Panduan Praktikum
Survai Tanah & Evaluasi Lahan (Pedoman Lapangan) Semester Gasal Tahun Akademik 2012/2013
O le h : Team Tanah.
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR Surabaya, September 2012
1
2
Materi I PERSIAPAN SIGI TANAH 1.
Latar Belakang Pekerjaan perencanaan dan persiapan survai dalam suatu organisasi survai termasuk ke dalam kategori prioritas utama. Hal ini mengingat pelaksanaan suatu sigi dapat berjalan lancar, bila persiapan dilakukan dengan cermat. Salah satu pekerjaan pokok yang tidak boleh terlupakan adalah mempersiapkan alat dan perlengkapan survai beserta organisasi survai tanah. Peralatan survai tanah ini umunya disesuaikan dengan/ berdasarkan kebutuhan dan tujuan survai tanah.
Disamping persiapan alat dan perlengkapan pendukung
operasional, pekerjaan pokok lainnya adalah organisasi tenaga kerja, transportasi, perbekalan dan base camp pelaksanaan sigi tanah. 2.
Tujuan Mempelajari dan mendalami persiapan survai dalam organisasi survai tanah.
3.
Alat dan Bahan Praktikum a. Peralatan dasar survai tanah b. Kertas HVS, kertas kalkir c. Pensil teknis dan kaet penghapus d. Pena grafis atau rapido pen e. Penggaris/mistar berskala
4.
Prosedur / Tatakerja a. Siapkan semua perlengkapan survai tanah b. Deskripsikan, dan catat nama serta fungsi /kegunaan masing-masing unit peralatan survai tanah tersebut.
3
5. Pengamatan No Nama Alat 1. Bor Tanah
2.
Ring Sampel
3.
Rollmeter
4.
Kompas
5.
Clinometer
Gambar
4
Deskripsi Fungsi
6.
Altimeter
7.
Pisau deskripsi
8.
Sekop
9.
Global Positioning System (GPS)
10.
Cangkul
5
11.
Lembar deskripsi
12.
pH meter
13.
Munsell Soil Color Chart
14.
Larutan HCl dan H2O2
6
Materi II TEKNIK INVENTARISASI DATA
1.
Latar Belakang Di dalam kegiatan survai tanah ada dua macam teknik inventariasi data, yaitu : (a) secara langsung dan (b) secara tidak langsung. Teknik inventarisasi data secara langsung, yaitu engan pengamatan visual dan insitu, yang melputi tiga metode: a. direkam dalam pita cassete, kemudian ditranskrip b. ditulis secara rinci dalam buku catatan c. dicatat langsung pada kartu lembar deskripsi yang tersedia Sedangkan cara tidak langsung adalah melalui teknik interpretasi (penafsiran) dari foto udara atau foto satelit (Landsat). Adapun ata yang perlu diinventarisasi dalam kegiatan sigi adalah situasi dan kondisi geologi, topografi, morfologi, vegetasi, tataguna lahan, serta sistem alian sungai dan pengelolaan lahan, tanah dan air. Dalam pelakanaan survai tanah, informasi tentang situasi dan kondisi daerah sigi harus dicari selengkap-lengkapnya sesuai dengan tujuan survai tanah. Hal ini amat penting karena informasi tersebut akan berguna untuk bahan pertimbangan pembuatan laporan survai. Diharapkan perencanaan pengambilan data yang cukup akurat dan baik dapat menjadikan penyelenggaraan survai tanah akan lebih efektif dan efisien.
2.
Tujuan Mengetahui dan memahami metode inventarisasi data sumberdaya lahan secara langsung serta secara tidak langsung.
3.
Alat dan Bahan Praktikum a. Peta-peta dasar b. Pensil c. Karet penghapus d. Kertas deskripsi e. Lembar kuisioner 7
4.
Prosedur / Tatakerja a. Siapkan lembar-lembar kuisioner untuk survai tanah b. Buatlah uraian dan penjabaran dalam setiap kuisioner yang ada berdasarkan tujuan survai tanah c. Buatlah uraian kebutuhan macam data untuk masing-masing kegiatan berdasarkan tujuan kegunaan survai tanah tersebut. d. Susunlah urutan kerja menurut kemudahan data yang dapat diperoleh dari suatu kegiatan survai ersebut.
5. Hasil Tabel 2.1. Hasil Pengamatan No.
Jenis/Macam Data
1.
Tanah/profil
2.
Peta topografi/tataguna dll.
3.
Klimatologi
4.
Penggunaan lahan, pola tanam
5.
Pengelolaan residu tanaman
6.
Penggunaan pupuk
7.
Produksi tanaman
8.
Hama penyakit tanaman
9.
Upaya konservasi tanah
10.
Sosial ekonomi dan budaya
Sumber
8
Materi III TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH 1. Latar Belakang Teknik pengambilan contoh tanah meliputi kegiatan cara pengambilan serta penentuan lokasi pengambilan yang direncanakan dalam peta melalui kegiatan persiapan survey. Cara dan lokasi pengambilan contoh tanah dapat dikelompokkan dalam tipe dan skala survey serta kondisi lingkungan. Secara umum teknik pengambilan contoh tanah dapat dibedakan dalam tiga kelompok : a. Grid survey :
tempat yang ditentukan lokasinya pada interval yang teratur
sepanjang garis lurus, biasanya dihubungkan dengan arah kompas. Interval antar tempat ditentukan oleh skala survey dan keadaan medan. Metode ini umumnya digunakan untuk studi detail dan sangat detail. b. Free Survey : metode ini dilakukan dengan bantuan data interpretasi foto udara. Bentang alam dibaca dalam satuan peta yang didasarkan pada karakteristik rekaan. Tanah dan lokasi pengamatan dibuat dalam tiap unit berdasarkan pertimbangan pakar tanah, keputusannya akan dibuat oleh kompleksitas ekologi, waktu dan halhal lain yang berpengaruh. c. Transect survey :
di dalam kerapatan savana, hutan, atau tanah pendekatan
dengan potong kompas masih dimungkinkan, dapat dilakukan pengamatan pada interval yang teratur atau sekehendak hati menurut keadaan alamnya.
2. Tujuan a. Melatih menerapkan rencana kerja cara pengambilan contoh tanah pada peta dasar dengan menggunakan beberapa metode. b. Mengkaji penerapan teknik pengambilan contoh tanah
3. Alat dan Bahan a. Peta topografi sebagai peta dasar b. Kertas HVS, kertas kalkir 9
c. Pinsil teknis, pinsil warna dan penghapus d. Pena teknis atau pena grafis e. Penggaris berskala
4. Cara Kerja a. Salin peta dasar kedalam kertas kalkir sesuai dengan luas daerah yang akan diteliti. b. Plotkan titik-titik rencana lokasi pengambilan contoh tanah dengan memperhatikan topografi dan metode yang digunakan.
5. Lembar Pengamatan
10
11
Materi IV PERLAKUAN CONTOH TANAH 1.
Latar Belakang Kegiatan yang juga sangat penting dalam rangkaian survai tanah adalah memperlakukan contoh tanah dengan benar kegiatan ini dilakukan mulai dari setelah pengambilan contoh tanah sampai siap dilakukan analisis di laboratorium. Perlakukan atau penanganan yang tidak benar terhadap contoh tanah akan berpengaruh kepada keakuratan data yang diperoleh.
Untuk itu diperlukan
kecermatan dalam penanganan contoh tanah, umumnya untuk menentukan sifat fisika maupun kimia tanah diperlukan perlakukan tertentu. Perlakuan contoh tanah utuh (tidak terganggu) berbeda dengan perlakuan atau penanganan contoh tanah terganggu (biasa). 2.
Tujuan Memahami perkauan contoh tanah yang benar, agar didapatkan data sifat ataupun kualitas lahan yang benar untuk klasifikasi kesesuaian lahan.
3.
Alat dan Bahan - Kantong plastik (kap. 1 kg) - Kantong kresek (kap. 3 kg) - Spidol permanen - Kertas label - Kotak kayu - Ring, kain kasa, karet gelang - Mortar - Ayakan lolos 2 mm
4. Cara Kerja a. Persiapkan alat-alat diatas sebelum pengambilan contoh tanah di lapang. b. Beri label masing-masing contoh tanah sesuai dengan kedalaman tanah dan SPT.
12
c. Contoh tanah utuh (baik ring maupun agregat utuh) harus diperlakukan dengan hati-hati dengan memasukkan ke dalam box kayu agar dalam perjalanan tidak terjadi kerusakan. d. Sedangkan contoh tanah biasa (terganggu) cukup dimasukkan ke dalam kantong plastik biasa seberat 2 – 2,5 kg setiap contoh tanah. e. Contoh ring utuh untuk keperluan analisa fisik tanah sampai di tujuan segera direndam kedalam bak plastik sedalam 2/3 dari tinggi ring. f. Contoh tanah biasa segera diratakan diatas plastik untuk dikering udarakan. g. Setelah contoh tanah biasa kering udara, maka ditumbuk dan diayak lolos 2 mm dan siap untuk analisis sifat fisika dan kimia tanah.
13
Materi V PENGGABUNGAN (MATCHING) DATA 1. Latar Belakang Pekerjaan yang sangat menentukan dalam penilaian kesesuaian lahan adalah menggabungkan data kualitas lahan dan iklim dengan data persyaratan tumbuh tanaman. Pembandingan hendaknya dibuat antara apa yang ditawarkan oleh berbagai macam satuan lahan dan apa yang dibutuhkan oleh tiap tipe penggunaan lahan. Apabila terdapat perbedaan antara persyaratan dan kualitas lahan, maka ada dua pilihan yaitu memperbaiki kualitas lahan agar sesuai dengan penggunaan yang diinginkan atau memilih tanaman dengan varietas lain. 2. Tujuan a. Membandingkan antara kualitas lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman. b. Mengetahui faktor pembatas apabila lahan diusahakan dengan komoditi pertanian tertentu. 3. Alat dan Bahan a. Data iklim, vegetasi b. Data kualitas lahan c. data persyaratan tumbuh tanaman yang telah ditetapkan menurut Sys et al, (1993), Puslitan (1994), Deptrans (1985). 4. Cara Kerja a. Buatlah lembar “hasil matching (penggabungan) sementara” masing-masing SPT dengan beberapa penggunaan (lihat contoh). b. Kumpulkan data iklim, Vegetasi, dan kualitas lahan. c. Siapkan Persyaratan tumbuh beberapa komoditi menurut Sys et al (1993); Puslitan (1994), Deptrans (1985). d. Gabunglah data (2 dan 3) diatas dan tulislah pada lembar hasil matching sementara. e. Identifikasi faktor pembatas masing-masing SPL dengan juga bantuan komputer. 14
Materi VI DESKRIPSI PROFIL DAN KORELASI PROFIL 1.
Latar Belakang Deskripsi profil merupakan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang surveyor tanah, sedangkan pengetahuan korelasi profil adalah sebagai kelanjutan dari kegiatan deskripsi yang hanya dapat dilakukan di laboratorium. Dengan pengetahuan tentang korelasi diharapkan pemahaman morfologi dan genesa akan bertambah baik.
Korelasi dapat diartikan sebagai teknik menggabungkan atau
menghubungkan data yang langsung diambil dilapangan yang ditunjukkan untuk suatu tujuan tertentu. Informasi tentang profil tersebut harus cukup teliti dan lengkap untuk mendapatkan korelasi yang baik, sehingga mampu memberikan gambaran yang nyata tentang morfologi (bentuk) kepada pembacan laporan survey yang masih awam dengan daerah survey tersebut. 2. Tujuan a. Memperdalam pengetahuan dan ketrampilan teknik dan metode deskripsi profil tanah b. Mengetahui teknik pembuatan korelasi profil sebagai pengetahuan tambahan dalam memahami suatu morfologi di alam.
3.
Alat dan Bahan a. Kartu lembar deskripsi profil b. Monolith tanah c. Munsell Soil Color Chart d. Peta lokasi deskripsi profil e. Kertas HVS, kertas kalkir, kertas milimeter f. Pinsil teknuis, pinsil berwarna g. Penggaris berskala h. Pena teknis
15
4.
Cara Kerja a. Buatlah suatu deskripsi tanah sesuai dengan lembar deskripsi yang telah disiapkan. b. Buatlah penampang profil berskala pada lembar kertas untuk masing-masing profil dan disesuaikan dengan peta lokasi deskripsi profil yang tersedia. c. Hubungkan unsur-unsur dari profil yang mempunyai kesamaan dengan membuat garis korelasi, maka akan didapat suatu gambaran penampang suatu relief dari masing-masing horizon.
16
Materi VII KLASIFIKASI KESESUAIAN LAHAN DAN PENGELOLAAN 1.
Latar Belakang Kerangka struktur klasifikasi kesesuaian lahan terdiri atas 4 kategori mulai kategori paling tinggi (ordo) sampai kategori paling rendah (unit). Dalam evaluasi kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu akan tergolong kedalam suatu tingkat kesesuaian tertentu yang mencerminkan tingkat kesesuaian apabila digunakan usaha pertanian. Tanaman uang diusahakan pada suatu lahan akan termasuk kedalam kelas sesuai atau tidak sesuai tergantung kualitas lahan dan syarat tumbuh tanaman tersebut. Adapun 4 (empat) kategori dalam klasifikasi kesesuaian lahan yaitu : 1. Tingkat Ordo a. Sesuai (S) b. Tidak sesuai (N) 2. Tingkat Kelas a. Sangat sesuai (S1) b. Cukup sesuai (S2) c. Sesuai Marginal (Kurang sesuai) (S3) d. Tidak sesuai saat ini (N1) e. Tidak sesuai selamanya (N2) 3. Tingkat SubKelas Mencerminkan jenis pembatas dan macam perbaikan yang diperlukan dalam suatu kelas. Misal : S2n ----- Kelas S2, pembatas unsur hara (n). 4. Tingkat Unit Merupakan
perbedaan terinci dari faktor pembatasnya.
Rincian batasan untuk
membedakan penafsiran menyusun rencana operasional dalam usaha tani. 2.
Tujuan a. Menentukan Klasifikasi kesesuaian lahan sampai tingkat terendah (unit). b. Menentukan pengelolaan lahan yang tepat untuk meningkatkan kelas kesesuaian lahan.
17
3.
Cara Kerja a. Tentukan kategori klasifikasi kesesuaian lahan yang paling tinggi sampai paling rendah. b. Tentukan faktor pembatas yang ada apabila diusahakan komoditi pertanian yang telah ditentukan. c. Setelah menentukan faktor pembatas, coba saudara beri saran pengelolaan secara rinci dan detail. d. Buatlah laporan lengkap klasifikasi kesesuaian lahan tersebut.
18
Materi VIII PENILAIAN KESESUAIAN TANAMAN SECARA TERKOMPUTERISASI (LECS) (Entry dan Print Out Data Iklim ) 1.
Latar Belakang Pada prinsipnya Land Evaluation Computer System (LECS) ini sama dengan cara manual, yaitu penetapan kelas dan subkelas kesesuaian lahan untuk berbagai jenis penggunaan atau tanaman ditentukan dengan cara mencocokkan antara kriteria yang disusun berdasarkan persyaratan penggunaan atau persyaratan tumbuh tanaman dengan kualitas/karakteristik lahan dari masing-masing satuan peta (Puslitan, 1993). Penggunaan fasilitas komputer dalam analisis kesesuaian lahan sangat diperlukan karena : (1) proses analisis melibatkan banyak data yang meliputi berbagai unit lahan, berbagai taraf pengelolaan, jenis-jenis tanaman pertanian dan tanaman tahunan, (2) penilaian dapat dilakukan secara kuantitatif untuk menyatakan tingkat kesesuaian tanaman, (3) pemodelan kapabilitas diperlukan untuk lebih memahami interaksi yang kompleks dalam sistem pertanian (Wood dan Dent, 1983). Penilaian kesesuian untuk tanaman secara agroekologi didasarkan pada parameter fisik agroekologi tanapa perhitungan tingkat pengelolaan yang lebih tinggi dengan masukan data produksi. Penilaian tersebut dibuat untuk 22 macam tanaman pertanian dan 10 macam tanaman hutan. Keluaran (output) utama dari tahap ini adalah indeks hasil untuk setiap jenis tanaman apabila tanapa adanya masukan sarana produksi dan identifikasi jenis yang sesuai atau tidak sesuai pada suatu unit lahan tanpa menggunakan sarana produksi (Wood dan Dent, 1983).
2.
Tujuan Penetapan satuan peta Entry dan print out data iklim
3.
Alat dan Bahan Praktikum Hardware komputer dengan sistem operasi windows Software komputer LECS 19
Software komputer MS Office Printer Paket data-data iklim 4.
Prosedur / Tatakerja a. Persiapkan data-data iklim yang dibutuhkan b. Aktifkan komputer dan jalankan software aplikasi LECS dengan diawali dengan membukan software Wordstar untuk membuka Modul Iklim (MONCLIM.DAT dan STATION.DAT). c. Lanjutkan dengan entry data iklim yang telah dipersiapkan, meliputi : detil lokasi (garis lintang-bujur dan ketinggian tempat), lama pengamatan, curah hujan bulanan dan tahunan, hari hujan bulanan dan tahunan, hujan maksimum 24 jam bulanan, rerata suhu udara bulanan dan tahunan, suhu udara maksimum bulanan dan tahunan, suhu udara minimum bulanan dan tahunan, rerata penyinaran/radiasi matahari selama 24 jam setiap bulan, dan kecepatan angin rerata 24 jam bulanan. Entry data ini dilakukan dengan cara mengganti angka-angka yang ada dalam database yang tersedia, dan selanjutnya disimpan dalam bentuk file baru dengan nama yang sama pada sebuah diskette. d. Setelah semua data iklim masuk, dapat dilakukan proses printing untuk melihat keluaran (output) berupa clima-diagram.
20
Materi IX PENILAIAN KESESUAIAN TANAMAN SECARA TERKOMPUTERISASI (LECS) (Entry dan Print Out Data Tanah) 1.
Tujuan Penetapan satuan peta Entry dan print out data tanah
2.
Alat dan Bahan Praktikum
3.
Hardware komputer dengan sistem operasi windows Software komputer LECS Software komputer Wordstar Printer Paket data-data tanah
Prosedur / Tatakerja a. Persiapkan data-data iklim yang dibutuhkan b. Aktifkan komputer dan jalankan software aplikasi LECS dengan diawali dengan membukan software Wordstar untuk membuka Modul Iklim (LECSSF1.DAT, LECSSF2.DAT, dan LECSSF3.DAT) c. Lanjutkan dengan entry data iklim yang telah dipersiapkan, meliputi : kemiringan, keadaan batuan permukaan, kedalaman solum tanah, tekstur, struktur, kelas drainase, dan kelas permeabilitas, analisis fraksi butiran, bahan organik, kegaraman, pH, N, P, K, KTK dan Kejenuhan basa.. Entry data ini dilakukan dengan cara mengganti angka-angka yang ada dalam database yang tersedia, dan selanjutnya disimpan dalam bentuk file baru dengan nama yang sama pada sebuah diskette. d. Setelah semua data tanah, dapat dilakukan proses printing untuk melihat keluaran (output) berupa tabulasi untuk mengecek kesalahan.
21
Daftar Pustaka Landon, JR. 1984. Booker Tropical Soil Manual, A Handbook for Soil Survey and Agricultural Land Evaluation in the Tropics and Sub tropics. Booker Agriculture International Limited. Longman Inc. New York. Puslittanak, 1993. Kerangka Acuan Survei Tanah Semi Detail Daerah Prioritas. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor. Ismangun dkk. 1994. Panduan Survei Tanah. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor Puslittanak, 1995. Kerangka Acuan Penyajian Peta-peta Hasil Survei dan Pemetaan Tanah Semi Detail Daerah Prioritas. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.
22
Lampiran :
PEDOMAN PEMBUATAN LAPORAN Laporan Tujuan Pembuatan Laporan Praktikum Pembuatan laporan Praktikum ditujukan agar mahasiswa dapat belajar untuk mengemukakan pendapat/berkomunikasi dengan tulisan Laporan Praktikum Penginderaan Jauh dan Pemetaan Tanah melatih mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri untuk praktikum, menganalisis hasil praktikum dan membuat perhitungan untuk menentukan besaran, mengetahui beberapa besaran dari percobaan, menganalisa kesalahan dan akhirnya membuat kesimpulan secara keseluruhan. Format Laporan Praktikum Laporan praktikum terdiri dari dua macam yaitu Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir. Ketentuan pembuatan laporan adalah sebagai berikut : 1. Laporan seluruhnya harus ditulis tangan yang rapi pada kertas HVS kwarto dengan jarak dua spasi dan diberi bingkai (atau garis pinggir) jarak garis dari atas 3 cm, samping kiri 3,5 cm, samping kanan 3 cm dan dari bawah 3 cm. Laporan yang diketik pakai komputer dan diketik manual tidak diterima dan praktikan tidak boleh ikut praktikum pada hari tersebut. 2. Laporan tidak diperkenankan sebagai hasil copy (menyalin secara persis sama) baik menggunakan mesin photo copy atau printer. Laporan yang demikian tidak diterima. 3. Bentuk laporan adalah sebagai berikut : halaman pertama (cover muka) setiap laporan harus seragam (lihat gambar 1). 4. Halaman kedua dan seterusnya diisi -
Laporan pendahuluan yang terdiri atas : o o o o o o
Nomor dan nama percobaan Tujuan Percobaan Peralatan Teori Cara Kerja Tugas Pendahuluan
Tujuan percobaan dan peralatan dapat dilihat di buku pedoman praktikum. Teori umum dapat dibaca di buku pedoman praktikum dan buku-buku referensi lain yang sesuai dengan materi percobaan dan wajib ditambahkan dengan teori yang relevan. Cara kerja harus benar – benar menunjukkan hal-hal yang akan dikerjakan dalam praktikum, kalimat – kalimat perintah harus diganti dengan kalimat yang tidak menunjukkan perintah atau kalimat aktif.
23
Tugas pendahuluan dapat dilihat dari buku pedoman dan harus sudah dijawab dan dikerjakan sebelum praktikum dimulai dan ditulis di akhir laporan pendahuluan. -
Laporan Akhir atau Laporan lengkap terdiri atas : o o o
o
Laporan pendahuluan yang sudah dinilai Data percobaan yang telah ditandatangani oleh asisten Tugas akhir / pengolahan data sesuai dengan yang sudah dijelaskan oleh asisten atau dari buku petunjuk tugas akhir (dikerjakan tahap demi tahap sesuai dengan nomor urutnya dan dilampirkan grafik jika ada ). Data yang diolah harus sama dengan data yang diambil pada sa’at praktikum atau data yang ditinggalkan pada asisten, kalau datanya tidak sama atau data dari orang lain maka anda tidak diperkenankan untuk ikut praktikum pada minngu selanjutnya dan praktikum anda untuk semester ini dinyatakan tidak lulus, dan diulang pada semester berikutnya. Kesimpulan dan analisa. Kesimpulan :
Cara pengerjaan laporan akhir dapat dilihat dari buku petunjuk laporan akhir atau dari penjelasan yang telah ditentukan oleh asisten. Hasil perhitungan harus ditampilkan dalam bentuk tabel dengan satu contoh perhitungan untuk setiap tabel atau rumus. Kesalahan dalam percobaan harus disertakan baik kesalahan relatif maupun kesalahan literature. Cara penulisan kesalahan dan pembuatan grafik harus mengikuti ketentuan yang telah di jelaskan. 5. Laporan pendahuluan dan laporan akhir setiap percobaan harus disatukan (dijilid) sebagaimana layaknya sebuah laporan atau makalah. Inilah yang disebut sebagai laporan lengkap. 6. Penulisan laporan pendahuluan dan laporan akhir harus pakai warna pulpen yang sama dan tulisan tangan yang sama.
24