MENGENAL USAHA CALON NASABAH KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
Mengenal Usaha Nasabah
USAHA PERTANIAN
KUR Usaha Pertanian adalah pelayanan KUR untuk usaha pertanian on farm / cocok tanam (bukan perdagangan komoditas hasil pertanian)
Usaha Pertanian (1/5)
SUB SEKTOR USAHA PERTANIAN •
Sub sektor tanaman pangan.
•
Sub sektor perkebunan.
•
Sub sektor holtikultura.
•
Sub sektor kehutanan.
•
Sub sektor peternakan.
•
Sub sektor perikanan
Usaha Pertanian (2/5)
Teknik Produksi dan Penggadaan Barang Proses Usaha (Objek Tumbuh-tumbuhan)
Persiapan Lahan
Pembibitan
Penanaman
Pemeliharaan
Panen (Petik)
Pasca Panen
1
2
3
4
5
6
Usaha Pertanian (3/5) BIBIT TIDAK UNGGUL HAMA DAN PENYAKIT
KEKERINGAN
KERACUNAN
RESIKO USAHA PENTING!!!
HAMA (BABI, ULAT, KUPUKUPU,DLL)
PENYAKIT (VIRUS, PROZOA, BAKTERI, PARASIT, JAMUR)
MUSIM YANG TIDAK MENENTU
BENCANA ALAM (BANJIR, BADAI, KERAMBA HANYUT)
Usaha Pertanian (4/5)
PERINCIAN PEMBIAYAAN MODAL INVESTASI
TEMPAT USAHA
MODAL KERJA
PERALATAN
SARANA TRANSPORTASI
BIAYA PRODUKSI BIAYA DISTRIBUSI
Usaha Pertanian (5/5)
Per panen
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)
•
Biaya modal kerja (input)
= ……………….
•
Penyusutan aktiva tetap
= ………………. (+)
Harga pokok penjualan
= ……………….
Per unit produksi (bh/kg/liter/dll) •
Hpp / panen
= ………………
•
Jumlah produksi / panen
= ………………
Harga pokok penjualan (a/b)
= ………………
7
Prinsip Dasar Analisa Kredit (1/2)
Robert H. Hale, 1989, Prinsip Dasar Analisa Kredit (1/2) • Karakter dari debitur harus menjadi pertimbangan utama. • Kualitas lebih penting dari pada kuantitas. • Harus melakukan antisipasi, bukan reaksi. • Lebih baik capek sedikit di masa awal dari pada saat kredit menjadi macet. • Bad loans are made in good times • Tidak terdapat konflik kepentingan. • Agunan bukanlah pengganti karakter dan atau pembayaran.
8
Prinsip Dasar Analisa Kredit (2/2)
Robert H. Hale, 1989, Prinsip Dasar Analisa Kredit (2/2) • Jangan memberi kredit pada usaha yg tidak dipahami oleh petugas ”Ingat “ jangan hanya GBT.
• Letakkan bank pada prioritas pertama. Prinsipnya adalah kita bekerja untuk Bank bukan untuk debitur “Ingat” dasar-dasar pelayanan nasabah, tetap harus dipergunakan dengan baik.
9
Prinsip Analisa 5’C (1/6) Character Penilaian atas karakter, integritas, kejujuran dan itikad baik dari debitur bersangkutan. Penilaian dilakukan melalui analisa aspek manajemen & legal
Capacity
Penilaian atas kemampuan debitur untuk memenuhi kewajibannya atas modal sendiri. Penilaian dilakukan melalui analisa aspek keuangan
Capital
Penilaian atas kemampuan debitur menjalankan usahanya sehingga menghasilkan laba yang optimal. Penilaian dilakukan melalui analisa aspek keuangan, pemasaran, teknis produksi, dan aspek terkait lainnya.
Character Capital Capacity
Condition Penilaian atas hal-2 yang berada di luar kontrol debitur seperti prospek sektor ekonomi, persaingan, pengaruh tingkat suku bunga, kondisi politik, bencana alam, dll. Penilaian dilakukan melalui analisa aspek lingkungan bisnis dan industri.
Collateral Penilaian atas jaminan yang diserahkan oleh debitur, baik jaminan perorangan maupun jaminan kebendaan.
Condition Collateral
10
Prinsip Analisa 5’C (2/6)
CHARACTER (ANALISIS WATAK) Analisis watak bertujuan untuk mendapatkan gambaran akan kemauan membayar pemohon.
Perilaku yang harus diteliti antara lain : • Keharmonisan keluarga, gaya hidup, catatan kriminal. • Tingkat kooperatif selama proses analisis dilakukan • Informasi Bank (SID & SICD), rekan bisnis, dsb
11
Prinsip Analisa 5’C (3/6)
CAPACITY (ANALISIS KEMAMPUAN) Bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan membayar dari hasil usaha yang akan dibiayai
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sbb: •
Mengetahui informasi umum mengenai usaha yang akan dibiayai.
•
Informasi yang telah diperoheh di atas, dipakai dalam rangka menilai kebutuhan kredit maupun untuk menilai kemampuan membayar kembali (RPC) debitur.
•
Penentuan RPCdebitur hanya didasarkan atas perhitungan laba dari usaha debitur pada saat ini
•
Maksimal RPC adalah 75% dari laba bersih usahanya.
12
Prinsip Analisa 5’C (4/6)
CAPITAL (ANALISIS MODAL) Bertujuan untuk mengukur kemampuan usaha pemohon dalam mendukung pembiayaan dengan modal sendiri (own share). Semakin besar kemampuan modal berarti semakin besar porsi pembiayaan yang didukung oleh modal sendiri atau sebaliknya.
13
Prinsip Analisa 5’C (5/6)
CONDITION (ANALISIS KONDISI/PROSPEK USAHA) Untuk mengetahui prospektif atau tidaknya usaha yang akan dibiayai, antara lain mencakup analisa terhadap pembeli, persaingan, produk subtitusi, serta hal lain yang dihubungkan dengan keadaan dan prospek usaha pemohon
14
Prinsip Analisa 5’C (6/6)
COLLATERAL (ANALISIS AGUNAN) Analisis agunan dilakukan untuk mengukur kecukupan nilai agunan yang dapat menutup risiko jika terjadi tidak terpenuhinya kewajiban pengembalian kupedes.
Penilaian barang agunan meliputi, antara lain jenis atau macam barang agunan, nilai, lokasi, bukti kepemilikan dan status hukum. Agunan harus memiliki: Nilai Ekonomis. •Fisik barang agunan tidak cepat lusuh, rusak yang dapat mengurangi nilai ekonomis. •Agunan mempunyai manfaat yang lebih panjang dibandingkan jangka waktu kreditnya.
•Kondisi dan Lokasi sangat strategis.
15
Terima Kasih