e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS DALAM BAHASA INDONESIA Ni Putu Sartika Dewi1, I Ketut Adnyana Putra2, I Wayan Wiarta3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia Siswa Kelas IVA SDN 27 Pemecutan melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Lingkungan Sekolah. Penelitian ini dilaksanakan pada dua siklus, dengan subyek dalam penelitian initerdiri dari 39 orang siswa. Data hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia siswa dikumpulkan dengan menggunakan metode tes uraian mengarang. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskristif dan metode analisis diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia pada siklus I skor hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia dari 39 siswa, 6 siswa mendapat predikat rendah, 28 siswa mendapat predikat sedang, 5 siswa mendapat predikat tinggi, sedangkan pada siklus II skor hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia dari 39 siswa, 12 siswa mendapat predikat sedang, 25 siswa mendapat predikar tinggi, 2 siswa mendapat predikat sangat tinggi. Dengan demikian, telah terjadi peningkatan hasil behajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia dari siklus I ke siklus II. Jadi dapat disimpulkan Bahwa Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri berbasis lingkungan sekolah dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis dalam Bahasa Indonesia siswa kelas IVA SDN 27 Pemecutan Tahun Pelajaran 2015/2016. Kata kunci: model pembelajaran Inkuiri, lingkungan sekolahn, , hasil belajar keterampilan menulis Bahasa Indonesia.
Abstract Class room ection reasech purepose of invroving learnin “Bahasa Indonesia” in writing skill at for grade student of SDN 27 Pemecutan Denpasar though the implementation of “Inquiry” based on environment.The reasech conducted two cycles, the reasech us threety nine student. Based on the data in writing skiil, the student collected using the test is description. The data analysis by meted statistic analysis descriptive and the metod analysis quantitative descriptive. The result frome the research is an increase of invroving learning “Bahasa Indonesia” in writing skill in cycle I the score from 39 student, 6 student has poor score, 28 student has good score, and 5 student has excellent score, wile in cylces 2 the score from 39 student in learning “Bahasa Indonesia” of writing skill is twelve student has good score, 25 student has exelent score, 2 student has expert score, however, invroving learning proses Bahsaa Indonesia in writting skill from cycles I and cycles II, and the conclusion is “the Implementation of inquiry based on invironment onvroving learning Bahasa Indonesia in writting skill student of 4 grade SDN 27 Pemecutan Denpasar 2015/2016”. Keyword : Inquiry, Scooling environment, Bahasa Indonesia in writing skill.
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Peningkatan kualitas SDM jauh lebih mendesak untuk segera direalisasikan terutama dalam menghadapi era persaingan Global. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM sejak dini merupakan hal penting yang harus dipikirkan secara sungguh-sungguh. “Pendidikan bukan hanya ditujukan untuk menyiapkan masa depan tetapi juga bagaimana menciptakan masa depan” (Rusman, 2010:230).Jika pendidikan adalah salah satu sumber instrumen utama pengembangan SDM, maka tenaga pendidik dalam hal ini guru sebagai salah satu unsur yang berperan penting didalamnya. Guru merupakan komopnen yang sangat menentukan dalam implementasi proses pembelajaran dalam kelas sebagai unsur mikro dari suatu keberhasilan pendidikan. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Kurikulum 2013 mendefinisikan Standar kompetensi lulusan (SKL) sesuai dengan yang seharusnya. Kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas pembelajaran. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD sekarang sudah menggunkan kurikulum 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama di SD tidak akan terlepas dari empat Keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat diperlukan. Sehingga makhluk sosial, manusia berinteraksi, berkomunikasi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa
lisan, juga berkomunikasi menggunakan bahasa tulis. Dalam pembelajaran di sekolah memerlukan model pembelajaran yang mendukung suatu proses pembelajaran agar siswa untuk mencari, memahami informasi dan menemukannya sendiri. Secara bahasa, inkuiri berasal dari kata inquiry yang merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti penyelidikan atau meminta keterangan, terjemahan bebas untuk konsep ini adalah siswa diminta untuk mencari dan menemukan sendiri (Anam ,2015:7) Keterampilan berbahasa yang dilakukan manusia yang berupa keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,keterampilan membaca, dan keterampilan menulis yang dimodali kekayaan kosakata, yaitu aktivitas intelektual, kaya otak manusia yang berpendidikan. Kemampuan manusia berbahasa bukanlah instinct, tidak dibawa anak sejak anak lahir, melainkan manusia dapat belajar bahasa sampai terampil berbahasa, mampu berbahasa untuk kebutuhan berkomunikasi. (Susanto 2013: 242) Penggunaan bahasa dalam interaksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lisan dan tulisan.Kemampuan itu digunakan untuk mengkomunikasikan pesan.Kemampuan berbahasa lisan meliputi kemampuan berbicara dan menyimak, sedangkan kemampuan bahasa tulisan meliputi kemampuan bahasa tulisan melalui kemampuan membaca dan menulis.Pada saat siswa berkomunikasi secara lisan, maka ide-ide, pikiran, gagasan, dan perasaan dituangkan dalam bentuk kata dengan tujuan untuk dipahami oleh lawan bicaranya.Siswa lebih mengungkapkan dalam bentuk lisan dibandingkan tulisan. Pola bahasa yang digunakan masih merupakan tiruan bahasa orang dewasa. Ketika anak memasuki usia anak sekolah dasar, anak-anak akan terkondisikan untuk mempelajari bahasa tulis. Pada masa ini, anak dituntut untuk berpikir lebih dalam lagi kemampuan berbahasa anak pun 2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
mengalami perkembangan. 2013:242) Menurut Susanto menyatakan :
Bahasa Indonesia sehingga membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri berbasis lingkungan sekolah. Dengan demikian dilakukan penelitian yaitu “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Lingkungan Sekolah dapat Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia Siswa Kelas IVA SDN 27 Pemecutan Tahun Pelajaran 2015/2016”.
(Susanto (2013:243)
Keterampilan Menulis sebagai Keterampilan seseorang (individu) mengomunikasikan pesan dalam sebuah tulisan.Keterampilan ini berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih, memilah, dan menyusun pesan untuk ditransaksikan melalui bahasa tulis.pesan yang ditransaksikan itu dapat berupa wujud ide (gagasan), kemampuan, keinginan, perasaan, atau informasi.
Berdasarkan dengan hal itu, untuk memperbaiki cara mengajar guru serta untuk meningkatkan hasisl belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia pada siswa kelas IVA SDN 27 Pemecutan maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang sesuai adalah model pembelajaran inkuiri berbasis lingkungan sekolah. Model pembelajaran inkuiri memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahani berbagai materi menggunakan pendekatan ilmuah, bahwa infoermasi berasal dari mana saja, kapan saja, tidak tergantung pada informasi searah dari guru. Dan pembelajaran berbasis lingkungan samhat cocok diterapkan kepada siswa pada kelas IVA karena pada kelas tinggi, guru harus memberikan media berupa media yang nyata agar siswa lebih memahami pembelajaran dan lebih tertarik untuk memperhatikan pembelajaran karena siswa dapat melihat langsung media yang digunakan oleh guru. Berdasarkan permasalahan yang ada, diupayakan permasalahan tersebut melalui sebuah Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Lingkungan Sekolah dapat Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia Siswa Kelas IVA SDN 27 Pemecutan Tahun Pelajaran 2015/2016.
Keterampilan Menulis merupakn kegiatan yang paling sering dilakukan oleh setiap orang. Keterampilan Menulis membutuhkan Keterampilan khusus yang harus dipelajarai dan senantiasa dilatih. Keterampilan Menulis memerlukan Keterampilan tambahan bahkan motivasi tambahan, hal ini dikarenakan menulis bukan bakat karena tidak semua manusia mampu untuk menulis. Tarigan (1984:4) berpendapat bahwa. Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekpresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dengan wali kelas IVA Ibu Sri Sulistyaningsih, S.Pd.SD pada hari Rabu, 9 Desember 2015 di SDN 27 Pemecutan, ditemukan hasil belajar Bahasa Indonesia (Keterampilan Menulis) di kelas IVA dengan jumlah 39 orang siswa, di antaranya 23 orang siswa laki-laki, dan 16 orang siswa perempuan yang nilainya masih di bawah kriteria ketuntasan minimal 70 (KKM) sekolah. Hal ini dikarenakan pemahaman dalam konsep belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia belum dikuasai oleh beberapa siswa yang menyebabkan hasil belajar siswa cenderung rendah. Dengan demikian, permasalahan yang telah dipaparkan, hasil belajar pada pengetahuan Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa SDN 27 Pemecutan kelas IVA perlu ditingkatkan hsil belajar Keterampilan Menulis Dalam
METODE Penelitian ini dilaksanakan dalam siklus tindakan karena dirancang mengikuti prosedur penelitian tindakan kelas. Setiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan, dengan 3 pertemuan pelaksanaan dan 1 kali 3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
untuk pelaksanaan tes akhir Siklus. Pertemuan 1-3 melaksanakan kegiatan pembelajaran dan pertemuan 4 yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran serta melakukan pengambilan data pengetahuan Bahasa Indonsia melalui tes. Siklus I akan dilaksanakan pada Sub tema 1 dan Siklus II akan silaksanakan pada sub tema 2. Model yang digunakan pada penelitian tindakan kelas (PTK) ini yaitu model kurt Lewin. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SDN 27 Pemecutan Denpasar Barat pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016.
pembelajaran Bahasa Indonesia.Tindakan ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia. Tahapan ini akan dilakukan untuk mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran. Penelitian akan dilakukan dalam beberapa siklus sampai benar-benar diperoleh hasil yang signifikan. Dalam penelitian ini karena melibatkan tema di dalamnya, 1 siklus dalam penelitian akan diberikan dalam 1 subtema yang terdapat materi Bahasa Indonesia di dalam pembelajaran. Kedua Pelaksanaan Tindakan, Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri berbasis Lingkungan Sekolah yang telah disusun. Ketiga Pengamatan, Selama pelaksanaan tindakan, peneliti dibantu dengan guru kelas melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, sehingga memperoleh gambaran mengenai kelebihan dan kekurangan yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Di samping itu juga peneliti di bantu dengan guru kelas untuk mengadakan observasi hasil belajar terhadap pembelajaran Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia yang di lakukan melalui Model Pembelajaran Inkuiri berbasis Lingkungan Sekolah. Tujuan dari pengamatan ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sehingga memperoleh gambaran mengenai kelebihan dan kekurangan mulai dari refleksi awal hingga pelaksanaan tindakan dapat dilanjutkan. Keempat Refleksi, Refleksi dilaksanakan pada setiap akhir pertemuan dan akhir siklus.Refleksi dilakukan untuk mengetahui kendala-kendalan dan kekurangan-kekurangan yang terjadi selama penerapan Model pembelajaran Inkuiri berbasis lingkungan sekolah.Semua kendala dan kekurangan tersebut akan dipertimbangkan dan dianalisis untuk menentukan pemecahan masalah guna memperbaiki proses pembelajaran agar
Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Arikunto (2009:16)
Masing-masing tahapan ini secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama Perencanaan, Perencanaan adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran. Subjek penelitian yaitu kelas IVA SD Negeri 27 Pemecutan Denpasar, ditetapkan alternative tindakan dalam kelas melalui pendekatan saintifik dalam 4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
lebih baik dari sebelumnya. Jika belum memenuhi kriteria pada siklus yang diinginkan, maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Siklus
Siklus I
Siklus II
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret semester II tahun pelajaran 2015/2016. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian inn dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Hari / Tanggal Kegiatan Selasa, 1 Maret 2016 Pertemuan Pertama Rabu, 2 Maret 2016 Pertemuan Kedua Kamis, 3 Maret 2016 Pertemuan ketiga Kamis, 3 Maret 2016 Tes akhir Siklus I Senin, 21 Maret 2016 Pertemuan Pertama Selasa, 22 Maret 2016 Pertemuan Kedua Rabu, 23 Maret 2016 Pertemuan ketiga Rabu, 23 Maret 2016 Tes akhir Siklus II
Penelitian Ini dilaksanakan Pada Kelas IVA SDN 27 Pemecutan Denpasar yang beralamat Jl. Gunung Cemara No. 23 Denpasar Barat Subjek dari penelitian adalah pihak yang dijadikan sampel dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IVA SDN 27 Pemecutan yang berjumlah 39 orang siaswa, yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 23 Siswa laki-laki. Sedangkan objek penelitian adalah hal yang menjadi pokok dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia (Keterampilan Menulis) melalui penerapan Model Inkuiri Berbasis Lingkungan Sekolah. Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian, diperlukan suatu metode tertentu untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data tentang hasil belajar Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia adalah tes hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Menurut Arikunto (2013: 67) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian mengarang
sesuai dengan tema. Tes uraian adalah penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang sudah dipelajarai, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uaraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Kunandar (2014:209). Maka sistem skornya dapat dilakukan dengan cara sebaik-baiknya, antara lain dengan membuat pedoman penskoring terlebih dahulu. Tabel. 3 Indikator Keterampilan Menulis
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
N= 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 Agung (2010)
𝑥 100
Setelah data dalam penelitian ini terkumpul maka selanjutnya dilakukan
5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
analisis data. Berdasarkan bentuk sifatnya, data penelitian dapat berupa data Kuantitatif dan Kualitatif. Penelitian ini akan menerapkan metode analisis deskriptif kuatitatif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Metode analisis statistik deskriptif adalah cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan teknik dan rumus-rumus statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi, grafik, angka rata-rata (Mean), median (Me), dan modus (Mo) untuk menggambarkan keadaan suatu objek tertentu sehingga diperoleh kesimpulan umum. Agung (2012:67-68). Metode analisis kuantitatif adalah suatu cara pengelolaan data yang dilakukan dalam bentuk angkaangka dan persentase mengenai obyek yang diteliti sehingga diperoleh kesimpulan umum (Agung, 2010:76). Metode analisis kuantitatif ini digunakan untuk menentukan tingkatan tinggi rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa yang dikonversikan ke dalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima.
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut. Data hasil belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa kelas IVA SDN 27 Pemecutan pada siklus I diperoleh melalui pemberian tes pada akhir siklus I. Tes hasil belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun dengan jumlah soal sebanyak 1 butir yang berbentuk tes uraian mengarang. Data-data hasil belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia tersebut dianalisis berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut. Berdasarkan pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut. Data hasil belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa kelas IVA SDN 27 Pemecutan pada siklus I diperoleh melalui pemberian tes pada akhir siklus I. Tes hasil belajar Bahasa Indonesia (keterampilan menulis) dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun dengan jumlah soal sebanyak 1 butir yang berbentuk tes uraian mengarang. Data-data hasil belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia tersebut dianalisis berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut. Berdasarkan gambar grafik polygon yang menunjukkan Mo < Me < M (66,62< 67,5 < 68,85), sehingga dapat disimpulkan bahwa Hasil Belajar Bahasa Indonesia (Keterampilan Menulis) pada siswa kelas IVA SDN 27 Pemecutan pada siklus I sebagian yang belum tuntas karena gambar grafik polygon menunjukkan kurva juling positif yang berarti sebagian besar skor pada siklus I berada di kategori sedang.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas IVA semester 2 SDN 27 Pemecutan Denpasar Barat tahun peljaran 2015/2016 dengan banyak siswa 39 orang yang dilaksanakan dari tanggal 1 Maret 2016 s/d 29 Maret 2016. Setiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan, pertemuan pertama, kedua dan ketiga merupakan proses belajar mengajar dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan penilaian proyek berbantuan media konkret, dan pertemuan keempat merupakan tes akhir siklus. Pelaksanaan pembelajaran selama penelitian dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri berbasis lingkungan sekolah secara umum sudah berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Tema yang diajarkan dalam penelitian ini adalah tema Tempat tinggalku.Tahap penelitian ini disesuaikan dengan prosedur penelitian siklus yang terdiri dari 4 tahapan yaitu
6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
tes akhir siklus II.Tes Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun dengan jumlah soal sebanyak 1 butir soal yang berbentuktes uraian mengarang. Data-data Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia tersebut dianalisis berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut. Pelaksanaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Untuk mengetahui permasalahan yang ditemukan pada siklus I dilakukan perbaikan tindakan untuk selanjutnya diterapkan pada siklus II. Berdasarkan pelaksanaan tindakan pembelajaran diperoleh hasil mengenai Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia) sebagai berikut. Berdasarkan gambar grafik polygon dapat dilihat Mo > Me > M (82,48 > 81,26 > 78,70), sehingga dapat disimpulkan bahwa Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia pada siswa kelas IVA SDN 27 Pemecutan pada siklus II sebagian besar yang sudah tuntas karena gambar grafik polygon menunjukkan kurva juling negatif yang berarti sebagian besar skor pada siklus II berada di kategori sedang.
Gambar 2. Gambar grafik Polygon Siklus I Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa kelas IVA SDN 27 Pemecutan Berdasarkan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa yang telah dijelaskan maka presentase rata-rata Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa pada siklus I adalah 68,85%. Jika dikonversikan ke dalam tabel persentase kriteria penilaian acuan patokan skala lima maka persentase Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa siklus I berada pada tingkat penguasaan 65 - 79 dengan kategori sedang dan ketuntasan klasikal siswa 61,53%. Dari hasil siklus I, terlihat bahwa criteria keberhasilan belum tercapai sesuai dengan yang ditetapkan maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Untuk mengetahui permasalahan yang ditemukan pada siklus I dilakukan perbaikan tindakan untuk selanjutnya diterapkan pada siklus II. Berdasarkan pelaksanaan tindakan pembelajaran diperoleh hasil mengenai Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut. Data Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa pada siklus II diperoleh melalui pemberian
Gambar 3. Gambar grafik Polygon Siklus II Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa kelas IVA SDN 27 Pemecutan 7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Berdasarkan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa yang telah dijelaskan maka presentase rata-rata Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa pada siklus II adalah 78,70%. Jika dikonversikan ke dalam tabel persentase kriteria penilaian acuan patokan skala lima maka persentase penguasaan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa siklus II berada pada tingkat penguasaan 65 - 79 dengan kategori Sedang dan ketuntasan klasikal siswa 84,61%. Dari hasil siklus II, terlihat bahwa kriteria keberhasilan telah tercapai sesuai dengan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan menerapkan Model Pembelajaran Inkuiri berbasis lingkungan sekolah menunjukan bahwa peningkatan pada Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa kelas IVA SDN 27 Pemecutan. Adanya peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa dari siklus I dan siklus II melalui Model Pembelajaran Inkuiri berbasis lingkungan sekolah disebabkan adanya tindakan dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan tindakan tersebut terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Dalam penerapan Model Pembelajaran Inkuiri berbasis lingkungan sekolah guru lebih berperan sebagai motivator yang selalu memberikan dukungan dan semangat pada siswa serta sebagai pembimbing yang mengarahkan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Sehingga di dalam kelas tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan yang dapat mengoptimalkan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dari hasil rata-rata siswa, presentase rata-rata ketuntasan klasikal, diperoleh bahwa hasil rata-rata siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.Ini berarti pembelajaran yang menerapkan Model Pembelajaran Inkuiri
berbasis lingkungan sekolah memperoleh Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa menjadi lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat dari siklus I, persentase rata-rata Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia yaitu 68,85% jika dikonversikan ke dalam tabel persentase kriteria penilaian acuan patokan skala lima maka persentase Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa siklus I berada pada tingkat penguasaan 65-78 dengan kategori Sedang. Pada siklus II terjadi peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia yaitu 78,70% jika dikonversikan ke dalam tabel persentase kriteria penilaian acuan patokan skala lima maka persentase Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa siklus II berapa pada tingkat penguasaan 65-79 dengan kategori Sedang Secara klasikal Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa pada siklus I yaitu 61,53% dengan kriteria Sedang menjadi 84,61% dengan kriteria Sedang pada siklus II. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan, maka simpulan yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah terjadinya peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa kelas IVA SDN 27 Pemecutan Denpasar tahun pelajaran 2015/2016 melalui Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Lingkungan Sekolah. Hal ini terbukti dari peningkatan rata-rata Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia, persentase ratarata, dan peningkatan ketuntasan Hasil Belajar secara klasikal. Pada siklus I ratarata Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia siswa 68,85, persentase rata-rata 68,85%, dan persentase Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia secara klasikal 61,53%. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa 8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Indonesia siswa menjadi 78,70, persentase rata-rata 78,70%, dan persentase Hasil Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia secara klasikal 84,61%. Penelitian mengenai Belajar Keterampilan Menulis Dalam Bahasa Indonesia ini telah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan pada akhir penelitian yaitu persentaserata-rata dengan Sedang, dan telah mencapai ketuntasan yang ditentukan. Berdasarkan simpulan dalam penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. 1) Kepada siswa disarankan dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk lebih memperhatikan dan lebih fokus terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga pembelajaran yang diperoleh benar-benar sesuai dengan materi pembelajaran. 2) Kepada guru, disarankan lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam mempersiapkan pembelajaran dan memilih pendekatan serta media pembelajaran yang disesuaikan dengan tema pembelajaran, sehingga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran suasana pembelajaran akan menyenangkan. 3) Kepada peneliti lain hendaknya dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan berbagai pendekatan atau model pembelajaran lain yang belum sepenuhnya dapat terjangkau dalam penelitian ini, dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding dalam melakukan suatu penelitian berikutnya.
Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di SekolahDasar. Jakarta: Kencana Prenanda Media Grup.
DAFTAR PUSTAKA Agung, A.A. Gede. 2010. Evaluasi Pendidikan Singaraja: Universitas Pendidikan Ganrsha. Anam, Khoirul.2015.Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metpde dan aplikasi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi.2013.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. ----------------------------. 2009.Penelitian Tinakan kelas. Jakarta: PT Bumi Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik 9