BAB
V
KESIMPULAN Dari keseluruhan uraian skripsi maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat dikemukakan sebagai berikut : Hubungan luar negeri antara Kuba dengan Amerika Serikat telah terjalin sejak Kuba masih menjadi koloni Spanyol. Kuba mendapatkan bantuan ekonomi serta militer dari Amerika Serikat untuk melawan Spanyol, dan pada tahun 1902 Kuba berhasil menjadi negara merdeka. Hubungan luar negeri antara kuba dan Amerika Serikat berkembang menjadi kerjasama ekonomi perdagangan, Kuba yang berstatus sebagai negara baru menerapakan sistem politik luar negeri yang terbuka terhadap kerjasama dan bantuan negara lain. Hubungan harmonis terus terjalin antara Kuba dan Amerika Serikat, dan secara resmi membuka hubungan diplomatik. Hubungan luar negeri Kuba dengan Amerika Serikat memasuki masa tegang di era kepemimpinan Fidel Castro. Pada tahun 1959, Fidel Castro melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio Batista serta menjadi Presiden Kuba. Sejak menjadi Presiden Kuba, Fidel Castro merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high politics serta sarat akan nilai sosialis komunis dan merubah Kuba menjadi negara Komunis. Fidel Castro sangat membenci Amerika Serikat, dan menginginkan hubungan antara Kuba dan Amerika Serikat terputus sehingga Amerika Serikat tidak lagi melakukan interverensi terhadap Kuba. Lebih lanjut, Fidel Castro mengeluarkan kebijakan yang bersifat konfrontatif terhadap Amerika Serikat
90
sehingga berujung pada pemutusan hubungan diplomatik dan sanksi embargo ekonomi terhadap Kuba. Pada tahun 2008, Raul Castro menjadi Presiden Kuba. Hubungan Luar Negeri Kuba terhadap Amerika Serikat mengalami perubahan yang lebih baik. Raul Castro merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba terhadap isu-isu low politics, lebih terbuka dan pragmatis
terhadap ekonomi serta mengeluarkan
Kebijakan Reformasi Ekonomi. Sejak menjadi presiden Kuba, Raul Castro menghapus kebijakan yang menghambat perkembangan ekonomi dan komunikasi Kuba. Raul Castro menghapus larangan penggunakan alat elektronik bagi Rakyat Kuba dan membuka akses kerjasama komunikasi dengan Amerika Serikat. Dalam bidang ekonomi, Raul Castro membuka akses kerjasama ekonomi dan investasi dengan Amerika Serikat. Pada tahun 2014, Kuba dan Amerika Serikat melakukan Normalisasi Hubungan Luar Negeri. Kuba secara resmi membuka akses ekonomi dan komunikasi dengan Amerika Serikat. Raul Castro merubah kebijakan luar negeri yang
lebih moderat terhadap Amerika Serikat terutama dalam sektor
ekonomi dan komunikasi. Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perubahan kebijakan ekonomi dan komunikasi Kuba terhadap Amerika Serikat di era Kepemimpinan Raul Castro yaitu berlandas pada faktor eksternal yaitu Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat dengan membuka akses kerjasama ekonomi dan komunikasi terhadap Kuba dan dukungan Uni Eropa terhadap perubahan Kebijakan Luar Negeri Kuba. Kemudian, dalam faktor structural (internal) yaitu kondisi ekonomi dalam negeri Kuba dan perubahan pandangan dan kepentingan Rakyat Kuba terhadap Amerika Serikat. Kemudian faktor Leadership yaitu karakter leadership Raul Castro
91
yang lebih terbuka dan pragmatis dalam menentukan Kebijakan Luar Negeri Kuba. Pertama, faktor eksternal yaitu kebijakan ekonomi dan komunikasi Amerika Serikat terhadap Kuba. Perubahan kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Kuba telah terlihat sejak kepemimpinan Presiden Obama, Amerika Serikat telah menunjukan niat baiknya untuk memperbaiki hubungan luar negeri dan membuka akses kerjasama ekonomi dan komunikasi dengan Kuba. Pada tahun 2009, Presiden Obama mengeluarkan Kebijakan Reaching Out Cuban People yang terorientasi pada penghapusan larangan ekonomi dan komunikasi terhadap Kuba. Kebijakan tersebut menjadi pertimbangan yang signifikan bagi Presiden Raul Castro untuk kemudian merubah kebijakan ekonomi dan komunikasinya terhadap Amerika Serikat. Kedua, dukungan Uni Eropa terhadap perubahan kebijakan luar negeri Kuba. Uni Eropa sebagai organisasi internasional yang terdiri dari 28 negaranegara aliansi Amerika Serikat, memberikan dukungan terhadap perubahan kebijakan ekonomi dan komunikasi Kuba yang lebih terbuka terhadap Amerika Serikat. Pada tahun 2014, Wakil Presiden Komisi Eropa (EC) Federica Mogherini menyatakan respon postitif
Uni Eropa terhadap kebijakan Kuba terhadap
Amerika Serikat. Uni Eropa juga menyatakan rencana jangka panjangnya untuk menjalin hubungan yang lebih baik dalam bentuk kerjasama dalam bidang ekonomi dan pemberian bantuan terhadap Kuba. Respon positif dan dukungan dari Uni Eropa menjadi masukan yang mumpuni bagi Raul Castro untuk melanjutkan perubahan kebijakannya terhadap Amerika Serikat.
92
Ketiga, faktor struktural ( internal) yaitu kondisi ekonomi dalam negeri Kuba. Sejak diberlakukannya embargo ekonomi oleh Amerika Serikat terhadap Kuba dan runtuhnya Uni Soviet sebagai sekutu, perekonomian Kuba berjalan lambat. Indikator-indikator ekonomi seperti GDP, hutang luar negeri, pendapatan per kapita, nilai ekspor dan impor dalam perdagangan internasional mengalami stagnansi dan hal ini menyebabkan meningkatnnya jumlah pengangguran Kuba. Namun, sejak merubah kebijakan ekonomi dan komunikasi terhadap Amerika Serikat, kondisi ekonomi domestik Kuba perlahan menunjukan perubahan yang signifikan kearah yang lebih baik dan stabil. Keempat, yakni perubahan pandangan dan kepentingan Rakyat Kuba terhadap Amerika Serikat. Rakyat Kuba menyadari kebutuhan dan kepentingan mereka akan bantuan Amerika Serikat. Keterbatasan akses ekonomi yang dialami Rakyat Kuba akibat embargo ekonomi dan komunikasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat, telah merubah pandangan Rakyat Kuba akan arti penting Amerika Serikat dalam keberlangsungan kondisi ekonomi dan komunikasi Kuba. Dalam sejarahnya, terdapat kelompok oposisi yang mendukung untuk direalisasikannya prinsip-prinsip demokrasi di Kuba yang disebut dengan grouplets kontrarevolusioner. Lebih lanjut, Rakyat Kuba menunjukan apresiasi positif mereka akan pemerintahan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Obama terhadap Kuba dan sebaliknya. Kelima, yakni karakter leadership Raul Castro yang lebih terbuka dan pragmatis dalam menentukan Kebijakan Luar Negeri Kuba. Sejak menjadi Presiden Kuba, Raul Castro telah mengemukakan orientasi politik luar negerinya yang terfokus pada perbaikan ekonomi Kuba. Raul Castro menyadari akan
93
kebutuhan Kuba terhadap bantuan dari Amerika Serikat. Berlandas pada hal tersebut, Raul Castro merubah pendekatan luar negerinya untuk lebih terorientasi pada soft power dengan mengedepankan diskusi antar negara. Dibawah kepemimpinan Raul Castro, Kuba menerapkan kebijakan yang lebih terbuka dan pragmatis dalam menentukan kebijakan luar negerinya terutama dengan Amerika Serikat. Kebijakan luar negeri Kuba terhadap Amerika Serikat lebih moderat dalam bidang ekonomi dan komunikasi dibaw
94