MET MURA DALAM "GREATEST LOVE OF ALL" Telaah Pubi dugaD Sudut Pandaog H_eldika Ricoeur Oleh: (pendidiba
lkhsaalldio Bahasa. FK1P, UOWenitas TanjUDgporB, PODtiaoak)
Abstrak: Artikel ini mempaJcan laporan alas teIaah tiga dari delapan belas syair lagu yang terdapat dalam album Gratest Love of All. Karena kesamaan genrenya. dalam telaah ini syair-syair itu diperlakukan sebagai puisi. Sudul pandang yang djgWlllkan dalam anal isis ini adalah teori henneunetika Paul Ricoeur. Karena setiap syair tersebut ditulis dalam .Iatar yang berbeda-beda, kajian ini tidak dimaksudkan merangkmn apa-apa yang dibawa oleh tiga syair dimaksud melainkan menganaiisisnya secara terpisah. Oleh karena im, kesimpulan yang dican111mkpDpada pada bagian akhir kajian Wi tidak Dlengibt ketiga tclaahan puisi terscbuL Kesimpulan yang ada bcrupa kesimpulan alas cam pandang yang digunakan dalam analisis ini. IUlta Kund: Metafora, Hermeunika, Puisi, Lagu, Ricoeur.
PendabuluaQ Karya sastra amat bermakna
dalam membangun .kehidupan mannsia. Sisi spiritual, yang membuahkan sikap dan .monditas manusia, amat peka tersentuh oleb Iwya-Iwya sastm. Di antara .karya sasb'a yang dapat deogan tajam menyentuh sikap dan mondilas manusia Malab pWSl. Untuk menyampaikao pesan-pesan yang menggugah spiritualitas, para penulis puisi atau pen.yair biasa mcngguoakan kata-kata yang diIwapkan memiliki paliog tidak dua efek, yaitu efek Irognitif dan efck emotif. Hasilnys puisi tersebut dapat momlitas dan sikap menikmA1nya. NaDl.IIII, pembaca &tau penikma1 tidak abn terundang untuk mengapresiasi puisi jib puisi tidak memiliki days pikat berupa unsur puitis, yaitu UIISUI' keindahaD dalam puisi. OJ antara UIlSIII'-UIISUI' mempengaruhi
keindahsn
mctafura.
daJam
puisi
adafah
Peogungkapan metaforis Maish pcngungkapan sesuatu dengan membandingkan dengan sesuatu yang lain. Pc:nguogbpan gagasan
pemsaan olch sang penulis dalam pandangan semiotika adalah proses penandsaD Penaada (signiji4nl) dalam pengungkapan metafuris adaIah melafOI3 itu seudiri sedangkan p~ a1au pc18saan yang dimaksud oleh sang pcnulis atau penyair disebut pmmda (sign/fie). Proses pengungkapannya disebut proses penaudasn.. Jadi, secara umum, metafom juga tanda
(sign). Proses penandaan .atau mengungbpan gagasan dan perasaan yang mengbasilkan tanda daIam hal
ini penulisan puisi, dalam hal ini menggunaan metafora, tidak terlepas dari sistem tanda dan pengalaman hisWris penulisnya. OJ sampiDg ilu,
.ketika beudak menulis, sans penulis juga m.emikirbn khalayak yang akan
memhacan~
Sebalibya.
ketika
94
Jr:nwl f'~ltdidilrmtSnsiologiDan 11__
membaca, penikmat juga memikirkan siapa pencipta PUiSI yang dibacanya. Jadi, inlefaksi antara penulis/pencipta dengan pembacalpenikmat balk dalam penuJisan maupun pcmbacaan tidak mungkin disignafLkan. Karena puisi juga merupakan leks, ada tiga unsur yang harus diperhitungkan dalam anal isis puisi, yaitu penulislpencipta, leks, dan pembaca/penikmat, riga unsur tcrsebut menjadi fokus utama dalam pcndekatan hcrmcneutika. Mcskipun yang dikaji adalah tandatanda, pcngajian puisi tidak cukup banya dilakukan seeara semiotis, yailu mengaji tanda-tanda, karena puisi memiliki rub yang ditransformasika» oleh penulisnya ke dalam leks dan pembaea juga memiliki rub yang digunakan untuk menyambut rub penulis dalam leks.
Saran dari kalangan tenomenelog adalah bahwa teks harus dikurung dan berbagai pengaruh prasanglca, asumsi, dan penafsiran baik penulis maupun pembaca Dengan harapan teks tersebut tcrjaga kemumianoya. Untuk mengakomodasi kebenarankebenaran pnnssp-pnnsip yang dipegangi oleh kalangan hermeneutika maupun fenomenologi, diperlukan pendekatan barn hermeoeutika fenomenologi. Kajian ini dilakukan untuk rncnclaah meiefora-metafora <Warn tiga dari delapan belas syair lagu yang dimuat dalam album Grates: Love Of All daJlIJD k
rol. 2. No. I.Aprii 1m,
dengan mempertimbangkan ujaranujaran metatoris yang digunakan. metafora-metefora konseptual tcrkait, dan dunia yang dimiliki atau dimasuki oleh syair leriait.
Sejanh dan Pmgertiao HermeneutiJul Fenomenologi I. Sejllrllh Scbuah leks amat terikat dengan penulisnya: pikirannya, perasuannya, dan kebidupannya. Akibatnya, leks tidak dapat dibawakan oleh nrdDg lain secara mumi taopi! membawa pikiran, perasaan, dan kehidupan penciptanya, Jadi unluk memaharni scbuah teks, perlu dilakukan pcruj ukan balik suatu teks sampai kepada pcnciptnya. Pcmaharnan terhadap sebuah teks hams juga mencakupi pemahaman mengenai hal-hal di balik pcnciptaan teks tersebia. Setiap ucapan memiliki huhungan dua arah, yaitu kepada sistem utub bahasa yang digunakan dan kepada pikiran pencipta leks atau penutur, Di samping itu, ada dua momen temail pemahaman leks, yaitu pildran pencipta dan ciptaannya atau pikilan dan ungkapannya. Konsep tersebut disampaikan oleh tokoh yang bemama Schleiermacher, yaitu teolog Jerman yang bcrupaya menyatukan konsep-konsep terkait Hermeneutika (Thomson 1986: 6768). Istilah henneneutika berasal dari Hermes, yaitu nama sesosok dewa dalam mitologi Yunani. Hermes adaIab putra dewa Zeus dan Maya, yang fasih berbicera Tugasnya memhawa pcsan dari dews kepada manlL~ia di suatu tempaL Gayanya, luturnya befJ)UW-pular anlara kebemuan dan kebohongnn. la
Metafora &1"", "GwnutlA!l< Of All" T.1aah PttI3I 95 o"ng(U!Sudul Pond!:urgHmM",,",lkil RI_.r (IJWamMIjn)
sudah sudah berswnpah untuk tidak berbohong namun tidak juga bisa menjamin apakah yang ia sarnpaikan sudah sempurna seperti yang dikebendaki dewa, DaJam bahasa Y UI1IIII.i, bermenuein atau harmenus
berarti penafsiran, pemberitahuan, pemberitaan,
atau
Hermeneutik
amat
beotuk
kala-kata
lerjemahan.
dengan
erar
tersebut.
Jadi,
secara ringkas hermeneutika adalah penafsiran atau tafsiran yang disampaikan. Dalam uraian Dithey,
perkembengan disiplin hermeneutika dapat dilacak sampai
mengambU posisi sebsgai i1muwan yang kritis terhadap mazhab tersebut, Pendekatan Dilthey di bangun di antara dua arus keilmuan yang sedang berkembang. Namun, Dilthey menolak keduanya. Di samping bersikap .kri tis terhadap mazhab Romantis, Dilthey juga tidak bersimpati kepada ilmuwan yang skeptis terhadap ilmu sejanlh dengan berupaya memasukkan pendekatan positivistik yang berlaku pads i1muilmu alam (naturwisserrschaften) ke dalam kaji8ll sejarah, yang pota bene masuk
kategori
ilmu
humaniora
masa Homerus, yaitu pada pencerahan Yunani (Greek
(geisleswlssenschaften). Sejarah tetap dapat dipaharni dari sudut
Enlightenment}. Selanjutnya, kira-
bumaniora karena yang meojedi kajian adalah kebidupan umat manusia, basil-basil karyanya, ideidenya, dan keseniannya, Baginya,
pada 1lUISB.
ldra pada abad pertama
sebelum masehi, melalui peIjuangan mazhab-mazhab teologi yang bersaing, sampai pada kontroversi terhadap Bibel di masa Reformasi (DUthey 1976: 247-263).
Dalam pandangan Scbleiennachcr, peoafsiran harus melipUli dua kawasan penafsimn. yaitu ,",'&iran gramatikaJ dan penafsiran psi1coIogis (Thomsoo 1986; 6U9). Peoafsiran gmmatikal atAu.l lingkaran
pemajilitan
membahas
bahasa
sedangIam.
ujaran
dan
penaDiran
orisinalitas teks yang rneliputi hal-hal t.ersembunyi mengeoai orislna.litas dan individualitas pemdislpenutur. Ksrya tcrsebut mergadi pangbJan peugembaog hermeneutib beriJrutnya,
psikologis mmggali
yaitu Wilhelm Oilthey. Naoum, sebelumnya di Jerman ada sejarawan yang mewamai pendekatan kajian tmebut dengan tnldisi Romanlis mazhab Jerman, yaitu Leopold Von Rmte dan Gustav Droyseu, yang banyak menceritakan jatuhbangunnya WII8t manusia. Dillhey
akal budi manusia dapat menghasilkan gagasan berupa konsep dan argumeatasl, yang pada giJiraonya dapat menjadi objek kaj ian. Sekalipun rnetaJui proses objektivilwi yang disodOtkan oleh penggilll pospositivisme, kajiao· kajian sejarah tetap pada usaha RediscoVflry Of 1'M I 1ft The Thoug}l
menemukan kembali Alru dalam Kamu (fhomson 1986; 69-70). Pada
D'IlIS8
yang sarna dengan
Dilthey bergiat dengan karya-karya akhimya, pendekatan lain yaitu fenomenologi
transendental
dilembaogkao oleh Edmund Husserl, juga di Jennan. Tujuannya
adalab menjelasltan makna inti objek-objek pengalaman melalui penelitian mengenai ~-cara peuampakan
objek-objek
pengalamao tersebut. Malma inti tersebut dicari dengan pcnelitian
yang dilakubn dalam kondlsi setiap fenomeua twvs dircduksi dipisahbn
96
Jumal Pendidikan Soaiolog; Da.. lfu""",;"'"
dari segala prasangka, asumsi, maupun penafsiran (pemisahan sputiIJ-lemporal). Sctelah proses reduksi tersebut, yang tertinggal adaleh kesadaran mWTIi suatu arus penerima pangalaman yang tidek terus-menerus terpalsukan, yaitu tentang berfikir, memahami, mcrasa, dan mcngonscpsi. Hal tersebut mirip dcngan crJgilo dalam
konsep cogit« e/'go sum milik Descartes. Namun, sesungguhnya Husserl melampaui paham tersebut. Dalam pandangan Husserl setiap kesadaran berarti menyadari sesuatu {consciousness of sQmelhing), seperti pendapat Brentano. Selanjutnya,
dunia
spatia-
temporal dapat dibangun melalui pernumian fenomcnologis
kembali
fakta
dan
objek
sccara
dunia "transcendental subjectivity", yaitu
kesadaran (Thomson 1986: 10-74). Munculnya hcnncncutika fenomcnologis bcrawal dari kcsadaran Heidegger akan kelcmahan hermeneutika dan
fcnemenologi, Heideger melihat kelemahan dua teori yang belomba memeroleh pengakuan tersebut yang mcmandang ohjek dan subjck sebagai dua hal yang berbadapan yailu paham yang masih kenlal dengan aj8l1lll kalangan Kant (Kantian). Mcnurut Hcidcggcr, sebclum ditempatkan secara berbadap-ltadapan, keduanya harus diikat mcnjadi satu dengan hubungan yang mendasar karena keduanya milik dunia ini. Oleh karenanya, alihalih menelili kondisi yang memungkinkan subjek dapat
memahami
objek., Hcideggcr memulai penelitiannya dcngan pencarian ontologisme ala..; sifat dasar being yang dapat
Y<JI.2. /Vo.I.April lOll
melakukannya,
yaitu:
penelitian
sifat dasar Dasein atau pel1ielmaan manusia (tlu! bein/: of human beinl{). Dijclaskan oiehnya, Dusein adalab maujud yang bukan seksdar berada di antara maujudmaujud lain melainkan ada kekhasan pada Dasein babwa dengan dan rnelalui keberadaannya kebcnaran mengenai
beinK nyata, Dengan kata lain, ciri pokok penjehnaan Dasein adalah pemahaman akan penjelmuan itu sendiri. Dalam pandangan bermeneutika fenomenologis Heideggcr, pemahaman bubo sekadar cara mengetahui, bukan pula metode penelitian humaniora, mclainkan merupakan watak ontelogis penjclmaan Dosein ill dunia. Pcngcrtian memahami (ItI understand} dalam pcngertian awal Hcideggcr
adalah mcmahami posisi penjelmaan (beinl{) yang ada dalam diri seseorang dan seseorang memahami posisi dirinya yang ada. dalam penjelmaan dengan wawasan kernungkinankemungkinan yang benar-benar dimiliki oleh dirinya (Understanding The Being Of Such Potentiality-forBeinl{). Penafuiran merupakan pengembangan lebili lanjut dan potensi memalwni. Dasein ada hanya jib ia mcmiliki wawasan daIam diri dan Da.~n sclalu bergerak maju seiling walctlL Judi kesemestaan dipahami sebagni dasar ontology being yang her.sifat sede!hana di muka bumi. Oleh ~na illl, Dasein amat lerikat
waktu (sejlmlh) dan memben"'kan bukli sejarah kepada maujud-maujud lain dan banya Dasein lab yang merupakan makhluk sejamh, yang dcngannya kajian alas masa lalu dan ma'la mendalang darat dimungkinkan (Thomson 19116:75).
M
('aul kepada Karcna
Ricoeur amat renarik pendekatan penafsiran. tidak puas dengan
penjclasan-penjelasan
filsuf
sebelumnya, in mcnulis banyak artikel dan buku yang mengomcntari dan mengembaagkan pcndekatan yang sudah di rinti s para pcndahulunya di atas. Namun., Ricoeur ridak serta merta berangkat
91
"G"",".d l.nvt Of AII"1'lauh 1'«1<1
Sudu( 110mlung
flr.mwlMulilUl
Rico(!/lr
(lkhsdlf"Jir,j
pcngalaman manusia: yaiw kornunikasi di dalam dan melalui jarak. Konsep penjarakan Ricoeur bukan merupakan oeojarakan yang rnengasingkan leks namun juga tidak ada konsep keterikatan partisiparoris. Penjarakan yang dimaksud adalah
pcnjarak:tn
yang
memiliki fungsi
positi r dan produktif pada pusai historisitas pengalaman manusia,
yang
Karena teks adalah wacana yang
termuktakhir ke bcntuk pemaharnan [mal vcrsinya. Alih-alih, ia berangsur juga berkembang dan waktu ke waktu, Di bawah ini adalah teorinya yang menjadi kcrangJc.a anal isis
ditulis, hal yang dibakukan meJalui penulisan itu adalah setiap yang dapat diucapkan, namun ditulis karcna tidak diucapkan, Jadi, tulisan sebagai hasil pembakuan mclalui penulisan meoggaatikan POStSI
dari
beruuk
pcmaharnun
kajian ini.
ueapan. II.Peagerlian Teks merupakan wacana tertulis. Dilihat dari cara kerjanya, "hermeneuiika adaIah teori tentang bekerjanya pcmahaman dalam
menafsirkaa leks" (Ricoeur TeIjemahan
Muhammad
'981. Syukri
2006: 51). Dalam earn k.etja tersebut, pemahaman dan penafsiran terhadap leks selalu dipenganahi oleh peugalaman pribadi pemaharn atau peeafsir, tidak rnungkin tanpa prasaugka waupun asumsi. Menurut Hermeneutika Ricoeur ini, leh itu sendiri adalah setiap wacana yang dibakukan dalam bentuk tulisan. Too hidup dalam sejarah, memakan waktu dan IempaL Oleh kareua itu, pensfsiran teribt konteks dan dilakukan secara regional, tidak bias sccara lepas konleks maupun universal. Teks merupakan kasus khusu.~ komunikasi iorersubjeJctif. Maksudnyn, leks merupakan paradigJll8 mengenai penj arakan (peIl-jarak-an) daJam komunikasi, yang merupakan karakteri,,'lik mendasar tentang hislo,;sita~
Berarti,
penulisan
dapat
berlangsung pada tcmpat kcmunculan pengucapan. Oleh karena itu, sebuah teks dapat bcnarbeuar dianggap teks jika leks terscbur
bulan sekadar hasil reproduksi ujaran y8.llg teJah t1iujarltan ke dalam bentuk tulisan. Sebuah leks baru mcnjadi tek~ j ika teks tersebut Iangsung membubuhkan apa yang dimaksud oleh sebuah wacana Icc daIam huruf-huruf tertulis (Ricoeur 1981. Terjemahan Muhammad Syukri 2006: 196-20). Dalam hal membaca teks,
tcrkail
dikotomi Oilthey rnengenai "menjelaskan" (erkiaren) dalam ilmu-ilmu alam dan 'memahami' atau "menafsirkan'" (verstehen) dalam (seperti
ilmu-ilmu kcmanusiaan sej arab). Ricoeur justru
meno:lusuri adaoya bubungan timbalba1ik yang saling meleugkapi di antara li:eduanya. Setelah Iconsep menjelaskan' dikcluarkan dati ilmuibuu humaniOOl sehingga yang ada hauya mcnafsitkan (yang nota bene kebcn.arannya tidal< !lapat divc:rifibsi),
,
konllik.
timbul
98
JurMl Pendld,lnn SosIolog; Dtm It-lorn
mengenai keabsahan dernjat ilmiah hllSil penafsiran brena salah sam syarat keilmiahan dalam humaniora adalah objektlvitas, Optimisme Ricoeur membuahkan hasil setelah memperharikan temuan strukturalisme mengenai semantik batin (deplh semantics), yaitu bahwa makna sebuah leks SC&"II
Yol. 2. No. I.Aprl12011
dikatakan
oleh
teks
(Thomson
19S6:2)~222). Tela Lagu Sebagai Puisi Puisi merupakan salah satu genre sastra yang sering dibedakan dad prosa dan drama (dalam pengcrtian nas atau naslch atau naskah bukan dalam pengeruan gelaran), Pembedaan tcrsebut amal terang pada wujud tulisannya. Dalam ini, memang, puisi juga dipahami sebagai karya sastra tertulis pukan pada ekpresi Iisannya. Oleh karena ilu segala pertimbangan dalam mcmahami atau mcnafsirkan puisi tidak bcrpusat pada wujud fonologis dan ekspresi visual yang diunjukkan oleh sang pembaca. Ekspresi Icmologis dan visual tersebut bukan berasal dari penulis puisi atau bukan merupakan PUIS! ilu sendiri melainkan ekspresi dari penafsiran atau pemaharnan sang pembaca. Teks lagu selalu ditulis dalam bentuk PUIS!. Daris-barisnya ditcntukan sedcmikian rupa oleh pcnulisnya sehingga scsuai dengan ketukan musik yang diperuntukkan bagi leks tersebut, Meskipun dcmikian, tidak selalu benar anggapan yang mengatakan bahwa teks lagu ditulis dengan mengikuti aturan ekstemal yang berupa ketukan dalam aransemen musik yang telab diciptakan untuknya. Ada tiga kemungkinan untuk menggabUDgkan leks dengan rnusik. yaitu: (I) reb puisi ada terlebih dahulu lalu digabungkan ke komposisi musik barn atau dibuatkan kolDposisinya; (2) teks yang barn disusun digabungkan ke musik yang sudah ada atau komposisi yang sudab ada dibuatkan puis! yang sesuai deugan metnun atau meter dalam. komposisi
Me/a/ora DuJam "Greo"" J,qve Of AU"1.laoh Pwisi Dt,ftgtlrl Sudur Pnnda"g lle~lt~uliAD Ric()fJIIlr (IkhsD"udin)
tersebut; dan (3) keduanya disusun bersama. Teks lagu dapat menjadi leks sastra tersendiri, dalam hal ini meujadi puisr, dengan adanya kemungkinan penciptaan yang pertama. Bahkan, dengan menilik pabam Ricoeur mengenai teks sastra di atas, teks lagu dapat dipanami sebagai sebuah leks sastra tersendiri. Karena bentuknya bukan prosa dan bukan pula drama, teks Jagu sdalah puisi. Alasann ya, pcmahaman dan penafsiran leks dilakukan untuk memeroleb makna yang dibentangkan oleh teks tanpa harus menoleh lcepada maksud penulisnya. Maksud penulis menjadi pokok bahasan tersendiri, yang tidak menjadi perhatian dalarn hermeneutika Ienomenologis. Jadi, penafsiran atas teks Iagu sebagai puisi benar-benar dipahami scbagai upaya penafsiran alas leks yang sudah jadi dan disuguhlutn dalam
bentuk
tertulls
seperti
SUSUlWl
tulisan yang dikehendaki penciptanya, Pada penafsiran tersebut, sang penafsir tidak lagi
mamasalehkan sejarah penulisan atau asaJ-muasaJ pulsi melalnkan benar-
digunakan
untuk memahami
99
ranah
lain disebut ranah sumoer sedangkan
ranah
kunseptual yang dipahami dengan ranah lain disebut ranah SIIS3rBll. MetaIora tersebut juga dinamai metafora konseptual. Selanjutnya, metafora konseptual direalisasikan dengan ekspresi kebahasaan, yang disebul ekspresi kebahasaan metaforis. Dalarn contoh di bawah ini ada sebuah ungkapan
metaIoris yang diambil dan sebuah Jagu J Swear yang dibawakan oleh All 4 One.. "/'11 build your dreams with these two hands " Ranah konseptuaJ sasaran yang dipahami adaIah ranah konseptual pikiran (rhoughr). yaitu mimpimimpi atau cita-ciia, dan ranah konseptual sumber yang digunakan untuk memahami adalah ranah
konscptual gedung dan bangunan (building and construction). Dalarn pemahaman
bahasa mengenai
Inggris,
ranah
konscptual hubungan asmara dipahanti dengan ranah Iconseptual perjalanan, misalnya; love isjourney. Seseorang yang berpacaran dengan orang
lain
sedang
dilbaratkan
benar hanya menafsirkan pusisi yang
melakukan
telah tersaji dalam bentuk leks lagu,
kebahassannya
Mctafora DaJam linguistik metafora dipahami
"Look how far we 'lie C()me" atau "We're qt a crossroad". Jadi, ada konsep atau metafora konseptual dan ada ekspresi atau ekspresi
kognitif sebagai
pemaharnan alas suatu ranah konseptual deagan ranah konseptual
lain (Kiivecses 2002:4). Meskipun berasal dari teori Iinguistik kognitif, definisi tersebut seiring dengan pemahaman bidang telaah sastra.
Terdapat banyak: ranab kon.septuai dalam budaya berbagai suku maupun bangsa. Ranah konseptual yang
perjafanan.
Ekspresi
terungkap,
seperti
lcebahasaan metaforis. DaJam berbagai tuiisan mengenai metafora, kedua hal di alaS sering hanya
disebut
dengan "metafora"
sa,ja.
Meskipun demikian, pema1uunan konteksutal temadap pemakaian jstilah "metafora" dapat
membedakan
metafora
seba&al
I CO Jdrlllll
i'
m1'01. 1. N<>.I.ApriI]1J1I
konscp dan mctafora ekspresi kebahasaan,
sebagai
Rsnah-Kansh Sumber dan Sssarao Met8font Dua ranah-ranah konseptual swnbcr dan ranah konseplual sasaran selalu ada dalam setiap metafora, Ranah konseptual sumber adalah ranah konseptual yang melingkupi ckspresi atau yang digunakan untuk memaknai {signifier}, Ranah konscptuaJ sasaran adalah ranah koospctual yang mctingkupi maJma atau hal yang diungkapkan (signified). Kcduanya memiliki keccndcrungan memiliki hubungan yang sistematis. Hubungan tersebut secara teknis disebut pemetaan, Belwn ditemukan penelitian khtIS11S yang menyimpulkan lingkup ranahranah yang pasti dalam metafora. Namun, paling tidak K6vecses telah memerikan bahwa moab sumber
selalu lcbih konkrit daripada ranah sasaran (Kovecses 2002:6). Selanjumya, ia juga tclah menyenaraikan ranah-ranah yang pada umumnya mcnjadi ranah konseptual sumber dan ranah-rsnah kUIIl:eptual sasaran.. seperti yang akan diseearaikan di bawah iei, Ranahranah sumber dan dan sasaran lersebut mcrupakan basil penelitiannya Lerhadapa baoyak kamus-termasuk kamus-kamus mctafora dan thesaurus serta litcratur-litenllur terkait metafora, baik. yang konseptuaJ dan tcoretis maupun hasil-hasi! riser (Zoltan Kovecses 2002: 15-27). Dalam temuan Ktlvecses, paling tidak terdapat tiga belas ranah konseptual sumber yang telah umwn dalam metatora berbahasa lnggris. Ranah-ranah tersebut adalah tubuh
manusia (Ike human body), kesehatan dan penyakit (health and illness), binatang (animals), tetumbuhan {plams), gedung dan bangunan (lmi/dings and ctlll.f/"llctimr), mesin dan perkakas (machines and IDOls), permainan dan olahraga (games and sport). uang dan transaksi ekonomi atau bisnis (money and economic transaction {businessj}; masak-memasak dan makanan (cooking and food), panas dan dingin (heat and cold). keterangan dan kegelapan (Ughl and darkness), gaya (forces), serta gerak dan arab (movement and directiom. Kovecses juga mcnycnaraikan temuannya. mengenai ranah-ranah sasaran mctafora yang lazim dalam bahasa Inggrk Jurnlahnya juga tiga belas, yaitu cmosi {emotion); gairah (desire), akhlak atau budi pekerti (morality), pemikiran (thtmght), masyarakat atau bangsa (.focielylnotitm), poluik (politics), ekonomi (economy), hubungan antarmanusia (human relationship), komunikasi (communicQlion). waktu (time), hidup dan mali (life and death), agama (religion), serta peristiwa dan tindakan (ellem and action). MakD8 d.laOl Metafora Meta1i:mt selalu sepesifik atau maknanya terbatas pada konteks masing-llUISing. dan tidak pernah merupakan konsep umum (universal], MisaJnya, mctafora dalam salah satu judul berita olahraga Harlan Republika (2008:22) "Celtics Torehkan Kemenangan Ke15 Bcruntun". Pada judul berita tersebut perolehan prestasi dalam ranah olahraga dipahami dengan pemberian tanda atau goresan pada
Me/ajD'" Datom
"a"{/,.,, I.(J'/t Of All" r.laaJo P"i.!
I0 I
v...gQJI S"d.'/'",",oOI{ lIermeM.,lka RIM.",. (l1Ju<Jn.dirli
ranah pertanian atau tumbuhtumbuhan. Sederhananya lagi, hal yang abstrak dipaharni dcngan halhal yang kongkrit. Metafora amat sering digunakan dalam kegiatan berbahasa, yaitu dalam wacanawac ana kehidupan. Metafora digunakan untuk berbagai maksud (misalnya: memberikan kesan yang lebih mcndalam) atau dikarenakan berbagai sebab (misalnya: kesulitan rnencari kosa kata yang tcpat). Dcngan kata lain, setiap rnetafora memiliki makna lokal, yaitu yang benar-benar dirujuk oleh suatu metafora, Namun, makna lokal terse but selalu berada dalam lingkup makna regional pada konteks lceberadaan metafora tersebut Denson demikian, makna untkapan metaforis "torehkan" dalam judul berita "Celtics" Torebkan Kemenangan Ke-15 Beruntun" bukan berarti mcnorehkan pisau pada pobon dalarn konsep universal melainkan makna yang amat dekat dengan topik olahraga, khususnya pada cabang sepakbola yang dialami olch kesebelasan Celtics berupa bekas goresan yang dapat dibaca pada dunia tersebut. Rupa torehan dalam dunia teks keolahragaan tersebut akan jauh berbeda dari 1U1Y" torehan, misalnya, dalam syair sebuah puisi "telah kau torehkan luka dalam kalbu yang telah kupersembahkan padamu". Torehan daJam dunia yang pertama berhubungan dengan kebanggaan beqlrestasi dan mungkin saja dialualukan oleh jutaan orang. Sebaliknya, toreban pada dunia yang k.edua justru amat.menyaleitleaD dan
hanya dialaml oleh seseorang, yang berada dalam kesunyian.
Dalarn pandangan Ricoeur, metafora tidak dapat diterjemahkan, kecuali metafora sekunder (bayangan) atau substitusinya, yaitu yang merestorasi penandaan literal. Mctafora (yang berketegangan) tidak dapat diterjemahkan kareaa metafora itulah yang mcnciptakan makna. Bahkan, metafora juga tidak dapt
diparafrase
karena,
di
samping bersifat tidak
parafrase tertentu terbatas, parsfrase tidak dapat mcnjelaskan makna inovatif dalam metafora, Metafora juga bukan sekadar omamen wacana karena metafora bukan wadar pemanis emotif. Justeru metafora mengbasiJkan informasi baru, yaitu realitas baru kepada pembaca (RicoeurTerjemahan Musnur Hery 2002: 117). Terdapat beberapa dikotomi penting yang menempatk.an metafora pada posisi yang sama dengan teks atau paling tidak menyatakan bahwa bahwa metafora tennasuk dalam kategori teks. Dikotomi-dikotomi tersebut adaIah: (I) peristiwa dan makna; (2) identiftkasi tunggal-yaitu definite atau tentu (orang ini, meja ini, dsb.) dan predikat wnurn tndefinite atau tan tentu (manusia sebagai jerus makhluk atan kecerdasan sebagai sifat), (3) pengertian (mekna) dan rujukan (ecuan); serta (4) tindak lokusioner dan tindak ilokusioner, Dikotomidikotomi di atas akan amat berperan ketika metafora harus ditempatkan kembali pada lala konkret, misalnya puisi, esay, atAu karya fibi lain (Rioowr 1981 ;223-227) Artinya, leks dBll metafora hadir di dalam Icehidupan manusia yang terikat waknL.......dan .tempat .. dalam. suatu __
perlstiwa wacana.
102 .JrmriJ/ PmdidikDnSosiolot!:i Don H~vr
Dikotomi yang kcempat amat pentiog
dalam
mcnjelaskan
Leon
hermcncutika, Wacan.a rnemiliki dua pongacuareperujukan, yang pertama adaJuh
hubungan
dengan yaitu hubungannya dengan dunia atau d unia seseorang atau dunia sesuatu. Yang kcdua, wacana juga merujuk kcpada pembicaranya melalui caracara terteruu, scperti kata ganti orang, kal It, dan kala gaati pcnunj uk. Termasok dalam pembahasan lcr.;ebut adal.ah dciksis, Dua perujukan tersebut juga ~l diistilahkan masing-masing dengan peruiukan intensional dan perujukan
realaas
wacana
Vol. 2. No. /.ApriI201/
penling dalam mcnjelaskan konteks metafora tersebut. Selenjutnya, dikotomi pertama, kedua, dan kc tiga di aias membuat posisi metafora rneojadi lebih jelas.
ekstralinguistik,
ref1ekti t. NanlUn., dalam wacana juga ada pcrujukan uga arab, yang juga amat pen ling dalam herrncneutika, yaitu: saya, anda, dan in atau dia, l'crujukan ke III1Ih "saya" mcrujuk kepada pembicara, Perujukan kcarah "Anda" meJUjuk kepada mitra wicara atau pembaca, Perujukan kc arah "ia" atau "dia" merujuk ke orang lain atau sesuatu yang mcnempali posisi pihak ke tiga, Dalam hal rru, metafora memilild peran yang jelas. Metafora merupakan perubahan kontekstual makna, dari makna literal ke makna metatoris. Misalnya, dalaru ungkapan metaforis: "Argumentasi saya lemyata dapat mematabkan pcndirian ayah", makna literal "mematabkan" datum KBRI bcrarli "menjadikan (mcmbuat dsb) scsualu patah". Patah di antardllya adalab putus lentang barang yang k.erdS atau kaku (bia<;anya tidak ~pai bereerai atau lepas sarna sekaJi). Metafora di II1as menggeser Dlaknanya menjadi "berubahnya pcndirian ayah". Perujukan dua dan perujukan Jigs arab di alas amat
arm
Dalam pernyataan metaforis, yang dipentingkaa uta, predikat
bukan lagi arti umum, dan
pengertian
melainkan peristiwa, identilikasi tunggal [definite}, dan rujukan
atau
acuan
{referent}. rnctafora amat dikotomi-dikotomi
Ringkasnya, membutuhkan
antara pengcrtian dan perujukan, baik
realitas
bcrupa
perujukan
timentional
kepada
reference)
maupun perujukan kepada diri scndiri (reflective reference). Adanya perujukan dalwn karya sastra mengisyaratkan konsekwensi yang amat pmsip terhadap konsep penafsiran atau imerpretasi. Konselcwensi dimaksud adalah bahwa makna leks tidak terletak dibalik leks tersebut melainkan di dcpannya (Ricoeur 1981 :240). Artinya, rnakna bukan sesuatu yaog lersembunyi di balik teks mclainkan yang terbentang di dcpannya. ~akna yang mcnghasilkan pemahaman adaIah makaa yang merujuk kepada sebuah "dunia". Se(iap karya sastra memiliki dunia tersendiri, Bahkan kctika terl ibat dengan karya sastra, seseorang merniliki sebuah duni II bukan sekadar situasi. Oleh karenu itu, interpretasi menjadi benut i peoaogk.apan atau "aprehensi"
(apprehension) temadap dunia yang ditawarkan, yaitu yung dibukakan olch rujukan leks.
E. Metarorll d.lam Puisi Metafora-metafora,
dalam
ani ekspresi-eksprcsi kebaha.'IaalI
Metaf¢rCl Data", "Greatest Lov« Of AI/"' re/aak Pui3i l)engan Sudn, Pandong Hm".""",iktJ Ricoeur (W, .•anudin)
metaforis, otenrik paling produktif dicipta oleh pujangga atau penyair dalam
karya-karya
sastra mereka.
Paling tidak, hal tersebut telah diakui oleh Kovccses. Namun, ia juga mengakui bahwa ada lemuan dari
kalangan
linguistik
kognitif
bahwa bahasa -bahasa-le bih tepatn ya ekpresi-ekspresi
kebahasaan
puitis
berbasis pada metafora-metafora konseprual biasa dan bersi fat konvensional (Kovecses 2001: 4344). Contoh syair berikut ini arnat jelas membuktikan pemyataan di atas. Syair ini dikutip dari hasil karya pcnyair abad sembi Ian belas Christina Georgina Rossetti. Syair ini juga dikutip oleh Kovecses untuk memperkuat argumentasinya behwa pada
umumnya
ekspresi-ekpresi
keoahasaan metafori s dalam karyakarya sastra berbasis pada metafora konvensiooal. The road 'Wind "fJ-hill all the os.10 Iltnery end.
r
way?
Will Ihe day's journey tafu the whole long day? Fr_ ",am /(J nighI, myjriurd BIll is t}~refor the night a n<st,'ngplace? A roof for WhM tlte slaw. dark hmuf
IHgln.
May JIOI Ihe dorMe.ss hide IIfrom my faCl!?
r au clmftl)f miss IIw inn. Shall J meet other wayfarer3 at lIight?
17IOle who have gone b8fon. 17Iell • .,ul I .bwck or coil when just in .Ight?
T10ey will door.
/to(
keep
}'QII
nandi"g
Q/
SItaII I find comfOl1. travel'fore
that and
weal? Of lobcsIr you .Iwll find 1116$JIm. Will there be beds for me ana oil who
uri?
re.t. be""for alJ who COIItL
Syair di atas memaafaatkan metafora dati awal hingga akhir. Mctaforamctafora yang digunakan bersumbcr
103
metafora konseptual yang bersumber dari ranah-ranah perjalanan dan siang-malam. Ranah sasarannya adalah kehidupan. Dalam budaya Inggris, rnetefora konseptual yang mengatakan bahwa kehidupan laksana peIjaian (life is journey) dan masa kcbidupan adalah siang hari (lifetime is a day). Kehidupan diumpamalcan sebagai perjalan dan akhir kcmatian adalah akhir perjaJanan. Siang diumpamakan dari
sebagai kehidupan dan malam diumpamakan sebagai kematian.
Tanpa pemahaman atak metafora konseptual terse but. pemahaman terhadap syair diatas tidak akan menemukan makna apaapa. Seperti kata Ricoeur pada bagian terdahulu, metafora dan pcrujukan teks sastra dengan
dunianya amat mencntukan makna leks sastra teckait. Makna bukan ada di balik leks sastra tetapi dibentaugkan oleh leks sastra ke hadapan setiap pembaca atau penikmat
karya sastra terkait. Metafora menjadi unsur yang amat menentukan dalam pembentangan makna dan perujukan leks dengan
dunianya. F. Pulsi Peri.ma: "1 will AIMI,YS Lagu ini merupakan learya dipopulerlam pertama Wi pcnyanyi Whitney Houston,
Parton,
oleh
diterbitkan EMf Music, dan diproduksi pada 1992 oleh Arlsta Records (nc. DaiBIDGreatest Love of All: 18 of the biggest/ove song ever, lagu ini diproduksi uleng oleh Sony & BMG Music Entertainment dan dipasarlcm olch WSM: Wallcer Strategic Marketing,
104 .JumoJ r.mJMJikanS'>3inl"Ki nan Hw_"
t. Teks:
If I .h""ltI
stay,
I would ullly be in you» way So 1'1/ go hrlll k",lW 1'/1think ofyo«
"'U}'
I will alwtJy$ Iove you YUN, My Jorl/ng you [J;lle~weel mt:",ori&.
1"ha/is all , am tuking with me So gtJOclby.·. plaCl se dun', cry W"lwth Irnc..w I'm _ 'Whut )'QU. you nerd And Iwill ulway. love YUN I will always luve )'Qu I hope life treau yau kind
AnJ IIwpe you hm>
I,,,,,,
2. Tclaah II. I'~mabaman (kebahasaao) Seseorang yang rnenggunakan kaia ganti ''I' selaku or&lg pertama mengungkapkan perasaan cintanya kepada orang kedua, yang disebut dengao kala ganti "you", Ungkapanungkapannya menggunakan kalimatkalimat yang bcrarti kcscdi aan si 1 bcrada di jalan orang kedua dan mengikutinya aodaikan saja bias di.lalrukan. Namun, pola kaJiroal yang diawali
Artinya, si I tidal< mungkin berada di jalan apaIagi mengikuti seseorang yang disebulnya "you". Seseorang yang mcnycbut dirinya 1 juga menyatakan cintanya kepada yang disebut "you", yaitu si orang kedua, Pcrnyataan cintanya juga disertai ungkapan bahwa si orang kedua adalah kekasihnya. Namun, si orang pertama hanya dapal memcrolch kcnangan yang manis-pahit, RuplIllya si orang
Yol. ]. No. /.11"';12011
kedua pergi dan si orang pertama hanya depat menyampaikan ungkapan selamat berpiseh beserta pcsan agar si orang kedua tidak menangis, Si orang pertama menyatakan bahwa mereka sama-sama rnengetahui bahwa si orang pertama bukan om ng yang di ingi nkan oleh si orang kedua, Si orang pertarna berdoa agar si orang kedua memeroleh kehidupan yang baik dan dapat mencapi mimpinya. l)i ujung puisi, si orang pertama menyempaikan kata cinta untuk si orang ked.ua menyatalum kembali bahwa si orang kedua adalah kckasihnya dan orang yang dicintainya.
b Metafora dan Rllnahnya Ekspresi-ekspresi "!f I should stay", "l would finly he in your .l".QI!", "So I'll gQ ... ", "I'll think of you every step '1' the Way" berasal dari metaf ora konseptual "kehi dupan
adalah
perjalanan",
Ranah
konseptuai sumbernya (hal yang digunakan untuk. meugungkapkan rnakna) adalah ranah pergerakan dan
arah
(movement and
direction).
Ranah konseptual sasarannya adalah hidup dan mati (lifo and death).
Eksprcsi-dcspresi
"Biuersweet
memories" don "1'hal is a/l J am faking with me" berasal dati metafora konsep "pildrdll adalah benda", Ranah konseptuaJ sumbemya adalah masakao dan makanaJ:I (cooking and food). Raaah sasarannya adaIah pikiran (though!).
cPenafsinn Sang "Aku" yang disebut "'I" daiam dunia (jagat wacana) puisi te~but adalah soorang wanita yang hemarap memeroleh I;int.a seorang ['ria yang dikasihinya. Namun, ia
A/etajora Da/a", "Greal<$l I."", Of All" t./aQh Poi,; J 05 £>tngonSud", PQ"""lIlf.nru"'~utlka Ricoeur (11dts"TI.din)
kecewa dan tak bcrdaya karena cintanya tak sampai kepada orang yang dicintainya. Namun, ill. tetap mencintainya dan tetap menganggapnya kekasih. "Kekasih' tersebut temyata tidak mencintamya. Pedih hati mengenang hal yang selama in; dialaminya. SeJama ini ia sudah berharap dan pengaJaman berharap itu ternyata hanya menjadi kenangan yang manis dan pahit sekaligus. Sang aku sebenamya amat mendalam mencintai "kekaslhnya". Ia bahkan bersedia hidup bcrsama dan mengikuti kehidupan "kekasihnya" dengan ikhlas jika saja cintanya sampai. Ketulusannya teroermin daJam doanya yang memohon agar ke\casihnya hero) eh kehidupan yang baik dan dapat mencapi cita-citanya, Ungkapan-ungkapan metaforisnya memperlruat kesan bahwa ia seorang wanita yang hanya bisa berharap akan cinta pria pujaannya dan tidalc bisa betj uang seperti Iaki-laki mcngusahabn cinta seoran wanita Ia ingin hidup dalam kehidupan pria pujaannya. Bahkan, uogkapan metaforisnya yang lain bermakna bahwa in bersedia hidup dengan card hidup sang pria pujaan. 10. bersedia mengikuti sang pria kepada tujuan hidupnya, mencapai cita-citanya, Pada setiap fragmen kehidupannya, ia alcan tetap selalu meogharapkan sang pria pujaan. Maksud bati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai, G, Puisi Kedua: "My Heart Will 60 On" "My Heart Will Go On" mernpakno Karya W. Jenning dan J. Homer yang dipopulerican pemuna kaIi oleh CeLine Dion, ditcrbitkan pertama kaIi oleh by Warner Chappell
Mutic PublishinglUniversal Music Publishing, dengan tahun produksi (P) 1997 Sony Music Entertainment (Canada) Inc. Lagu ini dipubikasikan ulang dalam album Greatest Love of All: 18 of the biggest love song ever oleh Sony & BMG Music Entertainment dan dipasarkan oleh WSM; Walker Strategic Marketing. I, Teks Every II/Rhl in my dreams I see you, I feel YOII Thai is hlllf/ I know YOII go on
Far aCT'O$sthe distance Alld spaces between us
1'011 hav« corne to show you go on CHORUS: NIfOT, for. wherever you are I believe Ihol the heart does go on
Once "'ore YOII open dre door And you're here in my heart And my heort will go 011 and
Oil
Love "an IUrich J4S OIIe time And losl/or Q lifeti",e And nl!\>~let go till wt 're one Love was when {loved you One true lime f hold you In my Iif.I••'II <JIw1J)'$ go on
CHORUS: There" .om. love that will not go oway rOil 'rc here. tber« 'HwtJring Ifoar A Ita I that my hear! will go on W. '/I sllJ)' ~r tllb wQ)I You are .aft in my heart Alld my helll1 will go on and 0/1
mow
2. Telaab a, Pemahamao Kebahasaan Orang pertama "I" dalam teks tersebut berkata bohwa setiap malam daJam mimpi-pimpinnya ia meUhat dan merasakan orang kedua yang disebutnya "you". Hal tersebut membuatnya tabu bahwa si orang kedua terus. Si orang pertama menYl\!akan bahwa si orang kedua telah datang dari jarak yang jauh dan meounjukkan keterusannya. Dinyetakan juga oleh si orang pertama bahwa. , di mana pun si orang
kedua, baik jauh rnaupun dekat, ada hati tertentu (dinyatakan seeara takrif - dcfinit) yang tClap terus. Sekali lagi si orang kedua mcmbuka pintu, kala si orang pertama, maka (dinyamkan dengan "und") si orang ke dua akan bemda di hati si orang pertama dan hati si orang pertama akan menjadi tems dan terus. Cinta dapat mcnycntuh si
orang pertama dan si orang kedua. Hut tersebut terus berlangsung seumur
hidup. (subjek dllesapkan) pemah membiarkan (objek
tidak dilesapkan) pergi sarnpai si orang
pertama dan si orang kedua (meniadi) satu. Cinta adalah (Iampau) kctika si orang pertama mcncintai (lampau) si orang kcdua. Suatu waktu yang nyata si orang pertama mcmegangi si orang kcdua. Dalam k.chidupan si orang pertama, si orang pertama dan si orang kedua akan selalu terus. Ada cinta yang tidak akan pergi. Si orang kedua
pert.ama olean terus dan terus. b, Met.fol'll daa Raoahnya Ml:tarorcl konseptual "pikiran bagaikan benda" atau perasaan bagalkan benda cukup banyak dalam PIIlSI 101. Metufora konseptuaJ tersebut dieksl'resikan dalam "You have come to show you go on ", "the heal't titleS go (m", "YOIl OMn the
drxlr ", "you're here in mv heart", dan "[.()ve cun ((Juch us". Pikiran
atau perasaan yang diungkapkan, dalam
biasanya
ekspresiekspresi metaforis di alas dianggap bends
sehingga
daPllt ditunjukkan
(show), dibuka (open), menyeotuh (touch), berupa hati atau jantung (heart), dan berupa pintu. Ranahranah konseptual sumbcr dalam ekspresi-ekpresi metaforis di alas berupa ranah pengindraan dan ranahranah sasaraanya
berupa
perasaan
yang meluap-luap (emotion) dan pikiran (thought). Mctafora konsepnial yang lain adalah "cinta adalah perjalanan~ atau "kchidupan manusia adalah perjalanan n, Mctafora koseptual tersebut diekspresikan dalam "my
heart will g(' on and on ", "There's some love that will not !W (lWQY", tlOII "We '// §!J!J!. forever thi.s .!!W!'" Cinta,
yang
diungkapkan
dengan
"heart", berupa perasaan namun dipahami sebagai sesuatu yang dapat bergerak maju dan terus bergerak maju scperti kendaraan atau langkah yang rnemaag sifatnya terus bergerak
alau bctjalan. Cinta tcrscbut juga diibaratkan sesuam yang hiss pergi. Selain itu pengungkapan metafura tersebut juga terjadi pads pengungkapan kchidupan atau hubungan cinta yang diibaratkan dapat tinggal (slay) di suatu jalan (way). Ranah konseptual sumbemya berupa (anggota) tubuh manusia atau human body sedangkan ranah
konseptual
sumbemya
berupa
pcristiwa atau tindakan (even! and action). Dengan memahami cara berpikir mctafora, ckspresi metaforis di atas menjadi jclas maknanya. Cinta si orang pertam8 kepada si orang kedua amat teguh dan ia slap hidup bersama dan mengikuti _all dan cara hidup si orang kedua.
r.1oah
A/.,ujixa Dal"", "Grtotu( Lov« Of All" rulll 1)"lIan Sud., Panria'fg fle,m'ne.'IIm RI"'>elfr(Ikhsonkdln)
c. PenKfsiran Puisi di alas adalah sebuah pujian da.ri soorang yang pernah jatuh secara mental, sehingga ia lungJai talc berdaya, kesepian tanpa ternan, dan merasakan beban kehidupan yang amat berat kepada seseorang yang kehadirannya dapat meredakan semua bebannya. Tidak jelas benar apakah PUISt In' merupakan ungkapan seorang Iakilaki kepada seoran g perempuan atau sebaliknya, Namun, dari kelaziman beban hidup, puisi ini dapa; diduga merupakan ungkupan pujian dari laki-Iaki kepada perempuan. Kehadiran seseorang telah membuat si orang pertama bangkit dari keterpurukan kehidupan. Ia bangkit dan siap menghadapi rnasalahmasalah kehidupan yang semula membuatnya jatuh. Semangalnya pulih dan bahkan is merasa amat kuat. Sebagian metafora-metafora atau tepatnya ungkapan-ungkapan metaforisnya mernperjelas keterpurukan yang pernah dialaminya. Sebagian lagi, pada bagian-bagian belakang, ungkapanungkapan metaforisnya menegaskan kekuatan hatinya atau keteguhan jiwanya dalam menghadapi masalah. la lelah bangkit karena kehadiran seseorang di sampingnya. Dengan bentuan atau kehadiran seseorang yang disebutnya ''you'' ia "hidup kembali" dalam arti memiliki semangat yang tinggi kembal i, Ia siap tinggal di tempat yang sulit dan in juga siap menglllUllgi aral yang paling suli! sekalipun.
Penutup Telaah fenomenoiogis
hermeunetika adaJah upaya
107
mcmeroleh makna suatu teks dengan pemahaman bahwa makna teks adalah sesuatu yang dimaksudkan oleh leks, yang nota bene berlaku bagi siapa pun yang menuruti kemauan teks. Jadi, makna teks bukan merupakan dugaan pembaca tentang maksud pengarang atau pengalaman hidup penulis. Penelaahan teks - dalam hal ini adalah penelaahan terhadap puisi - dilalrukan melalui dun tahap, yaitu tahap penjelasan dan
penafsiran. Kegiatan menjelaskan dilakukan terhadap struktur, yaitu hubungan-hubungan ketergantungan yang bersifat internal yang membentuk kebakuan teks, Teks memiliki otonomi. Maksudnya, ada
ketaktaktergantungan
leks
pads
maksud pengarang, situasi suatu karya, serta pembaca aslinya. Kegiatan menafsirkan adalah proses mengikuti alur yang dibukakaa oleh teks dan menernpati rute teks tersebut menuju arahnya. Teks lagu disusun dengan bentuk puisi. Karena pcnggunaan
dan penulisannya menggunakan genre puisi, teks lagu adalah puisi juga. Dal am sudut bahasa
pandang metafora, tiap-tiap leks lagu diatas memiliki dua rsnah konseptual., yaitu ranah swnber dan
ranah
sasarao.
Ujaran-lijaran
metafuris yang terdapat dalarn syairsyair lagu tersebut merupakan realisasi dari metafora knnseptual. Sebagai puisi, di dalam syairsyair lagu yang ditelaah di atas banyak terdapat majas (figwrative language). dan salah satunYIl adalah
metafora. Karena banyaknya metafora dalam kMya-karyn syair lagu sebagi "puisi. penafSiran alas
'08 JUI1f(J fendi
IJtzn """""'I""" Vol.2. No. l.Apri12011
karya-karya sastra tersebut memerhatikan metafora-metafora yang tc.rkandung dalam karya-karya sastra tersebut. Metafora-metafora dimaksud tenlU meliputi metefora-
metatora konseptual maupun ujaranujaran metaforisnya tanpa melepaskan metafora dari dunia yang dimiliki oleh karya sastra dimaksud. DaCtar Pustaka Dihhey, Wilhelm, Selected Writings, (Ed. dan Penerj. H.P. Rickman. Cambridge: Cambridge University Press,
1976), pp. 247-263. Knvecses,
Zoltlin, Metaphflr: A
Practical Introduction. (New York: Oxford University Press, 20(2). Republika, "Celtics Torehkan Kcmenaagan Ke-IS Bcruntun", Rabu 11 Desember 2008.
Paul. 1981. Hermeneuties and tlu! Human Sciences: E.~says on language. action, and imerpretation, Ed, John
RiCOOUt,
R. Thomson (Cambridge: Camhridge University Press, 1981) telj. Muhammad
Syukri, "Hermeneutika dan IImu 8osial", F..d. Inyiak Ridwan Muzir (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 20(6). Ricoeur, Paul, The Interpretation Theory: Discourse and the Surplus of Meaning, ---: The Texas Christian University Press. T~. Musnur Hcry, "filsafat Wacana: Membclah Makna
dalam
Anatomi
Bahasa". Ed. Damanhuri Muhammed, (Yogyakarta: IRCiSolJ. 2002).
Thomson,
John. B.. Critical Hermeneutics: Paul Ricoeur and./urgen Ilabermas (London: Routldge, 1986). Ter]. Abdullah Khllzin Afandi, "Filsarat Bahasa dan Hermeneutika", (Surabaya: Visi Humanika,2005).
JURNAL PEND1DIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA Mcngalasi Kcmiskinan Dan I'cngangguran Tcrdidlk Melalui Pendidikan Entreprenellr.>hip (Yohanes Bahari)
Halarnan 1-':1
Prinsip Pcmbclajaran Kontek.~tual- Reacl Dan Kcmandirian Bellljllr Mahasiswa
Halaman 10·26
(Bislari)
[Ialamun 27-34
i'cnliugoya Pcndidikan Humani.~tik OJ Era Glohalis8si (1Ij. Sulistyarini]
Penerapan M:onajcmcn "Tenri Z" Vi Indonesia [Suatu Kajian) (Rini Sulisriawati)
Halarnan 35·51
Kehcnaran Ilmjyh Bcrdasarkan Perkembangan Fibafat Ilmu
Halarnan 52·61
(Yarlina Yacoub) FlIktur Intelektual
Yang Mencntukan
Kcpribadilln
Iialamun 62· 73
(II. Wanto Rivaie) "'1cnin!!katlmn nasil Belajar Siswa Pada !\1lt!" Pclajaran
Ekuncmi
1lalarnun 74-8S
IIcngan Kuosep J\olHp (Acbmadi) Kecerdasan MlljemtJk Dan Implcmcntasinya Di Sidang Pcndidikan
Halaman 86-92
(1". Y. Khosmas) IV(ttaford 1)"I.. ul "Greatest Love Of All"
Halarnan 93- J 08
Tcluah I'uisi Ocnglln Sudut Pandang Hermenetaika Ricoeur (lkhsanudtn)
Kctenangan lIati Kunci Suk.~csDalam Rcrjuang IDar; S..dut Pandang Ketauhidan Tahmid Sabri)
Halaman 109·129
JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA (J-PSH) Diterbitkan dua kali setahun pada bulan April dan Oktober berisi hasil penelitian, kajian teori sosial budaya, kajian buku pendidikan, dan kajian analisis kritis dan penelitian dibidang sosial budaya. ISSN:2087-8451
Ketua Penyunting Izhar Salim
Wakil Ketua Penyunting M. Yusuf Ibrahim
Sekretaris Penyunting Gusti Budjang
Penyunting Pelaksana Aswandi Yohanes Bahari H. Wanto Rivaie Rustiyarso Amrazi Zakso
Penyunting Ahli
Harun Al Rosyid (Universitas Negeri Yogyakarta) Bambang TK Garang (Universitas Negeri Palangkaraya) Leli Ariani (Universitas Negeri Bengkulu) Eliano S. Lasam (Universitas Negeri Balikpapan) Bambang Hari Purnomo (Universitas Negeri lember) Sa'diim Akbar (Universitas Negeri MaJang) Administrasi dan Sirkulasi Muhammad Suhamain Alamat Redaksi: Unit Penerbitan Jurnal Pendidikan Sosiologi Jurusan PIPS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura, Jalan A. Yani, Pontianak, 78124. Kalimantan Barat TelponlFax: (056 1) 740 144. HP.081522755912. E-mail: [email protected]. JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN HUMANIORA diterbitkan sejak 01 April 20 t O. Oleh Prodi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan IImu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura Pontianak. Dewan penyunting menerima naskah/artikel yang belum pemah diterbitkan dalarn media lain. Naskah diketik di atas kertas HVS ukuran A4 satu spasi, panjang 10-15 halarnan sebanyak 2 eksemplar (Iebih lanjut silahkan baca Petunjuk bagi Penulis pada sarnpul dalam belakang). Naskah yang masuk dievaluasi oleh Penyunting Ahli/Penyunting Pelaksana. Penyunting dapat melakukan perubahan pada tulisan yang dimuat untuk keseragaman format, tanpa mengubah maksud dan isinya.
JURNAL PRNDIOIKAN
SOSIOLOGl
DAN HUMANfORA
(.J-PSH)
f)il~rbilkall dua kali setahun pada bulan April dan Oktober berisi hasi] penelitian, kajian teori sosial budaya, kajian buku pendidikan, dan kujian anal isis kritis dan penelitian dibidang sosial budaya. ISSN:20K7·K45I
Ketua Penyunting
lzhar Salim W.1dI Kelus f'enyunting
M. Yusuf Ibrahim Sekretllris PenYlIoling
Gust; Budjang Pellyunting Pelak.sana Aswandi Yohanes Bahari II. Walllo Rivaie
RU$liY8T50
Amrazi Zakso P.nYllnting AhU
Harun AI Rosyid (Universitas Negeri Yogyakarta) Bambang TK Garung (Universitas Neller; Palangkaraya) LeU Ariani (Universitas Negeri Bengkulu) Fliano S. Lasam {Universitas Ncgcri Balikpapan) Bambang Hari Pumomo (Universitas Negeri Jernbcr)
Sa'diim Akhar (Universitas Ncgcri Malang) Administl'lls; dan Sirkula~i Muhammad Suhamain AI"mat ReUl1k~i:Unit Pcnerbitan Jurnal Pendidikan Sosiologi Jurusan PIPS, Fakultas Keguruan dan IImu Pendidikan, l1J\i"cr~ita.' Tanjungpura, Jalali A. Yani. Pontianak, 78124. Kalimantan Barat 'Ielpon/Fax:
~0561) 740 144. H P.ORIS22!55912.. E~~~i~)u.rnal .pensos.fk.ip'~~nl.an@)'ahoo.com~....
........._ ........_
JlIRNAL PENDIDIKA1' SOSIOLOAN HUMANIORAditerbitkan sejak 01 April 201 O.Olch Prodi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pcndidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura
Pomiunak. Dewan penyullling menerima naskah/al1ikcl yang helum pernah diterbitkan dalam media lain, Naskah diketik di alas kertas HVS ukuran A4 saw spasi, panjang 1()..15 halaman sebanyak 2 eksemplnr (lebih lanju! silahkan baca PClunjuk bagi Penults pada sampul dalam bclakang). Naskah yang masuk dievaleusi oleh l'enyunting Ahli/Penyunting Pclaksana, Penyunting dupal melakukan perubahan pada tulisan yang dimuat untuk keseragaman rOn"al. taopa mengubah maksud dan isinya.