Minggu ke 2, 3 Teori Fertilitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Fertilitas Penduduk Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi diantaranya: struktur umur, status, perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan„ dan proporsi yang kawin. Sedangkan faktor non demografi antara lain, keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrialisasi. Variabel-variabel di atas dapat berpengaruh secaraa langsung terhadap fertilitas, ada juga berpengaruh secara tidak langsung. Dr. Davis dan Dr. Blake (1956) dalam tulisanya berjudul 'THE SOCIAL STUCTUREE OF FERTILITY' AN ANALYTICAL FRAMEWORK," menyatakan bahwa faktor-faktor social mempengaruhi fertilitas melaluhi variabel antara (Gambar 1 ) Gambar 1 Skema dari faktor sosial yang mempengaruhi fertilitas lewat variabel antara (persen) Variabel sosial ekonomi
Variabel Antara
Fertilitas
Dalam tulisan tersebut Davis dan Blake jugs menyatakan bahwa proses reproduksi seorang wanita usia subur melaluhi tiga tahap yaitu : hubungan kelamin, konsepsi, kehamilan dan kelahiran. Dalam menganalisa pengaruh sosial budaya terhadap fertilitas, dapatlah ditinjau faktor-faktor yang mempunyai kaitan langsung dengan ketiga proses di atas. Davis dan Blaake (1956) menyebutkan 11 variabel antara yang di kelompokkan sebagai berikut: Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan kelamin pada usia reproduksi : 1. Umur memulai hubungan kelamin 2. Selibat permanen, yaitu proporsi wanitaa yang tidak pernah mengadakan hubungan kelamin 3. Lamanya masa reproduksi yang hilang karena: 4. perceraian, perpisahan, atau di tinggal pergi oleh suami., suami meninggal dunia. 5. Abstinensi sukarela
Universitas Gadjah Mada
6. Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpisah sementara yang tidak dapat di hindari). 7. Frekuensi hubungan seks (tidak termasuk masa abstinensi) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi. 8. kesuburan dan kemandulan biologis (fekunditas dan infekuenditas) yang tidak disengaja 9. menggunakan atau tidak menggunakan alat-alat konterasepsi: cara kimiawi dan cara mekanis, cara-cara lain (seperti metode ritma, dan senggama terputus). 10 kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor disengaja, misalnya sterilisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran dengan selamat. 11. kematian janin, oleh faktor-faktor yang tidak disengaja dan kematian janin oleh faktor-faktor yang disengaja. Kesebelas faktor itu masing-masing dapat mempunyai akibat negatif(-) dan positif(+) terhadap masyarakat satu dengan yang lain berbeda-beda. Misalnya pada masyarakat tertentu variabel 1 (umur memulai hubungan kelamin) mempunyai akibat positif terhadap fertilitas misalnya karena usia perkawinan pertama rendah, sedang di masyarakat lain efek variabel 1 terhadap fertilitas negatif. Davis dan blake membut suatu generalisasi sebagai berikut: pada masyarakat yang sedang berkembang (pra industri), variabel 1, 2, 8 dan 9 mempunyai efek positif terhadap fertilitas, sedangkan variabel 3a. 3b. dan 11 kadang-kadang mempunyai nilai positif dan negatif. Sedang untuk variabel 5, 6, dan 7 sulit diketahui perbedaannya dalam masyarakat. Beberapa faktor yang mempengaruhi fertilitas dalam masyarakat bekerja melalui variabel antara. Freedman mengembangkan model yang di usulkan oleh Davis dan Blake seperti terlihat pada gambar 2. Pada gambar ini nampak bahwa antara antara lingkungan dan struktur sosial ekonomi sating mempengaruhi tingkat mortalitas. Saling pengaruh mempengaruhi terjadi pula antara struktur sosial-ekonomi dengan tingkat inortalitas, struktur sosial ekonomi dengan norma mengenai besar keluarga, struktur sosial ekonomi dengan norma mengenai variabel antara, dan begitu seterusnya. Jadi perbedaanperbedaan fertilitas antar masyarakat mauptin antar waktu dari suatu masyarakat bani dapat dipahami apabila telah memahami beragam faktor
Universitas Gadjah Mada
yang secaraa langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan tertilitas (said Rush 1983 dalam Mantra, 2003). Gambar 2
Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada