Mencari Pendekar Anti-Korupsi di Sekolah (Sejarah Pemberantasan Korupsi di Italia) Oleh Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang
Ringkasan Program pendidikan etika yang dilaksanakan oleh Transparansi Internasional Italia (TI-Italia) berfokus pada pelaksanaan seminar di lingkungan sekolah dan Universitas. Pembicaranya berasal dari orang-orang terpilih dan mereka dikenal sebagai sosok pribadi yang berjiwa pahlawan sehingga tema-tema yang disampaikan sangat menarik dan relevan dengan pemberantasan korupsi. TI-Italia didukung oleh orang tua murid dan kegiatan tersebut diakreditasi oleh Departemen Pendidikan. Program ini bertujuan untuk mendorong para peserta untuk menigkatkan tanggung jawab secara pribadi dan berpikir secara independen, dan untuk menguatkan kemampuan mereka dalam pertimbangan moral dan pembuatan keputusan. TI-Italia telah menyelenggarakan kegiatan seminar serupa sejak tahun 1997 dan dilaksanakan diberbagai propinsi (sekitar sepertiga dari jumlah propinsi yang ada). Kegiatan tersebut dibiayai oleh pemerintah daerah dan pihak swasta.
Latar belakang Setelah pengungkapan skandal Mani Pulite (tangan bersih) pada tahun 1992, Italia mengalami krisis politik dan moral. Berdasarkan investigasi yang telah dilakukan mengindikasikan keterlibatan sejumlah elit politik dan pengusaha yang mengarah ke perpecahan partai Christian Democratic Party, sejumlah pimpinan puncak melakukan bunuh diri dan terjadi pelanggaran hukum yang melibatkan pihak yudikatif. Mani Pulite telah mendapatkan dukungan dari masyarakat luas dan mendukung pembersihan terhadap politisi, manajer dan pejabat publik. Warga masyarakat mempertanyakan mengapa pengadilan menunggu waktu yang lama untuk dilakukan investigasi, dan mengapa masyarakat tidak melakukan perlawanan.
Selama ini, TI-Italia telah diijinkan oleh Walikota Milan untuk mengakses data dari Departemen Akuntansi, dalam rangka melaksanakan sebuah proyek penelitian berjudul Biaya Korupsi (The Cost of Corruption). Penelitian tersebut untuk melakukan perbandingan biaya pengadaan dan pekerjaan umum di kota Milan sebelum dan sesudah Mani Pulite. Penelitian tersebut juga meneliti faktor-faktor penyebab korupsi dan ditemukan adanya toleransi masyarakat terhadap korupsi. Sikap inilah sebagai salah satu faktor penentu terjadinya korupsi. Sebagian warga Italia masih memandang korupsi sebagai bagian dari kehidupan mereka dan korupsi juga melibatkan pejabat sektor publik, politisi dan manajer perusahaan.
Proyek Transparansi Internasional - Italia Berdasarkan adanya temuan-temuan dan atas prakarsa TI-Italia, komisaris dari TI-Italia menetapkan bahwa pendidikan etika harus dijadikan sebagai suatu prioritas bagi suatu organisasi dan program yang ambisius tersebur diluncurkan pada tahun 1997. Anggota TIItalia berkeyakinan bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak dari praktekpraktek korupsi dan menguatkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat kepada pemerintah. Program pendidikan etika memiliki tiga komponen : Serangkaian kegiatan seminar yang dilakukan di sekolah menengah dan Universitas, sekolah Teater dan proyek yang terkait pada Etika dan olahraga. Dalam tulisan ini hanya dibahas tentang seminar.
Seminar di sekolah dan universitas Sejak tahun 1997, TI-Italia telah melaksanakan kegiatan seminar sebanyak 50 kali di sekolah menengah dan 15 kali di Perguruan tinggi. Seminar diadakan sekali atau dua kali dalam sebulan, dengan memperhatikan kalender sekolah. Untuk mengurangi biaya perjalanan, dua seminar dapat dilaksanakan pada hari yang berurutan jika tempatnya berdekatan. Suatu seminar biasanya berlangsung setengah hari untuk siswa sekolah menengah dan satu hari penuh tingkat Universitas dan peserta dibatasi maksimal 150 peserta.
Setiap seminar diawali dengan Presentasi dari Pembicara. Biasanya ada enam Pembicara yang berasal dari lintas sektoral seperti : Hakim, Perwakilan dari lembaga pemerintah, wartawan, pengusaha, atlet dan anggota TI- Italia. Pembicara adalah orang yang menyandang predikat pendekar anti-korupsi dalam kehidupan sehari-harinya yaitu orang yang selalu berjuang untuk mengadopsi dan menegakkan etika. Mereka dipilih berdasarkan profesionalisme, integritas dan nilai-nilai etika yang dimilikinya. Sebagai contoh, salah satu Pembicara adalah seorang pengusaha wanita yang berhasil menjalankan perusahaannya tanpa menggunakan praktek-praktek korupsi, perusahaan tersebut telah dimiliki keluarganya selama 400 tahun. Wartawan seringkali banyak diminati, karena mereka memiliki keahlian bagaimana siswa membaca Koran secara efektif. Semua pembicara tidak dibayar atau gratis. Format Presentasi dari pembicara adalah bervariasi tetapi secara umum meliputi sejumlah tema yang disarankan dan tema-tema baru dalam masalah etika. Pembicara membahas kasus korupsi nyata dan cerita-cerita yang berasal dari masyarakat setempat sehingga peserta cepat memahaminya. Presentasi mereka harus didukung oleh Fakta-Fakta dan angka-angka dan didukung dengan perlatan audio visual, jika memungkinkan. Setelah Presentasi diadakan perdebatan antara pembicara, guru dan peserta. Acara puncak dari seminar ini biasanya ditanggapi dengan antusias dari para peserta. Seringkali sejumlah peseta dari perwakilan sekolah meminta TI-Italia untuk melakukan seminar lanjutan di sekolah mereka.
TI-Italia sebagai sebuah organisasi pelatihan Terakreditasi Kegiatan Seminar yang dilaksanakan oleh TI-Italia telah terakreditasi oleh Departemen Pendidikan dan dianggap sebagai program yang langka dan bergengsi bagi
masyarakat.
Peserta
seminar
akan
mendapatkan
sertifikat
dari
pihak
penyelenggara dan sertifikat tersebut diakui sebagai credit point bagi yang bersangkutan. Peserta seminar dibatasi untuk guru dan siswa yang tertarik tentang pemberantasan korupsi. Diantara peserta diseleksi tentang kemampuan mereka dalam
berdebat dan pemahaman tentang etika dan bagi yang terpilih akan menjadi duta TIItalia untuk melaksanakan seminar serupa di sekolah mereka sendiri.
Proses Perencanaan Daftar tema diskusi yang akan dilaksanakan TI-Italia dikirim ke setiap sekolah yang berpartisipasi dalam bulan September. Oleh sekolah, kegiatan tersebut disesuaikan dengan kegiatan ekstra kurikuler dan pihak sekolah memilih tema yang relevan dan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam acara tersebut. Tempat-tempat umum, biasanya auditorium sekolah atau ruang publik dipesan sebulan sebelumnya. Sekolah dan para pembicara dikirimi surat pengantar, penjelasan yang berisi latar belakang dan surat undangan, tema dan lokasi seminar. Setelah ada pembicara yang telah siap maka surat undangan dikirim ke sekolah dan sekaligus melakukan konfirmasi kepada calon peserta pada acara tersebut. Para peserta dapat melakukan akses langsung terhadap publikasi Transparancy International Italy melalui suatu situs di internet, hal ini dimaksudkan agar mereka memiliki pengetahuan yang memadai ketika mengikuti debat dan pelatihan. Pada setiap awal seminar, siswa dan guru menandatangani daftar hadir . Daftar hadir, sertifikat pelatihan dan berbagai persyaratan lainnya dikirimkan kepada Departemen Pendidikan setiap tahun sebagai persyaratan untuk mendapatkan akreditasi sebagai lembaga pendidikan. Pada setiap seminar siswa dan guru yang ikut berpartisipasi mendapatkan sertifikat. Sertifikat tersebut bermanfaat sebagai angka kredit bagi guru dan credit point bagi para siswa.
Hasil dan rekomendasi Sejak tahun 1997 jumlah partisipan yang telah mengikuti seminar sebanyak 5.000 siswa dan 300 guru yang berasal dari 50 propinsi. Faktor kunci dalam keberhasilan program tersebut adalah berkat partisipasi dari TI-Italia dan bantuan dari berbagai pihak. Sejumlah bahan presentasi dan hasil seminar telah didokumentasikan oleh TIItalia yang dimuat dalam buku yang berjudul "Manual of Ethics for the Third Millenium": Buku tersebut merupakan bacaan wajib untuk mata pelajaran tentang etika. Seminar
tersebut juga mendapat dukungan yang sangat berarti dari pihak media massa khususnya dalam hal publikasi dalam koran, majalah dan publikasi dari persatuan orang tua murid. Satu hal yang menarik dari kegiatan seminar tersebut adalah dihadiri oleh berbagai kelompok masyarakat yang meliputi : orang tua, persatuan orang tua murid, universitas, klub olah raga, rotary club dan Lyons club. (Tulisan tersebut disarikan dari proyek Transparancy Internasional-Italia, November 2004)