Modul ke:
Fakultas
FIKOM Program Studi
Broadcasting www.mercubuana.ac.id
Membeli Program (Outsourcing) Andi Fachrudin, M.Si.
Program Outsourcing Hiburan siaran didapat dari kehidupan manusia, sesuatu yang rileks, maka seni suara, seni musik, seni tutur yang ringan, dan komedi bisa disuguhkan. Olah raga dunia seperti World Cup sangat diminati oleh audien karena setiap orang ingin sehat, ada pula yang memang hoby dengan olah raga.
Bagian Akuisisi Program TV Bagian akusisi memilih program dengan memperhitungkan juga distributornya untuk melakukan negosiasi harga. Hal ini sangat perlu karena prosentase kebutuhan program disesuaikan dengan anggaran biaya yang disiapkan. Pengadaan bahan siaran oleh bagian akuisisi ini dapat berupa materi dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Untuk materi bahan siaran dalam negeri akan mudah didapat, karena selain penawaran yang akan terus mengalir dari distributor dalam negeri. Tentu pihak production house maupun produser pemilik program tersebut akan berupaya menawarkan program hasil karyanya untuk dibeli dan disiarkan pada media televisi. Hal ini tentunya akan memudahkan bagian akuisisi untuk memilih selain itu juga selera audiennya akan lebih cocok karena sesuai dengan karakter ataupun budaya bangsa.
Festival Film Internasional Beberapa stasiun penyiaran secara rutin selalu mengirim pimpinan/staf akusisi untuk melakukan kunjungan langsung pada beberapa festival film internasional (pameran). Festivalfestival film tersebut sebagai ajang rutin pemilik film menunjukkan licensi dan pengelola program televisi untuk memilih programnya. Contoh festival film yang hingga saat ini masih berlangsung setiap tahun adalah; MIP-TV Cannes Perancis, Busan Film Festival, Sundance Festival (USA), Venesuela dan lain sebagainya. Acara ini merupakan pertemuan dimana berbagai program televisi yang tengah populer seperti paket-paket film, drama, komedi hingga telenovela ditawarkan kepada stasiun televisi dengan cara tender.
Penentuan Program Outsourcing Para distributor dan pemilik film asing selalu menawarkan berbagai programmnya yang sangat menarik, dan menyakinkan pihak akusisi akan sukses menayangkan film-nya. Namun bagian programming khususnya akusisi harus dapat mengerti, mengetahui dan mengenal lebih pasti akan karakter dari audien yang ada dinegaranya. Sehingga tidak akan salah memilih dan merugikan media penyiaran karena telah menentukan program seperti apa yang cocok untuk disiarkan didaerahnya. Tentunya untuk menentukan hal tersebut telah diadakan terlebih dahulu persiapan matang, melalui penelitian yang jauh-jauh hari dilakukan secara intensif.
Prime Time Series Prime time ini terbagi lagi menjadi tiga bagian yaitu early prime time (18.00-19.00), central prime time (19.00-21.00) dan late prime time (21.00-23.00). Program yang ditayangkan pada waktu ini menghadapi persaingan yang sangat tinggi. Hal ini terjadi disebabkan jumlah penonton terbanyak adalah berkumpul pada prime time. Sehingga stasiun televisi berupaya untuk menyajikan program yang terbaik. Namun apa yang terbaik bagi stasiun televisi selalu bersandar kepada apa yang disukai audien, dan ternyata apa yang disukai oleh audien itu tidak banyak jenisnya.
Day Time Series Membeli program televisi pada waktu siaran lainnya akan lebih santai atau tenang dalam menentukannya. Karena program selain prime time tidak ditonton oleh jumlah penonton yang banyak sekali. Namun tetap saja jumlah penonton yang lebih sedikit juga sulit untuk mengalihkannya agar berpaling menyaksikan program kita. Penonton televisi di Indonesia sangat pintar memilih program yang disukainya. Sehingga kejelian programmer dalam membeli dan menyusun program diperlukan kehati-hatian yang sangat tinggi untuk mendapatkan keuntungan sesuai target yang ditetapkan.
Pembelian Program TV 1. Sistem beli putus • Cara penjualan bahan siaran dari pihak luar secara utuh. Yaitu stasiun televisi membayar penuh program acara yang telah disepakati. Stasiun televisi berhak sepenuhnya atas pemasukan iklannya. Berapapun pemasukan iklan, pihak penawar tak mempunyai hak sama sekali. Dalam hal ini rumah produksi sudah memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan dalam komponen produksi.
Pembelian Program TV 2. Sistem kerjasama • Artinya sistem kerjasama antara produser dari pihak luar dan pihak stasiun televisi sama-sama memikul beban pembuatan produksi. Rumah produksi menyelenggarakan program, dan stasiun televisi meminjamkan penggunaan peralatan. Rumah produksi mengeluarkan biaya-biaya langsung (cash flow) sementara pihak televisi menanggung biaya penyiaran. • Komposisi pembiayaan bisa 50% masing-masing atau 40% rumah produksi dan 60% stasiun televisi.
Pembelian Program TV 3. Sistem bagi hasil atau revenue sharing • Dilakukan atas kesepakatan membagi hasil atas iklan yang ditayangkan dalam program yang ditentukan. Kompoisisinya bisa 50% masing. Dapat pula 60% untuk rumah produksi dan 40% untuk stasiun televisI. Kedua belah pihak akan mencari iklan bersama-sama dengan tarif iklan yang ditentukan oleh stasiun televisi yang memiliki standarisasi tarif (rate card)
Terima Kasih Andi Fachrudin, MSi .