MEMBANGUN APLIKASI PEMETAAN WILAYAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROPINSI BENGKULU BERBASIS GIS Momon Muzakkar 1) 1) Program Teknik Informatika,STMIK EL RAHMA, Yogyakarta
Abstract
Saat ini pengolahan data di Dinas Perkebunan Propinsi Bengkulu telah menggunakan komputer. Namun belum menggunakan perangkat lunak pengolah data yang dibuat khusus untuk kegiatan yang berhubungan dengan pemetaan lokasi perkebunan kelapa sawit. Informasi yang dibutuhkan adalah lokasi perkebunan, luas perkebunan, lahan rusak dan lahan produktif. Hal ini mengakibatkan keterlambatan pengolahan dan informasi data yang pada akhirnya, mengakibatkan sulitnya mendapatkan data terbaru bagi semua pihak yang membutuhkan. Sistem informasi Geografis (SIG) merupakan perangkat bantu dalam pemetaan serta manajemen informasi berbasis geografis. Melalui perangkat ini akan dapat memvisualisasikan keadaan nyata bumi (real world) menjadi suatu gambar. SIG dapat diintegrasikan dengan peta berbasis Google Maps. Aplikasi pemetaan wilayah perkebunan berbasis geogrphic information system dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang tepat dalam rangka pengambilan keputusan mengenai perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini membangun sebuah sistem informasi yang dapat memberikan informasi mengenai pemetaan wilayah. Hasil pemetaan ini dapat digunakan untuk mempermudah masyarakat dan Dinas Perkebunan dalam mendapatkan informasi yang tepat mengenai perkebunan Kelapa Sawit di Propinsi Bengkulu, meliputi luas wilayah, lokasi perkebunan, luas perkebunan, lahan rusak, lahan produktif dan jumlah peningkatan produksi pertahun. Kata Kunci — sistem, informasi, geografis, kelapa, sawit,Bengkulu, peta. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan suatu teknologi mengenai pemetaan geografis yang memiliki kemampuan dalam memanipulasi data-data di lapangan menjadi sebuah data berbentuk peta online, yang dapat memudahkan pengguna untuk mengetahui sebuah posisi atau letak suatu tempat. Sistem SIG dapat diintegrasikan dengan peta berbasis Google Maps, yang data petanya selalu diupdate oleh pihak Google menyesuaikan keadaan yang ada di lapangan (Budiyanto,2005). Saat ini pengolahan data kelapa sawit di Dinas Perkebunan Propinsi Bengkulu telah menggunakan komputer, namun belum menggunakan perangkat lunak pengolah data yang dibuat khusus untuk kegiatan tersebut. Perangkat lunak pengolah data yang digunakan saat ini adalah Microsopt Office Excel. Dalam operasionalnya ada beberapa kelemahan yang ditemui, baik dalam entry data, proses, maupun output. Selain itu, aplikasi ini juga mempunyai kelemahan dalam penyusunan dan pengorganisasian data dalam file, bahkan informasi yang dihasilkan tidak cocok dengan yang dibutuhkan. Informasi yang dibutuhkan adalah lokasi perkebunan, luas perkebunan, lahan rusak dan lahan produktif. Hal ini mengakibatkan keterlambatan pengolahan dan informasi data yang pada akhirnya, mengakibatkan sulitnya mendapatkan data terbaru bagi semua pihak yang membutuhkan. Penelitian ini mengacu pada hasil penelitian sebelumnya, antara lain. Istiqomah (2010) dengan topik “Aplikasi Model Arima Untuk Forecasting Produksi Gula Pada PT. Perkebunan Nusantara IX
(Persero)” menghasilkan sebuah prediksi jumlah produksi gula menggunkan metode Autoregresif dan Moving Average (ARIMA) untuk tahun 2010 dengan bantuan program minitab. Peramalan menggunakan program minitab harus tepat dalam menentukan model dan persamaannya sehingga dapat memeberikan hasil peramalan dengan kesalahan peramalan terkecil. Mufidah (2011) dalam penelitiannya “Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto” menghasilkan sebuah sistem informasi berbasis SIG untuk pemetaan lahan pertanian tentang sebaran hasil produksi dan informasi geologi di wilayah Mojokerto berserta penjelasannya sebagai media informasi bagi masyarakat. Ainul Qolbi (2013) dalam penelitiannya “Sistem Informasi Perkebunan Pasaman Barat” menghasilkan sebuah sistem informasi perkebunan untuk pemetaan lahan perkebunan dengan metode FAST (Framework for the Application of System Teckniques) beserta penjelasannya sebagai media informasi bagi masyarakat. Tabel 1.1 berikut menggambarkan hasil penelitian secara ringkas. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Membangun Aplikasi Pemetaan Wilayah Perkebunan Kelapa Sawit Di Propinsi Bengkulu Berbasis GIS“. Sistem informasi ini bertujuan untuk mendukung ketersediaan data dan informasi perkebunan kelapa sawit yang efisien, tepat guna serta terjamin mutu dan kualitasnya. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat mengubah sistem kerja konvensional menjadi terkomputerisasi untuk mengetahui informasi secara lengkap dan cepat terutama yang berhubungan dengan kelapa sawit. 2. Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut dapat diambil rumusan masalah bahwa belum adanya sistem informasi geografis di Dinas Perkebunan Propinsi Bengkulu terutama perkebunan kelapa sawit. Sistem informasi ini dapat menampilkan dan memberikan informasi melalui web kepada pihak-pihak yang membutuhkan tentang luas wilayah, lokasi perkebunan, luas perkebunan, lahan rusak, lahan produktif dan jumlah peningkatan produksi pertahun. 3. Tujuan Adapun tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu aplikasi sistem informasi Geografis yang dapat memberikan informasi perkebunan kelapa sawit di Propinsi Bengkulu berbasis Web. 4. Landasan Teori Sistem informasi Geografis (SIG) saat ini merupakan perangkat bantu dalam pemetaan serta manajemen informasi berbasis geografis. Melalui perangkat ini kita dapat memvisualisasikan keadaan nyata bumi (real world) menjadi suatu gambar, Perangkat ini juga membantu kita memahami konsepkonsep fenomena alam terkait aspek geografis maupun keruangan sehingga memudahkan kita mengambil keputusankeputusan perencanaan maupun pengelolaan sesuai dengan kebutuhan (Prahasta E, 2002). MapServer merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web. Map Server digunakan untuk men-generate peta secara dinamis agar dapat di-laod dalam halaman internet. Untuk input data set GIS digunakan ESRI Shape file dari Arc View GIS Aplikasi ini pertama dikembangkan di Universitas Minessota, Amerika Serikat untuk projek ForNet (sebuah projek untuk manajemen sumber daya alam ) yang disponsori NASA. Support NASA dilanjutkan dengan dikembangkannya projek TerraSIP untuk manajemen data lahan. Saat ini, karena sifatnya yang terbuka open source),pengembangan MapServer dilakukan oleh pengembang dari berbagai negara (Nuryadin Ruslan, 2005). Pada bentuk paling dasar, MapServer berupa sebuah program CGI (Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di Web Server, dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *Map) akan menghasilkan data yang kemudian akan
dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar ataupun bentuk lain. Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai CGI, MapServer dapat diakses sebagai modul MapScript, melalui berbagai bahasa script: PHP, Perl, Pyton atau java. Akses fungsi-fungsi Mapserver melalui script akan lebih memudahkan pengembangan aplikasi. Pengembang dapat memilih bahasa yang paling familiar. Komponen MapServer dibagi menjadi 4 kategori yaitu: (Nuryadin Ruslan, 2005). 1. Komponen untuk akses Data Spasial Komponen ini bertugas untuk menangani baca/tulis data spasial, baik yang tersimpan sebagai file maupun tersimpan DBMS. a. Shapelib : merupakan library yang ditulis dalam bahasa C, untuk keperluan baca tulis data Shapefile (*Shp) yang didefinisikan ESRI. Format ini umum digunakan dalam aplikasi SIG untuk menyimpan data vektor simpel (tanpa topologi) dengan atribut. Pada MapServer Shapefilem merupakan format data default. b. GDAL: merupakan library yang berfungsi sebagai penerjemah untuk berbagai format data raster. c. OGR : merupakan library dengan fungsionalitas yang identik, untuk beragam format data vektor. 2. Komponen untuk Penggambaran Peta. MapServer akan mengirimkan tampilan peta berupa gambar. Beberapa komponen ini berperan dalam membentuk gambar peta yang dihasilkan oleh MapServer. a. Libpng : merupakan library yang digunakan untuk baca tulis gambar dalam format PNG (Portable Network Graphic). b. Libjpeg : merupakan library yang digunakan untuk baca tulis gambar dalam format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Groups). c. GD : untuk menggambarkan objek geografis seperti garis, polygon, atau bentuk geometris lain. GD juga dapat digunakan untuk menghasilkan gambar dalam format PNG dan JPEG. d. FreeType : merupakan library yang digunakan untuk menampilkan tulisan menggunakan font TrueType. 3. Komponen untuk menangani Proyeksi Peta Library Proj digunakan MapServer untuk menangani sistem proyeksi peta. 4. Komponen Pendukung a. Zlib : dibutuhkan oleh library GD untuk keperluan kompresi data gambar. b. Regex : library ini dugunakan untuk menangani ekspresi regular. c. SIG dapat menyajikan real world (dunia nyata) pada monitor sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata diatas kertas. SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas dari pada lembaran kertas. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata, obyek- obyek yang dipresentasikan di atas peta disebut unsur peta atau map features (contohnya adalah sungai, taman, kebun, jalan dan lain-lain). Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasrkan lokasi-lokasinya. SIG menyimpan semua informasi deksriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut didalam basis data. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya didalam tabel-tabel (relasional), dengan demikian atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya, unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya (Prahasta, 2005).
PEMBAHASAN 1. Halaman Home Admin Halaman Home admin menampilkan menu sidebar dan ucapan selamat datang. Gambar 1 adalah tampilan antarmuka halaman home admin.
Gambar 1. Tampilan Halaman Home Admin. 2. Halaman Manajemen Admin Pada halaman ini admin dapat menambah dan merubah data admin. Gambar 2 adalah tampilan halaman manajemen data admin.
Gambar 2. Tampilan Halaman Manajemen Admin. 3. Halaman Manajemen Modul Pada halaman ini admin bisa melakukan update data mengenai perkebunan serta informasi yang ingin disampaikan pada masyarakat. Gambar 3 adalah tampilan halaman manajemen modul.
Gambar 3. Tampilan Halaman Manajemen Modul. 4. Halaman Agenda Pada halaman ini admin dapat menambah, mengedit dan menghapus data agenda. Gambar 4 adalah tampilan halaman agenda di admin.
Gambar 4. Tampilan Halaman Agenda. 5. Halaman Data Perkebunan Per kabupaten
Data yang ditampilkan adalah luas lahan produktif ( TM ), lahan semi produktif (TBM), lahan rusak ( TTM) dan produksi. Gambar 5. adalah tampilan halaman data perkebunan per kabupaten.
Gambar 5. Tampilan Halaman Data Perkebunan Per Kabupaten. 6. Halaman Hubungi Kami Isi dari halaman ini adalah pesan dari pengunjung website kepada admin melalui email. Gambar 6 adalah tampilan halaman hubungi kami.
Gambar 6. Tampilan Halaman Hubungi Kami. 7. Halaman Album Halaman album berisi mengenai cover galeri foto yang ingin ditampilkan di website. Gambar 7 adalah tampilan halaman album.
Gambar 7. Tampilan Halaman Album. 8. Halaman Galeri Foto Halaman galeri foto ini berisi mengenai foto yang ingin ditampilkan di website. Gambar 8 adalah tampilan dari halaman galeri foto.
Gambar 8. Tampilan Halaman Galeri Foto.
9. Halaman Menu Utama Halaman menu utama berisi mengenai menu utama yang terdapat pada website. Gambar 9 adalah tampilan halaman menu utama.
Gambar 9. Tampilan Halaman Menu Utama.
10. Halaman Sub Menu Halaman sub menu merupakan dropdown (sub menu) dari menu utama yan ditampilkan di halaman pengunjung. Gambar 10 adalah tampilan halaman sub menu.
Gambar 10. Tampilan Halaman Sub Menu. 11. Halaman Data Kabupaten Data yang ditampilkan adalah nama kabupaten serta letak koordinat di google map. Gambar 11 adalah tampilan halaman data kabupaten.
Gambar 11. Tampilan Data Kabupaten.
12. Halaman Statis Pada halaman ini admin dapat menambahkan data statis tentang profil lembaga, visi dan misi, hingga sejarah. Gambar 12 tampilan halaman data statis.
Gambar 12. Tampilan Halaman Data Statis.
5.1.4.2 Halaman Publik Halaman publik pada website berisi informasi mengenai semua informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat umum. Gambar 13 adalah tampilan halaman public.
Gambar 13. Tampilan Halaman Antar Muka Home Pengunjung Publik. KESIMPULAN Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi perkebunan kelapa sawit di Propinsi Bengkulu berbasis Web. Sistem informasi ini dapat membantu masyarakat dan instansi terkait dalam memberikan informasi tentang luas wilayah, lokasi perkebunan, luas perkebunan, lahan rusak, lahan produktif dan jumlah peningkatan produksi pertahun, dengan cepat tepat serta informatif. DAFTAR PUSTAKA Ainul Qolbi ,2013, Sistem Informasi Perkebunan Pasaman Barat, Jurnal, Teknik Informatika UPN “Veteran” Yogyakarta. Budiyanto, E. 2005. Sistem Informasi Geografis Menggunakan Arcview GIS. Andi Offset: Yogyakarta. Dinas Perkebunan Propinsi Bengkulu, 2015, Data Perkebunan Sawit Propinsi Bengkulu, http://202.70.136.52/ rsonline/report/report _by_catrs1.php? alamat_prop= bengkulu sawitsubmit=Find Fatansyah, Ir, 1999, Basis Data, Penerbit Informatika, Bandung. Kristanto, Ir. Harianto. 2004. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakarta: Andi. McNurlin & Sprague, 2009, Information Systems Management, GACC, Macquarie University – Sydney Australia. Mufidah,2001, Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto, Fakultas Teknologi Informasi, Jurnal Teknologi Informasi Volume XIII, No.1, ISSN : 0854-77524. Pressman, Roger, S, 1997, Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi (Edisi Satu), Yogyakarta: Andi.
Istiqomah ,2010, Aplikasi Model Arima Untuk Forecasting Produksi Gula Pada PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero), Fakultas Teknologi Informasi, Yogyakarta, Jurnal Teknologi Informasi Komputer Volume XI, No.5, ISSN : 0234-9454.
BIODATA PENULIS Nama lengkap
: Momon Muzakkar,S.T.
Tanggal Lahir
: Bantul, 13 Agustus 1971.
Jab. Akademik
: Lektor.
Program Studi
: Teknik Informatika
email
:
[email protected].
Bidang Minat
: Manajemen Sistem, Organisasi Komputer, Operating Sistem.
Publikasi Ilmiah : 1. Muzakkar,M., 2003, Penyalinan Data Pada Sistem Manajemen Database Terdistribus, Jurnal FAHMA, Vol. I, No. 1, , ISSN 1693-2277, STMIK El Rahma Yogyakarta. 2. Muzakkar, M.,2004, Bit dan Struktur Yang Berkaitan, Jurnal FAHMA, Vol. II, No.2, , ISSN 1693-2277, STMIK El Rahma Yogyakarta. 3. Muzakkar, M.,2005, Instruksi dan Cara Pengalamatan PDP 11, Jurnal FAHMA, Vol. III, No. 2, ISSN 1693-2277, STMIK El Rahma Yogyakarta. 4. Muzakkar, M.,2007, Cyber Crime, Jurnal FAHMA, Vol. V, No. 1, ISSN 1693-2277, STMIK El Rahma Yogyakarta. 5. Muzakkar, M.,2007, Pengorganisasian File Variable – Length Spanned Blocking , Jurnal FAHMA, Vol. V, No. 2, ISSN 1693-2277, STMIK El Rahma Yogyakarta. 6. Muzakkar, M., 2008, Hashing dan Kolisi, Jurnal FAHMA, Vol. VI, No. 1, ISSN 1693-2277, STMIK El Rahma Yogyakarta. 7. Muzakkar, M., 2008, Operasi File pada Bahasa C atau C++, Jurnal FAHMA, Vol.VI, No. 2, ISSN 1693-2277, STMIK El Rahma Yogyakarta. 8. Muzakkar, M,.2015, Evaluasi
Penerapan E-Learning Sebagai Sarana Penyedia Materi
Perkuliahan Bagi Mahasiswa Stmik El Rahma Yogyakarta, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, ISSN : 2302-3805, STMIK AMIKOM Yogyakarta.
9. Muzakkar, M,. 2008, “Implementasi VM Ware Sebagai Solusi Jaringan Dengan Satu PC”, DIPA Kopertis No 0169.0/023-40/XIV/2008. 10. Muzakkar, M,. 2100,”Membangun Teknologi Alternatif Berkomunikasi Yang Murah Dan Mudah,” DIPA Kopertis No. 0103/023-4.2/XIV/2010. 11. Muzakkar, M,. 2007,”Mengurangi Biaya Hardware Dengan Membuat PC Cloning Pada Linux Mandriva 2007 Power Pack Menggunakan Linux Terminal Server Project,” DIPA DIKTI No : 0130/23.04.2/X1V/2010. 12. Muzakkar, M,.2013,”Penerapan Classification Rule Mining Pada Data Pengunjung Restoran “Hasil Mina” Untuk Menemukan Pola Pembayaran Menggunakan Algoritma Zeror Dan Weka Software”, DIPA DIKTI No: 0541/023-04.1.01/00/13.