METODOLOGI PENELITIAN
Semakin ketatnya persaingan akan produk pangan agroindustri merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen. Oleh karena itu, tan setiap perusahaan melakukan berbagai upaya agar produk yang dihasilkan dapat set diit dditerima oleh konsumen dan dapat mengungguli produk yang dihasilkan oleh peer pperusahaan lain. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi faktor-faktor mutu me me menurut konsumen dengan cara mengetahui keinginan dan persepsi konsumen teer tterhadap produk yang bermutu dan dianalisa dengan menggunakan QFD. Upaya lain yang dilakukan adalah mengimplementasikan sistem mutu dan keamanan la lain pro pr produk dengan menggunakan HACCP. Hasil analisa permasalahan yang m me mempengaruhi keunggulan nilai menjadi masukan bagi perumusan strategi pen pe peningkatan manajemen mutu pada PTP VIII Goalpara. Kerangka pemikiran konseptual dari penelitian ini diperlihatkan pada Gambar 7. kon ko
Mulai Identifikasi faktor mutu Teh PT. PN VIII Goalpara Sukabumi
QFD
Penilaian penerapan SMM di Teh PT. PN VIII Goalpara Sukabumi
Analisis Self Assessment
Penentuan faktor Internal dan Eksternal Penentuan Posisi Perusahaan
Analisis Matriks IE
Rekomendasi Strategi Selesai
Gambar 7. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian
35
Tempat Dan Waktu Penelitian Te Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantar VIII Goalpara Sukabumi yang terletak di Jalan Raya Goalpara KM. 14, Sukabumi, Jawa Barat. Su Sedangkan waktu Pelaksanaan Juni sampai dengan Juli 2010. Sed
Ta Cara Pengumpulan Data Ta Tata Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. 1.
Pengumpulan data primer, yaitu dengan mengadakan wawancara dengan responden konsumen dan para pakar yang memiliki pengetahuan tentang Teh PTPN VIII Goalpara, serta mengadakan pengamatan langsung di lapangan pada Kebun dan Pabrik teh PTPN VIII Goalpara Sukabumi.
22..
Pengumpulan data sekunder, yaitu dengan penelusuran buku-buku, hasil-hasil penelitian, jurnal dan sumber-sumber lain yang berhubungan. Responden yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
11.. Responden pakar Responden pakar digunakan untuk menentukan atribut mutu teh terhadap volume penjualan , menentukan permasalahan pada Sistem Manajemen Mutu, dan menentukan faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Responden pakar berasal dari PTPN VIII Goalpara yaitu Kepala Tanaman/Kebun, Kepala Pabrik, Wakil Manajemen Mutu, Tenaga Ahli dari Dinas Pertanian/Peternakan Jawa Barat, dan Manajer Divisi HACCP dari Lembaga Sertifikasi Mutu.
An An Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar seer tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang sserta ber be berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya. Mee M Metode Quality Function Deployment (QFD) Total Quality Management (TQM) merupakan sistem manajemen yang me e mengikutsertakan seluruh anggota organisasi dalam menerapkan konsepsi dan
36
teknik kendali mutu untuk mendapatkan kepuasaan pelanggan serta orang yang tek mengerjakannya (Marimin, 2004). Salah satu alat yang dapat digunakan untuk me pelaksanaan TQM adalah Quality Function Deployment (QFD). pel Nasution (2001) mendefinisikan QFD sebagai suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan menerjemahkannya ke ter daal kebutuhan teknis yang relevan dimana masing-masing area fungsional dan ddalam tiin ttingkat organisasi dapat mengerti dan bertindak. Sementara itu, menurut Subagyo (2 ((2000) 20 QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan mutu barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen lalu menghubungkannya dengan ketentuan mee m teknis tte ek untuk menghasilkan barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atta jasa yang dihasilkan. aatau Menurut Gasperz (2001), QFD didefinisikan sebagai suatu proses atau mekanisme mee m
terstruktur
untuk
menentukan
kebutuhan
pelanggan
dan
menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu kedalam kebutuhan teknis yang relevan, mee m diim ddimana masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat mengerti dan ber be bertindak. Menurut Kolarik (1995), ciri khas QFD adalah target kualitas, analisis ko kkompetitor om dan karakteristik penjualan, alternatif proses produksi dan identifikasi bbottleneck. ot Manfaat utama yang dapat diperoleh perusahaan dengan menggunakan me metode QFD adalah sebagai berikut (Ariani 1999) : 1. Mengurangi Biaya Hal ini dapat terjadi karena produk yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen sehingga tidak ada pengulangan pekerjaan atau pembuangan bahan baku yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh konsumen. Pengurangan biaya dapat dicapai dengan pengurangan biaya pembelian bahan baku, biaya overhead atau pengurangan upah dan penyederhanaan proses produksi. 2. Meningkatkan Pendapatan 2. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya pengurangan biaya agar hasil yang didapatkan menjadi meningkat. 3. Mengurangi Waktu Produksi 3.
37
QFD akan membuat tim pengembangan produk atau jasa untuk memfokuskan pada program pengembangan kebutuhan dan harapan konsumen. Proses dalam QFD dilaksanakan dengan menyusun sebuah matriks yang disebut rumah kualitas atau The House of Quality (HOQ). Matriks ini menjelaskan dis apa saja yang menjadi harapan konsumen dan bagaimana memenuhinya. Matriks rumah rru um kualitas (Gambar 8) terdiri dari enam bagian yaitu (Ariani 1999) : 11.. Kebutuhan konsumen, berisi daftar semua kebutuhan dan harapan konsumen yang umumnya ditentukan dengan riset pasar secara kualitatif. 22.. Matriks perencanaan, berisi tingkat kepuasaan konsumen terhadap perusahaan dan pesaingnya, target perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta perbandingan kemampuan perusahaan dan pesaing dalam memenuhi kebutuhan konsumen. 33.. Tanggapan teknis, merupakan aspek atau kegiatan teknis proses yang berhubungan dengan produk. 44.. Hubungan keterkaitan, berisi pertimbangan tim tentang hubungan yang kuat atau lemah antara kebutuhan dan harapan konsumen dengan tanggapan teknis. 55.. Hubungan teknis, berisi penilaian mengenai penerapan antar hubungan elemenelemen dalam tanggapan teknis dengan kebutuhan konsumen. 6. Matriks teknis, berisi informasi tentang prioritas tanggapan teknis berdasarkan kebutuhan dan
harapan konsumen,
perbandingan performansi
teknis
perusahaan dengan pesaing, dan tingkat kepentingan performansi teknis.
E. Hubungan Teknis C. Tanggapan Teknis A Kebutuhan Konsumen
D.Hubungan Keterkaitan (tanggapan atas kebutuhan konsumen)
B. Matriks Rencana (riset pasar dan perencanaan strategik)
F. Matriks Teknis (prioritas tanggapan teknis, target teknis, benchmarking)
Gambar 8 Contoh Matriks Rumah Kualitas (Ariani 1999).
38
Langkah-langkah dalam mempersiapkan pelaksanaan rumah kualitas yaitu (Ariani 1999) : (Ar 1. Menentukan karakteristik produk atau jasa. Karakterisitk produk yang dimaksud adalah karakteristik produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen. 22.. Mengadakan penilaian atas karakteristik produk yang telah ditetapkan pada langkah pertama. Penilaian ini digunakan untuk menterjemahkan keinginan konsumen menjadi rangkaian proses produksi. 33.. Menentukan variabel performansi para pemasok. Pemasok yang dimaksud adalah pemasok bahan baku bagi perusahaan. Selain variabel performansi pemasok, variabel performansi perusahaan juga perlu ditentukan. 44.. Mengadakan penilaian terhadap performansi pemasok maupun perusahaan. Penilaian terhadap kekuatan atau kelemahan yang dimiliki dan apa yang dapat diandalkan dari para pemasok perusahaan. 55.. Menentukan hubungan antar variable-variabel performansi. 66.. Menyusun target performansi yang akan dicapai. Ma Matriks House of Quality (HOQ) Matriks House of Quality (HOQ) digunakan untuk melihat harapan dan kei keinginan konsumen terhadap produk teh serta keterkaitannya dengan aktivitas pro proses. Pada pembuatan matriks HOQ akan dibandingkan antara satu perusahaan den dengan perusahaan lain. Tahapan pembuatan matriks HOQ untuk Industri teh aada ad da sebagai berikut : adalah aa..
Identifikasi harapan konsumen Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan harapan konsumen terhadap produk teh dan mengukur atribut-atribut kualitas produk yang menjadi prioritas dengan cara pembobotan. Data untuk tahap ini diperoleh dari brainstorming, wawancara dengan pakar dan konsumen ahli serta berdasarkan studi literatur.
bb..
Evaluasi kualitas produk
39
Tahap ini merupakan tahap untuk membandingkan tingkat kepuasaan konsumen terhadap atribut-atribut kualitas produk Teh PTPN VIII Kebun Goalpara Sukabumi. Populasi penelitian adalah keseluruhan konsumen the dengan pengambilan contoh (responden) sebanyak 50 orang. Penilaian kuesioner menggunakan skala 5 (Likert). Data yang diperoleh kemudian dihitung dengan cara : (N1 x 1) + (N2 x 2) + (N3 x 3) + (N4 x 4) + (N5 x 5) Ket : N1 = Jumlah responden dengan jawaban “sangat tidak puas” N2 = Jumlah responden dengan jawaban “tidak puas” N3 = Jumlah responden dengan jawaban “cukup puas” N4 = Jumlah responden dengan jawaban “puas” N5 = Jumlah responden dengan jawaba “sangat puas” Langkah-langkah yang ditempuh untuk mendapatkan tingkat kepuasaan kko on konsumen adalah sebagai berikut : 1.
Mencari nilai indeks maksimum (NI maks) dan nilai indeks minimum (NI min) kemudian menghitung range (NI maks – NI min).
2.
Membuat interval kelas, yaitu menentukan selang tingkat kepuasaan dari atribut kualitas produk yang dinilai. Terlebih dahulu dihitung panjang interval kelas.
cc..
Sasaran proyek Tahap ini merupakan tahap untuk melihat sasaran yang harus ditingkatkan untuk memperbaiki kualitas produk sehubungan dengan penilaian konsumen
40
atas atribut-atribut kualitas produk perusahaan. Penilaian masih menggunakan skala Likert menurut data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Nilai yang diperoleh pada tahap ini dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut : Rasio perbaikan = target nilai / skor evaluasi
dd..
Bobot
= rasio perbaikan x tingkat kepentingan atribut
%bobot
= bobot / total bobot x 100%
Parameter teknis Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan aktivitas proses yang dilakukan perusahaan dan terkait dengan spesifikasi dan harapan konsumen. Penentuan aktivitas proses dilakukan secara brainstorming dengan para pakar dan studi literatur.
ee..
Matriks interaksi/hubungan keterkaitan Tujuan dari membangun hubungan keterkaitan adalah untuk menunjukkan aktivitas proses yang memiliki hubungan paling berarti dengan atribut kualitas produk. Sehingga pada saat matriks sudah selesai dan analisa dilakukan, dapat ditentukan aktivitas proses mana yang harus mendapatkan perhatian utama. Hubungan antara harapan konsumen dan aktivitas proses dapat dinyatakan dengan menggunakan lambang-lambang tertentu untuk menyatakan kekuatan hubungan. Pada penelitian ini, lambang dan nilai yang digunakan adalah sebagai berikut :
f.
z
= 10 = melambangkan hubungan kuat
{
=
5 = melambangkan hubungan sedang
Δ
=
1 = melambangkan hubungan lemah
Trade off Beberapa aktivitas proses memiliki proses keterkaitan antara satu dengan lainnya. Pemberian tindakan pada aktivitas proses dapat mengakibatkan perubahan pada aktivitas proses yang terkait lainnya, baik perubahan searah (positif) maupun perubahan berlawanan arah (negatif). Penentuan hubungan keterkaitan dalam penelitian ini dilakukan secara brainstorming dengan bagian yang terkait dengan proses produksi dan pemasaran produk serta pakar.
41
Matriks yang terbentuk dari hubungan keterkaitan ini disebut matriks korelasi dan pada matriks house of quality (HOQ) terletak pada bagian atas yang disebut roof. Hubungan keterkaitan yang ada dan lambang yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Hubungan kuat positif (++) Hubungan kuat positif merupakan hubungan searah yang kuat, dimana bila salah satu aktivitas proses mengalami peningkatan akan berdampak kuat pada peningkatan aktivitas proses yang lainnya yang terkait. 2. Hubungan positif (+) Hubungan positif merupakan hubungan searah, meskipun dampak yang dihasilkan tidaklah sekuat hubungan pada poin pertama. 3. Hubungan negatif (-) Hubungan negatif merupakan hubungan tidak searah, yaitu apabila salah satu aktivitas proses mengalami penurunan, maka aktivitas yang lain akan mengalami peningkatan. Hal ini dapat berlaku sebaliknya. 4. Hubungan kuat negatif (--) Hubungan kuat negatif merupakan hubungan tidak searahyang kuat dan dampak yang dihasilkan lebih kuat dari hubungan poin ketiga. g.
Menentukan tingkat kepentingan dan nilai relatif dari aktivitas proses Nilai tingkat kepentingan aktivitas proses ke-Y = (Bobot konversi tiap atribut x aktivitas proses ke-Y)
Metode dalam Quality Function Deployment (QFD) untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dilakukan dengan cara : kkeeb eb e. e.
Customer-focused, yaitu mendapatkan input dan umpan balik dari pelanggan mengenai kebutuhan dan harapan pelanggan.
f. f.
Menentukan keuntungan yang mungkin didapat
g. g.
Memutuskan siapa konsumennya
h. h.
Pilih tingkatan untuk mewakili keinginan atau kebutuhan konsimen dalam rumah kualitas.
i.i.
Mengumpulkan data kualitatif berupa keinginan dan kebutuhan
42
j.
Menyusun keinginan dan kebutuhan tersebut
k.
Mengukur kebutuhan-kebutuhan pelanggan Survei konsumen dianalisis dengan menggunakan metode Quality
Function Develompment (QFD) yang diaplikasikan dengan Matriks of House of Fu Quality (HOQ). Matriks of House of Quality (HOQ) digunakan untuk melihat Qu hharapan ha ar dan keinginan konsumen terhadap produk teh kemasan. M e Metode Self Assessment Data yang diperoleh dari kuestioner di perusahaan mengenai penilaia ISO 9001 990 00 dan Sistem Mutu Keamanan Pangan (SMKP) akan dianalisis menggunakan m me metode e modifikasi Self assessment (Johnson, 1993) drngsn tujusn untuk menilai sejauh mana penerapan SMM ISO 9001 dan SMKP yang telah diterapak oleh sse ej industry. Tahapan penilaian dari metode modifikasi self assasment adalah sebagai iin nd berikut: bbe e er a. Jawaban dari setiap pertanyaan dinilai berdasarkan isian kuesioner. Setip jawaban mempunyai jangkauan penilaian 0 (untuk jawaban tidak) dan 1 (untuk jawaban ya). Bila pertanyaan ditanyakan berulang pada bagian yang berbeda maka nilainya adalah 0,5. b.
Setiap unsur mempunyai nilai maksimum yang merupakan nilai maksimum unsur jika setiap elemen diterapkan.
c. Nilai setiap unsur yang diterapkan dibandingkan dengan nilai maksimum setiap unsure. d. Dilakukan
interpretasi
terhadap
nilai
penerapan
yang
diperoleh
perusahaan, yaitu sebagai berikut: Nilai Penerapan < 50% nilai maksimum = tidak dipenuhi Nilai Penerapan = 50% Nilai maksimum = dipenuhi sebagian Nilai Penerapan > 50% Nilai maksimum = dipenuhi Interpretasi IIn n nt penilaian penerapan SMM ISO 9001 dan SMKP yang telah diperoleh kemudian kem ke e dianalisa.
43
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Ha Langkah-langkah dalam metode Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) antara lain adalah sebagai berikut : (1) Mendeskripsikan produk (2) (H Identifikasi pengguna yang dituju (3) Membuat diagram alir produk (4) Mendaftar Ide semua bahaya potemsial (5) Melakukan analisis bahaya (6) Mempertimbangkan sem laan llangkah
pengendalian
(7)
Menentukan
Critical
Control
Point
(CCP)
((8 8) Menetapkan Critical Limit untuk setiap Critical Control Point (CCP) (8) ((9 9) Menetapkan sistem pemantauan untuk setiap CCP (10) Menetapkan tindakan (9) kko or koreksi (11) Menetapkan prosedur verifikasi. Tahap terakhir dari metode HACCP yaitu yyaai menetapkan dokumentasi dan pemeliharaan terhadap produk pangan ter te tersebut (teh).
44