Tujuan Kegiatan Sosial Prinsip-prinsip Kegiatan Sosial Kelompok Sasaran Sumber Pendanaan Pengelolaan Kegiatan Sosial Kegiatan-kegiatan Sosial Kegiatan Murni Santunan Kejarlah Ilmu Sedari Kecil Bersama Kita Sehat Telur Asin Rasa Buah Menggilir Ternak Bergulir Ada Fulus di Balik Kasur Bersatu dalam Manunggal Sakato Kriuk, Kriuk... Krupuk Emas
TUJUAN KEGIATAN SOSIAL 1. Memperkuat ikatan sosial (social cohesion) dengan menggalang kepedulian/solidaritas, kebersamaan, dan menumbuhkan kepercayaan dengan menggerakkan kapasitas sosial di masyarakat.
2.
Meningkatkan pendapatan dan/atau mengurangi pengeluaran masyarakat paling miskin dan rentan melalui peningkatan pelayanan sosial langsung bagi kelompok masyarakat paling miskin dan masyarakat rentan, yaitu: terbebas dari kemiskinan dan kelaparan, mendapatkan layanan kesehatan untuk semua balita, peningkatan kesehatan ibu, mendapatkan kesempatan wajib belajar 9 tahun, terbebas dari penyakit HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya,
3. Menumbuhkan kebiasaan untuk mengelola program sosial yang berkelanjutan,mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan sampai evaluasi kegiatan.
PRINSIP - PRINSIP KEGIATAN SOSIAL 1. Prioritas penerima adalah kelompok masyarakat miskin paling miskin & kelompok rentan. Penerima manfaat harus masuk dalam daftar PS2 yang sudah disepakati masyarakat. 2. Berkelanjutan. Program sosial harus memperhatikan aspek keberlanjutan baik dari sisi pendanaan, jenis kegiatan, pengelolaan maupun pemanfaatannya. Artinya kegiatan sosial tidak boleh bersifat santunan karitatif sesaat.
3. Kegiatan sosial dilaksanakan berdasarkan kriteria yang disepakati masyarakat, misalnya tingkat pelayanan, kemendesakan, kebutuhan, ketersediaan sumber daya, dll. 4. Tidak menimbulkan ketergantungan baru. Program sosial sedapat mungkin tidak mencemari modal sosial dengan menimbulkan ketergantungan warga miskin dan rentan terhadap dana santunan. Program sosial harus memberikan penguatan kapasitas bagi kelompok paling miskin dan rentan agar mampu mandiri keluar dari kemiskinan.
5. Partisipasi & kemitraan. Program sosial harus dapat menggerakkan potensi kapasitas sosial masyarakat dan kemitraan dengan kelompok peduli untuk saling membantu kelompok paling miskin dan rentan yang ada di wilayahnya. 6. Responsif gender. Program sosial harus memperhatikan keseimbangan, kesetaraan, dan keadilan bagi laki-laki dan perempuan baik sebagai pengelola maupun sebagai pemanfaatan kegiatan.
7. Transparan. Perencanaan, pelaksanaan, monitoring, serta evaluasi untuk jenis kegiatan dan penerima manfaat program sosial harus disebarluaskan kepada seluruh masyarakat melalui berbagai saluran media seperti pertemuan, papan informasi, leaflet, dll. 8. Akuntabel. Pengelolaan kegiatan sosial dipertanggungjawabkan melalui laporan rutin dan laporan pertanggungjawaban setahun sekali oleh KSM, UPS, dan BKM.
KELOMPOK SASARAN 1. Prioritas penerima manfaatan langsung program sosial adalah Masyarakat miskin, paling miskin dan kelompok rentan, lakilaki maupun perempuan, berdasarkan kriteria yang disepakati oleh seluruh masyarakat. 2. Penerima manfaat program sosial adalah kelompok masyarakat produktif dan nonproduktif (penduduk berusia kurang dari 16 tahun atau diatas 65 tahun). 3. Penerima manfaat langsung program sosial dapat berbentuk kelompok maupun perorangan.
SUMBER PENDANAAN 1. Kegiatan Sosial dalam PNPM-P2KP tidak tergantung pada dana BLM P2KP semata karena berorientasi pada upaya mengoptimalkan semua potensi sumberdaya yang ada, baik internal maupun eksternal. 2. Alokasi dana BLM untuk kegiatan sosial maksimum 10%. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan yang disusun masyarakat dapat terealisasi secara optimal sesuai kebutuhan warga masyarakat, sebagaimana tertuang dalam PJM Pronangkis. 3. Kegiatan sosial yang melebihi 10%, dapat diupayakan pendanaannya dari berbagai sumber lain.
PENGELOLA KEGIATAN SOSIAL 1. Kegiatan sosial dilaksanakan oleh KSM/kepanitiaan. Setiap warga masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota KSM kegiatan sosial, baik tua-muda, kaya miskin, laki-laki maupun perempuan. Anggota KSM dapat terdiri dari pengelola dan pemanfaat langsung dari kegiatan sosial, namun dengan syarat penerima manfaat adalah warga miskin (terdaftar dalam PS-2).
2. Penanggung jawab kegiatan sosial adalah UPS (Unit Pengelola Sosial) BKM. UPS memverifikasi setiap usulan KSM Sosial dan melakukan monitoring dan supervisi terhadap progres kegiatan yang dilaksanakan oleh KSM Sosial. Secara periodik, KSM Sosial memberikan pelaporan, keuangan maupun capaian kegiatan sosial kepada UPS-BKM. Sedangkan BKM secara rutin wajib melaksanakan pertanggungjawaban periodik kepada masyarakat,
KEGIATAN-KEGIATAN SOSIAL 1. Pendidikan: perpustakaan/taman baca, termasuk perpustakaan berjalan; kejar paket A & B; taman belajar anak dan keluarga (misal play-group, TK A dan B); dll. 2. Kesehatan: klinik sehat untuk warga miskin; asuransi kesehatan untuk warga miskin; pemeriksaan kesehatan rutin untuk jenis penyakit tertentu; pelatihan kader kesehatan; penanganan kasus balita kurang/rentan gizi; penyadaran kesehatan tentang penggunakan jamban keluarga; dukungan untuk posyandu dan pos lansia; dll. 3. Infrastruktur: perbaikan rumah secara bergulir untuk jompo; pengelolaan sampah menjadi kompos; perbaikan kampung; arisan jamban bergulir; dll.
4. Kegiatan sosial bergulir, misalnya perguliran hewan ternak (sapi, kambing, bebek, ayam, ikan); perguliran bahan baku kerajinan, pengembangan bibit tanaman produktif; dll. 5. Kegiatan sosial produktif, misalnya penyewaan alat (pompa air, generator, alat pesta, mesin perontok padi, dll); pembuatan pupuk organik; dl. 6. Kegiatan sosial pendukung kegiatan ekonomi, misalnya pelatihan; penguatan kapasitas masyarakat paling miskin untuk berkelompok, mengelola usaha dan menabung melalui pinjaman tanpa bunga dan inisiasi tabungan kelompok; dll.
KEGIATAN MURNI SANTUNAN Dana BLM P2KP tidak dapat digunakan untuk kegiatan murni santunan. Dana kegiatan murni santunan hanya diberikan dari hasil pengembangan dana kegiatan lain atau kemitraan dengan pihak lain. Contoh dana pengembangan kegiatan lain adalah dana pembagian jasa pinjaman bergulir atau dana penyisihan keuntungan kegiatan sosial produktif. Contoh dana dari kemitraan lain adalah kemitraan dengan BAZIS atau dana CSR dari perusahaan di sekitar wilayah kelurahan/desa.
CONTOH BEST PRACTICE KEGIATAN SOSIAL
Kejarlah Ilmu Sedari Kecil
Proses belajar dilakukan dengan riang gembira
Bersama Kita Sehat
Telur Asin Rasa Buah
Menggilir Ternak Bergulir
Ada Fulus di Balik Kasur
Beberapa peserta pelatihan cukit kasur
Bersatu dalam Manunggal Sakato
Rumah warga sebelum direhab
Rumah warga setelah direhab
Kriuk, Kriuk... Krupuk Emas
Kerupuk dijemur terlebih dahulu sebelum dijual