PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN MINGGIR SLEMAN TAHUN 2015 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Lukas Restu Setyawan NIM: 121134142
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN MINGGIR SLEMAN TAHUN 2015 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Lukas Restu Setyawan NIM: 121134142
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus Untuk semua yang telah Kau limpahkan kepadaku
Bunda Maria Untuk semua pertolongan, kekuatan, dan kemudahan yang selalu Engkau berikan
Kedua orang tua Bapak Petrus Mujiran dan Ibu Maria Sayem Yang senantiasa memberikan dukungan, doa, dan cinta kasih yang luar biasa Kedua kakak tercinta Heribertus Setyanto dan Ana Setya Rahayu Dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan
Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Berani memilih berani tanggung jawab (Lukas Restu Setyawan) “Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5: 7)
Jika mampu, tolong dan bantulah orang lain. Jika tidak, setidaknya jangan mencelakakan orang lain. (Dalai Lama)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN MINGGIR SLEMAN TAHUN 2015 Lukas Restu Setyawan (121134142) Universitas Sanata Dharma 2016 Latar belakang penelitian ini adalah adanya miskonsepsi pada siswa kelas V semester 2 SDN se Kecamatan Minggir. Miskonsepsi adalah terjadi perbedaan konsepsi antara orang yang satu dengan yang lain dalam mempelajari suatu konsep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman tahun 2015. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif survei dengan populasi 207 siswa dan sampel 132 siswa. Instrumen yang digunakan peneliti adalah instrumen tes dan non tes. Data penelitian ini dikumpulkan dari soal tes pilihan ganda berjumlah 20 soal dan soal uraian 5 soal. Pada soal pilihan ganda siswa dinyatakan miskonsepsi apabila menjawab pilihan jawaban salah tetapi yakin benar. Sedangkan, pada soal uraian dinyatakan miskonsepsi jika jawaban siswa tidak sesuai dengan konsep atau jawaban yang sudah ditetapkan. Hasil penelitian soal pilihan ganda menunjukan bahwa siswa mengalami miskonsepsi dengan persentase tertinggi pada konsep sifat cahaya yaitu 49,98% dan terendah pada konsep pesawat sederhana yaitu 2,27%. Pada soal uraian siswa mengalami miskonsepsi dengan persentase tertinggi pada konsep sifat cahaya yaitu 87,12% dan terendah pada konsep menggolongkan jenis batuan yaitu 62,88%. Kata Kunci : Miskonsepsi, Ilmu Pengetahuan Alam, kuantitatif survei
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT SCIENCE MISCONCEPTIONS OF PHISYCAL FIFTH CLASS SECOND SEMESTERS IN STATE ELEMENTARY SCHOOL SUBDISTRICT MINGGIR SLEMAN 2015 Lukas Restu Setyawan (121134142) Sanata Dharma University 2016 This research background is the misconception for student class V second semesters subdistrict Minggir Sleman. This research aims to determine misconceptions science in Physics Elementary School class V students of the second semesters Minggir subdistrict of Sleman 2015. This research used quantitative research survey with a population of 207 students and research sample 132 students. The instrument used by the researcher are test instrument and non-test instrument. The research data was collected from a multiple-choice test questions totaling 20 questions and descriptions about 5 questions. In the multiple choice questions the students expressed misconceptions if answered wrong answer choices but sure is true. Meanwhile, in the description stated misconceptions about the student if the answer does not correspond to the concept or the answers that have been defined. The research result shows that the multiple choice questions students had misconceptions with the highest percentage on the concept of the nature of highest that is 49.98% and the lowest in the best concept is simple, namely 2.27%. In the description of students had misconceptions about the highest percentage on the concept of the nature of light that is 87.12% and the lowest on the concept of classifying the type of rock that is 62.88%. Keywords: Misconceptions, Natural Sciences, quantitative surveys
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan nikmat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri Se-Kecamatan Minggir Sleman Tahun 2015 dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti tidak lepas dari bantuan, dukungan, bimbingan, nasihat, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan dorongan, motivasi, dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan saran dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Seluruh keluarga besar dosen dan staf PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 7. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman dan Kepala UPT Kecamatan Minggir yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksankan penelitian ini. 8. Semua Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri Se-Kecamatan Minggir Sleman Yogyakarta yang telah membantu melaksanakan penelitian.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Siswa-siswi SDN Se-Kecamatan Minggir Sleman Yogyakarta yang telah menyambut dengan baik dan dapat bekerja sama. 10. Sahabat payung “Menuju Cita” yang selalu memberikan doa, masukan dan dorongan, serta semangat. 11. Orang tuaku yang tercinta, yang telah memberikan dukungan, cinta kasih, dan menunjang segala kebutuhan. 12. Keluarga Michael Juardi dan Bulik Mujiatmini, terima kasih atas semua dukungan dan doa. 13. Sahabat Dewi, Siska, Cornel yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan bantuan selama penyusunan skripsi ini. 14. Sahabat “Kandang” Adit, Apin, Wawan, Vero, Boni, Moay, Mbak Era, Fira dan Ardian terima kasih semua. 15. Semua teman-teman CagurFam kelas C PGSD angkatan 2012. 16. Teman-teman angkatan 2012 PGSD yang selalu mengiringi langkah peneliti selama menjalani perkuliahan. 17. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara moral maupun material, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.
Peneliti sangat bersyukur karena bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti mendapat balasan yang terbaik dan berlimpah dari Tuhan Yesus Kristus. Demikian ucapan terima kasih yang penulis sampaikan kepada semua pihak yang menjadi bagian dalam penyelesaian skripsi ini. Skripsi ini masih ada kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dari para pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................iv HALAMAN MOTTO .........................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................vii ABSTRAK ..........................................................................................................viii ABSTRACT ..........................................................................................................ix KATA PENGANTAR ........................................................................................x DAFTAR ISI .......................................................................................................xii DAFTAR TABEL ...............................................................................................xv DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1 A. Latar Belakang ..............................................................................................1 B. Identifikasi Masalah .......................................................................................4 C. Batasan Masalah .............................................................................................5 D. Rumusan Masalah ..........................................................................................6 E. Tujuan Penelitian ............................................................................................6 F. Manfaat Penelitian ..........................................................................................6 G. Definisi Operasional .......................................................................................7 BAB II LANDASAN TEORI ...........................................................................9 A. Kajian Pustaka ................................................................................................9 1. Konsep ..........................................................................................................9 2. Konsepsi .......................................................................................................11 3. Miskonsepsi ..................................................................................................12 4. Hakikat Pembelajaran IPA ...........................................................................19 5. Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2 ..............................................21 a. Gaya ............................................................................................................21 b. Pesawat Sederhana ....................................................................................23 c. Sifat-sifat Cahaya ......................................................................................26 d. Periskop .....................................................................................................26 e. Proses Terbentuknya Tanah .......................................................................26 f. Susunan Bumi ............................................................................................27 B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................................29 C. Kerangka Berpikir .........................................................................................33
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Hipotesis ........................................................................................................34 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................35 A. Jenis Penelitian ...............................................................................................35 B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................36 1. Waktu Penelitian ........................................................................................36 2. Tempat Penelitian .......................................................................................37 C. Populasi dan Sampel ......................................................................................37 1. Populasi ......................................................................................................37 2. Sampel ........................................................................................................39 D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................42 E. Instrumen Penelitian .......................................................................................43 1. Instrumen Tes .............................................................................................44 2. Instrumen Non Tes .....................................................................................45 F. Teknik Pengujian Instrumen ...........................................................................46 1. Validitas Isi.................................................................................................46 2. Validitas Muka ...........................................................................................49 3. Validitas Konstruk ......................................................................................50 4. Reliabilitas ..................................................................................................53 G. Teknik Analisis Data ......................................................................................54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................57 A. Hasil Penelitian ..............................................................................................57 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .................................................................57 2. Deskripsi Responden Penelitian ...................................................................59 3. Deskripsi Data Miskonsepsi Kecamatan Minggir ........................................60 a. Deskripsi Soal Pilihan Ganda .....................................................................60 1) Kompetensi Dasar 5.1 ..............................................................................63 2) Kompetensi Dasar 5.2 .............................................................................66 3) Kompetensi Dasar 6.1 ..............................................................................73 4) Kompetensi Dasar 6.2 ..............................................................................78 5) Kompetensi Dasar 7.1 ..............................................................................80 6) Kompetensi Dasar 7.3 .............................................................................84 b. Deskripsi Soal Essai ..................................................................................85 1) Kompetensi Dasar 5.2 Soal Aitem 1 ......................................................87 2) Kompetensi Dasar 5.1 Soal Aitem 2 ......................................................89 3) Kompetensi Dasar 6.1 Soal Aitem 3 dan 4 ..............................................90 4) Kompetensi Dasar 7.1 Soal Aitem 5 ......................................................94 B. Pembahasan ...................................................................................................96
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP .............................................................................................102 A. Kesimpulan ....................................................................................................102 B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................103 C. Saran ...............................................................................................................103 DAFTAR REFERENSI ....................................................................................104 LAMPIRAN .......................................................................................................107
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian...............................................................................36 Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa SD kelas V di Kecamatan Minggir....................38 Tabel 3.3 Tabel Krejcie dan Morgan ................................................................39 Tabel 3.4 Tabel Perhitungan Sampel Penelitian Setiap Sekolah .....................40 Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Tes ..............................................................................43 Tabel 3.6 Pedoman Wawancara ........................................................................46 Tabel 3.7 Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen .........................................48 Tabel 3.8 Hasil Validitas Muka .......................................................................49 Tabel 3.9 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda ..................................................50 Tabel 3.10 Hasil Validitas Soal Essai ................................................................52 Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas .......................................................................53 Tabel 3.12 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ..............................................54 Tabel 3.13 Hasil Reliabilitas Soal Essai ............................................................54 Tabel 4.1 Daftar SD yang Diteliti ....................................................................57 Tabel 4.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Pilihan Ganda ...........................................61 Tabel 4.3 Kisi-kisi Instrumen Soal Essai .........................................................85 Tabel 4.4 Kompetensi Dasar 5.2 Aitem 1 ........................................................87 Tabel 4.5 Kompetensi Dasar 5.1 Aitem 2 ........................................................89 Tabel 4.6 Kompetensi Dasar 6.1 Aitem 3 dan 4 ..............................................91 Tabel 4.7 Kompetensi Dasar 7.1 Aitem 5 ........................................................94
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bentuk Magnet ...............................................................................22 Gambar 2.2 Katrol ..............................................................................................25 Gambar 2.3 Sepeda Beroda ................................................................................25 Gambar 4.1 Grafik Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda ......................62 Gambar 4.2 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 1 ....................63 Gambar 4.3 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 2 ....................64 Gambar 4.4 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 3 ....................65 Gambar 4.5 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 4 ....................67 Gambar 4.6 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 5 ...................68 Gambar 4.7 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 6 ....................69 Gambar 4.8 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 7 ....................70 Gambar 4.9 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 8 ....................71 Gambar 4.10 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 9 ...................72 Gambar 4.11 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 10 .................73 Gambar 4.12 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 11 .................74 Gambar 4.13 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 12 .................75 Gambar 4.14 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 13 ................76 Gambar 4.15 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 14 .................77 Gambar 4.16 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 15 .................78 Gambar 4.17 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 16 .................79 Gambar 4.18 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 17 ................81 Gambar 4.19 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 18 .................82 Gambar 4.20 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 19 .................83 Gambar 4.21 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 20 .................84 Gambar 4.22 Grafik Persentase Miskonsepsi Soal Essai ...................................86
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 1.1 Lampiran 1.2 Lampiran 1.3 Lampiran 1.4
Surat-surat ...................................................................................107 Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma................108 Surat Rekomendasi Izin Kesatuan Bangsa .................................109 Surat Izin Penelitian BAPEDA Kabupaten Sleman ...................110 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian UPTD Kecamatan Minggir ........................................................111 Lampiran 2 Data Penelitian............................................................................112 Lampiran 2.1 Rangkuman Data SD Negeri Kecamatan Minggir .....................113 Lampiran 2.2 Data Sekolah dan Jenis Kelamin Siswa......................................114 Lampiran 2.3 Hasil Validitas isi Instrumen Pilihan Ganda dan Essai .............119 Lampiran 2.4 Rekap Data Miskonsepsi Instrumen Pilihan Ganda ...................127 Lampiran 2.5 Rekap Data Miskonsepsi Instrumen Essai..................................139 Lampiran 3 Instrumen Penelitian ...................................................................145 Lampiran 3.1 Kisi-kisi Instrumen Soal Pilihan Ganda Untuk Expert Judgment ..............................................................146 Lampiran 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Essai untuk Expert Judgment .............169 Lampiran 3.3 Petunjuk Pengisian Soal dan Identitas Responden .....................180 Lampiran 3.4 Prosedur Pengerjaan Soal ..........................................................181 Lampiran 3.5 Soal Pilihan Ganda Penelitian ....................................................181 Lampiran 3.6 Soal Essai Penelitian ...................................................................188 Lampiran 4 Hasil Validasi Ahli .....................................................................190 Lampiran 4.1 Permohonan Izin Validasi Ahli ..................................................191 Lampiran 4.2 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Pilihan Ganda....................192 Lampiran 4.3 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Soal Essai ..........................203 Lampiran 5 Hasil Validitas dan Reliabilitas .................................................206 Lampiran 5.1 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Uji Empiris .........................207 Lampiran 5.2 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda .........................................210 Lampiran 5.3 Hasil Validitas Soal Essai Uji Empiris .......................................211 Lampiran 5.4 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Essai ......................................212 Lampiran 5.4 Dokumentasi Penelitian ..............................................................213 Biodata Peneliti ...................................................................................................214
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I ini akan diuraikan mengenai pendahuluan. Hal-hal yang berkaitan dengan pendahuluan meliputi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah Pada era global saat ini setiap negara berusaha untuk mengembangkan negaranya menjadi negara yang maju, hal pertama yang berpengaruh adalah pendidikan dalam negara tersebut. Pendidikan akan menciptakan sumber daya manusia berkualitas yang mampu bersaing di era global dan mampu mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada termasuk kualitas sumber daya manusia. Definisi pendidikan menurut Mudyahardjo (dalam Ahmadi, 2014: 36-37) adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup yang akan mempengaruhi pertumbuhan individu. Karena pentingnya pendidikan maka di Indonesia peraturan mengenai pendidikan juga tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Hak warga negara memperoleh pendidikan yang bermutu, Pemerintah telah melaksanakan pembangunan di segala bidang termasuk dunia pendidikan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Pemerintah telah melakukan sistem pendidikan nasional yang telah diatur dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Siswoyo, dkk, 2012 : 25). Saat ini ada 2 kurikulum yang berlaku di Indonesia, yakni kurikulum 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013. Seluruh SDN di Kecamatan Minggir yang diteliti oleh peneliti semua menggunakan Kurikulum KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mulai berlaku sejak tahun 2006. Dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 dikemukakan bahwa kurikulum pendidikan dasar
dan
menengah
meliputi;
Pendidikan
Agama,
Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olah Raga, Keterampilan/ Kejujuran, dan Muatan Lokal. Salah satu mata pelajaran yang tertulis dalam isi kurikulum pendidikan dasar di Indonesia yaitu Ilmu Pengetahuan Alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ini sifatnya lebih pasti karena gejala yang diamati relatif nyata dan terukur, (Wonorahardjo, 2010: 11). Sedangkan menurut Fisher seperti dikutip oleh Amien (1990: 4) IPA merupakan kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi. Dengan demikian dalam pembelajaran IPA dikehendaki adanya keterlibatan langsung antara anak dengan objek yang sedang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Ilmu Pengetahuan Alam bersifat pasti sehingga di dalam IPA memuat banyak konsep sehingga tidak boleh terjadi miskonsepsi karena konsep yang salah berbahaya untuk ke depannya. Anak yang belajar IPA menemui kesulitan sehingga membuat anak menjadi bingung, karena faktor dari anak tersebut yang tidak berani bertanya atau guru yang kurang peka sehingga anak dapat salah menangkap konsep (miskonsepsi) yang disampaikan oleh guru. Hal ini membuat prestasi pembelajaran IPA di Indonesia masih rendah. Faktanya prestasi pembelajaran IPA di Indonesia masih rendah dapat dilihat berdasarkan studi Programme for International Student Assesment (PISA) yaitu sebuah studi internasional tentang prestasi literasi membaca, matematika, dan sains siswa sekolah berusia 15 tahun. Studi PISA tahun 2003 menempatkan Indonesia berada di urutan 39 dari 41 negara untuk Matematika dan IPA (Kompas, 28 Oktober 2009). Penelitian ini dilaksanakan di seluruh SD Negeri se-Kecamatan Minggir. Peneliti memilih Kecamatan Minggir karena belum ada penelitian kuantitatif survei mengenai miskonsepsi IPA Fisika SD yang dilakukan di Kecamatan Minggir. Berdasarkan observasi dan wawancara lisan dengan dua orang guru kelas V Sekolah Dasar di Kecamatan Minggir bahwa disana masih banyak ditemui siswa yang sulit memahami konsep-konsep yang ada pada mata pelajaran IPA. Kedua guru kelas V yang peneliti wawancarai mengatakan bahwa 75% siswa yang miskonsepsi dalam mata pelajaran IPA khususnya Fisika terutama pada memahami hubungan antara gaya, cahaya, pesawat sederhana serta lapisan penyusun bumi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Miskonsepsi sangat dihindari karena apabila sejak awal masa sekolah dasar telah salah konsep maka ditingkat selanjutnya juga akan salah. Menurut Suparno (2005: 55) secara garis besar langkah yang digunakan untuk membantu mengatasi miskonsepsi adalah: 1) mencari atau mengungkap miskonsepsi yang dilakukan siswa 2) mencoba menemukan penyebab miskonsepsi tersebut 3) mencari perlakuan yang sesuai untuk mengatasinya. Beberapa sarana untuk menyelesaikan miskonsepsi tidak sesuai atau tidak berhasil karena pendidik tidak tahu persis penyebab miskonsepsi tersebut, sehingga cara yang ditempuh tidak tepat. Berdasarkan fakta yang peneliti dapatkan maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Minggir Sleman Tahun 2015”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian ini mengungkapkan beberapa masalah yang mendasari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Rendahnya pembelajaran IPA berdasarkan studi
Programme for
International Student Assesment (PISA). 2. Prestasi belajar IPA siswa di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Minggir yang masih rendah. 3. Penguasaan konsep IPA Fisika di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Minggir yang rendah sehingga menyebabkan terjadinya miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
C. Batasan Masalah Agar penelitian lebih tidak terlalu luas maka masalah yang diteliti akan dibatasi sebagai berikut: 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester 2 SD Negeri seKecamatan Minggir Kabupaten Sleman. 2. Fokus penelitian pada miskonsepsi IPA Fisika. 3. Supaya materi tidak terlalu luas maka peneliti menggunakan SK dan KD sebagai berikut : Standar Kompetensi: 5.
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
6.
Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model. 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
7.
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber. 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman tahun 2015 ?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mengetahui miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman tahun 2015.
F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagi siswa Penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalammengerjakan soal IPA Fisika mengenai materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan dan susunan bumi.
2.
Bagi guru Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi guru mengenai konsep mana saja yang mengalami miskonsepsi pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Minggir sehingga dapat mengurangi terjadinya miskonsepsi yang terjadi pada anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3.
Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga anak menjadi generasi muda yang dapat diandalkan bagi negara.
4.
Bagi peneliti Penelitian ini merupakan sarana untuk belajar dan mengembangkan pengetahuan peneliti yang telah berproses dalam penelitian. Penelitian ini juga untuk mengetahui konsep mana saja yang banyak mengalami miskonsepsi pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri di kecamatan Minggir.
G. Definisi Operasional Definisi operasional berisi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Miskonsepsi atau yang disebut juga salah konsep adalah pengertian ilmiah yang tidak dapat diterima oleh pakar bidang itu. Miskonsepsi siswa dapat dilihat dari jawaban siswa yang menjawab salah tetapi siswa meyakini bahwa jawaban itu benar pada suatu soal. 2. Miskonsepsi IPA adalah salah konsep atau disebut juga konsep IPA yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau tidak diterima oleh pakar bidang IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
3. Siswa Kelas V SD adalah sejumlah siswa yang berada pada tingkat kelas V Sekolah Dasar dengan rata-rata umur 10-11 tahun. 4. Kecamatan Minggir adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan ini terletak di ujung barat dari Kabupaten Sleman yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kulon Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan disajikan mengenai kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. A. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan uraian hasil pengkajian peneliti terhadap berbagai referensi yang dijadikan acuan dalam penelitian. Kajian pustaka misalnya dapat mengkaji beberapa hal sebagai berikut. 1. Konsep Konsep adalah abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia yang memungkinkan manusia untuk berpikir (Berg, 1991: 8). Sedangkan menurut Dahar (2006: 62) berpendapat bahwa belum ada definisi yang tepat mengenai konsep, karena konsep merupakan penyajian internal sekelompok stimulus, konsep tidak dapat diamati, konsep harus disimpulkan dari perilaku. Kemudian Roser (dalam Dahar, 2006:63) mengungkapkan bahwa konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili suatu kelas obyek, kejadian, kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Karena orang mengalami stimulus yang berbeda-beda, maka orang akan membentuk konsep sesuai dengan pengelompokan stimulus dengan cara tertentu. Pendapat di atas kemudian dapat disimpulkan bahwa konsep adalah abstraksi dari stimulus-stimulus yang diterima, dan itu dapat membentuk konsep yang berbeda karena cara menerima stimulus yang berbeda. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
a. Dimensi Konsep Flavell dalam Dahar (2006: 62-63) menyarankan bahwa konsep-konsep dapat berbeda dalam tujuh dimensi. Tujuh dimensi tersebut meliputi : 1) Atribut. Setiap konsep harus mempunyai atribut yang relevan dan juga atribut yang tidak relevan. Contohnya konsep meja harus memiliki permukaan yang datar. 2) Struktur. Struktur menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atributatribut itu. Berikut tiga macam struktur yang dikenal: a) Konsep konjungtif, yaitu konsep yang didalamnya terdapat dua atau lebih sifat sehingga dapat memenuhi syarat sebagai konsep. b) Konsep konjungtif, yaitu konsep yang didalamnya satu atau dari dua atau lebih sifat harus ada. c) Konsep relasional menyatakan hubungan tertentu antara atribut konsep. Kelas sosial adalah salah satu konsep relasional. 3) Keabstrakan. Konsep-konsep yang dapat dilihat dan konkret atau konsep itu terdiri atas konsep-konsep lain. 4) Keinklusifan. Ini ditunjukkan pada jumlah contoh yang terlihat dalam konsep itu. 5) Generalitas atau keumuman. Dicontohkan dengan sebuah konsep wortel adalah subordinat dari konsep sayuran, selanjutnya konsep sayuran subordinat dari konsp tanaman yang dapat dimakan. Makin umum suatu konsep makin banyak asosiasi yang dapat dibuat dengan konsep lain. 6) Ketepatan. Ketepatan suatu konsep adalah menyangkut ada aturan yang membedakan contoh dengan mencontoh konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
7) Kekuatan. Kekuatan suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana orang setuju bahwa konsep itu penting. 2.
Konsepsi Kehidupan sehari-hari sudah banyak memberikan siswa konsep, baik
didapat di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Berg dalam Ramadhani (2015: 32) menyatakan konsepsi adalah tafsiran perorangan atau individu terhadap suatu konsep. Sementara hal yang sama disampaikan oleh Budi (1992: 114-115) menyatakan bahwa konsepsi adalah sebagai kemampuan memahami konsep, baik yang diperoleh dari indera maupun kondisi lingkungan. Jika beberapa potong es batu dimasukkan ke dalam sebuah gelas yang kering maka setelah beberapa saat kemudian akan ditemukan titik-titik air yang menempel di permukaan luar gelas. Ilmuwan mempunyai pemikiran bahwa munculnya titik-titik air yang menempel di permukaan gelas tersebut berasal dari uap air berada di udara sekitar gelas. Ketika udara yang mengandung air tersebut menyentuh permukaan gelas yang dingin, maka uap air akan mengembun dan menempel pada permukaan gelas. Peristiwa tersebut tentu akan dialami oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan mempunyai pemahaman yang berbeda dengan siswa lain tentang satu sama lain tentang konsep yang disebut dengan konsepsi (Van dan Breg, 1991). Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsepsi adalah kemampuan suatu individu untuk menafsirkan atau memahami suatu konsep yang diperoleh dari lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
3.
Miskonsepsi Budi (1992: 114-115) mengungkapkan bahwa kesalahan konsep atau
miskonsepsi adalah terjadi perbedaan konsepsi antara orang yang satu dengan yang lain dalam mempelajari konsep untuk menangkap makna konsep melalui proses persepsi melalui tahap-tahap perekaman informasi. Brown (dalam Suparno, 2005: 4) menyatakan bahwa miskonsepsi merupakan penjelasan yang salah dan suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang diterima para ahli. Senada dengan pendapat di atas, Suparno (2005: 4) mengatakan bahwa miskonsepsi adalah konsep awal yang dibawa siswa kadang-kadang tidak sesuai atau bertentangan dengan dengan konsep yang diterima para ahli. Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah itu biasanya disebut miskonsepsi atau salah konsep. Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima pakar dalam bidang itu. Secara garis besar, miskonsepsi adalah ketidaksesuaian pemahaman siswa dengan pengertian ilmiah. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi adalah ketidaksesuaian atau bahkan bertentangan dengan pemahaman konsep-konsep awal dengan konsep yang diterima oleh para ahli atau pakar dalam bidang itu. a.
Penyebab Miskonsepsi Suparno (2005: 29) menyatakan bahwa penyebab miskonsepsi adalah
siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
1) Siswa Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dikelompokkan dalam beberapa hal, antara lain: a)
Prakonsepsi atau Konsep Awal Siswa Banyak siswa sudah mempunyai konsep awal atau prakonsepsi tentang suatu bahan sebelum siswa mengikuti pelajaran formal di bawah bimbingan guru. Konsep awal ini sering kali mengandung miskonsepsi. Salah konsep awal ini jelas akan menyebabkan miskonsepsi pada saat mengikuti pelajaran fisika berikutnya, sampai kesalahan itu diperbaki. Prakonsepsi ini biasanya diperoleh dari orang tua, teman, sekolah awal, dan pengalaman di lingkungan siswa. Jelas sekali bahwa orang tua mempengaruhi prakonsepi siswa. Suparno (2005: 35) juga menegaskan bahwa miskonsepsi akan lebih banyak lagi, jika yang mempengaruhi pembentukan konsep pada anak tersebut mempunyai banyak miskonsepsi, seperti orang tua, tetangga, dan lain-lain.
b) Pemikiran Asosiatif Siswa Marshall dan Gilmour (dalam Suparno, 2005: 36) menjelaskan bahwa pengertian yang berbeda dari kata-kata antar siswa dan guru juga dapat menyebabkan miskonsepsi. Kata atau istilah yang digunalan oleh guru dalam proses pembelajaran diasosiasikan lain oleh siswa, karena pada kehidupan sehari-hari mereka menggunakan istilah lain c)
Pemikiran humanistik Osborne, dkk (dalam Suparno 2005: 36) siswa kerap kali memandang semua benda dari pandangan manusiawi. Benda-benda dipikirkan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
proses pengalaman orang dan secara manusiawi. Tingkah laku benda dipahami seperti tingkah laku manusia yang hidup sehingga tidak cocok. d) Reasoning (penalaran) yang tidak lengkap /salah Miskonsepsi juga dapat disebabkan oleh reasoning atau penalaran siswa yang tidak lengkap atau salah. Alasan yang tidak lengkap disebabkan karena informasi yang didapatkan juga tiak lengkap. Akibatnya, siswa menarik kesimpulan secara salah dan ini yang menyebakan miskonsepsi siswa. e)
Intuisi yang salah Intuisi yang salah dan perasaan siswa juga dapat menyebabkan miskonsepsi. Intuisi adalah suatu perasaan dalam diri seseorang, yang secara spontan mengungkapkan sikap atau gagasannya tentang sesuatu sebelum secara obyektif dan rasional diteliti. Contoh siswa kadang-kadang mempunyai intuisi bahwa benda yang besar akan jatuh bebas lebih cepat daripada benda yang kecil. Pemikiran intuitif ini sering membuat siswa tidak kritis dan mengakibatkan miskonsepsi.
f)
Tahap perkembangan kognitif siswa Perkembangan kognitif siswa yang tidak sesuai dengan bahan yang digeluti dapat menjadi penyebab adanya miskonsepsi siswa. Secara umum, siswa yang masih dalam tahap operational concrete bila mempelajari sesuatu bahan yang abstrak sulit menangkap dan sering salah mengerti tentang konsep tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
g) Kemampuan siswa Kemampuan siswa juga mempunyai pengaruh pada miskonsepsi siswa. Siswa yang kurang berbakat fisika atau kurang mampu dalam mempelajari fisika, sering mengalami kesulitan menangkap konsep yang benar dalam proses belajar. h) Minat belajar siswa Berbagai studi menunjukkan bahwa minat siswa terhadap fisika juga berpengaruh pada miskonsepsi. Secara umum dapat dikatakan, siswa yang berminat pada fisika cenderung mempunyai miskonsepsi lebih rendah daripada siswa yang tidak berminat pada fisika. 2) Guru Miskonsepsi siswa dapat terjadi pula karena miskonsepsi yang dibawa oleh guru fisika. Guru yang tidak menguasai bahan atau mengerti bahan fisika secara tidak benar, akan menyebabkan siswa mendapatkan miskonsepsi (Suparno, 2005: 42). 3) Buku Buku terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis buku menurut Suparno (2005: 44-47) dijelaskan sebagai berikut : a)
Buku Teks Buku teks juga menyebabkan miskonsepsi. Entah karena bahasanya sulit dimengerti atau karena penjelasannya tidak benar, miskonsepsi tetap diteruskan. Para peneliti menemukan bahwa beberapa miskonsepsi datang dari buku teks (Lona dalam Suparno, 2005: 44).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
b) Buku Fiksi Sains (Science Fiction) Seringkali pengarang membuat gagasan fisika kurang berdasarkan kaidah ilmu yang sesungguhnya. Misalnya gerak-gerakan tokoh fiksi di udara bebas yang kadang-kadang tidak mengindahkan hukum fisika. Akibatnya, dalam diri anak tertanam nilai dan pengertian yang tidak benar. c)
Kartun (Cartoon) Gambar-gambar
kartun
dalam
majalah
sains
sering
kali
dapat
memunculkan dan menyebabkan miskonsepsi pada siswa bila tidak mengindahkan hukum dan teori fisika yang berlaku. 4) Konteks Konteks terdiri dari lima jenis. Kelima jenis tersebut yaitu pengalaman, bahasa sehari-hari, teman lain, keyakinan dan ajaran agama, dan metode mengajar. Peneliti menjabarkan kelima jenis konteks menurut Suparno (2005: 29) yang dijelaskan sebagai berikut. a)
Pengalaman Pengalaman
siswa
dapat
menyebabkan
miskonsepsi.
Kita
dapat
melihatnya dalam kasus kekekalan energi. Dalam kehidupan sehari-hari, siswa mengalami, bahwa mereka akan merasa lelah setelah bekerja keras. Motor akan kehabisan bahan bakar bila dipakai terlalu lama dan bahan bakarnya tidak diisi kembali. Tampak bahwa energi hilang dan tidak kekal. Di sini siswa berpikir tentang kekekalan energi dalam pengertian yang terbatas dan tidak dalam pengertian luas (Stavy dalam Suparno, 2005: 47).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
b) Bahasa Sehari-hari Beberapa miskonsepsi datang dari bahasa sehari-hari yang mempunyai arti lain dengan fisika (Gilbert dalam Suparno, 2005: 48). Misalnya, dalam bahasa sehari-hari siswa mengerti dan menggunakan istilah berat dan kg. Tetapi dalam fisika, berat adalah suatu gaya, dan unitnya adalah Newton. c)
Teman Lain Orang muda sangat senang belajar dalam kelompok bersama teman-teman kelompoknya. Kelompok sering didominasi oleh beberapa orang yang suaranya vokal. Bila siswa yang dominan atau vokal itu mempunyai miskonsepsi, maka jelas mereka dapat mempengaruhi siswa lain dalam hal miskonsepsi.
d) Keyakinan dan Ajaran Agama Keyakinan atau agama siswa dapat juga menjadi penyebab miskonsepsi dalam bidang fisika (Commins dalam Suparno, 2005: 49). Keyakinan ataupun ajaran agama yang diyakini secara kurang tepat sering membuat siswa tidak dapat menerima penjelasan ilmu pengetahuan. e)
Metode Mengajar Beberapa metode mengajar yang digunakan guru, terlebih yang menekankan satu segi saja dari konsep bahan yang digeluti, meskipun membantu siswa menangkap bahan, tetapi sering mempunyai dampak jelek yaitu memunculkan miskonsepsi siswa.
b. Cara Mendeteksi Adanya Miskonsepsi Suparno (1998: 121-128) mengungkapkan cara bagi seorang peneliti atau seorang guru mendeteksi miskonsepsi siswa, yaitu melalui :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
1) Peta Konsep Peta konsep dapat digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi siswa dalam bidang fisika. Peta konsep yang mengungkapkan hubungan berarti antara konsep-konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok, yang disusun hirarkis, dengan jelas dapat mengungkap miskonsepsi siswa digambarkan dalam peta konsep tersebut. Biasanya miskonsepsi dapat dilihat dalam proposisi yang salah dan tidak adanya hubungan lengkap antar konsep (Nova dalam Suparno, : 121). 2) Tes Multiple Choice dengan Reasoning Terbuka Beberapa peneliti menggunakan pertanyaan pilihan ganda digabungkan dengan alasan yang sudah tertentu. Jadi alasan-alasannya sudah dipilihkan. Model ini dipilih, biasanya dengan alasan untuk lebih memudahkan menganalisis. Kelemahan model ini adalah alasan siswa yang tidak tercantum dalam pilihan itu, tidak terungkap. 3) Tes Esai Tertulis Tes tersebut dapat digunakan untuk mengetahui miskonsepsi yang dibawa siswa pada suatu bidang. Setelah ditemukan miskonsepsinya, peneliti dapat melakukan wawancarai pada beberapa siswa untuk lebih mendalami gagasan mereka. 4) Wawancara Diagnosis Wawancara dapat berbentuk bebas dan terstruktur. Dalam wawancara bebas, guru atau peneliti memang bebas bertanya kepada siswa dan siswa dapat dengan bebas menjawab. Sedangkan dalam wawancara terstruktur,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
pertanyaan sudah disiapkan dan urutannya pun secara garis besar sudah disusun, sehingga memudahkan dalam praktiknya. 5) Diskusi dalam Kelas Siswa diminta untuk mengungkapkan gagasan mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau yang hendak diajarkan. Berdasarkan kegiatan diskusi di kelas tersebut dapat diketahui tepat atau tidak gagasan yang disampaikan oleh siswa tersebut. 6) Praktikum dengan Tanya Jawab Praktikum yang disertai dengan tanya jawab antara guru dengan siswa yang melakukan praktikum juga dapat digunakan untuk mendeteksi apakah siswa mempunyai miskonsepsi tentang konsep pada praktikum itu atau tidak. Selama praktikum, guru selalu bertanya bagaimana konsep siswa dan bagaimana siswa menjelaskan persoalan-persoalan dalam praktikum tersebut. 4.
Hakikat Pembelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Sedangkan mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmih pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (Depdikbud, 1994: 81).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Kemudian Samatowa (2011: 3) dalam bukunya menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam. IPA ini membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat pembelajaran IPA adalah ilmu yamg membahas mengenai gejala-gejala alam yang terjadi di sekitar manusia yang kemudian disusun secara sistematis dari hasil percobaan dan pengamatan. a.
Fungsi mata pelajaran IPA Depdikbud (1994: 97) menjabarkan ada 5 fungsi dari mata pelajaran IPA.
Ketujuh fungsi mata pelajaran IPA tersebut meliputi : 1)
Memberikan pengetahuan tentang pelbagai jenis dan perangai lingkugan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
2)
Mengembangkan keterampilan proses.
3)
Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari
4)
Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
5)
Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan ilmu pengetahuan dan teknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
(IPTEK), serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. b. Tujuan pengajaran IPA Depdikbud (1994: 81) menyatakan 6 tujuan pengajaran siswa. Tujuan pengajaran IPA tersebut meliputi : 1) Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dalam kehidupan seharihari. 2) Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar 3) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar. 4) Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama, dan mandiri. 5) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA unuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan dalam kehidupan sehari-hari. 6) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. 5.
Pembelajaran IPA di SD kelas V Semester 2 Penelitian ini membahas mengenai materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, dan susunan dalam bumi. a. Gaya Gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan benda bergerak disebut gaya. Gaya yang dikerjakan pada suatu benda akan mempengaruhi benda tersebut. Gaya terhadap suatu benda dapat mengakibatkan benda bergerak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
berubah bentuk, dan berubah arah (Sulistyanto, 2008: 89). Secara sadar atau tidak kita sering melakukan aktivitas yang memerlukan gaya. Tetapi jenis gaya tidak hanya yang kita keluarkan. Winarti, dkk (2009: 61) menjelaskan berikut ini adalah jenis-jenis gaya: 1) Gaya magnet Gaya magnet adalah kekuatan yang menarik jarum, paku, atau benda logam lainnya yang ada di sekitarnya. Magnet memiliki 2 kutub yaitu kutub utara dan selatan. Bentuk magnet beragam ada yang berbentuk jarum, ada yang berbentuk huruf “U”, berbentuk silinder, berbentuk lingkaran dan ada yang berbentuk batang.
Gambar 2.1 Bentuk Magnet Sumber: Winarti (2009: 63) 2) Gaya listrik statis Gaya listrik statis adalah kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk menarik benda-benda disekitarnya. Untuk melihat adanya gaya listrik statis, bisa dicoba dengan mengosok-gosok penggaris pada rambut kering kita, kemudian dekatkan pada sobekan kertas, maka sobekan kertas tersebut akan menempel pada penggaris. Penggaris bisa menarik potongan kertas dengan gaya listrik statis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
3) Gaya gravitasi bumi Gaya gravitasi bumi adalah kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Bila kita melempar benda ke atas, baik dari kertas, pensil atau benda lain maka semua benda itu akan jatuh ke bawah. Berbeda bila di luar angkasa para astronot tidak merasakan gaya gravitasi, akibatnya mereka akan melayang-layang bila berada di luar angkasa. 4) Gaya Gesekan Gaya gesek adalah gaya yang terjadi ketika dua benda yang bergesekan satu sama lain. Gaya gesek bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kita berjalan di jalan yang kering, antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek. Gaya gesek ini membantu kita untuk bisa berjalan. Bayangkan bila jalanan licin, maka gaya geseknya akan kecil dan kita akan kesulitan untuk berjalan. b. Pesawat Sederhana Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alatalat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana (Sulistyanto, 2008: 109). Winarti (2009: 66-77) menjelaskan bahwa pesawat sederhana dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu : 1. Tuas Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah hasil dari suatu gaya. Tuas terdapat tiga bagian yaitu titik beban, titik kuasa dan juga titik tumpu. Tuas dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
a) Tuas kelas pertama Tuas kelas yang pertama yaitu tuas yang memiliki titik tumpu berada diantara titik kuasa F dan titik beban B, Contohnya : gunting dan tang. b) Tuas kelas kedua Tuas kelas kedua yaitu tuas yang memiliki titik beban berada di antara titik kuasa F dan titik tumpu T atau bebannya diletakkan diantara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh alat yang bekerja berdasarkan prinsip tuas kelas kedua antara lain : Gerobak dorong, pembuka botol, dan pemecah biji. c) Tuas kelas ketiga Tuas yang titik kuasa F posisinya berada diantara titik tumpu T dan titik beban B contohnya: penjepit, pinset, tangan memegang beban, dsb. 2. Bidang Miring Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring. Dengan menggunakan bidang miring beban yang berat dapat dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi dengan lebih mudah, artinya gaya yang kita keluarkan menjadi lebih kecil bila dibanding tidak menggunakan bidang miring. Semakin landai bidang miring semakin ringan gaya yang harus kita keluarkan. Dalam kehidupan sehari-hari prinsip bidang miring digunakan untuk alat bantu kerja misalnya baji dan sekrup :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
3. Katrol Salah satu jenis katrol adalah kerekan. Kerekan umumnya digunakan untuk mengubah gaya dari gaya angkat menjadi gaya tarik.
Gambar 2.2 Katrol Sumber: Winarti (2009: 75) Gambar 2.1 di atas adalah contoh dari katrol bebas, katrol ganda, dan juga katrol tetap. 4. Roda Berporos Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Contohnya yaitu roda sepeda, kursi roda, roda gerobak, dan lain sebagainya.
Gambar 2.3 Sepeda Beroda Sumber: Winarti (2009: 77) Gambar 2.2 merupakan contoh roda berporos yaitu roda pada sepeda. Kedua roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
c.
Sifat-sifat Cahaya Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan oleh benda ke mata sehingga benda tersebut dapat terlihat. Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat diuraikan, dan cahaya dapat dibiaskan. (Sulistyanto, 2008: 125)
d.
Periskop Periskop adalah sejenis teropong yang biasanya terdapat pada kapal selam untuk mengamati keadaan di permukaan laut. Periskop dapat digunakan untuk melihat benda yang berada di atas batas pandang (Sulistyanto, 2008: 136).
e.
Proses terbentuknya tanah Tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-kelamaan butiran-butiran halus ini bertambah
banyak
dan
terbentuklah
tanah
(Azmiyawati,
2008:124).
Azmiyawati (2008: 125) mengungkapkan terdapat tiga jenis batuan yang menyusun lapisan kerak bumi dilihat dari proses terbentuknya yaitu : 1) Batuan Beku (Batuan Magma/Vulkanik) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. 2) Batuan Endapan (Batuan Sedimen) Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
3) Batuan Malihan (Metamorf) Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam Bumi. Jika mendapat panas terus menerus, batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan. 4) Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup ini disebut pelapukan biologi. f.
Susunan Bumi Peneliti akan menjabarkan dua hal mengenai susunan bumi. Hal tersebut mengenai selimut bumi dan lapisan penyusun bumi. 1)
Selimut Bumi (atmosfer) Berbicara tentang Bumi, kita tidak boleh melupakan selubung udara yang menyelimuti Bumi. Selubung udara itu disebut atmosfer. Azmiyawati (2008:139-140) mengungkapkan bahwa atmosfer terdiri atas lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Lapisan troposfer terbentang sejauh 10 km dari permukaan bumi. Lapisan troposfer merupakan lapisan yang paling dekat dengan Bumi. Lapisan inilah yang mempengaruhi cuaca. Setelah lapisan troposfer,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
terdapat lapisan stratosfer. Lapisan stratosfer berjarak 10–50 km di atas permukaan bumi. Udara di lapisan stratosfer sangat dingin dan tipis. Lapisan di atas stratosfer yaitu mesosfer. Lapisan mesosfer berjarak 50-80 km di atas permukaan bumi. Lapisan di atas mesosfer yaitu lapisan termosfer. Lapisan termosfer terbentang pada ketinggian 80–500 km di atas permukaan bumi. Di lapisan ini terjadi efek cahaya yang disebut aurora. Lapisan yang paling jauh dari permukaan bumi yaitu lapisan eksosfer. Eksosfer ada di ketinggian 700 km di atas permukaan bumi. Setelah lapisan eksosfer adalah angkasa luar. (Azmiyawati, 2008:139-140) 2) Lapisan Penyusun Bumi Azmiyawati (2008: 141) mengungkapkan ada tiga lapisan penyusun bumi yaitu : a) Kerak Kerak adalah lapisan terluar permukaan bumi yang berupa batuan keras dan dingin setebal 15–60 km. b) Selubung atau Mantel Selubung atau mantel merupakan lapisan di bawah kerak yang tebalnya mencapai 2.900 kilometer. Lapisan mantel merupakan lapisan yang paling tebal. Lapisan ini terdiri atas magma kental yang bersuhu 1.400°C–2.500°C. c) Inti Inti terdiri atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam. Lapisan inti luar merupakan satu-satunya lapisan cair. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer, sedangkan lapisan inti dalam setebal ±1.200 kilometer. Inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
dalam merupakan bola logam yang padat dan mampat, bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C. B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian Suryanto dan Hewindati (2002) berjudul Pemahaman Murid Sekolah Dasar (SD) terhadap Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Biologi: Suatu Diagnosis Adanya Miskonsepsi dengan menggunakan teknik wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pemahaman murid sekolah
dasar
terhadap
konsep-konsep
IPA
berbasis
biologi,
(2)
mengidentifikasi adanya miskonsepsi, dan (3) mencari penyebab miskonsepsi berdasarkan pola jawaban yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa miskonsepsi masih banyak terjadi pada konsep-konsep yang diteliti. Jika digunakan kriteria 75% sebagai ambang batas pemahaman konsep yang benar maka hanya ditemukan suatu konsep yaitu konsep tentang bernapas yang dapat dipahami dengan baik oleh murid. Penelitian di atas senada dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena mengidentifikasi mengenai masalah miskonsepsi yang terjadi dalam kosep-konsep ilmu pengetahuan alam (IPA). Pembedanya adalah pada penelitian di atas dilakukan untuk konsep IPA Biologi di sekolah dasar, sedangkan penelitian ini dilakukan untuk konsep IPA Fisika di sekolah dasar. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Ramadhani (2015) dengan judul “Miskonsepsi yang Terjadi pada Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Limas Siswa Kelas VI Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis miskonsepsi yang dialami oleh siswa kelas VI Sekolah Dasar serta faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terjadinya miskonsepsi
klasifikasional
dan
miskonsepsi
teoritik.
Miskonsepsi
klasifikasional terjadi pada kesalahan siswa mengklasifikasikan contoh limas dan juga jenis-jenis limas. Miskonsepsi teoritik terjadi pada kesalahan siswa menjelaskan mengenai konsep teori bangun ruang limas. Penelitian di atas mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi pada siswa Sekolah Dasar. Perbedaannya terletak pada pembelajaran yang diambil, pada penelitian di atas menggunakan materi Matematika sedangkan peneliti mengambil materi IPA Fisika SD. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Norika (2014) yang berjudul “Pemahaman dan Miskonsepsi Konsep Gaya pada Siswa di Empat SMA Swasta di Yogyakarta”. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan juga deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa diempat SMA swasta yang ada di Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan siswa diempat SMA swasta di Yogyakarta kurang memahami secara keseluruhan mengenai konsep gaya. Konsep yang paling dipahami mengenai konsep Hukum Newton II dan konsep yang paling tidak dipahami adalah konsep superposisi. Miskonsepsi yang banyak dijumpai pada siswa di empat SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah gaya akhir untuk menentukan/ menetapkan penentuan gerak, tidak dapat membedakan antara kecepatan dengan percepatan, dengan menghilangnya dorongan, kehilangan/ menerima dorongan aslinya, hanya perantara/peralatan yang aktif yang menyebabkan gaya lebih besar, gabungan gaya menentukan arah, gerakan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
menyatakan bahwa terdapat gaya aktif pada benda, ada hambatan, dan gaya dorong oleh pukulan. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena mengidentifikasi miskonsepsi pada materi IPA. Pembedanya adalah penelitian di atas dilakukan pada IPA Fisika khususnya materi gaya dan hukum Newton II untuk siswa Sekolah Menengah Atas, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada IPA Fisika untuk siswa Sekolah Dasar. Penelitian yang keempat dilakukan oleh Kusuma (2014) yang berjudul “Miskonsepsi tentang Fotosintesis pada Siswa Kelas V SDN 4 Trebungan Situbondo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk: pertama, mendeskripsikan tingkat miskonsepsi tentang fotosintesis pada siswa kelas V SDN 4 Trebungan Situbondo tahun pelajaran 2013/2014. Kedua, mendeskripsikan faktor penyebab miskonsepsi
tentang fotosintesis pada siswa kelas V SDN 4 Trebungan
Situbondo tahun pelajaran 2013/2014. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa miskonsepsi pada siswa SDN 4 Trebungan tentang materi fotosintesis terjadi pada setiap soal yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi tertinggi terjadi pada konsep hasil fotosintesis dengan persentase 62%, sedangkan persentase miskonsepsi terendah terdapat pada konsep tempat terjadinya fotosintesis dan penerapan fotosintesis dengan persentase 15%. Persentase miskonsepsi siswa pada konsep pengertian fotosintesis dan reaksi fotosintesis sebesar 46%, konsep peran klorofil sebanyak 38%, konsep bahan fotosintesis sebesar 31%, konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
pernyataan tentang fotosintesis, percobaan fotosintesis dan waktu terjadinya fotosintesis sebanyak 23%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa ditemukan adanya miskonsepsi pada siswa SDN 4 Trebungan dan penyebab miskonsepsi yang dialami oleh siswa SDN 4 Trebungan bersumber dari siswa 62%, guru dan siswa 23%, guru 15%, maupun buku 7%. Penelitian yang dilakukan Kusuma (2014) di atas mendukung penelitian ini karena dilaksanakan pada siswa sekolah dasar kelas V dan menggunakan materi IPA. Perbedaannya penelitian di atas hanya meneliti miskonsepsi IPA di satu SD saja menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian yang kelima dilakukan oleh Siwi (2013) yang berjudul “Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VII pada Konsep Sistem Pencernaan dan Pernapasan (Penelitian Deskriptif di MTsN 1 Kota Bekasi)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa kelas VII MTsN 1 Kota Bekasi pada konsep sistem pencernaan dan pernapasan. Berdasarkan hasil penelitian miskonsepsi secara keseluruhan didapat untuk konsep pencernaan sebesar 16,5% dan konsep pernapasan sebanyak 21,9%. Penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab miskonsepsi pada siswa berasal ddari pemahaman siswa, metode pembelajaran, guru serta buku referensi. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena mengidentifikasi miskonsepsi pada materi IPA. Pembedanya adalah penelitian di atas dilakukan pada siswa kelas VII MTsN, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada IPA Fisika untuk siswa Sekolah Dasar. Kelima penelitian di atas relevan memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
peneliti yang berjudul Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 Se-Kecamatan Minggir Sleman Tahun 2015. C. Kerangka Berpikir Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia sehingga IPA merupakan ilmu yang pasti. Berdasarkan hal tersebut setiap konsep dalam IPA harus dipelajari dengan tepat, konsep sendiri merupakan abstraksi dari stimulus-stimulus yang diterima, dan itu dapat membentuk konsep yang berbeda karena cara menerima stimulus yang berbeda. Akibat cara menerima stimulus yang berbeda itu sehingga dapat terjadi miskonsepsi. Miskonsepsi adalah konsep awal yang dibawa siswa kadang-kadang tidak sesuai atau bertentangan dengan dengan konsep yang diterima para ahli. Miskonsepsi dapat disebabkan oleh siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar. Miskonsepsi sangat dihindari karena apabila sejak awal masa sekolah dasar telah salah konsep maka ditingkat selanjutnya juga akan salah. Menurut Suparno (2005: 55) secara garis besar langkah yang digunakan untuk membantu mengatasi miskonsepsi adalah: 1) mencari atau mengungkap miskonsepsi yang dilakukan siswa 2) mencoba menemukan penyebab miskonsepsi tersebut 3) mencari perlakuan yang sesuai untuk mengatasinya. Beberapa sarana untuk menyelesaikan miskonsepsi tidak sesuai atau tidak berhasil karena pendidik tidak tahu persis penyebab miskonsepsi tersebut, sehingga cara yang ditempuh tidak tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-
Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman tahun 2015 terutama mengenai materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentuan tanah karena pelapukan batuan, dan lapisan susunan bumi. Peneliti melakukan penelitian ini dengan harapan penelitian ini dapat dijadikan sumber pembelajaran di lingkungan pendidikan Indonesia khususnya.
D. Hipotesis Berdasarkan teori-teori dalam kajian pustaka dan kerangka berpikir, maka hipotesis pada penelitian ini adalah : 1.
Miskonsepsi terjadi pada pembelajaran IPA siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Minggir khususnya pada konsep gaya, cahaya, pesawat sederhana, proses terbentuknya tanah serta lapisan penyusun bumi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III ini akan membahas jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan yang terakhir teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survei. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berorientasi pada data-data empiris berupa angka atau suatu fakta yang bisa dihitung (Mahdi dan Mujahidin, 2014: 104). Penelitian survei biasanya dibatasi pada penelitian dengan data yang dikumpulkan dari sampel untuk mewakili suatu populasi (Effendi, 2012: 3). Sukmadinata (2008: 82) menjelaskan survei digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel kecil. Survei ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi . Penelitian survei ini dapat disimpulkan sebagai penelitian yang berorientasi pada data-data angka atau fakta yang dapat dihitung. Penelitian ini akan mengambil data atau informasi tentang suatu populasi menggunakan sampel kecil untuk memperoleh gambaran umum dari suatu populasi. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang adanya miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V sekolah dasar negeri semester 2 se-Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman tahun 2015. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2015 sampai dengan Maret 2016. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian meliputi wawancara dengan kepala sekolah dan guru pengampu kelas V SD N se-Kecamatan Minggir. Jadwal penelitan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Jadwal penelitian N o
Kegiatan Mar
1
Penyusunan Proposal
2
Mengurus Perijinan Penyusunsan Instrumen Penilaian Validasi instrumen dan revisi Ujicoba Instrumen Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Laporan Revisi
3
4
5 6 7 8 9
Apr
Mei
Jun
Jul
Bulan 2015 Agt Sept Okt
Nov
Des
Jan
2016 Feb Mar
Tabel 3.1 merupakan jadwal kegiatan peneliti yang dimulai pada bulan Maret 2015 mengenai penyusunan proposal, kemudian pada bulan April dengan kegiatan mengurus perijinan yang dilakukan di instansi-instansi terkait. Peneliti kemudian meminta ijin pada masing-masing SD seKecamatan Minggir, dan kegiatan penyusunan instrumen penilaian. Pada bulan Mei kegiatan yang peneliti lakukan adalah memvalidasi instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
kepada para ahli dan merevisinya, kegiatan yang kedua adalah menguji coba instrumen tersebut ke seluruh SD Negeri se-Kecamatan. Pengumpulan seluruh data yang sudah dilakukan uji coba dilaksanakan pada awal bulan Juni. Data yang sudah didapatkan kemudian diolah oleh peneliti pada bulan Juli sampai Agustus. Pada bulan September sampai dengan bulan Desember peneliti menyusun laporan skripsi. Setelah disusun kemudian laporan direvisi kembali oleh peneliti pada bulan Januari 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian survei ini dilakukan di seluruh SD Negeri se Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman dengan melihat miskonsepsi IPA yang ada pada materi. Pemilihan tempat di SD Negeri se Kecamatan Minggir karena berdasar wawancara
pra survei
ditemukan
permasalahan mengenai
miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas V di seluruh Kecamatan Minggir. Terdapat 13 Sekolah Dasar Negeri yang ada di seluruh Kecamatan Minggir, yang semuanya menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Rincian selebihnya dapat dilihat di tabel 3.2.
C.
Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek peneliti dapat berupa makhluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, dan fenomena (Kountur, 2003: 137). Menurut Sugiyono (2011: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek maupun subyek yang mempunyai kualitas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Minggir yang seluruhnya berjumlah 207 siswa. Populasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Data jumlah siswa SD kelas V di Kecamatan Minggir
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama SD
Alamat
Jumlah siswa
Jumlah kelas
7
1
12
1
33
1
16
1
28
1
24
1
7
1
SD N Nglengking
Jonggrangan, Sendangmulyo, Minggir, Sleman Kwayuhan, Sedangmulyo, Minggir, Sleman Kreo Pojok, Sendangagung, Minggir, Sleman Nanggulan, Sendangagung, Minggir, Sleman Sidorejo, Sendangrejo, Minggir, Sleman Kebonagung, Sendangrejo, Minggir, Sleman Nglengking, Sendangharjo, Minggir, Sleman
SD N Sendangharjo
Padon, Sendangrejo, Minggir,Sleman
16
1
SD N Dalangan 1
Parakan, Sendangsari, Minggir, Sleman
15
1
SD N Dalangan 2
Senden, Sendangsari, Minggir, Sleman Daratan, Sendangarum, Minggir, Sleman
12
1
15
1
Sutan, Sendangsari, Minggir, Sleman Jarakan, Sendangrejoo, Minggir, Sleman
15
1
7
1
207
13
SD N Jonggrangan SD N Kwayuhan SD N Kebonagung SD N Sendangagung SD N Balangan 1 SD N Balangan 2
SD N Daratan SD N Sutan SD N Jarakan
Jumlah
Tabel di atas menunjukan data mengenai jumlah siswa dan juga alamat setiap SD Negeri yang tersebar di Kecamatan Minggir. Seluruh SD Negeri di Kecamatan Minggir berjumlah 13 SD Negeri dengan jumlah total seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
populasi siswa kelas V sebanyak 207 siswa. Setiap SD Negeri memiliki jumlah siswa yang bervariasi dari yang paling sedikit 7 siswa sampai yang paling banyak 33 siswa. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel karena sampel dapat digeneralisasikan sebagai hasil penelitian dan mengangkat kesimpulan penelitain sebagai wakil suatu yang berlaku bagi populasi (Sangadji, dkk, 2010: 177). Senada dengan hal tersebut menurut Sugiyono (2011: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan tabel Krejcie dan Morgan dengan taraf kepercayaan 95% dan kesalahan 5%. Menurut Fenandez dalam Sumanto (2014: 210) untuk menentukan besar sampel Krejcie dan Morgan, aturan paktis dapat dilihat dalam bentuk tabel 3.3. Tabel Krejcie dan Morgan. Tabel 3.3 Krejcie dan Morgan N 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80
S 10 14 19 24 28 32 36 40 44 48 52 56 59 63 66
N 220 230 240 250 260 270 280 290 300 320 340 360 380 400 420
S 140 144 148 152 155 159 162 165 169 175 181 186 191 196 201
N 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3500
S 291 297 302 306 310 313 317 320 322 327 331 335 338 341 346
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
N S 85 70 90 73 95 76 100 80 110 86 120 92 130 97 140 103 150 108 160 113 170 118 180 123 190 127 200 132 210 136 Keterangan : N = Populasi S = Sampel
N 440 460 480 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1100
S 205 210 214 217 226 234 242 248 254 260 265 269 274 278 285
N 4000 4500 5000 6000 7000 8000 9000 10000 15000 20000 30000 40000 50000 75000 1000000
S 351 354 357 361 364 367 368 370 377 379 380 381 382 382 384
Tabel di atas menunjukkan keterangan praktis untuk menentukan jumlah sampel yang harus diambil melihat dari jumlah populasi yang ada. Misalnya apabila jumlah populasinya sebanyak 700 siswa maka sampel yang harus diambil sebanyak 248 siswa. Begitu juga dalam penelitian ini seluruh populasi siswa kelas V SD di Kecamatan Minggir berjumlah 207 siswa, maka akan diambil sampel sebanyak 132 siswa. Tabel 3.4 Tabel sampel penelitian dan populasi tiap sekolah No
Nama SD
Krejcie sampel penelitian
Jumlah siswa 7 207
Rincian x 132 = 4,46
1
SD N Jonggrangan
7
2
SD N Kwayuhan
12
12 207
3
SD N Kebonagung
33
33 x 132 = 21,04 207
4
SD N Sendangagung
Bulat 4
x 132 = 7,65 8
21 16
16 207
x 132 = 10,2 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Krejcie sampel penelitian
No
Nama SD
Jumlah siswa
5
SD N Balangan 1
28
Rincian 28 x 132 = 17,85 207
24
24 207
7
7 x 132 = 4,46 207
16
16 x 132 = 10,2 207z x 132 = 9,56
15
15 207
x 132 = 7,65
12
12 207
x 132 = 9,56
15
15 207
x 132 = 9,56
15
15 207
7
7 x 132 = 4,46 207
Bulat
18 6
SD N Balangan 2
x 132 = 15,3 15
7
SD N Nglengking
4 8
SD N Sendangharjo
10 9
SD N Dalangan 1
10 10
SD N Dalangan 2
8 11
SD N Daratan
10 12
SD N Sutan
10 13
SD N Jarakan
4 Jumlah
207
131,95
132
Tabel 3.4 di atas merupakan hasil dari perhitungan sampel yang akan diambil. Menurut Sukmadinata (2007: 255) seluruh individu yang menjadi anggota populasi memiliki peluang yang sama dan bebas dipilih sebagai anggota sampel setiap individu memiliki peluang yang sama untuk diambil sebagai sampel, karena individu-individu tersebut memiliki karakteristik yang sama. Kemudian setelah mendapat data mengenai sampel dapat dilanjutkan dengan pengambilan acak sederhana (simple random sampling). Demikian juga menurut Sugiyono (2011: 82) pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Data sampel tersebut untuk setiap sekolah kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
diacak menggunakan sebuah undian nomer absen, setiap SD diambil beberapa anak sesuai dengan perhitungan sampel menurut tabel Krejcie. Agar persentase pembagian sampel setiap sekolah imbang, maka sampel ditentukan sebanding dengan banyaknya subyek dalam tiap sekolah, yaitu dengan cara : Sampel Sekolah = Jumlah siswa kelas V tiap sekolah x Angka Krejcie Populasi
D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan (Mujahidin, 2014: 116). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumenter. Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2008: 221). Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa data siswa kelas V dari setiap SD yang didapat dari masing-masing sekolah. Teknik pengumpulan data juga dengan cara wawancara menurut Moleong (2006: 186), menyatakan bahwa wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada guru kelas V untuk mengetahui bagaimana kondisi miskonsepsi di SDN se-kecamatan Minggir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa instrumen tes berupa studi dokumenter dan instrumen non tes berupa wawancara. 1. Instrumen Tes Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian. Lembar instrumen berupa tes ini berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir soal (Trianto, 2011: 264). Tes umumnya bersifat mengukur, walaupun beberapabentuk tes psikologis terutama tes kepribadian yang bersifat deskriptif, tetapi deskripsinya mengarah kepada karakteristik uatau kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari hasil pengukuran (Sukmadinata, 2007: 223). Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda dan uraian. Instrumen tes yang digunakan oleh peneliti yaitu berupa 50 soal pilihan ganda dan 11 soal esai. Berikut adalah kisi-kisi soal tes yang digunakan dalam penelitian ini : Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Tes No 1.
Standar Kompetensi 5 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
Kompetensi Dasar
Indikator
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
5.1.1 Menyebutkan macam-macam gaya melalui percobaan 5.1.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya
Nomor Soal Pilihan Ganda 1, 2, 3
4, 5, 6
Nomor Soal Esai 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
2.
3.
6 Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
7 Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifatsifat cahaya
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi
5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana 5.2.2 Menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama 5.2.3 Menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan seharihari 6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat cahaya 6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan pada cermin 6.2.1 Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karya/model yang menerapkan sifat-sifat cahaya 7.1.1 Menggolongkan jenis-jenis batuan 7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan 7.2.1 Mengetahui jenis-jenis tanah 7.3.1 Mendeskripsikan struktur permukaan bumi
7, 8, 9, 10, 11, 12
1
13, 14, 15
6
16, 17, 18
19, 20, 21, 22, 23
4
24, 25, 26, 27, 28
5
29, 30, 31
32, 33, 34, 35
8
36, 37, 38
7
39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48 49, 50
3, 9
Instrumen tes ini digunakan mengetahui seberapa jauh miskonsepsi IPA Fisika Kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Minggir. Tes diberikan pada sampel yang telah dibuat sebelumnya. Sampel penelitian hanya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
menjawab soal pilihan ganda dan uraian yang akan dilakukan pada saat pengambilan data antara bulan Mei akhir sampai awal Juni.
2. Instrumen Non Tes a. Teknik wawancara Wawancara adalah proses percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yakni pewawancara atau yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai atau narasumber untuk memperoleh suatu informasi yang diinginkan (Bungin, 2001: 134). Metode wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada awal pertemuan dengan guru kelas V di kecamatan Minggir untuk mengetahui tingkat miskonsepsi yang terjadi. Dalam melakukan wawancara dibutuhkan pedoman agar wawancara dapat sesuai dengan tujuan pertanyaan yang akan dicapai. Hal ini sesuai dengan pendapat Bungin (2013: 134-135) juga mengatakan pedoman wawancara teramat sangat penting bagi pewawancara hal ini disebabkan oleh beberapa fungsi sebagai berikut: a) Pedoman
wawancara
membimbing
alur
wawancara
terutama
mengarahkan hal-hal yang harus ditanyakan. b) Dengan
pedoman
wawancara
dapat
dihindari
kemungkinan
melupakan beberapa persoalan yang relevan dengan permasalahan penelitian. c) Dapat meningkatkan kredibilitas penelitian karena secara ilmiah jenis wawancara ini dapat meyakinkan orang lain bahwa apa yang dilakukannya dapat dipertanggungjawabkan secara tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Peneliti
membuat
pedoman
wawancara
sebelum
melakukan
wawancara dengan guru 2 orang guru di SDN di Kecamatan Minggir. Pedoman wawancara dapat dilihat dalam tabel 3.6. Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Responden Guru
1. 2. 3.
4. 5.
Pertanyaan Apakah guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa kelas V pada materi IPA fisika di semester II ? Bagaimana hasil pekerjaan siswa kelas V pada materi IPA fisika di semester II? Bagaimana guru menyikapi hasil pekerjaan siswa kelas V yang belum menguasi atau belum mencapai nilai sesuai KKM yang sudah ditentukan untuk mata pelajaran IPA fisika? Apakah guru sering menjumpai jawaban siswa yang tidak sesuai dengan konsep yang sebenarnya? Apa saja yang dipersiapkan oleh guru agar siswa kelas V mudah dalam memahami konsep materi IPA fisika di semester II?
Tabel 3.6 di atas adalah pedoman wawancara yang digunakan peneliti dalam memperoleh informasi awal tentang miskonsepsi di Kecamatan Minggir. Peneliti mengajukan 5 butir pertanyaan pada saat melakukan wawancara pada 2 orang guru kelas V di SDN di Kecamatan Minggir.
F. Teknik Pengujian Instrumen Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian validitas dan reliabilitas. Validitas dalam penelitian ini meliputi tiga hal yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Ketiga validitas ini dan reliabilitas akan dikenakan pada instrumen tes. Sementara instrumen daftar cek tidak melalui validitas dan reliabilitas. 1. Validitas Isi Validitas isi menunjuk kepada sejauh mana instrumen mencerminkan isi yang dikehendaki. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
melainkan didasarkan pada pertimbangan (Sangadji, dkk, 2010: 160-161). Validitas isi diberikan oleh para ahli yang bidang keahliannya berhubungan dengan penelitian ini. Instrumen yang divalidasi yaitu berupa 50 soal pilihan ganda dan 11 soal uraian. Ahli yang dipilih untuk melakukan validitas isi ada 2 dosen dari Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan 2 guru Sekolah Dasar Kelas V. Ahli memberikan nilai pada lembar penilaian yang diberikan. Skala skor dalam lembar penilaian instrumen menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan suatu skala untuk mengukur sikap dengan skala ordinal (Subali, 2012: 22). Skala skor yang biasa digunakan dalam Skala Likert meliputi Skor 1 : Tidak sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Ragu-ragu, Skor 4 : Sesuai, dan Skor 5 : Sangat Sesuai. Dalam
pengukuran
menggunakan
skala
Likert,
sering
terjadi
kecenderungan ahli memilih kategori skor ragu-ragu. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam penelitian ini kategori skor ragu-ragu akan dihapus, agar skor yang didapatkan jelas. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini menjadi sebagai berikut : Skor 1 : Tidak Sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Sesuai, Skor 4 : Sangat Sesuai. Hasil akhir yang diperoleh dari ahli akan diakumulasi kemudian dikategorikan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap instrumen diatur dalam tabel 3.4. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel 3.7 Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen Penilaian Kuantitatif >3 >3 <3 <3
Penilaian Kualitatif Positif Negatif Positif Negatif
Keputusan Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Revisi Revisi
Tidak ada revisi berarti tidak mengubah soal, jawaban, dan bahasa yang digunakan. Revisi pada bagian tertentu berarti mengubah pada bagian tertentu misalnya bahasa yang digunakan. Revisi berarti mengubah semua poin yang divalidasi seperti bahasa, soal, dan jawaban. Dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai ahli pertama untuk menjadi validator adalah Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. Beliau menilai cocok atau tidaknya soal yang digunakan untuk mendeteksi adanya miskonsepsi pada siswa. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian miskonsepsi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Pendidikan Fisika serta penulis buku miskonsepsi. Ahli kedua yang dipilih untuk menjadi validator adalah Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. Beliau menilai bagian isi soal, yaitu menilai cocok atau tidaknya soal yang dibuat dengan kunci jawaban. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian isi karena ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Pendidikan Fisika. Yang ketiga adalah guru Sekolah Dasar kelas V di Kabupaten Sleman yaitu Ibu Ari Trisnawati, S.Pd. dan yang keempat adalah guru Sekolah Dasar kelas V di kabupaten Magelang yaitu Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. Mereka dikhususkan untuk menilai bahwa bahasa yang digunakan dalam soal mudah dipahami siswa. Mereka ditunjuk karena sekarang menjadi guru kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
V SD yang otomatis sehari-harinya menggeluti dan lebih paham terhadap soal yang dibuat. Hasil validitas isi dari para validator dapat dilihat pada lampiran.
2. Validitas Muka Validitas muka adalah tipe validitas yang hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan (appearance) tes (Azwar, 2011: 46). Tetapi validitas ini juga sangat penting, Effendi (2012:132-133) mengatakan validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur. Validitas rupa hanya menunjukkan bahwa dari segi “rupanya” suatu alat pengukur yang tapaknya megukur apa yang ingin diukur. Validitas muka ini dilakukan pada 38 soal pilihan ganda dan 9 soal uraian yang sebelum memasuki tahap ini, isinya sudah divalidasi oleh para ahli. Validitas muka pada instrumen tes dilakukan oleh lima siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1, Temanggung. Siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1 dipilih karena mereka sudah mempelajari materi dan kelasnya setara dengan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu kelas V. Validitas muka dilakukan dengan teknik wawancara saat siswa mengerjakan soal. Beberapa soal yang diujikan dianggap masih membingungkan dan hanya ditemui pada soal pilihan ganda. Hasil validitas muka dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.8 Hasil Validitas Muka No Item 18 20 24 34 35
Masukan dari siswa Pilihan ganda susah dipahami Pilihan ganda membingungkan Pilihan ganda membingungkan Kata-kata pada pilihan b dan d susah dipahami Tidak paham arti fisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Berdasarkan hasil tersebut akan dilakukan revisi pada item yang dianggap masih membingungkan.
3.
Validitas Konstruk Validitas Konstruk merupakan kerangka atau konsep (Effendi, 2012:126). Kemudian Allen dan Yen (dalam Azwar, 2011: 48) mengatakan validitas konstruk merupakan tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana tes mengungkapkan suatu trait atau konstruk teoritik yang hendak diukurnya.Validitas konstruk ini dilakukan pada 56 siswa kelas V SD di Kecamatan Minggir yang tidak digunakan sebagai sampel penelitian. Validitas konstruk dilakukan kepada siswa yang pernah mendapatkan materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan dan susunan bumi. Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan Microsoft Excel dan dihitung menggunakan program IBM SPSS Statistic 16. Hasil uji validitas konstruk soal pilihan ganda dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.9 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Pearson Correlation
Sig. (2tailed)
No. Butir Soal 1
0,033
0,809
2
0,059
0,669
3
0,166
0,227
4 5 6
0,342* 0,508** 0,147
0,011 0,000 0,286
Hasil validasi
Setelah direvisi
Nomor butir setelah direvisi
Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid
Soal tidak dipakai Soal tidak dipakai Soal dipakai
1
Soal dipakai Soal dipakai Soal tidak dipakai
2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
No. Butir Soal 7
Pearson Correlation
Sig. (2tailed)
Hasil validasi
Setelah direvisi
Tidak Valid Valid
Soal tidak dipakai Soal tidak dipakai Soal dipakai Soal tidak dipakai Soal dipakai
0,255
0,060
8
0,386**
0,004
9 10
0,455** 0,030
0,000 0,831
11
0,567**
0,000
12 13
0,513** 0,183
0,000 0,182
14
0,230
0,091
15
0,089
0,519
16 17 18
0,394** 0,272* 0,142
0,003 0,045 0,303
19
0,267*
0,049
Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
20 21 22
0,357** 0,386** 0,456**
0,007 0,004 0,000
Valid Valid Valid
Soal tidak dipakai Soal dipakai Soal dipakai Soal tidak dipakai Soal tidak dipakai Soal dipakai Soal dipakai Soal dipakai
23
0,169
0,216
24 25
0,305** 0,224
0,000 0,101
26 27 28 29
0,340* 0,490** 0,455** 0,138
0,011 0,000 0,000 0,315
30
0,213
0,119
31 32
0,284* 0,070
0,036 0,611
33
0,249
0,067
34
0,190
0,165
35 36 37 38
0,401** 0,355** 0,475** 0,224
0,002 0,008 0,000 0,100
Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Soal tidak dipakai Soal dipakai Soal tidak dipakai Soal dipakai Soal dipakai Soal dipakai Soal tidak dipakai Soal tidak dipakai Soal dipakai Soal tidak dipakai Soal tidak dipakai Soal tidak dipakai Soal dipakai Soal dipakai Soal dipakai Soal tidak dipakai
Valid Tidak Valid Valid
Soal dipakai Soal tidak dipakai Soal dipakai
Nomor butir setelah direvisi
4
5
6
7
8 9
10 11 12
13
14 15 16
17
18 19 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Tabel 3.9 merupakan hasil dari validitas konstruk soal pilihan ganda siswa kelas V SD Negeri se kecamatan Minggir yang dihitung menggunakan IBM SPSS Statistic16. Hasil di atas menunjukkan ada 20 item yang valid, yaitu item 4, item5, item 8, item 9, item 11, item 12, item 14, item 16, item 17, item 19, item 20, item 21, item 22, item 24, item 26, item 27, item 28, item 31, item 35, item 36, dan yang terakhir item 37. Dari 20 soal yang valid harus mewakili masing-masing indikator, untuk indikator 5.1.1 belum ada soal yang mewakili sehingga akan diambil soal dengan pearson correlations tertinggi yaitu soal nomor 3. Setelah direvisi kemudian soal nomor 3 dipakai dalam soal uji sampel penelitian. Sehingga setelah direvisi peneliti menentukan 20 soal yang dipakai untuk uji sampel penelitian yaitu item 3, item 4, item 5, item 9, item 11, item 12, item 14, item 16, item 17, item 20, item 21, item 22, item 24, item 26, item 27, item 28, item 31, item 31, item 35, item 36, dan item 37. Pada tabel 3.10 adalah tabel hasil validitas siswa untuk soal essai. Tabel 3.10 Hasil Validitas Soal Esai No. Butir Soal
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
Hasil Validitas
1 2 3
0,657** 0,664** 0,601**
0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid
4 5 6
0,795** 0,655** 0,576**
0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid
7
0,692**
0,000
Valid
8 9
0,732** 0,545**
0,000 0,000
Valid Valid
Nomor butir setelah direvisi
Setelah direvisi Soal dipakai Soal dipakai Soal tidak dipakai Soal dipakai Soal dipakai Soal tidak dipakai Soal tidak dipakai Soal dipakai Soal tidak dipakai
1 2
3 4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tabel 3.10 merupakan hasil validitas konstruk dari soal essai siswa kelas V SD Negeri se kecamatan Minggir yang dihitung menggunakan IBM SPSS Statistic16. Hasil di atas menunjukkan ada 9 item yang valid yang kemudian akan diambil 5 soal untuk uji sampel penelitian.
4.
Reliabilitas Reliabilitas adalah penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas
tinggi
disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar, 2011: 4) Uji reliabilitas instrumen dilakukan menggunakan rumus CronbachAlpha dan dikerjakan dengan program IBM SPSS Statistic 16. Rumus ini digunakan karena pengujian dilakukan terhadap butir soal pilihan ganda dan uraian yang telah dinyatakan valid. Hasil perhitungan reliabilitas instrumeninstrumen ini dicocokkan dengan tabel koefisien reliabilitas menurut (Masidjo, 1995: 209) yang dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut : Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Reliabilitas 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 Negatif – 0,20
Kategori Reliabilitas Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Tabel di atas adalah tabel koefisien reliabilitas untuk menunjukkan kategori reliabilitas dari sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. Setelah mendapatkan butir pernyataan yang valid, kemudian item pernyataan dilakukan uji reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda sebagai berikut : Tabel 3.12 Hasil Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Cronbach Alpha 0,752
Jumlah Item 20
Kategori Tinggi
Keterangan Reliabel
Tabel 3.12 menunjukan angka Cronbach Alpha 0,752 dari 20 item yang valid, sehingga termasuk dalam tingkat reliabilitas yang tinggi. Setelah mendapatkan butir pernyataan yang validasi soal essai, kemudian dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas untuk soal essai sebagai berikut : Tabel 3.13 Hasil Reliabilitas Soal Essai Cronbach Alpha 0,834
Jumlah Item 9
Kategori Tinggi
Keterangan Reliabel
Tabel 3.13 menunjukkan hasil reliabilitas dari soal essai didapatkan angka Cronbach Alpha 0,834 dari 9 item yang valid, sehingga termasuk dalam tingkat reliabilitas yang tinggi. G.
Teknik Analisis Data Sugiyono (2010: 334) menjelaskan analisis data adalah proses mencari data dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang berupa tes dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori dan menjabarkan kedalam sintesis, memilih mana yang penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain. Sesudah peneliti memperoleh jawaban siswa, lalu peneliti mengolah data berdasarkan jenis soal pilihan ganda dan essai. Data Soal pilihan ganda dikelompokkan berdasarkan jawaban siswa mengenai yakin benar salah per aitem. Menghitung jumlah jawaban siswa berdasarkan kategori yakin benar atau tidak yakin benar per aitem. Lalu mempresentasikan miskonsepsi siswa per aitem dalam bentuk diagram. Yang terakhir adalah mendiskripsikan miskonsepsi siswa untuk seluruh KD untuk pilihan soal pilihan ganda. Peneliti juga mengolah data siswa yang essai. Data essai dikelompokkan berdasarkan jawaban siswa mengenai yakin benar salah per aitem. Menghitung jumlah jawaban siswa berdasarkan kategori yakin benar atau tidak yakin benar peraitem. Lalu data soal uraian miskonsepsi siswa dipersentasekan dalam bentuk diagram. Yang terakhir adalah mendiskripsikan miskonsepsi siswa untuk seluruh KD untuk pilihan soal essai. Analisis data dalam penelitian ini meliputi miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 se-Kecamatan Minggir Sleman. Penelitian ini melalui analisis beberapa tahap analisis data. Sugiyono (2010: 334) menjelaskan beberapa tahap menganalisis data sebagai berikut: 1. Reduksi data Reduksi data adalah berisi mengenai informasi yang telah diperoleh peneliti untuk disederhanakan. Hasil penelitian kemudian dikelompokan ke dalam kriteria-kriteria miskonsepsi sehingga akan menghasilkan data yang menggambarkan siswa mana yang mengalami miskonsepsi secara lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
jelas. Penyederhanaan data ini bertujuan untuk memudahkan peneliti untuk mengelompokkan masalah miskonsepsi sesuai dengan kriteria-kriterianya. 2. Penyajian data Data yang telah direduksi kemudian dikelompokkan dan disajikan. Data yang disajikan ini berdasarkan hasil tes siswa kelas V SD untuk mengetahui miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 se-Kecamatan Minggir. Tujuan penyajian data ini adalah untuk penyusunan data yang diperoleh supaya lebih jelas dan mudah untuk dipahami. 3. Penarikan kesimpulan Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan, penarikan kesimpulan bertujuan untuk menjawab rumusan permasalahan yang sedan diteliti oleh peneliti yaitu mengenai adanya miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 se-Kecamatan Minggir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini akan membahas mengenai deskripsi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Deskripsi penelitian menjelaskan mengenai subjek penelitian dan bagaimana penelitian dijalankan. Hasil penelitian menjelaskan bagaimana data diolah dan apakah hasil penelitian menjawab hipotesis penelitian. Pembahasan membahas hubungan antara hasil penelitian dengan teori yang diungkapkan pada bab sebelumnya. A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Maret 2016 di seluruh Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Minggir, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di 13 Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kecamatan Minggir dengan jumlah siswa sebanyak 207 siswa. Peneliti mengambil sampel penelitian sebanyak 132 siswa sesuai dengan tabel Krajcie. Berikut adalah daftar seluruh Negeri di Kecamatan Minggir yang diteliti : Tabel 4.1 Daftar SD yang diteliti
No
Nama SD
Jumlah siswa
Sampel Penelitian
1
SD N Jonggrangan
7
4
2
SD N Kwayuhan
12
8
3
SD N Kebonagung
33
21
57
SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
No
Nama SD
Jumlah siswa
4
SD N Sendangagung
16
Sampel Penelitian 10
5
SD N Balangan 1
28
18
6
SD N Balangan 2
24
15
7
SD N Nglengking
7
4
8
SD N Sendangharjo
16
10
9
SD N Dalangan 1
15
10
10
SD N Dalangan 2
12
8
11
SD N Daratan
15
10
12
SD N Sutan
15
10
13
SD N Jarakan
7
4
207
132
Jumlah
Tabel di atas memperlihatkan jumlah SD Negeri dan jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian. Jumlah siswa kelas 5 SD Negeri di kecamatan Minggir sebanyak 207, dan yang menjadi sampel penelitian sebanyak 132 siswa. Sampel penelitian setiap SD berbeda jumlahnya dari satu SD dengan yang lain, dihitung dari jumlah siswa suatu SD dibagi jumlah siswa seluruh SD di kecamatan Minggir, kemudian dikalikan dengan angka Krajcie (dalam penelitian ini sebanyak 132 siswa). Instrumen pada penelitian ini adalah lembar soal yang berupa 20 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal esai. Semua instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas isi dilakukan oleh 4 validator, yaitu 2 dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan 2 guru SD yang dianggap berkompeten dengan materi dan sesuai dengan kelas yang akan diteliti. Validitas muka dilakukan oleh 5 siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1, Temanggung. Validitas konstruk dilakukan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
55 siswa SD Negeri se-Kecamatan Minggir selain siswa yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di seluruh SD Negeri yang ada di Kecamatan Minggir berjumlah 13 SD pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Peneliti pertama meminta izin dari instansi-instansi terkait sebelum melaksanakan pengambilan data, kemudian meminta izin ke setiap kepala sekolah. Peneliti kemudian menemui wali kelas V untuk menjelaskan mengenai penelitian yang akan dilaksanakan, menjelaskan mengenai sampel yang diambil di SD tersebut, dan tata cara mengerjakan instrumen yang akan diujikan agar tidak terjadi kesalahan. Peneliti kemudian menitipkan soal yang berada didalam amplop kepada wali kelas untuk dikerjakan siswa sesuai dengan jumlah dan juga nomor absen siswa yang harus mengerjakan. Siswa yang mengerjakan soal sudah ditentukan peneliti dengan cara undian. Siswa mengerjakan soal yang berjumlah 20 pilihan ganda dan 5 esai dalam waktu 90 menit. Siswa mengerjakan soal di sekolah tidak boleh dibawa pulang ke rumah, dikerjakan sendiri dengan jujur tidak boleh mencontek sesuai pengawasan guru kelas. 2.
Deskripsi Responden Penelitian Penentuan responden penelitian diambil secara acak menggunakan undian, sehingga hanya siswa yang mendapat nomor undian yang akan mengerjakan soal. Soal terdiri dari 20 pilihan ganda dan 5 esai, pada lembar soal terdapat lembar identitas siswa mengenai nama siswa, nomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
absen, umur, kelas, jenis kelamin, dan identitas orang tua yang mencakup nama dan pekerjaan. Rata-rata umur siswa SD kelas V adalah 11 tahun. Pekerjaan orang tua bervariasi ada yang seorang petani, guru, dokter, anggota TNI dan POLRI, penjahit, buruh, pegawai swasta, PNS, penganyam, wiraswasta, satpam dan pedagang. Penelitian ini dikerjakan oleh 132 siswa di seluruh SD Negeri di kecamatan Minggir, Sleman. Sebanyak 132 siswa itu terdiri dari 63 siswa laki-laki dan 69 siswa perempuan. Data dalam penelitian ini disajikan dengan inisial setiap siswa untuk mempermudah pengolahan data dan juga jenis kelamin siswa. Jawaban siswa dikumpulkan dan direkapitulasi untuk mengetahui ada tidaknya miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas 5 di SD Negeri sekecamatan Minggir semester genap tahun ajaran 2014/2015. 3.
Deskripsi Data Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD SeKecamatan Minggir
a. Deskripsi soal pilihan ganda Peneliti akan mendeskripsikan mengenai miskonsepsi IPA Fisika kelas V semseter 2 se-Kecamatan Minggir. Pada soal pilihan ganda ini siswa mengalami miskonsepsi apabila jawaban siswa salah tetapi yakin benar. Deskripsi data akan disajikan setiap kompetensi dasar. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen soal pilihan ganda :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 4.2 Kisi-kisi instrumen soal pilihan ganda. Kompetensi Dasar
Indikator
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
5.1.1 Menyebutkan macammacam gaya melalui percobaan 5.1.2 Mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi gaya
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana 5.2.2 Menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama 5.2.3 Menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari 6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat cahaya
4, 5 dan 6
6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan pada cermin 6.2.1 Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karya/model yang menerapkan sifat-sifat cahaya 7.1.1 Menggolongkan jenis-jenis batuan 7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan 7.3.1 Mendeskripsikan struktur permukaan bumi
12, 13 dan 14
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.3 Mendeskripsikan struktur bumi
Nomor Soal Pilihan Ganda 1 2 dan 3
7
8 dan 9
10 dan 11
15 dan 16
17 18 dan 19
20
Tabel 4.2 di atas adalah kisi-kisi instrumen soal pilihan ganda. Kompetensi dasar 5.1 diwakili oleh soal nomor 1, 2 dan 3, kompetensi dasar 5.2 diwakili oleh soal nomor 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Kompetensi dasar 6.1 diwakili soal pada nomor 10, 11, 12, 13, dan 14, kompetensi dasar 7.1 diwakili oleh soal nomor 17, 18 dan 19, dan kompetensi dasar 7.3 diwakili soal nomor 20. Hasil persentase miskonsepsi soal pilihan ganda dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Gambar 4. 1 Grafik persentase miskonsepsi pada soal pilihan ganda.
Persentase Miskonsepsi pada Soal Pilihan Ganda 60,00% 49,98% 50,00% 40,00%
42,41% 36,36%
27,26%
28,01%27,26% 22,72%
30,00%
26,50%
25,75%24,23%
18,17%
20,00% 13,35% 10,00%
43,92% 45,45% 39,38%37,86%
31,80%
8,32% 3,84%
2,27%
Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Aitem 5 Aitem 6 Aitem 7 Aitem 8 Aitem 9 Aitem 10 Aitem 11 Aitem 12 Aitem 13 Aitem 14 Aitem 15 Aitem 16 Aitem 17 Aitem 18 Aitem 19 Aitem 20
0,00%
Gambar 4.1 merupakan grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda siswa kelas V SD Negeri di seluruh kecamatan Minggir. Hasil dapat dilihat untuk soal aitem 1 sebanyak 13,35 % siswa mengalami miskonsepsi, aitem 2 sebanyak 36,36%, aitem 3 sebanyak 42,41%, aitem 4 sebanyak 22, 72%, aitem 5 sebanyak 28,01%, aitem 6 sebanyak 3,84%, aitem 7 sebanyak 27, 26%, aitem 8 sebanyak 8, 32%, aitem 9 sebanyak 2, 27%, aitem 10 sebanyak 31, 80%, aitem 11 sebanyak 27, 26%, aitem 12 sebanyak 26,50%, aitem 13 sebanyak 49, 98%, aitem 14 sebanyak 18, 17%, aitem 15 sebanyak 39, 38%, aitem 16 sebanyak 43, 92%, aitem 17 sebanyak 37, 86%, aitem 18 sebanyak 25, 75%, aitem 19 sebanyak 45, 45%, dan aitem 20 sebanyak 24, 23%. Peneliti akan mendeskripsikan data pada instrumen soal pilihan ganda dan instrumen soal essai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Deskripsi data kedua instrumen tersebut disajikan oleh peneliti sabagai berikut: 1) Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) Siswa diuji dengan memberikan 3 soal yang mewakili dari 2 indikator, yaitu 1 soal pada indikator 5.1.1 Menyebutkan macam-macam gaya dan 2 soal pada 5.1.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam gambar sebagai berikut : a) Soal pilihan ganda aitem 1 Gambar 4.2 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 1 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.2 Persentase Miskonsepsi Soal Pilihan Ganda Aitem 1.
Aitem 1 7,00%
persentase %
6,00% 5,00% 4,00% 3,00%
6,09%
2,00%
3,78%
1,00%
1,51%
0,00% A
B
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Gambar 4.2 menunjukkan
hasil dari pengujian instrumen soal
pilihan ganda pada kompetensi dasar 5.1 dapat diketahui bahwa miskonsepsi terjadi pada siswa SD kelas V se-Kecamatan Minggir. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut keyakinannya bahwa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar.
Hasilnya dapat diketahui pada aitem 1 yaitu siswa yang
menjawab pilihan A dan menjawab dengan yakin benar adalah 6,09 %, siswa yang menjawab pilihan B dengan yakin benar adalah 3,78 %, dan sedangkan siswa yang menjawab pilihan D dengan yakin benar adalah 1,51 %. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi secara keseluruhan pada aitem 1 adalah 11,35 %. b) Soal pilihan ganda aitem 2 Gambar 4.3 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 2 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.3 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 2.
Aitem 2 25,00%
persentase %
20,00% 15,00% 21,21%
10,00% 5,00% 6,06%
9,09%
0,00% A
C
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Gambar 4.3 menunjukkan
hasil dari pengujian instrumen soal
pilihan ganda aitem 2. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut keyakinan siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Miskonsepsi untuk soal item 2 yaitu siswa yang menjawab pilihan jawaban A yakin benar ada 6,06 %, sedangkan siswa yang memilih pilihan jawaban C dengan yakin benar adalah 9,09 %, dan siswa yang memilih soal dengan piihan jawaban D dengan yakin benar ada 21,21 %. Sehingga persentase siswa di kecamatan Minggir yang mengalami miskonsepsi pada soal item 2 secara keseluruhan adalah 36,36%. Soal pilihan ganda aitem 3 Gambar 4.4 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 3 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.4 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 3.
Aitem 3
persentase %
c)
20,00% 18,00% 16,00% 14,00% 12,00% 10,00% 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0,00%
18,18% 13,63% 10,60%
A
B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Gambar 4.4 menunjukkan
hasil dari pengujian instrumen soal
pilihan ganda aitem 3. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut keyakinan siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal item 3 yang memilih pilihan jawaban A yakin benar ada 13,63 %. Siswa yang memilih pilihan jawaban B yakin benar ada 10,60 %, dan siswa yang memilih jawaban C yakin benar ada 18,18 %. Sehingga persentase siswa di kecamatan Minggir yang mengalami miskonsepsi pada soal item 3 secara keseluruhan berjumlah 42,41 %.
2) Kompetensi dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Siswa diuji dengan memberikan 6 soal yang mewakili dari 3 indikator, yaitu 3 soal pada indikator 5.2.1 mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana, 1 soal pada indikator 5.2.2 menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama dan 2 soal pada indikator 5.2.3 menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam gambar sebagai berikut. d) Soal pilihan ganda aitem 4 Gambar 4.5 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 4 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Gambar 4.5 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 4.
Aitem 4 16,00%
persentase %
14,00% 12,00% 10,00% 8,00% 6,00%
14,39%
4,00% 5,30%
2,00%
3,03%
0,00% B
Gambar 4.5 menunjukkan
C
D
hasil dari pengujian instrumen soal
pilihan ganda pada kompetensi dasar 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat dapat diketahui bahwa miskonsepsi terjadi pada siswa SD kelas V se-Kecamatan Minggir. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut keyakinannya bahwa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Hasilnya dapat diketahui pada aitem 4 yaitu siswa yang menjawab pilihan B dan menjawab dengan yakin benar adalah 14,39 %, siswa yang menjawab pilihan C dengan yakin benar adalah 5,30 %, dan sedangkan siswa yang menjawab pilihan D dengan yakin benar adalah 3,03 %. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi secara keseluruhan pada aitem 4 adalah 22,72 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
e) Soal pilihan ganda aitem 5 Gambar 4.6 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 5 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.6 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 5.
Aitem 5 12,00%
persentase %
10,00% 8,00% 6,00%
10,60%
4,00%
9,84% 7,57%
2,00% 0,00% A
Gambar 4.6 menunjukkan
C
D
hasil dari pengujian instrumen soal
pilihan ganda pada kompetensi dasar 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat dan indikator 5.2.1 mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Pada aitem 5 persentase siswa yang mengalami miskonsepsi yang memilih pilihan jawaban A yakin benar ada 10,60 %. Siswa yang memilih pilihan jawaban C yakin benar ada 9,84 %, dan siswa yang memilih jawaban D yakin benar ada 7,57 %. Sehingga persentase siswa di kecamatan Minggir yang mengalami miskonsepsi pada soal item 5 secara keseluruhan berjumlah 28,01 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
f) Soal pilihan ganda aitem 6 Gambar 4.7 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 6 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.7 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 6.
Aitem 6 2,50%
persentase %
2,00% 1,50% 1,00%
2,27% 1,51%
0,50% 0,00%
0,00% B
Gambar 4.7 menunjukkan
C
D
hasil dari pengujian instrumen soal
pilihan ganda aitem 6. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal item 6 yang memilih pilihan jawaban B yakin benar ada 2,27 %. Siswa yang memilih pilihan jawaban C yakin benar ada 0 %, dan siswa yang memilih jawaban D yakin benar ada 1,51 %. Sehingga persentase siswa di kecamatan Minggir yang mengalami miskonsepsi pada soal item 6 secara keseluruhan berjumlah 3,84 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
g) Soal pilihan ganda aitem 7 Gambar 4.8 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 7 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.8 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 7.
persentase %
Aitem 7 20,00% 18,00% 16,00% 14,00% 12,00% 10,00% 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0,00%
17,42% 8,33% 1,51% A
Gambar 4.8 menunjukkan
C
D
hasil dari pengujian instrumen soal
pilihan ganda aitem 7. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal item 7 yang memilih pilihan jawaban A yakin benar ada 8,33 %. Siswa yang memilih pilihan jawaban C yakin benar ada 17,42 %, dan siswa yang memilih jawaban D yakin benar ada 1,51 %. Sehingga persentase jawaban siswa soal item 7 secara keseluruhan 27,26 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
h) Soal pilihan ganda aitem 8 Gambar 4.9 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 8 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.9 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 8.
Aitem 8 persentase %
5,00% 4,00% 3,00% 2,00%
4,54%
3,78%
1,00% 0,00%
0,00% B
C
D
Gambar 4.9 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda aitem 8. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada aitem 8 yaitu siswa yang menjawab pilihan B dengan yakin benar adalah 3,78 %, siswa yang menjawab pilihan C dengan yakin benar adalah 0 %, dan siswa yang menjawab pilihan D dengan yakin benar adalah 4,54 %. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi secara keseluruhan pada aitem 8 adalah 8,32%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
i) Soal pilihan ganda aitem 9 Gambar 4.10 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 9 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.10 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 9.
Aitem 9 2,50%
persentase %
2,00% 1,50% 1,00%
2,27%
0,50% 0,00% A
0,00%
0,00%
B
D
Gambar 4.10 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda aitem 9. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada aitem 9 yaitu siswa yang menjawab pilihan A dengan yakin benar adalah 2,27 %, siswa yang menjawab pilihan B dengan yakin benar adalah 0 %, dan siswa yang menjawab pilihan D dengan yakin benar adalah 0 %. Persentase siswa yang mengalami miskonsespi secara keseluruhan pada aitem 9 adalah 2,27%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
3) Kompetensi dasar 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Kompetensi dasar 6.1 siswa diuji dengan memberikan 5 soal yang mewakili dari 2 indikator, yaitu 2 soal pada indikator 6.1.1 menyebutkan sifat-sifat cahaya dan 3 soal pada indikator 6.1.2 menjelaskan sifat bayangan pada cermin. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam gambar sebagai berikut. j) Soal pilihan ganda aitem 10 Gambar 4.11 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 10 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.11 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 10.
persentase %
Aitem 10 20,00% 18,00% 16,00% 14,00% 12,00% 10,00% 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0,00%
18,93% 12,87%
0,00% A
B
D
Gambar 4.11 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda aitem 10. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada aitem 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
yaitu siswa yang menjawab pilihan A dengan yakin benar adalah 12,87 %, siswa yang menjawab pilihan B dengan yakin benar adalah 18,93 %, dan siswa yang menjawab pilihan D dengan yakin benar adalah 0 %. Persentase siswa yang mengalami miskonsespi secara keseluruhan pada aitem 10 adalah 31,80 %. k) Soal pilihan ganda aitem 11 Gambar 4.12 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 11 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.12 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 11.
Aitem 11 12,00%
persentase %
10,00% 8,00% 6,00% 4,00%
11,36% 9,09% 6,81%
2,00% 0,00% B
C
D
Gambar 4.12 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda aitem 11. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Pada aitem 11 persentase siswa yang mengalami miskonsepsi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
memilih pilihan jawaban B yakin benar ada 9,09 %. Siswa yang memilih pilihan jawaban C yakin benar ada 11,36 %, dan siswa yang memilih jawaban D yakin benar ada 6,81 %. Sehingga persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal item 11 secara keseluruhan berjumlah 27,26 %. l) Soal pilihan ganda aitem 12 Gambar 4.13 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 12 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.13 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 12.
Aitem 12 18,00% 16,00% 14,00% persentase %
12,00% 10,00% 8,00%
15,90%
14,54%
6,00% 4,00% 6,06% 2,00% 0,00% A
C
D
Gambar 4.13 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda aitem 12 indikator 6.1.2 menjelaskan sifat bayangan pada cermin. J. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Siswa memilih pilihan jawaban A yakin benar ada 6,06 %. Siswa yang memilih pilihan jawaban C yakin benar ada 15,90 %, dan siswa yang memilih jawaban D yakin benar ada 14,54 %. Sehingga persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal item 12 secara keseluruhan berjumlah 26,50 %. m) Soal pilihan ganda aitem 13 Gambar 4.14 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 13 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.14 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 13.
Aitem 13 35,00%
persentase %
30,00% 25,00% 20,00% 31,81%
15,00% 10,00%
15,90%
5,00% 2,27%
0,00% B
C
D
Gambar 4.14 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda aitem 13. Persentase jawaban siswa yang menjawab pilihan jawaban B yakin benar ada 15,90 %, sedangkan siswa yang memilih pilihan jawaban C dengan yakin benar adalah 2,27 %, dan siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
memilih soal dengan piihan jawaban D dengan yakin benar ada 31,81 %. Sehingga persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal item 12 secara keseluruhan berjumlah 49,98 %. n) Soal pilihan ganda aitem 14 Gambar 4.15 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 14 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.15 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 14.
persentase %
Aitem 14 10,00% 9,00% 8,00% 7,00% 6,00% 5,00% 4,00% 3,00% 2,00% 1,00% 0,00%
9,09% 5,30% 3,78%
A
B
D
Gambar 4.15 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda aitem 14. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Miskonsepsi untuk soal aitem 14 yaitu siswa yang menjawab pilihan jawaban A yakin benar ada 5,30 %, siswa yang memilih pilihan jawaban B dengan yakin benar adalah 9,09 %, dan siswa yang memilih soal dengan piihan jawaban D dengan yakin benar ada 3,78 %. Sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal item 14 secara keseluruhan adalah 18,17 %. 4) Kompetensi dasar 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifatsifat cahaya. Kompetensi dasar 6.2 siswa diuji dengan memberikan 2 soal yang mewakili dari 1 indikator, yaitu 2 soal pada indikator 6.2.1 mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karya/model yang menerapkan sifat-sifat cahaya. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam gambar sebagai berikut. o) Soal pilihan ganda aitem 15 Gambar 4.16 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 15 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.16 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 15.
Aitem 15 35,00%
persentase %
30,00% 25,00% 20,00% 15,00%
29,54%
10,00% 5,00%
15,15% 4,54%
0,00% A
C
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Gambar 4.16 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda aitem 15. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Hasilnya dapat diketahui pada aitem 15 yaitu siswa yang menjawab pilihan A dan menjawab dengan yakin benar adalah 15,15 %, siswa yang menjawab pilihan C dengan yakin benar adalah 4,54 %, dan sedangkan siswa yang menjawab pilihan D dengan yakin benar adalah 29,54 %. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi secara keseluruhan pada aitem 15 adalah 39,38 %. p) Soal pilihan ganda aitem 16 Gambar 4.17 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 16 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.17 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 16.
Aitem 16 35,00%
persentase %
30,00% 25,00% 20,00% 15,00%
29,54%
10,00% 13,63%
5,00% 0,00%
0,75% A
B
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Gambar 4.16 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda aitem 15. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Pada aitem 16 persentase siswa yang mengalami miskonsepsi yang memilih pilihan jawaban A yakin benar ada 0,75 %. Siswa yang memilih pilihan jawaban B yakin benar ada 13,63 %, dan siswa yang memilih jawaban D yakin benar ada 29,54 %. Sehingga persentase siswa di kecamatan Minggir yang mengalami miskonsepsi pada soal item 16 secara keseluruhan berjumlah 43,92 %. 5) Kompetensi dasar 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Siswa diuji dengan memberikan 3 soal yang mewakili dari 2 indikator, yaitu 1 soal pada indikator 7.1.1 menggolongkan jenis-jenis batuan dan 2 soal pada 7.1.2 menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam gambar sebagai berikut.
q) Soal pilihan ganda aitem 17 Gambar 4.18 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 17 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Gambar 4.18 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 17.
persentase %
Aitem 17 20,00% 18,00% 16,00% 14,00% 12,00% 10,00% 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0,00%
18,93%
B
Gambar 4.18 menunjukkan
9,84%
9,09%
C
D
hasil dari pengujian instrumen soal
pilihan ganda pada kompetensi dasar 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan, dapat diketahui bahwa miskonsepsi terjadi pada siswa SD kelas V se-Kecamatan Minggir. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut keyakinannya bahwa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar.
Hasilnya dapat
diketahui pada aitem 17 yaitu siswa yang menjawab pilihan B dan menjawab dengan yakin benar adalah 18,93 %, siswa yang menjawab pilihan C dengan yakin benar adalah 9,84 %, dan sedangkan siswa yang menjawab pilihan D dengan yakin benar adalah 9,09 %. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi secara keseluruhan pada aitem 17 adalah 37,86 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
r) Soal pilihan ganda aitem 18 Gambar 4.19 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 18 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.19 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 18.
Aitem 18 12,00%
persentase %
10,00% 8,00% 6,00%
11,36% 8,33%
4,00% 6,06% 2,00% 0,00% B
C
D
Gambar 4.16 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda aitem 15. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Pada aitem 18 persentase siswa yang mengalami miskonsepsi yang memilih pilihan jawaban B yakin benar ada 11,36 %. Siswa yang memilih pilihan jawaban C yakin benar ada 6,06 %, dan siswa yang memilih jawaban D yakin benar ada 8,33 %. Sehingga persentase yang mengalami miskonsepsi pada soal item 18 secara keseluruhan berjumlah 25,75 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
s) Soal pilihan ganda aitem 19 Gambar 4.20 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 19 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.20 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 19.
Aitem 19 30,00%
persentase %
25,00% 20,00% 15,00% 24,24% 10,00% 5,00%
9,09%
12,12%
0,00% A
B
D
Gambar 4.20 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda aitem 19. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa yang salah dan menurut siswa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Pada aitem 19 yaitu siswa yang menjawab pilihan jawaban A yakin benar ada 24,24 %, sedangkan siswa yang memilih pilihan jawaban B dengan yakin benar adalah 9,09 %, dan siswa yang memilih soal dengan piihan jawaban D dengan yakin benar ada 12,12 %. Sehingga persentase siswa di kecamatan Minggir yang mengalami miskonsepsi pada soal item 19 secara keseluruhan adalah 45,45 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
6) Kompetensi dasar 7.3 mendeskripsikan struktur bumi. Konsep siswa tentang KD 7.3 siswa diuji dengan memberikan 1 soal yang mewakili dari 1 indikator yaitu pada indikator 7.3.1 mendeskripsikan struktur permukaan bumi. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam gambar sebagai berikut. t) Soal pilihan ganda aitem 20 Gambar 4.21 di bawah ini adalah grafik persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 20 yang terjadi pada siswa kelas V di SD N seKecamatan Minggir. Gambar 4.21 Persentase miskonsepsi soal pilihan ganda aitem 20.
Aitem 20 30,00%
persentase %
25,00% 20,00% 15,00% 24,24% 10,00% 5,00%
9,09%
12,12%
0,00% A
Gambar 4.21 menunjukkan
B
D
hasil dari pengujian instrumen soal
pilihan ganda pada kompetensi dasar 7.3 mendeskripsikan struktur bumi, dapat diketahui bahwa miskonsepsi terjadi pada siswa SD kelas V seKecamatan Minggir. Miskonsepsi dapat dilihat dari pilihan jawaban siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
yang salah dan menurut keyakinannya bahwa jawaban yang mereka pilih itu yakin benar. Hasilnya dapat diketahui pada aitem 20 yaitu siswa yang menjawab pilihan A dan menjawab dengan yakin benar adalah 14,39 %, siswa yang menjawab pilihan B dengan yakin benar adalah 3,78 %, dan sedangkan siswa yang menjawab pilihan C dengan yakin benar adalah 6,06 %. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi secara keseluruhan pada aitem 20 adalah 24,23 %. b. Deskripsi soal essai Peneliti mendiskripsikan 5 soal instrumen essai yang telah diujikan di SD Negeri se-kecamatan Minggir. Miskonsepsi dapat dilihat berdasarkan persentase siswa yang menjawab tidak sesuai dengan konsep atau jawaban yang sudah ditetapkan.
Deskripsi data akan disajikan setiap kompetensi
dasar. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen soal essai : Tabel 4.3 Kisi-kisi instrumen soal essai. Kompetensi Dasar
Indikator
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana.
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
5.1.1 Menyebutkan macammacam gaya melalui percobaan
2
6.1.1 Menyebutkan cahaya
sifat-sifat
3
6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan pada cermin 7.1.1 Menggolongkan jenis-jenis batuan
4
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
Nomor Soal Essai 1
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Tabel 4.3 di atas adalah kisi-kisi instrumen soal essai. Kompetensi dasar 5.2 diwakili oleh soal nomor 1, dan kompetensi dasar 5.1 diwakili soal nomor 2. Kompetensi dasar 6.1 diwakili oleh soal nomor 3 dan 4 dan kompetensi dasar 7.1 diwakili soal pada nomor 5. Hasil persentase miskonsepsi soal essai dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut : Gambar 4.22 Grafik persentase miskonsepsi soal essai
Persentase Miskonsepsi Soal Essai 100,00% 90,00% 85,61%
87,12% 80,31%
80,00%
71,97%
70,00%
62,88%
60,00% Miskonsepsi
50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Aitem 1
Aitem 2
Aitem 3
Aitem 4
Aitem 5
Gambar 4.22 merupakan grafik persentase miskonsepsi soal essai siswa kelas V SD Negeri di seluruh kecamatan Minggir. Hasil dapat dilihat untuk soal aitem 1 sebanyak 85,61 % siswa mengalami miskonsepsi, aitem 2 sebanyak 80,31%, aitem 3 sebanyak 71,97%, aitem 4 sebanyak 87,12%, dan aitem 5 sebanyak 62,88%. Deskripsi data instrumen essai disajikan oleh peneliti sabagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
1) Kompetensi Dasar 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat Siswa diuji dengan memberikan 1 soal yang mewakili dari 1 indikator 5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal essai tersaji dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.4 Kompetensi dasar 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Nomor Butir soal 1
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Gambar A merupakan pengungkit jenis kedua yang memiliki ciri beban berada diantara posisi kuasa dan titik tumpu Gambar B merupakan pengungkit pertama yang memiliki ciri titik tumpu berada antara beban dan kuasa.
Gambar A : Beban terletak diantara titik tumpu dan kuasa Gambar B : Titik tumpu terletak diantara beban dan kuasa A: pengunkit jenis 1 B: pengunglit jenis 2 A = pengungkit jenis ke 3 B = pengungkit jenis ke 1 A: pengungkit jenis 2 B: pengungkit jenis 3 A: pengungkit jenis 2 B: pengungkit jenis 1 A. Dimasukan ke pengungkit ke III (tiga) B. Dimasukan pada pengungkit kedua (II) A) Posisi kuasa berada diantara titik tumpu dan beban B) Posisi beban berada diantara posisi kuasa dan titik tumpu Pemecah biji titik tumpunya ada diantara titik kuasa Tang titik tumpunya ada diantara titik beban A: karena pemecah biji kemiri katrol kesatu B: karena yang katrol ke dua A: pengungkit jenis 3
Jumlah
Persentase (%)
19
14,39 %
6
4,54 %
2
1,51 %
4
3,03 %
11
8,34 %
5
3,78 %
12
9,09 %
9
6,82 %
1
0,75 %
2
1,51 %
Ket
M I S K O N S E P S I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
B: pengungkit jenis 1 A. Pemecah kenari: untuk memecah buah kenari. B. Tang : Untuk menarik/mengambil paku yang tertancap pada kayu/dinding Titik tumpu berbeda tempatnya Berbeda jenisnya Karena bendanya berbeda Jawaban diluar konteks
10
7,58 %
17
12,87 %
11 2 21
8,33 % 1,51 % 15,90 %
Tabel 4.4 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda pada kompetensi dasar 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Diketahui bahwa miskonsepsi masih terjadi pada siswa SD kelas V se-Kecamatan Minggir. Miskonsepsi dapat dilihat berdasarkan persentase siswa yang menjawab tidak sesuai dengan konsep atau jawaban yang sudah ditetapkan. Hasilnya dapat diketahui pada aitem 1 yaitu siswa yang menjawab sesuai dengan konsep bahwa gambar A merupakan pengungkit jenis kedua yang memiliki ciri beban berada diantara posisi kuasa dan titik tumpu dan gambar B merupakan pengungkit pertama yang memiliki ciri titik tumpu berada antara beban dan kuasa adalah 14,39 %. Sedangkan siswa yang mengalami miskonsepsi dan menjawab diluar konsep yang ditetapkan sebanyak 85,61 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
2) Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya,
gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) Siswa diuji dengan memberikan 1 soal yang mewakili dari 1 indikator 5.1.1 Menyebutkan macam-macam gaya melalui percobaan. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.5 Kompetensi dasar 5.1 mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) Nomor Butir soal 2
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Jumlah
Persentase (%)
Paku kecil yang terbuat dari besi atau baja yang dapat dipengaruhi magnet karena gaya magnet dapat menembus plastik
Paku kecil yang terbuat dari besi atau baja yang dapat dipengaruhi magnet karena gaya magnet dapat menembus plastik Karena gaya magnet sangat kuat Tidak karena terhalang plastik Ya, kerena paku kecil yang di pasang di plastik ada magnetnya Ya, karena gaya magnet menembus plastik Tidak karena plastik tidak dapat ditarik magnet Ya, karena paku terbuat dari magnet Ya, karena plastik tipis
26
19,69 %
14
10,64 %
12
9,09 %
2
1,51 %
11
8,34 %
6
4,54 %
2
1,51 %
23
17,43 %
Tidak, karena plastik bukan benda magnetis Karena menembus benda penghalang yang dipakai adalah kutub magnet Karena plastik menutup kutub magnet
13
9,86 %
1
0,75 %
1
0,75 %
Ya, karena digerakan satu sisi
1
0,75 %
Ket
M I S K O N S E P S I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Karena magnet menarik benda-benda tertentu Karena dengan dibuat elektromagnet Masih ada medan magnet Jawaban diluar konteks
7
5,32 %
1
0,75 %
2 10
1,51 % 7,57 %
Tabel 4.5 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda pada kompetensi dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). Diketahui bahwa miskonsepsi masih terjadi pada siswa SD kelas V se-Kecamatan Minggir. Miskonsepsi dapat dilihat berdasarkan persentase siswa yang menjawab tidak sesuai dengan konsep atau jawaban yang sudah ditetapkan. Hasilnya dapat diketahui pada aitem 2 yaitu siswa yang menjawab sesuai jawaban dan konsep yang ditentukan paku kecil yang terbuat dari besi atau baja yang dapat dipengaruhi magnet karena gaya magnet dapat menembus plastik sebanyak 19,69%. Sehingga siswa yang masih mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab diluar konsep yang ditentukan yaitu 80,31 %. 3) Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya Siswa diuji dengan memberikan 2 soal yang mewakili dari 2 indikator yaitu 1 soal untuk indikator 6.1.1 menyebutkan sifat-sifat cahaya dan 1 soal untuk indikator 6.1.2 menjelaskan sifat bayangan pada cermin. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Tabel 4.6 Kompetensi dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya Nomor Butir soal 3
4
Jawaban Siswa
Karena, cahaya datang dari zat yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat. Dalam hal ini, air lebih rapat dari udara sehingga cahaya dibiaskan mendekati garis normal.
Karena, cahaya datang dari zat yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat. Dalam hal ini, air lebih rapat dari udara sehingga cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Pensil yang dimasukkan dalam air akan berbeda permukaannya karena pembiasan cahaya sehingga pensil terlihat patah Karena dapat pemantulan cahaya Karena bayangan pada gelas beda dengan kaca, karena berada di garis normal
37
28,03 %
8
6,06 %
23
17,43 %
5
3,78 %
3
2,28 %
Karena cahaya dapat merambat melalui 3 medium yaitu air, udara, dan angin
4
3,03 %
Karena cahaya merambat ke zat yang kurang rapat
1
0,75 %
Karena penguraian sehingga terlihat patah Karena pemantulan matahari pensil seperti patah.
cahaya menjadi
3
2,27 %
cahaya terlihat
2
1,51 %
Karena cahaya dapat menembus benda bening Karena cahaya merambat lurus. Pensil tempak terlihat patah Karena cahaya merambat ke medium yang kurang rapat maka cahaya itu akan dibiaskan menjadi garis normal
10
7,59 %
9
6,81 %
11
8,34 %
Jawaban tidak sesuai dengan konteks Tidak. Karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda
16
12,11 %
17
12,88 %
Tidak. Karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di
Jumlah
Persentase (%)
Kunci Jawaban
Ket
M I S K O N S E P S I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
depan cermin. Jika benda terletak di antara f (fokus) dan P (pusat kelengkungan) dan seterusnya maka bayangan yang terbentuk nyata terbalik. Jika benda terletak diantara O (pusat optis) dan F maka bayangan terletak di belakang cermin, maka di perbesar dan tegak.
di depan cermin. Jika benda terletak di antara f (fokus) dan P (pusat kelengkungan) dan seterusnya maka bayangan yang terbentuk nyata terbalik. Jika benda terletak diantara O (pusat optis) dan F maka bayangan terletak di belakang cermin, maka di perbesar dan tegak. Cermin cekung adalah cermin yang cekung seperti sendok jika kita bercermin cekung maka kita terlihat kecil Ya, karena sifat cermin cekung mengumpulkan cahaya/difergen
21
15,90 %
3
2,27 %
15
11,37 %
8
6,06 %
1
0,75 %
4
3,03 %
1
0,75 %
16
12,13 %
Karena adanya pemantulan
10
7,58 %
Jawaban tidak sesuai dengan kontek
36
27,28 %
Tidak, karena cermin cekung bersifat maya dan semu Karena terjadinya pemantulan cahaya yang mengenai cermin cekung yang memantulkan bayangan terbalik Karena cermin cekung mempunyai sifat mengumpulkan cahaya. Jadi itulah yang dimaksud cermin cekung. Tidak selalu terbalik jika benda dekat dengan cermin bayangan benda bersifat maya, tegak, dan diperbesar jika benda jauh dari cermin maka bayangan nyata dan terbalik Ya, karena cermin cembung adalah cermin yang bisa dibalik kesegala arah Karena bayangan ditangkap oleh cermin cekung maya/semu dan diberbesar
Tabel 4.6 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda pada kompetensi dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat sifat cahaya. Diketahui bahwa miskonsepsi masih terjadi pada siswa SD kelas V se-
M I S K O N S E P S I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Kecamatan Minggir. Miskonsepsi dapat dilihat berdasarkan persentase siswa yang menjawab tidak sesuai dengan konsep atau jawaban yang sudah ditetapkan. Hasilnya dapat diketahui pada aitem 3 yaitu siswa yang menjawab sesuai jawaban dan
konsep yang ditentukan yaitu cahaya
datang dari zat yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat. Dalam hal ini, air lebih rapat dari udara sehingga cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Siswa yang menjawab dengan konsep yang benar sebanyak 28,03 %. Sehingga siswa yang masih mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab diluar konsep yang ditentukan yaitu 71,97 %. Aitem 4 sebagian besar siswa SD kelas V se-Kecamatan Minggir masih mengalami miskonsepsi. Hasilnya dapat diketahui pada aitem 4 yaitu siswa yang menjawab sesuai jawaban dan konsep yang ditentukan yaitu sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di depan cermin. Jika benda terletak di antara f (fokus) dan P (pusat kelengkungan) dan seterusnya maka bayangan yang terbentuk nyata terbalik. Jika benda terletak diantara O (pusat optis) dan F maka bayangan terletak di belakang cermin, maka di perbesar dan tegak. Siswa yang menjawab dengan konsep yang benar sebanyak 12,88 %. Sehingga siswa yang masih mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab diluar konsep yang ditentukan yaitu 87, 12 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
4) Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Siswa diuji dengan memberikan 1 soal yang mewakili dari 1 indikator 7.1.1 menggolongkan jenis-jenis batuan. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.7 Kompetensi dasar 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan Nomor Butir soal 5
Jumlah
Persentase (%)
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai. Batuan beku adalah batu yang terbentuk oleh tekanan suhu udara Batu Sedimen adalah batu yang terbentuk dari endapan magma Batuan beku: terbuat dari gas magma batuan sedimen: terbuat dari aliran arus sungai Batuan beku adalah karena pelapukan batuan Batuan Sedimen terbuat dari lava Batuan beku, batuan yang berasal dari letusan gunung berapi Batuan sedimen, batuan yang terjadi akibat endapan Batuan beku: terbentuk dari lava yang mengendap Batuan sedimen: terbentuk dari fosil yang berusia jutaan tahun.
49
37,12 %
2
1,51 %
4
3,03 %
12
9,09 %
27
20,45 %
15
11,36 %
Batuan beku adalah batuan bisidian dan batuan sedimen
3
2,27 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
adalah batuan yang sisa makhluk hidup Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan magma/lava. Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi dari endapan magma/lava Batuan beku terjadi karena pembekuan magma/lava. Batuan sedimen terjadi karena endapan/pelapukan mahkluk hidup yang telah mati Jawaban tidak sesuai dengan konteks
1
0,75 %
7
5,30 %
12
9,09 %
Tabel 4.7 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen soal pilihan ganda pada kompetensi dasar 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Diketahui bahwa miskonsepsi masih terjadi pada siswa SD kelas V se-Kecamatan Minggir. Miskonsepsi dapat dilihat berdasarkan persentase siswa yang menjawab tidak sesuai dengan konsep atau jawaban yang sudah ditetapkan. Hasilnya dapat diketahui pada aitem 5 yaitu siswa yang menjawab sesuai jawaban dan konsep yang ditentukan yaitu Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai. Siswa yang menjawab dengan konsep yang benar sebanyak 37,12 %. Sehingga siswa yang masih mengalami miskonsepsi adalah siswa yang menjawab diluar konsep yang ditentukan yaitu 62,88 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya miskonsepsi IPA Fisika kelas V SD Negeri semester 2 se-kecamatan Minggir. Data dalam penelitian diperoleh dari hasil tes tertulis yang disebarkan kepada seluruh siswa SD Negeri kelas V di kecamatan Minggir. Tes tertulis tersebut terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 5 soal essai. Data penelitian kemudian dideskripsikan satiap kompetensi dasar, pada instrumen pilihan ganda siswa dianggap mengalami miskonsepsi apabila jawaban siswa salah tetapi yakin benar sedangkan pada instrumen essai siswa mengalami miskonsepsi jika jawaban siswa tidak sesuai dengan konsep dan jawaban yang telah ditentukan. Deskripsi hasil penelitian dari soal pilihan ganda menunjukan bahwa siswa kelas V di SD Negeri se kecamatan Minggir masih mengalami miskonsepsi. Siswa mengalami miskonsepsi pada semua kompetensi dasar. Besarnya angka miskonsepsi tersebut bervariasi pada tiap kompetensi dasarnya. Miskonsepsi yang tertinggi terjadi pada nomor soal 13 dengan 49,98%. Soal nomor 13 mewakili kompetensi dasar 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan indikator 6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan pada cermin. Sedangkan miskonsepsi yang terendah terjadi pada soal nomor 9 dengan 2,27%. Soal nomor 9 mewakili kompetensi dasar 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat dan indikator 5.2.3 menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Peneliti kemudian membahas terjadinya miskonsepsi melalui soal essai. Siswa tersebut dikatakan mengalami miskonsepsi dapat dilihat dari jawaban siswa yang tidak sesuai dengan konsep yang sebenarnya. Miskonsepsi yang tertinggi terjadi pada nomor soal 4 dengan 87,12%. Soal nomor 4 mewakili kompetensi dasar 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan indikator 6.1.2 menjelaskan sifat bayangan pada cermin. Sedangkan miskonsepsi yang terendah terjadi pada soal nomor 5 dengan 62,88%. Soal nomor 5 mewakili kompetensi dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan dan indikator 7.1.1 Menggolongkan jenis-jenis batuan. Penelitian yang dilakukan ini senada dengan penelitian Suryanto dan Hewindati (2002) dengan judul Pemahaman Murid Sekolah Dasar (SD) terhadap Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Biologi: Suatu Diagnosis Adanya Miskonsepsi dengan Menggunakan Teknik Wawancara. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Ramadhani (2015) dengan judul “Miskonsepsi yang Terjadi pada Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Limas Siswa Kelas VI Sekolah Dasar”. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Norika (2014) yang berjudul “Pemahaman dan Miskonsepsi Konsep Gaya pada Siswa di Empat SMA Swasta di Yogyakarta”. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan juga deskriptif kualitatif.. Hasil dari penelitian ini menunjukkan siswa diempat SMA swasta di Yogyakarta kurang memahami secara keseluruhan mengenai konsep gaya. Konsep yang paling dipahami mengenai konsep Hukum Newton II dan konsep ang paling tidak dipahami adalah konsep superposisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Penelitian Kusuma (2014) yang berjudul
“Miskonsepsi tentang
Fotosintesis pada Siswa Kelas V SDN 4 Trebungan Situbondo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa miskonsepsi pada siswa SDN 4 Trebungan tentang materi fotosintesis terjadi pada setiap soal yang diberikan. Penelitian yang kelima dilakukan oleh Siwi (2013) yang berjudul “Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VII pada Konsep Sistem Pencernaan dan Pernapasan (Penelitian Deskriptif di MTsN 1 Kota Bekasi)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa kelas VII MTsN 1 Kota Bekasi pada konsep sistem pencernaan dan pernapasan. Berdasarkan hasil penelitian miskonsepsi secara keseluruhan didapat untuk konsep pencernaan sebesar 16,5% dan konsep pernapasan sebanyak 21,9%. Penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab miskonsepsi pada siswa berasal dari pemahaman siswa, metode pembelajaran, guru serta buku referensi. Suparno (2005: 29) menyatakan bahwa penyebab miskonsepsi adalah siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar. Penelitian ini memperlihatkan bahwa penyebab miskonsepsi siswa kelas V semester 2 seKecamatan Minggir dari siswa dan guru. 5) Siswa Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dikelompokkan dalam beberapa hal, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
i)
Prakonsepsi atau Konsep Awal Siswa Banyak siswa sudah mempunyai konsep awal atau prakonsepsi tentang suatu bahan sebelum siswa mengikuti pelajaran formal di bawah bimbingan guru. Konsep awal ini sering kali mengandung miskonsepsi. Salah konsep awal ini jelas akan menyebabkan miskonsepsi pada saat mengikuti pelajaran fisika berikutnya, sampai kesalahan itu diperbaki. Prakonsepsi ini biasanya diperoleh dari orang tua, teman, sekolah awal, dan pengalaman di lingkungan siswa.Jelas sekali bahwa orang tua mempengaruhi prakonsepi siswa. Suparno (2005: 35) juga menegaskan bahwa miskonsepsi akan lebih banyak lagi, jika yang mempengaruhi pembentukan
konsep
pada
anak
tersebut
mempunyai
banyak
miskonsepsi, seperti orang tua, tetangga, dan lain-lain. j)
Pemikiran Asosiatif Siswa Marshall dan Gilmour (dalam Suparno, 2005: 36) menjelaskan bahwa pengertian yang berbeda dari kata-kata antar siswa dan guru juga dapat menyebabkan miskonsepsi. Kata atau istilah yang digunalan oleh guru dalam proses pembelajaran diasosiasikan lain oleh siswa, karena pada kehidupan sehari-hari mereka menggunakan istilah lain
k) Pemikiran humanistik Osborne, dkk (dalam Suparno 2005: 36) siswa kerap kali memandang semua benda dari pandangan manusiawi. Benda-benda dipikirkan dalam proses pengalaman orang dan secara manusiawi. Tingkah laku benda dipahami seperti tingkah laku manusia yang hidup sehingga tidak cocok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
l)
Reasoning (penalaran) yang tidak lengkap /salah Miskonsepsi juga dapat disebabkan oleh reasoning atau penalaran siswa yang tidak lengkap atau salah. Alasan yang tidak lengkap disebabkan karena informasi yang didapatkan juga tiak lengkap. Akibatnya, siswa menarik kesimpulan secara salah dan ini yang menyebakan miskonsepsi siswa.
m) Intuisi yang salah Intuisi yang salah dan perasaan siswa juga dapat menyebabkan miskonsepsi. Intuisi adalah suatu perasaan dalam diri seseorang, yang secara spontan mengungkapkan sikap atau gagasannya tentang sesuatu sebelum secara obyektif dan rasional diteliti. Contoh siswa kadangkadang mempunyai intuisi bahwa benda yang besar akan jatuh bebas lebih cepat daripada benda yang kecil. Pemikiran intuitif ini sering membuat siswa tidak kritis dan mengakibatkan miskonsepsi. n) Tahap perkembangan kognitif siswa Perkembangan kognitif siswa yang tidak sesuai dengan bahan yang digeluti dapat menjadi penyebab adanya miskonsepsi siswa. Secara umum, siswa yang masih dalam tahap operational concrete bila mempelajari sesuatu bahan yang abstrak sulit menangkap dan sering salah mengerti tentang konsep tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
o) Kemampuan siswa Kemampuan siswa juga mempunyai pengaruh pada miskonsepsi siswa. Siswa yang kurang berbakat fisika atau kurang mampu dalam mempelajari fisika, sering mengalami kesulitan menangkap konsep yang benar dalam proses belajar. p)
Minat belajar siswa
Berbagai studi menunjukkan bahwa minat siswa terhadap fisika juga berpengaruh pada miskonsepsi. Secara umum dapat dikatakan, siswa yang berminat pada fisika cenderung mempunyai miskonsepsi lebih rendah daripada siswa yang tidak berminat pada fisika. 6) Guru Miskonsepsi siswa dapat terjadi pula karena miskonsepsi yang dibawa oleh guru fisika. Guru yang tidak menguasai bahan atau mengerti bahan fisika secara tidak benar, akan menyebabkan siswa mendapatkan miskonsepsi (Suparno, 2005: 42). Berdasarkan kelima penelitian di atas dan teori dari ahli maka menguatkan penelitian yang peneliti laksanakan yang berjudul Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 Se-Kecamatan Minggir Sleman Tahun 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
Peneliti akan menguraikan tiga hal, yaitu kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran dalam bab V ini. A.
Kesimpulan Penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei kuantitaif yang dilakukan
oleh peneliti dari bulan Maret 2015 sampai Maret 2016. Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk mengetahui miskonsepsi IPA siswa kelas V semester 2 SD se Kecamatan Minngir Kabupaten Sleman. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa terjadi miskonsepsi yang pada siswa kelas V SD semester 2 se Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Miskonsepsi terjadi pada seluruh kompetensi dasar. Pada instrumen soal pilihan ganda miskonsepsi yang tertinggi terjadi pada konsep menjelaskan sifat bayangan pada cermin dengan persentase miskonsepsi sebesar 49,98%. Sedangkan miskonsepsi yang terendah terjadi pada konsep pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat dengan persentase miskonsespsi sebesar 2,27%. Sedangkan pada instrumen soal essai miskonsepsi yang tertinggi terjadi pada nomor soal 4 dengan 87,12% tentang konsep sifat-sifat cahaya. Miskonsepsi yang terendah dengan 62,88% tentang konsep proses pembentukan tanah karena pelapukan.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
B.
Keterbatasan Penelitian Beberapa kekurangan dan keterbatasan yang dialami oleh peneliti pada saat
melakukan penelitian yaitu: 1.
Keterbatasan waktu yang dialami oleh peneliti karena jumlah siswa dan sekolah yang sangat banyak sehingga peneliti tidak dapat melakukan pengawasan secara langsung, sehingga soal dititipkan kepada wali kelas untuk kemudian dikerjakan oleh siswa.
2.
Penelitian ini untuk melihat terjadi tidaknya miskonsepsi pada IPA Fisika siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Minggir.
C.
Saran Berdasarkan keterbatasan yang telah didapatkan, maka peneliti akan
menyampaikan saran sebagai masukan dan perbaikan untuk penelitian selanjutnya. Beberapa saran untuk mengatasi permasalahan miskonsepsi adalah sebagai berikut : 1.
Penelitian selanjutnya tidak sebatas meneliti ada atau tidaknya miskonsepsi tetapi juga meneliti jenis miskonsepsi, penyebab, dan juga cara mengatasi miskonsepsi.
2.
Penelitian selanjutnya sebaiknya memperhatikan waktu pelaksanaan penelitian supaya peneliti sendiri dapat mengawasi siswa yang mengerjakan. Dengan diawasi oleh peneliti langsung maka akan meminimalisir kesalahan prosedur mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Azmiyawati, Choiril. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pedidikan Nasional. Azwar, Syaiffudin. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Berg, Euwe Van Den. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga. UKSW. Budi, Kartika. 1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi Yang Terjadi. Jurnal Widya Dharma volume III. IKIP Sanata Dharma Yogyakarta. Bungin, M. Burhan. 2013. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Erlangga. Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud. Dwi Siswoyo, dkk. 2012. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press. Effendi, Sofian. 2012. Metode Penelitian Survei. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan. http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa (Diakses pada 15/02/2016 pukul 10.35) Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: CV Teruna Grafica. Kusuma, Dani Widya. 2014. Miskonsepsi tentang Fotosintesis pada Siswa Kelas V SDN 4 Trebungan Situbondo Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi: Universitas Jember. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Moleong, Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Mujahidin, Adnan Mahdi. 2014. Panduan Penelitian Praktis Untuk Menyususn Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung: Alfabeta. Norika, Martina Tania. 2014. Pemahaman Dan Miskonsepsi Konsep Gaya Pada Siswa Di Empat SMA Swasta Di Yogyakarta”. Penelitian Ini Adalah Penelitian Deskriptif Kuantitatif Dan Juga Deskriptif Kualitatif. Skripsi: Universitas Sanata Dharma. Ramadhani, Marta Dewi. 2015. Miskonsepsi yang Terjadi pada Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Limas Siswa Kelas VI Sekolah Dasar. Skripsi: Universitas Sanata Dharma. Samatowa, Usman. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks Sangadji, Etta dkk. 2010. Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian. C.V Andi Offset. Siwi, Dwi Anti Prapti. 2013. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VII pada Konsep Sistem Pencernaan dan Pernapasan (Penelitian Deskriptif di MTsN 1 Kota Bekasi). Skripsi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Subali, Bambang. 2014. Evaluasi Pembelajaran (Proses dan Produk). Makalah disampaikan bagi dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu 23 Agustus 2014. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pedidikan Nasional. Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendididkan Fisika. Jakarta: Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Suryanto dan Hewindati. 2002. Pemahaman Murid Sekolah Dasar (SD) Terhadap Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Biologi: Suatu Diagnosis Adanya Miskonsepsi Dengan Menggunakan Teknik Wawancara. Jakarta: Universitas Terbuka. Winarti, Wiwik. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pedidikan Nasional. Wonorahardjo, Surjani. 2010. Dasar-Dasar Sains Menciptakan Masyarakat Sadar Sains. Jakarta: Indeks. . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lampiran 1
SURAT-SURAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Lampiran 1.2 Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Lampiran 1.3 Surat Izin Penelitian dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Lampiran 1.4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari UPTD Kecamatan Minggir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Lampiran 2
DATA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Lampiran 2.1 Rangkuman Data SD Negeri di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman. Rangkuman Data SD Negeri Kecamatan Minggir Tahun Pelajaran 2014/2015 Kecamatan
: Minggir
Kabupaten
: Sleman
Provinsi
: D.I Yogyakarta
Status Sekolah
: Negeri
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama SD
Alamat
Jonggrangan, Sendangmulyo, SD N Jonggrangan Minggir, Sleman Kwayuhan, Sedangmulyo, SD N Kwayuhan Minggir, Sleman Kreo Pojok, Sendangagung, SD N Kebonagung Minggir, Sleman Nanggulan, Sendangagung, SD N Sendangagung Minggir, Sleman Sidorejo, Sendangrejo, Minggir, SD N Balangan 1 Sleman Kebonagung, Sendangrejo, SD N Balangan 2 Minggir, Sleman Nglengking, Sendangharjo, SD N Nglengking Minggir, Sleman Padon, Sendangrejo, SD N Sendangharjo Minggir,Sleman Parakan, Sendangsari, Minggir, SD N Dalangan 1 Sleman Senden, Sendangsari, Minggir, SD N Dalangan 2 Sleman Daratan, Sendangarum, Minggir, SD N Daratan Sleman Sutan, Sendangsari, Minggir, SD N Sutan Sleman Jarakan, Sendangrejoo, Minggir, SD N Jarakan Sleman Jumlah
Jumlah siswa
Jumlah kelas
7
1
12
1
33
1
16
1
28
1
24
1
7
1
16
1
15
1
12
1
15
1
15
1
7 207
1 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Lampiran 2.2 Data sekolah dan jenis kelamin siswa No
Inisial
L/P
1
KWY 1
P
2
KWY 2
L
3
KWY 3
L
4
KWY 4
P
KWY 5
L
6
KWY 6
P
7
KWY 7
L
8
KWY 8
L
9
NGLK 1
P
10
NGLK 2
P
NGLK 3
L
12
NGLK 4
P
13
DAL2 1
L
14
DAL2 2
P
15
DAL2 3
P
16
DAL2 4
L
DAL2 5
L
18
DAL2 6
L
19
DAL2 7
P
20
DAL2 8
L
21
BAL2 1
P
22
BAL2 2
L
BAL2 3
P
24
BAL2 4
P
25
BAL2 5
L
5
11
17
23
Nama SD
SDN KWAYUHAN
SDN NGLENGKING
SDN DALANGAN2
SDN BALANGAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
26
BAL2 6
P
27
BAL2 7
P
28
BAL2 8
P
29
BAL2 9
P
BAL2 10
L
31
BAL2 11
P
32
BAL2 12
L
33
BAL2 13
L
34
BAL2 14
P
35
BAL2 15
L
36
SUT 1
P
37
SUT 2
P
38
SUT 3
P
39
SUT 4
L
40
SUT 5
P
SUT 6
P
42
SUT 7
L
43
SUT 8
L
44
SUT 9
L
45
SUT 10
P
46
DAL1 1
L
47
DAL1 2
P
48
DAL1 3
L
DAL1 4
L
50
DAL1 5
L
51
DAL1 6
P
52
DAL1 7
P
30
41
49
SDN BALANGAN 2
SDN SUTAN
SDN DALANGAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
53
DAL1 8
L
DAL1 9
L
55
DAL1 10
L
56
KBG 1
L
57
KBG 2
P
58
KBG 3
L
59
KBG 4
L
60
KBG 5
L
61
KBG 6
L
62
KBG 7
L
63
KBG 8
P
64
KBG 9
L
65
KBG 10
P
66
KBG 11
L
KBG 12
P
68
KBG 13
P
69
KBG 14
L
70
KBG 15
P
71
KBG 16
P
72
KBG 17
L
73
KBG 18
P
74
KBG 19
P
75
KBG 20
L
76
KBG 21
P
77
BAL1 1
L
BAL1 2
L
BAL1 3
L
54
67
78 79
SDN DALANGAN 1
SDN KEBONAGUNG
SDN BALANGAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
80
BAL1 4
P
81
BAL1 5
L
82
BAL1 6
P
83
BAL1 7
P
84
BAL1 8
P
85
BAL1 9
P
86
BAL1 10
P
BAL1 11
L
88
BAL1 12
L
89
BAL1 13
L
90
BAL1 14
P
91
BAL1 15
L
92
BAL1 16
P
93
BAL1 17
L
94
BAL1 18
P
95
SDH 1
L
96
SDH 2
L
97
SDH 3
P
98
SDH 4
L
99
SDH 5
P
SDH 6
P
101
SDH 7
L
102
SDH 8
P
103
SDH 9
P
104
SDH 10
P
DAR 1
L
DAR 2
L
87
100
105 106
SDN BALANGAN 1
SDN SENDANGHARJO
SDN DARATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
107
DAR 3
L
108
DAR 4
P
109
DAR 5
P
DAR 6
L
111
DAR 7
P
112
DAR 8
L
113
DAR 9
L
114
DAR 10
L
115
SDG 1
P
116
SDG 2
P
117
SDG 3
L
118
SDG 4
L
119
SDG 5
P
SDG 6
P
121
SDG 7
L
122
SDG 8
P
123
SDG 9
L
124
SDG 10
P
125
JRK 1
P
126
JRK 2
P
JRK 3
P
128
JRK 4
P
129
JGG 1
P
130
JGG 2
P
JGG 3
P
JGG 4
P
110
120
127
131 132
SDN DARATAN
SDN SENDANGAGUNG
SDN JARAKAN
SDN JONGGRANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Lampiran 2.3 Hasil validitas isi instrumen pilihan ganda dan uraian Dosen 1: Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. A. Pilihan Ganda No Penilaian Soal Kuantitatif 1 3 2 3 3 2 4 3 5 2 6 1 7 1 8 3 9 4 10 3 11 3 12 3 13 4 14 4 15 4 16 3 17 1 18 2 19 1 20 2 21 1 22 1 23 3 24 3 25 3 26 4 27 4 28 1 29 4 30 1 31 3 32 4 33 3 34 4 35 4 36 4 37 4
Penilaian Kualitatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif Positif Positif Positif Negatif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Keputusan Revisi pada bagian tertentu Revisi pada bagian tertentu Revisi Revisi pada bagian tertentu Revisi Revisi Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Revisi Revisi Revisi Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
No Penilaian Soal Kuantitatif 38 3 39 1 40 4 41 4 42 4 43 3 44 3 45 4 46 3 47 3 48 4 49 4 50 4
Penilaian Kualitatif
Keputusan
Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
Penilaian Kualitatif
Keputusan
B. Uraian No Penilaian Soal Kuantitatif 1 4 2 3 3 3 4 3 5 4 6 3 7 3 8 4 9 4 10 4 11 4
Positif Negatif Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Revisi pada bagian tertentu Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Dosen 2: Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. A. Pilihan Ganda No Penilaian Soal Kuantitatif 1 4 2 4 3 4 4 4 5 4 6 4 7 4 8 4 9 4 10 4 11 4 12 4 13 4 14 4 15 4 16 4 17 4 18 4 19 1 20 4 21 1 22 1 23 4 24 4 25 4 26 4 27 4 28 1 29 4 30 4 31 4 32 4 33 4 34 4 35 4 36 4 37 4 38 4 39 4
Penilaian Kualitatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Keputusan Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
No Penilaian Soal Kuantitatif 40 4 41 4 42 4 43 4 44 4 45 4 46 4 47 4 48 4 49 4 50 4
Penilaian Kualitatif
Keputusan
Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
Penilaian Kualitatif
Keputusan
Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
B. Uraian No Penilaian Soal Kuantitatif 1 4 2 4 3 4 4 4 5 4 6 4 7 4 8 4 9 4 10 4 11 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Guru 1: Ari Trisnawati, S.Pd. A.
Pilihan Ganda
No Penilaian Soal Kuantitatif 1 3 2 2 3 2 4 4 5 4 6 1 7 4 8 4 9 4 10 4 11 4 12 4 13 4 14 4 15 4 16 4 17 4 18 3 19 4 20 4 21 4 22 4 23 4 24 4 25 4 26 4 27 4 28 4 29 3 30 4 31 4 32 4 33 4 34 4 35 4 36 4 37 4 38 4 39 4
Penilaian Kualitatif Negatif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Keputusan Revisi pada bagian tertentu Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
No Penilaian Soal Kuantitatif 40 4 41 4 42 4 43 3 44 4 45 4 46 4 47 4 48 4 49 4 50 4
Penilaian Kualitatif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Keputusan Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
B. Uraian No Penilaian Soal Kuantitatif 1 3 2 2 3 4 4 4 5 3 6 4 7 4 8 3 9 3 10 4 11 4
Penilaian Kualitatif Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Keputusan Revisi pada bagian tertentu Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Guru 2: Agustinus Tarmadi, S.Pd. A. Pilihan Ganda No Penilaian Soal Kuantitatif 1 2 2 2 3 4 4 3 5 3 6 4 7 3 8 2 9 2 10 4 11 1 12 4 13 4 14 3 15 4 16 3 17 2 18 2 19 3 20 4 21 1 22 1 23 4 24 3 25 4 26 4 27 3 28 4 29 2 30 2 31 3 32 2 33 4 34 3 35 4 36 3 37 3 38 4 39 4
Penilaian Kualitatif
Keputusan
Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negaitf Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
No Penilaian Soal Kuantitatif 40 4 41 4 42 3 43 4 44 4 45 4 46 4 47 3 48 3 49 3 50 4
Penilaian Kualitatif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif Positif
Keputusan Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi pada bagian tertentu Revisi pada bagian tertentu Revisi pada bagian tertentu Tidak Revisi
B. Uraian No Penilaian Soal Kuantitatif 1 1 2 2 3 4 4 3 5 2 6 2 7 3 8 4 9 4 10 1 11 1
Penilaian Kualitatif
Keputusan
Negatif Positif Positif Positif Negaitf Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif
Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Lampiran 2.4 Rekap Data Miskonsepsi Untuk Instrumen Soal Pilihan Ganda Jawaban soal untuk kompetensi dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).
No 1
2
Indikator 5.1.1 Menyebutkan macam-macam gaya
5.1.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya
Nomor Butir Soal 1
2
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Jumlah
Persentase
A. 1
14
10,6 %
Yakin Benar Tidak Yakin Benar B. 2 Yakin Benar Tidak Yakin Benar D. 4 Yakin Benar Tidak Yakin Benar
8 6
6,06 % 4,54 %
7 5 2
5,3 % 3,78 % 1,5 %
3 2 1
2,27 % 1,51 % 0,75 %
C. benda A. benda memiliki cepat berat menga lami pelapu Yakin Benar kan Tidak Yakin Benar D. benda jatuh ke bawah Yakin Benar Tidak Yakin Benar E. permukaan air selalu datar Yakin Benar Tidak Yakin Benar
14
10,60 %
8 6
6,06 % 4,54 %
15
11,36 %
12 3
9,09 % 2,27 %
33
25 %
28 5
21,21 % 3,78 %
C. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
No.
Indikator
2
5.1.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya
Nomor Butir Soal 3
Kunci Jawabaan D. 4
Jawaban Siswa A. 1 Yakin Benar Tidak Yakin B. 2 Yakin Benar Tidak Yakin Benar C. 3 Yakin Benar Tidak Yakin Benar
Jumla h
Persentase
23 18 5 18 14 4
17,42 % 13,63 % 3,78 % 13,63 % 10,6 % 3,03 %
32 24 8
24,24 % 18,18 % 6.06 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Jawaban soal untuk kompetensi dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
No. 3
Nomor Kunci Butir Jawabaan Soal 5.2.1 4 A. beban Mengidentifikasi berada di ciri-ciri pesawat antara titik sederhana tumpu dan kuasa Indikator
5
Jawaban Siswa
Jumlah Persentase
B. titik tumpu berada di antara beban dan kuasa Yakin Benar Tidak Yakin Benar C. kuasa berada di antara titik tumpu dan beban Yakin Benar Tidak Yakin Benar
29
21,96 %
19 10
14,39 % 7,57 %
10
7,57 %
7 3
5,30 % 2,27 %
D. titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada satu tempat
10
7,57 %
Yakin Benar
4
3,03 %
6
4,54 %
23
17,42 %
Yakin Benar Tidak Yakin Benar C. III dan I
14 9
10,60 % 6,81 %
23
17,42 %
Yakin Benar Tidak Yakin Benar
13 10
9,84 % 7,57 %
Tidak Yakin Benar B. II dan III A. I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
6
A. Katrol yang dipasang pada tempat tertentu dengan posisi tetap.
D. IV dan III Yakin Benar Tidak Yakin Benar
10 8 2
7,57 % 6,06 % 1,51 %
B. Katrol yang dapat bergerak bebas dan dapat dipindahpindah. Yakin benar Tidak yakin benar C. Gabungan antara katrol tetap dan katrol bebas Yakin benar Tidak yakin benar D. Beberapa roda katrol yang disusun secara berdampin gan dalam satu poros Yakin benar Tidak yakin benar
8
6,06 %
3 5
2,27 % 3,78 %
1
0,75 %
0 1
0% 0,75 %
2
1,51 %
2 0
1,51 % 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
No . 4
5
Nomor Kunci Butir Jawabaan Soal 5.2.2 Menyebutkan 7 B. kedua contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama Indikator
5.2.3 Menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan seharihari
8
9
A. pengungkit
C. bidang miring
Jawaban Siswa
Jumla h
Persentase
A. Pertama Yakin Benar Tidak Yakin Benar C. Ketiga Yakin Benar Tidak Yakin Benar D. keempat Yakin Benar Tidak Yakin Benar B. katrol Yakin Benar Tidak Yakin Benar C. gravitasi
11 11 0
8,33 % 8,33 % 0%
29 23 6
21,96 % 17,42 %
2 2 0
1,51 % 1,51 % 0%
6 5 1
4,54 % 3,78 % 0,75 %
0
0%
Yakin Benar Tidak Yakin Benar D. bidang miring Yakin Benar Tidak Yakin Benar A. roda berporos Yakin Benar Tidak Yakin Benar B. katrol Yakin Benar Tidak Yakin Benar D. pengungkit Yakin Benar Tidak Yakin Benar
0 0
0% 0%
6
4,54 %
6 0
4,54 % 0%
4
3,03 %
3 1
2,27 % 0,75 %
1 0 1
0,75 % 0% 0,75 %
0 0 0
0% 0% 0%
4,54 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Jawaban soal untuk kompetensi dasar 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
No.
Indikator
6
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat cahaya
Nomor Butir Kunci Jawabaan Soal 10 C. Terbentuknya pelangi setelah hujan
11
A. Peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna
Jawaban Siswa
Jumla Persentase h
A. Pantulan sinar kendaraan bermotor pada malam hari Yakin benar Tidak yakin benar B. Rambatan cahaya matahari yang menembus genting kaca Yakin Benar Tidak Yakin Benar D. Sorotan lampu senter ketika sedang mati lampu
23
17,42 %
17 6 34
12,87 % 4,54 % 25,75 %
25 9
18,93 % 6,81 %
0
0%
Yakin Benar
0
0%
Tidak Benar
Yakin
0
0%
B. Peristiwa terpantulnya cahaya matahari terhadap bulir-bulir air hujan Yakin Benar Tidak Yakin Benar
23
17,42 %
12 11
9,09 % 8,33 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
12
7
6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan pada cermin
13
B. Sama
A. semu, tegak, dan diperkecil
C. Peristiwa terbiasnya cahaya putih oleh air hujan Yakin Benar Tidak Yakin Benar D. Peristiwa terpantulnya cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna Yakin Benar Tidak Yakin Benar A. Lebih jauh Yakin benar Tidak yakin benar C. Dekat
22
16,66 %
15 7
11,36 % 5,30 %
18
13,63 %
9 9
6,81 % 6,81 %
10 8 2 29
7,57 % 6,06 % 1,51 % 21,96 %
Yakin benar Tidak yakin benar D. sangat dekat
21 8 6
15,90 % 6,06 4,54 %
Yakin benar Tidak yakin benar
6 0
4,54 % 0%
B. semu, tegak, dan diperbesar Yakin benar Tidak Yakin Benar C. nyata dan terbalik Yakin Benar Tidak Yakin Benar D. nyata, tegak, dan diperkecil Yakin Benar
24
18,18 %
21 3
15,90 % 2,27 %
4
3,03 %
3 1
2,27 % 0,75 %
44
33,33 %
42
31,81 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
14
C. garis normal
Tidak Yakin Benar A. garis horizontal Yakin Benar Tidak Yakin Benar B. garis vertikal Yakin Benar Tidak Yakin Benar D. garis lurus Yakin Benar Tidak Yakin Benar
2
1,51 %
20
15,15 %
7 13
5,30 % 9,84 %
30 12
22,72 % 9,09 %
18
13,63 %
10 5 5
7,57 % 3,78 % 3,78 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Jawaban soal untuk kompetensi dasar 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
No.
Indikator
8
Nomor Kunci Butir Soal Jawabaan 15 B. periskop
6.2.1 Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karya/model yang menerapkan sifat-sifat cahaya.
16
Jawaban Siswa
Jumlah
Persentase
A. lup
32
22,72 %
Yakin Benar
20
15,15 %
Tidak Benar
Yakin
12
9,09 %
C. kacamata Yakin Benar Tidak Yakin Benar D. mikroskop Yakin Benar Tidak Yakin Benar A. gunting dan lem
12 6 6
9,09 % 4,54 % 4,54 %
36 26 10
27,27 % 19,69 % 7,57 %
3
2,27 %
Yakin Benar Tidak Yakin Benar B. karton dan C. Kotak isolasi pasta gigi Yakin Benar dan cermin Tidak Yakin Benar D. cermin dan lem Yakin Benar Tidak Yakin Benar
1 2
0,75 % 1,51 %
19
14,39 %
18
13,63 %
1
0,75 %
46
34,84 %
39 7
29,54 % 5,30 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Jawaban soal untuk kompetensi dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
No.
Indikator
9
Nomor Butir Soal 17
Kunci Jawabaan A. 1, 2, dan 3
7.1.1 Menggolongkan jenis-jenis batuan
10
18
7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan
A. proses pelapukan batuan karena pengaruh suhu, hujan, dan angin
Jawaban Siswa
Jumlah Persentase
B. 1, 2, dan 4
46
34,84 %
Yakin Benar Tidak Yakin Benar C. 2, 3, dan 4 Yakin Benar Tidak Yakin Benar D. 1, 3, dan 4 Yakin Benar Tidak Yakin Benar
25 21
18,93 % 15,90 %
26 13 13
19,69 % 9,84 % 9,84 %
21 12 9
15, 90 % 9,09 % 6,81 %
B. pelapukan yang terjadi karena peran makhluk hidup
25
18,93 %
Yakin Benar
15
11,36 %
Tidak Yakin Benar C. pelapukan yang menghasilkan perubahan zat mineral pembentuk batuan Yakin Benar Tidak Yakin Benar D. proses pelapukan batuan karena
10
7,57 %
16
12,12 %
8 8
6,06 % 6,06%
11
8,33 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
19
hujan deras dan arus air Yakin Benar Tidak Yakin Benar D.Lumut A. lumut, lumut kerak, lumut, kerak, akar humus dari tanaman dan daun dan batuan akar Yakin benar tanaman Tidak yakin benar B. lumut, angin, lumut kerak dan akar tanaman Yakin benar Tidak yakin benar C. akar tanaman, humus dari daun, batuan dan lumut Yakin benar Tidak yakin benar
11 0
8,33 % 0 %
51
38,63 %
32 19 20
24,24 % 14,39 % 15,15 %
12 8 27
9,09 % 6,06 % 20,45 %
16 11
12,12 % 8,33 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Jawaban soal untuk kompetensii dasar 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi. Nomor Kunci No. Indikator Butir Jawaban Siswa Jumlah Persentase Jawabaan Soal 11 20 28 21,21 % D. Inti dalam A. Inti dalam bumi, inti bumi, kerak luar bumi, bumi, mantel mantel bumi, bumi, inti kerak luar bumi. bumi. Yakin Benar 19 14,39 % Tidak Yakin 9 6,81 % Benar 20 15,15 % B. Kerak bumi, mantel 7.3.1 bumi, inti Mendeskripsikan dalam bumi, struktur inti luar permukaan bumi bumi. Yakin Benar 5 3,78 % Tidak Yakin 15 11,36 % Benar 27 20,45 % C. Inti dalam bumi, inti luar bumi, kerak bumi, mantel bumi Yakin Benar 8 6,06 % Tidak Yakin 19 14,39 % Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Lampiran 2.5 Rekap Data Miskonsepsi Untuk Instrumen Soal Essai
Jawaban soal aitem 1 untuk kompetensi dasar 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
Nomor Butir soal 1
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Jumlah
Persentase (%)
Gambar A merupakan pengungkit jenis kedua yang memiliki ciri beban berada diantara posisi kuasa dan titik tumpu Gambar B merupakan pengungkit pertama yang memiliki ciri titik tumpu berada antara beban dan kuasa.
Gambar A : Beban terletak diantara titik tumpu dan kuasa Gambar B : Titik tumpu terletak diantara beban dan kuasa A: pengunkit jenis 1 B: pengunglit jenis 2 A = pengungkit jenis ke 3 B = pengungkit jenis ke 1 A: pengungkit jenis 2 B: pengungkit jenis 3 A: pengungkit jenis 2 B: pengungkit jenis 1 A. Dimasukan ke pengungkit ke III (tiga) B. Dimasukan pada pengungkit kedua (II) A) Posisi kuasa berada diantara titik tumpu dan beban B) Posisi beban berada diantara posisi kuasa dan titik tumpu Pemecah biji titik tumpunya ada diantara titik kuasa Tang titik tumpunya ada diantara titik beban A: karena pemecah biji kemiri katrol kesatu B: karena yang katrol ke dua A: pengungkit jenis 3 B: pengungkit jenis 1 A. Pemecah kenari: untuk memecah buah kenari. B. Tang : Untuk menarik/mengambil paku yang tertancap pada kayu/dinding Titik tumpu berbeda tempatnya
19
14,39 %
6
4,54 %
2
1,51 %
4
3,03 %
11
8,34 %
5
3,78 %
12
9,09 %
9
6,82 %
1
0,75 %
2
1,51 %
10
7,58 %
17
12,87 %
Ket
M I S K O N S E P S I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Berbeda jenisnya Karena bendanya berbeda Jawaban diluar konteks
11 2 21
8,33 % 1,51 % 15,90 %
Jawaban soal aitem 2 untuk kompetensi dasar 5.1 mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). Nomor Butir soal 2
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Jumlah
Persentase (%)
Paku kecil yang terbuat dari besi atau baja yang dapat dipengaruhi magnet karena gaya magnet dapat menembus plastik
Paku kecil yang terbuat dari besi atau baja yang dapat dipengaruhi magnet karena gaya magnet dapat menembus plastik Karena gaya magnet sangat kuat Tidak karena terhalang plastik Ya, kerena paku kecil yang di pasang di plastik ada magnetnya Ya, karena gaya magnet menembus plastik Tidak karena plastik tidak dapat ditarik magnet Ya, karena paku terbuat dari magnet Ya, karena plastik tipis
26
19,69 %
14
10,64 %
12
9,09 %
2
1,51 %
11
8,34 %
6
4,54 %
2
1,51 %
23
17,43 %
Tidak, karena plastik bukan benda magnetis Karena menembus benda penghalang yang dipakai adalah kutub magnet Karena plastik menutup kutub magnet
13
9,86 %
1
0,75 %
1
0,75 %
Ya, karena digerakan satu sisi
1
0,75 %
Karena magnet menarik benda-benda tertentu Karena dengan dibuat elektromagnet Masih ada medan magnet Jawaban diluar konteks
7
5,32 %
1
0,75 %
2 10
1,51 % 7,57 %
Ket
M I S K O N S E P S I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Jawaban soal aitem 3 dan 4 untuk kompetensi dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Nomor Butir soal 3
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Jumlah
Persentase (%)
Karena, cahaya datang dari zat yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat. Dalam hal ini, air lebih rapat dari udara sehingga cahaya dibiaskan mendekati garis normal.
Karena, cahaya datang dari zat yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat. Dalam hal ini, air lebih rapat dari udara sehingga cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Pensil yang dimasukkan dalam air akan berbeda permukaannya karena pembiasan cahaya sehingga pensil terlihat patah Karena dapat pemantulan cahaya Karena bayangan pada gelas beda dengan kaca, karena berada di garis normal
37
28,03 %
8
6,06 %
23
17,43 %
5
3,78 %
3
2,28 %
Karena cahaya dapat merambat melalui 3 medium yaitu air, udara, dan angin
4
3,03 %
Karena cahaya merambat ke zat yang kurang rapat
1
0,75 %
Karena penguraian sehingga terlihat patah Karena pemantulan matahari pensil seperti patah.
cahaya menjadi
3
2,27 %
cahaya terlihat
2
1,51 %
10
7,59 %
9
6,81 %
11
8,34 %
Karena cahaya dapat menembus benda bening Karena cahaya merambat lurus. Pensil tempak terlihat patah Karena cahaya merambat ke medium yang kurang rapat maka cahaya itu akan dibiaskan menjadi garis normal
Ket
M I S K O N S E P S I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
4
Tidak. Karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di depan cermin. Jika benda terletak di antara f (fokus) dan P (pusat kelengkungan) dan seterusnya maka bayangan yang terbentuk nyata terbalik. Jika benda terletak diantara O (pusat optis) dan F maka bayangan terletak di belakang cermin, maka di perbesar dan tegak.
16
12,11 %
17
12,88 %
21
15,90 %
3
2,27 %
15
11,37 %
8
6,06 %
1
0,75 %
4
3,03 %
1
0,75 %
16
12,13 %
Karena adanya pemantulan
10
7,58 %
Jawaban tidak sesuai dengan kontek
36
27,28 %
Jawaban tidak sesuai dengan konteks Tidak. Karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di depan cermin. Jika benda terletak di antara f (fokus) dan P (pusat kelengkungan) dan seterusnya maka bayangan yang terbentuk nyata terbalik. Jika benda terletak diantara O (pusat optis) dan F maka bayangan terletak di belakang cermin, maka di perbesar dan tegak. Cermin cekung adalah cermin yang cekung seperti sendok jika kita bercermin cekung maka kita terlihat kecil Ya, karena sifat cermin cekung mengumpulkan cahaya/difergen Tidak, karena cermin cekung bersifat maya dan semu Karena terjadinya pemantulan cahaya yang mengenai cermin cekung yang memantulkan bayangan terbalik Karena cermin cekung mempunyai sifat mengumpulkan cahaya. Jadi itulah yang dimaksud cermin cekung. Tidak selalu terbalik jika benda dekat dengan cermin bayangan benda bersifat maya, tegak, dan diperbesar jika benda jauh dari cermin maka bayangan nyata dan terbalik Ya, karena cermin cembung adalah cermin yang bisa dibalik kesegala arah Karena bayangan ditangkap oleh cermin cekung maya/semu dan diberbesar
M I S K O N S E P S I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Jawaban soal aitem 5 untuk kompetensi dasar 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Nomor Butir soal 5
Persentase (%)
Kunci Jawaban
Jawaban Siswa
Jumlah
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai.
49
37,12 %
Batuan beku adalah batu yang terbentuk oleh tekanan suhu udara Batu Sedimen adalah batu yang terbentuk dari endapan magma Batuan beku: terbuat dari gas magma batuan sedimen: terbuat dari aliran arus sungai Batuan beku adalah karena pelapukan batuan Batuan Sedimen terbuat dari lava Batuan beku, batuan yang berasal dari letusan gunung berapi Batuan sedimen, batuan yang terjadi akibat endapan Batuan beku: terbentuk dari lava yang mengendap Batuan sedimen: terbentuk dari fosil yang berusia jutaan tahun.
2
1,51 %
4
3,03 %
12
9,09 %
Batuan beku adalah batuan bisidian dan batuan sedimen adalah batuan yang sisa makhluk hidup Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan magma/lava. Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi dari
27
20,45 %
15
11,36 %
3
2,27 %
1
0,75 %
Ket
M I S K O N S E P S I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
endapan magma/lava Batuan beku terjadi karena pembekuan magma/lava. Batuan sedimen terjadi karena endapan/pelapukan mahkluk hidup yang telah mati Jawaban tidak sesuai dengan konteks
7
5,30 %
12
9,09 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Lampiran 3
INSTRUMEN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Lampiran 3.1 Kisi-kisi Instrumen Soal Pilihan Ganda untuk Expert Judgment
No 1.
Standar Kompetensi 5.
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
No soal PG
Indikator
Soal
5.1.1 1 Menyebutkan macam-macam gaya melalui percobaan
2
Kunci Jawaban B
Perhatikan gambar di atas Percobaan di atas menunjukkan bahwa paku-paku kecil dapat menempel pada paku besar karena adanya gaya … . a. gravitasi b. magnet c. gesek d. pegas Antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa tergelincir. Percobaan tersebut menunjukkan adanya gaya … . a. pegas
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
3
5.1.2 4 Mengidentifika si faktor-faktor yang mempengaruhi gaya 5
b. c. d. 1. 2.
magnet gravitasi gesek Buah yang jatuh dari pohonnya. Adi mengerem sepedanya saat melewati turunan. 3. Air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. 4. Bola yang dilempar ke atas akan kembali jatuh ke tanah. Manakah di antara empat pernyataan di atas yang menunjukkan penerapan gaya gravitasi? a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 4 Berikut ini yang bukan termasuk pengaruh gaya gravitasi terhadap benda adalah ... . a. Benda memiliki berat b. Benda cepat mengalami pelapukan c. Benda jatuh ke bawah d. Permukaan air selalu datar Perhatikan pernyataan di bawah ini!
D
B
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
6
1. Melapisi permukaan benda dengan karet 2. Memperluas bidang permukaan 3. Memperkecil luas permukaan 4. Menggunakan corak batik pada permukaan benda 5. Memperhalus permukaan benda Yang termasuk cara untuk memperbesar gaya gesek adalah ... . a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 2, dan 5 d. 2, 3, dan 4 Perhatikan gambar ini!
Gambar di atas menunjukkan pak Beni
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
5.2.1 7 Mengidentifika si ciri-ciri pesawat sederhana
sedang mendorong tembok. Pernyataan yang benar adalah ... . a. Pak Beni mendorong tembok dan tembok tidak mendorong pak Beni b. Pak Beni mendorong tembok dan tembok diberi gaya oleh pak Beni c. Pak Beni mendorong tembok dan tembok mendorong pak Beni d. Pak Beni mendorong tembok dan tembok tetap diam karena memberi gaya pada pak Beni Cermati sifat-sifat roda berikut ini! 1. Semakin kecil ukurannya, maka gaya kuasanya semakin kecil 2. Semakin kecil ukurannya, maka gaya kuasanya semakin besar 3. Semakin besar ukurannya, maka gaya kuasanya semakin besar 4. Semakin besar ukurannya, maka gaya kuasanya semakin kecil Yang bukan merupakan sifat roda ditunjukkan oleh nomor ... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
8
9
c. 1 dan 4 d. 2 dan 3 Pengungkit dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan kedudukan titik tumpu, beban, dan kuasanya. Gunting termasuk ... . a. Pengungkit yang titik bebannya terletak di antara titik tumpu dan titik kuasa b. Pengungkit yang titik tumpunya terletak di antara titik beban dan kuasa c. Pengungkit yang titik kuasanya terletak di antara titik tumpu dan titik beban d. Pengungkit yang titik kuasanya terletak di antara titik tumpu dan titik beban Perhatikan gambar berikut!
Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa pada alat di atas yaitu ... . a. titik tumpu berada di antara beban
B
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
dan kuasa b. beban berada di antara titik tumpu dan kuasa c. kuasa berada di antara titik tumpu dan beban d. titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada satu tempat 10
B
Pada waktu menyapu, titik tumpu terletak pada bagian yang bernomor ... . a. I b. II c. III d. IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
11
12
C
Bagian pada sekrup yang menggunakan prinsip kerja bidang miring yaitu nomor … . a. I b. II c. III d. IV Berikut ini salah satu ciri-ciri katrol tetap adalah ... . a. katrol yang dipasang pada tempat tertentu dengan posisi tetap b. katrol yang dapat bergerak bebas dan dapat dipindah-pindahkan c. gabungan antara katrol tetap dan katrol lepas
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
d. beberapa roda katrol yang disusun secara berdampingan dalam satu poros
5.2.2 Menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama
13
Berikut yang termasuk tuas jenis pertama adalah … . a. gunting b. gerobak pasir c. sekop d. pemecah biji
14
A
B
Gambar di atas adalah contoh jenis tuas golongan … . a. pertama b. kedua c. ketiga d. keempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
15
A 4
1
2
3
5.2.3 Menyebutkan penerapan pesawat
16
Gambar di atas adalah contoh tuas jenis ketiga. Letak titik kuasa pada sekop di atas ditunjukkan oleh nomor … . a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 Pemecah kemiri menggunakan prinsip kerja … . a. pengungkit b. katrol
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
sederhana dalam kehidupan sehari-hari
17
18
c. gravitasi d. bidang miring Jalan di pegunungan dibuat dengan lintasan berkelok-kelok, merupakan jenis penerapan … . a. roda berporos b. katrol c. bidang miring d. pengungkit Perhatikan gambar di bawah ini!
B
D
Alat yang digunakan pada kegiatan seperti pada gambar, menggunakan prinsip kerja pesawat sederhana berupa ... . a. pengungkit b. roda dan poros c. katrol d. bidang miring 2.
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat cahaya
19
Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah ... . a. menjauhi garis normal
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
kegiatan membuat suatu karya atau model
20
21
22
b. mendekati garis normal c. sejajar garis normal d. berlawanan arah dengan garis normal Salah satu sifat cahaya yaitu merambat lurus. Peristiwa di bawah ini yang menunjukkan bahwa cahaya merambat lurus adalah, kecuali ... . a. pantulan sinar kendaraan bermotor pada malam hari b. rambatan cahaya matahari yang menembus genting kaca c. terbentuknya pelangi setelah hujan d. sorotan lampu senter ketika sedang mati lampu Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah … . a. menjauhi garis normal b. mendekati garis normal c. sejajar garis normal d. berlawanan arah dengan garis normal Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah ... .
C
A
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
a. b. c. d.
23
6.1.2 Menjelaskan sifat bayangan pada cermin
24
25
menjauhi garis normal mendekati garis normal sejajar garis normal berlawanan arah dengan garis normal Peristiwa terbentuknya pelangi setelah hujan menunjukkan bahwa adanya dispersi cahaya. Dispersi cahaya adalah ... . a. peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna b. peristiwa terpantulnya cahaya matahari terhadap bulir-bulir air hujan c. peristiwa terbiasnya cahaya putih oleh air hujan d. peristiwa terpantulnya cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna Ketika seseorang sedang bercermin pada cermin datar, maka jarak benda dengan cermin …. dengan jarak bayangannya. a. lebih jauh b. sama c. dekat d. sangat dekat Yang dimaksud dengan bayangan maya
A
B
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
26
27
28
adalah ... . a. bayangan yang arahnya terbalik terhadap bendanya b. bayangan yang letaknya di depan cermin atau di belakang lensa c. bayangan yang terbentuk oleh sinarsinar pantul d. bayangan yang dapat kita lihat dalam cermin, tetapi di tempat bayangan tersebut tidak terdapat cahaya pantul Sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca spion pada mobil/motor adalah… . a. semu, tegak, dan diperkecil b. semu, tegak, dan diperbesar c. nyata dan terbalik d. nyata, tegak, dan diperkecil Sifat bayangan yang terbentuk jika benda dijauhkan dari cermin cekung adalah ... . a. semu, tegak, dan diperkecil b. nyata, tegak, dan diperkecil c. nyata dan terbalik d. semu, tegak, dan diperbesar. Jika cahaya merambat dari zat yang rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya
A
C
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
6.2 6.2.1 Membuat suatu Mengetahui karya/model, alat dan bahan misalnya yang periskop atau digunakan lensa dari bahan untuk sederhana dengan membuat menerapkan sifat- karya/model sifat cahaya yang menerapkan sifat-sifat cahaya
29
30
31
akan dibiaskan mendekati … . a. garis horizontal b. garis vertikal c. garis normal d. garis lurus Alat yang digunakan untuk melihat bendabenda yang berada di atas batas pandang adalah … . a. lup b. periskop c. kacamata d. mikroskop Bahan utama yang digunakan untuk membuat model periskop adalah … . a. gunting dan lem b. karton dan isolasi c. kotak pasta gigi dan cermin d. cermin dan lem Bahan utama pada pembuatan kaca pembesar sederhana adalah … . a. bola lampu b. kardus c. karet gelang d. air
B
C
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
3.
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.1.1 Menggolongka n jenis-jenis batuan
32
33
34
Batuan memiliki sifat dan ciri yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan … . a. kandungan mineralnya b. tempat ditemukannya c. kegunaannya d. proses pelapukannya Perhatikan ciri-ciri batuan berikut ! 1. Terbentuk dari lava yang membeku dengan sangat lama 2. Dapat digunakan untuk pelapis dinding atau ubin 3. Tidak mengandung banyak gas 4. Terbentuk dari endapan air sungai. Merupakan ciri dari batuan granit adalah ... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 4 Batuan sedimen adalah ... . a. batuan yang terbentuk dari magma yang membeku b. batuan yang terbentuk dari proses pengendapan magma
A
A
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
c. batuan yang terbentuk karena mengalami peningkatan tekanan atau suhu d. batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai 35
B Perhatikan ciri-ciri batuan dibawah ini. 1. memiliki warna hijau keabu-abuan 2. Berasal dari magma 3. berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah 4. memiliki rongga-rongga kecil 5. terdiri dari butiran-butiran kapur yang halus Pernyataan diatas yang merupakan ciri-ciri dari batuan basal adalah ... .
7.1.2
36
a. 1,2, dan 3 b. 1,2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 5 Pelapukan batuan di gurun pasir terjadi
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan
37
38
karena ... . a. getaran permukaan bumi b. perubahan suhu yang drastis c. terbenturnya batuan satu sama lain karena angin d. pengaruh paparan panas sinar matahari Pelapukan fisis adalah ... . a. proses pelapukan batuan karena pengaruh suhu, hujan, dan angin b. pelapukan yang terrjadi kerena peran makhluk hidup c. pelapukan yang menghasilkan perubahan zat mineral pembentuk batuan d. proses pelapukan batuan karena hujan deras dan arus air Beberapa penyebab pelapukan biologi adalah ... . a. lumut, lichen, akar tanaman dan batuan b. lumut, angin, lichen dan akar tanaman c. akar tanaman, humus dari daun,
A
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
7.2.1 Mengetahui jenis-jenis tanah
39
40
41
batuan dan lumut d. lichen, lumut, humus dari daun dan akar tanaman Berdasarkan komposisi penyusunnya, tanah dibedakan menjadi tiga jenis, kecuali ... . a. tanah berhumus b. tanah liat c. tanah berkapur d. tanah berpasir Tanah yang merupakan perpaduan antara tanah liat, lumpur, dan pasir disebut tanah ... . a. tanah humus b. tanah lempung c. tanah gambut d. tanah liat Tanah yang terbentuk dari tumbuhtumbuhan yang membusuk dan air, serta sering disebut tanah organik adalah tanah ... . a. tanah lempung b. tanah pasir c. tanah humus
C
B
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
42
d. tanah gambut Tanah yang mudah dilalui air, udara, dan zat mineral tanah lainnya disebut tanah ... . a. tanah humus b. tanah gambut c. tanah pasir d. tanah lempung
C
43
Memiliki susunan tanah yang sangat rapat sehingga peredaran udara dan air pada tanah kurang baik disebut tanah ... . a. tanah liat b. tanah lempung c. tanah humus d. tanah gambut
A
44
Salah satu ciri dari tanah lempung adalah ... . a. kandungan tanah sangat subur dan cocok untuk menanam tanaman pangan b. mengandung banyak unsur hara dan sering dimanfaatkan untuk menanam sayuran
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
c. saat kering tanah retak-retak dan ketika hujan air di atas menggenang d. mengandung banyak air dan bersifat sangat asam 45
46
Salah satu dari ciri tanah gambut adalah ... . a. memiliki daya serap dan daya tahan air yang tinggi b. unsur hara yang ada di dalam tanah sangat sedikit c. peredaran udara dan air pada tanah kurang baik d. bersifat sangat asam dan biasanya terdapat di daerah rawa Berikut ini yang merupakan ciri-ciri dari tanah humus, kecuali ... . a. unsur hara sangat sedikit b. berasal dari tumbuhan dan hewan kecil yang membusuk c. memiliki daya serap dan daya tahan air yang tinggi d. sangat cocok untuk menanam tanaman pangan
D
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
47
Berikut ini yang merupakan ciri-ciri dari tanah liat, kecuali ... . a. peredaran udara dan air pada tanah kurang baik b. saat musim kemarau tanah menjadi retak-retak c. saat musim penghujan air menggenang d. sering digunakan untuk bercocok tanam
D
48
Berikut ini yang merupakan ciri dari tanah pasir adalah ... . a. cocok ditanami tumbuhan sayurmayur b. banyak mengandung unsur hara
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
c. hanya dapat ditanami sedikit jenis tanaman d. bersifat sangat asam 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi
7.3.1 Mendeskripsik an struktur permukaan bumi
49
D
Gambar di atas menunjukkan lapisan penyusun bumi. Urutan lapisan penyusun bumi dari yang paling dalam adalah ... . a. inti dalam bumi, kerak bumi, mantel bumi, inti luar bumi b. kerak bumi, mantel bumi, inti dalam bumi, inti luar bumi c. inti dalam bumi, inti luar bumi, kerak bumi, mantel bumi d. inti dalam bumi, inti luar bumi, mantel bumi, kerak bumi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
50
A
Magma pada gambar di atas, ditunjukkan dengan huruf ... . a. A b. B c. C d. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Lampiran 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Uraian untuk Expert Judgment
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 5.1
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya. 5.2
Indikator
No. Soal
Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan 5.1.1 Menjelaskan energi melalui hubungan gaya 2 percobaan (gaya magnet. gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).
Menjelaskan pesawat sederhana 5.2.1 Menjelaskan yang dapat membuat perbedaan 1 pekerjaan lebih golongan mudah dan lebih pengungkit cepat.
Soal
Apakah paku kecil yang dipasang penghalang plastik dapat dipengaruhi magnet? Jelaskan!
Kedua alat di atas tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan ke dalam jenis pengungkit yang berbeda. Mengapa demikian ? Jelaskan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
5.2.2
Menjelaskan fungsi bidang 6 miring
Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok? Perhatikan gambar di bawah ini!
6.1.1Mengidentifikasi 6. Menerapkan sifat-sifat sifat-sifat cahaya cahaya melalui 6.1 Mendeskripsikan kegiatan membuat sifat-sifat cahaya suatu karya atau model
4
Jelaskan mengapa sedotan di dalam gelas berair pada gambar di atas tampak seperti patah?
6.1.2Menjelaskan sifat bayangan pada 5 cermin
Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan!
7.1.1Menggolongkan 8 7. Memahami perubahan jenis-jenis batuan 7.1 Mendiskripsikan yang terjadi di alam proses pembentukan 7.1.2 Menjelaskan dan hubungannya tanah karena proses dengan penggunaan 7 pelapukan pembentukan sumber daya alam. tanah karena
Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan sedimen ! Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi? Sebutkan penyebabnya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
pelapukan
7.2
Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
7.2.1
Mampu menjelaskan salah satu jenis tanah
10
Jelaskan mengapa tanah pasir hanya dapat ditanami oleh jenis tanaman tertentu dan berikan contoh tanaman tersebut!
11
Mengapa tanaman pangan seperti jagung dan padi cocok ditanam di tanah humus? Jelaskan! Sebut dan jelaskan lapisan penyusun bumi berdasar gambar tersebut! 1. ..................... 2. ..................... 3. ...................... 4. ......................
3
1
7.3 Mendeskripsikan 7.3.1 Mendeskripsikan struktur bumi struktur bumi
2 4 3
9
Gambarkan dan jelaskan penyusun atmosfer !
lapisan-lapisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Pedoman Penskoran No.
Soal
1.
Kedua alat seperti diatas sekilas tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan kedalam jenis pengungkit yang berbeda. Mengapa demikian ? Jelaskan!
2.
Kunci Jawaban
Kriteria Penilaian
Skor
Gambar a merupakan pengungkit jenis Siswa mampu menyebutkan 2 jenis kedua yang memiliki ciri beban berada pengungkit berserta 2 ciri dari kedua diantara posisi kuasa dan titik tumpu pengungkit tersebut
4
Gambar b merupakan pengungkit pertama Siswa mampu menyebutkan 2 jenis yang memiliki ciri titik tumpu berada pengungkit dan hanya menyebutkan antara beban dan kuasa. 1 ciri dari pengungkit tersebut
3
Siswa mampu menyebutkan 1 jenis pengungkit dan hanya menyebutkan 1 cirinya
2
Siswa mampu menyebutkan 1 jenis pengungkit tanpa diberi ciri-cirinya
1
Siswa tidak bisa menyebutkan jenis pengungkit dan cirinya
0
Karena ada magnet yang dipasang dibadan Siswa mampu menjelaskan 3 alasan lemari es dan bingkai pintunya terbuat dari dengan benar besi. Ketika pintu didekatkan, magnet
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
akan segera menariknya. Siswa mampu menjelaskan 2 alasan Akibatnya,timbullah gaya tarik yang dengan benar menyebabkan pintu lemari es tertutup.
3
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan dengan benar
2
1. Ada magnet yang dipasang dibadan lemari es Siswa mampu menjelaskan alasan tetapi tidak mencakup poin-poin 2. bingkai pintunya terbuat dari besi yang tersedia 3. Ketika pintu didekatkan, magnet akan Siswa tidak mengerjakan soal segera menariknya.
1
Alasan :
Perhatikan gambar di atas! Pada saat dibuka, pintu lemari es secara otomatis dapat tertutup kembali rapat. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
3.
Sebut dan jelaskan lapisan penyusun bumi !
0
Akibatnya,timbullah gaya tarik yang menyebabkan pintu lemari es tertutup. Lapisan-lapisan penyusun bumi : a. Kerakbumi Kerak bumi adalah lapisan terluar permukaan bumi yang berupa batuankerasdandinginsetebal 15-60 km. b. Selubungatau mantel bumi Mantel bumi merupakan lapisan di bawahkerakbumi yang tebalnya
Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan lapisan-lapisan penyusun bumi dengan benar
4
Siswa hanya mampu menyebutkan dan menjelaskan 3 lapisan-lapisan penyusun bumi dengan benar
3
Siswa hanya mampu menyebutkan dan menjelaskan 2 lapisan-lapisan penyusun bumi dengan benar
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
4.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Jelaskan mengapa sedotan pada gambar di atas tampak seperti
mencapai 2.900 km, dan merupakan lapisan paling tebal. c. Inti luar Inti luar merupakan satu-satunya lapisancair, terdiri atas besi, nikel dan oksigen d. Intidalam Inti dalam merupakan lapisan paling dalam, berupa bola logam yang padat dan sangat panas Kunci Jawaban
Siswa mampu menyebutkan lapisanlapisan penyusun bumi, namun belum mampu menjelaskannya dengan benar. Siswa tidak mengerjakan soal
1
0
Siswa mampu menjelaskan alasan dengan tepat dan benar.
Sedotan pada gambar di atas nampak seperti patah karena, cahaya datang dari Siswa mampu menjelaskan alasan zat yang lebih rapat (benda di air) menuju mendekati benar. ke udara (kurang rapat) dibiaskan menjauhi garis Siswa hanya mampu menuliskan beberapakata kunci (garis normal, zat, dibiaskan)
4
3
2
Siswa menjawab, namun salah. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
patah?
Siswa tidak menjawab. 0
5.
Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan!
Tidak. Alasan 1: Karena sifat bayangan dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda di depan cermin. Alasan 2 : Jika benda terletak di antara F (fokus) dan P (pusat kelengkungan) dan seterusnya maka bayangan yang terbentuk nyata, terbalik. Alasan 3 : Jika benda terletak di antara O (pusat optis) dan F maka bayangan terletak di belakang cermin, maya, diperbesar, dan tegak.
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan dengan benar
4
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan dengan benar
3
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan dengan benar
2
Siswa mampu menjelaskan jawaban tetapi tidak mencakup alasan yang tersedia dalam jawaban
1
Siswa tidak mengerjakan soal 0 6.
Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelokkelok?
1. Jalan berkelok-kelok memanfaatkan cara kerja bidang miring 2. Agar orang dapat mudah mencapai tempat ketinggian tertentu dengan tenaga yang lebih kecil.
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan dengan benar
4
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan dengan benar
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
3. Dengan dibuat berkelok-kelok Siswa mampu menjelaskan 1 alasan pengendara kendaraan bermotor lebih dengan benar mudah melewati jalan yang menanjak. Siswa mampu menjelaskan jawaban tetapi tidak mencakup alasan yang tersedia dalam jawaban Siswa tidak mengerjakan soal 7.
Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi! Sebutkan penyebabnya!
Pelapukan biologi adalah pelapukan yang Siswa mampu menjelaskan terjadi karena peran makhluk hidup. pengertian dan penyebab pelapukan Penyebab pelapukan biologi adalah lumut, biologi dengan benar lichen, akar tanaman dan humus dari daun. Siswa mampu menjelaskan pengertian pelapukan biologi dengan tepat tetapi penyebab hampir tepat
2
1
0
4
3
Siswa menjelaskan pengertian dan penyebab dari pelapukan batuan hampir benar
2
Siswa menjawab pertanyaan tetapi belum tepat
1
Siswa tidak mengerjakan soal
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
8.
9.
Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan sedimen !
Gambarkan dan jelaskan lapisan-lapisan penyusun atmosfer !
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam air sungai.
Siswa mampu menjelaskan pengertian batuan beku dan batuan sedimen dengan benar.
4
Siswa hanya mampu menjelaskan salah satu pengertian dari batuan dengan benar
3
Siswa mampu menjawab dengan jawaban hampir benar
2
soal
Siswa mejawab pertanyaan dengan tidak tepat
1
Siswa tidak mengerjakan soal
0
Siswa mampu menggambarkan dan menjelaskan 5 lapisan penyusun atmosfer dengan benar
4
Siswa mampu menggambarkan dan menjelaskan 4 lapisan penyusun atmosfer dengan benar
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
a.
b.
c.
d.
e.
10.
Jelaskan mengapa tanah pasir hanya dapat ditanami oleh jenis tanaman tertentu dan berikan contoh tanaman tersebut!
Siswa mampu menggambarkan dan Lapisan troposfer meruakan lapisan menjelaskan 3 lapisan penyusun yang paling dekat dengan permukaan atmosfer dengan benar bumi, terbentang sejauh 10 km dari permukaan bumi. Siswa mampu 2 menggambarkan Lapisan stratosfer merupakan lapisan dan menjelaskan lapisan penyusun di ataslapisan troposfer, berjarak 10atmosfer dengan benar 30 km dari permukaan bumi. Lapisan mesosfer merupakanlapisan hanya mampu di atas stratosfer, berjarak 50 km dari Siswa menggambarkan, namun belum permukaan bumi. Lapisan termosfer merupakan lapisan dapat menjelaskan lapisan penyusun di atas mesosfer, terbentang pada atmosfer dengan benar ketinggian 50-400 km dari permukaan bumi. Lapisan eksosfer merupakan lapisan tertinggi pada atmosfer bumi, lapisan ini berada pada ketinggian 400-100 km dari permukaan bumi. Karena banyak mengandung Siswa mampu menjelaskan 3 alasan dengan tepat beserta contohnya. butiran-butiran pasir Unsur hara yang terdapat pada Siswa mampu menjelaskan 2 alasan tanah pasir sedikit dengan tepat beserta contohnya. Mudah dilalui air dan udara
2
1
0
4
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Contohnya adalah tumbuhan kaktus
11.
Mengapa tanaman pangan seperti jagung dan padi cocok ditanam di tanah humus? Jelaskan!
Karena tanah humus berasal dari tumbuhan dan hewan kecil yang membusuk. Tanah humus memiliki daya serapdan daya tahan air yang tinggi sehingga sangat subur.
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan dengan tepat beserta contohnya.
2
Siswa belum mampu menjelaskan alasan dengan tepat serta memberikan contohnya.
1
Siswa tidak dapat menjelaskan alasan serta memberikan contoh.
0
Siswa mampu memenuhi 2 aspek penilaian dengan tepat.
4
Siswa mampu memenuhi 2 aspek penilaian namun kurang tepat.
3
Siswa mampu memenuhi 1 aspek penilaian dengan tepat.
2
Siswa mampu memenuhi 1 aspek penilaian namun kurang tepat.
1
Siswa tidak mengerjakan soal
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Lampiran 3.3 Petunjuk Pengisian Soal dan Identitas Responden
Isilah identitas di bawah ini dengan lengkap!
Identitas Siswa Nama
: ......................................................................
No. Absen
: ......................................................................
Umur
: ......................................................................
Kelas
: ......................................................................
Jenis kelamin
: ......................................................................
Nama Sekolah
: ......................................................................
Identitas Orang tua Nama Orang tua
: ......................................................................
Pekerjaan Orang tua
: ......................................................................
Pendidikan terakhir Orang tua
: Cukup lingkari pilihan yang ada
SD (Sekolah Dasar) SMP (Sekolah Menengah Pertama) SMA (Sekolah Menengah Atas) Sarjana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Lampiran 3.4 Prosedur Pengerjaan Soal
Prosedur Pengerjaan Soal 1.
Siswa yang mengerjakan soal harus sesuai dengan nama siswa yang terpilih dalam undian.
2.
Guru dimohon untuk mengawasi siswa dalam mengerjakan soal.
3.
Guru tidak boleh membantu siswa dalam mengerjakan soal.
4.
Guru dimohon untuk menyampaikan prosedur pengerjaan soal kepada siswa.
5.
Soal tidak boleh dibawa pulang
6.
Lembar soal dan lembar jawab yang telah dikerjakan siswa harus dimasukkan kedalam amplop.
7.
Waktu pengerjaan soal: 90 menit
8.
Siswa dalam mengerjakan soal tidak boleh membuka buku paket atau catatan sejenisnya.
9.
Siswa dalam mengerjakan soal tidak boleh melihat pekerjaan teman (mencontek).
10. Siswa mengerjakan soal harus menggunakan bolpoin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Lampiran 3.5 Soal Pilihan Ganda Penelitian
Nama Kelas No. absen Sekolah
:...................................... :...................................... :...................................... :......................................
I.
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar. II. Lingkarilah point yakin atau tidak yakin di bawah jawaban! Yakin Benar : (jika kamu yakin dengan jawaban yang kamu pilih) Tidak Yakin Benar : (jika kamu tidak yakin dengan jawaban yang kamu pilih) 1. Perhatikan pernyataan berikut! 5. Jarum kompas dapat menunjukkan arah utara dan selatan. 6. Adi mengerem sepedanya saat melewati turunan. 7. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. 8. Orang yang sedang berenang dapat bergerak maju Penerapan gaya gravitasi ditunjukkan oleh nomor ... . e. 1 f. 2 g. 3 h. 4 Yakin Benar Tidak Yakin Benar 2. Yang bukan termasuk pengaruh gaya gravitasi terhadap benda adalah ... . e. benda memiliki berat f. benda cepat mengalami pelapukan g. benda jatuh ke bawah h. permukaan air selalu datar Yakin Benar Tidak Yakin Benar 3. Perhatikan pernyataan di bawah ini! 6. Melapisi permukaan benda dengan karet 7. Memperluas bidang permukaan 8. Memberi pul atau paku-paku pada sepatu sepak bola 9. Memperhalus permukaan benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Yang bukan termasuk cara untuk memperbesar gaya gesek adalah ... . e. 1 f. 2 g. 3 h. 4 Yakin Benar Tidak Yakin Benar
4. Perhatikan gambar berikut!
Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa pada alat di atas yaitu ... . e. beban berada di antara titik tumpu dan kuasa f. titik tumpu berada di antara beban dan kuasa g. kuasa berada di antara titik tumpu dan beban h. titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada satu tempat Yakin Benar Tidak Yakin Benar 5. Perhatikan gambar berikut! I IV V
II III
Bagian pada sekrup yang menggunakan prinsip kerja bidang miring yaitu nomor … . e. I dan II f. II dan III g. III dan I h. IV dan III Yakin Benar Tidak Yakin Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
6.
Berikut ini salah satu ciri-ciri katrol tetap adalah ... . e. katrol yang dipasang pada tempat tertentu dengan posisi tetap f. katrol yang dapat bergerak bebas dan dapat dipindah-pindahkan g. gabungan antara katrol tetap dan katrol lepas h. beberapa roda katrol yang disusun secara berdampingan dalam satu poros Yakin Benar Tidak Yakin Benar
7.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas adalah contoh jenis tuas golongan … . e. pertama f. kedua g. ketiga h. keempat Yakin Benar Tidak Yakin Benar 8. Perhatikan gambar berikut!
Alat pembuka tutup botol seperti gambar di atas menggunakan prinsip kerja …. e. pengungkit f. katrol g. gravitasi h. bidang miring Yakin Benar Tidak Yakin Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
9.
Jalan di pegunungan dibuat dengan lintasan berkelok-kelok, merupakan jenis penerapan … . e. roda berporos f. katrol g. bidang miring h. pengungkit Yakin Benar Tidak Yakin Benar 10. Salah satu sifat cahaya yaitu merambat lurus. Peristiwa di bawah ini yang tidak menunjukkan cahaya merambat lurus adalah ... . e. pantulan sinar kendaraan bermotor pada malam hari f. rambatan cahaya matahari yang menembus genting kaca g. terbentuknya pelangi setelah hujan h. sorotan lampu senter ketika sedang mati lampu Yakin Benar Tidak Yakin Benar
11. Peristiwa terbentuknya pelangi setelah hujan menunjukkan adanya dispersi cahaya. Dispersi cahaya adalah ... . e. peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna f. peristiwa terpantulnya cahaya matahari terhadap bulir-bulir air hujan g. peristiwa terbiasnya cahaya putih oleh air hujan h. peristiwa terpantulnya cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna Yakin Benar Tidak Yakin Benar 12. Ketika seseorang sedang bercermin pada cermin datar, maka jarak benda dengan cermin …. dengan jarak bayangan dengan cermin. a. lebih jauh b. sama c. dekat d. sangat dekat Yakin Benar Tidak Yakin Benar 13. Sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca spion pada mobil/motor adalah… . a. semu, tegak, dan diperkecil b. semu, tegak, dan diperbesar c. nyata dan terbalik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
d. nyata, tegak, dan diperkecil Yakin Benar Tidak Yakin Benar 14. Jika cahaya merambat dari zat yang rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati … . a. garis horizontal b. garis vertikal c. garis normal d. garis lurus Yakin Benar Tidak Yakin Benar 15. Alat yang arah pandangannya dapat dibelokkan sehingga benda/objek yang dilihat tidak harus berada di depan mata disebut … . e. lup f. periskop g. kacamata h. mikroskop Yakin Benar Tidak Yakin Benar 16. Bahan utama yang digunakan untuk membuat model periskop adalah … . a. gunting dan lem b. karton dan isolasi c. kotak pasta gigi dan cermin d. cermin dan lem Yakin Benar Tidak Yakin Benar 17. Perhatikan ciri-ciri batuan berikut ! 5. Terbentuk dari lava yang membeku dengan sangat lama 6. Dapat digunakan untuk pelapis dinding atau ubin 7. Tidak mengandung banyak gas 8. Terbentuk dari endapan air sungai. Ciri dari batuan granit ditunjukkan oleh nomor ... . e. 1, 2, dan 3 f. 1, 2, dan 4 g. 2, 3, dan 4 h. 1, 3, dan 4 Yakin Benar Tidak Yakin Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
18. Pelapukan fisis adalah ... . e. proses pelapukan batuan karena pengaruh suhu, hujan, dan angin f. pelapukan yang terjadi karena peran makhluk hidup g. pelapukan yang menghasilkan perubahan zat mineral pembentuk batuan h. proses pelapukan batuan karena hujan deras dan arus air Yakin Benar Tidak Yakin Benar 19. Beberapa penyebab pelapukan biologi adalah ... . e. lumut, lumut kerak, akar tanaman dan batuan f. lumut, angin, lumut kerak dan akar tanaman g. akar tanaman, humus dari daun, batuan dan lumut h. lumut kerak, lumut, humus dari daun dan akar tanaman Yakin Benar Tidak Yakin Benar 20. Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas menunjukkan lapisan penyusun bumi. Urutan lapisan penyusun bumi dari yang paling dalam adalah ... . e. inti dalam bumi, kerak bumi, mantel bumi, inti luar bumi f. kerak bumi, mantel bumi, inti dalam bumi, inti luar bumi g. inti dalam bumi, inti luar bumi, kerak bumi, mantel bumi h. inti dalam bumi, inti luar bumi, mantel bumi, kerak bumi Yakin Benar Tidak Yakin Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Lampiran 3.6 Soal Essai Penelitian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar pada lembar jawab yang tersedia ! 1. Perhatikan kedua gambar berikut!
A
B
Kedua alat di atas tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan ke dalam jenis pengungkit yang berbeda. Mengapa demikian? Jelaskan! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 2. Apakah paku kecil yang dipasang penghalang plastik dapat dipengaruhi magnet? Jelaskan! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 3. Perhatikan gambar pensil di dalam gelas berisi air berikut! Mengapa pensil pada gambar di samping tampak seperti patah?
........................................................................................................ ........................................................................................................ ........................................................................................................ ........................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
4. Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan jawabanmu! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 5. Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan sedimen ! .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. ..............................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
Lampiran 4
HASIL VALIDASI AHLI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Lampiran 4.1 Permohonan Izin Validasi Ahli Kepada Yth. Bapak/Ibu validator di tempat Dengan hormat, Bersama ini kami mohon kesediaan Romo/Bapak/Ibu untuk melakukan validasi instrumen penelitian yang terdiri dari soal evaluasi pilihan ganda dan soal essay, dalam penelitian skripsi payung dengan tema Miskonsepsi IPA Fisika Kelas V SD se-Kabupaten Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). mengetahui ada tidaknya miskonsepsi IPA (Fisika) pada siswa SD Kelas V di Kabupaten Sleman; 2). mendeskripsikan profil miskonsepsi IPA (Fisika) pada siswa SD Kelas V di Kabupaten Sleman. Kami menyertakan juga pemetaan indikator dan kompetensi dasar yang bisa Romo/Bapak/Ibu pergunakan untuk pertimbangan validasi instrumen penelitian. Tanggapan Romo/Bapak/Ibu adalah anonym (tanpa nama) dan dijamin kerahasiaannya. Kami akan menjadi satu-satunya pihak yang dapat mengakses data Romo/Bapak/Ibu. Laporan penelitian ini, yang akan disajikan untuk masyarakat umum tidak akan mencantumkan segala informasi personal yang dapat digunakan untuk menelusur identitas Romo/Bapak/Ibu. Kami mohon Romo/Bapak/Ibu berkenan untuk melakukan validasi dengan mengisi rubrik penilaian soal pilihan ganda dan essay. Instrumen penelitian yang sudah divalidasi akan kami ambil kembali dari Romo/Bapak/Ibu seminggu setelah penyerahan. Jika Romo/Bapak/Ibu memiliki pertanyaan atau saran, dimohon untuk menghubungi dosen pembimbing kami, Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. dengan alamat email :
[email protected] atau dapat menghubungi di nomor telepon 081809809444. Terima kasih atas waktu dan dukungan Bapak/Ibu.
Hormat kami,
Kelompok Studi Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
Lampiran 4.2 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Pilihan Ganda No Soal
Validator 1 2 3 4
Ratarata
1
3
4
3
2
3
2
3
4
2
2
2.75
3
2
4
2
4
3
4
3
4
4
3
3.5
Komentar, Saran, Perbaikan Validator 1 Validator 2 Validator 3 Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat menyebutkan macam-macam gaya Validator 4 Pilihan jawaban diganti menjadi induksi, elektro magnet, dan gosok. Validator 1 Kalimat yang digunakan untuk pertanyaan jelek butuh subjek, dan mengganti alternatif pegasnya Validator 2 Percobaan diganti dengan peristiwa Validator 3 Tolong diperbaiki soalnya, misalnya roda yang digelindingkan akan berhenti hal ini terjdi karena Validator 4 Pernyataannya sudah jelas, tidak memerlukan “percobaan”, karena itu ada dalam kehidupan seharihari. Validator 1 Pernyataan nomor 1 dan 3 jelek, sulit dilihat miskonsepsinya karena ada yang benar dan ada yang salah. Validator 2 Validator 3 Bagian indikator = disajikan contoh peristiwa siswa dapat mengelompokan salah satu jenis gaya Validator 4 Validator 1 Kalimat soalnya tidak baik Validator 2 Validator 3 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
5
2
4
4
3
3.25
6
1
4
1
4
2.5
7
1
4
4
3
3
8
3
4
4
2
3.25
9
4
4
4
2
3.5
Validator 4 Validator 1 Pernyataan pada nomor 1 membingungkan karena mempunyai 2 kemungkinan dapat benar dapat tidak Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Pernyataan dapat benar semua pada pilihan, dapat membuat siswa pandai bingung. Validator 2 Validator 3 Tolong soal diperbaiki memakai misalnya gerobak yang didorong bergerak karena apa…. Validator 4 Validator 1 Perlu ada gambar dan membingungkan Validator 2 Validator 3 Bagian indikator = disajikan sifat-sifat roda siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
10
3
4
4
4
3.75
11
3
4
4
1
3
12
3
4
4
4
3.75
13
4
4
4
4
4
Validator 4 Sebaiknya antara soal dan jawaban tidak mengandung kata yang sama nomor 8 dan 9. Soal diganti menjadi: Gambar di samping adalah pengungkit jenis 2 cirinya adalah Validator 1 Soal penting atau tidak diberikan. Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Gambar tidak jelas Validator 2 Validator 3 Bagian indikator = disajikan gambar skrup siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana Validator 4 Apakah no. 2 tidak memakai prinsip bidang miring? Kasat mata sudah terlihat jelas. Pilihan jawaban ditambahi, menjadi: a. I & IV b. II & I c. III & II d. IV & III Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
14
4
4
4
3
3.75
15
4
4
4
4
4
16
3
4
4
3
3.5
17
1
4
4
2
2.75
18
2
4
3
-
2.5
Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Belum tentu semua anak tahu pemecah kemiri seperti apa Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Salah dalam menulis kunci jawaban Validator 2 Kunci jawaban diganti C bukan B Validator 3 Validator 4 Apa iya jawabannya B? Validator 1 Gambar tidak jelas Validator 2 Validator 3 Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari Gambar kurang jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
19
1
-
4
3
3
20
2
4
4
4
3.5
21
1
-
4
1
0.5
22
1
-
4
1
0.5
23
3
4
4
4
3.75
Validator 4 Pilihan jawaban membingungkan. Pemotong kuku ada 2 prinsip bidang miring & pengungkit. Validator 1 Membingungkan Validator 2 Kunci jawaban diganti B bukan A Validator 3 Validator 4 Validator 1 Kalimat membingungkan siswa, dapat terjadi salah jawab karena kalimatnya. Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Membingungkan Validator 2 Validator 3 Validator 4 Soal sama dengan no. 19 Validator 1 Membingungkan Validator 2 Validator 3 Validator 4 Soal sama dengan no. 19 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
24
3
4
4
3
3.5
25
3
4
4
4
3.75
26
4
4
4
4
4
27
4
4
4
3
3.75
28
1
-
4
4
3.25
29
4
4
3
2
3.25
Validator 1 Kalimat harus diperbaiki Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Membingungkan Validator 2 Kunci jawaban A bukan C Validator 3 Validator 4 Validator 1 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
30
1
4
4
2
2.75
31
3
4
4
3
3.5
32
4
4
4
2
3.5
33
3
4
4
4
3.75
34
4
4
4
3
3.75
Validator 2 Validator 3 Tolong diperjelas untuk kata-kata batas pandang apakah terlalu kecil atau terlalu jauh Validator 4 Bahasa kiasan kurang tepat untuk anak. Diganti menjadi: “untuk melihat benda angkasa …. Validator 1 Tergantung siapa yang mengajarkan, dengan apa mereka membuatnya. Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
35
4
4
3
4
3.75
36
4
4
4
3
3.75
37
4
4
4
3
3.75
38
3
4
4
3
3.75
39
1
4
4
4
3.25
Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Diganti hurufnya Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Dalam buku ada 4 jenis penyusun tanah, diperhatikan lagi. Validator 2 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
40
4
4
4
4
4
41
4
4
4
4
4
42
4
4
4
3
3.75
43
3
4
3
4
3.5
44
3
4
4
4
3.75
Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Validator 1 Validator 2 Validator 3 Tanah yang memiliki susunan tanah yang sangat rapat sehingga perbedaan udara dan air pada tanah kurang baik disebut tanah Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
45
4
4
4
4
4
46
3
4
4
3
3.75
47
3
4
4
3
3.5
48
4
4
4
3
3.75
49
4
4
4
3
3.75
Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Item a bisa diganti item jawaban “digunakan untuk membuat kerajinan gerabah”. Karena sudah digunakan di soal no. 43 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Pasir dalam ingatan anak terutama Sleman yang lereng merapi identik dengan fungsi sebagai bahan bangunan Validator 1 Validator 2 Validator 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
50
4
4
4
4
3
Bagian indikator disajikan gambar lapisan bumi, siswa dapat mendiskripsikan struktur permukaan bumi Validator 4 “Gambar di atasmenunjukkan lapisan penyusun bumi” dihapus. Soal diganti menjadi: “Urutan lapisan penyusun bumi dari yang paling dalam sesuai gambar di atas adalah”. Validator 1 Validator 2 Validator 3 Bagian indikator disajikan gambar bagan gunung siswa dapat mendiskripsikan struktur permukaan bumi Validator 4 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Lampiran 4.3 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Uraian No. Soal
Validator 1 2 3 4
Ratarata
1
4
4
3
1
3
2
3
4
2
2
2.75
3
3
4
4
4
3.75
4
3
4
4
3
3.5
Komentar, Saran, Perbaikan Validator 1 Validator 2 Validator 3 Disediakan gambar siswa dapat menjelaskan perbedaan golongan pengungkit, Gambar kurang jelas Validator 4 Soal kurang jelas, diganti sesuai dengan komentar validator menjadi: “Gambar disamping adalah contoh pengungkit. Jelaskan perbedaannya!” Validator 1 Validator 2 Validator 3 Bagian indikator disajikan gambar, siswa dapat…., Gunakan data valid, ketika pintu kulkas dibuka lebih dari 450 belum tentu pintu secara otomatis tertutup sendiri (kemungkinan hanya produk-produk tertentu), Mungkin soal diperbaiki dengan menggunakan mainan anak-anak beralaskan besi bisa menempel di pintu kulkas karena…… Validator 4 Perintah soal diganti sesuai dengan komentar validator menjadi: “Jelaskan apa yang terjadi!” Validator 1 Kalimat diperbaiki agar tidak membingungkan Validator 2 Validator 3 Disediakan gambar struktur lapisan bumi, siswa dapat mendiskripsikan struktur bumi Validator 4 Validator 1 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
5
4
4
3
2
3.25
6
3
4
4
2
3.25
7
3
4
4
3
3.5
8
4
4
3
4
3.75
9
4
4
3
4
3.75
Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 “sebutkan sifat cermin cekung!” Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Diberikan contoh penyebabnya, soal direvisi menjadi: “Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi? Sebutkan contoh penyebabnya!” Validator 1 Validator 2 Validator 3 Bagian indikator = ada datanya/ ciri-ciri batuan Validator 4 Validator 1 Validator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
10
4
4
4
-
3
11
4
4
4
-
3
Validator 3 Validator 4 Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Sebaiknya dari pasir saja, missal menjelaskan sifat tanah saja atau menyebutkan contoh tanaman untuk jenis tanah tertentu. Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Sebaiknya dari pasir saja, missal menjelaskan sifat tanah saja atau menyebutkan contoh tanaman untuk jenis tanah tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Lampiran 5
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
Lampiran 5.1 Hasil Validitas Instrumen Soal Pilihan Ganda Uji Empiris Total Pearson Correlation Total
Aitem1
Aitem2
Aitem3
Aitem4
Aitem5
Aitem6
Aitem7
Aitem8
Aitem9
Aitem10
Aitem11
Aitem12
Aitem13
Aitem14
Aitem15
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
56 ,033 ,809 56 ,059 ,669 56 ,166 ,227 56 ,342* ,011 56 ,508** ,000 56 ,147 ,286 56 ,255 ,060 56 ,386** ,004 56 ,455** ,000 56 ,030 ,831 56 ,576** ,000 56 ,513** ,000 56 ,183 ,182 56 ,230 ,091 56 ,089 ,519 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
Aitem16
Aitem17
Aitem18
Aitem19
Aitem20
Aitem21
Aitem22
Aitem23
Aitem24
Aitem25
Aitem26
Aitem27
Aitem28
Aitem29
Aitem30
Aitem31
Aitem32
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
,394** ,003 56 ,272* ,045 56 ,142 ,303 56 ,267* ,049 56 ,357* ,007 56 ,386** ,004 56 ,456** ,000 56 ,169 ,216 56 ,305* ,024 56 ,224 ,101 56 ,340* ,011 56 ,490** ,000 56 ,455** ,000 56 ,138 ,315 56 ,213 ,119 56 ,284* ,036 56 ,070 ,611 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Aitem33
Aitem34
Aitem35
Aitem36
Aitem37
Aitem38
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
,249 ,067 56 ,190 ,165 56 ,401** ,002 56 ,355** ,008 56 ,475** ,000 56 ,224 ,100 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
Lampiran 5.2 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Pilihan Ganda
Case Processing Summary N Valid 56 a Excluded 0 Total 56 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .752
N of Items 20
% 100.0 0.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
Lampiran 5.3 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian Uji Empiris Total Pearson Correlation Total
Aitem1
Aitem2
Aitem3
Aitem4
Aitem5
Aitem6
Aitem7
Aitem8
Aitem9
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
56 ,657** ,000 56 ,664** ,000 56 ,601** ,000 56 ,795** ,000 56 ,655** ,000 56 ,576** ,000 56 ,692** ,000 56 ,732** ,000 56 ,545** ,000 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
Lampiran 5.4 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Uraian Case Processing Summary N Valid a Excluded Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .834
9
56 0 56
% 100.0 0.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
Lampiran 5.5 Dokumentasi Penelitian
Penyerahan soal penelitian kepada Kepala Sekolah SD Negeri Dalangan 2.
Penyerahan soal penelitian kepada guru kelas V di SD Negeri Daratan.
Peneliti menjelaskan prosedur pengerjaan soal di SD Negeri Jarakan.
Siswa mengerjakan soal di SD Negeri Kebonagung.
Siswa sedang mengerjakan soal di SD Negeri Jarakan.
Peneliti sedang menjelaskan prosedur pengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
BIODATA PENELITI Lukas Restu Setyawan lahir di Kulon Progo, 17 Maret 1994, merupakan anak ketiga dari pasangan Bapak Petrus Mujiran dan Ibu Maria Sayem. Pendidikan yang pernah ditempuh oleh peneliti yaitu pendidikan Sekolah Dasar di SD Kanisius Wates pada tahun 2000-2006. Pada tahun 2006-2009 peneliti menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 4 Wates. Selanjutnya pada tahun 2009-2012 peneliti menempuh pendidikan menengah tingkat atas di SMA Negeri 1 Kokap. Pada tahun 2012, peneliti melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan mengambil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama berproses di dalam Universitas Sanata Dharma, peneliti memperoleh ilmu dan pengalaman. Ilmu yang didapatkan berasal dari perkuliahan selama tujuh semester dan keikutsertaan peneliti dalam program wajib seperti English Club, Program Pengembangan Kepribadian Mahasiswa, dan seminar/ workshop. Pengalaman peneliti selama kuliah yaitu mengikuti berbagai kegiatan yang ada di kampus seperti menjadi panitia dalam kegiatan Malam Kreativitas PGSD dan Parade Gamelan Anak yang dilaksanakan dalam rangka perayaan Dies Natalis Universitas Sanata Dharma