20
III.
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di laboratorium Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan di Desa Dukuwaluh, Kecamatan Kembaran pada ketinggian tempat ± 80 meter di atas permukaan laut. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016. 3.2. Alat dan Bahan a.
Alat yang digunakan adalah cangkul, sprayer, mortar, erlenmeyer, gelas ukur, gembor, blender, oven, timbangan analitik, pisau, hot plat.
b.
Bahan yang digunakan adalah isolat akar gada tanaman sawi, benih caisim, daun kemangi, pupuk kandang, urea, ZA, SP36, KCL, tanah, air, aquades, polybag, alkohol 70%.
3.3. Rancangan Percobaan Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor yang dicoba terdiri dari 1 faktor yaitu: K0 : kontrol K1 : 50 g/l K2 : 100 g/l K3 : 150 g/l K4 : 200 g/l Terdapat 5 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali, pada masing-masing ulangan terdapat 3 polybag, sehingga diperoleh 20 unit percobaan.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ..., JEFRI SASONGKO, F. PERTANIAN ,UMP 2017.
21
3.4. Pelaksanaan 3.4.1. Pengadaan Benih Benih yang digunakan diperoleh dari toko pertanian dengan varietas caisim Shinta direkomendasikan untuk dataran rendah, dengan daya tumbuh 85%. 3.4.2. Pengadaan Patogen Isolat akar gada diperoleh dari Desa Panusupan Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara. Pengambilan isolat dilakukan dengan cara mencabut tanaman sawi yang terserang penyakit akar gada kemudian dibersihkan dari sisa tanah yang menempel pada akar tanaman tersebut. Akar yang telah bersih dari sisa tanah kemudian dilakukan pencucian menggunakan air mengalir sampai bersih. Akar tanaman yang terserang akar gada diambil sebanyak 700 gram selanjutnya dihancurkan dengan cara diblender dan ditambahkan air sebanyak 1 liter kemudian disaring menggunakan kain saring dan selanjutnya diaplikasikan pada tanaman. 3.4.3. Laboratorium a. Pembuatan air rebusan daun kemangi Daun kemangi ditimbang sesuai perlakuan masing-masing seberat 50 g, 100 g, 150 g, dan 200 g, kemudian dicuci dengan akuades, dikeringanginkan lalu ditumbuk. Setiap takaran ditambahkan akuades hingga volume 1 liter. Selanjutnya dimasukan ke dalam erlenmeyer steril, kemudian ditutup dengan alumunium foil dan dipanaskan sampai mendidih dengan hot plat selama 15 menit dengan suhu 1000C (Sudarmo, dkk., 1999), kemudian dicukupkan kembali volumenya menjadi
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ..., JEFRI SASONGKO, F. PERTANIAN ,UMP 2017.
22
1 liter, diangkat dan disaring menggunakan kertas saring dan siap untuk diaplikasikan (Frans, 2009). 3.4.4. Rumah Kasa a. Penyiapan media semai Penyemaian dilakukan dengan menanam benih pada polibag, media yang digunakan campuran tanah dan kompos (1:1), tanah yang akan digunakan diayak terlebih dahulu hingga halus dan disterilkan pada autoklaf dengan suhu 121ºC selama 30 menit. b. Penyemaian Benih caisim ditanam pada polibag semai, penyemaian ini dilakukan dengan menanam benih ke dalam lubang tanam ± 0,5 cm dan ditanam sampai berumur 14 hari. Pemeliharaan yang dilakukan yaitu penyiraman, yang dilakukan setiap hari pada pagi hari. c. Inokulasi patogen kedalam tanah Inokulasi dilakukan dengan cara menyiramkan larutan yang telah tercampur dengan patogen akar gada ke dalam tanah sebanyak 100 ml per polybag, pemberian dilakukan sebanyak 3 kali. Pemberian pertama dilakukan satu hari sebelum penanaman, pemberian ke-2 diberikan pada saat penanaman dan pemberian ke-3 dilakukan 2 minggu setelah tanam. d. Penanaman Penanaman dilakukan dengan memindahkan tanaman dari media persemaian ke media tanam, media yang digunakan adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1, media kemudian dimasukan ke dalam
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ..., JEFRI SASONGKO, F. PERTANIAN ,UMP 2017.
23
polybag yang telah disediakan. Polybag yang digunakan berukuran 20 cm x 20 cm, langkah selanjutnya yaitu membuat lubang tanam dengan kedalaman ±5 cm. Tanaman caisim yang telah berumur 14 hari kemudian ditanam. e. Pemberian ekstrak daun kemangi Pemberian ekstrak daun kemangi dilakukan dengan cara menyiramkan ke tanah disekitar tanaman sesuai dengan perlakuan. Konsentrasi perlakuan yang digunakan yaitu kontrol, 50 g/l, 100 g/l, 150 g/l, 200 g/l. Ekstrak tanaman kemudian diaplikasikan sebanyak 950 ml untuk masingmasing tanaman dan dilakukan dengan cara disiramkan ke tanah disekitar perakaran tanaman. Penyiraman ekstrak dilakukan sebanyak 4 kali mulai dari 2 hari sebelum pemindahan tanaman ke dalam polybag, perlakuan ekstrak kedua saat berumur 7 hst, perlakuan ekstrak ketiga pada umur 14 hst dan perlakuan ekstrak terakhir pada umur 21 hst (Yunita, 2012). f. Pemeliharaan Pemeliharaan
tanaman
meliputi
penyiraman,
pemupukan,
dan
penyiangan. Penyiraman dilakukan setiap pagi hari. Pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pupuk dasar saat pemindahan tanaman ke dalam polybag menggunakan pupuk kandang dan pemupukan susulan diberikan saat tanaman berumur 2 dan 3 minggu setelah tanam. Jumlah pupuk yang diberikan adalah urea 1,6 g/ tanaman (100 kg/ha), ZA 4 g/tanaman (250 kg/ha), SP36 4 g/tanaman (250 kg/ha), dan KCL 3,2 g/tanaman (200 kg/ha) setiap aplikasi pemupukan (Yunita, 2012).
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ..., JEFRI SASONGKO, F. PERTANIAN ,UMP 2017.
24
3.5. Pengamatan a.
Kejadian Penyakit (%) Kejadian penyakit diamati pada saat panen dengan cara mencatat tanaman
yang menunjukkan gejala pembengkakan pada akar tiap satuan percobaan. Selanjutnya kejadian penyakit dihitung dengan menggunakan rumus:
KP = Kejadian Penyakit n = jumlah tanaman menunjukkan pembengkakan, N = jumlah tanaman yang diamati tiap perlakuan b.
Indeks penyakit Indeks penyakit diamati pada saat panen dan dihitung dengan nilai
skoring berdasarkan metode Narisawa et al. (2000) dengan kriteria sebagai berikut: 0 = tidak ada pembengkakan, 1 = pembengkakan sedikit, pada bagian akar lateral, 2 = pembengkakan sedang pada akar lateral dan atau akar utama, 3 = pembengkakan berat pada akar lateral dan atau akar utama, 3
= pembengkakan berat dan atau pembusukan pada akar lateral dan atau akar utama.
c.
Tinggi Tanaman (cm) Tinggi tanaman (cm) pada saat panen dengan cara mengukur tinggi
tanaman 2 cm dari pangkal batang di atas permukaan tanah sampai pada pucuk termuda.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ..., JEFRI SASONGKO, F. PERTANIAN ,UMP 2017.
25
d.
Bobot segar tanaman tanpa akar (gram) Bobot segar tanaman (g) tanpa akar diamati pada saat panen dengan cara
menimbang bagian tanaman yang ada di atas permukaan tanah.
3.6. Analisis data Data yang di peroleh ditabulasikan, kemudian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Uji sidik ragam bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara Perlakuan dan apabila terdapat perbedaan nyata F hitung > f tabel (5%) dilakukan uji DMRT dengan taraf 5%.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ..., JEFRI SASONGKO, F. PERTANIAN ,UMP 2017.