Sri Karmini, Peningkatan Kompetensi Sistem Pemerintahan Desa
MENINGKATKAN KOMPETENSI SISTEM PEMERINTAHAN DESA DENGAN STRATEGI MODEL INKUIRI BERBASIS MANUSIA SUMBER BELAJAR Sri Karmini
SD Negeri Keputran Jl. R.A. Kartini No. 34 Pekalongan Email:
[email protected] Abstract The formulation of the problem this research is how the learning process, how big increase student learning outcomes in the competence of village administration system, as well as changes in the behavior of students after using a strategy based human inquiry model of learning resources in the fourth grade elementary school Keputran 06’s Classroom Action Research. This is done by two cycles. The results of this research that there is a change of behavior of learners towards the positive aspects of cooperation, liveliness, honesty, self-confidence. the average student learning outcomes has increased from the first cycle to cycle 2 at an average of 71.60 with the first cycle of students who achieve minimum completeness criteria.as much as 70% while the average of 87.50 with a second cycle students who achieve 88% minimum completeness criteria. Thus an increase in the thoroughness of the first cycle to the second cycle by 18%. Keywords: Learning model Constructivism, two dimension media and three dimensions.
PENDAHULUAN
~
Pemerintahan
Kompetensi Desa,
Abstrak Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi sistem pemerintahan desa, serta perubahan perilaku peserta didik setelah menggunakan strategi model inkuiri berbasis manusia sumber belajar di kelas IV SD Negeri Keputran 06. PTK ini dilakukan sebanyak dua siklus. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu terjadi perubahan perilaku peserta didik ke arah positif dari aspek kerja sama, keaktifan, kejujuran, dan kepercayaan diri. Rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus 2 yaitu rata-rata siklus I sebesar 71.60 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 70%, sedangkan rata-rata siklus II sebesar 87,50 dengan siswa yang mencapai KKM sebesar 88%. Dengan demikian, terjadi peningkatan ketuntasan dari siklus I ke siklus II sebesar 18%. Kata kunci: Model pembelajaran konstruktivisme, media dua dimensi dan tiga dimensi.
Sistem
belajar dua tahun terakhir nilai rata-rata
merupakan
kelas IV SD Negeri Keputran 06 Pekalongan
kompetensi yang sangat penting untuk
pada
dikuasai
ada
Pemerintahan Desa Tahun pelajaran 2013
keterkaitan dan kesinambungan dengan
/ 2014 maupun Tahun Pelajaran 2014 /
kompetensi berikutnya. Diharapkan anak
2015 nilai rata-rata peserta didik selalu
dapat berpikir kritis, rasional, dan kreatif
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu
dalam menanggapi isu kewarganegaraan
55 sedangkan KKM nya 75.
peserta
didik,
karena
(Depdiknas 2008:43-44). Kompetensi
kompetensi
dasar
Sistem
ini
juga memiliki cakupan yang luas sehingga
Ada beberapa
jika diajarkan secara konvensional atau
digunakan untuk mengukur keberhasilan
ceramah
kompetensi Sistem Pemerintahan Desa.
berdasarkan
pengalaman
indikator yang dapat
peneliti, akan sulit untuk mencapai batas
Indikator
ketuntasan minimal. Berdasarkan evaluasi
Pemahaman desa menurut PP No 72
[92]
tersebut
meliputi:
(1)
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
tahun
2005
tentang
Menyebutkan
desa;
persyaratan
(2)
suasana
kelas
nampak
tidak
harus
bergairah. Peserta didiknya terlihat hanya
dipenuhi untuk pembentukan desa; (3)
diam, mengantuk, bahkan sebagian ada
Mengenal pemerintahan desa dan struktur
yang bermain game.
organisasinya; tugas,
dan
(4)
wewenang,
yang
saja,
Menyebutkan
dan
kewajiban
Kondisi di atas seperti yang digambarkan
lembaga pemerintahan desa.
oleh Wahab, A A (1997) menyatakan bahwa
praktik-praktik
pengajaran
PKn
Pada indikator pertama, peserta didik
yang berlaku selama ini didominasi oleh
kurang dapat memahami karena anak
situasi to much chalk and talk and by lack
belum mengenal tentang PP No 72 tahun
of involvement of children in their own
2005. Kesulitan yang dialami peserta didik
learning. Dampak negatif lain jika kita
terutama untuk mengerti tentang seluk –
mengajar
lebih
beluk tentang PP No 72 tahun 2005. Materi
membuat
peserta
yang begitu rumit untuk ukuran anak SD
bahwa pelajaran PKn dapat dikuasai
jika tidak diajarkan dengan melibatkan
hanya
peserta didik secara mendalam dari sejak
mempersoalkan konteks dan esensi yang
perencanaan akan sulit mencapai Kriteria
diharapkan dari pembelajaran serta misi
Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah
yang diemban oleh mata pelajaran PKn.
ditetapkan.
Kesulitan
dan
dengan
banyak
bercerita
didik
berpersepsi
hafalan
saja
tanpa
kelemahan
peserta didik juga terjadi pada indikator
Dengan alasan di atas peneliti melakukan
kedua,
peserta
memahami syarat
didik
kurang
bisa
penelitian
desa
dan
kompetensi
pemerintahan
pembentukannya.Pada
indikator
untuk sistem
dengan strategi
meningkatkan
pemerintahan
desa
model inkuiri berbasis
ketiga peserta didik tidak mengalami
manusia sumber belajar pada Peserta
kesulitan,
memahami
Didik Kelas IV SDN Keputran 06 Pekalongan
dengan baik materi pemerintahan desa
Semester I Tahun Pelajaran 2015 /2016.
dan struktur organisasainya karena sudah
Dalam penerapan model inkuiri berbasis
mengenal
organisasai
manusia sumber belajar bukan hanya
kelas. Pada indikator keempat peserta
sekedar meningkatkan pemahaman siswa
didik
akan
peserta
tentang
mengalami
didik
struktur kesulitan
memahami
materi
tersebut,
tetapi
dengan
tugas,wewenang dan kewajiban lembaga
penerapan model ini siswa akan memiliki
pemerintahan
life skills, khususnya pada materi sistem
desa.
Sementara
itu
mereka hanya pasif dan diam, hal ini
pemerintahan
mengakibatkan
merupakan
tujuan
dari
indikator-
desa. strategi
Model
inkuiri
belajar
yang
indikator tersebut tidak dapat dicapai
mengembangkan
secara
hanya
merumuskan masalah dan memecahkan
dengan metode ceramah
masalah yang dihadapi siswa.Kegiatan
maksimal.Ketika
menjelaskan
guru
[93]
siswa
ini
dalam
Sri Karmini, Peningkatan Kompetensi Sistem Pemerintahan Desa
siswa dalam memecahkan masalahnya
tertentu. Berdasarkan dua pendapat ini,
dilakukan
yang
dengan
mewawancarai
dimaksud
dengan
strategi
narasumber atau manusia sumber, yang
pembelajaran adalah cara yang dipilih
dijadikan
sumber
guru untuk menyampaikan suatu materi
Desa.
untuk memudahkan peserta didik dalam
dengan
menerima dan memahami materi dalam
manusia
belajarnya
adalah
Serangkaian manusia
sebagai Sekretaris
kegiatan
sumber
merumuskan
inkuiri
belajar
dari
masalah,
mulai
rangka mencapai tujuan pembelajaran.
mengajukan
hipotesis, mengumpulkan data, menguji
Strategi
pembelajaran
hipotesis, dan merumuskan kesimpulan
berbasis
manusia
yang dilakukan secara kelompok
merupakan
untuk
mengembangkan life skills.
didik
sumber
strategi
diberikan
model inkuiri belajar
dimana peserta
tugas
pengajuan
pertanyaan kepada sumber belajarnya Dengan demikian, tujuan penelitian ini
sekaligus menyelesaikannya. Berdasarkan
adalah untuk: 1) Mendeskripsikan proses
pendapat
pembelajaran
menerapkan
pengajuan pertanyaan dapat dilakukan
model inkuiri berbasis manusia sumber
dengan cara memberikan suatu informasi
belajar;
hasil
kepada peserta didik, kemudian peserta
peningkatan yang diperoleh siswa dengan
didik diminta untuk membuat pertanyaan
menerapkan
berdasarkan informasi tersebut. Selain itu
dengan
2)
manusia
Mendeskripsikan model
sumber
inkuiri
belajar;
berbasis dan
3)
Zaenal
Abidin
(2012),
Zaenal Abidin (2012) juga menjelaskan
mendeskripsikan perubahan perilaku siswa
bahwa pengajuan pertanyaan
dengan
dikerjakan dengan berkelompok, dengan
menerapkan
model
inkuiri
berbasis manusia sumber belajar.
cara
setiap
membuat Strategi
Pembelajaran
Model
Inkuiri
kelompok
dapat
ditugaskan
pertanyaan
dan
penyelesaiannya. kemudian pertanyaan
Berbasis Manusia Sumber Belajar
itu ditanyakan kepada sumber belajarnya
Gerlach dan Eny (Uno, 2007) menjelaskan
untuk diselesaikan.
bahwa
strategi
lingkup
dan
pembelajaran
meliputi
urutan
kegiatan
Berbasis manusia sumber belajar dalam
pembelajaran yang dapat memberikan
penelitian
pengalaman belajar pada peserta didik.
pembelajaran yang meminta peserta didik
Menurut Dick dan Carey (Uno, 2007),
untuk
Strategi pembelajaran terdiri atas seluruh
wawancara
komponen
belajarnyatentang
materi
pembelajaran
dan
ini
adalah
mengadakan
suatu
strategi
kunjungan
dengan
dan
sumber
kompetensi
Sistem
prosedur kegiatan belajar yang digunakan
PemerintahanDesa berdasarkan informasi
guru dalam rangka membantu peserta
yang
didik
menyelesaikannya.
mencapai
tujuan
pembelajaran [94]
diberikan
kemudian Peserta
didik
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
diperbolehkan menambahkan informasi
gambar
lain yang menurutnya dibutuhkan pada
situasi.
waktu membuat pertanyaan pada saat
yang
2. Pengajuan
wawancara.
menunjukkan
pertanyaan
suatu
berdasarkan
tabel yaitu strategi pembelajaran yang meminta
Menurut Stoyanova (Christou, et.al: 2005)
peseta
didik
mengajukan
pertanyaan yang berupa tabel.
ada 3 kategori pengajuan pertanyaan yang meningkatkan kesadaran peserta
Langkah-langkah
didik
Pembelajaran
terhadap
situasi
berbeda
dan
dalam
model
memecahkan soal, yaitu (a) situasi bebas
Manusia sumber belajar.
(free situation), peserta didik mengajukan
Strategi
pertanyaan tanpa batasan; (b) situasi
berbasis
semi terstruktur, peserta didik diberikan
mengacu
masalah open-ended ; dan (c) situasi
caranya
pengajuan soal terstruktur, peserta didik
menyampaikan
membuat
tentang
pertanyaan
berdasarkan
gambar-gambar atau diagram khusus. dari
pendapat
sebagai
model
sumber
belajar
pendapat
Menon,
berikut.
kepada
materi
inkuiri
yang
(1)
peserta akan
Guru didik
dibahas.
beberapa
kelompok
yang
atas,
heterogen, dengan setiap kelompok terdiri
pengajuan pertanyaan yang digunakan
dari 5 orang. (2) Secara berkelompok
adalah
yang
peserta didik mendiskusikan materi yang
meminta peserta didik untuk mengajukan
sedang dipelajari. (3) Guru memberikan
pertanyaan dengan bentuk : (a) suatu
informasi yang berkaitan dengan materi,
pertanyaan
peserta
strategi
pembelajaran
semi
pertanyaan
di
pada
berbasis
Kemudian guru membagi peserta didik menjadi
Mengacu
inkuiri
pembelajaran manusia
Strategi
terstruktur;
dengan
(b)
memberikan
didik
pertanyaan
diminta
membuat
berdasarkan
informasi
jawaban; (c) pertanyaan yang memuat
tersebut dan ditanyakan kepada sumber
informasi tertentu; (d) pertanyaan untuk
belajarnya untuk menyelesaikannya. Guru
suatu
bertindak
situasi
tertentu
soal
yang
(pre-solusi)
Informasi
digunakan
dalam
penelitian. Penjelasan
di
atas
fasilitator
misalnya
memperbaiki kalimat pada pertanyaan
adalah
yang
sebagai berikut. 1. Pengajuan
sebagai
dibuat
peserta
didik
maupun
jawaban pertanyaan yang diberikan dari pertanyaan
berdasarkan
sumber belajarnya.
gambar yaitu strategi pembelajaran yang
meminta
peserta
didik
untuk
METODE
mengajukan pertanyaan tanpa suatu
Penelitian ini dilaksanakan pada semester
batasan dari informasi berupa cerita
1 tahun pelajaran 2015/2016. Masing-
atau
masing
petunjuk
yang
disediakan.
Petunjuk yang dimaksud dapat berupa
siklus
pembelajaran [95]
dilakukan sebanyak
kegiatan dua
kali
Sri Karmini, Peningkatan Kompetensi Sistem Pemerintahan Desa
pertemuan. Siklus 1 dilaksanakan pada
terjadi
hari Rabu, 02 September 2015 dan hari
menunjukkan perubahan ke arah positif,
Rabu,
antara lain, (1) peserta didik terlihat aktif
tanggal
09
September
2015
Perilaku
sedangkan siklus 2 dilaksanakan pada
dalam
hari Rabu, 16 September 2015 dan hari
memperlihatkan
Rabu tanggal 23 September 2015.
berperilaku
peserta
didik
pembelajaran
dengan
kemajuan
seperti
merespon,
yang
lebih
dalam
aktif
bertanya,
dalam
menjawab
Subjek penelitian adalah peserta didik
pertanyaan guru dan berpendapat. (2)
kelas IV SD Negeri Keputran 06 Tahun
Peserta didik mampu bekerjasama dalam
Pelajaran 2015/2016.
Adapun sumber
kerja kelompok. (3) Peserta didik lebih
data dari penelitian ini: 1) peserta didik
bertanggung jawab terhadap tugas yang
yang jumlahnya sebanyak 28siswa, yang
diberikan oleh guru. (4) Peserta didik lebih
terdiri atas 15 peserta didik perempuan
bersemangat mengikuti pembelajaran. (5)
dan 13 peserta didik lakilaki, 2) guru kelas,
peserta didik lebih bersungguh-sungguh
dan teman sejawat.
dalam pembelajaran (6) peserta didik lebih
Teknik
yang
digunakan
untuk
berani
tampil,
mengemukakan
pendapat dan presentasi didepan kelas.
mengumpulkan data berbentuk tes dan
Dengan
nontes.
strategi model inkuiri berbasis manusia
Tes
digunakan
untuk
demikian,
sumber
Sistem Pemerintahan Desa.
Instrumen
motivasi dan pemahaman dan akhirnya
nontes berupa pedoman observasi, jurnal
hasil belajar peserta didik meningkat pada
guru
kompetensi Sistem Pemerintahan Desa.
peserta
didik,
pedoman
dapat
disimpulkan
mengetahui hasil belajar PKn kompetensi
dan
belajar
dapat
meningkatkan
wawacara serta dokumentasi digunakan untuk menilai aktivitas, keaktifan, dan
Prosedur
penelitian
perubahan tingkah laku peserta didik
pembelajaran
selama kegiatan dilakukan.
dengan tahapan atau langkah-langkah
yang
siklus
1
dilakukan sesuai
model inkuiri berbasis manusia sumber Indikator kinerja dalam penelitian ini ada
belajaryaitu
2 yaitu indikator data kuantitatif dan
melakukan
indikator data kualitatif. Pada indikator
didik (2) guru menjelaskan kompetensi
data
yang akan dicapai dalam pembelajaran
kuantitatif
berdasarkan kuantitatif
tes
penilaian tulis.
penelitian
dilakukan
Indikator ini
Pendahuluan. apersepsi
adalah
agar siap mengikuti pembelajaran dan
minimal peserta didik sebesar 75, dengan
pembelajaran
jumlah
manusia
100%
peserta
(3) guru mengkondisikan peserta didik menjelaskan
didik
kepada
guru
data
ketercapaian target kriteria ketuntasan peserta
(1)
tuntas.
Sedangkan pada indikator data kualitatif
dilakukan [96]
mengenai model
sumber
inkuiri
belajar
dalam
strategi berbasis
yang
akan
pembelajaran
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
kompetensi Sistem Pemerintahan Desa.Inti
pada siklus I dilaksanakan dalam tiga
pembelajaran,
tahap
1)
guru
mengarahkan
sesuai
dengan
rencana
peserta didik untuk mengenal secara
pembelajaran. Pada tahap pendahuluan
umum hal yang berkaitan dengan strategi
guru
pembelajaran
apersepsi dengan mengajukan beberapa
model
inkuiri
berbasis
mengkondisikan
manusia sumber belajar 2) peserta didik
pertanyaan
dikelompokkan
mengenai
menjadi
4
kelompok
dan
kepada
melakukan
peserta
pembelajaran
didik
kompetensi
dengan masing-masing 8 peserta didik, 3)
Sistem Pemerintahan Desa yang akan
guru membagikan lembar kerja pada
dilaksanakan
peserta didik, peserta didik membuat
pada tahap tersebut peserta didik terlihat
pengajuan pertanyaan untuk ditanyakan
cukup antusias dengan kehadiran guru.
kepada
guru
Interaksi yang baik juga terjalin antara
untuk
guru dengan peserta didik. Peserta didik
mempresentasikan hasil diskusinya dan
bersedia menjawab dan mengemukakan
ditanggapi oleh kelompok lain. Penutup,
pendapatnya
meliputi : 1) guru menanyakan kesulitan
manfaat
yang
ada beberapa peserta didik yang terlihat
sumber
meminta
belajarnya
peserta
dialami
4)
didik
peserta
didik
ketika
berdasarkan
mengenai
observasi,
tujuan
pembelajaran. Namun
kurang
dan peserta didik mengadakan refleksi
berbicara
yaitu tanya jawab pada peserta didik 3)
dipancing dengan pertanyaan, peserta
guru
didik
penguatan
pada
dengan
tersebut
dan
masih
mengikuti proses pembelajaran, 2) guru
memberikan
memperhatikan
dan
temannya.
mau
asyik Setelah
memperhatikan
peserta didik terhadap materi yang sudah
dengan baik. Respon positif menjadi awal
dilaksanakan, 4) peserta didik diberi PR
yang baik,
yang
peserta didik terlihat antusias terhadap
berkaitan
dengan
persiapan
pertemuan berikutnya.
kegiatan
karena sebagian besar
pembelajaran
yang
sedang
berlangsung. HASIL Hasil Penelitian Siklus 1
Hasil Tes Kompetensi Sistem Pemerintahan
Proses Pembelajaran Kompetensi Sistem
Desa
Pemerintahan
Strategi Model Inkuiri Berbasis Manusia
Desa
dengan
Strategi
Setelah
Pembelajaran
dengan
Model Inkuiri Berbasis Manusia Sumber
Sumber Belajar.
Belajar.
Hasil
Proses pembelajaran kompetensi Sistem
Pemerintahan Desa siklus I dapat dilihat
Pemerintaha Desa dengan strategi model
pada Tabel 1 berikut:
inkuiri berbasis manusia sumber belajar
[97]
tes
kompetensi
Sistem
Sri Karmini, Peningkatan Kompetensi Sistem Pemerintahan Desa
Tabel 1. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus 1.
Kategori
Interval
J
Persentase
Nilai Rata-
Ketuntasan
Ketuntasan
rata
( %)
71,60
70 %
Sangat Baik
95 - 100
0
0%
Baik
80 - 90
6
21,43 %
10
35,71 %
12
42,86 %
Cukup
65 - 75
Kurang
0 - 60 Jumlah
28
Berdasarkan data pada tabel 1, diketahui
dengan strategi model inkuiri berbasis
nilai rata-rata peserta didik mencapai
manusia sumber belajarpada siklus Ibelum
71,60
kategori
menunjukkan perubahan ke arah yang
kurang. Tidak ada peserta didik yang
lebih baik, antara lain, (1) peserta didik
memperoleh nilai berkategori sangat baik.
masih
Peserta
Beberapa siswamasih bersifat individualistik
yang
termasuk
didik
yang
dalam
memperoleh
nilai
pasif
dalam
dan
atau sebesar 21,43 %. Peserta didik yang
kelompoknya. (3) Masih ada beberapa
memperoleh nilai berkategori cukup 10
siswa yang kurangpercaya diri dalam
peserta
memaparkan
Sementara
atau
itu,
sebesar
hasil
dengan
diskusinya(4).
Ada
beberapa siswa yang kurangbertanggung
berkategori kurang 12 peserta didik atau
jawab terhadap tugas yang diberikan
sebesar
oleh guru.
%.
mendapat
%.
sama
nilai
42,86
yang
35,71
bekerja
(2)
berkategori baik sebanyak 6 peserta didik
didik
kurang
pembelajaran
Ketuntasan
dihitung
berdasarkan jumlah paserta didik yang sudah
memenuhi
Kriteria
Ketuntasan
Refleksi Siklus 1
Minimal Mata pelajaran PKn kelas IV SDN
Refleksi siklus I dilakukan berdasarkan
Negeri Keputran 06 Pekalongan, yakni 70.
hasil
Peserta
menunjukkan
didik
yang
memperoleh
nilai
tes
dan
hasil
nontes.Hasil tes
bahwa
target
penelitian
berkategori baik sebanyak 6 peserta didik
belum tercapai.
dengan
dilihat dari nilai rata-rata kelas pada siklus
tingkat
ketuntasan
sebesar
21,43.%
Isebesar
71,60
Hal tersebut dapat yang
masih
memenuhi KKM, yaitu 75. Hal Perubahan Perilaku Peserta Didik Saat
menunjukkan
Pembelajaran
benar memahami
Pemerintahan
Kompetensi Desa
tersebut
peserta didikbelum benarpenerapan
strategi
Strategi
model inkuiri berbasis manusia sumber
Model Inkuiri Berbasis Manusia Sumber
belajar. Oleh karena itu, pada siklus II guru
Belajar
harus memberikan pendalaman materi
Perilaku peserta didik saat pembelajaran
secara lebih intensif. Kesulitan
kompetensi
antara
sistem
dengan
Sistem
belum
pemerintahan
desa [98]
lain
dalam
tersebut
memahami
cara
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
menyusun daftar pertanyaan. Hal tersebut
balik mengenai kemudahan dan kesulitan
dibuktikan dari hasil tes pada siklus I masih
yang masih dialami peserta didik pada
banyak yang belum tuntas.
pembelajaran menjawab
Berdasarkan
uraian
tersebut,
guru
siklus
I.
pertanyaan
Peserta guru
dengan
penuh percaya diri. Peserta didik tidak
dilaksanakan
mengemukakan pendapatnya mengenai
mengatasi
siklus
II
untuk
berbagai kekurangan yang
ketika
diminta
juga
menyusun rencana perbaikan yang akan pada
canggung
didik
untuk
tujuan dan manfaat pembelajaran.
terjadi pada siklus I. Hasil refleksi tersebut sebagai acuan untuk memperbaiki hasil
Pada tahap inti, bagian eksplorasi, guru
pada siklus II,
memberi
pemecahan
dirasakan
peserta
dicapai
lebih
sehingga hasil maksimal.
yang
Selain
itu,
kesulitan didik
yang dalam
perilaku peserta didik dapat berubah dari
kompetensi Sistem Pemerintahan Desa,
negatif
dalam
antara lain dengan meminta peserta
Sistem
didik untuk memanfaatkan laboratorium
ke
arah
pembelajaran
yang
positif
kompetensi
Pemerintahan Desa.Dengan demikian, hasil
komputer
penelitian
untuk mendapatkan data dan informasi
yang
ditargetkan
dapat
tercapai secara maksimal.
dan
perpustakaan
sekolah
faktual. Berdasarkan catatan harian guru, peserta didik mengaku selama siklus I
Hasil Penelitian Siklus 2
belum memanfaatkan sarana tersebut
Proses Pembelajaran Kompetensi Sistem
sehingga
Pemerintahan
memperoleh sumber data. Guru juga
Desa
dengan
Strategi
mereka
masih
kesulitan
Model Inkuiri Berbasis Manusia Sumber
menjelaskan
Belajar.
penerapan
Berdasarkan deskripsi perilaku ekologis,
belajar secara lebih mendalam karena
pada tahap pendahuluan, peserta didik
masih ada peserta didik yang belum
terlihat antusias dengan kehadiran guru.
paham. Peserta didik diberi penguatan
Peserta didik sudah tidak canggung lagi.
dan pemahaman untuk memilih sumber
Pada saat guru mengumumkan hasil tes
belajar yang mudah dimengerti untuk
siklus I, peserta didik terlihat antusias dan
menjelaskan materi kompetensi Sistem
penasaran dengan hasil nilai mereka.
Pemerintahan Desa pada siklus I. Selama
Guru memberikan motivasi bagi peserta
dijelaskan, peserta didik memperhatikan
didik yang nilainya masih kategori cukup
dengan
dan
bertanya.
kurang
agar
lebih
bersungguh-
kembali berbasis
tentang
manusia
sungguh-sungguh
sumber
dan
aktif
sungguh dalam mengikuti pembelajaran dan lebih banyak berlatih. Proses tanya
Pada tahap inti, bagian elaborasi dan
jawab juga berlangsung dengan baik.
konfirmasi, setelah peserta didik benar-
Guru
benar memahami penerapan strategi ini,
memberikan
pertanyaan
umpan [99]
Sri Karmini, Peningkatan Kompetensi Sistem Pemerintahan Desa
kegiatan
yang
dilaksanakan
adalah
dalam
memecahkan
masalah
peserta didik membentuk kelompok dan
memperhatikan
berdiskusi tentang pembuatan daftar
sungguh pada saat dijelaskan oleh guru.
pertanyaan
Pada saat presentasi, peserta didik juga
yang
akan
ditanyakan
kepada sumber belajarnya. Kegiatan diskusi
berlangsung
baik,
tertib,
dengan
dan
sungguh-
terlihat aktif dan percaya diri.
dan
lancar. Peserta didik berdiskusi dengan
Hasil Tes Kompetensi Sistem Pemerintahan
anggota
Desa
kelompok
masing-masing
Setelah
Pembelajaran
dengan
secara aktif dan mampu bekerja sama
Strategi Model Inkuiri Berbasis Manusia
dan berbagi dengan baik. Peserta didik
Sumber Belajar.
terlihat aktif dan bersungguh-sungguh
Hasil tes kompetensi sistem pemerintahan
dalam berdiskusi. Peserta didik juga aktif
desa siklus IIdapat dilihat pada tabel 2
bertanya pada saat mengalami kesulitan
berikut:
Tabel 2. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus 2.
Kategori
Interval
J
Persentase
Nilai Rata-
Ketuntasan
(%)
rata
( %)
87,50
88%
Sangat Baik
95 - 100
15
53,57%
Baik
80 - 90
8
28,57%
Cukup
65 - 75
5
17,85%
Kurang
0 - 60
0
0%
Jumlah
28
Berdasarkan data pada tabel 2, diketahui
peningkatan yaitu dari nilai rata-rata siklus I
nilai rata-rata peserta didik mencapai
71,60 menjadi sebesar 87,50 pada siklus II.
87,50. Terdapat
Lima peserta didik kelas IV SDN Keputran
15 peserta didik yang
memperoleh nilai berkategori sangat baik
06
Pekalongan masih memperoleh nilai
atau 53,57%, 8 peserta didik berkategori
berkategori cukup sehingga dianggap
baik atau 28,57.%. Sementara itu, peserta
belum tuntas. Meskipun demikian, hasil tes
didik yang memperoleh nilai berkategori
siklus II sudah memenuhi target KKM Mata
cukup hanya 5 peserta didik atau sebesar
Pelajaran PKn
17,85 %. Tidak ada peserta didik yang
Pekalongan yaitu 75. Walaupun target
berkategori kurang. Peserta didik yang
100% belum tercapai namun kenaikan
tuntas sebanyak 23 peserta didik dengan
secara signifikan jelas dari peningkatan
tingkat ketuntasan 88 %. Hasil tes pada
hasil belajar dari siklus I ke siklus II.
kelas IV SDN Keputran 06
siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan hasil tes
Perubahan Perilaku Peserta Didik Saat
siklus
Pembelajaran
I.
Hasil
tes
siklus
II
mengalami [100]
Kompetensi
Sistem
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
Pemerintahan
Desa
dengan
Strategi
Pemerintahan
Model Inkuiri Berbasis Manusia Sumber
Desa
sudah
tercapai
dengan hasil yang sangat memuaskan.
Belajar Perilaku peserta didik saat pembelajaran
Berdasarkan uraian hasil nontes siklus II
kompetensi
desa
yang diperoleh melalui deskripsi perilaku
dengan strategi model inkuiri berbasis
ekologis, catatan harian guru, catatan
manusia sumber belajar pada siklus II
harian peserta didik, wawancara, dan
menunjukkan perubahan ke arah yang
dokumentasi
lebih
perilaku
sistem
baik,
didikaktif
pemerintahan
antara
dalam
lain,
(1)
peserta
pembelajaran
baik
foto,
diketahui
peserta
didik
melaksanakan
bahwa selama
pembelajaran
bertanya maupun memberi tanggapan
kompetensi
(2) peserta didik terlihat dapat
bekerja
dengan strategi model inkuiri berbasis
sama dengan kelompoknya. (3) peserta
manusia sumber belajar pada siklus II dari
didik
segi keaktifan,
terlihat
percaya
diri
dalam
sistem
pemerintahan
desa
kedisiplinan, kejujuran,
memaparkan hasil diskusinya (4). Peserta
kepercayaan
diri,
dan
kemampuan
didik bertanggung jawab terhadap tugas
berbagi
yang diberikan oleh guru.
baik. Sebagian besar peserta didik sudah
sudah berubah menjadi lebih
berperilaku sesuai dengan lima karakter Refleksi Siklus 2
positif tersebut. Perilaku negatif yang tidak
Refleksi siklus II dilakukan berdasarkan
sesuai dengan lima karakter positif dan
hasil
nontes
masih terjadi pada siklus I sudah tidak
sistem
dilakukan peserta didik pada siklus II.
tes
dan
pembelajaran
hasil kompetensi
pemerintahan desayang telah terlaksana
Keaktifan
pada
melaksanakan pembelajaran mengalami
siklus
II.
Hasil
tes
menunjukkan
peserta
peningkatan.
Nilai
senang dan memperoleh kemudahan
kelas
yang
dicapai
mengaku
peserta didik pada siklus II sebesar 87,50
dalam
sudah melampaui KKM
kelas IV SDN
kompetensi Sistem Pemerintahan Desa
Keputran 06 Pekalongan. Peserta didik
dengan strategi model inkuiri berbasis
yaitu 75. Peserta didik yang memperoleh
manusia sumber belajar. Hasil refleksi
nilai diatas 75 atau yang termasuk tuntas
tersebut
sebanyak 22 peserta didik atau sebesar
pembelajaran
88
didik.
Pemerintahan Desa dengan strategi model
Sementara itu tiga peserta didik masih
inkuiri berbasis manusia sumber belajar
belum tuntas. Berdasarkan analisis hasil
pada siklus II telah berlangsung dengan
tes kompetensi Sistem Pemerintahan Desa
baik dan menunjukkan hasil yang sangat
diketahui
memuaskan.
%
dari
didikpada
jumlah
nilai
peserta
rata-rata kompetensi
peserta Sistem [101]
memahami
didik
dalam
bahwa target penelitian sudah tercapai. rata-rata
Peserta
didik
pembelajaran
menunjukkan kompetensi
bahwa Sistem
Sri Karmini, Peningkatan Kompetensi Sistem Pemerintahan Desa
PEMBAHASAN
peserta didik
Proses Pembelajaran Kompetensi Sistem
pertanyaan
Pemerintahan
sebelumnya, antara lain dengan meminta
Desa
dengan
Strategi
dalam membuat daftar pada
Model Inkuiri Berbasis Manusia Sumber
peserta
Belajar
laboratorium
Pada tahap pendahuluan siklus I, guru
perpustakaan
mengkondisikan
mendapatkan data dan informasi. Guru
dan
melakukan
didik
pertemuan
apersepsidengan mengajukan beberapa
juga
pertanyaan
khususnya
kepada
mengenai Sistem
peserta
pembelajaran
Pemerintahan
peserta
didik
didik
kompetensi
memanfaatkan
komputer
dan
sekolah
memberi pada
pertanyaan
Desa.Sebagian
menjawab
untuk
untuk
pendalaman
materi
penyusunan
daftar
pada
indikator
Struktur
organisasi pemerintahan Desa. Peserta
dan
didik diberi penguatan dan pemahaman
mengemukakan pendapatnya mengenai
pada
tujuan
fungsi lembaga desa . Selama dijelaskan,
dan
manfaat
pembelajaran.
indikator
peserta
didik
sungguh-sungguh dan aktif bertanya.
terlihat
memperhatikan
dan
kurang
memperhatikan
dan
Namun, masih ada beberapa peserta yang
didik
wewenang,tugas
dengan
asyik berbicara
dengan temannya.
Kegiatan inti pertemuan kedua siklus II tidak
jauh
berbedadengan
siklus
I.
Pada tahap inti pertemuan pertama siklus
Kegiatan yang dilakukan adalah peserta
I,
didik
peserta
tentang
didik
diberi
cara
pemahaman
membuat
mempresentasikan
hasil
diskusi
daftar
kelompoknya.Berdasarkan catatan harian
pertanyaan
dengan
benar
yang
guru, pada siklus II peserta didik sudah
ditayangkan
melalui
media
LCD.
lebih berdisiplin dalam mengerjakan tugas
Berdasarkan catatan harian guru, selama
dari guru dan lebih percaya diri dalam
proses tersebut peserta didik terlihat aktif
presentasi. Peserta didik mengaku lebih
menanggapi,
dan
mudah dan lebih percaya diri karena
juga
adanya motivasi dan masukan dari guru
bertanya.
berkomentar, Kegiatan
diskusi
berlangsung baik, tertib, dan lancar. Tetapi
untuk
masih ada beberapapeserta didik yang
prasarana
terlihat
Pada
menunjang
pemahaman
diskusi,
kompetensi
Sistem
kurang
saatmemperesentasikan
aktif. hasil
memanfaatkan sekolah
sarana yang
dan dapat dalam
Pemerintahan
peserta didik sudah terlihat aktif. Hanya
Desa.Peserta didik mengerjakan dengan
saja ada beberapa perwakilan kelompok
penuh kesadaran dan keseriusan.
yang masih merasa canggung untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya
Berdasarkan
di depankelas. Pada siklus II, guru memberi
hipotesis yang diajukan diterima, yakni
pemecahan
proses
kesulitan
yang
dirasakan [102]
deskripsi
tersebut,
pembelajaran
maka dengan
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
menerapkan manusia
model
inkuiri
sumber
berbasis
belajar
II mengalami peningkatan yaitu dari nilai
dapat
rata-rata
siklus
I
yaitu
71,60
menjadi
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
sebesar 87,50 pada siklus II. Lima peserta
Kompetensi
didik
Sistem
PemerintahanDesa
kelas
IV
SDN
masih
Keputran
memperoleh
06
terbukti adanya peningkatan keaktifan,
Pekalongan
nilai
kerja sama, tanggung jawab, dan disiplin.
berkategori cukup sehingga dianggap belum tuntas. Meskipun demikian, hasil tes
Peningkatan Sistem
Hasil
Belajar
Pemerintahan
Kompetensi
Desa
siklus II sudah memenuhi target KKM Mata
dengan
Pelajaran PKn
kelas IV SDN Keputran 06
Strategi Model Inkuiri Berbasis Manusia
Pekalongan.yaitu
Sumber Belajar
100% belum tercapai namun kenaikan
Hasil
tes
pada
peningkatan
siklus
yang
II
mengalami
sangat
75.
Walaupun
target
secara signifikan jelas dari peningkatan
signifikan
hasil belajar dari siklus I ke siklus II.
dibandingkan hasil tes siklus I. Hasil tes siklus Tabel 3. Rekapitulasi dan Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Tes Kompetensi Sistem Pemerintahan Desa Siklus I dan II.
Siklus I NO
1
Siklus II
Kategori dan Interval Jumlah PD
Prosentase
Jumlah
Prosentase
yg tuntas
Ketuntasan
PD yg
Ketuntasan
%
Tuntas
%
0
0
15
53,57
80 - 90
6
21,43
8
28,57
Sangat Baik 95 - 100
2
Baik
3
Cukup
65 - 75
10
35,71
5
17,85
4
Kurang
0 - 60
12
42,86
0
0
28
70%
28
88%
5
Jumlah Nilai Rata-Rata
71,60
87,50
Berdasarkan pemaparan dan tabel diatas,
Perubahan Perilaku Belajar Siswa Setelah
dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua
Melaksanakan
diterima,
Strategi Model Inkuiri Berbasis Manusia
yakni
pembelajaran
dengan
Pembelajaran
dengan
model inkuiri berbasis manusia sumber
Sumber Belajar.
belajar dapat meningkatkan hasil belajar
Penerapan model inkuiri berbasis manusia
siswa
sumber belajarpada mata pelajaran PKn
pada
Kompetensi
PemerintahanDesadi
kelas
Sistem IV
SDN
yang
dilakukan,
Keputran 06 Semester 1 Tahun Pelajaran
yang
sangat
2015/2016.
perubahan perilaku siswa. hal ini terlihat [103]
memberikan signifikan
dampak terhadap
Sri Karmini, Peningkatan Kompetensi Sistem Pemerintahan Desa
bahwa siswa belajar dengan antusias, dan
87,50 dengan siswa yang mencapai KKM
semangat yang tinggi, siswaaktif dalam
sebesar 88%. Dengan demikian terjadi
pembelajaran
maupun
peningkatan ketuntasan dari siklus I ke
bekerja
siklus II sebesar 18% dan 3) model inkuiri
sama dengan kelompoknya. percaya diri
berbasis manusia sumber belajar dapat
dalam memaparkan hasil diskusinyaserta
merubah perilaku belajar
bertanggung jawab terhadap tugas yang
positif. Dari aspek kerja sama, keaktifan,
diberikan
kejujuran, dan kepercayaan.
baik
bertanya
memberi tanggapan, dapat
oleh
guru.
Hal
ini
senada
siswa ke arah
denganpendapat dari Gerlach dan Eny (Uno, 2007) menjelaskan bahwa strategi
REFERENSI
pembelajaran meliputi lingkup dan urutan
Abidin, Zaenal. (2012). “Intuisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Divergen Berrdasarkan Gaya Kognitif Field Independent dan Field Dependent”. Disertasi Program Pasca Sarjana, UNESA.
kegiatan
pembelajaran
yang
dapat
memberikan pengalaman belajar pada peserta didik. Dengan hipotesis
ketiga
diterima,
yakni
demikian,
yang
maka
dikemukakan
pembelajaran
Cristou, Constantinnos, Mousoulides, Nicholas, Pittalis, Marios, Pitta-Pantazi, Demetra, Sriraman, Bharath. (2005). “An Empirical Taxonomy of Problem Posing Processes”. ZDM. 2005 Vol 37 No 3, Page 149 – 158.
dengan
model inkuiri berbasis manusia sumber belajar
padakompetensi
pemerintahandesa
terbukti
sistem dapat
mengubah perilaku belajar peserta didik
Depdiknas. (2008). Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
kelas IV SD Negeri Keputran 06, semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.
Uno, Hamzah B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
SIMPULAN Simpulan
hasil
pembelajaran
penelitian
ini: 1) proses
dengan
menerapkan
model inkuiri berbasis manusia sumber belajar
dapat
meningkatkan
Wahab, A, A. (1997) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
aktivitas
belajar siswa pada pada pembelajaran kompetensi sistem pemerintahan desa di kelas IV SD Negeri Keputran 06 semester 1 tahun pelajaran 2015/2016, 2) model inkuiri berbasis manusia sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari ratarata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar
71.60
dengan
siswa
yang
mencapai KKM sebanyak 70% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi sebesar [104]