1
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
2
PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) *) MERSI R.ISMAIL/NIM. 613 409 048 **)
ABSTRAK MERSI R. ISMAIL. NIM 613409048. Pengaruh Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Dibimbing oleh Nelson Pomalingo sebagai Pembimbing I dan Nurmi sebagai Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang sapi dan perlakuan pupuk kandang sapi yang terbaik pada pertumbuhan tanaman kacang panjang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bonebolango yang dimulai pada Bulan Juni 2013 sampai Bulan Agustus 2013. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan. Dosis pupuk kandang sapi yang digunakan terdiri atas 4 taraf yaitu: 0, 6, 12 dan 18 kg/ha yang diulang sebanyak tiga kali. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis of varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNT jika terdapat pengaruh perlakuan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan kacang panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi pada pertumbuhan kacang panjang berpengaruh nyata untuk semua parameter tinggi tanaman, panjang polong, berat polong, dan jumlah polong. Perlakuan pupuk kandang sapi terbaik yang berpengaruh pada pertumbuhan kacang panjang terdapat pada dosis pupuk kandang sapi 18 kg/ha. Kata Kunci: Pupuk Kandang Sapi, Pertumbuhan Kacang Panjang
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
3
Provinsi Gorontalo memiliki potensi lahan yang cukup luas untuk dijadikan sentral produksi pertanian. Luas lahan yang cukup untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi masyarakat, terutama dalam masalah tanaman kacang panjang yang masih kurang dibudiyakan oleh para petani yang berada di Gorontalo. Sedangkan tanaman kacang panjang sangat penting untuk peningkatan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin dan mineral. Kacang panjang sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi bukan tanaman asli Indonesi. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini tumbuh menyebar di daerahdaerah Asia Tropika, sehingga banyak dikenal jenis – jenis lokal sesuai dengan keadaan lingkungan tempat tumbuhnya. Di Indonesia dikenal berbagai jenis lokal hasil seleksi petani secara tradisional. Pembudidayaan kacang panjang cukup mudah. Tanaman ini dapat hidup baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Penanamannya pun dapat dilakukan sepanjang tahun, baik dimusi hujan maupun musim kemarau. Tanaman kacang panjang biasanya ditanam di sawah sebagai tanaman sela setelah menanam padi atau di pematang sawah. Tanaman sayur berperan penting dalam kehidupan sehari – hari. Awalnya tanaman ini dikenal sebagai tanaman perkebunan rakyat, tetapi sekarang lebih dikenal dengan nama hortikultura. Hortikultura termasuk tanaman yang secara tidak langsung memiliki nilai keindahan. Itulah sebabnya, banyak orang yang menanam sayuran di pekarangan. Dimaksud dengan pekarangan ialah lahan di sekitar rumah yang dibatasi oleh pagar batas yang jelas. Tanaman kacang panjang termasuk tanaman berumur pendek, satu musim tanam sekitar 3-3,5 bulan. Pemanenannya sudah dapat dilakukan ketika tanaman berumur 45 hari. Pemanenan buahnya tidak sekaligus, tetapi bertahap. Produksi tanaman kacang panjang di Provinsi Gorontalo pada tahun 2010-2012 dengan luas panen 182 ha mengalami penurunan yaitu pada tahun 2010 produksinya mencapai 7,91 ton, pada tahun 2011 produksinya 5,85 ton, sedangkan pada tahun 2012 produksinya 5,33 ton (BPS,2012). Untuk mencukupi kebutuhan zat – zat makanan maka tanaman perlu diberi pupuk. Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang atau kompos. Pupuk tersebut berfungsi untuk menyediakan hara organik bagi tanaman, memperbaiki struktur tanah, dan menahan air dalam tanah. Perlu diperhatikan pula pupuk kandang atau kompos yang digunakan harus yang telah jadi. Pupuk tersebut sudah tidak membusuk dan mengurai lagi sehingga tidak menghasilkan panas. Adanya panas dari proses membusuknya pupuk mentah dapat mengakibatkan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati. Penggunaan pupuk yang efektif dan efisien pada dasarnya adalah memberikan pupuk yang sesuai dosis dan kondisi pertumbuhan tanaman dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan. Penggunaan pupuk yang seimbang dan optimal tersebut pada hakikatnya untuk membantu pertumbuhan tanaman, baik pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Untuk itu pemberian pupuk yang baik perlu memperhatikan keadaan tanah dan jenis tanaman yang di budidayakan. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik menggunakan pupuk kandang sapi untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang” agar petani dapat meningkatkan usahanya dengan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. Peningkatan hasil tanaman kacang panjang harus diikuti dengan peningkatan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Salah satunya adalah memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah dengan melakukan pemupukan pada dosis yang tepat.
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
4
METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bongoime, Kecematan Tilongkabila, Kabupaten Bonebolango. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Bahan dan Alat Bahan dan Alat yang digunakan pada penelitian. Bahan yang digunakan : benih kacang panjang varietas peleton, pupuk kandang sapi, tanah, air. Alat-alat yang digunakan : cangkul, parang babat, meteran, alat tulis menulis, kalkulator, timbangan, kamera untuk dokumentasi, dan lainnya yang dianggap perlu. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Pada penelitian terdahulu dalam jurnal (Kristanto R,2011) telah menggunakan dosis pupuk kandang sapi 5, 10, 15 ton/ha. Sehingga pada perlakuan dosis pupuk kandang sapi 15 ton/ha menghasilkan produksi tertinggi pada tanaman sayuran. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti mengambil dosis pupuk kandang sapi 10, 20, 30 ton/ha dengan tujuan mengetahui perlakuan terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. Adapun perlakuan tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. P0 = Tanpa Pupuk 2. P1 = Pupuk Kandang 10 ton/ha 3. P2 = Pupuk Kandang 20 ton/ha 4. P3 = Pupuk Kandang 30 ton/ha Pelaksanaan Penelitian Sebelum melakukan penelitian lahan yang digunakan ditinjau terlebih dahulu. Tanah yang digunakan pada penelitian ini di analisis di laboratorium tanah PT. PG Gorontalo Tolangohula dengan hasil analisa tanah, kadar air (%) 1,63, pH-H20 8,96, C-Organik (%) 0,77, N-Total (%) 0,11, Ratio C/N 7, P2O5-Oisen (ppm) 88, K2O (ppm) 130. Analisis tanah ini bertujuan untuk mengetahui kandungan unsur hara pada tanah tersebut. Prosedur penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : Persiapan Lahan Pengolahan tanah dilakukan setelah dibersihkan terlebih dahulu rumput-rumput yang ada di lahan penelitian. Setelah keadaan lahan benar-benar bersih maka dilakukan pengolahan tanah. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara membajak atau mencangkul tanah dan menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah yang besar, agar diperoleh tanah yang gembur. Tanah yang sudah digemburkan dibiarkan selama 3-4 hari. Setelah itu dibuat bedengan yang berukuran 2m x 3m. Pemupukan Pupuk kandang sapi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk kandang hanya sekali diaplikasikan ke tanah saat selesai pengolahan tanah dengan cara dicampur secara merata dengan tanah dan dilakukan satu minggu sebelum penanaman. Pupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk kandang sapi dengan perlakuan dan dosis yang berbeda. Berikut ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Takaran/dosis pupuk kandang Perlakuan
Dosis pupuk kandang (kg/bedeng)
P0
0
P1
6
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
5
P2
12
P3
18
Penanaman Benih kacang panjang dapat langsung ditanam di bedengan tanpa disemaikan terlebih dahulu. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam menggunakan tongkat atau tugal. Kedalaman lubang tanam sekitar 4-5 cm. Jarak antar tanaman 60-50 cm sehingga pada satu bedengan terdapat dua baris tanaman. Pada tiap lubang tanam dimasukan 2 butir benih, lalu ditutup dengan tanah tipis-tipis. Benih kacang panjang biasanya akan berkecambah 5 hari setelah penanaman. Pemeliharaan Penyulaman Penyulaman dilakukan untuk menggantikan benih yang tidak tumbuh atau mengganti tanaman yang pertumbuhannya kurang baik, kegiatan penyulaman dilakukan seminggu setelah tanam. Apabila penyulaman terlambat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan tidak serempak/seragam sehingga akan menyulitkan dalam pemeliharaan tanaman. Penyiraman Penyiraman dilakukan pagi dan sore hari dengan menggunakan gembor. Penyiraman ini dilakukan secukupnya saja, sampai kondisi tanah cukup lembab. Pemasangan Lanjaran Lanjaran adalah turus sebagai tempat membelitnya tanaman. Pemberian lanjaran pada tanaman kacang panjang dilakukan saat tanaman mencapai ketinggian ± 25 cm dari permukaan tanah atau setelah tanaman berumur dua minggu setelah tanam. Penyiangan Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur seminggu setelah tanam dengan menggunakan cangkul kecil. Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma atau rumput-rumput liar yang tumbuh di areal pertanaman harus dibersihkan atau disiangi. Pemanenan Pemanenan dilakukan apabila polong kacang panjang sudah memenuhi kriteria panen, yaitu polong telah berwarna hijau sampai agak keputih-putihan. Pemanenan polong kacang panjang dapat dilakukan setelah tanaman berumur 60 HST. Tanaman kacang panjang dapat dipanen sebanyak empat kali dengan interval waktu antar pemanenan adalah tiga hari sekali. Variabel Yang Diamati Tinggi Tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur dua minggu setelah tanam sampai lima minggu setelah tanam. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan alat meteran. Panjang Polong (cm) Panjang polong per tanaman sampel diukur dengan menggunakan alat meteran yang dimulai dari pangkal sampai ujung polong. Pengukuran dilakukan setelah panen.
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
6
Berat Polong (g) Berat polong per tanaman sampel ditimbang dengan timbangan, yang dilakukan setelah panen. Jumlah Polong per Tanaman (buah) Jumlah buah per tanaman sampel dihitung pada akhir penelitian dan setelah panen, dengan menghitung pada setiap tanaman perplotnya. Analisis Data Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis of varians (anova). Jika perlakuan berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan uji BNT 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tinggi Tanaman Kacang Panjang Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman kacang panjang pada umur 14 HST sampai 35 HST (lampiran 1), bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 4,76. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat tanaman berumur 14 HST sampai 28 HST, pemberian perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman Kacang Panjang. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam tersebut, maka dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) yaitu untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan terhadap pertumbuhan tinggi tanaman. Pada masing-masing umur tanaman ini, terlihat bahwa pada dosis pupuk kandang sapi 18 kg/bedeng memberikan nilai tinggi tanaman yang lebih baik dan berpengaruh nyata yaitu pada umur tanaman 14 HST sebesar 21,75 cm, pada umur tanaman 21 HST sebesar 68,64 cm, pada umur tanaman 28 HST sebesar 139,91 cm, dan umur tanaman 35 HST sebesar 208,04 cm tidak berpengaruh nyata. Hal ini dijelaskan pada Tabel 2 dan pada Gambar 1. Tabel 2. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Panjang Perlakuan (kg/ha) 0 6 12 18
14 HST 18,86** a 20,51 b 20,75 b 21,75 c
BNT 5%
0,98
Rataan Tinggi Tanaman (cm) 21 HST 28 HST 39,8** a 116,71** a 56,92 b 124,38 b 60,6 c 135,05 c 68,64 d 139,91 d 9,81
35 HST 169,58tn 194,82 198,23 208,04
11,24
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap tinggi tanaman kacang panjang.
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
7
Rataan Tinggi Tanaman (cm) 400
P0
200
P1
0
P2 14 HST
21 HST
28 HST
P3
35 HST
Gambar 1. Rata-rata rata pertumbuhan pertumbuhan tinggi tanaman kacang panjang (cm) selama pengamatan Panjang Polong Tanaman Kacang Panjang Hasil analisis sidik ragam panjang polong tanamann kacang panjang pada umur 45 HST sampai 51 HST (lampiran 1), bahwa F-hitung F lebih besar dari F-Tabel bel pada taraf α=5 %, yaitu 4,76.. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa pada saat tanaman berumur 45 sampai 51 HST, pemberian perlakuan pupuk upuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan rtumbuhan panjang polong tanaman kacang panjang. panjang Berdasarkan hasil analisis sidik ragam tersebut, maka dilanjutkan dengan uji BNT B (Beda Nyata Terkecil) yaitu untuk mengetahui perbedaan masing-masing masing g perlakuan terhadap panjang polong tanaman kacang panjang. Pada masing-masing masing umur tanaman ini, yang memberikan nilai polong terpanjang yang lebih baik yaitu umur tanaman 45 HST pada dosis pupuk kandang sapi 12 kg/bedeng sebesar 74,51 cm dan 18 kg/bedeng sebesar 76,67 76,6 cm, pada umur tanaman 48 HST sebesar 72,97 cm terdapat pada dosis pupuk kandang sapi 18 kg/bedeng, sedangkan umur tanaman 51 HST pada dosis pupuk kandang sapi 12 kg/bedeng sebesar 70,85 cm dan 18 kg/bedeng sebesar 73,16 cm. Hal ini dijelaskan pada Tabel 3 dan pada Gambar 2. Tabel 3. Rata-rata Rata Panjang Polong Kacang Panjang Perlakuan (kg/ha)
Rataan Panjang Polong (cm) 45 HST **
48 HST **
51 HST
0
62,67 a
63,36 a
63,51** a
6
66,76 b
66,3 b
68,46 b
12
74,51 c
69,6 c
70,85 c
18
76,67 d
72,97 d
73,16 d
BNT 5%
4,97
2,86
6,47
Keterangan : Angka-angka angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf ta uji 5% terhadap panjang polong tanaman kacang panjang. panjang
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
8
Rataan Panjang Polong (cm) 80 60
45 HST
40
48 HST
20
51 HST
0 P0
P1
P2
P3
Gambar 2. Rata-rata rata panjang polong tanaman kacang panjang (cm) selama pengamatan Berat Polong Tanaman Kacang Panjang Hasil analisis sidik ragam berat polong tanaman kacang panjang pada umur 45 HST sampai 51 HST (lampiran 1), bahwa F-hitung F lebih besar dari F-Tabel bel pada taraf α=5 %, yaitu 4,76.. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa pada saat tanaman berumur 45 sampai 51 HST, pemberian emberian perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh sangat angat nyata terhadap berat polong tanaman kacang panjang. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam tersebut, maka dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) yaitu untuk mengetahui perbedaan masing-masing masing masing perlakuan terhadap berat polong tanaman kacang panjang. Pada masing-masing masing umur tanaman ini, terlihat bahwa yang memberikan nilai polong terberat yang lebih baik yaitu umur tanaman 45 HST sebesar 134,00 g pada dosis pupuk kandang sapi 18 kg/bedeng, umur tanaman 48 HST pada dosis pupuk kandang sapi 12 kg/bedeng sebesar 111,33 g dan 18 kg/bedeng sebesar 118,67 g, dan umur tanaman 51 HST sebesar 118,67 g pada dosis pupuk kandang sapi 18 kg/bedeng. Hal ini dijelaskan jelaskan pada Tabel 4 dan pada Gambar 3. Tabel 4. Rata-rata Rata Berat Polong Kacang Panjang 45 HST
Rataan Berat Polong (g) 48 HST
51 HST
0
68,67** a
68,67** a
70,67** a
6
92,67 b
96,67 b
88,67 b
12
114,00 c
111,33 c
110,00 c
18
134,00 d
118,67 d
118,67 d
BNT 5%
15,66
13,3
8,07
Perlakuan (kg/ha)
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap ter berat polong tanaman kacang panjang. panjang
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
9
Rataan Berat Polong (g) 150 100
45 HST 48 HST
50
51 HST
0 P0
P1
P2
P3
Gambar 3. Rata-rata rata berat polong tanaman kacang panjang (g) selama pengamatan Jumlah Polong Tanaman Kacang Panjang Hasil analisis sidik ragam jumlah polong tanaman kacang panjang pada umur 45 HST sampai 51 HST (lampiran 1), bahwa F-hitung F lebih besar dari F-Tabel bel pada taraf α=5 %, yaitu 4,76.. Hal ini menunjukkan bahwa pada p da saat tanaman berumur 45 sampai 51 HST, pemberian emberian perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruhh nyata terhadap jumlah polong tanaman kacang panjang. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam tersebut, maka dilanjutkan dengan uji BNT B (Beda Nyata Terkecil) yaitu untuk mengetahui perbedaan masing-masing ma masing perlakuan terhadap jumlah polong tanaman kacang panjang. Pada masing-masing masing umur tanaman ini, terlihat bahwa yang memberikan jumlah polong terbanyak yang lebih baik yaitu umur tanaman 45 HST sebesar 7,20 buah pada dosis dosis pupuk kandang sapi 18 kg/bedeng, umur tanaman 48 HST sebesar 7,53 buah pada dosis pupuk kandang sapi 18 kg/bedeng dan umur tanaman 51 HST sebesar 5,20 buah pada dosis pupuk kandang sapi 12 kg/bedeng dan pada 18 kg/bedeng sebesar 5,53 buah. Hal ini dijelaskan elaskan pada Tabel 5 dan pada Gambar 4. Tabel 5. Rata-rata Rata rata Jumlah Polong Tanaman Kacang Panjang Perlakuan (kg/ha)
Rataan Jumlah Polong (buah) 45 HST
48 HST
51 HST
0
6,27** a
4,93** a
3,80** a
6
6,47 a
5,47 b
4,13 b
12
6,80 a
6,00 c
5,20 c
18
7,20 b
7,53 d
5,53 c
BNT 5%
0,48
1,05
1,2
Keterangan : Angka-angka angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap ap jumlah polong tanaman kacang panjang. panjang
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
10
Rataan Jumlah Polong (buah) 8 6
45 HST
4
48 HST
2
51 HST
0 P0
P1
P2
P3
Gambar 4. Rata-rata rata jumlah polong tanaman kacang panjang (buah) selama pengamatan Pembahasan Tinggi Tanaman Kacang Panjang Tinggi tanaman merupakan indikator pertumbuhan tanaman yang sering diuji pada setiap penelitian budidaya maupun pemupukan, karena tinggi tanaman dapat memberikan respon yang cepat pada setiap perlakuan yang diuji cobakan. Hasil penelitian ian menunjukan bahwa pemupukan dengan kandang sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dibandingkan kontrol (tanpa pupuk), pengaruh ini mulai terlihat pada umur 14 sampai 28 HST, tetapi pada umur 35 HST tidak berpengaruh. Pengaruh pupuk kandang sapi pada pertumbuhan ertumbuhan tinggi tin kacang panjang nampak pada setiap tingkatan t perlakuan dosis pupuk kandang sapi yang diberikan. Peningkatan tinggi tanaman yang mengikuti engikuti dosis pemberian pupuk kandang sapi merupakan unsur yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Karena Kare peningkatann pemberian dosis pupuk kandang sapi menyebabkan terjadinya adinya peningkatan konsentrasi yang tersedia dalam tanah sehingga tanaman an menjadi lebih muda menyerap pupuk kandang sapi dari dalam tanah untuk mendukung pertumbuhannya. Hasil asil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adijaya (2005) (2005 tentang respon kacang panjang terhadap pemupukan organik dan anorganik di lokasi prima tani lahan kering kecamatan gerokgak kabupaten buleleng bali, menyimpulkan bahwa peningkatan dosis pupuk organik menjadi 4 ton/ha dan 6 ton/ha ton/ha sangat berbeda nyata karena dapat meningkatkan produksi kacang panjang sebesar 6,30% dan 12,43% dari 301,89 kg yang dihasilkan pada dosis 2 ton/ha. Pupuk kandang dapat dikatakan selain mengandung unsur-unsur unsur unsur makro (Nitrogen, Fosfor, dan Kalium), juga mengandung unsur-unsur unsur unsur mikro (Magnesium, Tembaga serta sejumlah kecil mangan, Borium, dll.) yang kesemuanya membentuk pupuk, menyediakan unsur-unsur atau zat-zat zat makanan bagi kepentingan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk kandang yang diberikan secara secara teratur ke dalam tanah, kenyataanya setelah membentuk bunga-bunga bunga tanah dapat meningkatkan daya penahanan air. Jadi tanah akan lebih mampu menahan banyak air sehingga terbentuk air tanah yang bermanfaat, karena akan memudahkan akar-akar akar tanaman menyerap menyer zat-zat zat makanan bagi pertumbuhan dan perkembangannya (Sutedjo, 2010). Secara teoritis penelitian ini searah dengan penelitian Mahdi (2012) tentang efektivitas pemberian Trichoderma spp dan dosis pupuk kandang kotoran ayam pada lahan rawa lebak terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang yang menunjukan bahwa semakin besar dosis pupuk kandang kotoran ayam yang diberikan, semakin meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang panjang. Panjang Polong Tanaman Kacang Panjang
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
11
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian perlakuan pupuk kandang sapi pada parameter panjang polong tanaman kacang panjang pada umur 45 HST sampai 51 HST berpengaruh nyata pada taraf α=5 % (Tabel lampiran 1). Nilai F-hitung hasil analisis sidik ragam umur 45 HST sampai 51 HST menunjukan bahwa bagian panjang polong nyata dipengaruhi oleh pemberian pupuk kandang sapi. Terlihat bahwa dosis pupuk kandang sapi 18 kg/ha lebih besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan panjang polong bila dibandingkan dengan tanpa pemberian dosis pupuk kandang sapi. Sutedjo (2010) menyatakan bahwa N berperan dalam pertumbuhan vegetatif tanaman, semakin tinggi pemberian N akan mempercepat sintesis karbohidrat. Unsur P berperan pada pembentukan bunga dan buah tanaman. Sedangkan K meningkatkan kualitas buah yang dihasilkan. Ridge, 1991 (Suyitno dan Sudarsono, 2004) berpendapat bahwa tanaman dapat merespon dalam tiga cara untuk meningkatkan kemampuan memperoleh hara akar yaitu dengan 1)mengubah geometri akar, kaitannya dengan pertumbuhan akar. 2)meningkatkan kemampuan menyerap ion-ion dalam tanah dan 3)membentuk organisme lain yang dapat membantu mensuplai nutrisi. Hasil penelitian sebelumnya oleh Suwardjono (2001) tentang pengaruh beberapa jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah, menyimpulkan bahwa pemberian pupuk kandang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kacang tanah, yaitu dapat meningkatkan jumlah polong total, poong berisi penuh, berat brangkasan kering tajuk dan berat brangkasan kering akar tanaman kacang tanah. Berat Polong Tanaman Kacang Panjang Pengukuran berat polong tanaman kacang panjang merupakan salah satu parameter untuk melihat pengaruh perlakuan pupuk kandang sapi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh sangat nyata pada berat polong tanaman kacang panjang pada umur 45 HST sampai 51 HST pada taraf α=5 % (Tabel, Lampiran 1). Pengaruh pupuk kandang sapi pada berat polong tanaman nampak pada setiap perlakuan dosis pupuk yang diberikan. Hal ini mengindikasikan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dengan dosis 18 kg/ha memberikan pengaruh pada berat polong tanaman kacang panjang. Hasil penelitian sebelumnya oleh Mahdi (2012) menyatakan bahwa diketahui interaksi antara pemberian Trichoderma spp dengan dosis pupuk kandang kotoran ayam dan perlakuan tunggal pemberian Trichoderma spp tidak berpengaruh nyata terhadap berat polong pertanaman kacang panjang. Sedangkan perlakuan tunggal dosis pupuk kandang kotoran ayam berpengaruh nyata terhadap berat polong pertanaman kacang panjang. Penelitian Septya (2011) tentang pengaruh konsentrasi pupuk kandang terhadap pertumbuhan biji terong, menjelaskan bahwa tumbuhan memang membutuhkan berbagai macam faktor untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya, salah satunya adalah pupuk. Tumbuhan terong membutuhkan pupuk agar pertumbuhan dan perkembangannya semakin baik. Secara teoritis penelitian Darwin (2000) tentang pengaruh kompos pupuk kandang sapi dan mikroba pelarut fosfat terhadap pertumbuhan dan produksi tomat pada tanah ultisol, menjelaskan bahwa perlakuan berbagai dosis kompos pukan sapi juga mampu meningkatkan kadar buah dalam buah. Semakin tinggi dosis kompos pukan sapi, maka semakin tinggi kadar gula dalam buah. Jumlah Polong Tanaman Kacang Panjang Hasil penelitian menunjukan bahwa umur 45 sampai 51 HST pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh nyata pada jumlah polong tanaman kacang panjang (Tabel lampiran 1). Pengaruh pupuk kandang sapi umur 45 sampai 51 HST pada jumlah polong tanaman kacang panjang nampak pada setiap tingakatan perlakuan dosis pupuk kandang sapi
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
12
yang diberikan. Hal ini mengindikasikan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dengan dosis 18 kg/ha memberikan pengaruh pada jumlah polong tanaman kacang panjang. Hasil penelitian in sejalan dengan penelitian Mahdi (2012) tentang efektivitas pemberian Trichoderma spp dan dosis pupuk kandang kotoran ayam pada lahan rawa lebak terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang, menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis ragam diketahui bahwa interaksi antara pemberian Trichoderma spp dengan dosis pupuk kandang kotoran ayam dan perlakuan tunggal pemberian Trichoderma spp, tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah pertanaman kacang panjang. Sedangkan perlakuan tunggal dosis pupuk kandang kotoran ayam berpengaruh nyata terhadap jumlah polong pertanaman kacang panjang. Penelitian Darwin (2000) tentang pengaruh kompos kandang sapi dan mikroba pelarut fosfat terhadap pertumbuhan dan produksi tomat pada tanah ultisol, menyatakan bahwa pemberian berbagai dosis kompos pukan sapi nyata meningkatkan variabel produksi tomat secara linier. Artinya semakin tinggi dosis kompos pukan sapi yang diberikan, produksi tomat juga ikut meningkat. Produksi tomat per petak teringgi yang diperoleh sebesar 77,143 kg pada perlakuan 40 ton/ha kompos pukan sapi. Secara teoritis Pujisiswanto, 2007 (Darwin, 2000) berpendapat bahwa peningkatan dosis bahan organik pukan sapi menyebabkan buah tomat lebih cepat matang yang mengakibatkan terjadi pemecahan oksidatif dari bahan-bahan yang kompleks seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Sehingga kandungan pati tomat menurun dan gula sedarhana terbentuk. Susetyo, 1985 (Nur, 2011) menambahkan bahwa NPK mangandung beberapa unsur, antara lain unsur nitrogen (N) yang berfungsi sebagai pembangun protoplasma untuk membentuk organ-organ tanaman. Unsur fosfor (P) berfungsi untuk pertumbuhan akar maupun pada bagian atas tanaman seperti batang dan daun. Manfaat lain fosfor memacu pertumbuhan akar, merangsang pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman, memacu pertumbuhan bunga dan pemasangan buah, memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah dan biji, dan menambah daya tahan terhadap hama penyakit. Unsur kalium (K) berguna untuk menambah sintesa dan translokasi karbohidrat, sehingga mempercepat ketebalan dinding sel dan kekuatan tangkai.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan: 1. Pemberian pupuk kandang sapi pada pertumbuhan kacang panjang berpengaruh nyata untuk semua parameter tinggi tanaman, panjang polong, berat polong, dan jumlah polong. 2. Perlakuan pupuk kandang sapi terbaik yang berpengaruh pada pertumbuhan kacang panjang yakni terdapat pada pemberian dosis pupuk kandang sapi 18 kg/ha. Saran Saran-saran berikut ini dirumuskan berdasarkan hasil kesimpulan di atas : 1. Disarankan untuk menggunakan pupuk kandang sapi dalam usaha budidaya tanaman kacang panjang. 2. Penggunaan dosis pupuk kandang sapi 18 kg/bedeng (30 ton/ha) disarankan untuk digunakan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
13
DAFTAR PUSTAKA Aribawa, I.B. Kartini, N dan Kariada, I.K. 2003. Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk Organik Dan Pupuk Urea Terhadap Sifat Tanah Dan Hasil Kacang Panjang Di Lahan Kering Pinggiran Perkotaan Denpasar Bali. https://doc-0c-94docsviewer.googleusercontent.com/viewer/securedownload/dsn1aovipa7l846lsfcf94 nedj8q2p4u=gp&filename=pengaruhbeberapa.doc&chan [6 September] Adijaya, I Nyoman. 2005. Respon Kacang Panjang Terhadap Pemupukan Organik Dan Anorganik Di Lokasi Prima Tani Lahan Kering Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Bali. http://doc-0o-94-gp&filename=responkacangpanjang.doc&nonce=2qvt3fsc6e9a [30 Agustus 2013] Alqamari, M. 2012. Pengaruh Pupuk Kandang Dan Pupuk Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang panjang. http://muhammadalqamari.blogspot.com/2012/01/pengaruh-pupuk-kandang-dan-pupuk-cair.html. [13 februari 2013] Anton, M. 2012. Pengaruh Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Tanaman. http://anton-mandolo.blogspot.com/2012/05/blog-post.html [5 September 2013] Bahri Len. 2006. Pengaruh Sumber Pupuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada. http://sumbar.litbang.deptan.go.id/ind/images/pdf/selada.pdf. [5 februari 2013] BPS, 2012. Publikasi Statistik Hortikultura Provinsi Gorontalo. Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo. Darwin, P. 2000. Pengaruh Kompos Pupuk Kandang Sapi Dan Mikroba Pelarut Fosfat Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tomat Pada Tanah Ultisol. file:///D:/sys/Jurnal/Pengaruh%20Kompos%20Pupuk%20Kandang%20Sapi%20dan %20Mikroba%20Pelarut%20Fosfat%20terhadap%20Pertumbuhan%20dan%20Prod uksi%20Tomat%20pada%20Tanah%20Ultisol%20_%20Darwin%20Pangaribuan,% 20Ph.D%20-%20Academia.edu.htm [1 September 2013] Donok, R. 2012. Pengaruh Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau. http://riandonok.blogspot.com/2012/09/laporan-ilmiah-pengaruh-pupukkandang.html [6 September] Haryanto, E. , Suhartini,T. , Rahayu,E. , 2003. Budidaya Kacang Panjang. Penerbit PT Penebar Swadaya. Jakarta. Hasibuan, B, E., 2006. (Alqamari,M. 2012) Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. http://muhammadalqamari.blogspot.com/2012/01/pengaruh-pupuk-kandang-dan-pupuk-cair.html. [13 februari 2013]
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
14
Kristanto, R. 2011. Pengaruh Pengaturan Jarak Tanam dan Aplikasi Pupuk Kandang Sapi pada Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.). http://elibrary.ub.ac.id/handle/123456789/24471 [1 Mey 2013] Mahdi, N. 2012. Efektivitas Pemberian Trichoderma spp. Dan Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam Pada Lahan Rawa Lebak Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) http://doc-0g-94docsviewer.googleusercontent.com/ssecuredownload=gp&filename=efectivity-oftrichoderma-spp-and-dosage-of-chicken-manure-applicationon-lebak. [30 Agustus 2013] Nur, T. 2011. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau Usia 21 Hari. http://rrtiyasnur91.wordpress.com/2011/11/28/pengaruh-pengaruh-konsentrasipupuk-kandang-terhadap-pertumbuhan-tanaman-kacanh-hijau-usia-21-hari. [11 maret 2013] Nur, Arif. 2011. Pengaruh Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah(Pennisetum purpureum). file:///D:/sys/Kacang%20Panjang/MAKALAH%20PENGARUH%20PUPUK%20K ANDANG%20TERHADAP%20PERTUMBUHAN%20RUMPUT%20GAJAH%20 %28Pennisetum%20purpureum%29%20_%20apikdewefppundip2011.htm. [6 September 2013] Pitojo, S. 2006. Benih Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta. Putra Adi. 2011. Pengaruh Berbagai Macam Pupuk Kandang Dan Takaran Hara N, P Dan K Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) http://putriagroteknologi.blogspot.com/ [12 februari 2013] PT. PG Gorontalo Tolangohula. 2013. Analisis Tanah. Provinsi Gorontalo Ridge, 1991. (Suyitno dan Sudarsono, 2004) Pengaruh Jenis Dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Kangkung Darat(Ipomea sp) dan Caisim(Brassicajuncea)Pada Tanah Pasir Kawasan Pantai Samas,BantulYokyakarta. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Suyitno%20Aloysius,%20Drs.%20 MS./Pengaruh%20Jenis%20dan%20Dosis%20Pupuk%20Kandang%20terhadap%20 Pertumbuhan%20Kangkung%20Darat%28Ipomoea%20sp%29%20dan%20caisim% 20%28Brassica%20juncea%29%20pada%20Tanah%20Berpasir%20Kawasan%20P antai%20Samas.pdf. [1 September 2013] Susetyo, 1985. (Nur, Arif. 2011) Pengaruh Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah(Pennisetum purpureum). file:///D:/sys/Kacang%20Panjang/MAKALAH%20PENGARUH%20PUPUK%20K ANDANG%20TERHADAP%20PERTUMBUHAN%20RUMPUT%20GAJAH%20 %28Pennisetum%20purpureum%29%20_%20apikdewefppundip2011.htm. [6 September 2013]
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi
15
Soewito, D, S., 1990. (Alqamari,M. 2012) Memanfaatkan Lahan Bercocok Tanam Kacang Panjang. CV. Titik Terang. Jakarta. http://muhammadalqamari.blogspot.com/2012/01/pengaruh-pupuk-kandang-dan-pupuk-cair.html. [13 februari 2013] Sastrahidajat, I, H., Soemarno, 1991. (Alqamari,M. 2012) Budidaya Tanaman Tropika. Usaha Nasional. Surabaya. http://muhammadalqamari.blogspot.com/2012/01/pengaruh-pupuk-kandang-dan-pupuk-cair.html. [13 februari 2013] Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Bidang Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. Suwardjono, 2001. Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah. http://www.ut.ac.id/html/jmst/Jurnal/suwardjono/Pengaruh.htm [1 September 2013] Suherni, N, 2007. (Alqamari,M. 2012) Petunjuk Praktis Menanam Kacang Panjang dan Buncis. Nuasa. Bandung. http://muhammadalqamari.blogspot.com/2012/01/pengaruh-pupuk-kandang-dan-pupuk-cair.html. [13 februari 2013] Sutedjo, Mulyani M. 2010. Pupuk Dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. Septya, W. 2011. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Biji Terong. file:///D:/sys/Pupuk%20Kandang/LAPORAN%20PENELITIAN%20%27PENGAR UH%20KONSENTRASI%20PUPUK%20KANDANG%20TERHADAP%20PERT UMBUHAN%20BIJI%20TERONG%27%20~%20SeptyaWiwi%20Ibatiyah%20Vi WiRi.htm#.Uk5rW3_EzDc [5 September 2013] Wafikah, Andi. 2012. Pengaruh Nutrisi(Pupuk Kandang) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung. http://wafikah.blogspot.com/2012/02/penelitian-pengaruh-nutrisipupuk.html [6 September 2013]
*Mersi R.Ismail, Prof.Dr.Nelson Pomalingo,M.Pd dan Dr.Nurmi,SP.MP Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi