METODOLOGI PENELITIAN 1.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta Timur, Kota Jakarta, Propinsi DKI
Jakarta dengan sampel tujuh Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan lokasi tercantum pada Tabel 1. Gambar 1 menunjukkan letak lokasi dari sekolah sampel. Gambar 3 menunjukkan penampilan dari sekolah sampel.
Gambar 1. Peta Orientasi Lokasi
Tabel 1. Daftar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) yang Diteliti No. Sekolah Alamat 1
SMAN 12
Jl. Pertanian
2
SMAN 42
Jl. Rajawali
3
SMAN 44
Jl. Delima IV Perumnas Klender
4
SMAN 48
Jl. Pinangranti II Taman Mini
5
SMAN 53
Jl. Cipinang Jaya 2 B
6
SMAN 81
Jl. Kompleks KODAM/Kartika Ekapaksi
7
SMAN 113
Jl. Albaido 1
12
2.
Batasan dan Pendekatan Penelitian Penelitian dibatasi pada penampilan kondisi fisik sekolah secara umum,
penataan halaman dari bangunan sekolah, keberadaan sarana outdoor sebagai fasilitas penunjang kegiatan, persepsi dan preferensi pengguna terhadap elemen yang ada pada lanskap sekolah dan pemanfaatannya.
3.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observatif yang dilakukan pada 7
sampel Sekolah Menengah Atas Negeri di Jakarta Timur. Studi bersifat deskriptif dan dilakukan dengan metode survei. Adapun tahapan studi yang dilakukan : 3.1.Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan penetapan tujuan studi, pembuatan usulan studi, serta penentuan lokasi sekolah yang akan dipilih. Selain itu dilakukan kegiatan persiapan sebelum survei ke lapang, diantaranya permohonan izin mengadakan penelitian, pembuatan daftar isian data biofisik dan sosial, daftar pertanyaan dalam kuisioner, daftar lokasi, daftar peta, daftar peralatan yang dibutuhkan, petunjuk pelaksanaan dan penyusunan jadwal survei. 3.2.Tahap Survei Pelaksanaan survei dilakukan pada sampel sekolah secara visual dan pengukuran fisik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menginventarisasi kondisi fisik, biofisik, dan sosial pada lanskap sekolah. Sementara untuk mengetahui persepsi dan preferensi pengguna terhadap ruang terbuka hijau (RTH) dilakukan wawancara dan pengisian kuisioner. Wawancara dilakukan terhadap pihak pengelola, sedangkan kuisioner dibagikan pada sebagian siswa, guru, dan pegawai sekolah. Pencarian data sekunder diperoleh dari sekolah yang bersangkutan melalui kantor tata usaha, kantor kewilayahan seperti dinas-dinas yang terkait, dan dari penelusuran pustaka. Daftar data yang dikumpulkan dirangkum dalam Tabel 2.
13
3.3.Tahap Analisis dan Sintesis Pada tahap ini dilakukan penyeleksian data, penyusunan data secara sistematis dalam bentuk tabel, diagram, grafis, serta peta, yang kemudian dilakukan penilaian dan analisis sintesis. Data sekunder dan primer dianalisa secara kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui permasalahan yang ada lalu ditemukan alternatif-alternatif pemecahannya. Analisis yang dilakukan meliputi: 1. Analisis kondisi fisik Analisis kondisi fisik adalah menganalisis hasil inventarisasi secara deskriptif. Data yang dianalisis mencakup data mengenai kondisi fisik sekolah, lanskap sekitar tapak, penggunaan ruang, tata letak/layout. 2. Analisis Ruang Terbuka Hijau Analisis terhadap Ruang Terbuka Hijau (RTH) sekolah menggunakan 2 metode, yaitu analisis fungsi vegetasi dan nilai dominansi. Analisis fungsi vegetasi digunakan untuk mengetahui fungsi dari masing-masing vegetasi yang ada pada RTH sekolah, sehingga didapatkan persentase dari masing-masing fungsinya. Frekuensi relatif (FR) merupakan nilai yang menunjukkan tingkatan dominan suatu tanaman diantara semua tanaman yang ditemukan di tujuh sekolah sampel. Masing-masing spesies tanaman memiliki nilai yang menunjukkan seberapa banyak jumlah tanaman tersebut ditemukan di antara tanaman spesies lain di tujuh sekolah sampel dengan menggunakan rumus penghitungan
FR =
100%
3. Analisis persepsi dan preferensi pengguna Analisis terhadap persepsi dan preferensi pengguna menggunakan metode wawancara dan menyebar kuisioner. Jumlah responden masing-masing sekolah terdiri dari 20 siswa dan 5 guru. Wawancara dilakukan pada Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Kasudin Dikmen Jakarta Timur dan Staf Ahli KNLH. 4. Analisis daya dukung Analisis daya dukung pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) sekolah dihitung dengan menggunakan rumus pendugaan daya dukung. Menurut Boulon (1992)
14
dalam Nurisjah (2003), menyatakan bahwa secara umum rumus untuk menghitung daya dukung adalah sebagai berikut: DD =
A S
Dimana, DD
= Daya dukung
A
= Luas area (m2)
S
= Standar rata-rata individu (orang/m2) 5. Analisis kenyamanan Analisis
kenyamanan
dilakukan
dengan
metode
penghitungan
Temperature Humidity Index (THI). THI adalah indeks yang menunjukkan tingkat kenyamanan suatu area secara kuantitatif berdasarkan nilai suhu dan kelembaban udara relatif. Dalam studi ini sampel suhu di ambil pada waktu pagi, siang, dan sore hari, masing-masing di tiga tempat berbeda, di bawah naungan pohon, di lapangan (tanpa naungan) dan di dalam ruang kelas. Dengan menggunakan THI dapat diketahui kenyamanan dari sekolah sampel, bila nilai THI lebih dari 27 maka dikatakan tidak nyaman. Menurut Fandeli (2009) THI dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: THI = 0,8T + RH * T 500
THI
= Temperature Humidity Index
T
= Suhu udara rata-rata (°C)
RH
= Relative Humidity rata-rata (%)
Nilai rata-rata suhu udara (T) harian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: T = (Tpagix 2 + Tsiang + Tsore ) 4
Sedangkan nilai rata-rata kelembaban relatif (RH) harian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
( ) RH = RHpagi + RHsiang + RHsore 3
15
3.4.Tahap Pembuatan Rekomendasi Penyusunan rekomendasi pemanfaatan RTH dilakukan berdasarkan proses analisis sintesis dari data yang ada, baik data primer maupun sekunder. Penyusunan rekomendasi mempertimbangkan karakter umum dari sampel sekolah yang ada. Rekomendasi disusun sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait. Bagan alur pelaksanaan studi dapat dilihat pada Gambar 2.
Tujuan Studi
Inventarisasi data fisik dan biofisik
Tujuan lanskap sekolah
Survei
Analisis
Karakter sekolah
Kriteria, peraturan dan persyaratan
Permasalahan Potensi Pengembangan
Penggunaan Ruang Terbuka Elemen RTH Persepsi dan preferansi pengguna Usulan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Sekolah Gambar 2. Bagan Alur Pelaksanaan studi
4.
Pengumpulan Data Data
diperoleh
melalui
survei,
kuisioner,
pengamatan
langsung,
wawancara, dan studi literatur. Analisis terhadap data hasil kerja dilakukan secara deskriptif, kuantitatif maupun kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di lapang, pengisian kuisioner dan wawancara dengan user (warga sekolah). Sedangkan data yang diperoleh dari studi literatur yang berasal dari buku-buku, internet, brosur, skripsi, serta sumber pustaka lainnya. Kelompok, jenis, bentuk, dan cara pengambilan data pada kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
16
Tabel 2. Jenis, Bentuk dan Cara Pengambilan Data Kelompok Data
Umum
Ruang dan Penggunaannya
Vegetasi
Desain RTH Elemen Keras
Sosial
Pemeliharaan
Jenis Data • Lokasi dan aksesibilitas • Kondisi fisik wilayah studi (iklim, titik banjir, topografi, dll) • Kondisi sosial • Pengukuran suhu, RH, dan THI • Luas lahan • Luas bangunan • Luas RTH • Luas RTB • Penggunaan ruang terbuka • Penggunaan ruang terbangun • Lanskap sekitar tapak • Layout/tata letak sekolah • Fungsi • Spesies • Posisi • Jumlah dan komposisi • Gaya taman • Persentase penggunaan • Jenis • Fungsi • Posisi • Aktifitas • Jumlah jam belajar • Prestasi • Persepsi • Keinginan user • Penyapuan • Penyiraman • Pembuangan sampah • Pemangkasan • Penyiangan • Pemupukan • Penyulaman
Bentuk Data Primer, sekunder Sekunder
Cara Pengambilan Survei, URL Studi pustaka
Sekunder Primer
Studi pustaka Survei
Primer, sekunder Sekunder Primer, sekunder Primer, sekunder Primer Primer Primer Primer
Survei, Studi pustaka Studi pustaka Survei, Studi pustaka Survei, Studi pustaka Survei Survei Survei Survei
Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer
Survei Survei, wawancara Survei Survei Survei Survei Survei Survei Survei Survei Survei, wawancara Wawancara Kuisioner Kuisioner
Primer Primer Primer Primer Primer Primer Primer
Survei, wawancara Survei, wawancara Survei, wawancara Survei, wawancara Survei, wawancara Survei, wawancara Survei, wawancara
17
Sekolah Nomor 1 (SMAN 12)
Sekolah Nomor 2 (SMAN 42)
Sekolah Nomor 3 (SMAN 44)
Sekolah Nomor 4 (SMAN 48)
Sekolah Nomor 5 (SMAN 53)
Sekolah Nomor 6 (SMAN 81)
Sekolah Nomor 7 (SMAN 113)
Gambar 3. Tujuh Sekolah Sampel Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2010