MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG MENCERDASKANSISWA SEKOLAH DASAR KELAS AWAL Edwita Abstrak; Menciptakan lingkungan belajar amat besar dampaknya pada aspek-aspek perkembangan siswa secara holistik, yakni aspek sosial, emosional, fisik, dan intelektual anak. Untuk menumbuhkan sikap positif akan keberhasilan siswa belajar, sekolah sebagai tempat belajar haruslah memiliki ransangan visual, pengorganisasian ruang yang efektif, sehingga memberikan perasaan nyaman dan aman bagi anak. Siswa-siswa yang cerdas akan muncul dari kelas yang dinamis. Ada beberapa faktor yang ikut menggerakkan aktivitas pembelajaran, diantaranya adalah :pengaturan fisik ruangan kelas, pendekatan pusat belajar, belajar di luar kelas (darmawisata) dan atmosfir kelas sebagai lingkungan belajar.Jika guru membangun lingkungan belajar di dalam maupun di luar ruang kelas secara efektif dan menyiapkan beragam sumber belajar, maka akan dapat dilihat hasil yang mengundang siswa untuk belajar mengekplorasi, berinteraksi, dan menyelidik sebagai dasar menyiapkan siswa cerdas. Menentukan waktu untuk kegiatan belajar, guru harus mempertemukan semua kebutuhan, termasuk yang tidak ada dalam daftar pelajaran dapat terakomodasi, dan susunan daftar pelajaran haruslah fleksibel. Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, kebutuhan siswa selalu berubah, harapan dalam jadwal pelajaran juga berubah, perubahan dalam perencanaan dan pemograman. Guru perlu menciptakan atmosfir kelas yang mampu mendorong dan membantu anak bersemangat dalam belajar dan memberikan cara belajar yang bermakna. Anak-anak
merasa aman dalam
mengambil resiko dan belajar dengan baik bersama-sama dengan lainnya
Kata Kunci: Lingkungan Belajar, Jadwal belajar, Pusat belajar, Atmosfir Kelas Saat ini, kalau kita amati ruang kelas
PENDAHULUAN Lingkungan belajar
merupakan hal
di SD penataan ruang kelas dari pertama anak
pembelajaran.
masuk sekolah sampai dengan akhir tahun
Menciptakan lingkungan belajar amat besar
penataan ruang kelas tetap sama. Bahkan bisa
dampaknya pada aspek-aspek perkembangan
saja sama setiap tahunnya, kurangnya atau
anak secara holistik, yakni aspek sosial,
tidak ada sentuhan kreatif guru menjadikan
emosional, fisik, dan intelektual anak. Untuk
kelas yang menantang dan menyenangkan
menumbuhkan sikap positif akan keberhasilan
bagi peserta didiknya dan gurunya sendiri.
siswa belajar, sekolah sebagai tempat belajar
Guru
haruslah memiliki ransangan visual, penataan
tanpa
ruang indah dan efektif, dan terdapatnya
memperhatikan lingkungan belajar sebagai
perasaan nyaman dan aman bagi anak.
bagian
Idealnya memang kita harus punya guru yang
siswa.
penting
dalam
strategi
hebat dan ruang kelas yang mengundang
hanya
melaksanakan
menghiraukan
penunjang
pembelajaran
betapa
keberhasilan
pentingnya
belajarar
Penataan dan pengorganisasian ruang
siswa untuk belajar, kelas yang mencerdaskan
kelas
untuk
siswa
kelas
awal
haruslah
siswanya.
memperhatikan karakteristik tumbuh kembang anak yang masih dalam tahap anak usia dini
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
55
yang masih senang bermain dengan benda-
-
Merancang area yakni dimana semua
benda konkrit dan kontektual. Pengaturan
pengalaman
jadwal
menggunakan
belajar
di
kelas
haruslah
belajar
akan
arena ini. Semua
memperhatikan atmosfir kelas, tidak membuat
bagian penting dari program yang
siswa mengantuk dan jenuh dalam belajar.
akan dimunculkan, termasuk instruksi langsung,
menyanyi,
presentasi,
PEMBAHASAN
berbagi, dan diskusi. Bawalah anak-
1.
anak ke suasana yang akrab, dimana
Lingkungan Fisik Ruang Kelas Jika
kita
diminta
untuk
memilih
terjadi
dialog
diantara dua orang guru; seorang guru yang
kelompok,
hebat
dengan santai.
dalam
sebuah
kelas
dengan
peralatannya miskin atau seorang guru yang
-
terbuka,
interaksi
ide-ide
mengalir
dan
Mengatur area khusus atau pusat
lemah dalam sebuah kelas yang canggih.
belajar di dalam ruang dimana anak-
Dapatlah kita perkirakan bahwa sudah pasti
anak akan berbagi, bekerja sama, dan
akan jatuh
bekerja bersama dengan berbagai
Berbagai
pilihan pada guru pertama. teori
perkembangan
sudah
membuktikan bahwa untuk perkembangan
material dan sumber-sumber. -
Mengatur area untuk material yang
anak dibutuhkan stimulasi oleh lingkungan
akan
(tantangan dan pengalaman). Swartz dan
audiovisual dan peralatan komputer,
Polliska menjelaskan bahwa:
letakan
-
dan
anak,
fasilitas
seperti
penyimpanan
Menciptakan lingkungan belajar amat
disekitar area bekerja/belajar, akan
besar
membantu
dampaknya
perkembangan
sosial,
pada
ana-anak
mudah
emosional,
mengakses sumber dan material. Ini
pisik, dan intelektual anak. Untuk
juga akan menjadikan anak mandiri
menumbuhkan sikap positif ke depan,
dan berlatih jadi pemimpin.
sekolah
-
digunakan
sebagai
tempat
belajar
-
Variasi dari area display. Hasil kerja
haruslah memiliki ransangan visual,
anak dapat di gantung, ditempel,
organisasi
diletakkan di atas meja, tatalah kelas
ruang,
dan
perasaan
nyaman dan aman bagi anak.
dengan menarik.
Lingkungan belajar
dengan baik, agar anak merasa aman
merupakan hal
penting dalam strategi pembelajaran.
dan
Menata lingkungan fisik untuk bermain
berprestasi akan meningkat ketika
memiliki peranan penting dan sangat
pelajar melihat hasil kerja mereka
menentukan
pada display dengan bangga.
belajar,
dan
dengan
yang
hendaklah
respon anak terhadap menjalin
terjamin.
Mengatur kelas
Motivasi
untuk
hubungan
Semua itu akan menjamin anak-anak merasa
Ruangan
senang berada di dalam ruang maupun di luar
dan
lingkungan kelas yang telah diatur sedemikian
lainnya. mengundang
menjadikan anak-anak bersemangat
rupa.
dalam belajar.
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
55
Pengaruh lingkungan terhadap perilaku
dengan menerima anak apa adanya dan
siswa
terdapatnya Sadarkah
kita,
berapa
banyak
lingkungan fisik mengajarkan ?Mungkin saja
dialog
mempermudah
interaktif,
pengembangan
akan psikologis
anak MR.
tidak. Banyak dari kita tidak lagi sadar efek dari
Dengan demikian kita tahu bahwa
lingkungan fisik; kesadaran akan udara di
anak-anak belajar melalui
sekitar kita, penataan ruang yang membuat
lingkungan..Oleh karena itu perlu penataan
kita tidak betah berada di satu tempat.
ruang
Beberapa pendapat ahli tentang pengaruh
direncanakan
lingkungan terhadap perilaku belajar telah
dibangun agar dapat memenuhi kebutuhan
dikutip oleh Seefelt seperti pendapat Barker
anak dalam sukses belajar. Mereka mudah
bahwa lingkungan fisik berpengaruh terhadap
melakukan eksplorasi, dan berinteraksi dengan
perilaku dan belajar. Pikirkanlah keadaan
bahan dan sumber belajar. Lingkungan fisik
rumah sendiri dan bagaimana lingkungan fisik
dapat dirancang untuk anak-anak bekerja
berpengaruh pada perilaku kita. Apakah
kelompok, dapat difungsikan bersama-sama
perilaku kita berbeda tatkala berada di dapur,
dalam kegiatan koperatif, komunikasi, belajar,
diruang makan, ditempat tidur, dstnya ?
berbagi, dan bekerja sama.
kelas
dan
interaksi dengan
di
dengan
luar
kelas
yang
seksama.Semuanya
Sebagaimana rancangan fisik sebuah rumah menunjukkan perilaku dan interaksi anggota keluarganya,
lingkungan
untuk
sebuah
Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang mengundang siswa untuk belajar ? Memperkuat
program pendidikan anak usia dini akan berdampak pada perilaku anak-anak dan
Pendapat
tentang
pengaruh
lingkungan terhadap perilaku bukanlah suatu yang baru.Rousseau yakin lingkungan yang alami,
seperti
hutan
dan
pohon
cukup
bermanfaat bagi pendidikan anak.frobel juga percaya pada kekuatan dari lingkungan yang
Pandangan
bahwa
lingkungan
lingkungan
secara sitematis dan periodik
telah dinyatakan juga oleh Pavlov (1920) dan Skinner (1973) seperti dikutip dari Semiawan. Selanjutnya, Semiawan membuktikan lewat hasil
penelitiannya
lingkungan
yang
pada
anak
mengundang
MR
menciptakan
(
Invitational Learning Environment atau ILE),
pada
waktu
dua
prinsip:
merancang
Pertama,
anak
sendiri
dari
pengetahuan
pengalaman-pengalamannya
dan
interaksi
dengan lingkungan dunia sekitarnya; kedua, pendidik/pengasuh memberikan bantuan yang dengan
menata
tempat
belajar
berlangsung. Kegiatan belajar dapat terjadi di dalam ruang maupun di luar ruang.Agar kelas dan ruang di luar kelas dapat membantu siswa untuk
berkembang
dengan
baik
perlu
direncanakan dan ditata sedemikian rupa oleh guru dan stafnya. Seorang guru yang hebat untuk program
dan
belajar
Szanto
berdasarkan
memiliki peranan penting dalam pembentukan perilaku manusia melalui pengaturan keadaan
dalam
lingkungan yang perpusat pada anak harus
terbaik
dipersiapkan bagi pendidikan anak.
Swartz
menciptakan lingkungan belajar yang dinamis menurut
orang dewasa.
pendapat
anak usia dini menurut Maxim adalah refleksi dari
sebuah
kombinasi
yang
terdiri
dari
seorang guru yang cerdas, yang mampu Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
55
menggunakan alat pada sebuah kelas anak
kelompok,
usia dini dengan material yang sesuai dengan
sanntai.
kebutuhan
perkembangan dan anak tertarik
untuk menggunakannya.
dan
Perlu
mengalir
dipertimbangkan
mengatur
Seorang guru mengetahui dengan tepat
ide-ide
meja-kursi
memaksimumkan
bagaimana
anak.
ruang
dengan
Kita
dapat
yang
dimiliki,
material apa yang dapat digunakan sehari-hari
sementara pada waktu yang sama, anak dapat
dan dapat disimpan kembali; guru mengetahui
bekerja dalam kelompok kerjasama. Kita juga
secara
tidak
dapat mengatur area khusus, station, atau
terlalu
pusat belajar di dalam ruang dimana anak-
bersemangat; guru tahu manfaat material dan
anak akan berbagi, bekerja sama, dan bekerja
menggunakannya seoptimal mungkin sebagai
bersama
media menstimulasi
sumber-sumber.
persis
menyebabkan
material anak
yang
berperilaku
dalam pengembangan
berbagai potensi anak. Menciptakan
dengan
berbagai
material
dan
Mengatur area untuk material yang akan
lingkungan
belajar
amat
digunakan
anak,
seperti
peralatan
emosional, pisik, dan intelektual anak. Untuk
penyimpanan disekitar area bekerja/belajar,
menumbuhkan sikap positif ke depan, sekolah
akan membantu ana-anak mudah mengakses
sebagai tempat belajar haruslah memiliki
sumber dan material. Ini juga akan menjadikan
ransangan visual, organisasi
anak mandiri dan berlatih jadi pemimpin.
perasaan nyaman dan aman bagi anak. Lingkungan belajar dalam
strategi
merupakan hal penting
dan
fasilitas
Variasi dari area display. Hasil kerja anak dapat di gantung, ditempel, diletakkan di atas
Menata
meja,
memiliki
Mengatur kelas dengan baik, agar anak
peranan penting dan sangat menentukan
merasa aman dan terjamin. Motivasi untuk
respon anak terhadap belajar, dan menjalin
berprestasi akan meningkat ketika pelajar
hubungan
lainnya.Ruangan
melihat hasil kerja mereka pada display
hendaklah mengundang dan menjadikan anak-
dengan bangga. Semua itu akan menjamin
anak bersemangat dalam belajar. Sedikit
anak-anak merasa senang berada di dalam
perubahan akan membawa hasil besar pada
ruang yang telah diatur sedemikian rupa.
lingkungan
pembelajaran.
letakan
dan
besar dampaknya pada perkembangan sosial,
ruang, dan
komputer,
audiovisual
fisik
untuk
dengan
bemain
yang
perasaan anggota kelas.
tatalah
Secara
Merancang area pertemuan
yang akan
kelas
singkat,
dengan
seorang
menarik.
guru
harus
mampu mengatur ruang yang aman dan
digunakan semua anggota kelas, yakni dimana
lingkungan
semua
akan
dinyatakan oleh Maxim. Selanjutnya dijelaskan
menggunakan arena ini. Pada area ini, semua
pula, bahwa seorang guru anak usia dini harus
bagian penting dari program yang akan
profesional,
dimunculkan, termasuk instruksi langsung,
sayang, mencintai anak dan respek terhadap
menyanyi, presentasi, berbagi, dan diskusi.
anak. Bagaimanapun, para guru haruslah
Bawalah anak-anak kesuasana yang akrab,
memiliki motivasi tinggi untuk menciptakan
dimana
lingkungan
pengalaman
terjadi
dialog
belajar
terbuka,
interaksi
yang
sehat,
dengan
yang
ciri-ciri;
seperti
penuh
sehat.Melalui
yang
kasih
lingkungan
yang sehat dapat mengontrol penyakit akibat
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
55
infeksi. Hal yang sama juga disampaikan oleh
saat
yang
sama-sensorial,
dan
Seefelt, bahwa dalam mengatur ruang belajar
pengukuran/matematika
dan bermain anak perhatikan:
bahasa, begitu juga menggambar atau karya
dan
meliputi
pengalaman
Situasi
tiga dimensi dari pengalaman konkrit mereka
Tujuan program
dari apa yang telah dibagikan oleh guru
Kesehatan dan keamanan
Fomberg. Dengan demikian dalam menata
Estetika, informasi, dan stimulasi
ruang
alat
dan
bahan
belajar
disusun
berdekatan sehingga anak mudah megambil Menciptakan
atmosfir
kelas
yang
positif sebagai komponen kelas yang dinamis menjadi
bagian
dalam
konsep
quantum
dan menggunakannya. Sebuah lingkungan belajar yang positif perlu dipersiapkan untuk anak sebagaimana
learning Deporters dan Hernacki .Quantum
yang dinyatakan Bennett.
learning
orangtua
adalah
gabungan
yang
sangat
Satu pekerjaan
adalah memberikan pengalaman
seimbang antara belajar/bekerja dan bermain,
yang sebanyak-banyaknya untuk memenenuhi
antara rangsangan internal dan eksternal, dan
keingintahuan
antara waktu yang dihabiskan di dalam zona
pengetahuan dasar tentang dunia. Dalam hal
aman anak berada dan melangkah keluar dari
ini bukan membelikan mainan and alat belajar
tempat itu. Baik di rumah, di sekolah, di
yang mahal, bukan pula menjejali anak dengan
perpustakaan.
stimulus yang berisik sepanjang hari, yang
lingkungan
Atau
di
belajar
mana
saja
mikro
di dan
sebahagian
anak
besar
dan
meminta
mensuplai
perhatian
makro,lingkungan belajar yang sebenarnya
mereka.Sejak dunia dijadikan sebuah cerita
yang nyata yang memberikan pengalaman
menarik bagi anak-anak, dan secara alami
yang luas
mereka ingin melakukan eksplorasi, tugas ini
Semakin banyak anak berinteraksi
tidaklah sulit.Dalam kenyataannya, sebuah
dengan lingkungan, semakin pandai mereka
lingkungan belajar sering berisikan aktivitas
menghadapi situasi-situasi yang menantang
sehari-hari,
dan semakin mudah mempelajari informasi-
memperhatikan orangtua melakukan tugas-
informasi baru.Dengan demikian dalam belajar
tugasnya atau berlari-laridi lapangan yang
perlu penataan lingkungan fisik dan suasana
sudah merupakan pekerjaan anak-anak.
yang positif, aman, nyaman, mendukung, santai,
penjelajahan
seperti
bermain
boneka,
Untuk siswa kelas awal aturlah kegiatan
(exploratory),
field trips”. Ajaklah anak keluar ruangan untuk
mengembirakan, cukup penerangan, enak
mengamati alam, ke kebun memetik buah,
dipandang, dan ada musik.
belajar bertanam, ke airport untuk melihat
DePorter juga menjelaskan bahwa
kapal terbang
terbang dan mendarat atau
melalui suasana belajar yang menyenangkan
kelaut melihat kehidupan disana, atau cukup
akan
membacakan buku cerita di taman.
muncul
emosi
positif
yang
akan
meningkatkan kekuatan otak, keberhasilan, dan kehormatan diri anak. Pendekatan
Perkenalkan anak-anak dengan orang yang berbeda-beda; sanak saudara/kerabat
belajar
terpadu
dekat, tetangga, atau figur dalam masyarakat.
merupakan karakteristik pendidikan anak usia
Tunjukan kantor polisi dan polisinya, petugas
dini. Disaat anak belajar tentang sains, pada Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
55
kebakaran, pegawai pos, dengan cara ini akan
dengan
menjadikan percaya diri dan tidak takut pada
lainnya.Dengan bantuan guru mereka lebih
yang lain.
percaya diri.
Para
guru
menurut
memperhatikan
Brewer
beberapa
baik
bersama-sama
dengan
haruslah
Dalam menciptakan atmosfir kelas
dalam
yang positif dan dinamis guru harus siap
hal
merancang ruang secara umum, sebagai
menerapkan
tujuh
kondisi
belajar
berikut ini:
Cambourne.Guru-guru
harus
dapat
Ruang
haruslah
mengakomodasi
meyakinkan anak-anak arti pentingnya belajar
berbagai penggunaan.
sepanjang hayat dengan membenamkannya
Area dengan air (yang akrab dengan
mereka
anak) juga digunakan untuk seni dan
bervariasi, memberikan pengalaman belajar
sains.
yang interaktif, yang menyenangkan, dengan
Ruang sunyi/diam sangat sukai anak-
lingkungan belajar yang memberikan rasa
anak yang ingin main sendiri.
aman.
Area
yang
sibuk/ramai
dalam
berbagai
Respek
dengan
yang
aktivitas
diperlihatkan
yang
dan
kegiatan letakkan pada sisi lain dari
kepedulian setiap waktu dari guru akan
ruang sunyi.
memberikan harapan yang jelas dalam belajar dan berperilaku, yang mendorong kemampuan
2.
Daftar Pelajaran
memperkirakan dalam pemecahan masalah
Menentukan waktu untuk kegiatan,
dan kegiatan yang berisiko, guru sebenarnya
anak-anak,
tantangan
sudah membangun atmosfir kelas yang positif.
dalam kehidupan sehari-hari di kelas yang
Siswa juga akan menjadi masyarakat yang
dinamis. Guru harus mempertemukan semua
senang belajar melalui kesalahan-kesalahan
kebutuhan, termasuk yang tidak ada dalam
yang mereka lakukan pada setiap aktivitas
daftar pelajaran
belajar.
untuk
merupakan
dapat terakomodasi, dan
susunan daftar pelajaran haruslah fleksibel. Disesuaikan
dengan
kebutuhan
dan
Dalam atmosfir kelas yang positif juga akan
menjadikan
siswa-siswa
belajar
kemampuan siswa, kebutuhan siswa selalu
mengambil keputusan, pemecah masalah, dan
berubah, harapan dalam jadwal pelajaran juga
mereka berlatih keterampilan bekerjasama.
berubah, perubahan dalam perencanaan dan
Jika diberikan kesempatan untuk membantu
pemograman.
ketenangan dan pengawasan kelas secara
3.
rutin dengan aturan yang berlaku mereka akan
Atmosfir Kelas Ciptakan kehangatan dan kepedulian.
Suasana seperti ini tidak akan terjadi begitu saja,
melainkan
perlu
pemikiran
dan
perencanaan yang serius. Atmosfir kelas yang mampu mendorong dan membantu siswa bersemangat dalam belajar dan memberikan carabelajar yang bermakna. Siswa
merasa
aman dalam mengambil resiko dan belajar Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
lebih
berhasil.
merasakan
Mereka
akan
tanggungjawab
atas
betul-betul tindakan
sendiri dan mencapai tujuan yang ditetapkan sendiri. Disini tugas guru memberikan umpan balik, mendorong anak-anak untuk mencapai tujuan yang positif. Menata ruang kelas merupakan salah satu aspek penting dalam seni mengajar.
55
Manajemen kelas yang baik akan mendorong
perhatian, lakukan secara konsisten.
anak-anak untuk belajar dengan baik. Melalui
Jangan pernah berbicara disaat siswa
strategi managemen kelas yang efektik akan
masih ribut.
menjadikan anak-anak bersemangat dalam
-
Pahami
strategi
manajemen
kelas
belajar, mereka termotivasi, dan akan kreatif
untuk mencegah prilaku negatif pada
dengan berbagai cara.
saat pembelajaran berlangsung. Hal
Dalam
merencanakan
pengalaman
ini dapat dilakukan dengan bahasa
belajar, secara aktif doronglah dan tunjukkan
tubuh, ekpresi wajah, intonasi suara,
bahwa bekerjasama dan kolaborasi diperlukan
seperti yang dinyatakan Benet dan
anak-anak sebagai keterampilan hidup yang
Smilanic,
sebagai
merupakan
pindahkan
siswa
yang
kalau
akan
jadi
biang
dasar
dalam
kehidupan
berikut
ini:
bermasarakat saat ini.bekerja sama dapat
berdekatan
dilakukan dalam kelompok heterogen maupun
pengganggu; pada saat komunikasi
homogen,
tatap
karena
masing-masing
punya
mata
anak
sejenak
dan
kelebihan. Jika seorang guru menciptakan
tersenyum atau mengangguk; berhenti
sebuah kelas yang memunculkan rasa saling
sejenak, tunggu sampai perilaku yang
menghormati, dalam mengambil resiko, belajar
kurang baik berakhir; sebut nama anak
sesama teman, pemecahan masalah, disini
dan katakan apa yang ingin mereka
guru harus mampu menjadi fasilitator dalam
rubah atau perbaiki.
siswa belajar.
-
Pada
saat
siswa
melakukan
-
-
dan
aman,
atmosfir
yang
gunakan
hasil
menerus selama pembelajaran berlangsung.
jelas,
konsisten,
Lakukan refleksi secara terus menerus
terpenuhi melalui perencanaan yang baik,
yang
diterapkan
dengan
semangat kelas yang dinamis. -
Guru berkeliling, berada diantara siswa yang
Pertimbangkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk anak duduk
sedang bekerja, berinteraksi dengan mereka.
mendengarkan pelajaran pada setiap
Tunjukkan sikap bahwa guru peduli setiap
periode. Jika anak duduk terlalu lama,
saat.
mereka bisa saja berprilaku yang tidak Jangan
bersikap
kasar
dan
pantas. Sebagai contoh anak usia
melontarkan komentar negatif, buatlah
enam tahun tidak bisa duduk lama,
anak merasa hangat dan percaya diri. -
secara
kebutuhan dan minat semua siswa menciptakan
pengamatan yang dilakukan secara terus
-
Tetapkan
pada program kelas. Jamin bahwa
Efektif
koperatif
siswa
prosedur kelas.
Menciptakan Atmosfir Belajar Yang
Dalam
mengapa
mengidentifikasi kasus-kasus.
invidual maupun dalam kelompok kecil. 4.
juga
berperilaku salah. Ini penting untuk
eksperimen, menganalisa, menilai, guru dapat membantu dan memberi pengarahan secara
Pikirkan
Sebelum guru atau seseorang mulai berbicara, ingatkan siswa untuk diam dan
tunggu
mereka
paling lama enam menit. -
Rencanakan masa transisi dari satu pengalaman belajar ke pengalaman
memberi
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
55
lainnya. Pastikan kalau perpindahan
-
Pada pusat belajar, siswa melakukan
dapat berjalan dengan tenang melalui
eksperimen,
instruksi yang jelas dan langsung,
pertanyaan-pertanyaan, mendiskusikan dan
serta menyiapkan bahan-bahan dan
merefleksikan,
sumber belajar yang akan digunakan.
menemukan, dan merupakan proses belajar
Rembukan atau pikirkan
bagaimana belajar. Pada pusat belajar, siswa
bersama
eksplorasi,
mengungkapkan
berpartisipasi
dalam
siswa tentang aturan kelas yang harus
belajar
disepakati
dan
dengan situasi nyata, relevan dengan tahap
konsekwensi
bagi
negatif
dengan
memberikan perilaku
jelas.
yang
Berikut
ini
secara komprehensif, lebih akrab
perkembangan
kognitif-pisik-sosial
dan
emosional siswa.
beberapa konsekwensi yang akan di dapatkan:
mendiskusikan/dibina;
dicatat sebagai peristiwa apa yang telah
dilakukan;
kehilangan
6. Menciptakan Pusat Belajar yang efektif Tinjau
-
permanen
kepala
sekolah;
yang
dapat
cuci, komputer karena dekat dengan sumber listrik.
dan guru; melibatkan guru dan
bagian
rupa karena harus dekat dengan tempat
orangtua;
melalukan pertemuan antara guru,
pembimbing
dan
yang permanen misalnya, area seni
ditandatangani dan dikembalikan ke
siswa
lingkungan
dirubah-rubah sesuai kebutuhan. Lokasi
sekolah; menulis surat ke rumah,
menelpon
keadaan
kelas, bagi menjadi pusat belajar yang
hak
istimewa; tinggal dulu setelah jam
sekolah;
kembali
Jika
-
pusat belajar akan digunakan
sebagai bagian dari pembelajaran unit
diskor formal dan informal; program
yang
alternatif; melibatkan agen-agen di luar
terintegrasi,
susunanlah
untuk
keperluan kelompok atau individu.
sekolah.
Perhatikan
-
masing-masing
tipe
pembelajaran.sesuai mata pelajaran.
*Libatkan siswa dalam berbagai kegiatan
Rencanakan
-
yang membangun kebersamaan sebagai
pada
masing-masing
pusat belajar; nama, tugas, harapan
tujuan utama yang mendorong kerjasama
yang
dalam team.
ingin
dicapai
serta
semua
kebutuhan siswa dimasing-masing are. 5. Sebuah Pendekatan Pusat Belajar Pusat belajar
Pusat belajar memberi kesempatan pada
siswa
untuk
belajar
bersama-sama
dalam kelompok kecil, saling berinteraksi, saling
berbagi,
menerapkan
berlatih
dan
bekejasama,
sebelumnya
belajar
menyaring. Partisipasi siswa dalam bekerja akan
membantu
mereka
menguasai
dan
melengkapi apa yang sedang mereka pelajari. Intervensi guru hanya sedikit.
keberhasilan
program
dapat meningkatkan kelas.
menggunakan pendekatan cara-cara
ini,
Ketika
guru
belajar dengan
sebenarnya
guru
telah
menjadikan anak-anak belajar dengan mandiri dan motivasi diri sendiri. Mereka dapat memilih dan
dapat
bekerja
sama.
Guru
perlu
melakukan evaluasi dan refleksi secara terus menerus
tentang
rancangan
pusat-pusat
belajar. Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
55
Beri kesempatan siswa
7. Darmawisata ke Luar Kelas
mengenali
Membawa siswa Darmawisata ke Luar
dan mencoba, mengambil resiko, belajar dari
Kelas menemui lingkungan masyarakat yang
kesalahan-kesalahan. Persiapkan lingkungan
lebih luas merupakan kegiatan yang sangat
yang dapat menimbulkan resiko, siswa akan
menarik
akan
belajar memperikarakan apa yang akan terjadi,
memotivasi siswa untuk memiliki sikap belajar
siswa mencoba sesuatu yang baru dan
yang positif, bermakna dan relevan.
kedepan
bagi
siswa.
Kegiatan
ini
Darmawisata atau field trip adalah
anak
bisa
menjadi
pembelajar
sepanjang hayat.
bagian dari program kelas. Pilih lokasi yang
Beri kesempatan untuk melatih dan
sederhana, bisa ke taman sekitar sekolah, ke
menerapkan
mall, ketempat khusus dimana siswa dalam
keterampilannya secara otentik. Dorong anak
ruang tersebut dapat melakukan penjelajahan;
secara sportif
seperti ke musium, pusat-pusat kesenian. Jika
mereka.
guru
tantangan baru, rencanakan langkah berikut,
merencanakannya,
pertimbangkan
apakah siswa siap dengan pengalaman belajar
dan
dan rayakan keberhasilan
Setiapkali
anak
menemukan
sehingga semua bergerak ke depan.
yang akan dilakukannya. Manfaat
pengetahuan
Lingkungan yang mengundang anak
darmawisata
diantaranya;
untuk belajar merupakan guru ketiga bagi
memberikan berbagai pengalaman belajar
anak-anak, untuk
yang terkait dalam lintas kurikulum dalam
perencanaan yang baik. Libatkan orangtua
bentuk
dan buatlah suatu yang bermakna.
keterpaduan
alami;
siswa
akan
perlu diseting dengan
bertualang dalam situasi kehidupan nyata;
Dengan keyakinan yang tinggi akan
siswa akan mampu mengapresiasikan dan
keberhasilan belajar yang merupakan dampak
menghargai alam di luar kelas. Dengan
dari kolaborasi guru, siswa dan orangtua.
seringnya membawa siswa kealam terbuka
Penataan lingkungan belajar yang efektif akan
akan
dapat
menstimulasi
lingkungan.
Siswa
berbagai
kesadaran
diajarkan
tentang
keamanan diri dan tanggungjawab.
anak
yang
mandiri,
produktif, yang mampu bekerja sama dengan orang
Darmawisata ke luar kelas memberi
mewujudkan
lain,
danmenjadi
sipembelajar
sepanjang hayat.
kesempatan terbaik bagi siswa untuk lebih memahami
masyarakat
di
lingkungan
mereka.Oleh karena itu persiapkan dengan baik, teliti hal-hal yang menjamin kesuksesan kegiatan. KESIMPULAN Pahami dengan benar siswa yang akan diajar, pikirkanlah dengan teliti apa yang dapat dilakukan pendidik secara maksimal membantu mengembangkan berbagai potensi anak dalam kelas yang mencerdaskan.
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
55
DAFTAR PUSTAKA
Bennett , William. Chesster E. Finn, Jhon T.E Cribb, Jr. The Educated Child. New York: The Free Press, 1999 Brewer, Jo Ann. Introduction to Early Childhood Education: Preschool Through Primary Grades. Boston: Allyn and Bacon, 1996 DePorter & Mike Hernacki.Quantum Learning; Membiasakan Belajar Nyaman dan menyenangkan. Terjemahan Alwiyah Abdurahman. Bandung: Kaifa, 2001 Essa, Eva, L. Introduction to Early Childhood Education. Canada: Delimar Learning Inc. 2003 Fomberg, Doris Pronin. Continuing Issue in Early Childhood Education; Play issues.Editor Carol Seefelt and Alice. New Yersey: Merryl of Prentice Hall,1998 Maxim, George W. The Very Young; Guiding Children from Infancy Through the Early Years. New York: Macmillan,Inc. 1993 Schwartz, Susan. Mindy Pollishuke.Creating Dynamic Classroom. Toronto: Irwin Publishing. 2002 Seefelt, Carol. Nita Barbours, Early Childhood Education. New Yersey: Prentice Hill, 1998 Semiawan, Conny R. Catatan Kecil tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Kencana, 2007 Szanto, Elenor Stokes. Creating Child-Centered Programs For Infant And Toddler. Washington: Children Resources International. Inc. 2000
Daftar Riwayat Hidup Penulis : Dra. Edwita, adalah dosen PGSD FIP UNJ
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
55