Jurnal Kubik, Volume 2 No. 1 (2017)
ISSN : 2338-0896
Pencarian Solusi Persamaan Diferensial Parsial Non Linier menggunakan Metode Transformasi Pertubasi Homotopi dan Metode Dekomposisi Adomian
Feni Siti Fathonah1, a) Diny Zulkarnaen1, b) dan Esih Sukaesih1, c) 1
Jurusan Matematika, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Jln. A.H. Nasution No.150. Kota Bandung a)
[email protected] b)
[email protected] c)
[email protected]
Abstrak Persamaan diferensial parsial nonlinear adalah salah satu tinjauan dalam bidang ilmu matematika. Biasanya persamaan nonlinier sangat sulit untuk dipecahkan secara efektif baik secara numerik maupun analisis. Beberapa metode telah dikembangkan untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial nonlinier, salah satunya adalah Metode Transformasi Pertubasi Homotopi(MTPH) dan Metode Dekomposisi Adomian(MDA). Kedua metode ini memiliki teknik yang sangat kuat dan efisien untuk memecahkan persamaan diferensial parsial nonlinier. Kata kunci: Persamaan Diferensial Parsial Nonlinier, Transformasi Laplace, Metode Pertubasi Homotopi, Heโs Polinomial, Adomian Polinomial Pendahuluan Banyak permasalahan muncul dalam berbagai bidang ilmiah termasuk biologi matematika, dinamika fluida, Visco- elastisitas fisika dan matematika. Permasalahan dalam berbagai bidang tersebut dapat dimodelkan dengan menggunakan persamaan diferensial parsial nonlinear. Tetapi persamaan nonlinier sangat sulit untuk dipecahkan secara efektif baik secara numerik maupun analisis. Beberapa metode telah dikembangkan untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial non linier. Salah satu metode yang dapat menyelesaikan sebuah persamaan diferensial parsial non linier adalah metode transformasi pertubasi homotopi. Metode transfomasi pertubasi homotopi memberikan solusi dengan konvergensi yang cepat yang dapat menghasilkan solusi dalam bentuk tertutup. Metode transfomasi pertubasi homotopi diterapkan tanpa batasan asumsi dan menghindari kesalahan pembulatan[7]. Metode dekomposisi adomian juga salah satu metode yang dapat menyelesaikan persamaan diferensial parsial non linier. Metode dekomposisi adomian tidak memerlukan liniearisasi dalam menyelesaikan persamaan diferensial parsial nonlinier[1]. Keuntungan utama dari metode dekomposisi adomian adalah metode ini memiliki teknik yang kuat dengan algoritma yang efisien untuk solusi perkiraan analitik dan simulasi numerik. Hal ini memungkinkan kita untuk dapat memecahkan kedua masalah nonlinier yaitu masalah nilai awal dan masalah nilai batas[5]. Selain itu, metode dekomposisi adomian sangat mampu mengurangi pengerjaan komputasi dengan tetap mempertahankan hasil akurasi yang tinggi dari solusi numerik[2]. 35
Jurnal Kubik, Volume 2 No. 1 (2017)
ISSN : 2338-0896
Teori Metode Transformasi Pertubasi Homotopi Untuk menggambarkan ide dasar dari metode ini, pertimbangkan bentuk persamaan diferensial parsial nonlinier sebagai berikut[9]: ๐ท๐ข(๐ฅ, ๐ก) + ๐
๐ข(๐ฅ, ๐ก) + ๐๐ข(๐ฅ, ๐ก) = ๐(๐ฅ, ๐ก)
(3.1)
๐ข(๐ฅ, 0) = ๐(๐ฅ) dan ๐ข๐ก (๐ฅ, 0) = ๐(๐ฅ)
(3.2)
dengan kondisi awalnya adalah dimana: ๐ท adalah operator diferensial linier orde kedua yang dinotasikan ๐ท =
๐2 ๐๐ก 2
๐
adalah operator diferensial linier yang ordenya lebih kecil dari ๐ท ๐ adalah operator diferensial nonlinier ๐(๐ฅ, ๐ก) adalah bentuk sumber. Langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan persamaan diferensial parsial nonlinier diatas, yaitu: a. Aplikasikan transformasi laplace Lakukan transformasi laplace pada persamaan (3.1),
๐ 2 ๐ฟ[๐ข(๐ฅ, ๐ก)] โ ๐ [๐ข(๐ฅ, 0)] โ
๐ ๐๐ก
๐ข(๐ฅ, 0) = ๐ฟ[๐(๐ฅ, ๐ก)] โ ๐ฟ [๐
๐ข(๐ฅ, ๐ก)] โ ๐ฟ[๐๐ข(๐ฅ, ๐ก)]
b. Substitusikan kondisi awalnya ๐ฟ[๐ข(๐ฅ, ๐ก)] =
๐(๐ฅ) ๐
+
๐(๐ฅ) ๐ 2
+
1 ๐ฟ[๐(๐ฅ, ๐ก)] ๐ 2
โ
1 1 ๐ฟ[๐
๐ข(๐ฅ, ๐ก)] โ 2 ๐ฟ[๐๐ข(๐ฅ, ๐ก)] ๐ 2 ๐
c. Lakukan invers laplace 1 ๐
๐ข(๐ฅ, ๐ก) = ๐บ(๐ฅ, ๐ก) โ ๐ฟโ1 [ 2 ๐ฟ[๐
๐ข(๐ฅ, ๐ก)] โ
1 ๐ฟ[๐๐ข(๐ฅ, ๐ก)]] ๐ 2
(3.3)
Dimana ๐บ(๐ฅ, ๐ก) adalah invers laplace dari bentuk sumber dan kondisi awal. d. Aplikasikan metode pertubasi homotopi ๐ ๐ข(๐ฅ, ๐ก) = โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ก) dan bentuk nonliniernya bisa didekomposisikan sebagai berikut ๐ ๐๐ข(๐ฅ, ๐ก) = โโ ๐=0 ๐ ๐ป๐ (๐ข) Substitusikan persamaan (3.4) dan persamaan (3.5) kedalam persamaan (3.3),
(3.4) (3.5)
1 ๐
๐ โ1 [ ๐ฟ[๐
โโ ๐ ๐ ๐ข (๐ฅ, ๐ก) + โโ ๐ ๐ ๐ป (๐ข)]] โโ ๐ ๐ ๐=0 ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ก) = ๐บ(๐ฅ, ๐ก) โ ๐ฟ ๐=0 ๐=0 2
dimana ๐ป๐ (๐ข) adalah Heโs polinomial. e. Hitung Heโs polinomial dengan menggunakan rumus berikut ini โ
1 ๐๐ ๐ป๐ (๐ข0 + ๐ข1 + ๐ข2 + โฏ ) = [๐ (โ ๐ ๐ ๐ข๐ )] ๐! ๐๐ ๐ ๐=0
f.
๐=0
dengan ๐ = 0,1,2, โฆ Bandingkan koefisien pangkat yang sama dari ๐ pada kedua ruas, sehingga diperoleh sebagai berikut: ๐ 0 โถ ๐ข0 (๐ฅ, ๐ก) = ๐บ(๐ฅ, ๐ก) 1 ๐1 โถ ๐ข1 (๐ฅ, ๐ก) = โ๐ฟโ1 [ 2 ๐ฟ[๐
๐ข0 (๐ฅ, ๐ก) + ๐ป0 (๐ข)]] ๐ 1 ๐ 2 โถ ๐ข2 (๐ฅ, ๐ก) = โ๐ฟโ1 [ 2 ๐ฟ[๐
๐ข1 (๐ฅ, ๐ก) + ๐ป1 (๐ข)]] ๐ โฎ
36
Jurnal Kubik, Volume 2 No. 1 (2017)
ISSN : 2338-0896
Metode Dekomposisi Adomian Untuk menggambarkan ide dasar dari metode ini, pertimbangkan bentuk persamaan diferensial parsial nonlinier sebagai berikut[6]: ๐ท๐ข(๐ฅ, ๐ก) + ๐
๐ข(๐ฅ, ๐ก) + ๐๐ข(๐ฅ, ๐ก) = ๐(๐ฅ, ๐ก) (3.6) dengan kondisi awalnya adalah ๐ข(๐ฅ, 0) = ๐(๐ฅ) dan ๐ข๐ก (๐ฅ, 0) = ๐(๐ฅ) dimana: ๐ท adalah operator diferensial linier yang ordenya lebih besar dari R yang dinotasikan ๐ท =
๐ ๐๐ก
๐
adalah operator diferensial linier yang ordenya lebih kecil dari ๐ท ๐ adalah operator diferensial nonlinier ๐(๐ฅ, ๐ก) adalah bentuk sumber. Langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan persamaan diferensial parsial nonlinier diatas, yaitu: a. Aplikasikan operator invers ๐ท โ1 Aplikasikan operator invers ๐ท โ1 pada kedua ruas persamaan (3.6), dimana ๐ท โ1 adalah integral ๐ก
tertentu dalam bentuk ๐ท โ1 ๐ข(๐ฅ, ๐ก) = โซ0 ๐ข(๐ฅ, ๐ ) ๐๐ . ๐ข(๐ฅ, ๐ก) = ๐ โ ๐ท โ1 [๐
๐ข(๐ฅ, ๐ก) + ๐๐ข(๐ฅ, ๐ก)] Dimana ๐ adalah hasil yang timbul dari hasil integral bentuk sumber ๐(๐ฅ, ๐ก). b. Aplikasikan Metode Dekomposisi Adomian ๐ข(๐ฅ, ๐ก) = โโ ๐=0 ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ก) dan bentuk nonliniernya bisa didekomposisikan sebagai berikut ๐๐ข(๐ฅ, ๐ก) = โโ ๐=0 ๐ด๐ Dimana ๐ด๐ adalah Adomian polinomial. c. Hitung Adomian Polinomial dengan menggunakan rumus berikut: ๐ด๐ =
1 ๐๐ ๐ [๐(โโ ๐=0 ๐ ๐๐ )]๐=0 ๐! ๐๐๐
(3.7) (3.8)
(3.9)
dengan ๐ = 0, 1, 2, โฆ d. Hitung ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โโ ๐=0 ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) agar didapatkan solusi. ๐ข0 (๐ฅ, ๐ก) = ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ก) = โ๐ท โ1 ๐
๐ข๐โ1 โ ๐ท โ1 ๐ด๐โ1 dimana ๐
๐ข๐โ1 adalah untuk bentuk linier dan ๐ด๐โ1 untuk bentuk nonlinier. Hasil dan Diskusi Pada bagian ini akan dibahas penerapan metode transformasi pertubasi homotopi dan metode dekomposisi adomian. Kesederhanaan dan akurasi dari algoritma-algoritma dari kedua metode digambarkan melalui contoh-contoh numerik berikut. Contoh 1. Misalkan diketahui persamaan diferensial parsial nonlinier sebagai berikut: ๐ข๐ก (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) =
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) + 2 ๐๐ฅ ๐๐ฆ 2
+ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)
(4.1)
Dengan kondisi awal, ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, 0) = โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) (4.2) A. Penyelesaian dengan Metode Transformasi Pertubasi Homotopi a. Aplikasikan transformasi laplace Lakukan transformasi laplace pada kedua ruas persamaan (4.1), Sehingga akan didapatkan, 1
1
๐ฟ[๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)] = ๐ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, 0) + ๐ ๐ฟ [
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฅ 2
+
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฆ 2
+ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)]
37
Jurnal Kubik, Volume 2 No. 1 (2017)
ISSN : 2338-0896
b. Substitusikan kondisi awalnya 1
1
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฅ 2
๐ฟ[๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)] = โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) + ๐ฟ [ ๐ ๐
+
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฆ 2
+ โ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)]
c. Lakukan invers laplace ๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฅ 2
1 ๐
๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) + ๐ฟโ1 ( ๐ฟ [
+
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฆ 2
+ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)])
d. Aplikasikan metode pertubasi homotopi 1
โ โ ๐ โ1 ๐ ๐ โฒ โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) + ๐ (๐ฟ [ ๐ฟ[โ๐=0 ๐ ๐ป๐ (๐ข) + โ๐=0 ๐ ๐ป๐ (๐ข) + ๐
๐ โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)]])
Dimana ๐ป๐ (๐ข) dan ๐ป๐โฒ (๐ข) adalah Heโs polynomial yang menggambarkan bentuk non linier. e. Hitung nilai ๐ป๐ (๐ข) ๐๐๐ ๐ป๐โฒ (๐ข) atau yang sering disebut heโs polynomial Untuk ๐ป๐ (๐ข) didapatkan ๐2 ๐ 2 (โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐๐ฅ 2 ๐ 2 ๐ข0 2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฅ 2 ๐ 2 ๐ข0 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก)๐ข1 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก)
๐ โโ ๐=0 ๐ ๐ป๐ (๐ข) =
๐ป0 (๐ข) =
๐ป1 (๐ข) = 2 ๐ป2 (๐ข) = ๐ป3 (๐ข) =
๐๐ฅ 2 ๐2 (2๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + ๐ข1 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐๐ฅ 2 ๐2 (2๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + 2๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข3 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐๐ฅ 2
โฎ Untuk ๐ป๐โฒ (๐ข) didapatkan ๐ โฒ โโ ๐=0 ๐ ๐ป๐ (๐ข) =
๐2 ๐ 2 (โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐๐ฆ 2
๐ 2 ๐ข0 2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฆ 2 ๐ 2 ๐ข0 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก)๐ข1 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐ป1โฒ (๐ข) = 2 ๐๐ฆ 2 2 ๐ ๐ป2โฒ (๐ข) = 2 (2๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + ๐ข1 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐๐ฆ ๐2 ๐ป3โฒ (๐ข) = 2 (2๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + 2๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข3 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐๐ฆ
๐ป0โฒ (๐ข)
f.
โฎ Bandingkan koefisien pangkat yang sama dari ๐ agar didapatkan solusi ๐ 0 : ๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) 1 ๐ 1 ๐ 2 ๐ฟโ1 [ ๐ฟ(๐ป1 (๐ข) ๐
๐1 : ๐1 ๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = ๐1 ๐ฟโ1 [ ๐ฟ(๐ป0 (๐ข) + ๐ป0โฒ (๐ข) + ๐ข0 )] = ๐กโ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) ๐ 2 : ๐2 ๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) =
+ ๐ป1โฒ (๐ข) + ๐ข1 )] =
๐ก2 2
โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ)
๐ก3
1 ๐ 3 : ๐3 ๐ข3 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = ๐ 3 ๐ฟโ1 [ ๐ฟ(๐ป2 (๐ข) + ๐ป2โฒ (๐ข) + ๐ข2 )] = โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) ๐ 6 1 ๐ก4 โฒ (๐ข) 4 4 4 โ1 (๐ฅ, (๐ข) )] ๐ : ๐ ๐ข4 ๐ฆ, ๐ก) = ๐ ๐ฟ [ ๐ฟ(๐ป3 + ๐ป3 + ๐ข3 = โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) ๐ 24 โฎ Maka solusi deret dari persamaan (4.1) adalah sebagai berikut: ๐ก2
๐ก3
๐ก4
๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โโ ๐=0 ๐ข๐ = โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) (1 + ๐ก + 2! + 3! + 4! + โฏ ) Maka solusi dengan bentuk tertutup dari persamaan (4.1) adalah ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) exp(๐ก). B. Penyelesaian dengan Metode Dekomposisi Adomian 38
Jurnal Kubik, Volume 2 No. 1 (2017)
ISSN : 2338-0896
a. Aplikasikan operator invers ๐ท โ1 pada persamaan (4.1), 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + ๐ข 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)] ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = ๐ท โ1 [๐ข๐ฅ๐ฅ ๐ฆ๐ฆ b. Aplikasikan Metode Dekomposisi Adomian โ โ1 โ โโ ๐=0 ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = ๐ท [โ๐=0 ๐ด๐ + โ๐=0 ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)] Dan didapat, ๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, 0) = โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) ๐ก
๐ก
๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โซ0 ๐ข๐โ1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ ) ๐๐ + โซ0 ๐ด๐โ1 ๐๐ c. Hitung Adomian Polinomial atau ๐ด๐ ๐ด๐ =
2 1 ๐๐ ๐ [(โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ )๐ฅ๐ฅ ๐! ๐๐๐
2
๐ + ( โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ )๐ฆ๐ฆ ]
๐=0
๐ด0 = [(๐ข0 )2๐ฅ๐ฅ + (๐ข0 )2๐ฆ๐ฆ ] ๐ด1 = ๐ด2 =
๐ [(๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 )๐ฅ๐ฅ ๐๐ 1 ๐2 [(๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 2! ๐๐2
+ (๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 )๐ฆ๐ฆ ] + (2๐2 ๐ข0 ๐ข2 + (๐๐ข1 )2 ))
๐ฅ๐ฅ
+ (๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 + (2๐2 ๐ข0 ๐ข2 +
(๐๐ข1 )2 )) ] ๐ฆ๐ฆ
๐ด3 =
1 ๐3 [(๐ข02 3! ๐๐3
+ 2๐๐ข0 ๐ข1 + (2๐2 ๐ข0 ๐ข2 + (๐๐ข1 )2 ) + (2๐3 ๐ข0 ๐ข3 + 2๐3 ๐ข1 ๐ข2 ))
๐ฅ๐ฅ
+
(๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 + (2๐2 ๐ข0 ๐ข2 + (๐๐ข1 )2 ) + (2๐3 ๐ข0 ๐ข3 + 2๐3 ๐ข1 ๐ข2 )) ] ๐ฆ๐ฆ
โฎ d. Hitung ๐ข๐ agar didapatkan solusi ๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โsin ๐ฅ sinh ๐ฆ ๐ก
๐ก
๐ก
๐ก
๐ก
๐ก
๐ก
๐ก
๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โซ0 ๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ ) ๐๐ + โซ0 ๐ด0 ๐๐ = ๐ก โsin ๐ฅ sinh ๐ฆ ๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โซ0 ๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ ) ๐๐ + โซ0 ๐ด1 ๐๐ = ๐ข3 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โซ0 ๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ ) ๐๐ + โซ0 ๐ด2 ๐๐ = ๐ข4 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โซ0 ๐ข3 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ ) ๐๐ + โซ0 ๐ด3 ๐๐ =
๐ก2 2 ๐ก3 6 ๐ก4 24
โsin ๐ฅ sinh ๐ฆ โsin ๐ฅ sinh ๐ฆ โsin ๐ฅ sinh ๐ฆ
โฎ Maka solusi deret dari persamaan (4.1) adalah sebagai berikut: ๐ก2
๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โโ ๐=0 ๐ข๐ = โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ) (1 + ๐ก + 2! +
๐ก3 6
+
๐ก4 24
+ โฏ)
Maka solusi dengan bentuk tertutup dari persamaan (4.1) adalah ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = exp(๐ก) โ(sin ๐ฅ sinh ๐ฆ). Contoh 2. Misalkan diketahui persamaan diferensial parsial nonlinier sebagai berikut: ๐ข๐ก (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) =
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) + 2 ๐๐ฅ ๐๐ฆ 2
โ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)(1 + ๐๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก))
(4.3)
dengan kondisi awal 1
๐
๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, 0) = exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) 2 2
(4.4)
A. Penyelesaian dengan Metode Transformasi Pertubasi Homotopi a. Aplikasikan transformasi laplace Lakukan transformasi laplace pada kedua ruas persamaan (4.3), sehingga didapatkan 1
1
๐ฟ[๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)] = ๐ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, 0) + ๐ ๐ฟ [
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฅ 2
+
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฆ 2
โ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)(1 + ๐๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก))]
b. Substitusikan kondisi awalnya
39
Jurnal Kubik, Volume 2 No. 1 (2017) 1
1
ISSN : 2338-0896
๐
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฅ 2
1
๐ฟ[๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)] = exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) + ๐ฟ [ ๐ 2 2 ๐
+
๐ 2 ๐ข2(๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฆ 2
โ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)(1 + ๐๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก))]
c. Lakukan invers laplace 1
๐
1
๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) + ๐ฟโ1 ( ๐ฟ [ 2 2 ๐
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฅ 2
+
๐ 2 ๐ข2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฆ 2
โ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) โ ๐๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)])
d. Aplikasikan metode pertubasi homotopi 1
๐
1
โ ๐ โ1 ๐ ๐ โฒ โโ [ ๐ฟ[โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = exp (2 โ2 (๐ฅ + ๐ฆ)) + ๐ (๐ฟ ๐=0 ๐ ๐ป๐ (๐ข) + โ๐=0 ๐ ๐ป๐ (๐ข) โ ๐ โ ๐ ๐ โฒโฒ โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) โ โ๐=0 ๐ ๐ป๐ (๐ข)]])
Dimana ๐ป๐ (๐ข), ๐ป๐โฒ (๐ข) dan ๐ป๐โฒโฒ (๐ข) adalah Heโs polynomial yang menggambarkan bentuk non linier. e. Hitung nilai ๐ป๐ (๐ข), ๐ป๐โฒ (๐ข) dan ๐ป๐โฒโฒ (๐ข) atau yang sering disebut heโs polynomial Untuk ๐ป๐ (๐ข) didapatkan ๐ โโ ๐=0 ๐ ๐ป๐ (๐ข) =
๐ป0 (๐ข) =
๐ 2 (โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐๐ฅ 2 ๐ 2 ๐ข0 2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฅ 2 ๐ 2 ๐ข0 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก)๐ข1 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก)
๐ป1 (๐ข) = 2 ๐ป2 (๐ข) = ๐ป3 (๐ข) =
๐2
๐๐ฅ 2
๐2
(2๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + ๐ข1 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐๐ฅ 2 ๐2 (2๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + 2๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข3 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐๐ฅ 2
โฎ Untuk pencarian ๐ป๐โฒ (๐ข) didapatkan,
๐ป2โฒ (๐ข) =
๐2 ๐ 2 (โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐๐ฆ 2 ๐ 2 ๐ข0 2 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) ๐๐ฆ 2 ๐ 2 ๐ข0 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก)๐ข1 (๐ฅ,๐ฆ,๐ก) 2 ๐๐ฆ 2 ๐2 (2๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + ๐ข1 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐๐ฆ 2
๐ป3โฒ (๐ข) =
๐2 (2๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) ๐๐ฆ 2
๐ โฒ โโ ๐=0 ๐ ๐ป๐ (๐ข) =
๐ป0โฒ (๐ข) = ๐ป1โฒ (๐ข) =
+ 2๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข3 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) (4.99)
โฎ Untuk pencarian ๐ป๐โฒโฒ (๐ข) didapatkan, โ ๐ โฒโฒ ๐ 2 โโ ๐=0 ๐ ๐ป๐ (๐ข) = ๐(โ๐=0 ๐ ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) ๐ป0โฒโฒ (๐ข) = ๐๐ข0 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) ๐ป1โฒโฒ (๐ข) = 2 ๐๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) ๐ป2โฒโฒ (๐ข) = ๐(2๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + ๐ข1 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก))
f.
๐ป3โฒโฒ (๐ข) = ๐(2๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + 2๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)๐ข3 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)) โฎ Bandingkan koefisien pangkat yang sama dari ๐ agar didapatkan solusi 1
๐
๐ 0 : ๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) 2 2 1
1
๐
๐1 : ๐1 ๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = ๐1 ๐ฟโ1 [ ๐ฟ(๐ป0 (๐ข) + ๐ป0โฒ (๐ข) โ ๐ข0 โ ๐ป0โฒโฒ (๐ข))] = โ๐ก exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) ๐ 2 2 1 ๐
๐ 2 : ๐2 ๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = ๐ 2 ๐ฟโ1 [ ๐ฟ(๐ป1 (๐ข) + ๐ป1โฒ (๐ข) โ ๐ข1 โ ๐ป1โฒโฒ (๐ข))] =
๐ก2 1 ๐ exp ( โ (๐ฅ 2 2 2
+ ๐ฆ))
40
Jurnal Kubik, Volume 2 No. 1 (2017)
ISSN : 2338-0896
1 ๐ก3 1 ๐ ๐ 3 : ๐3 ๐ข3 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = ๐ 3 ๐ฟโ1 [ ๐ฟ(๐ป2 (๐ข) + ๐ป2โฒ (๐ข) โ ๐ข2 โ ๐ปโฒโฒ2 (๐ข))] = โ exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) ๐ 6 2 2 1 ๐ก4 1 ๐ ๐ 4 : ๐4 ๐ข4 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = ๐ 4 ๐ฟโ1 [ ๐ฟ(๐ป3 (๐ข) + ๐ป3โฒ (๐ข) โ ๐ข3 โ ๐ปโฒโฒ3 (๐ข))] = exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) ๐ 24 2 2 โฎ Maka solusi deret dari persamaan (4.3) adalah sebagai berikut: 1
๐ก2
๐
๐ก3
๐ก4
๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โโ ๐=0 ๐ข๐ = exp (2 โ2 (๐ฅ + ๐ฆ)) (1 โ ๐ก + 2! โ 3! + 4! โ โฏ ) maka solusi bentuk tertutupnya adalah 1 ๐ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ) โ ๐ก) 2 2 B. Penyelesaian dengan Metode Dekomposisi Adomian a. Aplikasikan operator invers ๐ท โ1 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + ๐ข 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) โ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) โ ๐๐ข 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)] ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = ๐ท โ1 [๐ข๐ฅ๐ฅ ๐ฆ๐ฆ b. Aplikasikan Metode Dekomposisi Adomian โ1 [๐ข 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) + ๐ข 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) โ โโ ๐ข (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) โ ๐๐ข 2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก)] โโ ๐ฅ๐ฅ ๐ฆ๐ฆ ๐=0 ๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = ๐ท ๐=0 ๐ dan didapat, 1
๐
๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, 0) = ๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โ (๐ฅ + ๐ฆ) 2 2 ๐ก
๐ก
๐ข๐ (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โ โซ0 ๐ข๐โ1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ ) ๐๐ + โซ0 ๐ด๐โ1 ๐๐ c. Hitung Adomian Polinomial atau ๐ด๐ ๐ด๐ =
2 1 ๐๐ ๐ [(โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ )๐ฅ๐ฅ ๐! ๐๐๐
2
2
โ ๐ ๐ + ( โโ ๐=0 ๐ ๐ข๐ )๐ฆ๐ฆ โ ๐(โ๐=0 ๐ ๐ข๐ ) ]
๐=0
๐ด0 = [(๐ข0 )2๐ฅ๐ฅ + (๐ข0 )2๐ฆ๐ฆ โ ๐(๐ข0 )2 ] ๐ด1 = ๐ด2 =
๐ [(๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 )๐ฅ๐ฅ + (๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 )๐ฆ๐ฆ โ ๐(๐02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 )] ๐๐ 1 ๐2 [(๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 + (2๐2 ๐ข0 ๐ข2 + (๐๐ข1 )2 )) + (๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 2! ๐๐2 ๐ฅ๐ฅ
(๐๐ข1 )2 )) ๐ด3 =
๐ฆ๐ฆ
1 ๐3 [(๐ข02 3! ๐๐3
+ (2๐2 ๐ข0 ๐ข2 +
โ ๐ (๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 + (2๐2 ๐ข0 ๐ข2 + (๐๐ข1 )2 ))]
+ 2๐๐ข0 ๐ข1 + (2๐2 ๐ข0 ๐ข2 + (๐๐ข1 )2 ) + (2๐3 ๐ข0 ๐ข3 + 2๐3 ๐ข1 ๐ข2 ))
(๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 + (2๐2 ๐ข0 ๐ข2 + (๐๐ข1 )2 ) + (2๐3 ๐ข0 ๐ข3 + 2๐3 ๐ข1 ๐ข2 ))
๐ฆ๐ฆ
๐ฅ๐ฅ
+
โ ๐ (๐ข02 + 2๐๐ข0 ๐ข1 +
(2๐2 ๐ข0 ๐ข2 + (๐๐ข1 )2 ) + (2๐3 ๐ข0 ๐ข3 + 2๐3 ๐ข1 ๐ข2 ))] โฎ d. Hitung ๐ข๐ agar didapatkan solusi 1
๐
๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) 2 2 ๐ก
๐ก
๐ก
๐ก
๐ก
๐ก
1
๐
๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โ โซ0 ๐ข0 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ ) ๐๐ + โซ0 ๐ด0 ๐๐ = โ๐ก exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) 2 2 ๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โ โซ0 ๐ข1 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ ) ๐๐ + โซ0 ๐ด1 ๐๐ =
๐ก2 2
๐ข3 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โ โซ0 ๐ข2 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ ) ๐๐ + โซ0 ๐ด2 ๐๐ = โ ๐ก
๐ก
๐ข4 (๐ฅ, ๐ก) = โ โซ0 ๐ข3 (๐ฅ, ๐ฆ, ๐ ) ๐๐ + โซ0 ๐ด3 ๐๐ =
๐ก4 24
1
๐
exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) 2 2 ๐ก3 6
1
๐
exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) 2 2 1
๐
exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ)) 2 2 41
Jurnal Kubik, Volume 2 No. 1 (2017)
ISSN : 2338-0896
โฎ Maka solusi deret dari persamaan (4.3) adalah sebagai berikut: 1
๐
๐ก2
๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = โโ ๐=0 ๐ข๐ = exp (2 โ2 (๐ฅ + ๐ฆ)) (1 โ ๐ก + 2! โ
๐ก3 6
+
๐ก4 24
โ โฏ)
Maka solusi dengan bentuk tertutup 1 ๐ ๐ข(๐ฅ, ๐ฆ, ๐ก) = exp ( โ (๐ฅ + ๐ฆ) โ ๐ก) 2 2 Kesimpulan Dengan melihat proses penyelesaian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode transformasi pertubasi homotopi dan metode dekomposisi adomian berhasil diterapkan dalam menyelesaikan persamaan diferensial parsial nonlinier dan memiliki hasil solusi yang sama. Namun, metode dekomposisi adomian lebih sederhana dan efisien dibandingkan dengan metode transformasi pertubasi homotopi. Referensi [1] Adomian George. 1988. โA review of the decomposition method in applied mathematicsโ. Journal of Mathematical Analysis and Applications. 501-544. [2] Ali, A.H and Al-Saif, A.S.J. 2008. โAdomian decomposition method for solving some models of nonlinier partial differential equationsโ. Basrah Journal of Science. 26(1) 1-11. [3] Boyce, William E. dan Richard C.DilPrima, Elementary Differential Equations and Boundary Value Problems, John Wiley & Sons, Inc. , New York, 2011. [4] Debnath, Lokenath dan Dambaru Bhatta, Integral Transforms and Their Applications Second Edition, Chapman & Hall/CRC, Boca Raton, 2007. [5] Duan, J.S. (et.al.). 2012. โA review of the adomian decomposition method and its applications to fractional differential equationsโ. Commun. Frac. Calc. 3 (2) 73โ99. [6] Gepreel, K.A. 2012. โAdomian decomposition method to find the approximate solutions for the fractional PDEsโ. Wseas Transactions on Mathematics. 7(11). [7] Gupta, V.G. (et.al.). 2013. โHomotopy perturbation transform method for solving nonlinear wave-like equations of variable coefficientsโ. Journal of Information and Computing Science. 8(3) 163-172. [8] Kreyszig, Erwin, Advance Engineering Mathematics, John Wiley & Sons, Inc. , New York, 2006. [9] Kumar Devendra. (et.al.). 2013. โA Reliable Treatment of Biological Population Model by Using Laplace Transformโ. International Journal of Modern Mathematical Sciences. 7(2) 132-142. [10] Misra, O.P. dan J.L Lavoine, Transform Analysis of Generalized Functions, Elsevier Science Publishers B.V., Amsterdam, 1986. [11] Noor, Muhammad Aslam (et.al). 2008. โHomotopy Perturbation Method for Solving Partial Differential Equationsโ. Z. Naturforsch. 64a 157 โ 170. [12] Purcell, E.J. and D. Varberg, Kalkulus, Jilid 1 Edisi Kesembilan, Erlangga, Jakarta, 2008. [13] Purcell, E.J. and D. Varberg, Kalkulus, Jilid 2 Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta, 2003. [14] Sakheri Fatemeh. (et.al.). 2007. โNumerical solution of biological population model using Heโs variational iteration methodโ. An International Journal Computers and Mathematics with Applications. 1197-1209. [15] Singh Jagdev. (et.al.). 2012. โApplication of Homotopy Perturbation Transform Method for Solving Linear and Nonlinear Klein-Gordon Equationsโ. Journal of Information and Computing Science. 7(2) 131-139. [16] Yahya, Yusuf (et.al.), Matematika Dasar Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010. 42