III.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Pumping Learning Center (PLC) merupakan sebuah unit usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak dalam training sumber daya manusia (puslat SDM). Kegiatannya tidak hanya sebatas mengadakan training untuk meningkatkan kompetensi karyawan, guru ataupun mahasiswa dan murid sekolah, namun memberikan tes potensi bakat yang mendukung pelaksanaan training dan memberikan konsultasi bagi konsumen yang telah mengikuti training. Semua kegiatan yang berhubungan dengan produksi training dihasilkan dibagian produksi. Namun, PLC sendiri belum memiliki standar dalam penetapan harga training, karena selama ini penetapan harga training dilakukan hanya sebatas penelusuran satu unit level saja, tidak memperhatikan objek biaya serta biaya overhead yang selalu ada setiap kali produksi. Penerapan ABC pada perusahaan jasa sama halnya seperti perusahaan manufaktur. Biaya dikelompokkan dalam kelompok-kelompok biaya yang homogen dan diklasifikasikan sebagai pada berbagai tingkat biaya. Kelompok-kelompok biaya tersebut terkait dengan aktivitas. Biaya dialokasikan ke produk atau pelanggan menggunakan pemicu biaya atau dasar alokasi biaya yang memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya pada kelompok biaya tersebut. Oleh karena itu, pertama kali akan dilakukan penelusuran dan identifikasi terhadap objek biaya langsung dan tidak langsung, serta menentukan biaya overhead, untuk kemudian dihitung harga pokok produksinya dengan menggunakan sistem perusahaan dan sistem Activity Based Costing (ABC). Penghitungan dengan menggunakan sistem perusahaan akan menggunakan sistem tradisional yang biasa digunakan di PLC. Penghitungan dengan sistem ABC akan menggunakan variable dari unit level, batch level, product sustaining activity, dan facility sustaining activity. Hasil penghitungan keduanya kemudian dianalisis untuk melihat perbandingan dan pengaruhnya terhadap keunggulan perusahaan, untuk
kemudian dijadikan dasar penetapan harga pokok produksi yang paling efektif dan efisien bagi perusahaan. Pumping Learning Center (PLC)
Aktivitas penghitungan biaya
Identifikasi biaya produksi
Penelusuran Harga Pokok Produksi (HPP)
Penghitungan HPP dengan Metode Perusahaan
Penghitungan HPP dengan Metode ABC 1. Unit Level 2. Batch Level 3. Product Sustaining Activity 4. Facility Sustaining Activity
Analisis perbandingan dan pengaruh kedua metode Terhadap penghitungan HPP
Penetapan HPP yang paling efektif dan efisien untuk perusahaan Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
Horngren, Datar dan Foster (2000) menyebutkan ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menghitung harga pokok produksi sebuah jasa dengan sistem ABC, yaitu : 1. Identifikasi produk yang menjadi objek biaya Sistem ABC untuk jasa menggunakan hierarki biaya dengan empat tingkatan untuk mengidentifikasi dasar alokasi biaya yang sedapat mungkin merupakan pemicu biaya pada kelompok biaya berdasarkan aktivitas. keempat tingkatan pada hierarki biaya tersebut adalah : biaya pada tingkat unit produksi, biaya pada tingkat kelompok produksi, biaya pendukung yang berkaitan dengan produk, dan biaya pendukung fasilitas. 2. Hitung biaya langsung dari produk Biaya langsung dari sebuah produk dapat ditelusuri dengan melihat langsung produknya, dalam hal ini adalah training. Training dapat ditelusuri biaya langsungnya pada saat jasa tersebut digunakan oleh pelanggan. 3. Pilih
dasar
pengalokasian
biaya
yang
akan
digunakan
untuk
mengalokasikan biaya tidak langsung ke produk Dasar alokasi biaya yang digunakan merupakan biaya aktivitas dalam memproduksi produk jasa. Biaya aktivitas haruslah merupakan pemicu biaya untuk suatu kelompok biaya. Pengalokasian biaya ke produk dengan menghitung dasar alokasi biaya dari setiap aktivitas yang digunakan produk yang berbeda akan menghasilkan penghitungan biaya produk yang lebih akurat. 4. Identifikasikan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan setiap dasar alokasi biaya Pada tahap ini, biaya tidak langsung dialokasikan berdasarkan sebab akibat antara dasar alokasi biaya dan aktivitas. Hal ini karena adanya perbedaan hubungan sebab akibat antara dasar alokasi biaya dan biaya aktivitas.
5. Hitung tarif per unit dasar alokasi biaya guna mengalokasikan biaya tidak langsung ke produk Penghitungan tarif biaya berdasarkan aktivitas menggunakan dasar alokasi biaya yang telah dipilih pada langkah 3 dan biaya tidak langsung untuk setiap aktivitas yang telah dihitung pada langkah 4. 6. Hitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke produk 7 Hitung total biaya produk dengan menjumlahkan semua biaya langsung dan tidak langsung 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UKM Pumping Learning Center yang bertempat di Gedung Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB), di Jl. Pajajaran No.10. Penelitian dilaksanakan dengan rentang waktu dua bulan antara bulan Februari hingga April 2008. 3.3. Jenis dan Sumber data Data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari informasi internal perusahaan, data ini meliputi struktur organisasi dan kegiatan produksi yang terdiri dari volume produksi, kapasitas produksi, jam tenaga kerja langsung, biaya bahan baku dan penunjang, biaya pemeliharaan peralatan, biaya penyusutan peralatan, dan aktivitas biaya produksi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui jurnal, browsing di internet, dan data yang didapat dari Departemen perindustrian dan perdagangan. Data ini meliputi data laporan produksi, data unit usaha kecil menengah dan data perkembangan industri. Selain itu, data yang diperoleh merupakan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh untuk melihat keunggulan bersaing perusahan dalam menciptakan dan mempertahankan pelanggan, sedangkan data kualitatif diperoleh untuk mendeskripsikan keadaan internal perusahaan. 3.4. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan melalui beberaca cara, yaitu melakukan wawancara, observasi terhadap aktivitas produksi dan studi literatur. Wawancara dilakukan dilakukan pada internal perusahaan dan
konsumen yang baru menggunakan maupun yang telah melakukan repeat order terhadap training SDM ini. Observasi terhadap aktivitas produksi dilakukan secara khusus pada bagian produksi dan ketika training dilaksanakan. Sedangkan studi literatur dilakukan melalui buku, jurnal, dan browsing di internet. 3.5. Pengolahan dan Analisis data Data yang telah didapat kemudian di uji dalam sistem ABC, hal ini dilakukan untuk menelusuri objek biaya langsung dan tidak langsung, serta mengetehui biaya overhead produksi dari training tersebut. Data kemudian dikelompokan dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dihitung dengan metode ABC dan metode perusahan. Sedangkan data kualitatif diolah menjadi deskriptif komparatif untuk membandingkan metode ABC dengan metode perusahaan sendiri.