Volume 2 - Maret/April 2015
Hal. 2 : Artikel WARGA
IATMI
BAHAS
KELOLA MIGAS
Hal. 4 : IATMI KSA
Hal. 3 : Kolom TATA
TATA
KELOLA
LUBIANTARA)
MIGAS
(BENNY
INSINYUR
PERMINYAKAN
Hal. 6 : Kopum IATMI IATMI
APA KABAR KOPUM IATMI ?
BERPARTISIPASI DALAM KONVENSI
MEMAHAMI SELUK-BELUK PENGELOLAAN MIGAS
Benny Lubiantara
Sumber: google.com
G
onjang-ganjing masalah energi, khususnya minyak menuntut pihak-pihak yang berkompetensi dalam bidang ini untuk turun tangan. Akhir April lalu, SKK Migas menyelenggarakan acara Sharing Knowledge bersama media massa ibukota. Kegiatan ini merupakan forum berbagi pengalaman kesuksesan, sekaligus membangun semangat kemitraan untuk menjawab berbagai tantangan yang semakin beragam. Tampil sebagai pembicara tunggal Benny Lubiantara, anggota IATMI yang juga adalah Kepala Divisi Pengendalian Program dan Anggaran SKK Migas yang membahas “Fiscal Regime for Upstream Oil and Gas”. Acara berlangsung di kantor SKK Migas Jakarta. Resiko Tinggi “Paradigma kita harus berubah”, hal itu ditegaskan Benny mengoreksi berbagai pemahaman keliru yang sering muncul dalam pemberitaan media massa. Bila
dulu harapan kita adalah memaksimalkan fiscal revenue, sekarang kita harus melihat kenyataan bahwa produksi turun, kata Ketua Dewan Pakar IATMI itu. “Yang penting bagaimana menjamin ketahanan energi itu tetap ada. Cadangan kita kecilkecil harus dilihat multiply effect dari kegiatan perminyakan ini.”, kata dia pula.
dianggap pertama di dunia. Dijelaskannya juga perkembangan pengelolaan hingga paket-paket insentif. Di sini Benny menilai bahwa sering terungkap salah kaprah dalam masyarakat.“Cost recovery, misalnya sering disalahfahami”, katanya.
Ceramah dan pencerahan dimulai dengan menjelaskan karakter industri hulu yang mempunyai ciri-ciri resiko tinggi pada semua fase. Mulai dari resiko eksplorasi hingga resiko komersial, capital intensive, dan perlu alih teknologi. Selanjutnya Benny juga menjelaskan bentuk-bentuk konsesi yang banyak dilakukan di negaranegara Eropa dan kontraktual yang dibagi lagi menjadi PSC dan service contract. Dalam ceramahnya Benny juga membahas
Isu cost recovery sangat menarik bagi banyak pihak di Indonesia seolah-olah menjadi alasan bahwa perusahaan minyak tidak efektif dan efisien dalam kebijakan biaya. Menurut Benny yang pernah menjadi analis pada organisasi OPEC selama enam tahun ini, sistem PSC yang diterapkan di banyak negara dan merupakan sistem yang sangat menarik bagi negara berkembang yang mempunyai sumber daya migas dalam jumlah cukup besar.”Mekanisme cost recovery justru menjamin bahwa
upstream petroleum arrangement, global financial regimes, petroleum fiscal design,
tidak semua pengeluaran biaya oleh perusahaan migas akan dapat langsung
evaluasi dan masalah PSC di Indonesia serta macam-macam paket insentif.
diklaim sebagai biaya”, jelas Benny.
Ia juga menjelaskan sejarah penanganan minyak sejak zaman Hindia Belanda dengan UU Belanda, era PSC yang juga
Selama pemaparan yang diikuti oleh sesi tanya-jawab itu, Benny didampingi oleh Kepala Divisi Humas SKK Migas, Rudianto Rimbono.***
buletinIATMI
Volume 2 - Maret/April 2015
| 1
WARGA IATMI BAHAS TATA KELOLA MIGAS
Sumber: skkmigas.go.id
Xxx
M
asalah penataan dan pengelolaan kegiatan minyak dan gas bumi
begitu pula secara ekonomi dan bisnis. Secara hukum harus legal, dapat
tampaknya tetap menjadi topik hangat yang tak habis-habisnya untuk dibahas.
dikerjakan dan secara internal dimaklumi aturan yang acceptable. “Kepentingan rakyat banyak itu yang mana ?”, katanya.
Benny Lubiantara dari IATMI tampil dalam diskusi migas bertajuk “Aspek Kelembagaan Konstitusional dalam Pengelolaan Migas Nasional”. Acara yang berlangsung di Gedung DPR RI Senayan awal Maret lalu diprakarsai oleh IRESS. Tampil selain Benny antara lain Kardaya, Zainal Ahmad dan Marwan Batubara.
Benny membahas praktek tata kelola diberbagai negara sebagai perbandingan dengan apa yang dilakukan Indonesia. Secara jelas ia menjelaskan ministry dominated model dan NOC dominated model. Dia juga mencontohkan keberhasilan yang dicapai Kanada dan Brazil yang berbeda-beda termasuk apa yang dilakukan Indonesia di era “Pertamina dulu”. Benny pengamat yang pernah bekerja sebagai analis pada kantor OPEC di Jenewa itu bertanya “what’s next?”. Sebagai jawabannya, Benny hanya mengingatkan” jangan sampai kita mengambil contoh yang salah!”.
Diskusi dibuka dengan keynote speech oleh Sekretaris Khusus Departemen ESDM Said Didu. Didu membahas apa yang termaktub dalam UUD 1945 Pasal 33. “Arti pasal 33 itu tidak diatur. Tafsirannya harus clear betul-betul”, katanya. Hal ini menyangkut secara politik dan sosial harus diterima,
2 |
buletinIATMI
Kardaya melihat
Volume 2 - Maret/April 2015
kita harus bagaimana
mendengar lalu kemauan para
stakeholder (rakyat). Ia mengemukakan pembahasan lanjutan tentang UU Migas sudah masuk proleg I, tetapi Ketua Komisi itu belum bisa bercerita mengapa UU itu belum selesai juga. Namun ia sendiri mengatakan tak yakin pemerintah sudah siap. Gonjang-ganjing UU Migas lima tahun. Selama itu pula investor tidak masuk. “Dalam hal ini kepastian hukum, sangat penting”, kata Kardaya. Ia berharap ”kegaduhan yang tak ada habis-habisnya, akan selesai”. Zainal Ahmad dari PEI berharap revisi UU Migas harus memenuhi visi kehendak rakyat yang telah ditentukan dalam pasal 33. Sementara Marwan Batubara berpendapat bahwa struktur kelembagaan migas yang ideal ke depan perlu memperhatikan adanya fungsi-fungsi kebijakan, regulasi dan komersial seperti yang banyak dilakukan di banyak negara.***
TATA KELOLA MIGAS Benny Lubiantara Ketua Dewan Pakar IATMI #00105
T
erkait dengan hubungan antara tata kelola industri migas dan kinerja sektor hulu migas, Mark Thurber dan kawan-kawan dari Universitas Stanford melakukan studi (2011) sejauh mana pengaruh pemisahan tiga fungsi (kebijakan, regulasi dan komersial) terhadap kinerja produksi migas di beberapa negara eksportir minyak. Negara yang dipilih sebagai sampel adalah Aljazair, Brazil, Meksiko, Nigeria dan Norwegia yang mewakili negara yang memisahkan ketiga fungsi tersebut. Sementara Angola, Malaysia, Rusia, Arab Saudi dan Venezuela mewakili negara yang tidak melakukan pemisahan. Kesimpulan studi menunjukkan sedikit korelasi, di mana hanya dua negara, Norwegia dan Brazil yang secara meyakinkan menunjukkan bahwa pemisahan tiga fungsi tersebut berkorelasi positif terhadap kinerja sektor hulu migas. Sebaliknya, Arab Saudi dan Malaysia, yang tidak memisahkan ketiga fungsi, ternyata juga mempunyai kinerja sektor hulu migas yang baik. Negara-negara yang juga melakukan pemisahan ketiga fungsi seperti Nigeria dan Aljazair sejauh ini dianggap kurang berhasil karena pemisahan tersebut hanya formalitas dan banyak menghadapi tantangan internal. Sementara Meksiko berpotensi untuk melakukan perbaikan kinerja sektor hulu, namun efektifitas pemisahan fungsi masih harus diuji mengingat fungsi regulasi (Komisi Hidrokarbon Nasional) baru dibentuk pada tahun 2008. Perlu dicatat bahwa dari 10 negara yang dijadikan sampel pada studi ini, semua NOC-nya mempunyai bagian yang sangat besar terhadap produksi minyak domestik mereka. Model tata kelola negara lain ini tentunya dapat dijadikan pembelajaran. Keinginan untuk membuat pemerintah “kebal’ dari kemungkinan tuntutan arbitrase internasional ketika terjadi sengketa bisnis dengan tidak terlibat langsung sebagai pihak yang berkontrak perlu dikaji dengan seksama. Perkembangan belakangan menunjukkan bahwa model Business to Business (B2B) tidak menjamin bahwa pemerintah bisa sama sekali terlepas dari tuntutan arbitrase internasional. Hal ini dapat dilihat ketika terjadi sengketa antara ExxonMobil vs PDVSA untuk salah satu blok di Venezuela di mana pemerintah Venezuela juga dituntut oleh ExxonMobil padahal pemerintah bukan pihak yang berkontrak. Perkembangan sengketa migas internasional belakangan sebaiknya diobservasi sebagai pertimbangan nantinya. Gejala dan Akar Masalah Salah satu penyebab maraknya berbagai isu migas di Tanah Air adalah kegagalan memahami perbedaan antara gejala dan akar permasalahan. Ketika isu cost recovery muncul, banyak yang sertamerta menuding bahwa PSC adalah akar masalahnya sehingga harus dicari sistem atau mekanisme baru. Padahal masalah cost
recovery ini tidak terjadi di industri migas negara lain. Seandainya ada masalah mark-up dan semacamnya, yang tentu saja dapat terjadi pada model selain PSC (konsesi dan service contract), bukankah oknumnya yang harus ditindak? Kenapa memaksakan penggunaan mekanisme lain yang bisa jadi malah mengakibatkan penurunan penerimaan bagian negara (government take)? Pada kesempatan workshop pertukaran informasi dan pengalaman dengan negara produsen migas terkait pelaksanaan kontrak migas di masing-masing negara, Penulis sempat mengangkat maraknya isu cost recovery di Tanah Air. Para pakar ekonomi migas dari negara lain cukup heran. Mereka mengatakan, “Kami tidak ada masalah dengan cost recovery, kalau ada indiskasi penggelembungan biaya dan terbukti, tentu kami kirim ke penjara?. Sementara di Tanah Air permasalahan ini dijawab dengan mencari-cari model kontrak migas lain. Siapa yang menjamin tidak akan terjadi masalah yang sama? Rupanya kita lebih memilih membakar lumbung ketimbang menangkap oknum tikusnya. Kisruh migas nasional ini sebenarnya dapat dicegah seandainya keberpihakan pemerintah terhadap NOC (dalam hal ini Pertamina) terus diprioritaskan dalam rangka meningkatkan bagian produksi Pertamina terhadap produksi nasional. Ada beberapa keuntungan apabila Pertamina mempunyai partisipasi signifikan dalam suatu blok migas, antara lain adanya jaminan pasokan energi untuk keperluan domestik dan isu cost recovery akan dapat diminimalkan. Di samping itu, meningkatnya produksi dan cadangan Pertamina akan berpengaruh terhadap posisi tawar-menawar mereka di kancah bisnis hulu migas internasional. Adapun tantangan opsi ini yang paling utama adalah masalah keperluan pendanaan yang tentunya tidak sedikit. Selama ini kisruh cost recovery antara pihak pemerintah dan perusahaan migas internasional lebih disebabkan oleh adanya informasi yang tidak berimbang (asymmetricalinformation) antara “orang dalam” (perusahaan migas internasional) dan pemerintah sebagai “orang luar”. Dengan terlibatnya NOC pada suaru blok sebagai mitra perusahaan asing, maka isu cost recovery otomatis akan berkurang karena Pertamina sebagai kepanjangan tangan pemerintah seyogyanya ikut mengawasi penggunaan biaya dari dalam (internal) sehingga diharapkan tidak ada lagi maslah “informasi yang tidak berimbang” tersebut. Mungkin hal ini pulalah yang menyebabkan kenapa isu cost recovery hampir tidak terdengar di negara produsen minyak lain di mancanegara yang juga menggunakan mekanisme PSC. Semoga kisruh hulu migas nasional ini menjadi pembelajaran bersama dan sebagai bahan intropeksi bagi semua pihak dalam rangka menuju pengelolaan industri hulu migas yang lebih baik pada masa yang datang.*** (Sumber: Benny Lubiantara, “Dinamika Industri Migas – Catatan Analis OPEC”)
buletinIATMI
Volume 2 - Maret/April 2015
| 3
INSINYUR PERMINYAKAN IATMI BERPARTISIPASI DALAM KONVENSI TAHUNAN GPA KE-94
K
etua IATMI Komisariat Saudi Arabia Ardian Nengkoda, pertengahan April lalu tampil menyampaikan presentasi di forum Annual GPA Convention di kota San Antonio, Texas, Amerika Serikat. GPA (Gas Processors Association) adalah asosiasi profesional nirlaba terpandang yang berdiri sejak tahun 1921. Kantor GPA Pusat berlokasi di Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat. Asosiasi GPA mencakup sektor gas bumi serta energi, baik upstream, midstream dan downstream. Organisasi ini juga melayani kebutuhan anggotanya berkaitan dengan pengembangan dan pemeliharaan fasilitas, sosialisasi standar industri gas bumi terbaru, sharing teknologi proses dan kilang termasuk sharing pengetahuan teknis terkait dengan industrial practices serta sebagai forum teknis untuk pertukaran teknologi dan perkembangan industri gas bumi. Konvensi GPA dilaksanakan setiap tahun di AS sebagai ajang tempat berkumpul dan bertemu para profesional serta industri
4 |
buletinIATMI
di bidang gas bumi. Selama lebih dari 90 tahun, GPA telah sukses memimpin industri midstream dalam penelitian, teknologi, pengaturan dan mengadopsi standarstandar untuk gas alam dan gas alam cair, serta bekerja sama dengan legislator dan regulator untuk mensosialisasikan peraturan teknis terbaru. Konvensi GPA yang ke-94 pada tahun 2015 ini bertempat di San Antonio, Texas pada tanggal 1215 April 2015 dan bertema: “MIDSTREAM MOMENTUM: KEEP IT MOVING”. Setiap tahun, lebih dari 2.500 profesional menghadiri Konvensi Tahunan GPA di AS. Beberapa profesional ini memiliki latar belakang energi, pemprosesan gas alam, pengumpulan, kompresi, pengolahan, penyimpanan dan pemasaran, serta gas alam cair fraksinasi, transportasi, penyimpanan dan pemasaran, semua yang berkaitan dalam - hal midstream. Secara umum, para peserta berasal dari Amerika, Argentina, Australia, Bahrain, Belgia, Brazil, Kanada, Jerman, Denmark, Mesir, Perancis, India, Jepang, Korea, Meksiko, Belanda, Norwegia, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Thailand, Trinidad, UAE
Volume 2 - Maret/April 2015
Emirates dan Inggris. Pada kesempatan konvensi tahun ini, Ardian Nengkoda, insinyur Indonesia yang juga Ketua IATMI Komisariat Arab Saudi memberikan presentasi teknikal dengan judul “Gas Impurities and Risk Screening in Early Stage of Sour Gas Development: Safety and Environment Concern”. Sebelumnya, makalah Ardian terpilih sebagai makalah terbaik Juara 1 dalam kompetisi GPA Middle East Chapter tahun 2014 di Bahrain, mengalahkan lebih dari 20 technical papers dari berbagai negara. Atas penghargaan GPA Middle East Chapter, Ardian mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan makalahnya pada Annual 94th GPA Conference di San Antonio itu. Dalam pertemuan GPA Convention 2015 ini, Ardian juga membawa misi memperkenalkan IATMI sebagai organisasi profesional perminyakan Indonesia. Prestasi ini patut dicatat dengan tinta emas, sebagai penghargaan Indonesian Engineers pertama yang memenangi penghargaan GPA Middle East.***
TENTANG GPA DAN SAN ANTONIO
G
as Processor Association (GPA) adalah asosiasi yang berdiri sejak tahun 1921. Anggota GPA beroperasi dan memproduksi perusahaan yang bergerak dalam pengolahan gas alam menjadi gas diperdagangkan pipa, gerakan volume, atau pengolahan lanjut dari produk cair dari gas alam - sering disebut sebagai sektor tengah sungai dari industri energi.
mil sebelah barat dari Houston dan sekitar 250 mil selatan dari daerah Dallas - Fort Worth, dua kota yang barangkali cukup dikenal oleh para praktisi perminyakan asal Indonesia.
Setiap tahun, Konvensi GPA menyatukan para profesional yang terlibat dalam gas alam pengumpulan, kompresi, mengobati, pengolahan, penyimpanan dan pemasaran, dan gas alam cair fraksinasi, transportasi, penyimpanan dan pemasaran, semua dengan kepentingan umum memenuhi
San Antonio dengan populasi hampir 1,5 juta, merupakan kota terpadat ketujuh di Amerika Serikat dan kota terpadat kedua di negara bagian Texas, merupakan kota yang memiliki tujuan wisata yang populer. Kota ini sering juga disebut The Alamo City karena di sini terdapat The Alamo Mission, benteng peninggalan misi kolonial Spanyol. Di benteng ini pada tahun 1836 pernah terjadi pertempuran antara tentara pembebasan dan tentara kolonial. Walau dikalahkan
sekitar - dan membuat perbedaan dalam - hal midstream. Tahun ini Konvensi GPA mengambil tempat di San Antonio, yang berlokasi sekitar 75 mil ke barat daya kota tetangganya, Austin, ibukota negara bagian Texas. Kota ini juga terletak sekitar 190
dan semuanya tewas, orang-orang yang dianggap sebagai “martir“ untuk penyebab kebebasan Texas, selalu dikenang sebagai pahlawan. “Remember Alamo“ menjadi teriakan reli dalam keberhasilan yang masih dikumandangkan sampai sekarang.
Tempat-tempat menarik lainnya adalah The River Walk, sungai berliku yang membelah kota, di mana berjajar berbagai toko, bar, dan restoran yang menjadi objek wisata dan selama masa liburan Natal dan Tahun Baru, berubah menjadi sebuah festival yang mengesankan dengan lampu warna-warni dan diliputi dengan suara lokal Folklorico dan musik flamenco. Selain itu di kota ini juga Sea World dan Six Flags Fiesta. Selama kunjungan singkatnya ke kota ini, Ardian sempat berkeliling mengunjungi berbagai tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata terkenal di kota itu. ”Cuaca cukup sejuk di San Antonio, beberapa peserta konvensi menikmati San Antonio River dan mengunjungi beberapa destinasi turis terkenal seperti The Alamo.”, tulisnya. Berkat prestasinya, Ardian benar-benar menikmati hadiah dan penghargaan dalam kompetisi makalah yang diselenggarakan GPA.***
buletinIATMI
Volume 2 - Maret/April 2015
| 5
APA KABAR KOPUM IATMI ? Menggabungkan Topik, Pengajar dan Lokasi Pelatihan
S
alah satu kegiatan IATMI yang tak banyak terungkap namun berjalan dengan pasti adalah aktivitas pelatihan. Dikekola oleh Koperasi Umum (Kopum) setiap bulan kini menyelenggarakan kegiatan pelatihan. Walau tak banyak menarik perhatian, kegiatan ini sebenarnya adalah kegiatan yang menjadi tulang punggung organisasi IATMI. Perlahan-lahan sejak dialihkannya kegiatan dari Yayasan IATMI, Kopum berjalan dan bangun pelan-pelan. Sebenarnya, melalui rapat pendiri dan pengawas kegiatan lembaga ini dikelompokkan dalam empat bidang yaitu pelatihan, jasa konsultasi, servis dan umum. Kalau dulu kegiatan pelatihan seolah terpisah dengan kegiatan IATMI, kini sudah semakin solid. Selama empat bulan pertama di bawah kepengurusan IATMI 2014-2016, Kopum sudah menyelenggarakan beberapa kali pelatihan dengan sukses. Ditangani oleh Abdul Manan, Kopum melangkah secara perlahan namun pasti. Berbagai kendala harus dihadapi. Kenaikan harga minyak yang melanda dunia, misalnya turut memberi pengaruh. “Mau nggak mau training terkena imbasnya”, tutur Manan. Gejolak harga emas hitam ini berpengaruh pada kegiatan pelatihan berbagai perusahaan migas. Banyak perusahaan membatasi pengeluaran. Hal ini terlihat dari jumlah peserta pelatihan yang menurun. “Kalau dulu peserta sampai di atas 10 orang,
6 |
buletinIATMI
kini sulit”, kata Manan pula. Selain itu persaingan dengan sesama provider penyedia jasa pelatihan yang tumbuh pesat dirasakannya cukup berat apalagi, banyak pula perusahaan migas yang menyelenggarakan pelatihan sendiri (inhouse training) bagi karyawannya. Namun Manan melihat tantangan itu sebagai peluang untuk maju antara lain banyaknya provider sejenis, , Selain itu Kopum sendiri masih ditangani oleh tenaga terbatas.Untuk mengatasi hal itu Manan mencoba berbagai upaya. Pernah dicoba untuk menyelenggarakan pelatihan untuk topik-topik non-teknik perminyakan seperti manajemen, kewirausahaan atau bahkan persiapan purna-tugas. Nyatanya semua itu tidak dilirik peminat. Hal ini menyadarkan Manan. “Memang tempat IATMI bukan di situ,” kata dia. Berbagai masukan dari para stakeholder, termasuk dari calon peserta-didik. Manan pun selalu berkonsultasi dengan para pengurus IATMI, khususnya Ketua Umum dan Sekjend IATMI. IATMI harus bisa memanfaatkan kehadiran tenaga ahli di lingkungannya. Dalam hal ini Manan percaya bahwa program yang ditawarkan IATMI punya daya saing tinggi. Berdasarkan evaluasi para peserta keberadaan program pelatihan IATMI masih cukup baik. Sejak itu ia makin mantap bahwa “kekuatan” IATMI adalah di bidang-bidang yang sesuai dengan keahliannya. Disadari bahwa program-program pelatihan yang
Volume 2 - Maret/April 2015
diselenggarakan IATMI punya kelas tersendiri. Selain topik bahasannya yang eksklusif, tenaga pengajar yang diambil adalah pengajar pilihan. IATMI berprinsip untuk mempertahankan kualitas melalui tenaga pengajar pilihan. Dalam penjelasannya, Manan menyebut, “Pelatihan IATMI bukan sekedar training, tapi bener-bener mencari ilmu”. Menurut Manan setiap pelaksanaan pelatihan harus dibuatkan rencana anggaran terlebih dahulu dengan mempertimbangkan jumlah peserta, lokasi serta keuntungan yang dalam realisasinya harus bisa ditekan lebih kecil. Kini Kopum mengawinkan berbagai unsur dalam program pelatihannya. Mulai dari topik bahasan, tenaga pengajar hingga lokasi penyelenggaraan pelatihan menjadi unsur-unsur penentu keberhasilan program pelatihan. Karena itu jangan heran bila ada pelatihan mengenai well testing atau enhanced oil recovery berlangsung di tempat-tempat seperti Bali, Bukittingi atau Lombok.***
SERTIFIKASI SPE-IATMI APRIL 2015
M
engawali program kerja kepengurusan IATMI Pusat periode 2014-2016, dalam rangka menaikkan standard kompetensi para engineer-nya, dengan dukungan SPE, IATMI menyelenggarakan Sertifikasi Profesi Engineer ke-14 di Bandung tanggal tanggal 13-17 April 2015, dengan peserta yang hadir 7 orang. Mulai tahun 2015 ada perubahan pelaksanaan dari SPE terkait dengan ujian: 1.
SPE-IATMI menyediakan buku Quick Reference Guidance for Petroleum Engineers (QRG), merupakan kumpulan dari 38 literatur berisi
persamaan, chart, tabel dan formula di bidang Pemboran, Penilaian formasi, produksi, fasilitas produksi, reservoir dan keekonomian serta konversi faktor yang diperlukan dalam petroleum engineering. Buku ini dipergunakan selama tutorial dan ujian juga dapat dipakai sebagai referensi untuk pekerjaan sehari-hari. 2.
Jumlah soal per sesi semula 50 soal menjadi 35 soal (ujian 2 sesi pagi dan siang, masing-masing sesi masingmasing 3,5 jam dari semula masingmasing 4 jam).
3.
Ujian tahun 2015 masih open book.
4.
Tahun depan (2016) ujian closed book namun hanya boleh membawa buku QRG dan Petroleum Eng Handbook saja.
Dengan selalu meng-upgrade bahan tutorial dan masukan dari peserta, Alhamdulillah pada sertifikasi ke-14 ini, semua 6 peserta berhasil lulus (100%), merupakan kelulusan yang tertinggi selama pelaksanaan sertifikasi sejak tahun 2008, dengan rata-rata kelulusan 67.2% yang lebih tinggi dari rata-rata kelulusan dunia sekitar 60% Rencana sertifikasi selanjutnya Agustus 2015 di Yogyakarta.***
buletinIATMI
mid
Volume 2 - Maret/April 2015
| 7
IATMI PEDULI KORBAN BANJIR
Dari Redaksi Selamat jumpa lagi rekan-rekan anggota
IATMI…
Memasuki
tahun yang belum lama berjalan, agaknya semua pihak masih sibuk menata langkah, melaksanakan program-program yang baru. Tidak banyak yang bisa diungkap dari berbagai kegiatan itu. Namun para insan migas, dari berbagai lembaga sibuk membahas peran migas dalam percaturan ekonomi negara. Dalam berbagai kegiatan itu, IATMI selalu ikut berpartisipasi. Bersama pakarpakar lainnya, Benny Lubiantara tampil mewakili IATMI dalam diskusi, workshop atau ceramah yang tujuannya memberi pemahaman lebih dalam kepada para stakeholder, termasuk media massa mengenai lika-liku bisnis migas yang rumit ini. Dari seberang laut terungkap kabar gembira yang membanggakan, keikutsertaan warga IATMI Timur Tengah, Ardian
Perwakilan pengurus IATMI mengunjungi lokasi banjir.
D
Nengkoda dalam Konvensi GPA di San Antonio,
alam rangka Gerakan Sosial
melaksanakan IATMI Peduli
Pada kesempatan yang sama, IATMI turut menyerahkan bantuan berupa makanan,
AS. Selain itu bisa Anda ikuti perkembangan
“Banjir Jakarta” Tahap 1, IATMI yang diwakili oleh beberapa pengurus mengunjungi warga masyarakat yang menjadi korban banjir di bantaran sungai Ciliwung Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (14/2). Didampingi oleh Ketua RW dan beberapa warga, Tim IATMI diajak melihat ke lokasi yang terkena banjir yang terdiri dari 5 RT dan setiap RT terdapat kurang lebih 300 kepala keluarga.
minuman, dan pakaian. Bantuan yang merupakan sumbangan dari anggota dan pengurus IATMI diserahkan oleh Sekretaris Jenderal IATMI, Yudhi Herlambang kepada Ketua RW setempat. Dalam sambutannya Sekjen IATMI mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan warga IATMI yang telah memberikan sumbangan untuk gerakan sosial “IATMI Peduli Banjir Jakarta”.***
namun sering luput dari perhatian.
pengelolaan KOPUM IATMI yang berada dekat kita,
Training & Workshop • Reliability Of Core Analysis & PVT Data (9 - 12 Juni 2015) Grand Rocky Hotel Bukittinggi - Sumatera Barat • Pressure Transient Analysis - Well Testing (10 - 12 Juni 2015) Novotel Hotel - Bandung • Critical Subsurface Data Related to Drilling Engineering Design & Operation (9 - 13 Juni 2015) Grand Rocky Hotel Bukittinggi - Sumatera Barat
• Berita penting muncul dari diskusi panel bertajuk “One Door One Stop Permit Policy for Indonesian’s Oil and Gas Industry” yang berlangsung di Jakarta minggu Gde Pradyana ketiga April lalu. Dalam forum itu Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana mengungkapkan bahwa ada 341 izin di sektor hulu migas di Indonesia yang diterbitkan dari 17 instansi baik di pusat maupun daerah. Situasi itu membuat
instansi seperti kementerian, pemerintah pusat dan daerah (Kompas).***
iklim investasi hulu migas di Indonesia dinilai kurang kondusif. Peserta panel dari beragam unsur, mulai pelaku bisnis migas, BKPM, SKK Migas dan Departemen ESDM sependapat bahwa untuk mempersingkat perizinan, perlu adanya kordinasi antar
prioritas bauran energi yang dipergunakan untuk pembangkit listrik. Kementerian ESDM, menurut Dirjen, akan mempercepat proses lelang proyek 10 wilayah kerja pertambangan (WKP) panas bumi selama tahun 2015 (Kompas).***
8 |
buletinIATMI
• Pemerintah m e m a c u penggunaan energi terbarukan pembangkit tenaga listrik/Dirjen EBTKE Departemen ESDM Rida Mulyana akhir April lalu menjelaskan upayaRida Mulyana upaya itu akan dilakukan pada eksplorasi energi panas bumi. Jenis bauran energi ini menjadi
Volume 2 - Maret/April 2015
• Security Management System (11 - 13 Juni 2015) Grand Rocky Hotel Bukittinggi - Sumatera Barat
Redaksi Penasehat :
Alfi Rusin
Penanggung Jawab :
Yudhi Herlambang
Wakil Penanggung Jawab :
Raam Krisna
Redaktur Pelaksana :
Renville Almatsier Layout & Foto :
Alief Syahru Abdul Manan Alamat Redaksi :
Patra Office Tower, 1st Floor, Suite 1-C Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34 Jakarta Selatan 12950 Telp/Fax :
021-5203057 / 021-52901225 Email :
[email protected] Website :
www.iatmi.or.id Facebook :
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
REDAKSI Kepala Redaksi: Yolla Miranda Kontributor: Mega Puspitasari (MPS) (SM-UI) Febriyan Firdaus (FFI) (SM-UPN) Shely Anggraini (SAG) (SM-STTM) Sofi Arnol Vandemi (SM-PAP) Berliani Rizky Sari (BRS) (SM-UNSRI) Dennis Ef endy (DEF) (SM-UNDIP) Oni Bagus (OBL) (SM-ITSB) Wira Dharma K (WRD) (SM-ITB) Agatha Lumina (ALU) (SM-Trisakti) Ajeng (AJE) (SM-UP45)
IATMI SM UNIVERSITAS INDONESIA
PETROTRAIN/GUEST LECTURE : OVERVIEW OF UPSTREAM OPERATION Menjajaki kepengurusan barunya, IATMI SMUI mengadakan kuliah tamu perdana sejak peralihan kepengurusan bagi wajah-wajah baru maupun lama member dan staff IATMI SMUI. Menariknya kuliah tamu yang diadakan tepat pada tanggal 17 Februari 2015 lalu merupakan kolaborasi atraktif antara SPE UISC (Society of Pertroleum Engineers Universitas Indonesia Student Chapter) dengan IATMI SMUI. Kedua lembaga ini berkolaborasi dalam menyajikan kuliah tamu dan pelatihan yang tentunya berguna dan bermanfaat bagi kedua belah pihak, terutama mampu membuka wawasan bagi para member baru. Tema yang diusungpun tak kalah menarik “One Step Closer to Oil and Gas Industry : Overview of Upstream Operation’, dengan menghadirkan dua pembicara hebat yang sudah berpengalaman dalam menekuni bidang migas. Kuliah tamu dan pelatihan yang berlangsung selama 4 jam ini dibagi ke dalam tiga sesi. Sesi pertama sebagai pembicara bapak Ferry Anantokusumo dari VICO Indonesia memaparkan materi mengenai eksplorasi. Dilanjutkan sesi kedua yang menjelaskan seputar drilling (pengeboran) oleh bapak Wahyu Wibowo Djasmari dari VICO Indonesia. Terakhir di sesi ketiga kembali diisi oleh pak Ferry yang membahas mengenai tahap terakhir pada industri hulu yaitu produksi. Dalam pemaparannya pembicara mengatakan bahwa perminyakan merupakan bidang pekerjaan yang mahal dan sensitif. Hal ini ditinjau dari sulitnya memastikan keberadaan minyak dalam reservoir. Dimana dari sekian sumur minyak yang ditemukan dan dieksplorasi adalah merupakan suatu keberhasilan jika mampu menemukan satu saja sumur yang benar-benar terdapat minyak di dalamnya. Oleh sebab itu selama proses eksplorasi dan drilling akan dibutuhkan biaya yang cukup besar dan faktor keberuntungan yang tinggi. Sementara selama proses produksi berlangsung akan terjadi pengembalian semua anggaran yang telah digunakan dalam dua proses sebelumnya dan menghasilkan keuntungan yang besar. (MPS)
IATMI SM UPN VETERAN YOGYAKARTA
Benchmarking and IATMI on Vacation with UPN, UI, ITSB, and UP45 Pertengahan bulan Februari lalu, tepatnya tanggal 13-14 Januari 2015, IATMI SM UI mengadakan “Benchmarking and Vacation IATMI SM UI Goes to Yogyakarta”. IATMI SM UI bersama IATMI SM ITSB berkunjung ke Yogyakarta untuk benchmarking dengan IATMI SM UPN “Veteran” Yogyakarta dan IATMI SM UP ’45 Yogyakarta. Hari pertama benchmarking, tanggal 13 Februari 2015, diisi dengan kegiatan indoor di homestay yang disediakan untuk IATMI SM UI dan IATMI SM ITSB. Acara dimulai dengan perkenalan dari masing-masing anggota SM yang hadir dan sharing program kerja untuk setahun ke depan. Acara kemudian dilanjutkan dengan fun mentoring yang merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk belajar. Dimana pada acara tersebut semua yang berkumpul malam itu dibagi menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok mendapat 2 mentor. Lalu di akhir sesi fun mentoring ini diadakan fun smart competition, yaitu simulasi smart competition antar kelompok. Acara hari pertama benchmarking diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dan berfoto bersama. Agenda di hari kedua adalah berkunjung ke kampus UPN “Veteran” Yogyakarta, liburan ke Pantai Wediombo di Wonosari, mengunjungi pabrik bakpia, dan ke Malioboro. Di kampus UPN, kami kedatangan tamu dari IATMI pusat yang memberi sedikit motivasi dan wejangan. Acara di pantai pun tidak kalah menarik. Dengan beberapa permainan yang melibatkan kerja sama tim, membuat semua anggota IATMI dari SM yang berbeda membaur menjadi satu tanpa perbedaan. Rombongan pun pergi menuju pabrik bakpia dan Malioboro yang selanjutnya menuju rumah makan Paradise untuk penutupan acara benchmarking kali ini.(FFI)
BARRELS EDISI MARET – APRIL 2015
IATMI SM UNIVERSITAS SRIWIJAYA
AKSI PENGGALANGAN DANA Tepat pada tanggal 11-12 Februari 2015 IATMI SM UNSRI mengadakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat terkhususnya warga Jakarta. Atas koordinir dari IATMI Pusat, IATMI SM UNSRI mengadakan penggalangan dana untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir Jakarta. Aksi penggalangan dana tersebut dilakukan di sekitar kampus Universitas Sriwijaya, mulai dari kantin, taman, terminal internal kampus serta gedung pengajaran. Kegiatan penggalangan dana ini dilakukan oleh rekan-rekan IATMI di dua lokasi kampus yang berbeda, yaitu kampus Bukit Besar di Palembang dan kampus kampus utama di Inderalaya. Alhamdulillah gerakan peduli banjir Jakarta ini disambut dengan sangat baik oleh para mahasiswa lainnya, terbukti dengan penggalangan yang dilakukan selama dua hari, donasi yang terkumpul sudah cukup banyak. Dana yang telah terkumpul tersebut langsung kami berikan kepada IATMI Pusat untuk disalurkan. Semoga dana yang terkumpul bisa bermanfaat bagi korban yang membutuhkan.(BRS)
IATMI SM UNIVERSITAS DIPONEGORO
Menuju Event Besar : GEOPETRA Awal Maret merupakan awal mulainya semester 4 bagi mahasiswa Universitas Diponegoro setelah libur semester ganjil sekitar 1 bulan. Hal ini juga menandakan bahwa aktifnya kembali IATMI SM UNDIP dengan kepengurusan yang baru yaitu periode 2015/2016. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksakan selama bulan Febuari-Maret 2015 yaitu adanya rapat internal yang membahas program kerja dari masing-masing departemen yang ada dalam IATMI SM UNDIP dan juga membahas proker besar yang akan dilaksanakan kedepan. Rapat internal lebih banyak melalui sosial media dikarenakan para pengurus berada di daerahnya masing-masing. Rapat berlangsung selama berhari-hari hingga mencapai suatu hasil dimana pada tahun ini IATMI SM UNDIP akan mengadakan suatu event besar yaitu GEOPETRA yang kegiatannya berupa Smart Competition, Paper Competition, Fieldtrip, dan Gathering.(DEF)
IATMI SM POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Short Course “Software ECRIN” IATMI SM Politeknik Akamigas Palembang kembali mengadakan suatu kegiatan menarik yaitu, Short Course “Software ECRIN”. Pelatihan ini dilaksanakan pada Kamis 26 Februari 2015, diikuti oleh 78 peserta Mahasiswa program studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas semester 1, 2 dan 3. Narasumber pelatihan software ini sendiri yaitu Bapak M. Arham Nur ST dari PT Pertamina EP Asset II Field Adera sekaligus salah satu dosen pengajar di kampus Politeknik Akamigas Palembang. Kegiatan berlangsung dengan lancar, penjelasan dari narasumber yang jelas serta menarik juga dapat membuat peserta Short Course “Software ECRIN” ini dapat mengikuti langkah-langkahnya dengan benar. Terdapat dua tahap dalam pelatihan ini yaitu tahap pengenalan software ECRIN serta kegunaannya dan tahap penggunaan software ECRIN ini sendiri. Untuk pelatihan software sendiri banyak peserta yang mengharapkan dapat diadakan lagi karena sangat bermanfaat terutama untuk di dunia kerja nanti.(SAV)
BARRELS – APRIL BARRELS EDISI EDISI MARETMARET – APRIL 2015 2015
IATMI SM STT MIGAS BALIKPAPAN
IATMI ON THE ROAD (IOTR) Setelah melewati libur semester genap, IATMI SM STT MIGAS melalukan kegiatan salah satu program yakni IATMI ON THE ROAD (IOTR) yang merupakan agenda Badan Pengurus Harian ( BPH) tepatnya pada bagian pendanaan. IATMI ON THE ROAD diadakan pada hari Minggu, 22 Februari 2015. Selain pengurus, dewan penasehat maupun alumni IATMI SM STT Migas Balikpapan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. IATMI ON THE ROAD (IOTR) merupakan salah satu kegiatan berwirahusaha untuk menambah pemasukan kas IATMI SM STT Migas Balikpapan. Selain itu, kegiatan ini tidak hanya bertujuan berwirausaha namun dengan kegiatan ini bisa menjaga hubungan silahturahmi pengurus dengan dewan penasehat serta para alumni IATMI SM STT MIGAS yang telah berkenan datang. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan mendapat sambutan baik oleh masyarakat Kota Balikpapan.(SAG)
IATMI SM UNIVERSITAS TRISAKTI
RAPAT KERJA TAHUNAN Pasca diadakannya Open Recruitment untuk Board Member baru dalam kepengurusan IATMI SM-Trisakti 2014/2015 pada Desember lalu. Selang satu bulan Board Member baru serta beberapa Board Member lama mengadakan Rapat Kerja Tahunan yang bertempat di Lembang, Bandung Jawa Barat. Acara selama 2 hari 1 malam tersebut membahasa tentang program kerja yang akan dilaksanakan IATMI SM-Trisakti dalam setahun ke depan. Dengan program kerja terdekat yang akan dilaksanakan oleh IATMI SM-Trisakti pada periode 2014/2015 kali ini adalah SEMINAR TECHNOLOGY 2015. Pada seminar tersebut akan dibahas mengenai optimasi terhadap proses drilling dan produksi. Acara ini akan dilaksanakan pada akhir Maret 2015 bertembat di Auditorium Gedung D Universitas Trisakti. Rencananya acara ini akan didukung oleh Medco Energy sebagai pembicara. Acara ini merupakan acara tahunan dari IATMI SM-Trisakti yang setiap tahunnya pasti terlaksana.(ALU)
IATMI SM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ERA BARU IATMI SM ITB Ruang Total (Handil) menjadi pengamat akhir dari kepengurusan IATMI SM-ITB 2014/2015. Laporan pertanggungjawaban (LPJ) telah dijelaskan. Acara pemaparan LPJ dilaksanakan pada hari selasa, 3 Maret 2015, dan dihadiri oleh staff-staff IATMI SM-ITB. Acara tersebut berlangsung dengan baik. LPJ tersebut bertujuan untuk mengevaluasi keberjalanan 1 tahun kepengurusan yang telah berlalu agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Acaranya pun diakhiri dengan serah-terima jabatan oleh ketua IATMI SM-ITB 2014/2015, Wahyu Utomo, kepada ketua IATMI SM-ITB yang baru, Irko Hasby Nugraha. Dengan demikian, IATMI SM-ITB telah memasuki era yang baru dan siap untuk melakukan yang terbaik, menjadi sosok penggerak, untuk Indonesia. (WRD)
BARRELS EDISI MARET – APRIL 2015
IATMI SM INSTITUT TEKNOLOGI SAINS BANDUNG
Oil and Gas Intellectual Period (OGIP) OGIP adalah Oil and Gas Intellectual Period yang diadakan oleh UPN Veteran yang merupakan serangkaian acara yang terdiri dari, lomba Smart Competition dan Plan of Development (POD). IATMI SM ITSB mengirimkan dua tim untuk smart competition dan satu tim untuk POD. Smart Competition diikuti oleh dua belas team dari berbagai universitas, termasuk Universitas Teknologi Mara (UTM) dan UTP (Petronas), serta dua universitas dari Malaysia. Team ITSB A yang beranggotakan Muhammad Nur Rofi TM’11, Merrandy Palabiran TM’12 dan Gandewa TM’13 berhasil tembus ke babak final setelah melewati team UPN A dan team UNPROK’45 dan akhirnya berhasil mendapatkan juara 3. Sementara team POD ITSB belum berhasil mendapatkan juara. Setelah melewati perlombaan, hari selanjutnya para peserta OGIP melakukan refreshing di desa Kretek. Disana para peserta melakukan penanaman mangrove. Selanjutnya, peserta diajak ke Tembi Seni Budaya untuk mewarnai topeng dan belajar tentang adat-adat jawa. Malamnya acara perpisahan diadakan di Parang Tritis untuk pengumuman pemenang, pelepasan lampion dan foto-foto. (OBL)
IATMI SM UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
Field Trip dengan Tema “KNOWLEDGE OF DOWNSTREAM” Tanggal 27 Januari 2015 para pengurus SM-IATMI UP45 sebagai panitia melakukan kegiatan fieldtrip ke tempat kilang minyak terbesar di Indonesia yaitu Pertamina RU IV Cilacap bersama pembina SM-IATMI UP45, Kaprodi Teknik Perminyakan, dan Bapak Ir. Husni Banser, SH sebagai pencetus ide field trip beserta mahasiswa UP45 Semester III,V dan VII. Fieldtrip ini merupakan bagian dari mata kuliah ‘Pengolahan dan Transportasi Migas’. Satya Nugraha sebagai Ketua Panitia dalam kegiatan fieldtrip ini telah mengkoordinir panitia untuk lancarnya kegiatan. Bapak Mujiono sebagai Bagian Public Relation di RU IV Cilacap memberikan sambutannya dan menerangkan tentang safety induction kepada 50 orang utusan UP45. Dari sesi tanya jawab dapat diambil kesimpulan bahwa walaupun daerah Cilacap tidak memiliki SDA berupa minyak bumi, namun tetap bisa membangun kilang minyak dengan biaya yang cukup besar dan mengimpor crude dari luar. Pembangunan kilang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan migas dalam negeri yang cenderung menipis. (AJE)
BARRELS EDISI MARET – APRIL 2015