25
METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam menjalankan program Posdaya secara konsisten. Penelitian dilakukan selama empat bulan, mulai Bulan Februari sampai dengan Mei 2010. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan antar peubah-peubah melalui pengujian hipotesa (Singarimbun dan Effendi 1989). Penelitian ini berisikan uraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungannya antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Metode penelitian survei merupakan metode pelaksanaan penelitian suatu informasi yang dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari unit-unit analisis yang memiliki ciri-ciri yang akan diduga. Populasi
dalam
penelitian
ini
adalah
masyarakat yang aktif dalam Posdaya di desa binaan Desa Pasirmulya RW 02 yang secara keseluruhan jumlah kepala keluarga (KK) adalah 205 KK. Contoh adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representatif untuk mewakili populasi yang ada. Penentuan contoh dilakukan secara sample random sampling (acak sederhana). Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 68 KK. Penetapan jumlah responden, menurut Slovin dalam Sevilla et al., (1993) adalah;
Keterangan : n = jumlah contoh N = jumlah populasi d2 = presisi
26
Data dan Instrumentasi Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data sekunder dan primer. Data sekunder diperoleh dari P2SDM, kantor desa dan kantor kelurahan. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan masyarakat yang dipandu dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian ini. Daftar pertanyaan yang dituangkan ke dalam kuesioner (Lampiran 1) disusun berdasarkan peubah-peubah yang diteliti. Data primer dikelompokkan ke dalam empat kelompok pertanyaan meliputi (1) faktor internal responden, (2) faktor eksternal, (3) sosialisasi Posdaya, dan (4) efektivitas komunikasi.
Definisi Operasional Untuk memudahkan pengumpulan dan pengolahan maka dibuat definisi operasional. Definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan penelitian dalam mengukur suatu peubah atau memanipulasinya (Kerlinger, 2004). Menurut Kerlinger, definisi operasional meletakkan arti dalam suatu konstruk atau peubah dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk itu. Beberapa peubah yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan definisi berupa : 1.
Faktor internal meliputi karakteristik responden berikut : a. Umur adalah usia responden sampai dengan dilakukan penelitian ini yang diukur dalam satuan tahun dengan pembulatan keulang tahun terdekat dengan kategori muda, dewasa dan tua. b. Pendidikan formal, yaitu tingkat pendidikan formal tertinggi yang pernah dicapai responden yang dikategorikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Diploma, Sarjana dan Pascasarjana. c. Pendidikan non formal adalah pendidikan melalui pelatihan/penataran yang pernah diikuti responden yang dihitung dalam hari, yang diukur dari akumulasi frekuensi.
27
d. Usaha adalah jenis pekerjaan responden yang dikategorikan petani, peternak, buruh, pedagang, karyawan, wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pensiunan. e. Pendapatan keluarga adalah banyaknya nilai rupiah yang dikeluarkan oleh keluarga responden selama satu (1) bulan terakhir. f. Tingkat kekosmopolitan adalah aktivitas anggota dalam mencari informasi program Posdaya ke luar sistem sosialnya. 2.
Faktor eksternal adalah kemudahan dalam mendapatkan pelayanan pada bidang-bidang program Posdaya, meliputi : a. Bidang kesehatan adalah media yang dijadikan sebagai pusat kegiatan kesehatan Posdaya. b. Bidang pendidikan adalah media yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pendidikan Posdaya. c. Bidang ekonomi adalah media yang dijadikan sarana kegiatan ekonomi Posdaya.
3.
Sosialisasi Posdaya meliputi : a. Metode komunikasi, yaitu cara komunikator melakukan pendekatan kepada komunikan apakah secara langsung atau tidak langsung. Metode komunikasi secara langsung ini dilakukan dengan berbagai macam teknik komunikasi,
apakah
menggunakan
teknik
ceramah,
simulasi,
menggunakan media massa (cetak atau elektronik), menggunakan media/alat OHT (overhead transparancy) dan LCD (liquid crystal display). b. Media yang digunakan adalah perilaku komunikasi responden dalam meningkatkan pengetahuannya terhadap program Posdaya dengan menggunakan media massa cetak dan media massa elektronik. c. Kredibilitas SDM pelaksana, yaitu kemampuan fasilitator dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat menyosialisasikan Posdaya, yang
dilihat
dari
kemampuan
berkomunikasi
dan
kemampuan
menggunakan media, serta frekuensi bertemu dengan masyarakat. d. Kesesuaian materi pemberdayaan, yaitu materi pelatihan yang diperlukan yang dibutuhkan dalam program-program Posdaya.
28
e. Sarana dan prasarana yaitu segala sesuatu yang mendukung dalam mensosialisasikan dan dalam menjalankan program Posdaya. 4.
Tingkat efektivitas komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri responden setelah menjadi anggota Posdaya, yang merupakan tingkat kemandirian individu yang mencakup perubahan kognitif, afektif dan konatif
Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi Sebelum digunakan dalam penelitian, dilakukan uji coba kuesioner terhadap anggota Posdaya yaitu yang memiliki ciri-ciri relatif sama dengan anggota yang jadi responden penelitian. Dalam uji coba tersebut digunakan 10 responden. Uji validitas dilakukan terhadap validitas isi, mengingat isi yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan dan pertanyaan harus memiliki kesetaraan. Kuesioner
diupayakan
validitasnya
dengan
pendekatan
rasional,
yaitu
mempertimbangkan kondisi lapang dan obyek penelitian, serta ditunjang dengan pengalaman empiris sebelumnya. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan terhadap total skor pertanyaan. Data hasil penelitian diolah dengan statistik deskriptif dan selanjutnya dianalisis
dengan
analisis
statistic
inferensial,
berupa
teknik
korelasi
menggunakan prosedur Tau Kendall untuk melihat hubungan antara variabel X1 (faktor internal), X2 (faktor eksternal), Y1 (proses sosialisasi) dan Y2 (efektivitas komunikasi). Rumus uji Tau Kendall menurut Agresti dan Finaly (1999) :
Keterangan : = nilai korelasi K = konkordan D = diskordan n = banyaknya pasangan data Tx= banyaknya pasangan seri pada peubah X Ty= banyaknya pasangan seri pada peubah Y
29
Validitas atau ketepatan adalah tingkat kepercayaan kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkap. Pengukuran adalah kemampuan instrumen penelitian untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat dan benar. Salah satu ukuran validitas untuk sebuah kuesioner adalah apa yang disebut sebagai validitas konstruk (construct validity). Berdasarkan definisi validitas ini, sebuah kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan untuk mengukur suatu hal, dikatakan valid jika setiap butir pertanyaan yang menyusun kuesioner tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi. Ukuran keterkaitan antar butir pertanyaan ini umumnya dicerminkan oleh korelasi jawaban antar pertanyaan. Pertanyaan yang memiliki korelasi rendah dengan butir pertanyaan yang lain, dinyatakan sebagai pertanyaan yang tidak valid. Metode yang sering digunakan untuk memberikan penilaian terhadap validitas kuesioner adalah korelasi produk momen (moment product correlation, Pearson) antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total, sehingga sering disebut sebagai inter item-total correlation. Formula yang digunakan adalah :
Dengan: r i = korelasi antara butir pertanyaan ke-i dengan total skor x ij = skor responden ke-j pada butir pertanyaan i x i = rata-rata skor butir pertanyaan i t j = total skor seluruh pertanyaan untuk responden ke-j t = rata-rata total skor Analisis korelasi juga digunakan untuk membandingkan dua kelompok skor tersebut. Koefisien korelasi ini menunjukkan koefisien konsistensi internal (coeficient of internal consistency) dari alat ukur. Koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan konsistensi internal item-item di alat ukur. Ukuran koefisien konsistensi internal ini salah satunya dapat diukur dengan menggunakan koefisien alpha Cronbach. Formula untuk menghitung koefisien alpha dari Cronbach adalah :
30
Dengan: Α = koefisien alpha dari Cronbach k = banyaknya butir pertanyaan S i 2 = ragam skor butir pertanyaan ke-i S T 2 = ragam skor total
Instrumen yang digunakan di dalam pengambilan data ini, dilakukan uji validitas dan realibilitas terlebih dahulu dengan melakukan uji coba di lokasi penelitaian yang sama. Uji ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa instrumen (kuesioner) ini terandal (reliable) dan layak digunakan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil uji coba terhadap instrumen yang digunakan dengan menggunakan SPSS 16, diperoleh hasil bahwa sebagian besar item instrument valid karena memiliki nilai total corrected item lebih besar dari r tabel (0,632). Nilai total corrected item untuk semua item pertanyaan selengkapnya pada lampiran 2. Instrumen yang memiliki nilai validitas yang rendah dilakukan perbaikan terhadap redaksional dan isi dari instrumen tersebut. Uji reliabilitas terhadap intsrument yang digunakan menunjukkan bahwa semua item instrumen memiliki koefisien alpha dari Cronbach yang tinggi. Dari hasil analisis terhadap instrumen ini, dapat dikatakan bahwa kuesioner ini reliable atau layak untuk digunakan dalam penelitian. Hasil analisis selengkapnya tersaji pada Tabel 1.
31
Tabel 1 Koefisien Cronbach alpha hasil uji coba kuesioner Peubah Penelitian Faktor Eksternal Bidang kesehatan Faktor Eksternal Bidang ekonomi Faktor Eksternal Bidang Pendidikan Metode komunikasi Media yang digunakan Kredibilitas SDM Kesesuaian materi pemberdayaan Sarana dan prasarana Kognitif Afektif Konatif
Koefisien Cronbach alpha 0,912 0,983 0,900 0,757 0,952 0,939 0,870 0,806 0,857 0,859 0,851
32