JURNAL PSIKOLOGI VOLUME 8 No. 1, APRIL 2013: 633 – 654 MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU TAMAN KANAK-KANAK Ninik Yuliani1 Universitas PGRI Nusantara Kediri Niken Titi Pratitis2 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Abstract, This research aims to find out the relationship between the interest in the profession of the teacher and the teacher's morale with the creativity of the kindergarten teacher. The subject of research is the kindergarten teachers se-Gampengrejo Regency Kediri Subdistrict totaling 108 men from 32 schools kindergartens in the area. Research sample amounted to 108 people. Data retrieval using three questionnaires each interest in the profession of teachers to gauge the extent of the respondent's interest in the profession of the teacher and the morale of teachers to gauge the extent of the respondent's morale after becoming a teacher as well as the creativity of teachers to gauge how big the creativity of teachers by having their interest to become a teacher and their morale becomes a teacher. To use data analysis regression analysis with two predictors (variables X1 and X2) and one kriterium (variable Y). The results showed that 1) interest in the profession theacher and Creativity kindergarten correlates positively and significantly. Thus the first hypothesis of this research is acceptable. 2) teacher morale and creativity kindergarten correlates positively and significantly. Thus the second hypothesis of this research, can be accepted. 3) interest in the profession of teachers and teacher morale with the creativity of teachers kindergarten is significant. Thus the third hypothesis of this research, can be accepted. While interest in the profession and teacher morale contributed effectively amounted to 40.1%, rest of 59,9% were other factors that proved more influential to the creativity of teachers but not examined in this study. Keyword: interest in the profession of teachers, teacher morale, creativity teacher Guru yang kreatif dan kreativitas guru
sangatlah
penting
sebagaimana
tertuang
merupakan dua hal penting dalam dunia
dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru
pendidikan. Dalam pendidikan Taman Kanak-
dan dosen Bab 1 Pasal 1) yaitu guru adalah
kanak (TK) keberadaan guru sangat penting
pendidik yang tugas utamanya mendidik,
dalam rangka menyiapkan dan mendorong agar
mengajar,
anak-anak peserta didik menjadi anak yang
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
cerdas dan kreatif. Untuk mencetak anak-anak
didik pada pendidikan anak usia dini jalur
yang cerdas dan kreatif, maka peran guru
pendidikan formal, pendidikan dasar dan
1
pendidikan menengah.
Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilakukan dengan menghubungi:
[email protected] 2 Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilakukan dengan menghubungi:
[email protected]
membimbing,
mengarahkan,
Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia untuk membangun dirinya dalam
JURNAL PSIKOLOGI
633
YULIANI & PRATITIS berbagai
aspek
kehidupan.
Tujuan
misalnya
bagaimana
mengeksplorasi
pembangunan diri adalah untuk menikmati
kemampuan anak didik, menciptakan alat
kualitas
baik.
peraga, menerapkan metode pembelajaran atau
Kreativitas akan memunculkan sesuatu yang
menggunakan berbagai media pembelajaran
baru tanpa ada contoh sebelumnya atau suatu
yang mampu membuat anak-anak menjadi
proses yang menghasilkan karya baru yang bisa
tertarik, senang, dan gembira, karena pada
diterima oleh komunitas tertentu dan diakui
dasarnya
oleh mereka sebagai sesuatu yang bermanfaat.
“pendidikan bermain”.
kehidupan
Munandar
yang
(1985)
semakin
pendidikan
TK
merupakan
mengemukakan
Menumbuhkan kreativitas guru TK dapat
kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
diawali dari menanamkan pemahaman bahwa
kombinasi baru, berdasarkan data, informasi
menjadi guru merupakan panggilan hati nurani.
atau unsur-unsur yang ada dan hasil yang
Artinya menjadi guru harus didahului oleh
diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru, tetapi
adanya minat yang ada pada masing-masing
dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-
(calon) guru. Kalau (calon) guru memiliki
hal yang sudah ada sebelumnya. Rogers (dalam
minat menjadi guru (bukan karena terpaksa)
Zulkarnain,
2002),
bahwa
merupakan modal utama untuk mencapai
kreativitas
merupakan
kecenderungan-
tujuan pendidikan. Minat inilah yang kemudian
mengatakan
kecenderungan mengaktualisasikan
manusia dirinya
untuk
sesuai
dengan
diwujudkan dalam bentuk komitmen dan kecintaan mereka terhadap profesi guru.
kemampuan yang dimilikinya sehingga sangat
Sebenarnya profesi apa pun diperlukan
jelas disini bahwa kreativitas merupakan hal
adanya minat untuk mendorong agar seseorang
penting dalam rangka mendidik dan melatih
mencintai profesinya, menekuni pekerjaannya
anak menjadi cerdas dan kreatif. Artinya anak-
dan pada akhirnya berhasil dalam bekerja
anak perlu dibimbing dan diarahkan untuk
sesuai dengan profesinya. Minat inilah yang
menjadi cerdas dan kreatif agar bisa membawa
akan menumbuhkan semangat kerja mereka
kemajuan bangsa.
untuk
Keberhasilan
apa
yang
menjadi
yang
pilihannya. Demikian juga pilihan seseorang
menekankan kreativitas akan tercapai apabila
yang berprofesi sebagai guru TK hendaknya
para guru juga kreatif. Lebih-lebih, di lembaga
dilandasi oleh minat terhadap dunia pendidikan
pendidikan TK sebagai tempat pendidikan bagi
dan dunia anak-anak. Minat inilah yang
anak-anak usia dini. Untuk menjadikan anak-
menjadi
anak yang cerdas dan kreatif tersebut maka
menentukan pilihan dan menunjang kesuksesan
harus
seseorang di bidang yang ditekuninya.
dimulai
pendidikan
merealisasikan
dari
para
guru
yang
landasan
bagi
seseorang
dalam
mendidiknya. Sebagai guru TK dituntut kreatif, 634
JURNAL PSIKOLOGI
MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU Menurut Ancok (1986) dalam Suharti
kemampuan dirinya dengan baik. Semangat
(2005) minat seseorang dalam memilih jenis
kerja yang tinggi akan mendorong seseorang
kegiatan merupakan hal yang penting bagi
untuk selalu berpikir keras mencapai tujuan.
keberhasilan seseorang dalam memilih dan
Berpikir keras dalam arti mau dan berusaha
menekuni sebuah profesi. Minat seseorang
mencari dan menemukan cara-cara untuk
terhadap sesuatu dapat membantu mencapai
mencapai tujuan. Cara-cara yang cerdas dan
keberhasilan,
dapat
unik atau tidak lazim inilah yang disebut
memunculkan tumbuhnya perasaan suka, rasa
berpikir kreatif. Dengan demikian kreativitas
tertarik dan bahkan mencintai yang pada
dapat dipacu lebih cepat apabila seseorang
akhirnya dapat berpengaruh terhadap intensitas
telah memiliki minat terhadap suatu obyek dan
respon atau motivasi seseorang terhadap obyek
kemudian didorong oleh adanya semangat
yang sedang ditekuninya.
kerja untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
karena
Allen
hal
(dalam
itu
Hasibuan,1996)
Guru TK yang tidak memiliki minat pada
menyatakan minat merupakan kepribadian
profesinya dan semangat kerja yang tinggi,
yang
dapat
bahkan tidak memiliki kreativitas maka tidak
terhadap
akan membuahkan sebuah karya atau hasil
sesuatu dan merupakan kekuatan yang dapat
kerja yang maksimum. Dengan minat yang
mendorong
suatu
kuat dan semangat kerja yang tinggi akan
kegiatan. Hal itu sesuai dengan amanat
menghasilkan kreativitas yang tinggi pula.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Demikian
guru dan dosen Bab III Pasal 7 bahwa profesi
pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di
guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang
Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri,
dilaksanakan
prinsip-prinsip:
sering ditemui kendala atau permasalahan
memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan
antara lain belum maksimalnya para guru TK
idealisme;
untuk
melaksanakan tugasnya karena berbagai alasan,
memiliki
misalnya: pengetahuan terhadap penggunaan
dimiliki
mempengaruhi
meningkatkan
seseorang sikap
seseorang
seseorang
melakukan
berdasarkan memiliki mutu
yang
komitmen pendidikan;
pula
pada
penyelenggaraan
kompetensi atau kualifikasi akademik dan latar
alat
belakang pendidikan sesuai dengan bidang
direalisasikan kepada anak didik TK masih
tugasnya; dan memiliki tanggung jawab atas
kurang, akibatnya dalam kegiatan belajar
pelaksanaan tugas keprofesionalan.
mengajar (KBM) juga kurang maksimal,
atau
media
pembelajaran
untuk
Guru TK juga harus memiliki semangat
penggunaan sumber belajar nyata (SBN) atau
kerja yang tinggi. Semangat kerja seorang guru
pemanfaatan barang bekas yang mestinya bisa
TK akan tumbuh dengan sendirinya jika setiap
digunakan sebagai media pembelajaran yang
guru berusaha memiliki dan mengembangkan
lebih
JURNAL PSIKOLOGI
menarik
juga
kurang.
Hal
ini 635
YULIANI & PRATITIS menyebabkan
waktu
penyelesaian
tugas
sebaik-baiknya sehingga akan memunculkan
menjadi lebih lama dari yang seharusnya
ide-ide
ditempuh, dan hasil capaian atau kinerja guru
melaksanakan
yang dianggap masih kurang.
tanggungjawabnya.
Pemilihan profesi sebagai guru TK yang
atau
kreativitas
guru
dalam
pekerjaan
dan
tugas
Berdasarkan uraian di atas, maka ada
didasari minat akan menimbulkan semangat
pertanyaan
kerja sehingga seseorang akan selalu berusaha
peneliti yaitu apakah guru yang kreatif akan
mengembangkan
dan
memiliki semangat kerja yang tinggi? Begitu
kreativitasnya untuk memenuhi kualifikasi
pun apakah seseorang yang memiliki minat
sesuai tuntutan profesi. Minat pada profesi,
pada profesi guru akan memiliki kreativitas
semangat kerja dan kreativitas guru merupakan
yang tinggi? Bagaimana minat pada profesi
tiga faktor penting dalam kaitannya dengan
guru
profesi para guru TK. Minat pada profesi guru
kemampuan berpikir kreatif atau kreativitas
merupakan
akan
yang dimilikinya?
menopang tumbuhnya semangat kerja dan
Kreativitas Guru
sebuah
potensi
pondasi
dirinya
yang
dan
yang
semangat
Kreativitas
kreativitas guru TK. Oleh karena itu ketiga-
menggelitik
kerja
merupakan
dalam
guru
proses
diri
dengan
yang
tiganya harus diwujudkan oleh para guru TK
dilakukan seorang individu di tengah-tengah
itu sendiri, baik secara individual maupun
pengalamannya dan menyebabkannya mau
kelompok.
memperbaiki dan mengembangkan dirinya.
Seseorang yang telah memutuskan untuk
Pada dasarnya kreativitas seseorang bersifat
menekuni profesi sebagai pendidik secara
ekspresionis. Ini dikarenakan pengungkapan
otomatis akan terikat dengan organisasi dan
(ekspresi) merupakan sifat yang dilahirkan dan
harus mau menerima segala konsekuensi dan
dapat berkembang melalui proses latihan. Oleh
tuntutan profesi. Pendekatan teori karakteristik
karenanya
Y dari McGregor (dalam Manullang, 1987)
kreativitas dapat diidentifikasi dan dipupuk
yang dikutip oleh Suharti (2005) menyatakan
melalui pendidikan yang tepat.
menurut
Menurut
bahwa pekerja tidak selalu menolak untuk
Munandar
Ulfah
merupakan
mengembangkan
pemahaman atau model baru yang dapat
tetapi
ia
pemikiran
kreativitas
bekerja memikul tanggung jawab dan mampu potensinya
segala
(2008)
(2009)
baru,
cara,
menyadari atas kemampuan tersebut dan ingin
disampaikan,
kemudian
digunakan
mempunyai harga diri serta mendapatkan
kehidupan.
Menurut
Maslow
kepuasan atas pekerjaannya. Peran minat disini
Munandar, 2009), kreativitas merupakan salah
akan menimbulkan dorongan dan semangat
satu
kerja tinggi untuk melakukan pekerjaan itu
kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi
636
kebutuhan
pokok
manusia,
dalam (dalam yaitu
JURNAL PSIKOLOGI
MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi
biasa, yang tidak lazim yang memadukan
bagi manusia.
informasi yang sepertinya tidak berhubungan
Kreativitas adalah suatu proses adanya
dan mencetuskan solusi-solusi baru atau ide-
sesuatu yang baru, apakah itu gagasan atau
ide yang menunjukkan kelancaran, kelenturan
benda dalam bentuk atau rangkaian yang baru
dan orisinil dalam berpikir (Munandar, 1999).
dihasilkan (Meitasari, 2000). Menurut Santrock
Dijelaskan lebih lanjut oleh Munandar (1999)
(2007), kreativitas adalah kemampuan untuk
bahwa pada umumnya hampir setiap orang
berpikir dalam cara-cara yang baru dan tidak
memiliki kreativitas yang tinggi pada masa
biasa serta menghasilkan pemecahan masalah
kanak-kanak, tapi hanya sedikit yang mampu
yang
mempertahankan
unik.
Sedangkan
Perkins
(1988)
sampai
usia
dewasa.
mengatakan kreativitas merupakan suatu hasil
Sehingga dapat dikatakan bahwa kreativitas
kreatif yaitu suatu hasil yang baru dan layak,
adalah sintesa dari empat fungsi, yaitu berpikir,
sehingga seseorang yang kreatif atau seseorang
merasa, mengindera dan intuisi. Bila salah satu
dengan kreativitas adalah seseorang yang
saja dari keempat fungsi di atas dihambat,
hampir secara rutin menghasilkan sesuatu yang
maka kreativitas pun akan menurun.
kreatif. Proposisi Perkins tersebut cukup luas,
Menurut Basuki (2005) kreativitas adalah
yang mengaitkan bersama-sama konsep orang
suatu proses upaya manusia untuk membangun
kreatif dan aktivitas kreatif dalam suatu paket
dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya,
yang rapi dan praktis.
dan tujuan pembangunan diri itu sendiri adalah
Menurut Starko (1995) sebagian besar
untuk menikmati kualitas kehidupan yang
definisi memiliki dua kriteria utama untuk
semakin baik. Jawwad (2002) mengatakan
mempertimbangkan sebuah kreativitas, yaitu
kreativitas adalah memunculkan sesuatu yang
mengandung unsur originalitas (novelty or
baru tanpa ada contoh sebelumnya. Artinya,
originality) dan kelayakan (appropriateness).
kreativitas
Dalam hal ini dijelaskan bahwa originalitas
menghasilkan karya baru yang bisa diterima
dapat merupakan karakteristik dengan serta-
oleh komunitas tertentu atau bisa diakui oleh
merta yang sangat berkaitan dengan kreativitas.
mereka sebagai sesuatu yang bermanfaat.
adalah
suatu
proses
yang
Untuk disebut kreatif, suatu ide atau produk
Menurut Munandar (1985), kreativitas
(hasil) harus yang baru (novelty). Ketepatan
adalah kemampuan untuk membuat kombinasi
(appropriateness) adalah salah satu faktor
baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-
utama dalam menentukan ketepatan di mana
unsur yang ada dan hasil yang diciptakan tidak
kreativitas didasarkan.
selalu hal-hal yang baru, tetapi dapat berupa
Kreativitas merupakan kemampuan untuk
gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah
melihat dan memikirkan hal-hal yang luar
ada sebelumnya. Bahkan Guilford (dalam
JURNAL PSIKOLOGI
637
YULIANI & PRATITIS Munandar,
2009)
menyatakan
kreativitas
g. Memiliki
kemampuan
merupakan kemampuan berpikir divergen atau
mengembangkan
pemikiran
bermacam-macam
gagasan.
alternatif jawaban terhadap suatu persoalan,
h. Keaslian
yang sama
menjajaki
benarnya. Sedangkan Rogers
atau
elaborasi
yaitu
memerinci
suatu
tinggi
dalam
atau
dalam
(orisinalitas)
mengungkapkan
gagasan,
(dalam Zulkarnain,2002) mengatakan bahwa
pemecahan masalah menggunakan cara-cara
kreativitas
orisinal yang jarang diperlihatkan orang
merupakan
kecenderungan mengaktualisasikan
kecenderungan-
manusia dirinya
sesuai
untuk dengan
kemampuan yang dimilikinya.
lain. Dari uraian mengenai ciri-ciri kreativitas di atas maka seseorang dikatakan kreatif
Ada beberapa indikator-indikator yang
apabila dalam interaksinya dengan lingkungan
menyebabkan seseorang itu disebut kreatif.
ciri-ciri dari kreativitas tersebut mendominasi
Indikator sebagai ciri dari kreativitas dapat
dalam aktivitas kehidupannya. Semua ciri-ciri
diamati dalam dua aspek yakni aspek aptitute
tersebut secara konstruktif dapat dimunculkan
dan nonaptitute. Ciri-ciri aptitute adalah ciri-
dalam diri setiap individu, sebab setiap
ciri yang berhubungan dengan kognisi atau
individu memiliki potensi kreatif.
proses berpikir, sedangkan ciri-ciri nonaptitute
Campbell
(dalam
Mangunhardjana,
adalah ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan
1986) mengemukakan kreativitas sebagai suatu
sikap atau perasaan. Indikator kreativitas
kegiatan
seperti dikemukan oleh Munandar (1992)
sifatnya :
adalah :
a. Baru (novel) artinya sesuatu yang inovatif,
yang
mendatangkan
hasil
yang
a. Memiliki rorongan ingin tahu yang besar.
belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh
b. Bebas dalam menyatakan pendapat dan
dan mengejutkan.
memberikan banyak gagasan atau usul
enak,
terhadap suatu masalah. c. Memiliki rasa keindahan dan menonjol dalam salah satu bidang seni. d. Mempunyai pendapat sendiri dan dalam mengungkapkannya,
b. Berguna (useful) artinya sesuatu yang lebih
tidak
mudah
terpengaruh oleh orang lain. e. Memiliki rasa humor yang tinggi dan memiliki daya imajinasi yang kuat. f. Dapat bekerja sendiri dan senang mencoba
lebih
praktis,
mempermudah,
mendorong,
mengembangkan,
memecahkan
masalah,
mengurangi
mengatasi
kesulitan,
hambatan,
mendidik,
mendatangkan hasil yang baik. c. Dapat dimengerti (understandable) artinya sesuatu hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi
hal-hal baru. 638
JURNAL PSIKOLOGI
MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat
munculnya variasi atau perbedaan kreativitas
diramalkan dan tak dapat diulangi.
yang dimiliki individu, yaitu:
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan
a. Jenis Kelamin. Umumnya, anak laki-laki
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk
menunjukkan kreativitas yang lebih besar
melihat dan memikirkan hal-hal yang luar
daripada anak perempuan.
biasa, untuk menghasilkan suatu produk yang
b. Status Sosial Ekonomi. Dalam hal ini, anak
baru atau kombinasi dari hal-hal yang sudah
dari kelompok sosial ekonomi yang lebih
ada sebelumnya, sehingga dapat dimengerti
tinggi cenderung lebih kreatif daripada anak
serta bisa diterima dan diakui oleh orang lain
yang berasal dari sosial ekonomi kelompok
sebagai sesuatu yang bermanfaat.
yang lebih rendah.
Kreativitas
memang
tidak
dapat
c. Urutan Kelahiran. Berdasarkan penelitian,
dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk
anak
tumbuh. Individu memerlukan kondisi yang
menunjukkan
mampu dan memungkinkan individu tersebut
berbeda. Perbedaan ini lebih menekankan
mengembangkan
Oleh
pada lingkungan daripada bawaan. Anak
karena itu penting mengupayakan lingkungan
yang lahir di tengah, lahir belakangan dan
(kondisi eksternal) yang dapat memupuk
anak tunggal mungkin lebih kreatif daripada
dorongan
yang lahir pertama.
sendiri
dalam
diri
potensinya.
individu
untuk
mengembangkan kreativitasnya. dapat
mempengaruhi
kreativitas
seseorang, yaitu : a.
berpikir
dan berupa
pemerkayaan
kreativitas
yang
keluarga kecil bilamana kondisi lain sama cenderung lebih kreatif daripada anak dari
pengalaman
e. Lingkungan Kota vs Lingkungan Pedesaan. Penelitian menunjukkan bahwa anak dari
dan
lingkungan kota cenderung lebih kreatif daripada anak lingkungan pedesaan.
Sifat kepribadian yang berinteraksi dengan
f. Intelegensi. Dikatakan bahwa setiap anak
lingkungan tertentu. Dalam hal ini, faktor
yang lebih pandai menunjukkan kreativitas
kepribadian terdiri dari rasa ingin tahu,
yang lebih besar daripada anak yang kurang
harga diri dan kepercayaan diri, sifat
pandai.
mandiri, berani mengambil resiko dan sifat asertif. enam
Kreativitas
memberi
seseorang
kesenangan dan kepuasan pribadi yang dapat
Sementara, Hurlock (2000) mengatakan ada
kelahiran
bahan.
keterampilan. b.
tingkat
urutan
keluarga besar.
Kemampuan berpikir. Yaitu terdiri dari intelegensi
berbagai
d. Ukuran Keluarga. Umumnya, anak dari
Menurut Munandar (1985) ada dua faktor yang
dari
faktor
JURNAL PSIKOLOGI
yang
menyebabkan
mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Sebagai contoh, tidak ada yang dapat memberi 639
YULIANI & PRATITIS seseorang rasa puas yang lebih besar daripada
waktu
menciptakan sesuatu sendiri, karya sendiri,
menurunnya
apakah itu berupa rumah, kursi dan alat peraga
perkembangan karena faktor hereditas. Yang
belajar, dan sebagainya. Tidak ada yang lebih
pasti, pengaruh lingkungan lebih berpengaruh
mengurangi harga dirinya daripada kritik atau
terhadap munculnya ekspresi kreativitas.
ejekan terhadap kreasi itu atau pertanyaan apa
Minat pada Profesi Guru
bebas.
Tidak
ada
kreativitas
bukti
bahwa
pada
puncak
Secara bahasa minat berarti keinginan
sesunggguhnya bentuk yang dibuatnya itu. Menurut Santrock (2007), kreativitas
yang kuat, gairah atau kecenderungan hati yang
berharga bagi diri individu tetapi ini tidak
tinggi terhadap sesuatu (Tim Prima Pena, tanpa
berarti bahwa hanya karena itu semakin kreatif
tahun). Minat merupakan sifat yang relatif
seseorang semakin besar sumbangannya pada
menetap
kelompok sosial dan semakin bahagia dan baik
berpengaruh
penyesuaiannya. Bagaimanapun, terlalu kreatif
seseorang, karena dengan minat dia akan
mungkin membuat orang menjadi “pemimpi
melakukan
yang
Sebaliknya
tidak
praktis”
yaitu
mereka
yang
mencipta secara mental tetapi tampaknya tidak
pada
diri
seseorang.
besar
terhadap
sesuatu tanpa
yang
minat
Minat kegiatan
diminatinya.
seseorang
tidak
mungkin melakukan sesuatu.
pernah mampu mewujudkan mimpinya ke
Wardiman (1988) mengatakan bahwa
dalam bentuk praktis yang menguntungkan
minat diartikan sebagai suatu kondisi yang
dirinya atau masyarakat. Akibatnya, mereka
terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau
tidak pernah mencapai sesuatu yang sebetulnya
arti
mereka mampu lakukan. Ini akan menimbulkan
dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-
perasaan
kebutuhannya sendiri. Sementara Pasaribu dan
gagal
yang
membahayakan
bisa
tampil
situasi yang
dihubungkan
Simanjuntak (1983) mengartikan minat sebagai
penyesuaian pribadi dan sosial. Kreativitas
sementara
dini
dalam
suatu
motif
yang menyebabkan
individu
kehidupan anak dan terlihat pada saat ia
berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang
bermain. Secara bertahap akan terpencar di
menariknya. Sedangkan Daradjat, dkk. (1995)
bidang kehidupan yang lain. Suatu studi
mengartikan minat sebagai kecenderungan jiwa
menunjukkan bahwa puncak kreativitas dapat
yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang
diraih pada usia 30 tahunan, akhirnya mendatar
berharga bagi orang.
saja dan tahap demi tahap akan menurun
Minat
merupakan
suatu
hal
yang
2001). Menurut Lehman (dalam
mendasari seseorang menentukan pilihan untuk
Akbar, 2001) menjelaskan beberapa faktor
menekuni suatu kegiatan atau pemilihan jenis
yang
yaitu
profesi. Sebagai kata benda, profesi berarti
lingkungan, tekanan keuangan, dan kurangnya
pekerjaan yang dilandasi pengetahuan atau
(Akbar,
640
mempengaruhi
kreativitas
JURNAL PSIKOLOGI
MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU pendidikan tertentu. Sebagai kata sifat, profesi
orang
atau
berarti
mengorbankan segenap kesadaran, tenaga,
pekerjaan
yang
waktu, dan fasilitas yang dimiliki untuk
khusus
untuk
mempelajari, mengamati, dan mendalami suatu
disebut
berkenaan
sebagai
dengan
memerlukan
profesional
suatu
kepandaian
melaksanakannya (Tim Prima Pena, tanpa tahun).
Suatu
profesi
menyajikan
tersebut
akan
mencurahkan
dan
obyek tersebut.
jasa
Seseorang yang memiliki minat terhadap
berdasarkan ilmu pengetahuan dan hanya
suatu obyek, maka orang tersebut cenderung
dipahami oleh orang-orang tertentu yang secara
memberi perhatian besar terhadap obyek
sistematik diformulasikan dan diterapkan untuk
tersebut. Sujanto (2001) mengatakan bahwa
memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu
minat ialah suatu pemusatan perhatian yang
contoh profesi itu adalah profesi guru TK.
tidak disengaja yang terlahir dengan penuh
Seseorang dikatakan memiliki minat apabila
seseorang
tersebut
kemauannya dan yang tergantung dari bakat
menunjukkan
dan lingkungannya. Artinya minat sebagai
sikapnya atau perhatiannya terhadap obyek
salah satu aspek tingkah laku afektif memiliki
tertentu.
karakteristik.
Winkel (2004) berpendapat bahwa
Slameto
(2003)
mengatakan
minat adalah kecenderungan subyek yang
bahwa minat tidak dibawa sejak lahir dan
menetap untuk merasa tertarik pada bidang
minat selalu diikuti dengan perasaan senang
studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa
dan dari itu diperoleh kepuasaan. Artinya suatu
senang mempelajari materi itu. Minat sangat
minat bisa ditumbuhkan kepada seseorang
besar
kreativitas
sejak dini dan bisa dipupuk melalui proses
seseorang. Sebab dengan adanya minat maka
belajar. Dalam hal ini Purwanto (1990)
seseorang akan melakukan sesuatu yang lebih
mengatakan bahwa sesuatu yang menarik
baik, lebih bagus dan
minat tidak hanya menyenangkan tapi juga
pengaruhnya
terhadap
lebih dari pada
umumnya.
menakutkan. Bahkan menurut Sardiman (2004)
Samana (1994) mengatakan bahwa minat
minat tidak timbul secara tiba-tiba, melainkan
sebagai kecenderungan untuk memperhatikan
timbul dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan.
suatu obyek tertentu serta rela mencurahkan
Dan menurut Usman (2001), minat merupakan
kesadarannya,
sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.
tenaganya,
waktu
yang
dimilikinya dan fasilitas yang dimilikinya
Seseorang yang memiliki ketertarikan
untuk mendalami obyek tersebut dan dengan
terhadap sesuatu obyek, maka orang tersebut
sadar menghindarkan diri dari tarikan obyek-
akan mencurahkan dan mengorbankan segenap
obyek
kesadarannya,
pengamatan
mengganggu.
Jadi
lain
yang
seseorang
dapat memiliki
ketertarikan terhadap sesuatu obyek, maka JURNAL PSIKOLOGI
tenaganya,
waktunya,
dan
fasilitas yang dimilikinya untuk mempelajari, mengamati,
dan mendalami
suatu obyek 641
YULIANI & PRATITIS tersebut. Selain itu, demi mendalami obyek
seseorang
yang diminatinya, seseorang akan berupaya
dikatakan berminat terhadap sesuatu apabila ia
menghindarkan diri dengan sadar dari obyek-
merasa tertarik pada obyek tertentu sepenuh
obyek
jiwanya, dan ia akan menerima obyek itu
pengamatan
lain
yang
dapat
mengganggu pengamatannya.
mempelajarinya.
Seseorang
sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa
(Winkel,2004). Menurut
Damayanti
(2005)
minat
seseorang lebih menyukai suatu hal daripada
memiliki empat aspek, yaitu: Kesadaran,
hal lainnya. Seseorang yang memiliki minat
Perhatian, Perasaan senang, dan Kemauan.
terhadap suatu obyek, maka orang tersebut
Keempat
cenderung memberi perhatian besar terhadap
sebagai berikut :
obyek tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat
a. Kesadaran. Artinya, seseorang memiliki
dari Sujanto (2001) bahwa minat adalah suatu
minat terhadap suatu obyek bila ia memiliki
pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang
kesadaran. Pada individu yang belajar, bila
terlahir dengan penuh kemauannya dan yang
ia belajar dengan dilandasi oleh minat yang
tergantung dari bakat dan lingkungannya.
tinggi,
Berdasarkan definisi di atas maka dapat
aspek
maka
tersebut
prestasi
dapat
diuraikan
akademik
yang
diperoleh juga akan tinggi.
disimpulkan minat pada profesi guru adalah
b. Perhatian. Umumnya, Orang yang memiliki
kecenderungan perasaan senang yang ada pada
minat terhadap suatu obyek disebabkan
diri
karena ia memiliki perhatian terhadap suatu
seseorang,
perhatian, ketertarikan
sehingga
aktif
berbuat,
untuk
ia
memberikan
dan
memiliki
mempelajari
keahlian
obyek tersebut. c. Perasaan
Senang.
Yaitu
aspek
yang
khusus sebagai tenaga pendidik atau pengajar
berhubungan erat dengan terciptanya minat
maupun hal-hal lain yang terkait dengan
seseorang. Tanpa adanya perasaaan senang
pekerjaan sebagai guru.
terhadap
Minat terhadap sesuatu perlu dipelajari
sesuatu
obyek,
sulit
untuk
membangun suatu minat pada diri individu.
dan akan mempengaruhi belajar selanjutnya
d. Kemauan. Yaitu dorongan yang terarah
serta mempengaruhi penerimaan minat-minat
terhadap suatu tujuan serta dikendalikan
baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan
oleh akal pikiran. Dengan adanya kemauan
hasil dari proses belajar dan mendukung belajar
dalam
selanjutnya. Walaupun minat terhadap sesuatu
mengakibatkan
tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat
terhadap suatu obyek, sehingga muncul
mempelajari
minat.
sesuatu,
tapi
asumsi
umum
diri
individu, timbulnya
maka
akan
perhatian
menyatakan bahwa minat akan membantu 642
JURNAL PSIKOLOGI
MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU Ekspresi minat dapat diketahui melalui suatu
pernyataan
menunjukkan
dan
aktivitas
seseorang
lebih
yang
mudah ketika seorang individu bertambah
menyukai
dewasa. Sedangkan merubah aspek afektif
sesuatu daripada yang lain. Hurlock (2000) menyebutkan bahwa minat adalah sumber motivasi
yang
mendorong
dari minat, dapat diperbaiki secara relatif
seseorang
minat seorang individu lebih sulit. Menurut Lamb dan Arnold (dalam Rahim, 2005), ada beberapa faktor yang
melakukan apa yang diinginkannya. Minat
mempengaruhi minat, yaitu :
individu terhadap suatu objek mengandung
a. Faktor fisiologis
aspek kognitif dan afektif. Aspek kognitif
Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik,
berkaitan dengan konsep bidang yang diminati,
pertimbangan
diperoleh dari pengalaman di rumah, sekolah
kelamin. Kelelahan merupakan kondisi
dan masyarakat (lingkungan sosial). Sedangkan
yang tidak menguntungkan bagi seseorang
aspek afektif minat dinyatakan dalam sikap
(guru) untuk melakukan atau melaksanakan
terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat dari
proses belajar-mengajar.
pengalaman pribadi serta sikap orang-orang sekitarnya.
neurologis,
dan
jenis
b. Faktor intelektual Intelegensi itu sendiri menurut Henmon
Selanjutnya Hurlock (2000) menjelaskan
(dalam Azwar, 1996) terdiri atas dua
bahwa meskipun kedua aspek tersebut sama
macam faktor, yaitu: kemampuan untuk
pentingnya, tapi aspek afektif mempunyai
memperoleh pengetahuan dan pengetahuan
peran yang lebih penting dari aspek kognitif.
yang telah diperoleh.
Hal ini disebabkan: (1) aspek afektif lebih
c. Faktor lingkungan
besar peranannya dalam memotivasi tindakan
Faktor lingkungan meliputi :
daripada
1) Faktor latar belakang dan pengalaman
aspek
menyenangkan
kognitif. akan
Perasaan
memperkuat
yang minat
individu di rumah
individu. Sebaliknya, perasaan yang tidak
Lingkungan dapat membentuk pribadi,
menyenangkan
sikap, nilai, dan kemampuan bahasa
individu.
akan
Perasaan
kebosanan memperlemah
disertai motivasi
melemahkan itu
minat
mengakibatkan
pengaruh yang
yang
menganggu
individu.
Kondisi
di
rumah
mempengaruhi pribadi dan penyesuaian diri
individu
dalam
masyarakat.
penyesuaian diri. (2) aspek afektif yang sudah
Kondisi itu pada gilirannya dapat
terbentuk cenderung tahan terhadap perubahan
membantu individu, atau menghalangi
dibandingkan aspek kognitif. Informasi yang
individu dalam beraktifitas. Individu
tidak tepat tentang suatu hal yang berkaitan
yang tinggal dalam rumah tangga yang
dengan minat, yang merupakan aspek kognitif
harmonis, rumah yang penuh dengan
JURNAL PSIKOLOGI
643
YULIANI & PRATITIS cinta kasih dan mempersiapkan seorang
harus mempelajari dan mempraktekkan
individu dengan harga diri yang tinggi,
pengajaran
maka tidak akan menemukan kendala
pengalaman individu, sehingga individu
yang berarti.
memahami belajar itu sendiri sebagai
2) Faktor sosial ekonomi
minat
dan
suatu kebutuhan.
Faktor sosio ekonomi, orang tua, dan
2) Kematangan sosial, ekonomi, emosi
lingkungan tetangga merupakan faktor
dan penyesuaian diri
yang membentuk lingkungan rumah
Individu yang lebih mudah mengontrol
individu.
emosinya,
Beberapa
penelitian
akan
memperlihatkan bahwa status sosio
memusatkan
ekonomi
kegiatan
individu
mempengaruhi
lebih
mudah
perhatiannya
yang
sedang
pada
dilakukan,
kemampuan verbal individu. Semakin
daripada individu yang mudah marah,
tinggi status sosio ekonomi individu
menangis,
maka
kemampuan
berlebihan, atau menarik diri akan
verbal individu. Misalnya, guru yang
mendapat kesulitan dalam melakukan
mendapat pelatihan dan contoh bahasa
aktifitas
yang
kurang percaya diri, tidak akan bisa
semakin
baik
tinggi
dari
orang
lain
akan
dan
mengajar.
bereaksi
secara
Individu
yang
mendukung perkembangan bahasa dan
mengerjakan
intelegensi guru. Begitu pula dengan
kepadanya, walaupun tugas itu sesuai
kemampuan
individu.
dengan kemampuannnya. Mereka akan
Individu yang memberikan banyak
sangat bergantung kepada orang lain
kesempatan
sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan
lingkungan
mengajar mengajar, yang
penuh
dalam dengan
hubungan antar individu yang baik akan mempunyai
kemampuan
hubungan
tugas
yang
diberikan
secara mandiri. Semangat Kerja Seorang guru yang memiliki semangat kerja yang tinggi, maka akan mempunyai
yang baik pula.
kesediaan perasaan untuk melakukan pekerjaan
d. Faktor psikologis mencakup
dengan lebih cepat untuk mencapai hasil yang
beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:
lebih baik. Nitisemito (1992) mengatakan
1) Motivasi
bahwa semangat kerja adalah melakukan
Faktor psikologis
644
dengan
ini
juga
Motivasi adalah faktor kunci dalam
pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan
mengajar.
itu
demikian pekerjaan akan diharapkan lebih
sederhana, tetapi tidak mudah untuk
cepat dan lebih baik. Semangat kerja adalah
mencapainya. Kuncinya adalah guru
suatu kegiatan dalam melaksanakan pekerjaan
Kunci
motivasi
JURNAL PSIKOLOGI
MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU secara cepat dan lebih baik menyelesaikan
datang dan pulang tepat waktu, sehingga
suatu kegiatan.
pekerjaan
Alexander Leigton seperti
tidak
tertunda.
Ketidakhadiran
dikutip oleh Moekijat (1989) mengatakan
seorang guru akan berpengaruh terhadap
bahwa semangat kerja adalah kemampuan
produktivitas kerja, sehingga sekolah tidak bisa
sekelompok orang untuk bekerjasama dengan
mancapai tujuan secara optimal. Presensi atau
giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan
kehadiran guru dapat diukur melalui kehadiran
bersama.
guru di tempat kerja, ketepatan guru datang
Semangat kerja merupakan perasaan
atau pulang kerja, dan kehadiran guru apabila
yang memungkinkan seseorang bekerja untuk
mendapat undangan untuk mengikuti kegiatan
menghasilkan yang lebih banyak dan lebih baik
atau acara di sekolah.
(Hasley, 1992). Semangat kerja merupakan
b. Disiplin Kerja
suatu sikap individu atau kelompok terhadap kesukarelaannya
untuk
bekerjasama
mencurahkan
kemampuannya uraian
kerja
merupakan
ketaatan
agar
seorang guru terhadap suatu peraturan yang
secara
berlaku di sekolah yang dilakukan atas dasar
menyeluruh (Westra, 1988). Berdasarkan
Disiplin
kesadaran, bukan karena adanya paksaan di
atas
dapat
(Wursanto, 1985). Disiplin merupakan suatu
disimpulkan semangat kerja merupakan sikap
kekuasaan
mental individu atau kelompok yang terdapat
penyesuaian diri dengan sukarela kepada
dalam suatu organisasi yang menunjukkan rasa
ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan
kegairahan dalam melaksanakan tugas atau
nilai-nilai dari pekerja (Moekijat, 1997).
pekerjaan
c. Kerjasama
dan
mendorong mereka
untuk
bekerja secara lebih baik dan lebih produktif.
yang
berkembang
dalam
Kerjasama merupakan tindakan konkret
Semangat kerja dapat diukur melalui
seseorang dengan orang lain (Winardi, 1975).
presensi pegawai (guru) di tempat kerja,
Kerjasama juga diartikan sebagai suatu sikap
tanggungjawabnya terhadap pekerjaan, disiplin
dari individu maupun kelompok terhadap
kerja, kerjasama dengan pimpinan atau teman
kesukarelaannya untuk bekerjasama agar dapat
sejawat
mencurahkan
dalam
organisasi
serta
tingkat
kemampuannya
secara
produktivitas kerja (Hasley,1988). Unsur-unsur
menyeluruh (Westra, 1980). Keberhasilan atau
semangat kerja sendiri dapat diamati melalui :
kegagalan suatu organisasi tergantung pada
a. Presensi
orang-orang yang terlibat di dalamnya. Jika
Presensi merupakan kehadiran pegawai
diterapkan di dalam profesi guru maka untuk
(guru) yang berkenaan dengan tugas dan
mengukur
kewajibannya.
digunakan kriteria sebagai berikut:
Pada
umumnya
organisasi
tingkat
kerjasama
tersebut
(sekolah) selalu mengharapkan para guru JURNAL PSIKOLOGI
645
YULIANI & PRATITIS 1) Kesadaran guru untuk bekerjasama dengan atasan dan teman sejawat.
Produktivitas produksi
yang
adalah
dapat
rasio
antara
dihasilkan
dengan
2) Adanya kemauan untuk membantu teman
keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan
guru yang mengalami kesulitan dalam
untuk keperluan produk itu (Saksono, 1988).
melaksanakan pekerjaan.
Produktivitas juga diartikan sebagai efisiensi
3) Adanya kemauan untuk memberi dan
modal dan waktu yang digunakan untuk
menerima kritik serta saran dari orang lain.
menghasilkan barang dan jasa (Ravianto,
4) Bagaimana tindakan seseorang guru apabila
1985).
mengalami kesulitan dalam melaksanakan
Produktivitas kerja dipengaruhi oleh
pekerjaannya.
beberapa faktor yang berhubungan dengan
d. Tanggung jawab
tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain
Tanggung jawab merupakan kewajiban
seperti ketrampilan, disiplin, sikap dan mental,
seseorang untuk melaksanakan segala sesuatu
etika
yang diwajibkan kepadanya, dan jika terjadi
penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja,
kesalahan
karena
manajemen dan berprestasi (Ravianto, 1985).
kelalaiannya, maka seseorang dapat dituntut,
Jika diterapkan dalam profesi guru maka
dipersoalkan atau diberi sanksi.
Tanggung
tingkat produktivitas kerja guru dapat diukur
jawab merupakan keharusan pada seseorang
melalui ketepatan penggunaan waktu dan hasil
yang melaksanakan kegiatan selayaknya apa
kerja yang dicapai. Jadi produktivitas kerja
yang
guru adalah kemampuan seorang guru untuk
yang
telah
disebabkan
diwajibkan
kepadanya
kerja,
motivasi
kerja,
kesehatan,
(Westra,1975). Jika diterapkan dalam profesi
menghasilkan
guru maka tingkat tanggung jawab guru dapat
menggunakan berbagai sumber produksi sesuai
diukur dengan hal-hal seperti :
dengan
1)
Kesanggupan
dalam
melaksanakan
3) 4)
e. 646
mutu
atau
dan
jasa
jangka
dengan
waktu
yang
ditentukan oleh sekolah.
perintah dan kesanggupan dalam bekerja. 2)
barang
Setiap orang memiliki kecenderungan
Kemampuan menyelesaikan tugas dengan
atau dorongan untuk mewujudkan potensi diri
tepat dan benar.
atau
Melaksanakan tugas atau perintah yang
seseorang yang bekerja sebagai guru atau
diberikan dengan sebaik-baiknya.
berprofesi sebagai pengajar. Ia akan berusaha
Mempunyai kesadaran bahwa pekerjaan
mewujudkan
yang
untuk
keinginan,
atau
kepentingan sekolah, tetapi juga untuk
diperlukan
kondisi
kepentingan dirinya sendiri.
individu tersebut mengembangkan potensinya.
Produktivitas Kerja
Seperti mengupayakan lingkungan (kondisi
diberikan
bukan
hanya
kreativitasnya.
apa
Begitu
pula
yang menjadi impiannya. yang
dengan
harapan,
Untuk
itu
memungkinkan
JURNAL PSIKOLOGI
MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU eksternal) yang dapat memupuk dorongan
Bagi seorang yang berprofesi sebagai guru, ada
dalam diri individu. Selain itu dibutuhkan
tiga faktor yang harus dicermati yaitu; Pertama,
media yang berfungsi sebagai pendorong atau
guru harus memiliki minat terhadap profesi
memotivasi terwujudnya keinginan tersebut.
guru. Seseorang dikatakan berminat terhadap
Dorongan ini merupakan motivasi primer
sesuatu apabila ia merasa tertarik pada objek
untuk mengarahkan dan mencapai tujuan yang
tertentu
diharapkan. Misalnya seseorang yang ingin
menerima obyek itu sebagai sesuatu yang
menjadi guru maka ia harus memiliki minat
bermanfaat bagi dirinya (Winkel,2004).
terlebih dahulu terhadap objek (profesi guru) tersebut.
sepenuh
Menurut
jiwanya,
dan
Damayanti
ia
(2005)
akan
minat
memiliki empat aspek, yaitu: Kesadaran,
Seseorang yang berprofesi sebagai guru
Perhatian, Perasaan senang, dan Kemauan.
tentu saja dia tidak boleh pasif dan tidak
Seseorang memiliki minat terhadap suatu objek
memiliki kreativitas sama sekali. Sebab bisa
bila
dibayangkan jika seorang memiliki dua ciri
kemauan, dan perasaan senang mengenai objek
tersebut, lantas bagaimana dia (guru) mampu
yang dimaksud. Tanpa adanya perasaaan
menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada
senang terhadap sesuatu obyek, sulit untuk
para siswa yang diajarnya. Begitu juga
membangun suatu minat pada diri individu.
bagaimana kondisi siswa jika diajar oleh
Dengan adanya kemauan dalam diri individu,
seorang guru yang tidak memiliki kreativitas
maka akan mengakibatkan timbulnya perhatian
yang tinggi.
terhadap suatu objek, sehingga muncul minat.
ia
memiliki
kesadaran,
perhatian,
Untuk menjadi seorang guru, idealnya
Ekspresi minat dapat diketahui melalui
harus memiliki minat terhadap profesi guru,
pernyataan dan aktivitas yang ditunjukkan
memiliki semangat kerja yang tinggi dan
seseorang.
memiliki kreativitas yang tinggi pula, sehingga
bahwa minat adalah sumber motivasi yang
proses belajar mengajar akan berlangsung
mendorong seseorang melakukan apa yang
dengan baik dan menyenangkan. Syarat-syarat
diinginkannya. Minat individu terhadap suatu
tersebut mutlak dibutuhkan oleh seorang guru.
objek mengandung aspek kognitif dan afektif.
Namun untuk mencapai hal itu dibutuhkan
Aspek kognitif berkaitan dengan konsep
adanya dorongan dalam diri individu (motivasi
bidang
intrinsik)
pengalaman di rumah, sekolah dan masyarakat
dan
dorongan
dari
lingkungan
(motivasi ekstrinsik). dapat
dipaksakan,
yang
(2000)
diminati,
menyebutkan
diperoleh
dari
(lingkungan sosial). Sedangkan aspek afektif
Minat, semangat dan kreativitas memang tidak
Hurlock
tetapi
harus
minat kegiatan
dinyatakan
dalam
sikap
yang
ditimbulkan
terhadap
minat
dari
dimungkinkan untuk tumbuh dan berkembang. JURNAL PSIKOLOGI
647
YULIANI & PRATITIS pengalaman pribadi serta sikap orang-orang
kesukarelaannya
untuk
sekitarnya.
mencurahkan
kemampuannya
Jadi minat pada profesi guru adalah kecenderungan perasaan senang yang ada pada diri
seseorang,
perhatian,
sehingga
aktif
ketertarikan
berbuat,
untuk
ia
memberikan
bekerjasama
agar secara
menyeluruh (Westra, 1988; Alexander Leigton dalam Moekijat,1989). Jadi semangat kerja adalah sikap mental
dan
memiliki
individu atau kelompok guru yang terdapat
mempelajari
keahlian
dalam
suatu
organisasi
(sekolah)
yang
khusus sebagai tenaga pendidik atau pengajar
menunjukkan
rasa
maupun hal-hal lain yang terkait dengan
melaksanakan
tugas
pekerjaan sebagai guru.
mendorong mereka untuk bekerja secara lebih
Guru juga harus memiliki semangat kerja
kegairahan atau
pekerjaan
dalam dan
baik dan lebih produktif.
yang tinggi. Seorang guru yang memiliki
Guru harus memiliki kreativitas yang
semangat kerja yang tinggi, maka akan
tinggi. Seseorang dikatakan kreatif apabila
mempunyai
untuk
dalam interaksinya dengan lingkungan ciri-ciri
melakukan pekerjaan dengan lebih cepat untuk
dari kreativitas tersebut mendominasi dalam
mencapai hasil yang lebih baik. Semangat kerja
aktivitas
adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat
segalanya dengan cara-cara yang unik. Semua
sehingga pekerjaan akan dapat diselesaikan
ciri-ciri tersebut secara konstruktif dapat
lebih cepat, lebih banyak dan lebih baik
dimunculkan dalam diri setiap individu.
kesediaan
perasaan
kehidupannya,
dan
melakukan
(Nitisemito, 1992; Hasley, 1992). Semangat
Berdasarkan uraian di atas maka dapat
kerja adalah kemampuan sekelompok orang
disampaikan kerangka pemikiran penelitian ini
untuk bekerjasama dengan giat dan konsekuen
seperti tampak pada Gambar 1.
dalam
mengejar
tujuan
bersama,
Minat pada profesi guru (X1)
Kreativitas Guru Semangat Kerja
(Y)
(X2)
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
648
JURNAL PSIKOLOGI
MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU Berdasarkan pada beberapa konsep
mengambil
semuanya
sebagai
sampel
yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
penelitian. Namun setelah penyebaran skala,
dikemukakan hipotesis penelitian ini sebagai
data yang kembali hanya 96 subyek saja.
berikut :
Dalam penelitian ini hanya ada tiga
1. Ada hubungan yang signifikan antara Minat
macam
variabel,
yaitu
variabel
terikat
pada profesi guru dan Semangat kerja
(Dependent Variable) yaitu: Kreativitas guru
dengan
(Y), dan variabel bebas (Independent Variable)
Kreativitas guru Taman Kanak-
yang terdiri atas: variabel Minat pada profesi
kanak. 2. Ada hubungan yang signifikan antara Minat
guru (X1) dan variabel Semangat kerja (X2). Analisis
pada profesi guru dengan Kreativitas guru
dilakukan
untuk
mengetahui derajat atau keeratan hubungan
Taman Kanak-kanak. 3. Ada hubungan yang signifikan antara Semangat kerja dengan
data
Kreativitas guru
antara ketiga variabel dalam penelitian ini yaitu Minat pada profesi guru (X1), Semangat kerja (X2) dan Kreativitas guru. Untuk mengetahui
Taman Kanak-kanak.
derajat hubungan variabel-variabel tersebut digunakan koefisien korelasi pearson product
Metodologi Penelitian Populasi adalah seluruh obyek penelitian
moment. Untuk mengetahui bentuk hubungan
yang ingin diketahui besaran karakteristiknya.
antara variabel maka dilakukan uji statistik
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
yaitu analisis regresi (anareg).
kuantitatif di mana populasinya adalah para guru Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) se-
Hasil Penelitian Analisis
Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri
data
dilakukan
untuk
mengetahui derajat atau keeratan hubungan
yang berjumlah 108 orang obyek
antara ketiga variabel dalam penelitian ini yaitu
populasi yang memiliki karakteristik yang
Minat pada profesi guru (X1), Semangat kerja
sama dengan karakteristik populasi. Menurut
(X2)
Arikunto (2002) jika subyeknya kurang dari
mengetahui derajat hubungan variabel-variabel
100, lebih baik diambil semuanya sehingga
tersebut digunakan koefisien korelasi pearson
penelitiannya disebut penelitian populasi. Jika
product moment. Untuk mengetahui bentuk
jumlah subyek lebih besar dari 100 maka dapat
hubungan antara variabel maka dilakukan uji
diambil 10-15%, atau 20-25% atau lebih.
statistik yaitu analisis regresi (anareg).
Sampel
merupakan
sebagian
dan
Kreativitas
guru
(Y).
Untuk
Dalam penelitian ini karena jumlah populasi
Hasil olah statistik menggunakan SPSS
108 orang, maka peneliti memutuskan untuk
16 for Windows melalui program Analisa
JURNAL PSIKOLOGI
647
YULIANI & PRATITIS Regresi untuk menguji korelasi antara variabel
dengan Kreativitas adalah signifikan. Artinya,
Minat pada Profesi Guru dan Semangat Kerja
hipotesis penelitian yang berbunyi : “Ada
dengan
sampel
hubungan antara Minat pada Profesi Guru dan
penelitian, menunjukkan harga F = 31,170 pada
Semangat Kerja dengan Kreativitas” dapat
p = 0,000 (p < 0,05) sehingga dapat ditarik
diterima. Hasil selengkapnya dapat dilihat dari
kesimpulan bahwa korelasi antara variabel
hasil uji anova sebagai berikut :
Kreativitas
terhadap
96
Minat pada Profesi Guru dan Semangat Kerja Hasil Uji ANOVA ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regressio n
741.207
2
Residual
1105.751
93
Total
1846.958
95
F
Sig. .000a
370.604 31.170 11.890
a. Predictors: (Constant), SEMANGAT, MINAT b. Dependent Variable: KREATIVITAS signifikan. Oleh karenanya hipotesis penelitian Analisis regresi juga menunjukkan harga koefisien korelasi lugas rx1y = 0,170 pada p =
ini yang berbunyi : “Ada korelasi positif antara
0,020 (p < 0,05) pada korelasi antara variabel
variabel Semangat Kerja dan Kreativitas”,
Minat pada Profesi Guru dengan variabel
dapat diterima. Sehingga asumsi peneliti
Kreativitas. Artinya, variabel Minat pada
bahwa
Profesi Guru berkorelasi positif dan signifikan
seseorang, maka semakin tinggi kreativitasnya
dengan variabel Kreativitas. Maka hipotesis
adalah terbukti.
semakin
tinggi
semangat
kerja
penelitian ini yang berbunyi : “Ada hubungan
Dengan melihat harga R2 dari hasil
positif antara Minat pada Profesi Guru dengan
analisis regresi dapat disimpulkan bahwa kedua
Kreativitas”, dapat diterima. Sehingga asumsi
variabel
peneliti bahwa semakin tinggi Minat pada
Semangat
Profesi Guru maka semakin tinggi Kreativitas
efektif sebesar 40,1% terhadap variabel y
adalah terbukti.
(Kreativitas). Artinya, ada banyak variabel lain
Minat
pada
Kerja
Profesi
memberikan
Guru
dan
sumbangan
Sementara harga koefisien korelasi lugas
(59,9%) yang lebih berpengaruh pada variabel
rx2y = 0,081 pada p = 0,167 (p < 0,05) yang
Kreativitas selain kedua variabel x yang diteliti
berarti antara variabel Semangat Kerja dan
dalam penelitian ini.
Kreativitas terdapat korelasi positif yang 648
JURNAL PSIKOLOGI
MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU Hasil lain dari analisa regresi adalah
jasa berdasarkan ilmu pengetahuan dan hanya
koefisien Bheta / β sebesar 17,566 dan
dipahami oleh orang-orang tertentu yang secara
koefisien X1 sebesar 0,155, serta koefisien X2
sistematik diformulasikan dan diterapkan untuk
sebesar 0,215 yang dipakai sebagai dasar
memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu
penentuan garis regresi.
contoh profesi itu adalah profesi guru TK. Seseorang dikatakan memiliki minat jika seseorang tersebut menunjukkan sikapnya atau
Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
perhatiannya terhadap obyek tertentu. Winkel
dilakukan dengan uji secara parsial (uji t) dan
(2004)
uji serentak (uji F) menunjukkan adanya hasil
kecenderungan subyek yang menetap untuk
model yang cukup baik, jika digunakan untuk
merasa tertarik pada bidang studi atau pokok
fungsi prediksi. Hal ini berarti kemampuan
bahasan
model dalam menjelaskan hubungan-hubungan
mempelajari materi itu. Minat sangat besar
yang ditentukan cukup baik.
pengaruhnya terhadap kreativitas seseorang.
berpendapat
tertentu
bahwa
dan
minat
merasa
adalah
senang
Pada penelitian ini variabel Minat pada
Sebab dengan adanya minat maka seseorang
Profesi Guru dengan variabel Kreativitas
akan melakukan sesuatu yang lebih baik, lebih
ditemukan berkorelasi positif dan signifikan.
bagus dan lebih dari pada umumnya.
Artinya hipotesis pertama penelitian ini yang
Kreativitas adalah proses adanya sesuatu
berbunyi : “Ada hubungan positif antara Minat
yang baru, apakah itu gagasan atau benda
pada Profesi Guru dengan Kreativitas”, dapat
dalam bentuk atau rangkaian yang baru
diterima. Sehingga asumsi peneliti bahwa
dihasilkan.
semakin tinggi Minat pada Profesi Guru maka
kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir
semakin tinggi Kreativitas adalah terbukti.
dalam cara-cara yang baru dan tidak biasa serta
Minat
mendasari seseorang menentukan pilihan untuk
Sedangkan menurut Perkins (1988) kreativitas
menekuni suatu kegiatan atau profesi. Sebagai
merupakan suatu hasil kreatif yaitu suatu hasil
kata benda, profesi berarti pekerjaan yang
yang baru dan layak, sehingga seseorang
dilandasi pengetahuan atau pendidikan tertentu.
dengan kreativitas adalah seseorang yang
Sebagai kata sifat, profesi atau disebut sebagai
hampir secara rutin menghasilkan sesuatu yang
profesional berarti berkenaan dengan suatu
kreatif.
memerlukan
hal
(2007),
menghasilkan pemecahan masalah yang unik.
yang
suatu
Santrock
yang
pekerjaan
merupakan
Menurut
kepandaian
Kreativitas juga merupakan kemampuan
khusus untuk melaksanakannya (Tim Prima
untuk melihat dan memikirkan hal-hal yang
Pena, tanpa tahun). Suatu profesi menyajikan
luar biasa, yang tidak lazim yang memadukan
JURNAL PSIKOLOGI
649
YULIANI & PRATITIS informasi yang sepertinya tidak berhubungan
dan motivasi terhadap prestasi belajar sebesar
dan mencetuskan solusi-solusi baru atau ide-
55,8% berarti memiliki kontribusi positif.
ide yang menunjukkan kelancaran, kelenturan
Sedangkan dalam penelitian di atas sumbangan
dan orisinil dalam berpikir (Munandar, 1999).
efektif minat pada profesi guru terhadap
Pada umumnya hampir setiap orang memiliki
kreativitas guru sebesar 37,5% menunjukkan
kreativitas yang tinggi pada masa kanak-kanak,
angka yang relatif baik.
tapi
hanya
sedikit
yang
mampu
mempertahankan sampai usia dewasa.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Semangat Kerja dan Kreativitas terdapat
Penelitian di atas tampaknya mendukung
korelasi
positif
yang
signifikan.
Oleh
penelitian tentang minat yang pernah dilakukan
karenanya hipotesis kedua penelitian ini yang
oleh
berbunyi : “Ada korelasi positif antara variabel
Suharti
(2005).
Hipotesis
yang
Semangat
pada profesi sebagai pendidik dan motivasi
diterima. Sehingga asumsi peneliti bahwa
menjadi pendidik dengan kepuasan sebagai
semakin tinggi semangat kerja seseorang, maka
pendidik
semakin tinggi kreativitasnya adalah terbukti.
yang
dalam
penelitian
Suharti
menunjukkan ada hubungan yang sangat
Kerja
Hasil
dan
Kreativitas”,
dapat
menyatakan ada hubungan positif antara minat
penelitian
ini
mendukung
profesi
penelitian yang pernah dilakukan oleh Rahayu
pendidik dan motivasi menjadi pendidik
(2005) bahwa hipotesa yang menyatakan ada
dengan kepuasan kerja sebagai
pendidik
pengaruh antara variabel kualitas pelayanan
tampaknya tidak jauh berbeda dengan hasil
dan semangat kerja pegawai terhadap kepuasan
penelitian di atas. Korelasi antara minat
masyarakat dapat diterima. Hasil penelitian
terhadap profesi pendidik dengan kepuasan
Rahayu menunjukkan bahwa semangat kerja
sebagai pendidik sangat signifikan maupun
memiliki
korelasi yang signifikan antara minat pada
dibandingkan
profesi guru dengan kreativitas guru TK.
Sedangkan dalam penelitian di atas sumbangan
signifikan
antara
minat
terhadap
pengaruh dengan
yang
lebih
kualitas
dominan pelayanan.
dengan
efektif semangat kerja terhadap kreativitas guru
penelitian Sujatmiko (2009) yang meneliti
sebesar 45,1% menunjukkan angka yang relatif
tentang kontribusi minat dan motivasi terhadap
baik, masih lebih baik dari pada variabel minat.
Penelitian
di
atas
senada
III
Penelitian ini juga mendukung penelitian
Keperawatan STIKes Satria Bhakti Nganjuk.
yang dilakukan Sari (2006), yang menyatakan
Bahwa
yang
bahwa hasil analisis deskriptif semangat kerja
signifikan terhadap IPK dan memiliki pengaruh
karyawan termasuk kategori baik (71,91%).
relatif kuat 44,44%. Besarnya kontribusi minat
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan
prestasi
650
belajar minat
mahasiswa memiliki
prodi
kontribusi
D
JURNAL PSIKOLOGI
MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU antara motivasi kerja dengan semangat kerja
mengubah posisi tempat duduk mereka setiap
karyawan di toko Buku Gramedia Semarang.
seminggu sekali.
Pengaruh yang diberikan oleh motivasi kerja
Penelitian yang sama tentang kreativitas
terhadap semangat kerja karyawan sebesar
guru juga dilakukan oleh Khotimah (2007).
33,11%.
Hasil
analisis
deskriptif
prosentase
Dalam penelitian ini juga ditemukan
menunjukkan bahwa variabel kreativitas guru
bahwa Minat pada Profesi Guru dan Semangat
dalam proses belajar mengajar termasuk dalam
Kerja dengan Kreativitas adalah signifikan.
kategori kreatif dengan persentase sebesar
Artinya, hipotesis penelitian yang berbunyi :
69,57%,
“Ada hubungan antara Minat pada Profesi
lengkap dengan persentase 54,35%, hasil
Guru dan Semangat Kerja dengan Kreativitas”
belajar mata pelajaran produktif dalam kategori
dapat diterima.
tuntas
Kreativitas guru pernah diteliti oleh
fasilitas
dengan
belajar
dalam
persentase
kategori
63,04%.
Hasil
analisis regresi menunjukkan bahwa kreativitas
Zamroni (2010) yang menyimpulkan bahwa: a)
guru
Proses
berpengaruh secara signifikan terhadap hasil
pembelajaran
dilakukan
dengan
dalam
proses
belajar
mengajar
beberapa langkah kreativitas guru seperti:
belajar
dalam penyampaian materi guru menggunakan
13,84%, fasilitas belajar berpengaruh secara
bahasa
dengan
signifikan terhadap mata pelajaran produktif
materinya, dengan mengelola kelas, yaitu
sebesar 6,15%. Secara simultan kreativitas
mengubah-ubah tempat duduk siswa secara
guru dalam proses belajar mengajar dan
berkala dan menggunakan media elektronik
fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil
dengan memutar CD yang disesuaikan dengan
belajar mata pelajaran produktif sebesar 36,6%.
materi
yang
Jadi secara parsial maupun simultan kreativitas
Pendidikan
guru dalam proses belajar mengajar dan
Agama Islam (PAI) disebabkan antara lain
fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil
karena latar belakang siswa yang berbeda-beda
belajar mata pelajaran produktif.
Inggris
yang
pelajaran.
mempengaruhi
b)
disesuaikan
Faktor-faktor
pembelajaran
lulusannya, dan solusi yang dipakai oleh guru
mata
pelajaran
produktif
sebesar
Sedangkan variabel Minat pada Profesi
dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.
Guru
c) Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
sumbangan efektif sebesar 40,1% terhadap
belajar membaca Al-Quran, guru memberikan
Kreativitas guru. Sehingga kreativitas guru
solusi agar antar siswa saling membantu dalam
juga dipengaruhi oleh faktor minat dan
bentuk kelompok diskusi. d) Siswa ramai
semangat kerja guru cukup besar, meskipun
sendiri dengan temannya sebangku, maka guru
ada faktor lain yang tidak termasuk dalam
JURNAL PSIKOLOGI
dan
Semangat
Kerja
memberikan
651
YULIANI & PRATITIS penelitian ini diduga dapat berpengaruh atau
minat.
mempengaruhi kreativitas guru yaitu sebesar
kreativitas guru TK merupakan dua hal yang
59,9%. Jadi untuk menumbuhkembangkan
erat
kreativitas guru perlu adanya dukungan dan
menyimpukan bahwa Minat pada Profesi
penciptaan suasana kondusif di lingkungan
Guru dan Kreativitas guru TK di Kecamatan
para guru. Karena kreativitas guru bukanlah
Gampengrejo Kabupaten Kediri berkorelasi
faktor yang berdiri sendiri tetapi membutuhkan
positif dan signifikan, sehingga hipotesis
faktor lain yang turut mempengaruhinya.
penelitian yang berbunyi : Ada hubungan
Keterlibatan faktor lain inilah yang senantiasa
positif antara variabel Minat pada Profesi
perlu dicari dan digali, sehingga bukan hanya
Guru dengan Kreativitas, dapat diterima.
faktor minat saja atau semangat saja. Masih
Sehingga asumsi peneliti bahwa semakin
banyak faktor diluar keduanya yang secara
tinggi Minat pada Profesi Guru maka
empiris turut memberikan kontribusi terhadap
semakin tinggi Kreativitas adalah terbukti.
munculnya kreativitas guru di mana saja dan
2. Guru TK harus memiliki semangat kerja
kapan saja.
Minat
pada
profesi
hubungannya.
guru
Penelitian
dan ini
yang tinggi dalam bekerja dan mengajar. Semangat kerja seorang guru TK akan
Simpulan
tumbuh dengan sendirinya jika setiap guru
1. Guru yang kreatif dan kreativitas guru
berusaha memiliki dan mengembangkan
merupakan dua hal penting dalam dunia
kemampuan dirinya dengan baik. Semangat
pendidikan
(TK).
kerja yang tinggi akan mendorong seseorang
Keberadaan guru juga sangat penting dalam
untuk selalu berpikir keras mencapai tujuan
rangka menyiapkan dan mendorong anak
yang diharapkan. Berpikir keras dalam arti
peserta didik menjadi anak yang cerdas dan
mau dan berusaha mencari dan menemukan
kreatif.
Kreativitas adalah proses sebagai
cara-cara untuk mencapai tujuan. Cara-cara
usaha manusia untuk membangun dirinya
yang cerdas dan unik atau tidak lazim inilah
dalam
kehidupan.
yang disebut berpikir kreatif. Sehingga
Kreativitas akan memunculkan sesuatu atau
kreativitas dapat dipacu lebih cepat apabila
karya yang baru meskipun tanpa adanya
seseorang telah memiliki minat terhadap
contoh sebelumnya dimana karya tersebut
suatu obyek dan kemudian didorong adanya
pada akhirnya bisa diterima oleh komunitas
semangat kerja untuk mencapai tujuan yang
tertentu dan diakui oleh mereka sebagai
diharapkan.
sesuatu yang bermanfaat. Untuk memicu
disimpulkan bahwa semangat kerja dan
kreativitas tersebut harus ada yang namanya
kreativitas
652
Taman
berbagai
Kanak-kanak
aspek
Dalam guru
TK
penelitian di
ini
Kecamatan
JURNAL PSIKOLOGI
MINAT PADA PROFESI GURU, SEMANGAT KERJA DAN KREATIVITAS GURU Gampengrejo Kabupaten Kediri berkorelasi positif dan signifikan. Sehingga hipotesis penelitian yang berbunyi : Ada hubungan positif antara variabel Semangat Kerja dengan
Kreativitas,
dapat
diterima.
Sehingga asumsi peneliti bahwa semakin tinggi semangat kerja seseorang, maka semakin
tinggi
kreativitasnya
adalah
terbukti. 3. Baik minat pada profesi maupun semangat kerja merupakan dua hal yang dapat memicu adanya kreativitas guru maka keduanya sangat positif berperan dalam mendongkrak kreativitas guru. Dalam penelitian ini faktor minat pada profesi guru dan semangat kerja berpengaruh terhadap kreativitas guru TK di Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri. Kedua variabel itu mempengaruhi variabel kreativitas
secara
signifikan.
Artinya,
hipotesis penelitian yang berbunyi : Ada hubungan antara Minat pada Profesi Guru dan Semangat Kerja dengan Kreativitas, dapat diterima.
Kepustakaan Ancok, Djamaludin (1986). Motivasi Sebagai Penggerak Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Biro Pelayanan Jasa Psikologi Validita.
Craft, Ana. (2005). Membangun Kreativitas Anak. Depok: Insani Press. Hasibuan, JJ (1996). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya. Hasley, George D. (2003). Supervising People (Terjemahan). Jakarta: Rineka Cipta. Hubungan Hastuti, Umayah Dwi (2009). Antara Kreativitas dan Interaksi Guru Pada Anak Didik Dengan Keefektifan Belajar di Taman Kanak-Kanak. Tesis. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hurlock, Elizabeth B. (1996). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Jainudin (2000). Hubungan Antara Minat Pada Profesi Dengan Motivasi Mengikuti PBM di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Tesis Program Pascasarjana Untag Surabaya. Jawwad, Abdul Ahmad (2002). Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas Berpikir. Bandung: Syamil Cipta Media. Pengaruh Khotimah, Khusnul (2007). Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Kelas II Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang. Mangunhardjana, A.M. Mengembangkan Yogyakarta: Kanisius.
(1986). Kreativitas.
Moekijat (1989). Manajemen Bandung: Alumni.
Personalia.
Akbar, R.Hawadi, Mardi W. (2001). Kreativitas. Jakarta: Gramedia – Widiasarana Indonesia.
Munandar, Utami. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Basuki, A. (2005). Potensi Kreativitas Dalam Menghadapi Krisis Sosial Budaya. Jakarta: Gramedia.
Munandar, Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
JURNAL PSIKOLOGI
653
YULIANI & PRATITIS Nitisemito, Alex S. (1996). Manajemen Personalia (MSDM). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Simamora, Henry (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN.
Notoatmodjo, Soekidjo (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto (1991). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Perkin, E.J. (1988). Kreativitas Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Creativity in the Starko, A.J. (1995). Classroom. New York: Longman.
Prawirosentono, Suryadi (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan, Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas. Yogyakarta: BPFE UGM.
Sugiyono (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Rahayu, Anita (2005). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Semangat Kerja Pegawai terhadap Kepuasan Masyarakat yang Dilayani Pada Kantor Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Ravianto, J. (1985). Produktifitas dan Manajemen. Yogyakarta: UGM Press.
Suharti (2005). Hubungan Antara Minat Pada Profesi dan Motivasi Kerja Dengan Kepuasan Kerja Guru Sebagai Pendidik. Tesis. Surabaya: Magister Psikologi Pasca Sarjana Untag Surabaya. Sujatmiko (2009). Kontribusi Minat dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi D III Keperawatan STIKes Satria Bhakti Nganjuk. Tesis Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Syah, Muhibbin (2000). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sardiman A.M. (1988). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali.
Undang-undang Nomor 14 Tahun Tentang Guru dan Dosen.
Sari, Dety Novita (2006). Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada Toko Buku Gramedia Semarang Tahun 2005. Skripsi. Jurusan Ekonomi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang.
Zamroni, Mohamad (2010). Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK Barunawati Surabaya. Tesis. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Pengembangan Sedarmayanti (2004). Kepribadian Pegawai. Bandung : Mandar Maju.
2005
Zulkarnain (2002). Hubungan Kontrol Diri dan Kreativitas Pekerja. Tesis. Medan: Prodi Psikologi Fak.Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Siagian, Sondang P, (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
654
JURNAL PSIKOLOGI