Mewujudkan Perekonomian Masyarakat Bengkulu yang berdaya saing Melalui Penurunan Angka Kemiskinan 13 Persen Tahun 2015
Penduduk miskin yang didefiniskan sebagai penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan di Provinsi Bengkulu sebesar Rp. 263.050/kapita/bulan pada bulan Maret 2012 sebesar 311.660 jiwa atau 17,70 persen meningkatkan
sebesar
8.060
ribu
orang
atau
0,20
persen
dibandingkan dengan Maret tahun 2011 yaitu 303.600 ribu orang atau emiskinan menurut Suparlan (1993) sebagai suatu
17,50 Persen.
standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Menurut Friedman (1979) mengemukakan kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk memformulasikan basis kekuasaan sosial,
yang
kesehatan),
meliptui sumber
:
asset
keuangan
(tanah, perumahan, (pendapatan
dan
peralatan,
kredit
yang
memadai), organisiasi sosial politik yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang Kenaikan harga bahan kebutuhan hidup sehari-hari yang
memadai, dan informasi yang berguna. BPS mengukur kemiskinan dengan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar
(basic need approach)
sehingga didefinisikan kemiskinan adalah ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
melonjak dengan tidak diiringi kenaikan pendapatan penduduk akan mengakibatkan penduduk rentan miskin akan mudah jatuh miskin , akan mengakibatkan jumlah penduduk miskin meningkat dan dikelompokkan penduduk berada Garis Kemiskinan.Pada kurun Maret 2011 – Maret 2012 Garis Kemiskinan naik dari Rp. 250.949,- per kapita per bulan menjadi Rp. 263.050,- per kapita per bulan atau naik
sebesar 4,82 persen, peningkatan tertinggi di wilayah perkotaan
Provinsi
Bengkulu semakin berat dan keinginan menurunkan
meningkat dari Rp. 284.337,- perkapita per bulan bulan Maret 2011
kemiskinan menjadi 13 semakin sulit.
menjadi Rp. 299.289,- perkapita per bulan atau naik 5,26 persen pada
Selain beratnya indeks kedalaman kemiskinan terungkap
bulan Maret 2012 sedang di perdesaan sebesar 4,58 persen dari Rp.
bahwa adanya peningkatan dari indeks keparahan kemiskinan pada
235.983,- perkapita per bulan per bulan bulan Maret 2011 menjadi Rp.
kurun Maret 2011 – Maret 2012 dari 0,615 persen menjadi 1,402
246.787,- perkapita perbulan.
persen pada Maret 2012, peningkatan ketimpangan terutama pada wilayah perdesaan meningkat dari 0,562 persen Maret 2011 menjadi 1,647 persen pada Maret 2012.
Tingkat kehidupan penduduk miskin di Provinsi Bengkulu semakin miskin, baik perkotaan dan perdesaan, hal ini tergambar dari relatif tingginya kenaikan nilai indeks kedalaman kemiskinan secara total 2.597 Maret 2011 menjadi 4.166 Maret 2012 tertinggi didaerah perdesaan yang meningkat dari 2.492 per Maret 2011 menjadi 4.627 per Maret 2012, tingginya tingginya penduduk miskin berdampak biaya yang dibutuhkan untuk mengentaskan penduduk miskin di
Untuk Tingkat Kemiskinan pada Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu menurut data dari BPS tahun 2009 tertinggi di Kota Bengkulu dengan jumlah penduduk 51.500 jiwa dengan pendapat per kapita per bulan sebesar 325.600 dan terendah kabupaten Lebong 13.600 jiwa dan pendapatan per kapita per bulan sebesar 197.915,
Dalam mewujudkan dari Visi Provinsi Bengkulu tahun 2010 – 2015 “Terwujudnya Masyarakat Bengkulu yang Semakin
Maju,
Penduduk miskin yang tidak sekolah atau tamat SD lebih
Semakin Bertaqwa dan Semakin Sejahtera ” salah satu melalui
tinggi yaitu 45,72 persen tertinggi di kabupaten Mukomuko 55,45
penurunan kemiskinan 13 persen, pada Misi Pertama yaitu :
persen terendah di Kota Bengkulu sebesar 36,81 persen, sedangkan
Mewujudkan perekonomian masyarakat yang berdaya saing
yang tamat SLTP sebesar 41,73 persen tertinggi di Kabupaten Rejang
dengan melakukan strategi kebijakan sebagai berikut :
Lebong 47,75 persen dan terendah kabupaten Kota Bengkulu 38,02
Optimalisasi pengelolaan investasi
persen sedangkan tamat SLTA keatas sebesar 12,55 persen tertinggi
Mewujudkan struktur perekonomian yang kokoh dengan
Kota Bengkulu 25,17 persen dan terendah kabupaten Mukomuko
menjadikan industri rakyat sebagai motor penggerak dan
sebesar 4,24 persen.
industri perdagangan dan jasa sebagai pendukung
Optimalisasi kebijakan revitalisasi pertanian , kelautan dan perikanan Meningkatkan peranan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan Koperasi sebagai pelaku ekonomi yang berdaya saing tinggi Peningkatan kualitas kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan melalui kebijakan afirmatif/keberpihakan Mengembangkan pusat-pusat ekonomi dan kewirausahaan masyarakat serta peningkatan kualitas tenaga kerja Meningkatkan pengelolaan pendapatan, aset dan belanja daerah
Sumber : 1. BPS Bengkulu, Berita Resmi Statisktik no. 30/07/17/Th.VI, 2 Juli 2012 2. BPS Bengkulu, Berita Resmi Statistik No. 23/07/17/Th.IV, 1 Juli 2010 3. BPS Bengkulu, Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2011 4. Ryzmelinda.Weblog (09 April 2012), Pengertian Kemiskinan Menurut beberapa ahli 5. Andiis’s Weblog (Maret 2008), Pengertian Kemiskinan Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Bengkulu
Mewujudkan Perekonomian Masyarakat Bengkulu yang berdaya saing Melalui Penurunan Angka Kemiskinan 13 Persen Tahun 2015
PERWAKILAN BKKBN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012