MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA 2010) Oleh : Dirjen Industri Kecil dan Menengah
Disampaikan pada acara : Rapat p Kerja j Departemen p Perindustrian dengan g Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota p Kawasan Barat Indonesia Tahun 2009 Medan, 4 Maret 2009
1 1.
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) diarahkan agar menjadi pelaku ekonomi yang makin berbasis iptek dan berdaya saing dengan produk impor, khususnya dalam menyediakan barang dan jasa kebutuhan masyarakat sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam perubahan struktural dan memperkuat perekonomian domestik. Untuk itu itu, pengembangan IKM dilakukan dengan pendekatan kompetensi perkuatan kewirausahaan dan peningkatan produktifitas yang didukung dengan upaya peningkatan adaptasi terhadap kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi dalam iklim usaha yang sehat. Pengembangan g g IKM secara nyata y akan berlangsung g g terintegrasi g dalam modernisasi agrobisnis dan agroindustri, termasuk yang mendukung ketahanan pangan, serta perkuatan basis produksi dan daya saing industri melalui pengembangan rumpun industri, percepatan alih teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. (Amanat UU No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025)
1
2.
Thema ini dipilih dilandasi oleh kesadaran bahwa dalam situasi dan kondisi perekonomian apapun, sektor IKM harus tetap bertumbuh dengan landasan prinsip - prinsip bisnis dan prinsip p p p pengembangan g g industri yyang g sehat
3.
Prinsip - prinsip bisnis dan industri yang sehat mengandung sebuah pengertian bahwa IKM dalam perkembangannya kedepan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Semakin memberikan kontribusi yang optimal dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. b. Produk b odu - p produk odu ya yang g d dihasilkan as a dapat memenuhi e e u kebutuhan para penggunanya dengan kualitas yang berstandar, prosesnya dilakukan dengan benar dan ramah terhadap lingkungan lingkungan. c. IKM sebagai bagian integral dari sistem industri diupayakan agar outputnya dapat dipergunakan oleh sub sektor industri lainnya terutama sebagai supporting industry. 2
4 4.
Berdasarkan B d k prinsip i i - prinsip i i ttersebut b t di diatas, t maka k pendekatan pembinaan yang dapat dilakukan antara lain adalah ; a. Mengutamakan terjadinya perubahan pola bisnis dan pola industri dari IKM yang dibina, misalnya dalam aspek manajemen dan kelembagaan, proses dan output, serta jjejaring j g bisnis dan industri. b. Pola pembinaan dibangun dengan sistem yang jelas dan terukur, baik melalui pendekatan regulasi maupun fasilitasi dan pembinaan teknis. Pembinaan teknis sebaiknya dilakukan oleh pihak yang kompeten baik bersumber dari dalam maupun dari luar (Outsourcing) c Pembinaan yang baik c. baik, selalu dimulai dengan strategi dan rencanakerja yang realistik, sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh IKM yang bersangkutan. d Sem d. Semua a program dan kegiatan yang ang dijalankan tercatat dengan benar dan transparan serta dapat dipertanggung jawabkan secara administratif dan substantif. 3
5 5.
Sektor - sektor IKM yang dibina dan dikembangkan berdasarkan pada prioritas – prioritas yang telah ditentukan, baik dalam rangka penguatan klaster/sentra maupun k kompetensi t i inti i ti iindustri d tid daerah. h
6.
Setiap output yang dihasilkan dari sistem pembinaan, outcomenya harus dapat memberikan keyakinan publik bahwa : a. Telah terjadi perubahan yang substansial dalam struktur usaha, struktur nilai tambah. b. IKM sebagai industri prosesnya telah dilakukan dengan benar, sejak pemilihan bahan, penggunaan teknologi, proses produksi, packaging dan pengelolaan jejaring bisnisnya dan ramah lingkungan. c. Secara makro, peran IKM dapat memberikan sumbangan berarti bagi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan serta dapat menjadi katup pengaman bagi kepentingan neraca pembayaran dan neraca perdagangan.
4
7 7.
Oleh Ol h sebab b b ititu, IKM di dimasa yang d datang t h harus memberi b i kontribusi yang maksimal mengisi besaran-besaran nilai persamaan Y = C + I + G + ( X – M ).
8.
Peranan APBN dan APBD yang dialokasikan untuk membiayai program pembinaan dan pengembangan IKM harus dikelola dengan benar sesuai kaidah-kaidah tata kelola yang baik. Setiap rupiah yang dibayarkan harus di laporkan laporkan, dapat dipertanggung jawabkan, tepat sasaran, waktu dan jumlah
5
9.
10.
Peran APBN/APBD sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi, dewasa ini menjadi semakin penting disaat negara sedang menghadapi problem resesi global global. Disaat investasi tidak tumbuh secara berarti, ekspor melemah, impor juga demikian, maka peranan pengeluaran konsumsi rumah tangga dan konsumsi serta investasi pemerintah melalui APBN/APBD menjadi sangat berharga.
Karena faktor G saat ini menjadi penting, maka seluruh pengeluaran negara yang bersumber dari APBN/APBD dan pinjaman luar negeri harus benarbenar-benar dioptimalkan untuk memperbaiki kinerja investasi (I), meningkatkan devisa melalui ekspor ((X), ), mengurangi g g p penggunaan gg devisa melalui p pengendalian g impor p (M), memperbaiki daya beli masyarakat (C), dan pada akhirnya pertumbuhan ekonomi menjadi sehat karena pilar penopangnya semuanya kuat kuat. 6
11 11.
Bagaimana kita mewujudkan formula tersebut dalam kaitan pembinaan dan pengembangan IKM? Hal Hal--hal yang perlu yang dimufakati bersama antara lain a. Program dan kegiatan yang sumber pendanaannya berasal dari APBN / APBD harus disinergikan ( Pusat, Provinsi dan Kab/Kota. ) b. Penggunaanya diprioritaskan pada program yang strategis dan menghasilkan outcome riil bagi sektor IKM yang dibina dan dikembangkan. c. Program pembinaan dan Pengembangan IKM ditujukan kepada 2(dua) sasaran pokok, yaitu Perkuatan dan Pengembangan
7
d Perkuatan difokuskan kearah perbaikan kinerja IKM yang sudah d. ada, berkembang di sentrasentra-sentra yang sudah ada. Perencanaan perkuatan harus di susun dengan membuat study k l kelayakan k sampaii perencanaan penganggarannya, mana yang harus di dukung dengan APBN, mana yang harus didukung dengan APBD dan sumber lainnya. e. Pengembangan difokuskan kepada upaya merealisasikan produk unggulan daerah berbasis kompetensi inti industri daerah di dalam kegiatan investasi riil yang sumber pendanaannya bisa berasal dari APBN, APBD dan sumber--sumber lain. Perencanaan detil harus dibuat study sumber kelayakannya. kelayakannya
8
12.
Dengan penerapan pola Pembinaan dan Pengembangan IKM berdasarkan pendekatan penguatan dan pengembangan pengembangan,, konsep penganggarannya dilakukan dengan cara : a. Budget B d t sharing h i d dengan h harapan agar faktor f kt “G” benar b benar-benar termanfaatkan secara optimal menghasilkan pertumbuhan.. pertumbuhan b. Anggaran yang bersifat Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan difokuskan p penggunaannya gg y untuk kepentingan kepentingan: p g : Æ Koordinasi Æ Penguatan data base Æ Monitoring dan Evaluasi Æ Penguatan kelembagaan
9
- TERIMA KASIH -