III.
A.
METODOLOGI PENELITIAN
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Penelitian dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur selama dua bulan terhitung dari bulan Februari sampai bulan April 2011, dan di Bogor selama empat bulan terhitung dari bulan Mei sampai bulan Agustus 2011.
B.
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN 1. Peralatan yang digunakan : a. Antropolometer b. Kursi c. Timbangan d. Alat tulis e. Laptop f. Software Microsoft Office Excel 2007 g. Software AuotoCAD 2009 h. Software Video Converter to JPG 2. Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah petani di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang terdiri dari 60 orang pria dan 60 orang wanita. 3. Objek Objek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah alat gebot (papan perontok padi).
C.
LINGKUP PENELITIAN 1. Antropometri yang diukur pada penelitian ini adalah petani laki-laki dan perempuan pengguna alat gebot yang ada di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Antropometri yang diukur adalah 50 parameter. Metode yang digunakan untuk pengambilan jumlah sampel antropometri adalah metode sampling. 2. Selang Alami Gerak (SAG) adalah gerakan alami dari manusia dalam melakukan suatu aktivitasnya. Gerakan dalam SAG yang baik memperbaiki sirkulasi darah dan fleksibilitas sehingga dapat mencapai gerakan yang lebih nyaman dan produktivitas yang lebih tinggi. 3. Gebot adalah alat yang digunakan untuk merontokkan padi dengan cara memukul atau membanting-banting padi pada papan sehingga padi dapat terontokkan. Papan perontok terbuat dari belahan bambu/kayu membujur atau melintang dengan jarak renggang 1-2 cm. 4. Analisis kesesuaian dari alat gebot terhadap antropometri dari selang alami gerak (SAG) penggunanya.
D.
RANCANGAN PENELITIAN Bagan yang tersaji dalam Gambar 4 merupakan rancangan penelitian yang telah dilakukan.
8
Penelitian pendahuluan : Pemilihan lokasi, pemilihan subjek, metode pengambilan data
Pengambilan data langsung
Pengukuran antropometri
Dimensi alat
Persepsi subjektif
Data antropometri
Desain
Kuesioner
Data referensi SAG (Selang Alami Gerak)
Pengoperasian alat
Keluhan
Perhitungan produktivitas
Analisis kesesuaian desain
Perbaikan/ penyempurnaan desain
Gambar 4. Bagan rancangan penelitian Bagan rancangan penelitian pada Gambar 4 diatas menjelaskan tahapan penelitian yang telah dilakukan. Tahapan awal penelitian adalah penelitian pendahuluan yaitu dengan melakukan pemilihan lokasi, pemilihan subjek, dan pengambilan data. Tahapan penelitian yang selanjutnya yaitu pengambilan data secara langsung di lapangan. Data yang diambil di lapangan ada tiga macam yaitu pengukuran data antropometri, pengukuran dimensi alat gebot, dan perspeksi subjektif dari petani. Pengukuran antropometri petani secara langsung yang telah dilakukan akan menghasilkan data antropometri. Data antropometri ini akan dianalisis dengan data referensi SAG (Selang Alami Gerak). Pengukuran dimensi alat akan menunjukkan desain alat gebot yang biasa digunakan oleh petani, kemudian dilihat bagaimana petani mengoperasikan alat gebot tersebut. Dari pengoperasian alat gebot yang dilakukan oleh petani maka akan diambil data subjektif dengan melakukan wawancara dan pembagian kuesioner kepada petani. Pembagian kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan oleh petani selama menggunakan alat gebot dan untuk menghitung banyaknya produktivitas perontokan yang dihasilkan oleh setiap petani. Berdasarkan keluhan dan produktivitas yang dihasilkan
9
maka dilakukan analisis dengan kesesuaian desain alat gebot yang digunakan petani. Apabila alat yang digunakan oleh petani tidak sesuai maka dilakukan perbaikan atau penyempurnaan desain alat gebot.
E.
PENGAMBILAN DATA 1.
Antropometri
Pengukuran antropometri dilakukan untuk memperoleh data antropometri dari petani sebagai bahan untuk menentukan ukuran dari gebot (papan perontok padi) yang ergonomis bagi petani. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, bergantung pada jumlah populasi petani di tiap-tiap desa di Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur dengan selang umur 20-45 tahun. Menurut Haitao Hu (2007), jumlah sampel diperkirakan berdasarkan persamaan yang tersedia pada gabungan ISO 15535 : 2003 „„Persyaratan Umum dalam Membangun Data Base Atropometri” dengan selang kepercayaan 95% untuk persentil ke-5 dan ke-95: 2
CV …..................……………………………….. (1) n 3.006 Dimana, n CV α Dengan,
: Ukuran sampel : Coefficient of Variation : Percentage of Relative Accuracy Desired
CV Dimana, CV σ µ
......………………….....................……........…… (2)
: Coefficient of Variation : Standar Deviasi : Nilai rata-rata
Ukuran subjek dihitung berdasarkan data dari penelitian terdahulu yaitu pada penelitian Anindita (2003) dan Dani (2011). Dalam penelitian Anindita tersebut terdapat 40 subjek primer dan 73 subjek sekunder. Subjek primer diambil dari penduduk di sekitar kampus IPB Dramaga. Agar karakteristik tubuh petani yang akan diukur pada penelitian ini mendekati dengan karakteristik tubuh pada penelitian terdahulu maka data yang digunakan untuk menentukan ukuran subjek penelitian ini adalah data 40 subjek primer. Sedangkan pada penelitian Dani subjek yang diambil adalah petani pria yang berada di Kecamatan Darmaga sebanyak 60 subjek. Pengalokasian pengambilan subjek dilihat dari persentase populasi di tiap desa. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunjungi langsung petani ketika di sawah atau ladang tanpa mengetahui terlebih dahulu umur dan letak tempat tinggalnya, penulis hanya mengetahui petani tersebut berprofesi sebagai petani dan berada di desa apa dengan melakukan wawancara saat itu juga. Selain itu, dalam pengambilan data juga menghindari subjek yang akan berpotensi sebagai data pencilan seperti petani yang mengalami gigantisme, kerdil, dan kecacatan fisik lain.
10
Parameter berat badan pada penelitian sebelumnya dipilih karena setelah dilakukan perhitungan ukuran subjek minimum yang diambil yang terbesar ada pada parameter tersebut yaitu 57 subjek, agar data yang diperoleh lebih baik maka dalam penelitian ini diambil 60 subjek. Dalam perhitungan ukuran subjek, nilai CV, σ, dan µ parameter berat badan sebesar CV = 0.125, σ = 7.444, dan µ = 59.525; dengan nilai CV = 0.125 dan α dipilih 0.05, sehingga diperoleh ukuran subjek sebesar 57, diambil 60 (Anindita, 2003 dan Dani, 2011). Tabel 1. Jumlah pengambilan subjek petani di tiap desa di Kecamatan Jetis No
Nama Desa
Populasi Petani dalam KK
Persentase(%)
Ukuran Subjek (orang)
Tahun 2009 1 2 3 4 5
Ngasinan Kutu Kulon Kutu Wetan Kradenan Mojomati
848 315 410 322 287
14,1 5,2 6,8 5,3 4,8
9 3 4 3 3
6 7 8 9 10 11
Coper Mojorejo Karanggebang Jetis Tegalsari Wonoketro
518 393 548 321 382 387
8,6 6,5 9,1 5,3 6,3 6,4
5 4 5 3 4 4
12 13
Josari Turi Winong
498 466 336
8,3 7,7 5,6
5 5 3
Jumlah
6031
100
60
14
(Sumber : Dinas Pertanian Kecamatan Jetis)
11
Tabel 2. Pengukuran antropometri Data yang diukur dalam posisi berdiri
Data yang diukur dalam posisi duduk
No
Keterangan
No
Keterangan
1
Berat badan
25
Tinggi dudukan
2
Tinggi badan
26
Tinggi lutut
3
Tinggi mata
27
Tinggi pinggul
4
Tinggi dagu
28
Tinggi bahu
5
Tinggi bahu
29
Tinggi mata
6
Tinggi siku tangan
30
Tinggi duduk
7
Tinggi pergelangan tangan
31
Tebal badan
8
Tinggi ujung tangan
32
Lebar pinggul
9
Tinggi siku kaki
33
Panjang siku ke ujung jari
10
Tinggi telapak tangan
34
Panjang siku ke pergelangan tangan
11
Tinggi selangkang
35
Tinggi siku tangan
12
Tinggi pinggul
36
Panjang kedudukan hingga siku kaki
13
Jangkauan ke depan
37
Panjang kedudukan hingga lutut
14
Jangkauan ke depan (menggenggam)
38
Panjang pergelangan tangan
15
Panjang lengan atas
39
Panjang telapak tangan
16
Panjang lengan
40
Lebar telapak tangan (4 jari)
17
Lebar bahu
41
Lebar telapak tangan (5 jari)
18
Jangkauan horizontal siku tangan
42
Keliling genggaman tangan
43
Diameter genggaman tangan (antara ibu jari
19
Jangkauan horizontal tangan
dan telunjuk) 44
Diameter genggaman tangan (antara ibu jari
20
Panjang siku ke genggaman tangan
dan jari tengah)
21
Tinggi genggaman tangan
45
Panjang ibu jari
22
Tinggi sandaran tangan
46
Panjang jari telunjuk
23
Lebar telapak kaki
47
Panjang jari tengah
24
Panjang telapak kaki
48
Panjang jari manis
49
Panjang jari kelingking
50
Panjang jengkal tangan
12
Gambar 5. Cara pengukuran antropometri :
13
Pengukuran diatas menggunakan alat antropolometer dan meteran. Berikut adalah penjelasan cara pengukurannya: 1. Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan alat timbangan berat badan. Subjek berdiri dengan tenang diatas timbangan berat badan tanpa melakukan gerakan yang dapat mengganggu keseimbangan badan. 2. Pengukuran nomor 2 sampai dengan no 12 dilakukan dengan cara berdiri. Yaitu dengan menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna dengan tangan berada disamping badan. Antropolometer diletakkan sejajar tegak lurus dengan dinding atau bidang datar vertikal. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 6. Ilustrasi cara pengukuran nomor 2 sampai 12 3. Pengukuran nomor 13 sampai 16 dilakukan dengan menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna dengan tangan berada disamping badan. Untuk pengukuran nomor 13 dan 14 tangan diulurkan tegak lurus ke depan. Pada pengukuran 14 subjek ditambah dengan memegang pulpen sebagai titik acuan pengukuran. Sedangkan nomor 17 pengukuran dilakukan menggunakan alat antropolometer lainnya. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 7. Ilustrasi cara pengukuran nomor 13 sampai 17
14
4. Pengukuran nomor 18 dan 19 dilakukan dengan cara menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna. Untuk parameter nomor 18 posisi lengan ditekuk kedepan dada dengan posisi yang lurus segaris, sedangkan untuk pengukuran nomor 19 tangan dibentangkan kesamping kanan dan kiri dengan posisi yang lurus segaris. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 8. Ilustrasi cara pengukuran nomor 18 dan 19 5. Pengukuran nomor 20 sampai 22 dilakukan dengan cara menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna. Untuk pengukuran nomor 20 dan 21 tangan dalam keadaan menggenggam pulpen sebagai titik acuan pengukuran. Sadangkan untuk pengukuran nomor 20 dan 22 tangan ditekuk membentuk sudut 900 dengan siku menempel di dinding. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 9. Ilustrasi cara pengukuran nomor 20 sampai 22
15
6. Pengukuran nomor 23 dan 24 dilakukan dengan kaki dalam kedaan berdiri sempurna. Untuk pengukuran nomor 24 dilakukan dengan menggunakan jangka sorong. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 10.Ilustrasi cara pengukuran nomor 23 sampai 24 7. Pengukuran nomor 25 sampai 32 dilakukan dalam keadaan duduk. Posisi duduk yaitu subjaek dalam keadaan tegak, paha lurus, kaki lurus, sudut antara badan dan paha 90 0, ssudut antara paha dan kaki 900. Apabila antara kaki dan paha tidak terbebtuk sudut 900 maka dapat digunakan bantalan sebagai pengganjal agar terbentuk sudut 90 0. Untuk pengukuran nomor 32 digunakan alat seperti pada nomor 17. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 11. Ilustrasi cara pengukuran nomor 25 sampai 32
16
8. Pengukuran nomor 33 sampai 37 dilakukan dalam keadaan duduk. Posisi duduk yaitu subjaek dalam keadaan tegak, paha lurus, kaki lurus, sudut antara badan dan paha 90 0, ssudut antara paha dan kaki 900. Apabila antara kaki dan paha tidak terbebtuk sudut 900 maka dapat digunakan bantalan sebagai pengganjal agar terbentuk sudut 90 0. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 12. Ilustrasi cara pengukuran nomor 33 sampai 37 9. Pengukuran nomor 38 sampai 50 dilakukan dalam keadaan duduk. Posisi duduk yaitu subjaek dalam keadaan tegak, paha lurus, kaki lurus, sudut antara badan dan paha 90 0, ssudut antara paha dan kaki 900. Untuk pengukuran nomor 40 dan 41 digunakan jangka sorong, sedangkan pengukuran nomor 43 dan 44 menggunakan silinder untuk digenggam dan diukur dengan meteran pita. Berikut ilustrasi cara pengukurannya :
Gambar 13. Ilustrasi cara pengukuran nomor 38 sampai 50
17
2.
Desain dan Dimensi Alat Gebot yang Digunakan di Lokasi Penelitian
Alat gebot yang digunakan di Kecamatan Jetis adalah alat gebot yang terbuat dari bahan bambu atau dari kayu. Alat ini berbentuk segitiga dengan sisi bagian depan terdiri dari belahanbelahan dengan jarak renggangan 1-2 cm. Alat gebot ini diukur menggunakan meteran. Dimensi alat yang diukur adalah panjang, lebar, dan tinggi alat. Gambar dibawah ini adalah cara pengukuran dimensi pada alat gebot.
Gambar 14. Cara pengukuran dimensi alat gebot Tinggi alat gebot yang dimaksud adalah tinggi alat mulai dari ujung alat gebot sampai ke tanah. Cara pengukurannya yaitu dengan meletakkan meteran pada ujung atas alat gebot kemudian ditarik tegak lurus ke bawah hingga menyentuh tanah. Panjang alat gebot yang dimaksud adalah panjang sisi miring dari meja perontok atau bidang yang digunakan untuk memukulkan padi. Cara pengukurannya yaitu dengan meletakkan meteran pada ujung atas alat gebot kemudian ditarik ke bawah sepanjang sisi miring meta perontok. Lebar alat yang dimaksud adalah lebar sisi bagian atas dari meja perontok. Cara pengukurannya yaitu dengan meletakkan meteran pada ujung atas alat gebot kemudian ditarik kesamping sepanjang sisi atas meja perontok. Dimensi panjang dan lebar ini akan mempengaruhi luas bidang meja perontok. Kemiringan sudut yang dimaksud adalah kemiringan sudut dari meja perontok. Kemiringan sudut ini diperoleh dengan cara perhitungan dengan menggunakan atruran kosinus.
3.
Persepsi Subjektif
Persepsi subjektif diperoleh dari wawancara secara langsung dengan petani dan pembagian kuesioner. Subjek dari kuesioner ini adalah petani pengguna alat gebot di Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Petani diberikan beberapa pertanyaan (Lampiran 3) mengenai penggunaan alat gebot, bagaimana kendala saat menggunakan alat gebot, keluhan yang dirasakan saat menggunakan alat gebot, dan bagaimana produktivitas perontokan menggunakan alat gebot. Dari hasil kuesioner ini akan dianalisis yang nantinya akan menunjukkan output korelasi antara tinggi operator dengan keluhan yang dialami dan korelasi antara dimensi alat dengan produktivitas perontokan.
18
F.
PENGOLAHAN DATA Setelah didapatkan data di lapangan kemudian diolah dengan cara : a. Pengolahan data Data yang diperoleh diolah dengan software Microsoft Office Excel 2007 dan ditentukan: Mean Menghitung mean dengan menggunakan rumus : ...........................………………………………. (3) Dimana, n : jumlah data xi : data ke-i Perintah dalam software Microsoft Office Excel 2007 adalah AVERAGE (data ke1,data ke-2,data ke-3, …. Data ke-n) Standar Deviasi Menghitung standar deviasi dengan menggunakan rumus :
………….................…………………….... (4)
Dimana, : jumlah data n xi : data ke-i x : nilai rata-rata Perintah dalam software Microsoft Office Excel 2007 adalah STDEV (data ke-1,data ke-2,data ke-3, …. Data ke-n) Persentil ke-5, ke-50, dan ke-95 Menghitung persentil dengan menggunakan rumus : ...............................……………………….. (5) Dimana, x : nilai rata-rata s : standar deviasi z : z-score (nilai z) Nilai z dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Nilai z-score P
Z 1 2 3 4
-2.33 -2.05 -1.88 -1.75
p 26 27 28 29
z -0.64 -0.61 -0.58 -0.55
p 51 52 53 54
z 0.03 0.05 0.08 0.10
p 76 77 78 79
Z 0.71 0.74 0.77 0.81
19
5 6
-1.64 -1.55
30 31
7 -1.48 32 8 -1.41 33 9 -1.34 34 10 -1.28 35 11 -1.23 36 12 -1.18 37 13 -1.13 38 14 -1.08 39 15 -1.04 40 16 -0.99 41 17 -0.95 42 18 -0.92 43 19 -0.88 44 20 -0.84 45 21 -0.81 46 22 -0.77 47 23 -0.74 48 24 -0.71 49 25 -0.67 50 Sumber : Pheasant (2003)
-0.52 -0.50
55 56
0.13 0.15
80 81
0.84 0.88
-0.47 -0.44 -0.41 -0.39 -0.36 -0.33 -0.31 -0.28 -0.25 -0.23 -0.20 -0.18 -0.15 -0.13 -0.10 -0.08 -0.05 -0.03 0.00
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
0.18 0.20 0.23 0.25 0.28 0.31 0.33 0.36 0.39 0.41 0.44 0.47 0.50 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.67
82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99
0.92 0.95 0.99 1.04 1.08 1.13 1.18 1.23 1.28 1.34 1.41 1.48 1.55 1.64 1.75 1.88 2.05 2.33
Perintah dalam software Microsoft Office Excel 2007 adalah persentile (baris data, k); k adalah persen dalam desimal, misal 5% (untuk persentil ke-5) diketik 0.05. Koefisien korelasi Koefisien korelasi adalah ukuran hubungan linier antara dua peubah X dan Y diduga dengan koefisien korelasi contoh r, yaitu
…............................. (6) Dimana, n : jumlah data xi : nilai peubah xi yi : niali peubah yi Dapat diperoleh dengan menggunakan aplikasi add-ins pada software Microsoft Office Excel 2007 yaitu data analysis-correlation. b. Menganalisa dan mendesain gebot (papan perontok padi) dengan menggunakan data antropometri yang telah diperoleh di lapangan.
20