k
Menuju Pertanian Berkelanjutan Untuk Masa Depan
Laporan Berkelanjutan CV. Bina Agro Mandiri 1 January 2013 – 31 December 2014
1|Page
Daftar Isi Menuju Pertanian Berkelanjutan Untuk Masa Depan
3
Tentang Laporan Keberlanjutan CV. Bina Agro Mandiri Tahun 2013 -2014
Sambutan dari CEO
6
Tentang CV. Bina Agro Mandiri a. Sejarah 8 b. Visi Misi 9
8
c. Strategi Bisnis Berkelanjutan d. Tata Kelola Perusahaan Pemangku Kepentingan BAM
Kinerja Ekonomi BAM
Kinerja Sosial BAM
9
9 11
12 15
Testimoni Pemangku Kepentingan
Glossary
16
17
2|Page
4
Menuju Pertanian Berkelanjutan Untuk Masa Depan Banyak definisi yang berbeda tentang pertanian berkelanjutan, walaupun demikian semua definisi menyoroti pentingnya kegiatan pertanian untuk mendapatkan sumber makanan yang berkelanjutan. Inilah mengapa kini banyak orang menyuarakan pertanian berkelanjutan, sebab berbicara pertanian berkelanjutan akan menyangkut masalah masa depan. Jelas sangat penting. Setidaknya kegiatan pertanian akan dihitung sebagai pertanian berkelanjutan ketika memenuhi tiga prasyarat: Pertama, tidak mengganggu lingkungan alam. Kedua, sementara pada saat yang sama harus menjadi sesuatu yang petani mampu untuk melakukannya. Ketiga, harus memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi kegiatan pertanian berkelanjutan harus ekonomis, serta bertanggung jawab secara sosial dan ekologis. Berdasarkan hal itu, kami mencoba memulai bisnis dengan dua lini utama, agribisnis dan agrowisata, yang membahas dari sisi hulu hingga ke sisi hilir. Dengan harapan, di masa depan, kami punya peranan dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan.
3|Page
Tentang Laporan Keberlanjutan CV. Bina Agro Mandiri Tahun 2013 -2014 Laporan keberlanjutan CV Bina Agro Mandiri (BAM) ini merupakan laporan siklus dua tahunan pertama dengan periode pelaporan 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2014.
Laporan keberlanjutan ini disusun berdasarkan Global Reporting Initiative
(GRI) Guidelines G4 secara “in accordance” dengan pedoman core option. Tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai salah satu upaya perusahaan dalam mewujudkan perusahaan hijau yang ideal. Dengan harapan laporan ini menjadi motivasi bagi perusahaan dan stakeholder untuk semakin peduli terhadap perbaikan lingkungan hidup di masa mendatang. [G4-22] [G4-23] [G4-28] [G4-29] [G4-30] [G432] Batasan dalam laporan ini menyajikan data dan informasi dari kinerja ekonomi dan sosial CV Bina Agro Mandiri dengan lingkup dua lini bisnis, yaitu agribisnis dan agrowisata. [G4-17] Penyusunan dalam laporan ini dilakukan melalui proses identifikasi pemangku kepentingan dan isu-isu keberlanjutan yang ada di tiap pemangku kepentingan. Langkah selanjutnya adalah melakukan prioritasi dan validasi terhadap hasil identifikasi yang diperoleh. [G4-18]
Gambar 1. Aspek Material BAM 4|Page
Berdasarkan proses tersebut, berikut ini adalah aspek material menurut perusahaan seperti yang disajikan pada Gambar 1 [G4-19] [G4-20] [G4-21]. Aspek material ini menjadi penting karena mempengaruhi reputasi perusahaan, serta kontinuitas bisnis. Penjelasan detil dapat dilihat pada bahasan masing-masing aspek pada Bab selanjutnya dalam pelaporan ini. Untuk laporan keberlanjutan ini, perusahaan tidak melakukan verifikasi terhadap pihak ketiga. [G4-33] Apabila ada pertanyaan seputar laporan ini, silakan menghubungi kami di [G4-31] CV. Bina Agro Mandiri Jalan Taman karya Gg. Sakato No. 6 Panam Pekanbaru Phone 62 813 65632763 Email
[email protected]
5|Page
Sambutan dari CEO Rasa
syukur
kehadirat
kami
Allah
sampaikan
SWT,
hingga
kepada laporan
keberlanjutan 2013-2014 ini dapat kami selesaikan dengan cukup baik, walau ada beberapa hal yang menjadi perhatian
untuk
terus
disempurnakan. Laporan
keberlanjutan
ini adalah laporan yang kali
pertamanya
susun.
kami
Laporan
ini
memberikan arti penting bagi
kami,
berkenaan
terutama
tentang
tata
kelola UKM yang baik, yang berkelanjutan. Sehingga bisa dikatakan laporan ini menjadi titik mula kami dalam menyiapkan strategi menuju mimpi menjadi “Leading of Green Company” di bidang agribisnis
dan ekowisata.
Tahun 2014 adalah tahun keempat kami menjalankan bisnis agribisnis dan ekowisata dalam bentuk CV. Banyak peristiwa penting yang kami lalui selama empat tahun berjalan itu. Namun, dua tahun belakangan ini, yang menjadi tahun pelaporan dalam laporan ini, tak banyak yang bisa kami lakukan. Hal ini berkenaan dengan banyak hal, termasuk semakin berkurangnya jumlahnya karyawan. Sehingga dalam laporan ini lebih banyak membahas tentang bagaimana kami benar-benar melakukan evaluasi untuk menyiapkan diri menghadapi situasi pasar di tahun-tahun mendatang. Kami berkeyakinan hingga beberapa tahun kedepan lini bisnis kami akan semakin diminati, hal itu bisa dilihat dari tingkat kesadaran konsumen tentang keamanan 6|Page
pangan serta mencari lokasi wisata yang mengusung konsep “natural” dan nilai edukasi. Terlebih lagi setelah melihat mulainya banyak pemerintah daerah serta pemerintah pusat yang mulai memperbaiki sektor pertanian dan pariwisata, tentunya hal ini secara tidak langsung turut membantu semakin kuatnya kami dalam lini bisnis yang sedang kami jalani, agribisnis dan ekowisata. Lini bisnis yang kami jalani tak hanya berorientasi pada keuntungan semata, dalam menjalankan bisnis ini kami turut mengedukasi pemangku kepentingan, termasuk pembeli di dalamnya, terutama berkenaan tentang pembangunan berkelanjutan. Tentunya hal ini tak mudah, tapi perlahan-lahan, dengan strategi yang telah kami susun hingga 2025 nanti, kami akan sekuat tenaga berusaha mewujudkannya menjadi nyata.
Indra Purnama CEO
7|Page
Tentang CV. Bina Agro Mandiri a. Sejarah CV Bina Agro Mandiri (BAM) didirikan beradasarkan akta notaris pada 30 Juli 2010 yang beroperasi di wilayah Indonesia dengan Kantor Pusat di Pekanbaru, Riau. Namun, bisnis baru benar-benar dijalankan pada awal tahun 2011 setelah memulai produksi pupuk kompos dari tandan kosong sawit. Awalnya kami berpikir bahwa modal adalah hal utama dalam menjalankan bisnis, sehingga kami cepat-cepat mendirikan perusahaan karena ingin mendapatkan dana hibah. Setelah melalui proses memulai bisnis, kami baru menyadari ternyata komitmen dan kontribusi masing-masing tim adalah jauh lebih penting daripada modal. Dalam perjalanan usaha yang telah dilakukan kami memulai beberapa inovasi, dari yang sebelumnya hanya produksi pupuk kompos lalu menjualnya, berubah menjadi integrated farming, yang saat ini konsepnya terus dibenah. Beberapa pencapaian berhasil kami raih dari tahun 2011 hingga 2012. Namun, kinerja kami kurang maksimal pada tahun pelaporan ini, 2013-2014, hal ini dikarenakan adanya kendala terbatasnya sumber daya manusia. Ada dua lini bisnis utama yang menjadi concern kami, yaitu agribisnis dan ekowisata. Dimana pasar utama kami diperuntukkan bagi masyarakat yang semakin peduli dengan nilai-nilai keberlanjutan. Walau demikian, proses edukasi terus kami lakukan, sehingga masyarakat yang belum tersadarkan atas nilai-nilai penting itu menjadi lebih sadar. Saat ini kami hanya memiliki satu karyawan. Omzet bersih selama dua tahun ini adalah kurang lebih Rp. 500 juta, semua ini berasal dari bisnis tour travel yang kami jalankan dengan nama Agrowisata Tour, Travel, dan Sovenir. Bisnis tour travel ini termasuk dalam lini bisnis ekowisata yang masih dalam tahap pengembangan.
8|Page
b. Visi Misi Visi: Menjadi Leading Green Company pada tahun 2025 dalam bidang agribisnis dan ekowisata dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal. Misi: 1. Menerapkan
konsep
pembangunan
berkelanjutan
dalam
setiap
aktivitas
kewirausahaan 2. Menerapkan konsep kemitraan terhadap pelaku usaha yang terlibat dalam aktivitas kewiraushaan. 3. Melakukan pengenalan konsep pembangunan berkelanjutan dan perusahaan kepada target aktivitas kewirausahaan, terutama pelajar dan mahasiswa. 4. Memperlakukan pemangku kepentingan sebagai entitas penting bagi perusahaan c. Strategi Bisnis Berkelanjutan Dalam menjalankan bisnis, kami membagi strategi menjadi tiga kelompok utama, yaitu seperti yang terlihat pada Tabel 1. d. Tata kelola Perusahaan Untuk sementara perusahaan hanya dijalankan satu yang merangkap semua tugastugas pokok masing-masing jabatan.
9|Page
Tabel 1. Strategi Bisnis Berkelanjutan 2014-2017 Building Solid Sustainability Foundation Strategi Wellbeing - Melakukan mekanisme penggajian dan pemberian tunjangan sesuai dengan harga pasar (UMK, dsb) - Meminimalkan angka turn over di bawah 10% - Mengikutkan karyawan dan petani dalam berbagai pelatihan Economy - Meminimalkan harga jual service dan produk dengan mengurangi biaya produksi - Memulai usaha food safety dari panduan good agricultural practices - Menyiapkan desain kontinuitas produk dan jasa dengan menggunakan sistem distribusi dan menjadi mitra utama - Memulai tahap pengembangan bisnis berupa integrated farming (pupuk, produk pertanian, bibit) serta energi komunal, dengan menggunakan kotoran ternak sapi dan limbah perkebunan kelapa sawit. Society - Merangkul jumlah petani dan masyarakat lokal yang ikut dalam system bisnis dengan tidak menghilangkan nilai-nilai kearifan lokal - Mengenalkan produk dan jasa yang berorientasi sustainability kepada setiap pemangku kepentingan Nature - Menyediakan produk organik dengan menggunakan pupuk dan bio pestisida sesuai panduan praktik pertanian yang baik - Melakukan konsep green service dalam setiap aktivitas bisnis
2018 – 2020 Our Sustainability Implementation Strategi Wellbeing - Menerapkan mekanisme penggajian dan pemberian tunjangan sesuai dengan harga pasar (UMK, dsb) dan kinerja karyawan - Meminimalkan angka turn over di bawah 1% - Mengikutkan karyawan dan petani dalam berbagai pelatihan yang belum pernah diikuti. Economy - Meminimalkan harga jual service dan produk dengan mengurangi biaya produksi - Menerapkan food safety dari panduan good agricultural practices - Memulai proses sertifikasi kualitas produk. - Menerapkan kontinuitas produk dan jasa dengan menerapkan sistem distribusi dan menjadi mitra utama - Meningkatkan pengembangan bisnis integrated farming (pupuk, produk pertanian, bibit) serta energi komunal, dengan menggunakan kotoran ternak sapi dan limbah perkebunan kelapa sawit dalam jumlah yang lebih besar. Society - Merangkul jumlah petani dan masyarakat lokal yang ikut dalam system bisnis dengan tidak menghilangkan nilai-nilai kearifan local dengan menjadikan petani dan masyarakat sebelumnya sebagai trainer. - Menerapkan produk dan jasa yang berorientasi sustainability kepada setiap pemangku kepentingan - Menyadarkan masyarakat luas tentang pentingnya pertanian berkelanjutan, termasuk di dalamnya food safety dan food security (kesehatan dan keselamatan pangan). Nature - Menyediakan produk organik dengan mengikuti menggunakan pupuk dan bio pestisida sesuai panduan praktik pertanian yang baik. - Memulai mengurus sertifikasi produk organik. - Menerapkan konsep green service dalam setiap aktivitas bisnis
2021 – 2025 Sharing our sustainability value Strategi Wellbeing - Menerapkan mekanisme penggajian dan pemberian tunjangan sesuai kinerja karyawan dan di atas harga pasar (UMK, dsb) - Membuat angka turn over 0 % - Mengikutkan karyawan dan petani dalam berbagai pelatihan yang belum pernah diikuti. Economy - Meminimalkan harga jual service dan produk dengan mengurangi biaya produksi - Menerapkan food safety dari panduan good agricultural practices - Telah melakukan sertifikasi terhadap semua produk. - Menjaga kontinuitas produk dan jasa dengan menerapkan sistem distribusi dan menjadi mitra utama
Society - Merangkul jumlah petani dan masyarakat lokal yang ikut dalam system bisnis dengan tidak menghilangkan nilai-nilai kearifan local dengan menjadikan petani dan masyarakat sebelumnya sebagai trainer. - Menyediakan produk dan jasa yang berorientasi kepada sustainability - Melakukan infiltasi ke berbagai perusahaan tentang sustainability effort - Membangun system kemitraan dengan UKM - Menyadarkan masyarakat luas tentang pentingnya pertanian berkelanjutan, termasuk di dalamnya food safety dan food security (kesehatan dan keselamatan pangan). Nature - Menyediakan produk organik dengan mengikuti menggunakan pupuk dan bio pestisida. - Menjaga konsep green service dalam setiap aktivitas bisnis
10 | P a g e
Pemangku Kepentingan BAM Dalam menjalankan keberlanjutan bisnis, BAM percaya bahwa peran pemangku kepentingan sangat penting. Hal ini dikarenakan hampir di setiap lini bisnis yang dijalankan berhubungan dengan para pemangku kepentingan. Adapun pemangku kepentingan dalam bisnis yang kami lakukan adalah, karyawan, pelanggan (customer), pemerintah, penyedia jasa dan barang, dan petani. Isu dan indikator yang diangkat untuk menjawab isu-isu yang ada dijabarkan di Tabel 2. Tabel 2. Isu dan indikator Pemangku Kepentingan BAM View Point Karyawan
Customer (produk pertanian)
(travel)
Pemerintah
Penyedia Jasa & Barang
Petani
Issues - Gaji - tunjangan - turn over - capacity buiding
Indicator - karyawan (L/P & Usia) - Training & jenis tingkat turn over - survey karyawan - Jumlah gaji tahun atau L/P - Jenis tunjangan (kesehatan, transportasi, asuransi, dll)
- harga dan kualitas produk - kontinuitas barang - tepat waktu - jenis produk - promosi produk
- penjualan produk - jenis sertifikasi produk - jumlah distribusi - permintaan - survey pelanggan - promosi produk yang dilakukan
- knowledge tentang destinasi wisata - harga - jenis produk dan jasa yang ditawarkan - Penanganan keluhan konsumen - promosi - ijin-ijin serta pajak (PBB, tempat usaha, dan reklame) - promosi - harga yang ditawarkan - service dan barang yang ditawarkan - karyawan dari penyedia jasa dan barang
- survey pelanggan - promosi yang dilakukan
- Turn over - gaji - Pelatihan
- jumlah surat-surat izin - promosi yang dilakukan - jenis servis dan barang dari penyedia jasa dan barang - survey kepuasan - survey perusahaan penyedia jasa dan barang - turn over rate - upah buruh - pelatihan - survey petani
11 | P a g e
Kinerja Ekonomi BAM Selama dua tahun berjalan dari Januari 2013 – Desember 2014 terdapat beberapa kinerja ekonomi. Berikut ini adalah kinerja ekonomi BAM berdasarkan indikator yang paling sesuai dengan kondisi kami saat ini dan dianggap penting. Hal ini dikarenakan indikator-indikator itu secara langsung atau tidak langsung, di antaranya mempengaruhi reputasi perusahaan dan kontinuitas bisnis. 1. Economic Performances Sepanjang tahun 2013-2014 BAM telah membukukan penjualan bersih hingga kurang lebih 500 juta rupiah. Penjualan ini berasal dari penjualan tiket pesawat dan kereta api, serta pemesanan hotel. Keuntungan diperoleh 3-4% dari penjualan tersebut. Sementara itu, lini agribisnis tidak berjalan secara optimal, sehingga tidak ada data yang bisa disampaikan.
Gambar 2. Website E-Accounting BAM
12 | P a g e
Biaya operasional yang dikeluarkan berupa biaya internet, listrik, serta transportasi sekitar 350 ribu rupiah. Selain itu tiap tahunnya BAM harus membayar retribusi dan pajak yang dibayar kepada pemerintah sebesar 500 ribu rupiah. Pada tahun 2014, BAM memiliki satu orang karyawan laki – laki dengan uang yang digunakan untuk gaji per bulannya adalah 500 ribu rupiah. Gambar 2 adalah laman e-accounting perusahaan yang terintegrasi ke dua lini perusahaan, agribisnis dan agrowisata. 2. Market Presence Karyawan diupah 500 ribu rupiah per bulan yang dimuali sejak awal tahun 2013. Sementara itu upah minimum untuk wilayah Pekanbaru pada waktu itu adalah 1.5 juta rupiah. Upah yang berbeda itu dikarenakan bisnis yang dilakukan masih tahap awal, selain itu jumlah kerja karyawan yang masih sedikit, serta hanya lulusan sekolah menengah tingkat atas. Kemungkinan faktor ini yang mengakibatkan karyawan keluar dari perusahaan. Saat ini lini agribisnis dijalankan oleh dua petani dengan luas lahan 1 hektar. Namun, pengumpulan data belum berjalan maksima dikarenakan belum dapat mengatur secara baik. 3. Indirect Economic Impact Dalam bisnis yang kami jalankan terdapat dampak ekonomi yang tidak langsung, dimana sebelumnya kami tidak memiliki sub agent, kini kami memiliki 10 orang sub agent, yang diberi nama Wirausaha Muda AGW. Sistem kerjanya adalah sub agent bertugas hanya mencari pelanggan dan memesan pesawat. 80% komisi diberikan kepada sub agent setelah membayar biaya registrasi 500 ribu rupiah.
13 | P a g e
Ringkasan penjelasan aspek material ekonomi dijelaskan pada Tabel 3. Tabel 3. Ringkasan Aspek Material Ekonomi BAM Aspek Material Economy Economic Performances Market Presence
Indirect Economic Impact
Alasan Penting Mempengaruhi reputasi perusahaan, kontinuitas bisnis, Bidang perusahaan menyangkut banyak pemangku kepentingan dan akan mempengaruhi kontinuitas bisnis Mempengaruhi reputasi perusahaan, kontinuitas bisnis,
Indikator EC1 EC5 (masih start up, Waktu kerja sedikit, lulusan SMA), EC6,
EC8 (dari sub agent dari yang tadinya belum ada menjadi ada).
14 | P a g e
Kinerja Sosial BAM Kinerja sosial yang dilakukan oleh BAM dalam laporan keberlanjutan ini dipengaruhi oleh dua aspek penting, yaitu employment dan local communities. Dimana dua aspek ini turut mempengaruhi reputasi perusahaan dan kontinuitas bisnis. Jumlah karyawan pada awal 2014 satu orang. Berjenis kelamin laki-laki dengan usian 18 tahun. Namun, pada pertengahan 2014, karyawan tersebut resign dari perusahaan. Sementara itu, dari sisi pemberdayaan masyarakat, lini agribisnis masih terus berupaya mengedukasi petani untuk melakukan praktik pertanian yang baik dengan menerapkan nilai-nilai keberlanjutan. Tabel 4. Ringkasan Aspek Material Sosial BAM Aspek Material Social-Labor Employment Social-Society Local Communities
Alasan Penting
Indikator
Mempengaruhi reputasi perusahaan, kontinuitas bisnis,
LA1,
Mempengaruhi reputasi perusahaan, kontinuitas bisnis
SO1,
15 | P a g e
Testimoni Pemangku Kepentingan Sukiran (Petani) Pelatihan dan peningkatan pendapatan petani adalah dua hal yang paling urgent dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan. Semoga BAM memperhatikan hal ini
Muhamad Hadyan (Customer) Agrogreen Wisata memberikan pelayanan maksimal. Penjelasan tentang airline dan destinasi tujuan sangat detil. Terimakasih AGW atas tiket murah nya.
16 | P a g e
Glossary Aspek Kata Aspek digunakan dalam Pedoman ini untuk merujuk pada daftar subyek yang dicakup oleh Pedoman. Aspek Boundary Mengacu pada uraian tempat dampak terjadi untuk setiap Aspek Material. Dalam menetapkan Aspek Boundary, organisasi harus mempertimbangkan dampak di dalam dan di luar organisasi. Aspek Boundary bervariasi berdasarkan pada Aspek yang dilaporkan. Aspek Material Aspek Material adalah aspek yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial organisasi yang signifikan; atau yang secara nyata memengaruhi asesmen dan pengambilan keputusan para pemangku kepentingan. Analisis kualitatif, asesmen kuantitatif, dan diskusi diperlukan untuk menentukan penting tidaknya suatu Aspek. Cakupan Rentang Aspek yang dicakup dalam laporan. Dampak Dalam Pedoman ini, kecuali dinyatakan sebaliknya, istilah ‘dampak’ merujuk pada dampak terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan yang bersifat: positif, negatif, aktual, potensial, langsung, tidak langsung, jangka pendek, jangka panjang, direncanakan, tidak direncanakan. Pengungkapan Standar Khusus (Specific Standard Disclosure) Pengungkapan Standar Khusus memberikan informasi mengenai manajemen dan kinerja organisasi terkait dengan Aspek Material. 17 | P a g e
Pengungkapan Standar Umum (General Standard Disclosure) Pengungkapan Standar Umum memberikan uraian tentang organisasi dan proses pelaporan. Pemangku Kepentingan Pemangku Kepentingan didefinisikan sebagai entitas atau individu yang cukup dapat diperkirakan secara signifikan terpengaruh oleh kegiatan, produk, dan layanan organisasi; dan mereka yang tindakannya diperkirakan cukup dapat memengaruhi kemampuan organisasi dalam keberhasilannya menerapkan strategi dan mencapai tujuannya. Juga termasuk entitas atau individu yang hak-haknya, berdasarkan hukum atau konvensi internasional, dapat mengajukan klaim yang sah kepada organisasi dan sebaliknya. Pemangku Kepentingan dapat mencakup siapa saja yang berkomitmen dalam organisasi (seperti karyawan, pemegang saham, pemasok) serta siapa saja yang memiliki hubungan lainnya dengan organisasi (seperti kelompok rentan dalam masyarakat lokal, masyarakat sipil). Prinsip Pelaporan Konsep yang menjelaskan hasil yang harus dicapai oleh laporan dan yang memandu keputusan yang dibuat selama proses pelaporan, seperti Indikator yang harus direspon dan cara memberikan respon. Topik Kata topik digunakan dalam Pedoman ini untuk merujuk pada semua kemungkinan subjek keberlanjutan.
18 | P a g e
Index GRI G4 Wellbeing -Gaji -Turn over -Training Economy - kualitas - harga - kuantitas
Index GRI
G4-17-23, 28-33 G4-1 G4-3-16, 34, 56 G4-24-64 G4-EC1, EC5-6, EC8 G4-LA1, SO1
Nature - Produk organic - Green service Society - Local contribution farmers - Peningkatan pemahaman pemangku kepentingan tentang pembangunan berkelanjutan Keterangan Halaman Tentang Laporan Berkelanjutan Sambutan CEO Tentang Perusahaan Pemangku kepentingan Kinerja Ekonomi Kinerja Sosial
Halaman 4-5 6 8-10 11 12-14 15
19 | P a g e
20 | P a g e