III.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 4 sampai dengan 30 November 2015. B. Desain Penelitian Penelitian dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pra survei dan tahap survei. Tahap pra survei dilaksanakan untuk mengetahui lokasi pengambilan data dan menentukan responden. Tahap survei dilaksanakan untuk pengambilan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lapangan, penyebaran kuisioner. Survei konsumen dilakukan dengan harapan dapat memberikan gambaran secara jelas tentang keadaan dari objek yang diteliti C. Teknik Pengambilan Sampel 1. Penentuan Lokasi Penelitian Penetapan lokasi dilakukan dengan sengaja (purposive), yaitu di warung makan bebek dan ayam goreng Sari Rasa Pak Ndut, Kartasura. Lokasi
dipilih
berdasarkan
pertimbangan
pertimbangan
tertentu.
Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian tersebut antara lain a. Pengunjung warung makan bebek dan ayam goreng Sari Rasa Pak Ndut, Kartasura adalah konsumen dari menengah ke bawah sampai menengah ke atas. b. Warung makan sudah memiliki banyak cabang dan sudah dikenal oleh masyarakat
20
21
2. Penentuan Sampel Pengambilan data responden dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sengaja (purposive sampling). Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya (Sunyoto, 2009). Kriteria sampel yang dijadikan responden adalah : 1. Pengunjung warung makan yang berusia minimal 13 tahun karena usia tersebut merupakan usia remaja ke atas. Menurut Rumini dan Sundari (2004), masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Hal ini sengaja dilakukan karena konsumen pada usia tersebut dianggap mampu mengisi kuesioner sesuai dengan pendapatnya. 2. Konsumen minimal pernah berkunjung dua kali ke rumah makan bebek dan ayam goreng Sari Rasa Pak Ndut. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 orang pembeli pada warung makan bebek dan ayam goreng Sari Rasa Pak Ndut Kartasura. Peneliti berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Sekaran (2006) yang menyatakan bahwa pengambilan ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. D. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. 1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dan secara langsung dikumpulkan oleh peneliti. Data primer merupakan data yang dihimpun sendiri dari obyek yang diteliti melalui observasi dan survei. Data yang diperoleh langsung dari responden dengan memberikan instrumen
22
kuisioner kepada pengunjung warung makan bebek dan ayam goreng Sari Rasa Pak Ndut Kartasura. 2. Data sekunder diperoleh dari leaflet warung makan, buku-buku literatur, skripsi, dan internet. E. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi Metode ini dilakukan dengan cara mengamati langsung di lokasi warung makan Bebek dan Ayam Goreng Sari Rasa Pak Ndut Kartasura. Observasi dilakukan guna memperoleh data di lapangan secara sistematis tanpa mengajukan pertanyaan kepada responden. Observasi memungkinkan peneliti untuk mengamati dari dekat gejala-gejala pengamatan ataupun data secara langsung melibatkan diri dalam situasi yang sedang diteliti (Saryono, 2008). 2. Wawancara Metode ini dilakukan dengan cara bertanya langsung pegawai kantor warung makan Bebek dan Ayam Goreng Sari Rasa Pak Ndut Kartasura. Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara merupakan suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana (Saryono, 2008) 3. Pencatatan Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pencatatan hasil wawancara dengan bantuan kuesioner (Trimastuty, 2013). Kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden untuk menjawab.
23
F. Metode Analisis Data Pengujian data yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu dengan menggunakan bantuan SPSS. Tujuan yang ingin diperoleh dari analisis data adalah untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. 1. Pengujian Instumen Penelitian Penelitian ini menggunakan data primer. Data dikumpulkan dengan teknik kuisioner. Kuisioner adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga. Keabsahan atau kesahihan suatu hasil penelitian sosial sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Mengatasi hal tersebut diperlukan dua macam pengujian yaitu test of validity (uji kesahihan) dan test of reliability (uji kehandalan).
a. Uji validitas Uji validitas digunakan untuk menguji apakah suatu alat ukur instrumen penelitian yaitu berupa kuisioner benar-benar mengukur apa yang sebenarnya yang ingin diukur. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner (Ghozali, 2006) Pengambilan keputusan valid atau tidaknya suatu instrumen dilihat dari koefisien validitas yang tinggi sekitar ≥0,5 akan lebih diterima dan diangap memuaskan dan koefisien validitas kurang dari 0,3 biasanya dianggap tidak memuaskan (Azwar 1995). Kuisioner yang diberikan kepada responden dirancang menggunakan skala likert. Skala likert merupakan metode untuk mengukur dengan menyatakan setuju dan ketidaksetujuan terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu (Indriantoro et al, 2002). Skala ini menggunakan 5 kategori (Sugiyono, 2009) yaitu: Sangat Tidak Setuju
(STS) : nilai 1
Tidak Setuju
(TS)
: nilai 2
24
Netral
(N)
: nilai 3
Setuju
(S)
: nilai 4
Sangat Setuju
(SS)
: nilai 5
b. Uji reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja.
Disini
dibandingkan
pengukuran dengan
hanya
pertanyaan
sekali lain
dan kemudian atau
hasilnya
mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,6. 2. Analisis Deskriptif Metode
analisis
data
menggunakan
analisis
statistik
deskriptif
(descriptive analysis) untuk memberi gambaran keragaman karakteristik
responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Analisis deskriptif kualitatif adalah memberikan ulasan atau interpretasi terhadap data yang diperoleh sehingga menjadi lebih jelas dan bermakna dibandingkan dengan sekedar angka-angka. 3. Analisis Kuantitatif a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
variabel dependen,
variabel
independen,
atau
keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik
25
Kolmogrov-Smirnov (K-S) (Ghozali, 2006). Suatu data dikatakan normal apabila nilai signifikansinya > 0,05 dengan α = 5%. b. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah studi mengenai ketergantungan suatu
variabel dependen
(terikat) dengan satu atau
independent (bebas), dengan
lebih variabel
tujuan untuk mengestimasi
dan
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variebel dependen berdasarkan variabel independent yang diketahui. Rumus : Y = a + b1x1+ b2x2 + b3 x3… b7x7 +℮ Keterangan : Y : keputusan pembelian ulang konsumen α : konstanta x1 : produk x2 : harga x3: tempat x4 : promosi x5: partisipan x6: sarana fisik x7 : proses ℮ : error
c. Uji Asumsi Klasik Uji
Asumsi Klasik
dilakukan
untuk mengetahui
apakah
data
mengalami penyimpangan atau tidak. Uji Asumsi Klasik terdiri dari : 1) Uji Multikolinieritas Pengujian adanya multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas tidak saling berkorelasi atau ada hubungan linier antara variabel-variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
26
Kriteria pengujian yang dilakukan untuk medeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah dengan menganalisis
matrik
korelasi
variabel-variabel
independen.
Antarvariabel independen yang memiliki korelasi cukup tinggi (umumnya di atas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas (Ghozali, 2006). 2) Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Langkah untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot. Titik-titik yang ada pada grafik plot membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). 3) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu ukuran untuk menetukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut: 1.
Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)
2.
Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2
3.
Terjadi autokorelasi negatif jika nilai
DW diatas +2 atau
DW > +2 (Sunyoto, 2011) d. Pengujian Hipotesis 1) Uji Statistik F Menurut Ghozali (2006), uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara
27
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. pengambilan
keputusannya
adalah
Dasar
dengan menggunakan angka
probabilitas signifikansi, yaitu: a) Probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b) Probabilitas signifikansi < 0,05, maka
Ho
ditolak
dan Ha
diterima. 2) Uji Statistik t Uji secara individual variabel x terhadap variabel y. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel bauran pemasaran ( X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7) benar-benar
berpengaruh
terhadap
variabel
Y (keputusan
pembelian) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2006). 3) Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil
berarti
kemampuan
variabel-variabel
independen
dalam
menjelaskan variasi variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
28
G. Batasan Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian. 1. Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen yaitu produk, harga, tempat, promosi, partisipan, sarana fisik dan proses. 2. Karakteristik responden merupakan konsumen dengan karakteristik antara lain umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, serta jenis pekerjaan. 3. Umur responden adalah usia konsumen pada saat penelitian berusia minimal 13 tahun dan bisa membaca. 4. Responden adalah konsumen yang pernah berkunjung ke warung makan bebek dan ayam goreng Sari Rasa Pak Ndut, Kartasura. 5. Product (produk) adalah segala suatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. 6. Price (harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk 7. Place (lokasi) adalah dimana perusahaan melakukan operasi atau kegiatannya dan biasanya berkaitan dengan dekatnya lokasi usaha dengan pusat keramaian, mudah dijangkau (aksesbilitas), aman, bersih dan tersedianya tempat parkir yang luas. 8. Promotion
(promosi)
yaitu
kreativitas
produsen
mengkomunikasikan
keunggulan produk kepada pembeli baik itu melalui media suara, online, maupun media cetak . 10. Physical evidence (sarana fisik) adalah suatu hal yang secara nyata mempengaruhi konsumen untuk membeli sutu produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam sarana fisik antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label dan lain sebagainya.
29
11. Process (proses) adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas
dengan
dimana
jasa dihasilkan dan
disampaikan
kepada
konsumen. 12. People (orang) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi pembeli. 13. Keputusan pembelian adalah suatu proses mulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan pembelian, sampai perilaku setelah pembelian yang dilakukan konsumen dalam membeli sebuah produk.