UNIVERSITAS INDONESIA
SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) UNIT SEMPLAK BOGOR
LAPORAN MAGANG Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
FAJAR INDRAWAN 1106135962
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI AKUNTANSI DEPOK JANUARI 2014
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
TIALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Laporan magang ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
Fajar Indrawan
NPM
1106135962
I'andaTangan
fanggal
10
Januari 2014
Universitas lndonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
TIALAMAN PENGESAHAN Laporan Magang ini diajukan oleh Nama
Fajar Indrawan 1106135962 Ekstensi Akuntansi
NPM Program Studi Judul Laporan Magang
Sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) pT BANK
- Indonesia
RAKYAT INDONESIA (BRI) Unit
Semplak
Bogor - Inggris
The People Business Credit System (KUR) pT BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) Unit Semplak Bogor
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar sarjnna Ekonomi pada Program Studi Ekstensi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
DEwANPENGUTT : Viska Anggraita, SE., M.S.Ak
KETUA
PEMBTMBTNG : ANGGOTA PENGUJI
:
Edward Tanujaya, SE.,
Budi Frensidy, SE.,
M.Sc.
( , Y) b.
^'[
{n,.r^h'*/
\'4u)'\y
M.Comm VYW
di : Depok Tanggal : 10 Januari2014 Ditetapkan
ul
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang yang berjudul “Sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) Unit Semplak Bogor” ini dengan baik. Penyusunan laporan magang ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Semoga laporan magang ini dapat berguna Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan buku ini tidak terlepas dari bantuan pihak lain. Dalam penyusunan laporan magang ini, penulis mendapat bantuan, dorongan motivasi dari berbagai pihak, baik secara langsung meupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
2.
Bapak Edward Tanujaya S.E., M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan magang ini.
3.
Ibu Wasilah, SE., ME selaku ketua program Ekstensi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
4.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan dan menyelesaikan program magang.
5.
Keluarga besar Bank BRI Unit Semplak yang telah bersedia membimbing, mengajarkan, dan banyak membantu penulis dalam segala hal pada saat melakukan magang khusunya Bapak Taufiq Alamsyah selaku Kepala Unit, Mas Vidi, Mas Derik, Mas Yogi, Ibu Pitta, Ibu Ifa, Ibu Ita, Ibu Earlyta, Mba Ika, Fika, Ivi dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih banyak.
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
v
6.
Teman – teman seperjuangan pada saat kuliah di Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Erroz, Danu, Helmy, Wahyu, Mogi, Buntang, Mita, Arif, Haga, Samuel, Irsyad, Rifki, Merah, Denny, Arief, Ichsan, Rivan, Titto, Vio, Riza, Emil, Adit, Dian, Dadi, Fazri, Abiyudha, Corry, Rara, Randis, Imelda dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
7.
Sagita Fajarahayu yang telah banyak membantu dalam memberikan masukan untuk revisi laporan magang sampai dengan sidang laporan magang, thanks a lot git!!
8.
Seluruh staf pengajar dan administrasi Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan magang ini dapat membawa manfaat.
Depok, 10 Januari 2014
Fajar Indrawan
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
-t
HALAMAN PER}TYATAAI\I PERSETUJUAI\I PUBLIKASI TUGAS AKIIIR I]NTUK KEPENTINGAI\I AKAI}EIVIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Fajar lndrawan
NPM
trc6r35962
Program Studi
Ekstensi Akunknsi
Departemen
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Jenis Karya
Laporan Magang
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universius Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusll (Non-uchrsive RoyiltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
*SISTEM KREDIT USAHA RAI(YAT (IilR) nlDoNESrA GRD rINrr SEMPLAKBOGOR"
PT BAhiK RAIffAT
beserta perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti NonEksklusif ini Universias Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/fomtatlran" mengelola dalam benttrk pangkatan data (database), merawat, dan mempub6fasikan tugas a}fiir saya selama tetap meucantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuatdi: Depok Pada Tanggal
:
10 Januari 2014
Yang metryatakan
tu
lrU {/4
(Fajar Indrawan)
vl1
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
ABSTRAK
Nama Program Studi Judul
: Fajar Indrawan : Ekstensi Akuntansi : Sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) Unit Semplak Bogor
Laporan magang ini berisi mengenai proses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Bank BRI Unit Semplak. Kredit Usaha Rakyat ini ditujukan kepada nasabah yang memiliki usaha yang feasible yaitu, tidak bertentangan dengan norma yang berlaku, dikelola dengan baik, menghasilkan keuntungan yang positif dan belum bankable atau tidak memiliki agunan yang cukup atau tidak mempunyai agunan sama sekali. Proses kredit dimulai dari mengajukan permohonan kredit oleh nasabah, pencatatan berkas oleh deskman, disposisi kredit, proses analisis dan survei yang dilakukan oleh Account Officer, pemutusan hasil dan pencairan kredit, selain itu dijelaskan penanganan yang dilakukan oleh pihak bank jika terjadi kredit macet untuk KUR. Kata kunci: Sistem kredit, Kredit Usaha Rakyat
vii Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
Universitas Indonseia
ABSTRACT Name Study Program Title
: Fajar Indrawan : Extension Accounting : The People Business Credit System (KUR) PT BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) Unit Semplak Bogor
This internship report contains the process People Business Credit (KUR) at Bank BRI Semplak. The KUR is intended to customer who have a feasible business such as, adherence to the general norm, well managed, generating positive profits and not yet bankable or doesn’t have sufficient collateral or have no collateral at all. The process starts from submit a credit application credit loan by the customer, recording files by deskman, credit disposition, analyctical and survey process conducted by the Accounts Officer, termination of results and credit disbursement, it also described the handling by the bank in the event of bad debts for KUR.
Key words: Credit system, People Business Credit
viii Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
Universitas Indonseia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................... HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ KATA PENGANTAR .................................................................................... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................. ABSTRAK ...................................................................................................... ABSTRACT .................................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. 1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1.2 Tujuan Program Magang ....................................................................... 1.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................... 1.2.1 Tujuan Khusus ........................................................................................ 1.3 Pelaksanaan Kegiatan Magang .............................................................. 1.4 Latar Belakang Penulisan ...................................................................... 1.5 Perumusan Masalah ............................................................................... 1.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang ......................................... 1.7 Sistematika Penulisan Laporan Magang ...............................................
i ii iii iv vi vii viii ix xi xii 1 1 1 1 2 2 2 4 4 5
2. LANDASAN TEORI ................................................................................. 2.1 Sistem Informasi ................................................................................... 2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur ................................................... 2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ...................................... 2.2 Perbankan .............................................................................................. 2.2.1 Pengertian Bank ........................................................................... 2.3 Kredit ..................................................................................................... 2.3.1 Pengertian Kredit dan Jenis Kredit ............................................... 2.4 Kredit Usaha Rakyat.............................................................................. 2.4.1 Pengertian Kredit Usaha Rakyat .................................................. 2.4.2 Ketentuan Penjaminan KUR ........................................................ 2.5 Analisis Kredit .......................................................................................
6 6 6 7 7 7 7 9 14 14 15 16
3. GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG ......................................... 3.1 Gambaran Umum PT BRI (Persero) Tbk ............................................. 3.1.1 Sejarah PT BRI (Persero) Tbk ............................................................ 3.1.2 Visi dan Misi ...................................................................................... 3.1.3 Fokus Bisnis ....................................................................................... 3.1.4 BRI Unit Semplak .............................................................................. 3.1.5 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan .................................... 3.1.6 Produk Bank BRI Unit Semplak .......................................................
19 19 19 20 20 21 21 23
ix Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
4. PEMBAHASAN ......................................................................................... 4.1 Prosedur Pemberian Kredit.................................................................... 4.2 Hambatan BRI Unit Semplak dalam proses KUR ................................ 4.3 Upaya Bank BRI Unit Semplak dalam meningkatkan Laba ................. 4.4 Penanganan Kredit Macet......................................................................
25 25 38 38 39
5. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 42 5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 42 5.2 Saran ...................................................................................................... 43 DAFTAR REFERENSI ................................................................................. 44 Lampiran 1 : Flowchart Alur Proses Putusan Kredit ....................................... 45 Lampiran 2 : Formulir Pengajuan Permohonan KUR BRI .............................. 46 Lampiran 3 : Tabel Angsuran Pinjaman KUR BRI ......................................... 47
x Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Logo Bank BRI ........................................................................... Gambar 4.1. Alur Prosedur Kredit ................................................................... Gambar 4.2. Alur Proses Pengajuan Kredit ..................................................... Gambar 4.3. Alur Proses Pencatatan Berkas ................................................... Gambar 4.4. Alur Proses Disposisi Kredit ....................................................... Gambar 4.5. Alur Proses Analisis dan Survei Kredit ...................................... Gambar 4.6. Alur Proses Pemutusan Kredit .................................................... Gambar 4.7. Alur Proses Pencairan Kredit ......................................................
20 25 26 27 28 33 34 37
xi Universitas Indonseia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Flowchart Alur Proses Putusan Kredit ........................................ 45 Lampiran 2: Formulir Pengajuan Permohonan KUR BRI ............................... 46 Lampiran 3: Tabel Angsuran Pinjaman KUR BRI .......................................... 47
xii Universitas Indonseia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Program Magang Dengan perkembangan dunia yang semakin maju akan diperlukan tenaga
kerja yang handal, berkualitas dan berdaya saing agar dapat bertahan dalam persaingan dalam dunia kerja. Dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM), Program Ekstensi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (PE FEUI) memberikan keleluasaan bagi mahasiswanya untuk memilih persyaratan kelulusan yaitu salah satunya dengan program magang. Program magang ini bertujuan agar mahasiswa dapat langsung mempraktekkan ilmu yang di dapat pada saat pembelajaran di kelas. Selesai menjalankan program magang mahasiswa diwajibkan untuk menulis tugas akhir yang sesuai dengan yang dikerjakan di tempat magang guna memenuhi persyaratan kelulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Melalui program magang, mahasiswa dilatih untuk terbiasa dengan lingkungan kerja seperti, menyelesaikan masalah yang dihadapi, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab tepat waktu, bekerja dalam tim, dan juga berkomunikasi sesama pegawai. Dengan kegiatan tersebut mahasiswa yang telah lulus dari Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia diharapkan dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja lebih cepat dan dapat menerapkan keahliannya dibidang akuntansi dengan baik.
1.2
Tujuan Program Magang
1.2.1
Tujuan Umum Secara
keseluruhan,
program
magang
ini
bertujuan
agar
mahasiswa/mahasiswi mendapat gambaran dan pengalaman dalam bekerja, mulai dari bagaimana lingkungan dunia kerja seutuhnya, mahasiswa juga belajar untuk membagi waktu yang baik, seperti apa berkomunikasi yang baik dengan rekan kerja, dan juga tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan.
1 Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
2
1.2.2
Tujuan Khusus Secara khusus, program magang ini bertujuan agar:
1.
Mahasiwa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah.
2.
Membantu mahasiswa agar dapat dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang berbeda jauh dengan lingkungan perkuliahan.
3.
Mahasiswa dapat memberikan manfaat kepada perusahaan tempat magang.
4.
Membina hubungan baik antara perusahaan tempat magang dengan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
1.3
Pelaksanaan Kegiatan Magang Kegiatan magang dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
dan ditempatkan pada Bank BRI Unit Semplak yang beralamat di Jalan Raya Semplak no 48, Bogor Barat. Periode magang dimulai bulan Oktober sampai dengan bulan Desember selama tiga (3) bulan. Selama kegiatan magang berlangsung, dilakukan aktifitas yang berhubungan dengan pemberian kredit pada Bank BRI Unit Semplak, mulai dari tata cara pembukuan kredit yang diajukan, melakukan survei lapangan dengan Account Officer agar mengetahui prosedur dan tata cara intervieu dengan calon nasabah, cara menganalisis untuk pemberian kredit, dan juga menghitung klaim asuransi pada saat kredit macet.
1.4
Latar Belakang Penulisan Dunia perbankan masa sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Hal tersebut dapat dilihat dengan makin banyaknya bank baru di Indonesia, sehingga persaingan antar bank pun semakin sengit. Persaingan antar bank tidak hanya terletak pada segi pelayanan yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik nasabah pun secara gencar dilakukan, mulai dari segi pemasaran, produk-produk bank, segi harga seperti bunga dan biaya, jaringan kantor, jaringan ATM maupun layanan kepada nasabah. Sengitnya persaingan usaha antar bank membuat bank harus mempunyai strategi yang baik agar bank tersebut dapat menjaga eksistensinya dalam industri Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
3
perbankan. Salah satu cara agar bank dapat ikut bersaing adalah dengan menawarkan jasa dan produk yang menarik untuk memuaskan pelangggannya. Dalam dunia perbankan ada dua jenis pesaing yang harus dihadapi yaitu pertama, sesama bank baik bank syariah maupun konvensional dan BPR serta kedua, adalah lembaga keuangan non bank seperti pembiayaan (leasing), asuransi, pegadaian, dana pensiun, koperasi, dan pasar modal. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Dalam hal ini yang dimaksud dengan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan baik kepada pembeli yang ada maupun kepada pembeli yang potensial. Produk pembiayaan dalam industri perbankan merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena merupakan salah satu sumber penghasilan bank.
Produk pembiayaan pada Bank BRI Unit Semplak Bogor terdiri dari
berbagai jenis produk, yaitu Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) yang terdiri dari Kredit Skala Mikro (KSM), Kredit Komersial (KOM), Kredit BRIGuna (GBT), dan kredit yang bekerja sama dengan pemerintah yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sayangnya masih banyak calon nasabah yang kurang mengetahui tentang produk-produk tersebut. Oleh karena itu bank perlu meningkatkan pemasaran produk pembiayaan agar semakin banyak nasabah dan calon nasabah bank yang mengetahui jenis dan kegunaan dari produk pembiayaan, yang secara tidak langsung akan meningkatkan keuntungan yang akan diperoleh bank. Secara khusus bank perlu meningkatkan pemasaran dari produk Kredit Usaha Rakyat yang paling digemari oleh masyarakat karena kredit jenis ini dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat golongan menengah ke bawah guna meningkatkan usahanya agar dapat lebih berkembang. Dalam meningkatkan pemasaran produk pembiayaan bank di tengah sengitnya persaingan dijaman sekarang ini, perusahaan tidak hanya dapat mengandalkan produk yang menarik saja, tetapi juga harus didukung faktor-faktor lainnya, seperti harga jual produk yang bersaing Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
4
dan juga kemudahan dalam proses pembiayaan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga antara lain biaya, keuntungan, harga yang ditetapkan oleh pesaing, dan perubahan keinginan pasar. Proses dalam produk pembiayaan tidak dapat dikesampingkan selain memperhatikan bentuk produk dan harga. Oleh karena itu laporan magang ini membahas tentang proses dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat yang dilakukan oleh Bank BRI Unit Semplak.
1.5
Perumusan Masalah 1. Bagaimana sistem Kredit Usaha Rakyat pada Bank BRI Unit Semplak? 2. Apa saja hambatan Bank BRI Unit Semplak dalam proses Kredit Usaha Rakyat? 3. Apa saja upaya Bank BRI Unit Semplak dalam meningkatkan laba dari Kredit Usaha Rakyat? 4. Bagaimana penanganan yang dilakukan oleh Bank BRI Unit Semplak jika terjadi kredit macet?
1.6
Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang Ruang lingkup penulisan laporan magang ini terbatas pada sistem dan
proses dalam kredit KUR pada Bank BRI Unit Semplak, dimulai dari pengajuan permohonan kredit sampai dengan pencairan kredit serta penanganan yang dilakukan oleh Bank BRI apabila terjadi kredit macet. Alasan pemilihan topik penulisan Sistem Kredit Usaha Rakyat pada Bank BRI Unit Semplak adalah karena kredit jenis ini diciptakan untuk meningkatkan akses
dan
pembiayaan
kepada
usaha
Mikro
dalam
rangka
penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. Selama ini Bank BRI merupakan penyalur KUR terbesar diantara tujuh Bank Nasional yang merupakan mitra pemerintah dalam menyalurkan KUR.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
5
1.7
Sistematika Penulisan Laporan Magang Penulisan laporan magang ini terdiri dari lima bab, yaitu:
I.
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang program magang, tujuan program magang, pelaksanaan kegiatan magang, latar belakang penulisan laporan magang, perumusan masalah, ruang lingkup penulisan laporan magang dan juga sistematika penulisan laporan magang.
II.
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab kedua ini membahas tentang teori-teori dasar, serta teori-teori yang relevan lainnya yang berhubungan dengan penulisan laporan magang penulis. Landasan teori ini meliputi pengertian dari sistem informasi, pengertian kredit, jenis-jenis kredit dari berbagai segi dan juga kolektabilitas kredit.
III.
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN TEMPAT MAGANG Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah berdirinya perusahaan yaitu PT BRI (Persero), visi dan misi perusahaan, produk-produk yang di tawarkan perusahaan dan organisasi perusahaan.
IV.
BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai sistem dan proses kredit mulai dari pengajuan kredit, pembukuan kredit, survei lapangan sampai dengan pencairan kredit pada Bank BRI Unit Semplak dan juga penanganan yang dilakukan jika terjadi kredit macet.
V.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dari seluruh isi laporan magang dan juga memuat saran-saran yang berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman yang didapat selama melaksanakan program magang.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi
2.1.1
Pengertian Sistem dan Prosedur
Dalam mencapai tujuan bank, manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya dan handal agar informasi tersebut dapat memberikan keputusan yang tepat. Untuk memperoleh informasi akuntansi yang baik tersebut, diperlukan suatu sistem untuk menunjangnya, yaitu sistem akuntansi. Sistem akuntansi merupakan salah satu faktor agar pemimpin dapat mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan. Menurut Mulyadi (2001) dalam bukunya Sistem Akuntansi, sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan dan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikel, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.” Sedangkan Romney dan Steinbart (2012) menjelaskan sistem adalah serangkaian dari dua atau lebih komponen yang saling terkait yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Kebanyakan sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan perbedaan antara sistem dan prosedur. Sistem merupakan gabungan dari berbagai prosedur, sedangkan prosedur merupakan kegiatan klerikal seperti kegiatan menulis, menghitung, memindahkan dan juga memberi kode.
6 Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
7
2.1.2
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Setelah penjelasan tentang sistem dan prosedur di atas, Mulyadi (2001) menguraikan pengertian sistem akuntansi sebagai sistem akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2012) sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Dapat disimpulkan dari pengertian tersebut bahwa sistem informasi akuntansi merupakan organisasi dari formulir-formulir, catatan-catatan yang dikoordinir melalui prosedur pengumpulan informasi operasi dan keuangan agar manajemen mudah dalam membuat keputusan. Midjan dan Susanto (2001) mengemukakan bahwa setiap perusahaan apapun jenisnya, sistem akuntansi akan disusun dari seperangkat: 1.
Formulir tercetak
2.
Catatan-catatan
3.
Laporan-laporan
4.
Kegiatan tata usaha dengan atau tanpa menggunakan mesin dan peralatan pencatatan.
2.2
Perbankan
2.2.1
Pengertian Bank Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima
simpana giro, tabungan dan deposito. Selanjutnya bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkan. Pengertian bank berkembang sehingga bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan sebagainya (Kasmir 2009).
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
8
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November tahun 1998 tentang Perbankan (perubahan dari Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan), bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Dilihat dari penggolongan bank berdasar Undang-Undang RI No 10 tahun 1998 yang sebelumnya mengacu pada undang-undang RI No 7 tahun 1992, jenis bank dilihat dari segi cara menentukan harga, baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Berdasarkan prinsip yang digunakan, menurut Kasmir (2009) bank konvensional dengan bank syariah sangat berbeda, hanya fungsinya saja yang sama. Bank konvensional dalam menentukan harga dan mencari keuntungnan berorientasi pada dua metode, yaitu : 1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Harga untuk produk pinjaman pun ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. 2. Pihak perbankan barat menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu untuk jasa-jasa bank lainnya. Berbeda dengan bank konvensional, pada bank syariah semuanya diatur berdasarkan Hukum Islam dana atas dasar hati nurani yang bekerja dengan mengharap ridho Allah. Metode penentuan harga dan mendapatkan keuntungan pada bank syariah adalah sebagai berikut: 1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil atau dalam istilah islam adalah mudharabah. 2. Pembiayaan
berdasarkan
prinsip
penyertaan
modal
atau
musharakah. 3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan atau murabahah. 4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan atau ijarah. Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
9
5. Pemilihan pemindahan kepemilikan atas barang yanng disewa dari pihak bank oleh pihak lain atau ijarah wa iqtina.
2.3
Kredit
2.3.1
Pengertian Kredit dan Jenis Kredit Menurut Peraturan Bank Indonesia nomor 14/15/PBI/2012 kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah (Kasmir 2009): 1. Kepercayaan Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa
uang,
barang
atau
jasa)
akan
benar-benar
diterima
kembali di masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, di mana sebelumnya sudah dilakukan penelitian
penyelidikan
tentang
nasabah
baik
secara
intern
maupun eksteren. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit. 2. Kesepakatan Di samping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing
pihak
menandatangani
hak
dan
kewajibannya
masing-masing. 3. Jangka waktu Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu,
jangka
waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut berbentuk jangka pendek,
jangka menengah atau
jangka panjang.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
10
4. Risiko Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun risiko yang tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya. 5. Balas jasa Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan Sedangkan bagi bank berdasarkan prinsip
syariah
balas
bank. jasanya
ditentukan dengan bagi hasil.
Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut : 1. Dilihat dari segi kegunaan a. Kredit investasi Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi misalnya kredit untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Pendek kata, masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama. b. Kredit modal kerja Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh, kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biayabiaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
11
2. Dilihat dari segi tujuan kredit: a. Kredit produktif Kredit yang yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contoh, kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang, kredit pertanian akan menghasilkan
produk
pertanian,
atau
kredit
pertambangan
menghasilkan bahan tambang atau kredit industri lainnya. b. Kredit konsumtif Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karenan memang untuk digunakan atau dipakai oleh sesorang atau badan usaha. Sebagai contoh, kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga, dan kredit konsumtif lainnya. c. Kredit perdagangan Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil perjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada pemasok atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor. 3. Dilihat dari segi jangka waktu a. Kredit jangka pendek Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya digunakan untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
12
b. Kredit jangka menengah Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing. c. Kredit jangka panjang Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan. 4. Dilihat dari segi jaminan a. Kredit dengan jaminan Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur. b. Kredit tanpa jaminan Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini. 5. Dilihat dari segi sektor usaha a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang. b. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang untuk kambing atau sapi. c. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau besar. d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayai biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
13
e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa. f. Kredit profesi, diberikan kepada pada profesional seperti, dosen, dokter, pengacara. g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk mebiayai pembangunan atau pembelian rumah. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/22/PBI/2012 : Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan, yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagai diatur dalam UU No 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan tempat usaha, atau 2. Memiliki
hasil
penjualan
tahunan
paling
banyak
Rp
300.000.000,00(tiga ratus juta rupiah). Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam UU No 20/2008 tentang usaha Mikro Kecil, dan Menengah, yaitu: 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah). Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau atau Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
14
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UU No 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu: 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp
50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah). 2.4
Kredit Usaha Rakyat
2.4.1
Pengertian Kredit Usaha Rakyat Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan yang diberikan
oleh perbankan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi yang feasible tapi belum bankable. Maksudnya adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan. KUR ini merupakan program penjaminan kredit/pembiayaan kepada UMKMK yang merupakan program pemerintah yang dimulai pada tanggal 5 November 2007 dengan bekerjasama dengan tujuh Bank Nasional yaitu Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan seluruh Bank Pembangunan Daerah yang tersebar di Indonesia. Adapun tujuan maksud dan tujuan program ini dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan data dari komite KUR realisasi KUR Mikro BRI per tanggal 30 November 2013 menjadi yang terbesar dengan total plafond 67,8 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 9.003.295 UMK, rata-rata kredit 7,5 juta/debitur. Menurut KEP–20/ D.I.M.EKON/11/2010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, KUR Mikro adalah KUR dengan plafon sampai dengan Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dikenakan suku
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
15
bunga kredit/marjin pembiayaan, maksimal sebesar/setara 22% (dua puluh dua persen) efektif pertahun. KUR yang disalurkan oleh Bank Pelaksana dijamin secara otomatis bersyarat oleh perusahaan penjamin dengan nilai pinjaman sebesar 80% untuk sektor pertanian, kelautan, dan perikanan, kehutanan dan industri kecil, dan 70% untuk sektor lainnya. Perusahaan penjamin KUR ini adalah PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia dan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia.
Persyaratan umum bagi UMKMK untuk dapat menerima KUR, yaitu : 1. Tidak sedang menerima kredit/pembiayaan modal kerja/ atau investasi dari perbankan dan/ atau yang tidak sedang menerima kredit program dari pemerintah, yang dibuktikan dengan hasil Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia pada saat permohonan kredit/pembiayaan diajukan; 2. Dapat sedang menerima kredit konsumtif (kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, kartu kredit dan kredit konsumtif lainnya) 3. Dalam hal UMKMK masih memiliki baki debet yang tercatat pada Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia, tetapi yang bersangkutan sudah melunasi pinjaman, maka diperlukan surat keterangan lunas dengan lampiran cetakan rekening dari bank pelaksana/pembiayaan sebelumnya. 4. Untuk UMKMK yang akan meminjam KUR mikro, baik yang disalurkan secara langsung maupun tidak langsung, tidak diwajibkan untuk dilakukan pengecekan Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia. 2.4.2
Ketentuan Penjaminan KUR Klaim dapat diajukan kepada perusahaan penjamin setelah 1. Perjanjian kredit jatuh tempo dan debitur KUR tidak melunasi kewajiban pengembalian pinjaman, atau 2. KUR yang bersangkutan dalam kolektabilitas kredit 4 (diragukan) sesuai ketentuan Bank Indonesia, atau 3. Keadaan insolvent a. Debitur dinyatakan pailit oleh Pengadilan yang berwenang, b. Debitur dikenakan likuidasi berdasarkan keputusan Pengadilan yang berwenang dan untuk itu telah ditunjuk likuidator, Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
16
c. Debitur diletakkan dibawah pengampunan. Klaim penjaminan yang dapat diajukan oleh Bank Pelaksana sebesar : a. Untuk sektor pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, dan industri kecil: 80% (delapan puluh persen) x (sisa pokok + bunga pada saat pengajuan klaim + denda) dengan setinggi-tingginya sebesar 80% (delapan puluh persen) x plafon KUR. b. Untuk sektor lainnya: 70% (tujuh puluh persen) x (sisa pokok + bunga pada saat pengajuan klaim + denda) dengan setinggitingginya sebesar 70% (tujuh puluh persen) x plafon KUR. 2.5
Analisis Kredit Dalam memberikan kredit kepada pemohon, kreditor tidak dapat langsung
memberikan pinjaman tanpa mengetahui asal-usul dari calon peminjam. Oleh karena itu diperlukan analisis terhadap calon nasabah tersebut. Menurut UU No 10 Tahun 1998 pasal 8, kredit yang diberikan oleh bank mengandung resiko, untuk mengurangi resiko tersebut, jaminan pemberian kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dalam arti keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh bank. Untuk memperoleh keyakinan tersebut, sebelum memberikan kredit, bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan, dana prospek usaha dari nasabah debitur. Dalam bukunya Herli (2013) menyebutkan nasabah perlu di analisis dari lima aspek yaitu : 1. Karakter (Character) Menilai karakter calon debitur dari hasil survei dan dari narasumber lain, misalnya dengan melakukan pengecekan ke rekan bisnis calon debitur, ke supplier dan pelanggan, atau bahkan ke lingkungan sekitar dimana debitur tinggal atau melakukan usaha. 2. Kapasitas (Capacity) Kapasitas keuangan calon debitur dihitung dari hasil wawancara dan pengecekan ulang dari data-data yang didapat atau dari laporan keuangan yang diberikan oleh calon debitur, sehingga dapat Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
17
disimpulkan apakah calon debitur akan mampu atau tidak dalam membayar angsuran sampai periode jatuh tempo kredit. 3. Agunan (Collateral) Collateral atau agunan adalah jalan terakhir sehingga harus diperhatikan secara baik aspek hukumnya. Pengecekan atas agunan ini mencakup hal-hal sebagai berikut : jenis agunan, legalitas dokumen agunan, nilai taksasi agunan, collateral coverage ratio, secondary market, dan pengikatan agunan. 4. Kondisi (Condition) Kondisi ekonomi turut mempengaruhi aspek penilaian bank terhadap kelayakan usaha calon debitur. Dalam kondisi ekonomi yang booming, dimana para pelaku usaha mudah untuk mengembangkan omset usahanya, tentu prospek usaha ke depan akan lebih baik. Lain lagi bilamana kondisi sebaliknya terjadi, misal angka inflasi dan resesi meningkat tajam, daya beli masyarakat menurun tajam, keamanan dan ketertiban hukum tidak berjalan dengan baik. 5. Permodalan (Capital) Aspek yang terakhir adalah capital atau permodalan. Umumnya usaha yang didukung permodalan yang besar lebih kuat daripada usaha yang dimulai dengan modal pas-pasan. Usaha yang didukung modal yang kuat dan besar lebih tahan gangguan atau permasalahan likuiditas.
Kolektabilitas kredit adalah gambaran dari keadaan pembayaran utang pokok serta angsuran dan bunga pinjaman serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat berharga atau penanaman lainya. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.31 / 147 / Kep / DIR Tanggal 12 November 1998 tentang penilaian kualitas aset bank umum , membagi tingkat kolektabilitas kredit yaitu menjadi : 1. Kredit lancar Kredit lancar yaitu kredit yang pembayarannya tepat waktu, perkembangan rekening baik, dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit. Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
18
2. Kredit Dalam Perhatian Khusus Kredit dalam perhatian khusus yaitu kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga sampai dengan 90 hari. 3. Kredit Kurang lancar Kredit tidak lancar yaitu kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai dengan 180 hari dan terdapat cerukan yang berulang kali khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas. 4. Kredit Diragukan Kredit diragukan yaitu kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari dan terjadi cerukan yang bersifat permanen khusunya untuk menutupi kerugian operasional. 5. Kredit Macet Kredit macet yaitu kredit yang terdapat tunggakan pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 270 hari.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
19 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN TEMPAT MAGANG
3.1
Gambaran Umum PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
3.1.1
Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah bank tertua di Indonesia. Sejarahnya dimulai pada tanggal 16 Desember tahun 1895, ketika Raden Bei Aria Wiraatmaja mendirikan sebuah lembaga keuangan kecil dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Lembaga ini adalah asosiasi berbasis masjid , yang fungsinya mengelola dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam skema yang sangat sederhana. Selama bertahun-tahun, lembaga ini mengalami perubahan nama dan berkembang dengan kondisi sekitarnya. Pada tahun 1912, nama itu diubah menjadi Centrale Kas Voor Volkscredietwezen, dan pada tahun 1942 oleh Jepang yang berkuasa itu diubah menjadi Syomin Ginko. Dalam era kemerdekaan, Syomin Ginko digantikan dengan nama Bank Rakyat Indonesia. Pada tahun 2003, Bank BRI terdaftar menjadi perusahaan publik dengan 30% sahamnya tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia/BEI) dengan kode saham BBRI. Saat ini, BBRI merupakan bagian dari indeks LQ45 ekuitas, salah satu saham blue chips di BEI.
3.1.2
Visi dan Misi Visi dari Bank BRI adalah sebagai bank komersial terkemuka yang selalu
mengutamakan kepuasan pelanggan. Untuk mencapai visi Perseroan, BRI telah menetapkan tiga misi. 1. Pertama
Bank
BRI
melakukan
kegiatan
perbankan
terbaik
dengan
memprioritas pelayanan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menunjang perekonomian masyakarat.
19 Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
Universitas Indonesia
20 2. Kedua, Bank BRI memberikan pelayanan prima
kepada nasabah melalui
jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dengan melakukan praktek tata kelola perusahaan yang baik ( Good Corporate Governance) 3. Ketiga, Bank BRI memberikan keuntungan dan manfaat yang seoptimal mungkin kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Gambar 3.1 Logo Bank BRI
3.1.3
Fokus Bisnis PT BRI (Persero) Sejak awal, Bank BRI memiliki komitmen untuk fokus pada jasa perbankan
usaha mikro,kecil ,dan menengah (UMKM). Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk dan jasa keuangan lainnya.
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
Universitas Indonesia
21 3.1.4
Bank BRI Unit Semplak BRI Unit Semplak merupakan salah satu dari 24 unit yang tersebar di kota Bogor. BRI Unit Semplak ini dibentuk untuk membantu masyarakat yang membutuhkan peran lembaga keuangan diwilayah tempat tinggalnya, sehingga memudahkan masyarakat yang ingin melakukan penyimpanan dana atau peminjaman dana kepada bank. Nasabah yang datang ke BRI Unit Semplak didominasi oleh pensiunan pegawai, aparat pemerintahan dan juga masyarakat sekitar wilayah semplak.
3.1.5
Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan
Kepala Unit Account Officer KUR
Account Officer KOM
Account Officer GBT
Teller
Customer Servicer
Deskman
Gambar 3.2 Struktur Organisasi BRI Unit Semplak
1.
Kepala Unit Kepala Unit mempunyai tugas mengawasi pegawai-pegawai dalam melakukan tugasnya, menerima laporan dan melakukan analisis atas kredit yang disampaikan oleh unit kerja terkait, menyusun target anggaran kredit bulanan
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
Universitas Indonesia
22 dan tahunan, meninjau dan mengawasi jalannya pelaksanaan dari perencanaan dan strategi pemasaran yang telah ditentukan, memberikan keputusan dan kebijakan dalam proses kredit, dan juga membina hubungan baik dengan nasabah, khususnya nasabah potensial yang dapat memberikan keuntungan dan perkembangan yang baik bagi usaha bank. 2.
Account Officer Account Officer berperan penting dalam proses pemasaran produk kredit yaitu bertugas mencari nasabah yang mempunyai usaha dan memerlukan dana untuk memajukan usahanya seperti untuk modal kerja atau stok barang dagangannya, selain itu Account Officer bertugas mencari informasi nasabah yang dibutuhkan dengan cara melakukan survei kepada nasabah yang selanjutnya menganalisis dan mengevaluasi calon nasabah dan perkembangan usaha nasabah, melayani kebutuhan dan keluhan nasabah dalam perkembangan usaha nasabah yang terkait dengan bank.
3.
Deskman Deskman bertugas untuk memeriksa kelengkapan berkas yang berhubungan dengan permohonan kredit, yang selanjutnya akan dicatat di buku permohonan pinjaman dan diberi nomor berkas. Deskman juga bertugas untuk mempersiapkan bukti-bukti untuk pencairan yang akan dilakukan oleh nasabah, seperti surat pengakuan hutang, slip setoran dan slip penarikan dan juga bertugas untuk merapihkan berkas yang akan disimpan di gudang berkas.
4.
Customer Service Customer Service bertugas melayani dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh calon nasabah atau nasabah yang datang ke Bank dan juga menawarkan produk-produk yang dihasilkan oleh bank agar nasabah mengetahui dan mengerti dari kegunaan produk yang ditawarkan.
5.
Teller Teller mempunyai tugas untuk melayani nasabah yang akan melakukan setoran atau penarikan uang, dan juga setoran cicilan kredit. Selain itu teller juga melakukan pencairan untuk kredit, stock opname anjungan tunai mandiri (ATM), dan mengisi uang ATM.
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
Universitas Indonesia
23
3.1.6
Produk Bank BRI
Bank Rakyat Indonesia sebagai lembaga keuangan yang tugas utamanya mengumpulkan dana dari pihak yang kelebihan dana dan juga memberikan pinjaman kepada pihak yang membutuhkan, maka Bank BRI menawarkan berbagai macam produk maupun jasa.
Adapun produk dan jasa yang ditawarkan oleh BRI Unit Semplak:
Produk Simpanan 1. Tabungan
Simpedes
Britama
Junio
Haji
2. Giro 3. Deposito Produk Pinjaman 1. Kredit Skala Mikro (KSM) Merupakan kredit yang diperuntukan bagi pemohon/calon debitur untuk membiayai usaha mikro dengan besar pinjaman mulai dari Rp.500 ribu sampai dengan Rp.5 juta tanpa agunan. 2. Kredit Komersil (KOM) Kredit Mikro Komersial adalah kredit yang bersifat umum, individual (perorangan/badan usaha), selektif dan berbunga wajar yang bertujuan untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha mikro yang layak, (eligible), dalam rangka meningkatkan kesejahteraan debitur. 3. Kredit BRIGuna (GBT) Merupakan kredit yang diperuntukan bagi pemohon/calon debitur perseorangan yang mempunyai penghasilan tetap (gaji/uang pensiunan),
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
Universitas Indonesia
24 seperti TNI, Polri, pegawai BUMN, BUMD. Pemohon dapat mengajukan besar pinjaman sampai dengan Rp. 250 juta dengan jangka waktu sampai dengan 10 tahun. 4. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro Merupakan
kredit
yang
bekerja
sama
dengan
pemerintah
guna
meningkatkan usaha-usaha kecil dan menengah. Pemohon kredit dapat mengajukan besar pinjaman mulai dari Rp. 1 juta rupiah sampai dengan Rp. 20 juta dengan jangka waktu 1 tahun sampai 3 tahun dan juga tanpa menggunakan jaminan. Bunga KUR Mikro pada BRI menggunakan flat rate setiap bulannya, yaitu 1.025% untuk jangka waktu 12 bulan, 1.015% untuk jangka waktu 18 bulan, 1.020% untuk jangka waktu 24 bulan dan 1.040% untuk jangka waktu 36 bulan.
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
Universitas Indonesia
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1
Prosedur Pemberian Kredit
Pengajuan Kredit
Pencairan
Pencatatan Berkas
Pemutusan hasil
Disposisi Kredit Analisis dan Survei
Gambar 4.1 Alur Proses Kredit
Dalam penyaluran kredit yang dilakukan oleh BRI Unit Semplak terdapat beberapa proses yang harus dijalani hingga pengajuan kredit dapat dicairkan. 1. Pengajuan Kredit Dalam pengajuan Kredit Usaha Rakyat, pertama pemohon/calon nasabah datang ke BRI unit untuk menemui bagian Customer Service untuk mengisi formulir pengajuan KUR yang berisi tentang identitas pemohon,
25 Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
26
besar pinjaman yang ingin diajukan, jenis usaha, jangka waktu pinjaman, nomor telepon, dan melengkapi persyaratan yang diperlukan antara lain:
1. Pas foto 3x4cm 2. Fotocopy KTP yang masih berlaku 3. Fotocopy Kartu Keluarga 4. Surat Keterangan Usaha dari Desa dan Kelurahan 5. Rekening Tabungan BRI (Simpedes, Britama)
Setelah pemohon mengisi formulir permohonan Kredit Usaha Rakyat dan memberikan syarat-syarat yang dibutuhkan, Customer Service akan memeriksa kelengkapan persyaratan dan dicocokkan dengan formulir yang di ajukan. Setelah diperiksa selanjutnya permohonan pengajuan kredit tersebut akan diberikan kepada Deskman untuk dilakukan pembukuan.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
27
Gambar 4.2 Alur Proses Pengajuan Kredit
2. Pencatatan Berkas Setelah semua kelengkapan administrasi dipenuhi oleh pemohon dan berkas kelengkapan pengajuan kredit diterima oleh deskman, maka berkas akan dirapihkan di dalam map pengajuan kredit dan dicatat dalam buku model 35 surat keterangan permohonan pinjaman (SKPP), buku model 35CA untuk pengawasan dokumen-dokumen penting pinjaman bila menggunakan jaminan, dan buku model 35B untuk register nomor induk peminjam. Setelah dirapikan di dalam map dan dibukukan, oleh Deskman harus diberikan kepada Kepala Unit untuk diproses.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
28
Gambar 4.3 Alur Proses Pencatatan Berkas 3. Disposisi Setelah menerima berkas permohonan kredit, Kepala Unit akan memeriksa kelengkapan SKPP, data dan jenis dari permohonan kredit dari calon nasabah, yang selanjutnya akan didisposisikan kepada account officer yang sesuai dengan kredit yang diajukan oleh calon nasabah.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
29
Gambar 4.4 Alur Proses Disposisi Kredit
4. Analisis dan Survei Selanjutnya berkas diterima oleh Account Officer yang khusus menangani Kredit Usaha Rakyat (KUR), Account Officer akan mencari informasi tentang calon nasabah yang melakukan permohonan yaitu dengan :
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
30
1. Mencari informasi tentang riwayat pinjaman calon nasabah di Sistem Informasi Debitur (SID) dengan mengisi identitas dari pemohon, seperti nama, tanggal lahir, tempat tinggal, nomor KTP, dan juga identitas dari istri/suami pemohon. Setelah pengisian informasi tersebut melalui sistem akan dikirim ke Kantor Cabang untuk di proses dan untuk mendapatkan data-data historis pinjaman yang berhubungan dengan calon nasabah. 2. Setelah informasi tentang pinjaman yang pernah dilakukan oleh calon nasabah diberikan oleh Kantor Cabang, maka data tersebut akan dicetak dan dianalisis oleh Account Officer untuk dilihat apakah ada pinjaman di bank-bank lain. Jika terdapat pinjaman kredit pada bank lain, Account Officer akan melihat jenis pinjaman yang dimiliki oleh calon nasabah, berapa besar pinjamannya, dan juga bagaimana kolektabilitas dari pinjaman tersebut, apakah lancar pembayarannya, kurang
lancar
atau
macet.
Jika
terdapat
pinjaman
yang
kolektabilitasnya macet atau ada pinjaman dengan jenis yang sama, yaitu kredit modal kerja, maka Account Officer akan mengkonfirmasi calon nasabah dengan datang langsung ke lokasi usaha ataupun lewat telepon. Hal ini telah sesuai dengan persyarat umum UMKMK untuk dapat menerima KUR berdasarkan KEP–20/ D.I.M.EKON/11/2010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat yaitu tidak sedang menerima kredit/ pembiayaan modal kerja/investasi dari perbankan dan/ atau tidak sedang menerima kredit program dari pemerintah. 3. Bagi calon nasabah yang informasi tentang jenis pinjamannya tidak ada yang sama atau kolektabilitasnya lancar, akan disurvei oleh Account Officer. Account officer akan melakukan kunjungan ke lokasi tempat usaha dari calon nasabah yang melakukan permohonan kredit dengan membawa berkas pengajuan oleh pemohon. Pada saat kunjungan ke lokasi usaha pemohon, Account Officer akan melakukan Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
31
wawancara kepada calon nasabah sehubungan dengan permohonan pinjaman kepada Bank BRI, mulai dari mendapat informasi dari mana tentang kredit usaha rakyat (KUR), besar pinjaman yang akan diajukan dan jangka waktunya, lama usaha calon nasabah, besar omset perhari atau perbulannya, pinjaman di bank lain, cicilan motor, jumlah orang yang ditanggung atau dibiayai, biaya untuk makan keluarga, kepemilikan tempat
usahanya, milik atau sewa, besar persediaan
yang dimiliki jika dirupiahkan, nama ibu kandung, dan kemampuan untuk membayar cicilan perbulan. Account officer juga harus mendokumentasikan usaha dari calon nasabah
dengan memfoto
tempat lokasi usaha dan produk-produk yang dijual sebagai bukti fisik bahwa usaha yang akan dibiayai benar-benar ada/tidak fiktif. Setelah semua informasi tersebut diperoleh, Account Officer akan menjelaskan kepada pemohon Kredit Usaha Rakyat besar cicilan perbulannya jika kredit disetujui dan juga bagaimana jika kredit yang disetujui lebih kecil dari yang diajukan. Selain mencari informasi dengan melakukan wawancara, Account Officer juga akan mencari informasi lain yang berhubungan dengan calon nasabah di lingkungan tempat usaha yang akan dibiayai, dengan bertanya kepada masyarakat sekitar. Selesai dari survei nasabah Account Officer akan menganalisis dari data-data yang telah dikumpulkan dari hasil wawancara calon nasabah, mulai dari karakter calon nasabah, apakah orangnya jujur dalam menjawab pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara atau dengan cara menanyakan kepada tetangga, berapa kemampuan keuangan debitur untuk membayar cicilan pinjaman dengan membuat proyeksi besarnya laba/rugi, apakah ada agunan yang digunakan oleh calon nasabah, jika ada berapa nilai taksirannya, bagaimana kondisi sosial ekonomi yang mungkin mempengaruhi maju mundurnya kegiatan usaha calon debitur, dan juga berapa besar modal yang dimiliki oleh calon nasabah. Analisis tersebut sesuai dengan peraturan Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
32
no 10 tahun 1998 pasal 8 tentang perbankan yang mewajibkan bank harus
melakukan
penilaian
yang
seksama
terhadap
watak,
kemampuan, modal, agunan, dana prospek usaha dari nasabah debitur. 4. Selanjutnya Account Officer akan menetapkan struktur kredit usaha rakyat yang akan diberikan kepada pemohon seperti besar pinjaman yang akan diberikan, berapa lama jangka waktu angsurannya dan berapa besar cicilan pokok dan bunga perbulannya. Perhitungan bunga pada Kredit Usaha Rakyat ini dihitung menggunakan bunga flat rate untuk setiap bulannya, tergantung dari jangka waktu kredit, yaitu 1.025% untuk jangka waktu 12 bulan, 1.015% untuk jangka waktu 18 bulan, 1.020% untuk jangka waktu 24 bulan dan 1.040% untuk jangka waktu 36 bulan. Besar bunga kredit KUR BRI ini sesuai menurut KEP–20/ D.I.M.EKON/11/2010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat yaitu suku bunga kredit/marjin pembiayaan maksimal sebesar/setara 22% efektif pertahun. 5. Cara perhitungan angsuran yang terdiri dari angsuran pokok dan angsuran bunga sebagai berikut : a. Jumlah Pengembalian P+B b. Angsuran Pokok AP = P/a c. Angsuran Bunga AB = i x P / n d. Jumlah Angsuran AP+AB Keterangan : A = Angsuran P = Pinjaman Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
33
n = Jangka waktu i = Bunga dalam %
Contoh : Tn. B mengajukan permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan nominal Rp.10.000.000,- untuk menambah modal untuk stok barang dagangan, jangka waktu 12 bulan dengan bunga 1.025% perbulan atau 12.3% pertahun, maka besar angsuran pokok ditambah bunga setiap bulan, sesuai dengan tabel angsuran adalah : -Diketahui : P = Rp. 10.000.000,n = 12 bulan i = 1.025% perbulan atau 12.3% pertahun -Berapa AP dan AB ? -Hasil Perhitungan : AP
= Rp. 10.000.000 : 12 = Rp. 833.400 (pembulatan ke atas)
AB
= 1.025% x Rp. 10.000.000 x 1 bulan = Rp 102.500
Jadi angsuran per bulan : = AP + AB = Rp. 833.400 + Rp. 102.500 = Rp. 935.900
6. Lalu account officer akan mengisi informasi tentang calon nasabah ke dalam sistem Bank BRI yaitu Loan Approval System (LAS) yang berisi identitas pemohon, kondisi keuangannya, hasil perhitungan struktur kredit
yang selanjutnya akan dicetak dan dimasukkan
kedalam berkas pengajuan oleh pemohon dan selanjutnya diserahkan kepada Deskman.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
34
Gambar 4.5 Alur Proses Analisis dan Survei Kredit 5. Pemutusan hasil Setelah semua kelengkapan berkas diterima dari Account Officer, Deskman akan mengisi buku SKPP tanggal penerimaan berkas pengajuan Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
35
dari Account Officer yang selanjutnya diberikan kepada Kepala Unit. Kepala Unit akan meneliti hasil penilaian, mengecek kecocokan dari semua informasi yang ada apakah sudah sesuai dan tepat besar pinjaman dan jangka waktunya. Jika Kepala Unit meragukan kebenaran dari hasil usaha, Kepala Unit akan melakukan survei ulang kepada calon nasabah dengan Account Officer. Pemberian putusan kredit akan disetujui oleh Kepala Unit setelah semua persyaratan dipenuhi, yang selanjutkan berkas kelengkapan pengajuan akan diberikan kepada Deskman untuk dilakukan realisasi kredit.
Gambar 4.6 Alur Proses Pemutusan Kredit
6. Pencairan Berkas yang di terima dari Kepala Unit akan dicek kembali oleh Deskman apakah semua kelengkapan dari pengajuan dan informasi dari Account Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
36
Officer sudah lengkap. Selanjutnya Deskman akan mengkonfirmasi kepada calon nasabah bahwa pinjaman kredit yang diajukan disetujui dan meminta kepada calon nasabah untuk datang ke BRI Unit untuk melakukan akad kredit. Adapun Prosedurnya :
1. Persiapan Realisasi 1) Menyiapkan surat pengakuan hutang (SPH) 2) Mengisi kuitansi pembayaran 3 rangkap, yaitu untuk bukti kas, untuk nasabah, dan untuk berkas pinjaman. 3) Mengisi data-data untuk rekening pinjaman yang berisi nama Bank BRI Unit yang bersangkutan, nomor rekening, nama dan alamat debitur, sektor yang dibiayai, jumlah pokok pinjaman dan bunganya, dan jangka waktu dari kredit. 2. Penandatanganan berkas realisasi Berkas atau kelengkapan realisasi, tediri dari surat pengakuan hutang (SPH) dan kuitansi pembayaran : 1) Meminta tanda bukti dari nasabah untuk meyakinkan bahwa nasabah tersebut bener-benar berhak dan kemudian membacakan isi surat pengakuan hutang (SPH) dan menjelaskan tata cara pinjaman sampai nasabah benar-benar memahami isi SPH tersebut. 2) Meminta nasabah untuk : a) Membubuhkan cap jempol atau tanda tangan pada SPH. b) Membubuhkan cap jempol dan tanda tangan pada kuitansi pada bagian depan yang dilakukan di depan deskman. c) Bagi nasabah yang bisa menulis harus menulis sendiri besar pinjaman pada bagian bawah SPH. 3) Mencocokan cap jempol atau tanda tangan pada tanda bukti diri dengan aplikasi pada waktu pendaftaran. 3. Pembayaran Pencairan KUR Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
37
Adapun urutan kegiatan dalam pencairan dana adalah sebagai berikut : 1) Meminta tanda tangan atau cap jempol di belakang kuitansi, kemudian mencocokan dengan tanda tangan atau cap jempol di bagian depan kuitansi dan tanda tangan atau cap jempol pada identitas nasabah dan diserahkan kepada Teller. 2) Apabila sudah tepat, Deskman akan menjelaskan tentang hak dan kewajiban nasabah minimal besar jumlah pinjaman, jangka waktu, besar dan pola angsuran kredit yang telah ditentukan. 3) Setelah dana diberikan oleh Teller dan diserahkan kepada nasabah, Deskman akan menyerahkan bukti kuitansi pertama kepada nasabah dan bukti kedua disimpan didalam berkas permohonan pinjaman nasabah. 4. Penyelesaian Administrasi Pencairan KUR Urutan kegiatan yang dilakukan oleh Deskman adalah : 1) Menyusun isi berkas KUR sesuai ketentuan. 2) Membubuhkan paraf pada lembar pencairan sebelum diserahkan kepada Kepala Unit untuk diverifikasi kelengkapannya. Setelah diverifikasi oleh Kepala Unit bahwa berkas telah lengkap dan benar. 3) Berkas Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan disimpan oleh Deskman di tempat yang aman dalam lemari besi dan disusun menurut nomor berkas. 4) Kepala Unit dan Deskman bertanggung jawab atas kelengkapan berkas kredit dan pemnyimpanannya. 5. Cara Pembayaran Angsuran Cara pembayaran angsuran atau setoran kredit oleh nasabah dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu : 1) Nasabah datang ke Bank BRI dengan membawa kuitansi pembayaran
(realisasi)
untuk
cicilan
pertama
dan
untuk
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
38
selanjutnya membawa bukti angsuran terakhir, dan mengisi slip setoran dan diserahkan kepada Teller untuk pembayaran. 2) Yang kedua yaitu dengan melakukan setoran atau transfer ke nomor rekening pinjaman sebesar nominal cicilan sebelum tanggal jatuh tempo, yang selanjutnya akan otomatis terpotong oleh sistem untuk membayar cicilan pinjaman.
Gambar 4.1 Alur Proses Pencairan Kredit 4.2
Hambatan BRI Unit Semplak dalam proses KUR Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
39
Dalam hal proses pemberian KUR oleh BRI Unit Semplak, kegiatan yang dilakukan oleh pihak bank tidak selalu berjalan dengan mulus, ada saja hal yang membuat proses KUR menjadi terhambat. Proses KUR pada BRI Unit Semplak biasanya memiliki hambatan pada saat memperoleh informasi tentang pinjaman yang pernah dilakukan oleh debitur melalui Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia. Hal ini dikarenakan informasi yang dibutuhkan oleh BRI Unit Semplak harus dikirim ke BRI Cabang Bogor yang selanjutnya oleh BRI Cabang Bogor akan dikirimkan kepada Bank Indonesia untuk di proses dalam memperoleh informasi pinjaman debitur. Sehingga untuk memperoleh informasi debitur diperlukan waktu yang cukup lama. Selain itu jaringan yang kurang baik turut menghambat dalam proses perolehan informasi pinjaman nasabah.
4.3
Upaya Bank BRI Unit Semplak dalam meningkatkan Laba Setelah proses pencairan kredit selesai, bank perlu melakukan kegiatan
pengawasan terhadap nasabah guna meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi dan meningkatkan laba yang mungkin didapatkan, seperti : 1. Setelah nasabah meperoleh kredit untuk meningkatkan usahanya, Account Officer bertanggung jawab terhadap kelangsungan pembayaran oleh nasabahnya. Oleh karena itu Account Officer minimal tiga bulan sekali melakukan kunjungan kepada nasabah kreditnya yang disebut dengan pembinaan. Pembinaan kredit sendiri merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan, yang dimulai sejak permohonan kredit sampai dengan pelunasan, agar bermanfaat atau memberikan keuntungan, baik bagi debitur maupun BRI Unit. Pemantauan perkembangan usaha debitur secara periodik dan konsisten dimaksudkan untuk memberikan arahan agar kredit yang diberikan mencapai sasaran dan mencegah kemungkinan penurunan kualitas kredit. Adapun pembinaan yang dilakukan oleh Account Officer antara lain, meneliti ketepatan penggunaan kredit yang telah diberikan oleh Bank,
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
40
mengamati kinerja usaha debitur, dan juga membantu mencari jalan keluar dalam hal debitur menghadapi masalah. 2. Selain melakukan pembinaan,
Account Officer juga bertugas untuk
mencari nasabah kredit yang sisa jangka waktu kreditnya akan selesai. Account Officer akan mencari data nasabah kredit yang sisa jangka waktu cicilannya tidak lebih dari tiga bulan dan riwayat pembayaran cicilannya baik, yang selanjutnya akan dihubungi atau langsung di datangi ke tempat usahanya untuk menawarkan agar melakukan pinjaman lagi kepada Bank BRI.
4.4
Penanganan Kredit Macet Tidak semua kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah akan
berjalan dengan lancar, ada saja hambatan terhadap kelancaran pembayaran cicilan kredit oleh nasabah, seperti usaha nasabah yang mengalami kebangkrutan ataupun nasabah yang masih mempunyai kewajiban meninggal dunia. Oleh karena itu Bank BRI telah mempunyai prosedur yang harus dilakukan jika terjadi kredit macet, yaitu : 1. Setiap awal bulan Customer Service bagian Kredit Usaha Rakyat wajib mencari nama-nama nasabah didata informasi Bank BRI yang cicilan kreditnya sudah jatuh tempo dan mempunyai kolektabilitas dua (kredit dalam perhatian khusus) di bulan berjalan, dan juga nasabah yang kolektabilitas kredit berjalannya kreditnya empat (kredit diragukan) sesuai dengan ketentuan penjaminan KUR yang dijelaskan dalam KEP–20/ D.I.M.EKON/11/2010
tentang Standar
Operasional
dan
Prosedur
Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, KUR Mikro. 2. Setelah memperoleh nama-nama nasabah yang kolektabilitasnya dua pada bulan berjalan dan nasabah dengan kolektabilitas kreditnya empat, Customer Service akan mencetak rekening koran pinjaman nasabah untuk menghitung besarnya sisa angsuran dan bunganya.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
41
3. Setelah rekening koran nasabah dicetak dan dihitung sisa angsuran kreditnya, selanjutnya Customer Service membuat berita acara klaim asuransi kredit macet yang berisi identitas nasabah, besarnya pinjaman yang diajukan dan juga nominal kredit yang diasuransikan. Adapun cara perhitungan klaim asuransi untuk kredit macet adalah :
Jumlah Klaim = 70% x (Sisa Angsuran Pokok + Sisa Angsuran Bunga)
Contoh : Tn. B melakukan kredit dengan nominal Rp. 10.000.000,- dengan jangka waktu 12 bulan dan jumlah angsuran pokok sebesar Rp. 833.400 dan angsuran bunga sebesar Rp. 102.500. Tn. B telah membayar cicilan selama 6 bulan dengan lancar, setelah itu tidak membayar cicilannya lagi. Besar asuransi dihitung sebagai berikut :
-
Hasil perhitungan Jumlah klaim
= 70% x [(6x Rp.833400) + ( 6x Rp 102.500)] = 70% x (Rp. 5.000.400 + Rp. 615.000) = 70% x Rp. 5.615.400) = Rp. 3.930.780
Apabila sisa pokok + bunga lebih besar dari plafonnya maka besar klaim yang di ajukan oleh Bank BRI Unit Semplak maksimal sebesar 70% x plafon KUR, hal ini sesuai dengan ketentuan penjaminan KUR yang dijelaskan dalam SOP Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, KUR Mikro. 4. Setelah itu Customer Service KUR menyiapkan berkas pengajuan klaim asuransi yang berisi fotocopy KTP nasabah, fotocopy surat pengakuan hutang, fotocopy formulir permohonan, rekening koran pinjaman nasabah dan sertifikat penjaminan KUR oleh perusahaan asuransi yang selanjutnya Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
42
ditandatangani oleh Customer Service KUR lalu di tandatangani oleh Kepala Unit dan diserahkan kepada Kantor Cabang untuk di klaim kepada perusahaan asuransi.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab – bab sebelumnya dapat diketahui
bahwa Bank BRI memprioritaskan pelayanan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Untuk memaksimalkan visi tersebut Bank BRI yang bekerjasama dengan pemerintah mengeluarkan produk pembiayaan bagi sektor Usaha Mikro untuk penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja yang diberi nama Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam pengajuan permohonan pembiayaan terdapat prosedur-prosedur yang perlu dijalankan agar pemberian KUR tepat pada sasaran. Dari pembahasan bab – bab tersebut, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit untuk memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Bank BRI Unit Semplak yaitu dengan mengajukan permohonan kredit langsung di Unit terkait dengan membawa dokumen-dokumen yang disyaratkan. 2. Prosedur dalam pengajuan kredit pada Bank BRI Unit Semplak yaitu dimulai dari pengajuan permohonan kredit, pemeriksaan kelengkapan dan keaslian dokumen. Analisis kredit yang diberikan, sampai dengan pencairan kredit. Prosedur yang dilakukan oleh Bank BRI Unit Semplak ini bertujuan untuk menentukan kelayakan permohonan kredit untuk diterima atau ditolak. Dalam menentukan kelayakan pemberian kredit, dilakukan penilaian mulai dari Character, Capacity, Collateral, Condition dan Capital sesuai dengan pasal 8 UU No 10 Tahun 1998.
42 Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
43
3. Masing-masing unit kerja telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam mendukung prosedur dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat. 4. Dalam melakukan prosedur pemberian Kredit Usaha Rakyat yang terdiri dari pengajuan kredit, pencatatan berkas, disposisi kredit, analisis dan survei, pemutusan hasil, dan pencairan, Unit Kerja BRI Unit Semplak telah melakukan sesuai pedoman pelaksanaan kredit Bisnis Mikro yang ditetapkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan juga sesuai dengan UU Perbankan.
5.2
Saran Berikut ini adalah saran – saran yang dapat diberikan oleh penulis
berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan program magang.
1. Dalam melakukan proses kredit, unit kerja harus lebih berhati-hati dalam mengecek kebenaran berkas maupun keaslian dokumen yang dipersyaratkan, dan juga dalam menganalisis data-data yang diperoleh dari debitur, agar tidak terjadi kredit macet. 2. Sebaiknya sistem jaringan bank diperbaiki agar tidak mengganggu dalam proses memperoleh informasi yang berasal dari Sistem Informasi Debitur, sehingga proses kredit dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Universitas Indonesia
Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
DAFTAR REFERENSI
Herli, Ali Suyanto. (2013). Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan Pembiayaan Mikro.Yogyakarta: ANDI. Kasmir, S.E. M.M. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Edisi Revisi 2008. Jakarta: Rajawali Pers. La Midjan, dan Azhar Susanto. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Delapan. Bandung : Lingga Jaya. Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Romney, Marshall B & Steinbart, Paul J. (2012). Accounting Information System. New Jersey: Pearson Eduation Limited. http://www.ir-bri.com/ http://komite-kur.com/
44 Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
Lampiran 1 Flowchart Alur Proses Putusan Kredit
45 Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
Lampiran 2 Formulir Pengajuan Permohonan KUR BRI
46 Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014
Lampiran 3 Tabel Angsuran Pinjaman KUR BRI
47 Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014