23
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2x2 dengan pre test dan post test. Disain penelitian ini melibatkan dua peubah bebas, yaitu pertama, motivasi pesan (message appeals) yang dibagi menjadi pesan positif (PP) dan negatif (PN); kedua, cara penyajian buklet, yaitu penyajian buklet tanpa penjelasan (BTP) dan penyajian buklet yang disertai penjelasan (BP). Pada penelitian ini melibatkan lima kelompok perlakuan, yaitu empat kelompok yang mendapatkan perlakuan dan satu kelompok kontrol atau kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan apapun. Adapun gambaran disain eksperimental penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Faktor
Cara penyajian buklet
Motivasi Pesan Positif (PP) Negatif(PN) 1
Penyajian buklet tanpa penjelasan (BTP)
BTP-PP (n = 13)
Penyajian buklet disertai penjelasan (BP)
BP-PP (n = 13)
3
Keterangan : 1 BTP-PP : Kelompok yang mendapatkan perlakuan dengan buklet positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan. 2 BTP-PN : Kelompok yang mendapatkan perlakuan dengan buklet negatif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan. 3 BP-PP : Kelompok yang mendapatkan perlakuan dengan buklet positif dan dengan cara penyajian disertai penjelasan. 4 BP-PN : Kelompok yang mendapatkan perlakuan dengan buklet negatif dan dengan cara penyajian disertai penjelasan.
2
BTP-PN (n = 13) 4
BP-PN (n = 13) yang berisi motivasi pesan yang berisi motivasi pesan yang berisi motivasi pesan yang berisi motivasi pesan
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunung Batu 2 yang terletak di Jalan Mayjend Ishak Djuarsa No. 2 Rt. 01 RW. 03, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa SDN Gunung Batu 2 merupakan salah satu SD yang memiliki kantin dan juga terdapat banyak penjual jajanan di sekitar sekolah. Disain penelitian yang digunakan yaitu disain eksperimental sejati dengan subjek penelitian yang diambil secara acak dari populasi yang telah diketahui (probability sampling).
24
Waktu penelitian termasuk persiapan, pengumpulan, pengolahan, dan analisis data serta penulisan laporan dilaksanakan dalam jangka waktu enam bulan mulai bulan Februari hingga Juli 2011. Pengumpulan data primer baik sebelum maupun sesudah perlakuan serta pengambilan data pada kelompok kontrol dilaksanakan pada bulan April 2011.
Teknik Pengambilan Contoh Contoh penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Gunung Batu 2 Kota Bogor yang diambil secara purposive dengan pertimbangan bahwa siswa kelas V sudah memiliki pola pikir yang lebih berkembang dan kemampuan membaca yang lebih baik dibandingkan dengan siswa kelas I hingga kelas IV serta sudah mampu melakukan pengambilan keputusan pembelian sendiri tanpa bergantung pada orang dewasa yang ada disekitarnya. Adapun teknik pengambilan contoh dalam penelitian ini digambarkan pada Gambar 4.
Sekolah Dasar Negeri di Kota Bogor
Purposive SDN Gunung Batu II
Purposive Kelas V (N=142)
Simple random sampling N= 90 anak
Simple random sampling
BTP-PP (n=15)
BTP-PN (n=15)
BP-PP (n=15)
BP-PN (n=15)
Kontrol (n=30)
Gambar 4 Teknik pengambilan contoh Populasi penelitian ini adalah 142 siswa yang terdiri atas empat kelas paralel. Besarnya jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus Slovin (Umar 2005):
25
n=
N 1 + NšĀ²
keterangan: n
= Besarnya sampel
N
= Jumlah anggota populasi
e
= error Apabila jumlah populasi (N) = 142 anak, dan galat (e) = 0.08, maka
jumlah minimum sampel penelitian adalah sebagai berikut:
n=
142 = 74 anak 1 + 142 (0.08)Ā²
Untuk mengantisipasi kesalahan atau kegagalan yang mungkin terjadi pada saat pengambilan data, maka jumlah contoh sebanyak 90 anak yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling). Namun dalam kenyataan saat pengukuran
berlangsung,
berbagai
kendala
ditemukan,
diantaranya
ketidakhadiran calon contoh ataupun calon contoh yang izin untuk pulang lebih awal, dan ketidaklengkapan data sehingga total contoh yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 77 anak dengan masing-masing kelompok perlakuan berjumlah 13 anak dan 25 anak pada kelompok kontrol. Variabel, Jenis Data, Pengukuran, dan Penilaian Penelitian ini melibatkan dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik contoh dan keluarga, motivasi pesan (pesan positif dan negatif) serta cara penyajian buklet (disertai dan tanpa penjelasan). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi dan pengetahuan siswa sekolah dasar tentang jajanan sehat. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik contoh yang terdiri atas jenis kelamin, usia, urutan kelahiran dan uang saku; karakteristik keluarga, yaitu besar keluarga, pendapatan keluarga, pendidikan orangtua, pekerjaan orang tua, dan usia orang tua; persepsi contoh; dan pengetahuan contoh tentang jajanan sehat. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi profil sekolah dasar tempat penelitian berlangsung yang diperoleh dari lembaga terkait.
26
Pengukuran dan penilaian variabel dalam penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut: Karakteristik Contoh Karakteristik contoh diukur dan dinilai dengan cara sebagai berikut: a. Jenis kelamin contoh terdiri atas (1) laki-laki dan (2) perempuan. b. Usia contoh dikategorikan menjadi tiga kelompok usia, yaitu anak usia 10 tahun, 11 tahun, dan 12 tahun. c. Uang saku contoh digolongkan menjadi Rp 2.000-Rp 5.000, Rp 5.001-Rp 8.000, dan Rp 8.001-Rp 11.000. d. Urutan kelahiran contoh dikelompokkan menjadi anak pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, dan keenam. Karakteristik Keluarga a. Usia orang tua contoh dikategorikan menjadi dewasa muda (18-40 tahun), dewasa madya (41-60 tahun), dan dewasa lanjut (>60 tahun). b. Pendidikan orangtua contoh diukur berdasarkan jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh orang tua contoh. c. Jenis pekerjaan orangtua contoh dibedakan menjadi wirausaha, pegawai swasta, PNS/polisi/ABRI, buruh, profesi khusus, dan tidak bekerja. d. Besar keluarga contoh dikategorikan menjadi keluarga kecil (ā¤4 orang), keluarga sedang (5-6 orang), dan keluarga besar (ā„7 orang). e. Pendapatan keluarga contoh diukur berdasarkan pendapatan keluarga rupiah/kapita/bulan yang digolongkan menjadi Rp 125.000-Rp 550.000, Rp 550.001-Rp 975.000, dan Rp 975.001-Rp 1.400.000. Persepsi Contoh tentang Jajanan Sehat Persepsi contoh tentang jajanan sehat diukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 25 item pernyataan yang terkait dengan pesepsi contoh tentang harga jajanan, lokasi tempat penjualan jajanan, kualitas jajanan, resiko akibat jajanan tidak sehat, dan kebersihan penjual jajanan. Penilaian terhadap persepsi contoh dilakukan dengan menggunakan skala likert, yaitu (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) setuju, (4) sangat setuju. Tingkat persepsi contoh ditentukan berdasarkan transformasi skor komposit dalam bentuk skala 0-100. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
27
š=
(š ā ššššš šššššš¢š š) x 100 (Nilai Maksimum X ā Nilai Minimum X)
Keterangan: Y = skor dalam persen (%) X = skor yang diperoleh oleh setiap contoh Data skor transformasi persepsi contoh secara umum dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kurang (0-33,33%), cukup baik (33,34-66,66%), dan baik (66,67100%). Pengetahuan Contoh tentang Jajanan Sehat Pengetahuan contoh diukur dengan dengan menggunakan kuesioner yang terdri atas 32 item pernyataan yang terkait dengan pengetahuan contoh tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya, definisi dan ciri-ciri jajanan sehat, bahaya jajanan yang tidak sehat serta kebersihan jajanan. Penilaian terhadap pengetahuan contoh tentang jajanan sehat dilakukan dengan memberikan pernyataan dengan pilihan benar, salah, dan tidak tahu. Masing-masing pernyataan diberi skor 1 untuk jawaban benar, skor 0 untuk jawaban salah dan tidak
tahu.
Skor
pengetahuan contoh merupakan
perbandingan antara skor yang diperoleh contoh dengan skor maksimal, kemudian dikalikan 100 persen. Menurut Khomsan (2000) hasil perolehan skor pengetahuan contoh dibagi menjadi tiga kategori, yaitu rendah (skor < 60%), sedang (skor 60-80%), dan tinggi (skor > 80%). Adapun rincian variabel, skala, dan kategori data penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Variabel, skala, dan kategori data penelitian Variabel Karakteristik contoh Usia Jenis kelamin
Skala Rasio Nominal
Kategori [1] laki-laki [2] perempuan
Jumlah uang saku per hari Urutan kelahiran Karakteristik keluarga Usia ayah dan ibu
Rasio Nominal
-
Rasio
Jumlah anggota keluarga
Rasio
Berdasarkan Hurlock (1980) [1] Dewasa muda (18-40 tahun) [2] Dewasa madya (41-60 tahun) [3] Dewasa lanjut (> 60 tahun) [1] Keluarga kecil (ā¤ 4 orang) [2] Keluarga sedang (5-6 orang) [3] Keluarga besar (ā„ 7 orang)
28
Tabel 2 Lanjutan Variabel Pekerjaan ayah dan ibu
Skala Nominal
Pendidikan ayah dan ibu
Ordinal
Pendapatan keluarga Variabel terikat Pengetahuan
Rasio Ordinal
Persepsi
Ordinal
Kategori [1] tidak bekerja [2] wirausaha [3] pegawai swasta [4] PNS/Polisi/ABRI [5] profesi khusus lainnya..... [1] tidak sekolah [6] S0/D3 [2] tidak tamat SD [7] S1 [3] SD/MI [8] S2/S3 [4] SMP/MTs [5] SMA/ MA/ SMK Berdasarkan Khomsan (2000) [1] Rendah (<60%) [2] Sedang (60-80%) [3] Tinggi (>80%) [1] Kurang (0-33,33%) [2] Cukup baik (33,34-66,66%) [3] Baik (66,67-100%)
Prosedur Pengambilan Data Empat kelompok perlakuan dalam penelitian ini diberikan buklet mengenai
jajanan
sehat.
Sebelum
digunakan
dalam
penelitian,
buklet
diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui efektifitas buklet yang telah dirancang oleh peneliti dan untuk memastikan bahwa pesan yang terkandung dalam buklet tersebut dapat menimbulkan respon khalayak sasaran. Menurut Bertrand (1978) diacu dalam Harahap (1994) efektifitas dapat diukur dari daya tarik bagi khalayak sasaran, pemahaman (apakah pesan-pesan yang disampaikan mudah dimengerti), penerimaan (apakah pesan-pesan yang akan digunakan sesuai dengan norma-norma setempat), dan keterlibatan diri khalayak (sejauh mana pesan yang telah dirancang menimbulkan perasaan bagi khalayak bahwa pesan tersebut ditujukan kepada dirinya). Uji coba buklet tersebut dilakukan terhadap 20 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Polisi V Kota Bogor, sekolah tersebut dipilih karena memiliki karakteristik sekolah yang hampir sama dengan sekolah tempat penelitian berlangsung. Adapun hasil uji coba media tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil uji coba media Buklet Positif Negatif
Daya Tarik (%) 95,71 98,57
Pemahaman (%) 87,5 97,5
Penerimaan (%) 97,5 100
Keterlibatan (%) 100 100
Rata-rata (%) 95,18 99,02
29
Hasil uji coba media menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap bahwa buklet positif dan negatif yang digunakan dalam penelitian ini menarik dan mengandung gambar maupun teks yang dapat dipahami. Sebagian besar responden juga menilai bahwa buklet positif tersebut dapat diterima karena sesuai dengan norma-norma yang berlaku serta layak untuk disebarkan kepada siswa SD. Lain halnya dengan buklet negatif, seluruh responden menyetujui dan menerima unsur pesan yang disampaikan dalam buklet tersebut. Dari aspek keterlibatan, seluruh responden menilai bahwa pesan yang ada di dalam buklet, baik positif maupun negatif penting untuk diketahui dan sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD tentang jajanan sehat. Secara keseluruhan buklet positif maupun negatif yang digunakan dalam penelitian ini memiliki efektifitas yang cukup tinggi, sehingga kedua buklet tersebut layak untuk digunakan. Namun, kedua buklet tersebut disempurnakan sesuai dengan segala masukan yang diberikan responden terhadap buklet tersebut, seperti penggantian gambar pada sampul dan beberapa gambar pada bagian dalam buklet yang kurang jelas. Dengan demikian, buklet merupakan media yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan seseorang (Ritonga 1993; Mintarti 2001). Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua tahap, yaitu sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang telah disusun sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi peneliti dan tidak menyulitkan contoh. Sebelum diberikan perlakuan, keempat kelompok perlakuan diberikan kuesioner yang berisikan pernyataan pendahuluan (pre test) terkait pesan tentang jajanan sehat yang disampaikan melalui media buklet. Pengambilan data pendahuluan (pre test) dilakukan selama 20 menit. Setelah dilakukan pre test, contoh pada masing-masing kelompok diberikan perlakuan sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan, yaitu kelompok yang diberikan buklet positif tanpa penjelasan (BTP-PP), buklet negatif tanpa penjelasan (BTP-PN), buklet positif disertai penjelasan (BP-PP), dan buklet negatif disertai penjelasan (BP-PN). Perlakuan pada masing-masing kelompok, baik pada kelompok yang mendapatkan perlakuan buklet tanpa penjelasan maupun disertai penjelasan dilakukan selama 15 menit.
30
Setelah diberikan perlakuan, keempat kelompok tersebut juga diberikan kuesioner yang sama dengan pertanyaan sebelumnya (post test) selama 20 menit. Pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan untuk mengetahui perubahan skor tingkat persepsi dan pengetahuan contoh sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Selain keempat kelompok perlakuan tersebut, kuesioner pengukuran persepsi dan pengetahuan juga diberikan kepada satu kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan apapun. Pada penelitian ini pengambilan data pada kelompok kontrol hanya dilakukan sekali. Adapun tahapan pelaksanaan penelitian ini dipaparkan dalam protokol penelitian (Lampiran 1). Analisis Data Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry, cleaning, dan analyzing dengan menggunakan program komputer. Data selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan statistik. Analisis deskriptif dilakukan dengan tabulasi sederhana yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang telah diperoleh. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi Pearson, Uji dua sampel independen (independent T-Test), uji t berpasangan (paired T-Test), uji data berpasangan Wilcoxon dan uji ragam dua arah (Two-Way Anova). Uji korelasi Pearson digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel karakteristik contoh dan keluarga yang berskala rasio dengan tingkat persepsi dan pengetahuan contoh terhadap jajanan sehat. Uji t dua sampel independen (independent T-Test) digunakan untuk menganalisis perbedaan ratarata skor persepsi dan pengetahuan antar kelompok perlakuan, yaitu kelompok yang mendapatkan perlakuan motivasi pesan positif dan negatif serta pemberian perlakuan cara penyajian buklet, baik tanpa penjelasan maupun disertai penjelasan. Uji t berpasangan (paired T-Test) digunakan untuk membandingkan ratarata skor persepsi dan pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok perlakuan. Sedangkan uji data berpasangan Wilcoxon digunakan untuk membedakan skor contoh sebelum dan sesudah perlakuan pada setiap item pernyataan. Uji analisis ragam dua arah (Two way Anova) digunakan untuk mengidentifikasi peranan variabel bebas terhadap variabel terikat baik berdasarkan adanya pengaruh maupun perbedaan skor rata-rata
31
secara bersamaan. Adapun penggunaan alat analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Variabel dan teknik analisis data No 1 2
3
4
5
6
7
Variabel yang dianalisis Mengidentifikasi karakteristik contoh dan keluarga Mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan persepsi contoh terhadap jajanan sehat sebelum dan sesudah perlakuan motivasi pesan dan cara penyajian buklet Menganalisis hubungan antara karakteristik contoh dan keluarga dengan tingkat persepsi dan pengetahuan contoh terhadap jajanan sehat Menganalisis perbedaan tingkat persepsi dan pengetahuan antar kelompok perlakuan dan kontrol sebelum dan sesudah perlakuan motivasi pesan dan cara penyajian buklet Menganalisis perbedaan tingkat persepsi dan pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan motivasi pesan dan cara penyajian buklet jajanan sehat pada setiap kelompok perlakuan Mengalisis perbedaan persepsi dan pengetahuan contoh sebelum dan sesudah perlakuan motivasi pesan dan cara penyajian buklet pada setiap item pernyataan Menganalisis perbedaan pengaruh motivasi pesan dan cara penyajian buklet terhadap persepsi dan pengetahuan antar kelompok perlakuan.
Teknik analisis data Analisis deskriptif Analisis deskriptif
Diuji dengan uji korelasi Pearson
Diuji denganuji t dua sampel independen (independent T-Test)
Diuji dengan uji t berpasangan (paired T-Test)
Diuji dengan uji data berpasangan Wilcoxon
Diuji dengan uji analisis ragam dua arah (Two way ANOVA)
Definisi Operasional Contoh adalah individu yang duduk di kelas lima sekolah dasar yang berusia antara 10-12 tahun yang memiliki kemampuan membaca dan menulis. Uang saku adalah uang yang diperoleh anak dari orangtua baik secara harian, mingguan maupun bulanan yang digunakan untuk jajan. Pendapatan per kapita keluarga per bulan adalah jumlah penghasilan anggota keluarga contoh per bulan (orang tua, anak atau saudara) dibagi dengan besar keluarga yang didapat dari pekerjaan utama maupun pekerjaan tambahan yang dinilai dalam rupiah. Media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
32
Buklet adalah buku kecil yang terdiri atas 2-8 halaman, dengan ukuran 21 x 15 cm yang dijilid menjadi satu kesatuan yang menyajikan materi dengan berbagai lambang visual seperti huruf dan gambar. Jajanan sehat adalah jajanan yang bebas dari bahaya fisik, yaitu dapat berupa benda asing yang masuk ke dalam pangan, seperti isi stapler, rambut, batu atau kerikil, kaca; bahaya kimia, yaitu dapat berupa cemaran bahan kimia yang masuk ke dalam pangan, atau karena racun yang sudah terkandung di dalam bahan pangan; bahaya biologis, yaitu dapat disebabkan oleh mikroba patogen penyebab keracunan pangan, seperti virus, parasit, kapang dan bakteri. Motivasi pesan adalah imbauan pesan yang digunakan untuk mendorong atau menggerakkan contoh untuk mengikuti gagasan yang disampaikan melalui buklet jajanan sehat. Cara penyajian buklet adalah cara menyampaikan isi pesan yang terdapat dalam buklet jajanan sehat melalui komunikasi tatap muka, baik disertai penjelasan maupun tanpa penjelasan. Pesan negatif adalah pesan yang berupa imbauan takut, mengancam, mencemaskan atau meresahkan. Pesan positif adalah pesan yang disampaikan berupa keuntungan-keuntungan yang akan didapatkan contoh jika mengikuti anjuran pesan yang disampaikan. Persepsi
adalah
proses
dimana
anak
memilih,
mengorganisasi,
dan
menginterpretasikan informasi mengenai jajanan yang dikonsumsi, untuk membuat sebuah gambaran atau sudut pandang terhadap jajanan sehat. Pengetahuan adalah segala informasi yang dimiliki anak terkait dengan jajanan sehat