METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH ORDE DUA PADA PERSAMAAN DIFERENSIAL PARABOLIK ADOMIAN DECOMPOSITION METHOD TO SOLVE PROBLEMS AT THE SECOND ORDER PARABOLIC DIFFERENTIAL EQUATIONS Muh. Kaprawi, Jeffry Kusuma, Suarga Bagian Matematika Terapan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin.
Alamat Korespondensi: Muh. Kaprawi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar, HP: 082345672560 Email:
[email protected]
ABSTRAK Penerapan metode dekomposisi Adomian untuk menyelesaikan persamaan diferensial parabolik, yang merupakan review sekaligus perbaikan beberapa kekeliruan yang terdapat dalam artikel Javidi dan Golbabai yang berjudul Adomian Decomposition Method for Approximating the Solution of Parabolic Equations. Penelitian ini bertujuan menyelesaikan numerik persamaan diferensial parabolik dengan menggunakan metode dekomposisi adomian dan penerapan numerik persamaan diferensial parabolik dengan menggunakan metode dekomposisi adomian pada program Matlab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dekomposisi adomian. Dari beberapa metode pada numerik, metode dekomposisi adomian memberikan solusi nilai galat atau nilai eror yang cukup akurat pada persamaan parabolik dan membandingkannya dengan Metode FTCS (Forward-Difference). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perbandingan Metode Dekomposisi Adomian dan FTCS dari contoh persamaan diferesial parabolik, menunjukkan bahwa metode dekomposisi adomian membuktikan sebuah pendekatan yang sangat akurat. Kata kunci: metode dekomposisi Adomian, persamaan parabolic, metode FTCS. ABSTRACT Application of Adomian decomposition method to solve a parabolic di fferential equation which is a review as well as fix of some errors contained in the article of Javidi and Golbabai entitled Adomian decomposition method for approximating the Solution of Parabolic Equation. This research aimed to finish parabolic differential equations numerically using the method of decomposition adomian and Application of parabolic differential equations numerically using the method of decomposition adomian at the Matlab program. The method used in this study is, adomian decomposition method. Of some of the numerical methods, the decomposition method provides a solution adomian error value or an error that reasonably accurate values on the parabolic equation and compare it with FTCS Method (Forward – Difference). The results of the comparison showed that the Adomian Decomposition Method and FTCS of examples differential parabolic equation, shows that the decomposition method adomian provided highly accurate approach. Key Words: adomian decomposition method, parabolic equation, FTCS method.
PENDAHULUAN Pandanglah persamaan diferensial parsial linier orde dua berikut 𝐴𝑢𝑥𝑥 + 𝐵𝑢𝑥𝑡 + 𝐶𝑢𝑡𝑡 + 𝐷𝑢𝑥 + 𝐸𝑢𝑡 + 𝐹𝑢 + 𝐺 = 0
(1.1)
Dengan 𝐴, 𝐵, 𝐶, 𝐷, 𝐸, 𝐹dan 𝐺 adalah fungsi bernilai real dalam 𝑥 dan 𝑡 pada domain yang ditetapkan dan 𝐴2 + 𝐵 2 + 𝐶 2 ≠ 0. Persamaan (1) dikatakan persamaandiferensial parabolik apabila 𝐵 2 − 4𝐴𝐶 = 0. Ault, J.C dkk. (1992). Salah satu persamaan parabolik yang banyak didiskusikan adalah dengan bentuksebagai berikut : 𝜕𝑢 𝜕𝑡
=
𝜕2 𝑢 𝜕𝑥 2
+ 𝑁(𝑢) + 𝑔(𝑥, 𝑡)(𝑥, 𝑡) ∈ [𝑎, 𝑏]x[0, 𝑡)
(1.2)
Dengan syarat awal 𝑢(𝑥, 0) = 𝑓(𝑥, 0) Soeharjo
(1996),
metode
dekomposisi
(1.3)
Adomian
merupakan
metode
yang
dikembangkan oleh George Adomian dan merupakan metode yang termasuk model semianalytical. Metode dekomposisi Adomian merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh solusi dari persamaan linier maupun non linier bahkan yang memiliki orde besar sekalipun. Baiduri (2010), pendekatan yang diberikan dari metode dekomposisi Adomian bersifat rekursif. Metode ini memberikan solusi dari pendekatan
near-field dimana
mencerminkan pendekatan near-field cukup akurat dalam daerah hasil. Menurut Braun M (2010), penerapan dari metode dekomposisi Adomian tidak hanya digunakan untuk menyelesaikan beberapa masalah persamaan turunan, namun juga telah diterapkan dalam beberapa bidang dalam bidang ilmu dan teknologi yang berkembang saat ini. Cheng Wu, dkk. (2010), memperkenalkan Adomian decomposition method and nonanalytical
solutions
of
fractional
differential
equations.
Penelitian
Cheng
Wu,
memperlihatkan proses dari algoritma metode ADM yang sangat relevan dan mudah dipahami. Metode ADM memiliki solusi eror yang sangat baik bila dibandingkan dengan metode yang lain. Cheniguel A. (2011). Solving Heat equation by the adomian decomposition method. Penelitian Cheniguel menerapkan metode ADM pada persamaan heat, persamaan heat termasuk pada persamaan parabolik. Dari penelitian Biazard (2009), memperlihatkan model dari metode ADM yang menerapkan pada persamaan parabolik. Dari hasil yang diberikan metode ADM memiliki nilai eror yang sangat akurat. Biazard J, dkk. (2009).
Memperkenalkan An approximation to the solution of
parabolic equation by Adomian decomposition method and comparing the result with CrankNicolson method. Biazar and Z. Ayati memperlihatkan Pemodelan matematika dalam ilmu
terapan pada persamaan parabola. Jadi solusi dari persamaan tersebut adalah dari antar dua metode tersebut. Solusi numerik seperti pendekatan beda hingga membutuhkan ukuran besar dari perhitungan. Metode dekomposisi Adomian yang membutuhkan perhitungan yang kurang digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial parabola dan hasilnya akandibandingkan dengan hasil metode FTCS. Bhadauria R. (2012). Memperkenalkan Solution Of Reaction–Diffusion Equation By Adomian Decomposition Method. Rahul Bhadauria memperlihatkan proses kerja Metode dekomposisi adomian dalam menyelesaikan persamaan reaksi-diffusi. Dalam karya Rahul Bhadauria memperlihatkan contoh persamaan reaksi-diffusi non linier dan linier. Rochdi J. (2013). Memperkenalkan Adomian Decomposition Method for Solving Nonlinier Heat Equation with Exponential Nonlnearity. Dalam tulisan Rochdi Jebari, metode dekomposisi adomian diterapkan untuk persamaan panas non-linier dengan nonlinier eksponensial. Metode ini diuji untuk beberapa contoh. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode ini efisien dan akurat. Penelitian ini menunjukkan juga, kecepatan dari kekonvergenan pada metode dekomposisi Adomian. Javidi, M. dkk. (2011). Penelitian beliau mengenai Adomian decomposition Method for approximating the solution of the parabolic equation. Penelitian ini menunjukan aplikasi metode ADM pada persamaan panas satu dimensi. Metode ADM memiliki nilai akurasi eror yang sangat signifikan pada persamaan parabolik, hiperbolik, dan lain-lain. Javidi memperlihatkan galat eror yang sangat akurat. Benito J.J. (2010). Memperlihatkan Solving parabolic and hyperbolic equations by the generalized finite difference method . Dalam karya Benito J.J memperlihatkan penyelesaian masalah parabolik dan hiperbolik menggunakan metode beda hingga. Benito J.J menunjukan contoh penyelsaian kasus 1 dimensi, 2 dimensi , dan 3 dimensi. Fadei J. (2011). Application of laplace–Adomian decomposition method on linear and nonlinear system PDEs. Penelitian ini menjelaskan metode ADM pada aplikasi laplace, dimana pada metode ADM, bentuk metode ADM memeprlihatkan bentuk laplace untuk menghasilkan solusi eksak dan numerik. Ghoreishe, dkk. (2010). Memperlihatkan Adomian Decomposition Method (ADM) for Nonlinier Wave-like Equations with Variable Coefficient memperlihatkan penyelesaian masalah parabolik dan hiperbolik menggunakan metode beda hingga dan metode dekomposisi adomian, dan menunjukan metode dekomposisi adomian memiliki akurasi yang sangat baik. Gokhan, dkk. (2013). Memperlihatkan decomposition method for heat conduction in an Annular finof hyperbolic profile with temperature dependent Thermal conductivity. Jurnal
tersebut memperlihatkan kondisi kestabilan metode dekomposisi yang diterapkan ke hiperbolik. Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa metode dekomposisi adomian sangat akurat dalam memperoleh nilai galat eror, baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi. Penelitian ini bertujuan memperlihatkan perbandingan metode dekomposisi adomian dan metode FTCS ( Forward Time Central Space ) dari bentuk nilai galat eror dari kedua masing-masing metode. BAHAN DAN METODE Secara umum desain penelitian yang dilakukan adalah: Mendefenisikan sebuah fungsi u 2u ( x, y) 2 2 ( x, t ), 0 x , t 0 t t
dari persamaan diferensial parabolik
dan syarat
awal u( x,0) f ( x) 0 x serta syarat batas u(0, t ) u(, t ) 0, t 0 . Jika fungsi dari persamaan diferensial parabolik bersifat linear, maka lanjut ke langkah 3 dan jika fungsi dari persamaan diferensial parabolik bersifat nonlinear maka diterapkan polynomial adomian A0 N u 0 , A1 u1
d N u0 , du 0
u12 d 2 d N u0 2 N u0 , A2 u 2 du 0 2! du 0 A3 u 3
2 3 3 d N u0 u1u 2 d 2 N u0 u1 d 3 N u0 , du 0 du 0 3! du 0
.
Kemudian menjumlahkan An untuk n sama dengan nol sampai takhingga u u0 n N n u N u An 0 n! n 0 n 0
selanjutnya membetuk deretan u n yang diperoleh secara rekursif
u n 0
setelah terbentuknya
n
n 0
n 0
u0 L1 g L1 R un L1 An ,
un maka diperoleh deretan u n , dengan perluasan deret Taylor n 0
u n 0
n
diperoleh solusi eksak. Mencari solusi aproksimasi atau solusi numerik dengan menggunakan deret potong
uM x, t n0 un x, t , M
dengan
lim M u M x, t ux, t . Terakhir mencari nilai galat atau nilai eror dari selisih solusi eksak dan solusi numerik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode dekomposisi Adomian. Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka. HASIL Pandang persamaan
F ux, t g x, t ,
2.1
dengan F merupakan operator diferensial nonlinear yang memuat bentuk linear dan nonlinear, g(x,t) adalah fungsi yang diketahui dan u(x,t) adalah fungsi yang akan ditentukan. Metode dekomposisi Adomian menguraikan bagian nonlinear F menjadi F L R N dengan L adalah operator linear yang mempunyai invers, R adalah operator linear lainnya dan N adalah bentuk nonlinear. Jadi persamaan (2.1) dapat ditulis menjadi
2.2
Lu g Ru Nu, selanjutnya, dengan menerapkan L-1 pada kedua ruas persamaan (2.2), maka
2.3
L1Lu L1 g L1Ru L1 Nu.
Untuk masalah nilai awal berorde n, operator L1 didefinisikan sebagai integral lipat-n dari 0 ke t dengan
d n . L . n , sehingga dt
Jika L operator orde satu atau L
L1 .
t
.dtdt dt. t
t
0 0
0
d , maka dt t
L1 Lu Lu dt 0
L1 Lu ut u0.
2.4
Substitusikan persamaan (2.4) ke persamaan (2.3), diperoleh 𝑢 = 𝑢(0) + 𝐿−1 𝐺 − 𝐿−1 𝑅𝑢 − 𝐿−1 𝑁𝑢. Metode dekomposisi Adomian mengasumsikan solusi u berbentuk u n0 u n , sedangkan
suku
nonlinear
Nu
dinyatakan
dalam
suatu
polinomial
khusus
Nu n0 An u 0 , u1 ,, u n , An disebut polinomial Adomian yang didefinisikan sebagai
yaitu
1 d n i An An u0 , u1 ,, u n n N ui , n! d i 0 0
n 0,1,2,
2.5
dengan adalah suatu parameter. Untuk memudahkan perhitungan, An dapat disajikan dalam bentuk rekursif berikut : A0 N u 0 , A1 u1
d N u 0 , du 0
A2 u 2
2 2 d N u 0 u1 d 2 N u 0 , du 0 2! du 0
A3 u 3
2 3 3 d N u 0 u1u 2 d 2 N u 0 u1 d 3 N u 0 , du 0 du 0 3! du 0
.
Jadi dengan menjumlahkan An untuk n sama dengan nol sampai tak hingga, setelah penyederhanaan didapat
u u0 n n N u An N u0 n! n 0 n 0
2.6
yang tidak lain adalah perluasan Taylor dari N(u) di sekitar uo. Selanjutnya, dengan mensubsitusikan u n0 u n dan Nu n0 An , ke persamaan (2.5), maka diperoleh
n 0
n 0
n 0
un u0 L1 g L1R un L1 An .
2.7
Dari persamaan (2.7), komponen un(x,t) dapat ditentukan dengan relasi rekursif berikut : un1 L1 Ru n L1 An ,
akan tetapi dalam penerapannya nilai dari
n 0
n 0,1,2,
2.8
u n x, t tidak dapat ditentukan secara eksak.
Oleh karena itu digunakan solusi aproksimasi dengan menggunakan deret terpotong
u M x, t n0 u n x, t dengan lim M u M x, t ux, t . M
Sebagai penerapannya, beberapa kasus yang deselesaikan dengan metode dekomposisi adomian. Kasus pertama yaitu menyelesaikan persamaan parabolik berikut denga metode dekomposisi Adomian
u 2 u 2 e u e 2 u , t x dengan sayarat awal ux,0 ln x 2 .
x, t 0,1 [0,1],
(3.1)
Penyelesaian:
Dari
persamaan
(3.1)
diketahui
u e u e 2u , g x, t 0,
dan
f x ln x 2 . Dengan menerapkan polinomial (2.5) Adomian ke bentuk nonlinear u diperoleh A0 u0 e u0 e 2u0
A1 u1
d u0 du0
u1 eu0 2e2u0 A2 u2
2 2 d u0 u1 d 2 u0 du0 2! du0
1 2 2 u2 u1 e u0 2u1 2u2 e 2u0 2 A3 u3
karena g x, t 0 menjadi
2 3 3 d u0 u1u2 d 2 u0 u1 d 3 u0 du0 du0 3! du0
1 3 4 3 u3 u1u 2 u1 e u0 4u1u 2 2u3 u1 e 2u0 6 3
1 1 u x , t u x , 0 L L u x , t Lt An . n t xx n n 0 n 0 n 0
Selanjutnya, un pada (3.2) dapat diperoleh secara rekursif sebagai berikut:
u0 ux,0 ln x 2 u1 Lt 1 u0 xx A0 t x2 u 2 Lt 1 u1xx A1
t2 2 2x 2
u3 Lt 1 u 2 xx A2
t3
3x 2
3
sehingga diperoleh
ux, t u0 u1 u 2 u3 u x, t ln x 2 atau
1 t n t t2 t3 n x 2 2x 22 3x 23 n x 2 n 1
(3.2)
ux, t ln x 2 t
(3.3)
persamaan (3.3) adalah solusi yang memenuhi persamaan (3.1). Eror atau selisih antara solusi numerik dengan solusi eksak untuk kasus 1 menggunakan deret terpotong dengan 5 suku. Kasus kedua yaitu menyelesaikan persamaan parabolik berikut dengan metode dekomposisi Adomian
u 2 u 0, t x 2 dengan syarat awal u( x,0) sin(x)
0 x 1
0 x 1
dengan syarat batas u(0, t ) u(1, t ) 0
0 t.
Penyelesaian : u0 u( x,0) Lt 1 g ( x, t )
sin(x) Lt 1 0 t
sin(x) 0 0
sin(x) u1 Lt 1 Lxx (u0 )
2 L 2 (u 0 ) x 1 t
Lt 1 sin(x) 2
sin(x) 2 dt t
0
sin(x) 2t
u2 Lt 1 Lxx (u1 )
2 L 2 (u1 ) x 1 t
Lt 1 sin(x) 4t
0t
(3.4)
sin(x) 4t dt t
0
1 sin(x) 4t 2 2
u3 Lt 1 Lxx (u2 )
2 Lt 1 2 (u 2 ) x
1 6 2 Lt 1 sin(x) t 6
1 sin(x) 6t 2 dt 6 0 t
1 sin(x) 6t 3 6
dengan cara yang sama, maka diperoleh u4
1 sin(x) 8t 4 24
u5
1 sin(x) 10t 5 120
sampai u n , maka diperoleh u ( x, t )
u( x, t ) u0 u1 u2 u3 u4 u5 ... 1 1 1 1 sin(x) 4 t 2 sin(x) 6t 3 sin(x) 8t 4 sin(x) 10t 5 2 6 24 120 1 1 1 10 5 1 u ( x, t ) sin(x) 1 4t 2 6t 3 8t 4 t ... 6 24 120 2
u ( x, t ) sin(x)
1 1 1 1 u ( x, t ) sin(x) 1 4t 2 6 t 3 8t 4 10t 5 ... 3! 4! 5! 2!
1 (1) n 2 n t n 1 1 1 u ( x, t ) sin(x) 1 4t 2 6t 3 8t 4 10t 5 ... 2 ! 3 ! 4 ! 5 ! n ! u( x, t ) sin(x) e
2
t
u( x, t ) sin(x) e
2
t
3.5
persamaan (3.5) adalah solusi yang memenuhi persamaan (3.4). Eror atau selisih antara solusi numerik dengan solusi eksak untuk kasus ke dua menggunakan deret terpotong dengan 50 suku. Kasus ke tiga yaitu menyelesaikan persamaan parabolik berikut dengan metode dekomposisi Adomian
u 2 u , t x 2
0 x , 0 t 3
dengan syarat awal u( x,0) sin( x) dengan syarat batas u(0, t ) u( , t ) 0. Penyelesaian : u0 u( x,0) Lt 1 g ( x, t )
sin( x) Lt 1 0
sin(x)
t
0 0
sin(x) u1 Lt 1 Lxx (u0 )
2 L 2 (sin( x)) x 1 t
Lt 1 sin(x) t
sin( x) dt 0
sin( x)t u2 Lt 1 Lxx (u1 )
2 Lt 1 2 ( sin( x)t ) x Lt 1 sin( x)t t
sin( x) t dt 0
(3.6)
1 sin ( x) t 2 2
u3 Lt 1 Lxx (u2 )
2 1 L 2 ( sin ( x) t 2 ) x 2 1 t
1 2 Lt 1 sin ( x) t 2
sin ( x) t 2 dt t
1 2 0
1 sin ( x)t 3 6
dengan cara yang sama, maka diperoleh u4
1 sin ( x)t 4 24
u5
1 sin ( x)t 5 120
sampai u n , maka diperoleh u ( x, t )
u( x, t ) u0 u1 u2 u3 u4 u5 ... 1 1 1 1 sin ( x)t 2 sin ( x)t 3 sin ( x)t 4 sin ( x)t 5 ... 2 6 24 120 1 1 1 1 5 u ( x, t ) sin ( x) 1 t t 2 t 3 t 4 t ... 2 6 24 120
u ( x, t ) sin ( x) sin( x)t
1 1 1 1 u ( x, t ) sin ( x) 1 t t 2 t 3 t 4 t 5 ... 2! 3! 4! 5!
(1) n t n 1 1 1 1 u ( x, t ) sin ( x) 1 t t 2 t 3 t 4 t 5 ... 2 ! 3 ! 4 ! 5 ! n ! u( x, t ) sin ( x) e t
u( x, t ) sin ( x) e t
3.7
persamaan (3.7) adalah solusi yang memenuhi persamaan (3.6). Eror atau selisih antara solusi numerik dengan solusi eksak untuk kasus ke tiga menggunakan deret terpotong dengan 14 suku.
PEMBAHASAN Pada
kasus
pertama,
perbandingan
metode
ADM
dengan
metode
FTCS
memperlihatkan nilai galat eror masing-masing. Pada saat 𝑥 = 0 sampai 1 dan 𝑡 = 0.01 dari kedua metode ADM dan FTCS memperoleh galat eror sangat signifikan dimana metode ADM memperoleh galat eror sebesar 8 sedangkan metode FTCS memperoleh eror sebesar 4. Dari kasus dua dan tiga menunjukan hasil yang sama dari kasus pertama. Hal ini memperlihatkan bahwa metode dekomposisi adomian memeliki tingkat akurasi galat eror yang sangat baik bila dibandingkan dengan metode FTCS (Forward Time Central Space). Pada penelitian Biazar J, dkk. (2006). Mempelihatkan perbandingan metode ADM dan Crank–Nicolson, dimana pada saat 𝑥 = 0 sampai 1 dan 𝑡 = 0.01 menunjukan metode ADM memiliki nilai akurasi galat eror yang sangat baik bila dibandingkan dengan metode FTCS, begitupun dengan penelitian Javidi, M. dkk. (2011). Memperlihatkan bentuk proses kinerja dari metode ADM, Javidi menunjukan proses ADM yang sangat sederhana tetapi memiliki galat eror yang sangat baik. KESIMPULAN DAN SARAN Bentuk penyelesaian numerik masalah persamaan diferensial
parabolik orde dua
menggunakan metode dekomposisi Adomian yaitu Pandanglah persamaan parabolik
u 2 u (u ) g ( x, t ) dengan syarat awal, u( x,0) f ( x,0) kemudian nyatakan operator t x 2 . Lt . t
dan
Lxx .
2 . x 2
dengan
Lt 1 . .dt , t
0
sehingga
persamaan
u 2 u (u ) g ( x, t ) menjadi t x 2
Lt u Lxx u u g x,t ,
(3.1)
selanjutnya dengan menerapkan Lt 1 pada kedua ruas persamaan (54/3.1), maka diperoleh ux, t ux,0 Lt 1 Lxx u Lt 1u Lt 1 g x, t .
(3.2)
Sekarang nyatakan solusi u x, t ke dalam deret takhingga
u x, t un x, t ,
(3.3)
n 0
dan bentuk nonlinear u dalam bentuk deret takhingga dari polinomial Adomian yaitu
u An u0 , u1 ,, u n . n 0
(3.4)
Bila disubsitusikan persamaan (3.3) dan (3.4) ke dalam persamaan (3.2), diperoleh solusi untuk u x, t dengan bentuk
1 1 u x , t u x , 0 L L u x , t Lt An Lt 1 g x, t . n t xx n n 0 n 0 n 0
(3.5)
Adapun saran untuk penelitian kali ini yaitu pertama bagaimana membandingkan penyelesaian persamaan diferensial parabolik dan hiperbolik menggunakan metode dekomposisi Adomian. Kedua menguji kestabilan metode dekomposisi adomian dalam menyelesaikan persamaan diferensial parsial.
DAFTAR PUSTAKA Ault, J.C dkk. (1992). PersamaanDiferensial. Jakarta: Erlangga Baiduri. (2010). Persamaan Diferential. Bandung: Alfa Beta. Benito J.J. (2010). Solving parabolic and hyperbolic equations by the generalized finite difference method.Journal of Computational and Applied Mathematics, 9(1): 208-217. Bhadauria R. (2012). Solution Of Reaction–Diffusion Equation By Adomian Decomposition Method. Journal Engineering Science dan Technology 4 (6): 650-661. Biazar J, dkk. (2009). An approximation to the solution ofparabolic equation by Adomian decomposition method and comparing the resultwith Crank-Nicolson method. International Mathematical Forum, 39(1): 1925-1933 Braun M. (1993).Differential Equation and Their Aplication. New York: Springer Cheng Wu, Guo. (2010). Adomian decomposition method and non-analytical Solutions of fractional differential equations. Journal Phys, 56(7): 873-880. Cheniguel, A. (2011). Solving Heat Equation by the Adomian Decomposition Method. Journal Applied Mathematical Sciences, 1(6): 145-149. Fadei J. (2011). Application of laplace – Adomian decomposition method on linear and nonlinear system PDEs. Journal applied Mathematical Sciences, 5(27): 1307 – 1315. Ghoreishe, dkk. (2010). Adomian Decomposition Method (ADM) for Nonlinier Wave-like Equations with Variable Coefficient. Journal Applied Mathematical Sciences, 49(4): 2431 – 2444. Gokhan, dkk. (2013). Adomian decomposition method for heat conduction in an Annular fin of hyperbolic profile with temperature dependentThermal conductivity. Journal of Thermal Science and Technology, 33(1): 69-77. Javidi, M. dkk. (2011). Adomian Decomposition Method for Approximating The Solution of The Parabolic Equations. Applied Mathematical Sciences, 15(1): 219-225. Rochdi Jebari.(2013) Adomian Decomposition Method for Solving Nonlinear Heat Equation with Exponential Nonlinearity. Journal of Math Analysis, 7(15): 725 – 734. Soeharjo. (1996). Persamaan Diferensial Parsial. Jogyakarta: Yudistira