* ,029 60 ,068 ,604 60 ,040 ,760 60 ,233 ,073 60 ,318* ,013 60 ,541** ,000 60 ,399** ,002 60 ,364** ,004 60 ,055 ,677 60 ,499** ,000 60 -,071 ,591 60 ,257* ,048 60 ,373** ,003 60 ,246 ,058
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
,426** ,001 60
N
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Aitem30
Aitem31
Aitem32
Aitem33
Aitem34
Aitem35
Aitem36
Aitem37
Aitem38
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
,150 ,253 60 ,397** ,002 60 ,260* ,045 60 ,043 ,742 60 ,166 ,206 60 ,365** ,004 60 ,304* ,018 60 ,154 ,239 60 ,177 ,175 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
Lampiran 5.2 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Pilihan Ganda
Case Processing Summary N Valid Cases
Excludeda Total
% 60
100,0
0
,0
60
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,758
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
Lampiran 5.3 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian Uji Empiris Total Total
Aitem1
Aitem2
Aitem3
Aitem4
Aitem5
Aitem6
Aitem7
Aitem8
Aitem9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 60 ,639** ,000 60 ,573** ,000 60 ,424** ,001 60 ,352** ,006 60 ,398** ,002 60 ,468** ,000 60 ,570** ,000 60 ,751** ,000 60 ,671** ,000 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Lampiran 5.4 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Uraian Uji Empiris
Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 60
100,0
0
,0
60
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,699
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
Lampiran 6
UJI ASUMSI DASAR PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
Lampiran 6.1 Hasil uji normalitas pada instrumen soal pilihan ganda One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Jenis_Pekerjaa
Skor
n_Orang_Tua N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
205
205
Mean
2,49
10,1854
Std. Deviation
,631
2,72871
Absolute
,355
,088
Positive
,217
,088
Negative
-,355
-,073
5,085
1,261
,000
,083
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Lampiran 6.2 Hasil uji normalitas pada instrumen soal uraian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Jenis_Pekerjaa
Skor
n_Orang_Tua N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
205
205
Mean
2,49
53,3756
Std. Deviation
,631
15,10747
Absolute
,355
,147
Positive
,217
,087
Negative
-,355
-,147
5,085
2,100
,000
,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Lampiran 6.3 Hasil uji homogenitas pada instrumen soal pilihan ganda Test of Homogeneity of Variances Skor Levene Statistic
df1
2,083
df2 2
Sig. 202
,127
Lampiran 6.4 Hasil uji homogenitas pada instrumen soal uraian Test of Homogeneity of Variances Skor Levene Statistic 11,315
df1
df2 2
Sig. 202
,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
Lampiran 7
HASIL ANALISIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
Lampiran 7.1 Hasil Uji Hipotesis pada instrumen soal pilihan ganda
Kruskal-Wallis Test Ranks Jenis_Pekerjaan_Orang_Tu
N
Mean Rank
a PNS
15
172,93
Wiraswasta
74
152,53
Buruh
116
62,36
Total
205
Skor
a,b
Test Statistics
Skor Chi-Square
128,547
Df Asymp. Sig.
2 ,000
a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: Jenis_Pekerjaan_Orang_ Tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
Lampiran 7.2 Hasil Uji Hipotesis pada instrumen soal uraian
Kruskal-Wallis Test Ranks Jenis_Pekerjaan_Orang_Tu
N
Mean Rank
a PNS
15
196,47
Wiraswasta
74
145,09
Buruh
116
64,06
Total
205
Skor
a,b
Test Statistics
Skor Chi-Square
127,231
df Asymp. Sig.
2 ,000
a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: Jenis_Pekerjaan_Orang_ Tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
Lampiran 8. Foto Penelitian
Uji Validitas di SD N Berbah 1
Penelitian di SD N Klodangan
Penelitian di SD N Kranggan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
BIODATA PENELITI Ardi Wibowo lahir di Gunung Kidul, 17 Juli 1994, merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Paidi dan Ibu Rita Aryani. Pendidikan yang pernah ditempuh oleh peneliti yaitu pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Pacor pada tahun 2000-2006. Pada tahun 20062009 peneliti menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 5 Purworejo. Selanjutnya pada tahun 2009-2012 peneliti menempuh pendidikan menengah tingkat atas di SMA Negeri 4 Purworejo. Pada tahun 2012, peneliti melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan mengambil program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama berproses di dalam Universitas Sanata Dharma, peneliti memperoleh ilmu dan pengalaman. Ilmu yang didapatkan berasal dari perkuliahan selama tujuh semester dan keikutsertaan peneliti dalam program wajib seperti English Club, Program Pengembangan Kepribadian Mahasiswa, dan seminar/ workshop. Pengalaman peneliti selama kuliah yaitu mengikuti berbagai kegiatan yang ada di kampus seperti menjadi panitia dalam kegiatan Malam Kreativitas PGSD, Inisiasi Program Studi, dan Makrab Forum Keluarga Muslim Universitas Sanata Dharma.