METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) miskin kota di
Kecamatan
Bogor
Timur
yang
berada
di
bawah
pelaksanaan
Program
Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) dengan memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang telah ada sebelum P2KP ada.
2.
Kelompok yang dipilih menjadi sampel adalah yang berjumlah antara 8 - 14 orang di bawah program P2KP di Kecamatan Bogor Timur.
3.
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pada
Program penanggulangan
Kemiskinan Kota (P2KP) yang bergerak dalam usaha pengembangan ekonomi. Jumlah kelompok yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan adalah 14 KSM dengan jumlah anggota keseluruhan
105 orang dan keseluruhannya menjadi
responden dalam penelitian ini. Unit analisis adalah individu yang ada dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pada Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang berfungsi sebagai responden. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor pada pelaksaanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang telah ada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) khususnya pada usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin kota di Kecamatan Bogor Timur. Pengumpulan data dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan mulai Februari sampai bulan April 2004.
22
Tabel 1. Distribusi Sampel dalam Penelitian Kecamatan
Bogor Timur
Kelurahan
Jumlah KSM
Jumlah Anggota
Sampel
Baranang Siang
4
43
39
Sukasari
2
19
17
Katu Lampa
4
44
40
Sindang Rasa
2
21
19
12
127
105
Total
Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survey, yang dilaksanakan untuk melihat peranan kepemimpinan kelompok swadaya masyarakat pada program penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) dalam pemberdayaan masyarakat miskin kota di kecamatan Bogor Timur kota Bogor. Dalam penelitian ini terdapat dua peubah yaitu peubah bebas dan peubah tidak bebas. peubah bebas terdiri dari faktor internal anggota kelompok (X1) yang meliputi; Umur, pendidikan formal, pendidikan nonformal, pengalaman berusaha, aset usaha, kekosmopolitan, persepsi anggota terhadap P2KP, serta pendapatan anggota kelompok. Faktor ekstemal kelompok (X2) adalah ketersediaan modal usaha dan intensitas pendampingan , dan Peubah tidak bebas adalah (Y1) persepsi anggota terhadap peran pemimpin kelompok yang terdiri dari: peran pemimpin dalam memotivasi anggota dalam berusaha, peran pemimpin sebagai penghubung
dengan
mengembangkan
pihak
ketrampilan
P2KP,
peran
anggota,
peran
pemimpin pemimpin
dalam dalam
membantu menjaga
kekompakan kelompok, peran pemimpin dalam mengembangkan wawasan anggota, peran pemimpin dalam membantu anggota memasarkan hasil produksi,
23
peran pemimpin sebagai penghubung dengn pihak lain untuk kelancaran usaha, dan peran pemimpin dalam menjabarkan ide-ide pengembangan usaha.
Data dan Insrumentasi Data Data yang dikumpulkan penelitian ini akan dikumpulkan meliputi: data primer dan data sekunder baik kualitatif maupun kuantitatif. Data tersebut terdiri dari: a.
Faktor- faktor internal kelompok yaitu: identitas anggota kelompok yang menjadi responden meliputi: •
Umur adalah usia anggota kelompok swadaya masyarakat miskin kota yang dihitung sejak lahir sampai saat menjadi responden dalam penelitian ini, diukur dalam jumlah tahun
•
Pendidikan formal adalah jenjang pendidikan formal
terakhir yang
berhasil dicapai responden, diukur dalam skala nominal: rendah, sedang dan tinggi yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan formal yang di capai. •
Pendidikan non formal adalah pendidikan (pelatihan, kursus, magang dan sebagainya) yang di terima responden diluar pendidikan formal yang dapat menunjang kegiatan usaha. diukur dalam skala nominal: pernah dan
tidak
pernah
dikelompokkan
berdasarkan
tingkat
frekuensi
pendidikan non formal yang di ikuti. •
Pengalaman berusaha adalah lama anggota berusaha yang dilakukan oleh anggota kelompok sesuai dengan jenis usahanya, diukur dalam skala nominal dikelompokkan berdasarkan jumlah tahun bekerja.
•
Aset usaha adalah sarana yang dimiliki atau ada pada anggota kelompok yang dimanfaatkan untuk usaha yang ditekuninya, diukur
24
dalam skala nominal: sedikit, cukup banyak, dan banyak dikelompokkan berdasarkan status kepemilikan aset usaha. •
Kekosmopolitan adalah sikap keterbukaan anggota dalam berhubungan dengan luar kelompok dalam menerima dan menolak berbagai hal-hal baru. Selanjutnya kekosmopolitan digolongkan menjadi tiga kategori yakni rendah, sedang dan tinggi.
•
Persepsi anggota kelompok terhadap program P2KP adalah Persepsi terhadap P2KP adalah pendapat atau gambaran anggota kelompok terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), diukur dalam skala nominal: buruk, cukup baik
dan baik
terhadap
mamfaat dari keberadaan P2KP. •
Pendapatan anggota adalah selisih penerimaan dengan pengeluaran (Rupiah/bulan) anggota yang bersumber dari usaha anggota pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di bawah P2KP, berdasarkan sebaran pendapatan diukur dengan skala nominal: rendah, sedang dan tinggi.
b.
Faktor eksternal kelompok meliputi: ketersediaan modal adalah ketersediaan dan kemudahan mengakses modal dari program P2KP oleh anggota kelompok, diukur dalam skala nominal: rendah, sedang dan tinggi dalam kersediaan modal. intensitas pendampingan adalah banyaknya kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk merubah perilaku (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) responden dalam usaha meningkatkan kedinamisan responden diukur dalam skala nominall: rendah, sedang dan tinggi intensitas penyuluhan dalam merubah prilaku responden
25
c.
Persepsi anggota terhadap peranan pemimpin kelompok meliputi: (1) peran pemimpin dalam memotivasi anggota dalam berusaha, (2) peran pemimpin sebagai penghubung dengan pihak P2KP, (3) peran pemimpin dalam membantu mengembangkan ketrampilan anggota, (4) peran pemimpin dalam menjaga kekompakan kelompok, (5) peran pemimpin dalam mengembangkan wawasan anggota, (6) peran pemimpin membantu anggota memasarkan hasil produksi, (7) peran pemimpin sebagai penghubung dengan pihak lain untuk kelancaran usaha, dan (8) peran pemimpin dalam menjabarkan ide-ide pengembangan usaha.
Tabel 2. Peubah-peubah, indikator dan cara Pengukuran dalam penelitian
Kode var. 1 X1 X1.1.
Nama variabel/ sub variable
Indikator
Pengukuran
2 Faktor internak/eksternal Umur
3
4
Lamanya tahun usia anggota kelompok yang dihitung sejak lahir sampai saat menjadi responden dalam penelitian Tingkat pendidikan tertinggi yang telah dicapai responden
Jumlah tahun usia anggota kelompok, kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang dan tinggi jumlah tahun pendidikan formal yang berhasil ditempuh anggota, kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang dan tinggi • Jumlah jenis pendidikan non formal, kemudian berdasarkan sebaran populasi diklasifikasikan: rendah, sedang, dan tinggi • Lama masing-masing pendidikan non formal dalam satuan hari, kemudian berdasarkan sebaran diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi Jumlah tahun pengalaman usaha, kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedikit, sedang dan banyak
X1.2.
Pendidikan formal
X1.3.
Pendidikan non formal
• Jenis kursus, pelatihan, magang atau sekolah lapang yang diikuti oleh responden • Lamanya pelaksanaan masing-masing jenis pendidikan non formal dalam satuan hari
X1.4.
Pengalaman usaha
Lamanya responden mengelola usaha sejak mulai sampai sekarang.
26
1
2
3
4
X1.5
Aset usaha
Sarana yang dimiliki atau ada pada anggota kelompok yang dimanfaatkan untuk usaha yang ditekuninya
X1.6
Kosmopolitan
keterbukaan anggota terhadap sumber informasi atau lembaga diluar kelompok untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan pengembangan usaha
X1.7
Persepsi terhadap P2KP
pendapat atau pengertian anggota kelompok terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)
pendapat atau pengertian anggota kelompok terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi buruk, cukup baik, dan baik.
X1.8
Ketersedian dan kemudahan mengakses modal
Ketersediaan dan kemudahan mengakses modal dari program P2KP oleh anggota
Ketersediaan dan jenis modal dan kemudahan dalam mengakses program P2KP oleh anggota kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi
X1.9
Intensitas pendampingan
Banyaknya kegiatankegiatan pendampingan yang bertujuan untuk merubah perilaku (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) responden dalam usaha dan kesesuaian kebutuhan anggota
Banyaknya kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk merubah perilaku (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) responden dalam usaha dan kesesuiaan dengan tujuan anggota kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi
X110
Pendapatan anggota
Keseluruhan pendapatan (Rupiah/bulan) yang bersumber dari usaha anggota kelompok di bawah P2KP
Selisih penerimaan dan pengeluaran (Rupiah/bulan) yang bersumber dari usaha anggota KSM di bawah P2KP, kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi
Y1
Persepsi terhadap Peran pemimpin
• status kepemilikan sarana : milik sendiri, sewa, kontark, menunpang pada keluarga. kemudian berdasarkan sebaran diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi • Modal usaha: milik sendiri,P2KP dan sumber lain. kemudian berdasarkan sebaran diklasifikasikan menjadi sedikit, cukup banyak, dan banyak Frekuensi responden mengunjungi sumber informasi dan memanfaatkan media massa yang berhubungan dengan usaha. kemudian berdasarkan sebaran diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi
27
1
2
3
4 Pendapat atau gambaran anggota kelompok terhadap usaha pemimpin kelompok memotivasi anggota dalam berusaha dan mamfaat yang dirasakan anggota kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi Pendapat atau gambaran anggota kelompok terhadap usaha pemimpin kelompok berinteraksi sebagai penghubung dengan pihak P2KP dan mamfaat yang dirasakan anggota kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi Pendapat atau gambaran anggota kelompok terhadap usaha pemimpin kelompok dalam mengembangkan wasasan dan ketrampilan anggota pada usaha kelompok dan mamfaat yang dirasakan anggota kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi
Y1.1
Memotivasi anggota dalam berusaha
Pendapat atau pengertian anggota terhadap usaha pemimpin kelompok memotivasi anggota dalam berusaha dan mamfaat yang dirasakan anggota
Y1.2
Peran pemimpin sebagai penghubung dengan pihak P2KP
Pendapat atau pengertian anggota terhadap usaha pemimpin kelompok sebagai penghubung dengan pihak P2KP dan mamfaat yang dirasakan anggota
Y1.3
Mengembangkan wawasan dan ketrampilan anggota
Pendapat atau pengertian anggota terhadap usaha pemimpin kelompok mengembangkan wawasan dan ketrampilan anggota dalam usaha kelompok dan mamfaat yang dirasakan anggota
Y1.4
Peranan pemimpin dalam menjaga kekompakan kelompok
Pendapat atau pengertian anggota terhadap usaha pemimpin kelompok dalam menjaga kekompakan kelompok dan mamfaat yang dirasakan anggota
Y 1.5
Peranan pemimpin dalam mengembangka n wawasan anggota
Pendapat atau pengertian anggota terhadap usaha pemimpin kelompok dalam mengembangkan wawasan anggota
Y1.6
Peranan pemimpin dalam membantu anggota memasarkan hasil produksi
Pendapat atau pengertian anggota terhadap usaha pemimpin kelompok dalam membantu anggota memasarkan hasil produksi dan mamfaat yang dirasakan anggota
Pendapat atau gambaran anggota kelompok terhadap usaha pemimpin kelompok dalam menjaga kekompakan kelompok dan mamfaat yang dirasakan anggota kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi Pendapat atau gambaran anggota kelompok terhadap usaha pemimpin kelompok dalam mengembangkan wawasan anggota dan mamfaat yang dirasakan anggota kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi Pendapat atau gambaran anggota kelompok terhadap usaha pemimpin kelompok dalam membantu anggota memasarkan hasil produksi dan mamfaat yang dirasakan anggota kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi
28
1
2
3
4
Y1.7
Peranan pemimpin sebagai penghubung dengn pihak lain untuk kelancaran usaha
Pendapat atau pengertian anggota terhadap usaha pemimpin kelompok sebagai penghubung dengn pihak lain untuk kelancaran usaha dan mamfaat yang dirasakan anggota
Y1.8
Peranan pemimpin dalam menjabarkan ide-ide pengembangan usaha
Pendapat atau pengertian anggota terhadap usaha pemimpin kelompok dalam menjabarkan ide-ide pengembangan usaha dan mamfaat yang dirasakan anggota
Pendapat atau gambaran anggota kelompok terhadap usaha pemimpin kelompok sebagai penghubung dengn pihak lain untuk kelancaran usaha dan mamfaat yang dirasakan anggota kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi Pendapat atau gambaran anggota kelompok terhadap usaha pemimpin kelompok dalam menjabarkan ide-ide pengembangan usaha dan mamfaat yang dirasakan anggota kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi
Instrumentasi Dalam
penelitian ini untuk mendapatkan data primer dilakukan wawancara
dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan yang berhubungan dengan peubah-peubah yang diamati dalam obyek penelitian. Kuesioner disusun terdiri dari 4 (empat) bagian yaitu: (1) faktor internal anggota kelompok, (2) Persepsi anggota terhadap peranan pemimpin kelompok, (3) faktor eksternal kelompok, dan (4) pendapatan anggota kelompok.
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mendapatkan instrumen yang dapat mengukur sesuatu yang seharusnya dapat diukur dengan tepat. Uji validitas instumen meliputi isi (content validity) dan validitas kerangka (construct validity). Uji validitas isi dilakukan dengan cara mencermati tingkat isi instrumen yang mewakili seluruh aspek yang merupakan kerangka konsep. Semakin lengkap aspek
29
yang merupakan kerangka konsep penelitian dapat terkandung dalam instrumen penelitian, maka akan semakin tinggi pula validitas instrumen tersebut. Dalam menguji validitas kerangka (construct validity) dapat dilakukan dengan menetapkan kerangka-kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian, kemudian atas dasar konsep-konsep itulah disusun tolok ukur operasionalnya. Usaha untuk mendapatkan instrumen penelitian yang sahih, maka dalam penyusunan kuesioner berpedoman kepada: (1) menyesuaikan isi pertanyaan dengan keadaan responsen penelitian, (2) mempertimbangkan teori-teori dan kenyataan empiris sebagai rujukan, (3) mempertimbangkan
hasil
penelitian
sebelumnya
sebagai
rujukan,
dan
(4)
memperhatikan pendapat, tanggapan dan sasan-saran dari para pembimbing. Hasil pengumpulan data uji coba tersebut selanjutnya dianalisis dengan mengunakan tehnis korelasi product moment dengan formula sebagai berikut:
r=
N
[
N( X 2 −(
XY ) − (
][
X )2 N
X
Y) Y2 −(
Y )2
]
Keterangan: N = Jumlah Responden X = Skor pertanyaan No.1 Y = Skor Total XY= skor pertanyaan No.1 dikalikan skor total.
Uji Reliabilitas Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 140) Reliabilitas menunjuk kepada konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan instrumen dengan keterandalan yang tinggi dalam pengukuran variabel penelitian. Uji reliabilitas instrumen dilakukan di Kecamatan Bogor Timur sebanyak dua kali. Pengambilan sampel pada uji ini sebanyak 10 orang diluar sampel penelitian. Uji reliabilitas dilaksanakan untuk tahap pertama pada minggu pertama januari 2004 dan pengukuran kedua dilaksanakan setelah selang waktu 2 minggu (14 hari). 30
Metode yang digunakan untuk mendapatkan alat ukur dengan keterandalan yang tinggi diuji dengan metode test dan retest, artinya alat ukur yang sama diuji coba pada responden yang sama dalam waktu yang berbeda. Kemudian hasil pengukuran yang pertama dengan hasil pengukuran yang kedua di korelasikan dengan metode korelasi product moment atau dikenal juga dengan tehnik korelasi Parson. Nilai keterandalan yang didapatkkan adalah 0.632 dan 0.765. Angka ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dapat dipercaya. Variabel penelitian yang di uji reliabilitas adalah: (1) faktor internal dengan sub variabelnya: pendidikan formal, pendidikan informal, aset usaha, kekosmopolitan dan persepsi terhadap P2KP, serta pendapatan anggota (2) faktor eksternal meliputi sub variabel: ketersediaan modal dan intensitas penyuluhan (3) Peranan pemimpin meliputi sub variabel: (1) peranan pemimpin dalam memotivasi anggota dalam berusaha, (2) peranan pemimpin sebagai penghubung dengan pihak P2KP, (3) peranan pemimpin dalam membantu mengembangkan ketrampilan anggota, (4) peranan pemimpin dalam menjaga kekompakan kelompok, (5) peranan pemimpin dalam mengembangkan wawasan anggota, (6) peranan pemimpin dalam membantu anggota memasarkan hasil produksi, (7) peranan pemimpin sebagai penghubung dengan pihak lain untuk kelancaran usaha, dan (8) peranan pemimpin dalam menjabarkan ide-ide pengembangan usaha.
Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner yang akan diklarifikasi melalui wawancara mendalam (indepth interviewed) dan wawancara bebas dengan responden. Dalam pengisian daftar pertanyaan, jawaban responden digali dari wawancara yang berpedoman pada pertanyaan dalam daftar
31
pertanyaan. Wawancara ini dibantu oleh 4 (empat) asisten peneliti belakang
pendidikan
sarjana
pertanian,
kemudian
dibekali
dengan latar
ketrampilan
untuk
mewancarai responden untuk mendapatkan data di lokasi penelitian. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan instansi terkait antara lain : BAPPED kota Bogor, PJOK P2KP Kecamatan Bogor Timur, Kelurahan Sukasari, Kelurahan Baranangsiang, Kelurahan Katulampa, Kelurahan Sindangrasa, BKM P2KP se Bogor Timur, dan Konsultan Manajemen Wilayah P2KP SWK 3 (tiga), serta P2KP Pusat. Pengumpulan data secara keseluruhan dilaksanakan selama 3 (tiga ) bulan mulai Februari sampai April 2004.
Analisis Data Data yang dikumpulkan terlebih dahulu diperlakukan melalui prosedur: 1. Penyuntingan data, meliputi : •
Memeriksa kelengkapan pengisian daftar pertanyaan.
•
Memeriksa kesesuaian jawaban satu dengan yang lainnya.
2. mengadakan tabulasi data yang kemudian di pindahkan dalam tabel kerja yang telah disediakan dan selanjutnya di analisis. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekakatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif adalah melakukan analisis deskriptif terhadap data dan hasil pengamatan. Sedangkan untuk melihat hubungan-hubungan variabel-variabel yang diamati, dianalisis dengan menggunakan tehnik korelasi Kendall Tau-b (Siegel
1994: 253). Pengujian menggunakan tingkat singnifikasi pada taraf kepercayaan 0.05 dan 0.01. Untuk memudahkan pengolahan data digunakan program SPSS.
32
33