MEMBANGUN GAME POLAR BEAR : ESCAPE THE ICE DENGAN ACTION SCRIPT 2.0
NASKAH PUBLIKASI
diajukanoleh: Eko Wicaksono N 10.11.3618
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
BUILD POLAR BEAR : ESCAPE THE ICE GAMESWITH ACTION SCRIPT 2.0
MEMBANGUN GAME POLAR BEAR : ESCAPE THE ICE DENGAN ACTION SCRIPT 2.0
Eko Wicaksono N Dhani Ariatmanto Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Games are entertainment media that is in this time, but other than that game can also be a medium of education. Polar Bear : Escape the Ice game is raised Polar Bear as a main character. Polar Bear are endangered because global warming that happened in this world, that’s inspiration Polar Bear character inti a game character, as well as entertainment, this game also contains educational media to reduce global warming. This game tells how Polar bear should run up after falling from an ice hole. Polar Bear ran vertically up from the left side and can jump to right side. Polar Bear must avoid obstacles like snowmen, igloos, and other. Polar Bear will get a special power when gets item jetpack. Polar Bear also be able to penetrate barriers while getting item shield. Polar Bear must collect as many point as possible in this game. In addition, you will get some extra points if can save Baby Polar Bear. Over time, the speed to past obstacles will be increase. Before main page entry, there will be a story that describes the Polar Bear who fell into the hole. Before the game start will be loading page that contains education about how to reduce global warming. This game does not have the end of the story, but rather to collect as many points. Polar Bear : Escape the Ice game is made to be played on PC and can be played by all ages, also children who are able to hold mouse and keyboard, because the control was very easy. Children are still developing this mindset is the main target to play this game, because it contains education to reduce global warming. This game can be developed on the series, the first Escape the Ice series, perhaps second series is Walking in Town and developed another series. Keyword : Games, Education, Polar Bear
1.
Pendahuluan Dewasa ini perkembangan game di dunia berkembang pesat. Hampir setiap
minggu ada game yang beredar didunia baik itu dalam perangkat mobile, PC, playstation, XBOX ataupun yang lainnya. Game-game yang beredar saat ini begitu beragam, contohnya saja Angry Bird Go yang baru saja dirilis beberapa minggu lalu. Meskipun Angry Bird dahulu merupakan game yang bergenre arcade, tetapi Rovio juga berinovasi dengan mengeluarkan Angry Bird Go yang bergenre racing. Game saat ini sudah menjadi alternatif hiburan bagi orang banyak. Selain itu game juga bisa menjadi media pembelajaran. Saat ini banyak jenis game yang dapat dipilih oleh masyarakat Salah satu yang dapat dijadikan pilihan adalah game flash. Game flash mengalami perkembangan yang sangat signifikan sejak satu dekade terakhir. Ribuan game flash dapat ditemukan dengan mudah dan bertambah terus setiap harinya. Sebagian besar pengguna komputer pernah memainkan game flash, baik memainkan game Facebook, game desktop sampai game mobile. Hampir 96% internet browser juga sudah ter-install Flash Player (program yang digunakan untuk menjalankan file bertipe SWF), oleh karena itu pasar game flash terbuka sangat lebar, dan pengembangan game flash yang relatif lebih mudah. Game flash dengan action script 2.0 pada dasarnya tidak berbeda dengan game flash dengan action script lain. Game ini dibuat dengan jenis game adventure. Game berjenis adventure itu sendiri adalah game yang mempunyai jalan cerita. Pada pembuatan game ini, Polar Bear atau beruang kutub di pilih sebagai tokoh utama. Polar Bear yang sudah terancam hidupnya ini terperosok kedalam es yang sudah mencair karena global warming. Polar Bear ini berusaha untuk menyelamatkan hidupnya dengan cara berlari secara vertical mendaki bongkahan-bongkahan es dan menghindar dari rintangan-rintangan yang sudah di sediakan. Pengendalian dari tokoh Polar Bear ini sendiri hanya sebatas dengan meng-klik kiri pada mouse untuk lompat berpindah tempat dari kanan ke kiri, atau pun sebaliknya dari kiri ke kanan. Game yang akan di buat dalam penelitian ini adalah Game Polar Bear : Escape the Ice. Game ini bertujuan sebagai permainan yang dapat menghibur penggunanya, selain itu juga akan ada unsur-unsur edukasi untuk mengurangi global warming. Anak-anak yang sudah bisa memegang dan meng-klik mouse menjadi sasaran utama dari game ini, karena unsur edukasi yang terkandung dalam game ini di harapkan dapat di terapkan oleh anak-anak ini sejak usia sedini mungkin.
2.
Landasan Teori
2.1
Definisi Game Games atau permainan adalah suatu kegiatan yang berlangsung dengan
aturan-aturan tertentu dimana ada menang dan ada yang kalah. Game juga selalu dimainkan berulang-ulang dan terus menerus sampai para pemain merasa puas. Dengan demikian materi-materi yang disampaikan akan mudah dicerna dan dimengerti oleh pemain game1. Terdapat beberapa kategori permainan diantaranya, permainan kartu yang memanfaatkan simbol dan angka dari 52 kartu, atau permainan papan dengan cara bermain menggunakan suatu papan yang terbagi dalam sector-sector tertentu dan didalamnya terdapat sejumlah alat main yang dapat digerakkan contohnya ular tangga, catur dan monopoli. Diantara dua pemain atau lebih akan saling berhadapan dan mengadu strategi sesuai dengan aturan untuk mencapai daerah lawan atau daerah tujuan kemenangan. Dan pemainan computer yang didalamnya terdapat 5 kategori, yaitu Expensive dedicate mechine, Inexpensive dedicate, Multiprogram home, Personal computer, dan Mainframe computer. Permainan computer berbeda dengan jenis games lain, karena tidak ada penggerak secara fisik atau interaksi langsung dengan objek kecuali lewat perantara komputer. Software yang dibuat harus dapat menangkap reaksi yang cepat dari interaksi yang dihasilkan dengan pemain. Karena itu software yang digunakan harus bersifat realtime. Kompleksitas games adalah tergantung dari kemampuan mempresentasikan aturan dan lingkungan games yang akan dibuat.
2.2
Tahap-Tahap Pengembangan Game
2.2.1
Design Treatment Design Treatment merupakan sebuah istilah desain yang mengandung
pengertian analisis tentang produk apa yang akan dibuat dan apa yang dibutuhkan untuk membuatnya. Pada tahapan ini sebuah ide harus melalui sebuah proses analisis secara mendalam tentang game tersebut 2.3.2
Game Assets Development Phase Pada tahapan ini asset-aset utama dibuat, yaitu asset visual dan suara. Asset
visual meliputi grafis yang akan dipakai sebagai karakter dalam permainan, efek visual, tipografi (penggunaan huruf), dan grafis untuk keperluan antarmuka (interface). Pada umumnya tahapan ini lebih mudah dilakukan olehh game artist karena membutuhkan ketrampilan grafis dan kepekaan estetis. 1
Hidayatullah P, Daswanto A, Nugroho S.P, 2011. Membuat Mobile Game Edukatif, Bandung. Informatika Bandung, Hal 6
2.3.3
Programming Phase Pada tahapan ini, dibutuhkan sebuah ketelitian yang tinggi dalam membuat
kode karena pemrograman menuntut sebuah ketepatan. Kesalahan penulisan kode menyebabkan game tidak dapat dikompilasi. Pekerjaan pemrograman dapat dilakukan oleh semua orang, namun pengetahuan terhadap logika pemrograman, pengalaman dalam menghadapi kode, dan pengetahuan terhadap teknologi yang baik sengat menentukan sehingga pekerjaan ini lebih mudah dilakukan oleh seorang programmer. Untuk mempermudah proses pemrograman, diperlukan sebuah workflow atau flowchart. 2.3.4
Testing Phase Tahap pengetesan adalah sebuah proses pengumpulan informasi untuk
memperbaiki segala kesalahan desain dan kesalahan pemrograman. Tahapan ini diperlukan sebagai bentuk quality control dari game yang dibuat. Dari tahapan ini akan diketahui berbagain kesalahan, peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan pemain untuk mencurangi game, serta didapatkan gameplay yang seimbang. Tahap pengetesan harus dilakukan oleh beberapa orang dengan tingkat keahlian yang berbeda sehingga akan didapatkan masukan dari berbagai sudut pandang, apakah game terlalu sulit atau terlalu mudah. Dari masukan-masukan tersebut kemudian akan dilakukan perbaikan ulang untuk memperoleh hasil akhir yang benarbenar siap dilempar ke konsumen. 2.3.5
Post Mortem Setelah melalui tahapan pengetesan, maka game siap untuk dilepas ke pasar
atau diistilahkan dengan publishing. Pemain game yang dalam hal ini adalah pemain global dari berbagai penjuru dunia akan memainkan dan memberikan perilaku yang berbeda terhadap game yang dibuat. Kritik dan pujian terhadap game akan dating seiring dengan kualitas game yang dibuat. Hal yang harus diperhatikan adalah kritik tersebut diseleksi dan akan menjadi bahan perbaikan yang sangat bermanfaat untuk perbaikan proyek game selanjutnya.
3.
Analisis Game
3.1
Tinjauan Umum Game Polar Bear : Escape the Ice ini adalah game yang berjenis arcade/single
player. Karakter utama dari game ini berupa beruang kutub
Beruang kutub ini mempunyai kecepatan berlari hingga 30km/h. Untuk cara berjalan beruang ini adalah dengan cara menggerakkan kaki depan dan belakangnya dengan bersamaan di setiap sisi nya. Untuk implementasi karakter beruang ini sendiri ada beberapa serial televisi yang mengangkatnya menjadi karakter utama. Contohnya film kartun bernand bear. Dalam film kartun berjudul Bernand Bear ini, tingkah polar dari Bernand ini dibuat menyerupai tingkah manusia. Dalam animasinya Bernand melakukan aktivitas layaknya manusia pada umumnya, dari makan, naik motor sampai menggunakan paralayang seperti gambar dibawah ini. Selain itu pada film kartun poporo juga ada karakter beruang kutub bernama Poby. Hampir sama dengan Bernand, animasi Poby juga melakukan aktivitas layaknya seperti manusia. Dari kartun-kartun tersebut dibuat sedemikian rupa agar kesan seram dari beruang kutub itu hilang, dan menjadi lucu. Karakter keistimewaan Beruang kutub asli yang akan dimasukkan kedalam game ini adalah ketahanannya dalam udara yang ekstrem, karena game ini juga mengambil setting tempat di daerah ekstrem yaitu kutub. Dan dalam game ini beruang tidak berhenti berlari ditengah cuaca ekstrem. Dan beruang yang berlari menggunakan 4 kakinya sama dengan karakter aslinya. Untuk karakter asli yang lainnya tidak dimasukkan dalam game ini, karena game ini dibuat dengan imajinasi fiksi, tetapi tetap memasukkan beberapa unsur edukasi. Seperti contohnya dalam gameplay nantinya akan dimasukkan special power, diantaranya adalah beruang menggunakan jetpack dan beruang dengan shield.
Beruang Kutub dipilih karena beruang kutub mempunyai
tampilan yang sebagian besar orang mengatakan menggemaskan. Selain itu, beruang kutub merupakan hewan yang terkena dampak dari global warming. Pada saat beruang ini menggunakan mendapatkan special powerjetpack, karakter beruang yang asli akan ditambahkan jetpack dan pemain dapat mengontrol pergerakannya akan kekanan atau kekiri. Item jetpack terinspirasi dari film kartun Bernand Bar diatas yang menggunakan paralayangnya. Selain item jetpack, terdapat juga item shield. Pada item ini, beruang yang mendapatkannya akan terlindung dari rintangan-rintangan yang diberikan dengan seperti mode ghost atau bisa menembus apa saja. 3.2
Analisis
3.2.1
Analisis Gerak Beruang Dalam membuat game, khususnya yang mempunyai karakter utama seekor
hewan. Analisis tentang gerak hewan itu sangat di perlukan untuk mengetahui
bagaimana pergerakan asli dari hewan tersebut yang nantinya akan diterapkan untuk game yang dibuat 3.2.1.1
Gerak Jalan Beruang Sebelum pembuatan karakter beruang ini, pastinya dibutuhkan analisis dalam
pergerakan beruang aslinya. Sudah dijelaskan pada tinjauan umum, bahwa beruang mempunyai kecepatan dalam berlari hingga 30km/h. Beruang kutub mempunyai 4 kaki. Dalam pergerakan berjalan beruang melangkahkan 2 kaki setiap bagian secara bersamaan. Tetapi saat berlari, 2 kaki tidak bersamaan, melainkan hampir seperti melompat. 3.2.1.2
Gerak Lompat Beruang Dalam game Polar Bear ini, selain ada gerakan lari, juga ada gerakan
melompat dari karakter beruang, yaitu dari sisi kiri ke sisi kanan, atau sebaliknya.Karena itu, analisis tentang lompatan beruang juga diperlukan. Untuk proses melompat dari beruang ini, yaitu dengan tumpuan kaki belakangnya 3.2.2
Analisis MovieClip Dalam pembuatan animasi pada flash ini ada animasi movieclip. Movieclip ini
sendiri adalah salah satu type dari symbol. Movieclip digunakan untuk membuat objek agar dapat menggunakan beberapa fasilitas dari flash seperti animasi tween, masking, guide. Selain itu dengan dijadikannya suatu objek menjadi movieclip maka objek tersebut dapat diberi actionscript. 3.2.3
Analisis Referensi Game Beberapa game yang sudah ada dipasaran menjadi acuan untuk pembuatan
game Polar Bear : Escape the Ice. Game yang menjadi referensi dalam pembuatan game ini adalah Subway Surfer, Panda Jump, Angru Bird dan lainnya. 3.2.3.1
Subway Surfer Game subway surfer ini adalah game yang berbasis android. Game ini juga
pernah menduduki peringkat atas dalam google playstore. Dalam
permainannya,
bercerita
tentang
seorang
anak
yang
sedang
menggambar grafity dengan tulisan “subway surfer” pada sebuah kereta yang sedang berhenti. Dan anak itu ketahuan oleh penjaga yang mempunyai anjing. Setelah itu, permainan pun dimulai. Anak itu dikejar oleh penjaga beserta anjingnya. Anak itu
mendapat berbagai rintangan dari kereta-kereta yang berhenti maupun berjalan. Anak itu harus menghindari rintangan dengan cara swipe ke kanan atau kiri. Bisa juga swipe atas untuk melompat, dan swipe kebawah untuk rolling. Dalam game subway surfer ini tidak terbagi dalam level-level, melainkan hanya dengan mengumpulkan coin-coin selama permainan. Selain itu juga ada special item berupa jetpack seperti gambar dibawah ini: 3.2.3.2
Panda Jump Game yang juga menjadi referensi lainnya yaitu game Panda Jump. Panda
Jump juga game berbasiskan android. Dalam game ini tidak terdapat story yang menunjukkan kenapa panda itu berlari. Untuk control dari game ini cukup dengan menyentuh layar, maka panda akan melompat kesisi yang lainnya. Masih sama seperti game Subway Surfer, Panda Jump juga menyuguhkan rintangan-rintangan yang harus di hindari, contohnya monyet, ular, dan lainnya. Ada juga rintangan yang harus ditabrak, untuk mendapatkan nilai tambah, seperti semangkan yang dilempar oleh monyet, burung, dan lainnya. Dalam game Panda Jump ini, juga ada special item salah satunya adalah item shield, yang membuat panda ini terlindung dari rintangan-rintangan yang menghadang. 3.2.3.3
Angry Bird Game lain yang juga dijadikan referensi adalah game Angry Bird popular pada
perangkat android, tapi ada juga angry bird berbasis flash yang dapat dimainkan secara online. Pada game Angry bird ini hampir semua orang sudah pernah memainkannya, karena game ini selalu berada ditingkat atas di google PlayStore. Permainannya dipisahkan dalam banyak level dengan tingkat kesuliran yang berbeda. Angry bird mempunyai story yang menceritakan 3 telur angry bird yang dicuri oleh para pig. Karena itu lah angry bird marah dan berusaha menghancurkan dan memburu pig untuk mendapatkan telurnya kembali. Cara mainnya adalah dengan cara tekan dan tahan pada karakter angry bird, tarik kebelakang dan lepas agar ketapel bisa meluncurkan angry bird untuk menghancurkan tumpukan kayu maupun batu yang melindungi pig. Game Angry Bird ini tidak berhenti dengan satu series saja. Tapi game ini berkembang menjadi beberapa series, contohnya, Angry Bird Space, Angry Bird Star Wars dan masih banyak lainnya. 3.2.4
Analisis Identifikasi Masalah Dalam membangun sebuah game pastinya ada masalah-masalah yang harus
dijawab agar game yang dibangun nantinya akan dapat diterima di masyarakat. Berikut ini masalah-masalah yang harus dijawab:
1.
Game yang dibuat ini untuk siapa?
-
Game ini akan dibuat untuk semua kalangan usia, tetapi sasaran utamanya adalah anak kecil.
2.
Apakah game ini mempunyai suatu pesan atau hanya sebagai hiburan?
-
Dalam game ini nantinya akan dimasukkan pesan edukasi tentang cara mengurangi global warming.
3.
Apakah game ini nanti akan terbagi dalam level-level tertentu?
-
Game ini mempunyai referensi beberapa game diantaranya Subway Surfer, Panda Jump dan Angry Bird. Dari referensi itu lah, game Polar Bear ini akan dibuat seperti game Panda Jump yang tidak mempunyai level tertentu, melainkan peningkatan speed pada saat score mencapai nilai tertentu.
4.
Apakah game ini menyimpan score yang didapatkan oleh pemain?
-
Ya, game ini akan menyimpan semua score yang diperoleh selama permainan, tetapi tidak semua score akan ditampilkan.
5.
Apakah score yang diperoleh akan bisa diposting secara online agar bisa bersaing dengan nilai yang diperoleh orang lain?
-
Untuk tahap pengembangan pertama ini, posting score secara online belom bisa dilakukan, dengan kata lain game ini masih gameoffline. Tetapi dapat menjadi saran untuk pengembangan game berikutnya.
6.
Bagaimana pengembangan game ini setelah selesai dibuat nantinya?
-
Merujuk pada referensi game Angry Bird, game Polar Bear ini dalam pengembangan nantinya akan dibuat dengan cara ber-series. Seperti Polar Bear : Lost in Town, Polar Bear : Back to Artik dan lainnya. Dalam series berikutnya, akan terdapat item-item baru yang lebih menarik. Dan juga sudut pandang pengguna/pemain akan dibuat seperti game Subway Surfer. Selain itu game Polar Bear akan dikembangkan ke platform yang berbeda, contohnya untuk android, windows phone, iOS, java, dan lainnya.
3.2.5
Analisis Kebutuhan Game Dalam analisis kebutuhan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kebutuhan fungsional
dan kebutuhan non-fungsional. 2 jenis analisis kebutuhan itu ditujukan agar seorang analis dapat menentukan kebutuhan game secara lengkap. 3.2.5.1
Analisis Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang berisi informasi dan proses-
proses apa saja yang akan dilakukan oleh game. Kebutuhan fungsional juga membahas tindakan yang diberikan oleh game ketika menerima input tertentu dari pengguna. Berikut ini merupakan analisis kebutuhan fungsional dari game “Polar Bear : Escape the Ice” 1. Pemain dapat memilih untuk memulai game. 2. Pemain dapat memilih option yang berisi pengaturan on/off volume. 3. Sistem dapat mem-playgame. 4. Pemain dapat melakukan control pada game berupa tekan tombol space untuk meloncat. 5. Pemain dapat melakukan pause pada saat game berjalan. 6. Sistem dapat melakukan perhitungan nilai dari permainan yang berjalan. 7. Game ini akan menambah speed jika sudah sampai pada batas levelnya. 8. Sistem dapat menampilkan nyawa beruang dalam game. 9. Sistem dapat mengurangi nyawa jika beruang menabrak rintangan. 10. Sistem mengakhiri game jika nyawa telah habis. 11. Sistem dapat menampilkan score yang diperoleh dalam permainan tersebut. 12.Pemain dapat meng-inputkan nama pada papan score yang diperoleh. 3.2.5.2
Analisis Kebutuhan Non-Fungsional Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki oleh
sistem. Kebutuhan non-fungsional yang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Aspek Perangkat Keras, Aspek Perangkat Lunak, dan Aspek Sumber Daya Manusia.
3.2.6 Analisis Kelayakan Game 3.2.6.1
Kelayakan Teknologi Untuk spesifikasi computer yang diperlukan untuk memainkan game ini
tidak begitu tinggi, selain itu juga dari data yang diperoleh hamper 96% internet browser juga sudah terinstall flash player, sedangkan warnet-warnet game (gamenet) sudah menjamur dimana-mana. Jadi, game ini sudah memenuhi kelayakan teknologi. 3.2.6.2
Kelayakan Operasional Sumber daya yang menggunakan setelah game ini selesai dibuat adalah
pemain/user. Untuk kesiapan user memainkan game ini dirasa sudah cukup, karena cara pengoperasian game yang mudah dengan cara klik kiri mouse atau tekan space/spasi
4.
Implementasi Game
4.1.1
Uji Coba Game Ketika telah selesai dalam pembuatan sebuah game, ada satu proses yang
nantinya akan menentukan apakah game yang telah dibuat sudah dapat atau layak untuk digunakan, dimainkan dan dirilis ke pasaran yaitu proses uji coba. Uji coba yang dilakukan pada game ini menggunakan Black box testing. 4.1
Halaman Story Halaman ini adalah halaman ketika game pertama dibuka dan selanjutnya akan
masuk menu utama, berikut tampilan dari halaman story:
Gambar 4.1 Halaman Story
4.2
Halaman Intro Halaman intro adalah halaman dimana pertama user membuka game ini akan
dihadapkan halaman ini, halaman ini berisi nama game, berikut tampilannya:
Gambar 4.2Tampilan intro
4.3
Halaman Menu Utama Halaman Menu Utama ini didalamnya terdapat 5 button yaitu play, setting, rank,
help dan quit. Berikut tampilan dari halaman menu utama:
Gambar 4.3 Tampilan Menu Utama
4.4
HalamanEdukasi Pada Halaman ini akan menampilkan edukasi tentang cara mengurangi global
warming, berikut tampilan halaman edukasi:
Gambar 4.4Halaman Edukasi
4.5
Halaman Play Game Dihalaman ini pemain sudah disuguhkan dengan permainan yang harus
dimainkan nya, dengan control tekan spasi untuk melompat dan kanan kiri untuk mengarahkan saat mengenakan jetpack. Berikut tampilan play game:
Gambar 4.5Tampilan Play Game
4.6
Halaman Pause Saat permainan berlangsung, pemain dapat melakukan pause game ini
dengan menekan button yang ada di pojok kanan atas, berikut merupakan tampilan saat pemain melakukan pause:
Gambar 4.6Tampilan Pause Game
4.7
Halaman Gameover Game akan berakhir saat beruang kehabisan nyawa atau saat beruang menabrak tebing es, berikut tampilan saat gameover:
Gambar 4. 7 Halaman Gameover
4.8
Halaman Setting Pada halaman setting ini terdapat 2 button yang berfungsi untuk men-on/off kan
music dan sfx, berikut tampilannya:
Gambar 4.8Halaman Setting
4.9
Halaman Rank Pada Halaman rank ini, akan menyuguhkan 5 score terbanyak yang pernah
diperoleh selema permainan ini dimainkan, berikut tampilannya:
Gambar 4.9Halaman Rank
4.10
Halaman Help Pada halaman help ini, akan menampilakan cara bermain dari game ini, berikut
merupakan tmapilan dari halaman help:
Gambar 4.10Halaman Help
4.11
Halaman Quit Pada halaman akan ditampilkan pop-up dengan pilihan 2 button yaitu yes/no,
jika pemain memilih yes makan game akan keluar, tetapi jika memilih no maka akan kembali ke menu utama, berikut tampilannya:
\\
Gambar 4.11Halaman Quit 5.
Penutup
5.1
Kesimpulan Setelah melalui beberapa tahapan menyelesaikan game Polar Bear : Escape
the Ice dengan Adobe Flash dan ActionScript 2.0 maka didapat kesimpulan bahwa: 1. Untuk membangun sebuah game, proses analisis tentang apa yang dibuat harus dilakukan dengan matang dan detail. Mulai dari analisis referensi yang diperoleh, analisis tentang karakter yang diangkat, sampai dengan
analisis-analisis lainnya. Karena dari tahap analisis ini akan menentukan ke tahap selanjutnya 2. Dalam
pembuatan
karakter
game
khususnya
untuk
game
yang
mengangkat karakter hewan, sangat perlu melakukan analisis gerak hewan tersebut. Agar nantinya karakter hewan yang dibuat pada game bisa dibuat semirip mungkin dengan hewan aslinya. 3. Dalam pembuatan coding ActionScript, bisa dipisahkan dalam 1 layer khusus. Agar terlihat rapi dan tidak berantakan. 4. Lakukan uji coba secara bertahap setelah game selesai dibuat untuk memastikan agar game berjalan dengan kesalahan seminimal mungkin, bahkan tanpa kesalahan sedikitpun meskipun sesepele mungkin, seperti salah eja atau yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash. Gava Media. Yogyakarta Hendratman H, Arifrahana G, 2010. The Magic of CorelDraw. Informatika Bandung. Bandung Hidayatullah P, Akbar M.A, Rahim Z, 2008. Making Educational Animation Using Flash. Informatika Bandung. Bandung Hidayatullah P, Daswanto A, Nugroho S.P. 2011. Membuat Mobile Game Edukatif. Informatika Bandung. Bandung Jogiyanto H.M, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta Komputer W, 2010. ShortCourse Adobe Flash CS4. Penerbit Andi. Yogyakarta MADCOMS, 2008. Seri Panduan Lengkap: Adobe Photoshop CS3. Penerbit Andi. Yogyakarta Prasenta S.A, 2012. Pembuatan Game Petualangan “Gatot Kaca Berburu Tikus Zombie” Menggunakan Adobe Flash CS3. STMIK AMIKOM. Yogyakarta Sunyoto A, 2010. Adobe Flash + XML = Rich Multimedia Application. Penerbit Andi. Yogyakarta Wibowanto W, 2013. Memprogram Game Flash 3D itu Mudah. Andi Offset. Yogyakarta